RIMA NURHAYATI
NIRM. 17114
JAKARTA
2020
PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEKNIK RELAKSASI MASSAGE EFFLUERAGE TERHADAP
PENURUNAN NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI APPENDICITIS
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahlimadya Keperawatan
Program Diploma Tiga Keperawatan
Diajukan oleh :
RIMA NURHAYATI
NIRM. 17114
i
KARYA TULIS
Judul
PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEKNIK RELAKSASI MASSAGE EFFLUERAGE TERHADAP
PENURUNAN NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI APPENDICITIS
Dipersiapkan dan disusun oleh :
RIMA NURHAYATI
Ucip Sucipto, Ns., M.Kep., Sp., KMB Ricky Riyanto Iksan, Ns., M.Kep
NIP. 198608302010121001 NIDN. 0316069204
Pembimbing Pendamping
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahlimadya Keperawatan pada Program Diploma Tiga Keperawatan
Akademi Keperawatan PELNI Jakarta
Tanggal 21 Agustus 2020
ii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
Karya Tulis Ilmiah ini, saya susun tanpa tindak plagiarism sesuai peraturan yang
Yang Menyatakan
Rima Nurhayati
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis Ilmiah oleh Rima Nurhayati NIRM 17114 dengan judul
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
Post Operasi Appendicitis”. Rangkaian penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar
kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyususnan Karya Tulis
Ilmiah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak/ibu/saudar yang
Jakarta
3. Ucip Sucipto, Ns.,M. Kep., Sp. Kep.MB, Pembimbing Utama dan Penguji
Ilmiah
5. Ricky Riyanto Iksan, Ns.,M.Kep, Ketua Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
6. Seluruh dosen dan staff Akademi Keperawatan PELNI Jakarta yang telah
memberikan banyak dukungan dan do’a serta ilmu yang sangat bermanfaat.
v
7. Kedua orang tua, saudara, dan keluarga saya yang telah memberikan
semangat, do’a, dan dukungannya untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
banyak kekurangan, masukan dan saran diharapkan dari semua pihak. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan Ilmu Keperawatan.
Penulis
Rima Nurhayati
vi
Akademi Keperawatan Pelni Jakarta
Abstrak
Apendisitis adalah suatu proses penyumbatan yang disebabkan oleh benda asing,
batu feses, kemudian terjadi proses infeksi dan diikuti dengan peradangan pada
apendiks verivormis. Munculnya berbagai masalah kepeawatan pada pasien post
operasi apendisitis antaranya yaitu nyeri. Upaya pengurangan rasa nyeri post
operasi pendisitis adalah teknik relaksasi Massage Effluerage. Penulisan ini
bertujuan untuk mengembangkan standar operasional prosedur teknik relaksasi
Massage Efluerage dalam upaya mengurangi tingkat nyeri pada pasien post
operasi apendisitis. Metode penulisan ini menggunakan literature review dengan
menggabungkan lima jurnal terkait intervensi SOP teknik relaksasi pijat
effleurage. Hasil yang diperoleh setelah melakukan literature review menunjukkan
bahwa pasien pasca operasi apendisitis mengalami penurunan nyeri setelah
dilakukan intervensi. Kesimpulan dari penulisan ini yaitu bahwa massage
effluerage mampu menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi apendisitis
karena otot-otot menjadi lebih refleksi.
vii
Pelni Jakarta Nursing Academy
Research Results, August 21, 2020
Rima Nurhayati 17114
"Development of Standard Operating Procedures (SOP) Relaxation Techniques
for Massage Effeluerage Against Pain Reduction in Postoperative Appendicitis
Patients".
Abstrack
viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR GAMBAR
HAL
x
DAFTAR TABEL
HAL
Table 4.1 Tabel hasil penelusuran jurnal literatutre 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
berkembang. hal ini mungkin terkait dengan diet serat yang kurang pada
kasusnya antara 8 sampai 14 tahun, dan sangat jarang terjadi pada usia
adalah 0,2-0,8% dan meningkat sampai 20% pada penderita yang berusia
tidak ditangani secara serius maka akan terus mengalami nyeri akibat luka
1
2
juga aspek sosialnya yang dapat berubah seperti menarik diri, menghindari
denyut jantung, diaphoresis, dan dilatasi pupil. Secara verbal klien yang
dengan nyeri yang dirasakan. Klien yang mengalami nyeri akut biasanya
2013).
