Disusunoleh:
KLARISSA PUTRI UTAMI
NIRM: 17032
i
KARYA TULIS ILMIAH
Judul
PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN TEKNIK DISTRAKSI VISUAL KARTU DALAM
UPAYA PENURUNAN SKALA NYERI PEMASANGAN
INFUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
Pembimbing Pendamping
ii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
bahwa Karyatulis ilmiah ini, Saya susun tanpa tindak plagiarism sesuai peraturan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
visual kartu dalam upaya penurunan skala nyeri pada prosedur pemasangan
infus”.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
iv
Akhir kata, semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap
keperawatan.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Kuisioner
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Abstrak
Nyeri merupakan pengalaman yang sangat individual dan subjektif yang dapat
mempengaruhi semua orang disemua usia. Nyeri adalah fenomena kompleks yang
melibatkan banyak komponen yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu
terapi nonfarmakologik yang digunakan untuk meredakan atau menghilangkan
nyeri salah satunya adalah terapi teknik distraksi visual kartu. Penulisan ini
bertujuan untuk mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian
teknik distraksi visual kartu pada anak dengan masalah keperawatan nyeri
pemasangan infus. Metode penulisan ini menggunakan literature review, dengan
jumlah lima literature review yang terkait dengan pengembangan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pemberian teknik distraksi visual kartu pada anak
dengan masalah keperawatan nyeri pemasangan infus. Hasil yang didapatkan
setelah melakukan literature review yaitu pemberian terapi teknik distraksi visual
kartu dapat menurunkan skala nyeri pada pasien pemasangan infus, hal ini
disebabkan karena distraksi merupakan metode dalam upaya menurunkan nyeri
pada anak, sering membuat pasien lebih banyak menahan dan dapat mengurangi
nyeri akibat mengalihkan perhatian anak sehingga anak tertarik pada gambar
efektivitas yang lebih tinggi dalam menurunkan nyeri pada anak. Membuktikan
bahwa teknik distraksi visual kartu dalam menurunkan nyeri.
Kata kunci: Anak Usia Prasekolah, Terapi Diatraksi Visual Kartu, Nyeri
Prosedur Pemasangan Infus, Standar Operasional Prosedur.
ix
Abstract
Pain is a very individual and subjective experience that can affect people of all
ages. Pain is a complex phenomenon involving many components influenced by
many factors. One of the nonpharmacologic therapies used to relieve or relieve
pain, one of which is card visual distraction technique therapy. This writing aims
to develop a Standard Operating Procedure (SOP) for providing visual
distraction cards to children with nursing problems with intravenous pain. This
writing method uses a literature review, with a total of five literature reviews
related to the development of Standard Operating Procedures (SOP) for
providing visual distraction card techniques to children with nursing problems
with infusion pain. The results obtained after conducting a literature review,
namely the provision of visual card distraction technique therapy can reduce the
pain scale in infusion patients, this is because distraction is a method of reducing
pain in children, often makes patients more hold and can reduce pain due to
distraction. child so that the child is attracted to images of a higher effectiveness
in reducing pain in children. Proves that the card visual distraction technique in
reducing pain.
Key words: Preschool Children, Visual Card Attracted Therapy, Pain Infusion,
Standard Operating Procedure.
x
BAB I
PENDAHULUAN
(Supartini, 2012). Anak yang dirawat dirumah sakit atau hospitalisasi akan
mengalami bebera reaksi seperti takut, cemas, gelisah dan tidak kooperatif
menurut data World Health Organisation (WHO) pada tahun 2015 adalah
sebanyak 45% dari keseluruhan jumlah pasien anak usia prasekolah yang
1
2
usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia 5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia 13-
15 tahun sekitar 9,1%, usia 16-21 tahun sebesar 8,13%. Angka kesakitan
anak usia 0-21 tahun apabila dihitung dari keseluruhan jumlah penduduk
adalah 14,44%.
invasif yang sering dilakukan pada perawatan anak di rumah sakit (Wang,
Sun & Chen, 2012). Adanya prosedur penusukan vena dalam pemasangan
infus dapat menimbulkan rasa cemas, takut, dan nyeri pada anak (Wang,
subjektif dan merupakan hal yang umum terjadi. Nyeri apabila tidak
seperti takut, cemas, stress, gangguan tidur selain itu mengurangi koping
khususnya di instalasi gawat darurat cukup tinggi yaitu 85% per tahun.
120 juta orang dari 190 juta pasien yang di rawat di rumah sakit
(Susenas, 2015).
menimbulkan kondisi nyeri akut bagi anak, artinya nyeri yang dirasakan
hanya berlangsung dengan periode waktu yang singkat sekitar 1 menit saat
(2018) yang dikenal dalam pendekatan pada anak adalah distraksi visual
tingkat nyeri dan kecemasan pada anak selama proses pengambilan sampel
darah, pemasangan infus dan perawatan luka (Canbulat, Inal, & Sönmezer,
2014; Inal & Kelleci, 2012; Ha & Kim, 2013; Kaur, Sarin, & Kumar,
2014).
dengan nilai p= 0,012. Menurut penelitian Yusuf, Lisbet, dan Budi (2018).
kartun yang disukai anak dapat mengurangi nyeri ini berdasarkan teori
Gate Control, bahwa implus nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
dibuka dan implus dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. Salah satu
merupakan subtansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh, endorfin akan
visual dan audiotori. Hal ini yang dapat meningkatkan keberhasilan dan
pemasangan