meningkatkan stress klien yang post operasi dan memiliki pengaruh neg
atif pada penyembuhan luka post operasi. Manajemen nyeri sangat penting
harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri klien post operasi dapat
2014).
dan tujuan klien. Intevensi akan berhasil bila nyeri belum menjadi hebat,
Effluerage.
mental.
efek seudatif yaitu efek menenangkan, oleh karena itu. Gerakan ini selalu
effleurage pada abdomen yang teratur dengan latihn pernafasan pada nyeri
Handayani dan Bambang Utoyo pada bulan Mei 2019 mengenai nyeri
karena sejalan dengan laju proses penyembuhan jaringan yang sakit yang
lebih banyak sehingga nyeri dapat berkurang. (Handayani & Utoyo, 2019).
kaban, dan Ricky Rahmat Nduru pada bula Juli 2019 mengenai pengaruh
post operasi appendicitis yang mengalami nyeri sedang 2 orang (40%), dan
empat orang pasien ditemukan mengalami nyeri post appendics, Nyeri ini
pembedahan appendiktomi.
B. Rumusan Masalah
nyeri perut kanan bawah apabila sudah sangat kronis akan dilakukan
oerasi pada luka operasi akan terasa sangat nyeri, nyeri akibat bedah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
appendicitis.
appendicitis.
D. Manfaat penelitian
2. Bagi Masyarakat
massage effleurage.
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
9
10
a. Pengertian Appendicitis
oleh benda asing batu feses kemudian terjadi proses infeksi dan
b. Klasifikasi
peritoneum lokal.
c. Etiologi
d. Patofisilogi
saat inilah terjadi appendicitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri
kanan bawah saat kuadaran kiri bawah ditekan, nyeri pada kuadran
Mutaqqin (2015) :
terjadi sulit buang air besar pada tahap lanjut , dan perut terasa
sangat nyeri.
f. Penatalaksanaan Medis
1) Sebelum Operasi
2) Operasi
2014).
(a) Laparatomi
(b) Laparaskopi
3) Post Operasi
kenyamanan.
ditekan dengan lembut dan ringan diatas perut dan dipaha atas.
c. Indikasi
d. KontraIndikasi
inflamasi
tromboplebitis
17
(Sunaryo,2014).
4. Konsep Nyeri
a. Definisi Nyeri
nyata seperti luka pca bedah atau trauma akut, dan nyeri terjadi
2015).
b. Klasifikasi nyeri
1) Nyeri akut
2) Nyeri kronik
c. Penatalaksanaan Nyeri
1) Farmakologis
b) Analgesik Opioid
2) Non-farmakoterapi
a) Teknik relaksasi
2013).
kartu, hobi).
c) Hypnosis Diri
d) Stimulus Kutaneus
3) Face scale
B. Kerangka konsep
Faktor – faktor yang
Appendicitis mempengaruhi Nyeri
Post Op Appendicitis ( Judha, 2012)
1. Usia
Alat ukur yang digunakan :
2. Jenis kelamin
NRS (Numering Ratting Nyeri 3. Kebudayaan
Scale) 4. Makna Nyeri
5. Perhatian
6. Ansietas
7. Keletihan
Literarture review :
Skala 0 : Tanpa nyeri 8. Dukungan
Teknik relaksasi massage keluarga dan
Skala 1-3 : Nyeri effleurage pada pasien post social
ringan op appendicitis terhadap
Skala 4-6 : Nyeri penurunan nyeri
sedang
Sumber:
(Judha, 2012; Rahman, 2017)
BAB III
METODELOGI
A. Metodologi
dengan masalah keperawatan nyeri ini adalah literature review pada penulisan
buku dan sumber lain yang relvan dengan bidang penelitian tertentu
(Andruss, 2020).
1. Plan
24
25
2. Do
3. Study
kembangkan.
4. Act
A. Hasil
26
27
11. Usap bagian lumbal (usapan Gerakan usap bagian lumbal adalah
pada daerah punggung yang yang secara berirama dan berturut-turut
memberikan sensasi yang memiliki efek sedative yaitu
relaksasi pada klien dan menenangkan serta mempercepat
mencegah terjadinya pengakutan zat-zat sampah dan darah
lorodosis pada daerah yang mengandung karbondioksida,
lumbal). memperlancar aliran limfe dan darah
yang mengandung sari makanan dan
oksigen (Satiyem, 2015; Anjaswarni,
2016; Agya, 2014)
12. Gerakan pijat punggung Gerakan pijatan ini perlu sedikit
dengan pijatan punggung tekanan (pressure) yang dilakukan
dengan pijatan lembut dan secara ringan dan berirama melakukan
panjang menggunakan ibu penekanan pada titik-titik saraf tertentu
jari dan telapak, telapak yang tegang dan menggunakan jari
tangan gerakan yang tangan. Gerakan ini berfungsi untuk
memutar yang akan melepaskan saraf sehingga merasa lebih
mendapatkan rangsangan. tenang dan nyaman (Anjaswarni, 2016;
Agya, 2014; Dora, 2019).
13. Mencatat Hasil dari Pencatatan dimaksukan untuk
intensitas Nyeri mendokumentasikan perwatan yang
berutujuan untuk memberikan bukti
untuk tujuan evaluasi asuhan
keperawatan serta membandingkan
dengan hasil akhi skla nyeri setelah
dilakukan intervensi (Anjaswarni,
2016; Agya, 2014; Dora, 2019).
14. Evaluasi subjektif atau Subjektif adalah respons klien terhadap
objektif, Rencana tindak tindakan keperawatan yang telah
lanjut Kontrak pertemuan dilakukan. Objektif adalah respons
selanjutnya. objektif atau apa yang terliat dari
perubahan klien sebelum dan setelah
tindakan. Evaluasi dilibatkan agar dapat
melihat perubahan dan berupaya
mempertahankan dan memelihara pada
evaluasai sangat diperlukan
reicforcement untuk mengeluarkan
perubhan yang positif. Klien dan
kelurga juga di motivasi untuk
melakukan self-reinforcement
(Anjaswarni, 2016; Agya, 2014; Dora,
2019).
35
B. Pembahasan
didapatkan hasil sebagai berikut yang telah didukung oleh jurnal terkait.
dalam mengatasi masalah nyeri pada pasien post operasi appendicitis yang
dilakukan teknik massage effleurage yang dilakukan 1 hari 2 kali pagi dan
sedang posy operasi appendicitis sebanyak 2 orang (40%), Nyeri berat (0%),
penurunan nyeri.
36
penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau
berdasarkan teori gate control (Mender, 2012) ilus trasi gate control teory
bahw serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan perjalan
sensasinya lebih lambat dari pada serabut sentuhan yang luas. Ketika
menutup gerbang pintu dalam otak. Dengan adanya pijatan 1 sentuhan yang
A. Kesimpulan
appendicitis.
B. Saran
1. Bagi Institusi
appendicitis.
37
38
3. Bagi Masyarakat
dapat diaplikasikan
dapat diaplikasikan
Daftar Pustaka
Astutik, P., & Kurlinawati, E. (2017). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea. Strada Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 6(2), 30-37.
Black, M., Joyce., & Hawks, JH. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Buku 2. Singapore: Elsevier.
Bulechek, G., Buther, H., Dochterman, J., & Wagner, C. (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC). Edisi Kelima. Terjemahan oleh
Intansari Nurjannah 2016. Jakarta : ELSEVIER
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.
Singapore: Elsevier.
Dermawan. (2012). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan).
Yogyakarta: EGC.
Judha, M., & Sudarti, AF. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sabiston, DC. (2013). Buku Ajar Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Siti R.L,. Henny l. (2017). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Pijatan
Effluerage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post OP Sectio
Caesarea. Jurnal kebidanan. Mei 2017.
Smeltzer, Suzanne C. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.
NO KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan Proposal
3 Pengumpulan
Proposal
4 Ujian Proposal
8 Penyusunan Hasil
Penulisan
9 Literature Riview
10 Penyusunan Hasil
Literature Riview
11 Ujian Hasil Literature
Riview
12 Revisian Hasil
Literature Riview
Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 23%
-------------------------------------------------------------------------------------------
maju dan Negara berkembang. hal ini mungkin terkait dengan diet serat yang
kasusnya antara 8 sampai 14 tahun, dan sangat jarang terjadi pada usia dibawah 2
tahun.
yang berusia kurang dari 18 tahun dan lebih dari 70 tahun (Id WHO
beberapa
anak-anak dan dewasa, dan di Negara maju seperti Amerika Serikat berjumlah 11
pesentase 3,36% (Depkes RI,2009). Berdasarkan data dinas kesehatan Awal tahun
2014, tercatat 1.889 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat
di tingkat lokal dan nasional karena mempunyai dampak besar pada kesehatan
masyarakat (Depkes RI, 2013). Seorang yang sudah dilakukan tindakan operasi
appendicitis bila tidak ditangani secara serius maka akan terus mengalami nyeri
akibat bedah luka post operasi. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak
juga aspek sosialnya yang dapat berubah seperti menarik diri, menghindari
pengaruh neg atif pada penyembuhan luka post operasi. Manajemen nyeri sangat
penting setelah operasi, nyeri yang dirasakan klien dapat mengurangi kecemasan
pada luka operasi, bernafas lebih mudah, dan dapat mentoleransikan mobilisasi
untuk memastikan bahwa nyeri klien post operasi dapat diatasi (Brunner &
Suddarth, 2014).
Secara umum manajemen nyeri dapat diklasifikasikan menjadi dua, yang pertama
meliputi, stimulus dan massage, terapi es dan panas (pemeberian kompres hangat
Brunner & Suddart, 2014). Perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien
kenyamanan klien.
telapak tangan yang memberikan tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan
arah sirkulasi secara berulang. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi
darah,memberi tekanan dan menghangatkan otot abdomen serta meningkatkan
relaksasi fisik dan mental. Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang
mengusap, yaitu gerakan ringan dan terus menerus dilakukan. Maasage effleurage
memiliki efek seudatif yaitu efek menenangkan, oleh karena itu. Gerakan ini
selalu dilakukan pada awal dan akhir pemijatan (Pipin, Tresna, Prihatin, 2013).
secara fisik. Perencanaan keperawatan yang efektif pada pasien yang dirawat
Alimul Hidayat,2012). Pada pasien post appendectomy dengan tingkat nyeri yang
merupakan pijat punggung dengan pijatan lembut dan panjang menggunakan ibu
jari dengan arah memutar yang dapat memberikan rangsang yang lembut untuk
mencegah rangsang nyeri karena antara rangsang lembut dan rangsang nyeri akan
bertemu sehingga akan mengahambat nyeri. Teknik efflurage ini tidak hanya
2019).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggi Maulana Puji Handayani dan
Bambang Utoyo pada bulan Mei 2019 mengenai nyeri pada pasien post op
nyerinya berbeda, nyeri sebelum dan setelah mengalami penurunan 2 skor dan
dengan didukung dengan adanya perubahan tanda gejala nyeri berkurang, nyeri
berkurang terjadi karena sejalan dengan laju proses penyembuhan jaringan yang
sakit yang terjadi karena terbukanya jala – jala kapiler menjadi masuknya reseptor
lebih banyak sehingga nyeri dapat berkurang. (Handayani & Utoyo, 2019).
Ricky Rahmat Nduru pada bula Juli 2019 mengenai pengaruh nyeri setelah
penurunan tingkat nyeri. dari data yang peneliti lakukan didapatkan 5 responden
sedangkan nyeri berat 0 (0%). Setelah dilakukan tindakan dari 5 responden yang
mengalami nyeri sedang post operasi appendicitis yang mengalami nyeri sedang 2
orang (40%), dan nyeri ringan 3 orang (60%) ( Tiarnirda ett all, 2019).
Ruang Cempaka Dewasa Rumah Sakit Pelni Jakarta, empat orang pasien
ditemukan mengalami nyeri post appendics, Nyeri ini biasanya terjadi karena
Berdasarkan uraian diatas melihat tingginya angka kejadian dari appendicitis yang
dapat terjadi tindakan operasi, kemudian didukung berbagai jurnal yang terkait
teknik relaksasi massage effleurage untuk menurunkan nyeri pada pasien post
appendicitis.
Appendicitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus buntu satu umbai
menyerang dibawah 40 tahun. Tanda dan Gejalanya adalah nyeri perut kanan
(appendiktomy). Apabila sudah melakukan tindakan oerasi pada luka operasi akan
Salah satu terapi non-farmakologi adalah Stimulus Kutaneus yaitu teknik relaksasi
relaksasi massage effleurage terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi
teknik massage effleurage yang benar dan tepat pada pasien post appendicitis
Manfaat penelitian Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Karya Tulis ilmiah ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan ataupun sebagai salah satu
relaksasi massage effleurage pada pasien post operasi appendicitis pada masa
CURRICULLUM VITAE
A. Data Diri
Usia : 21 Tahun
Agama : Islam
Alamat tempat tinggal : Jl. Kp. Pluis RT 11/14 No.46 kebayoran lama, jakarta
selatan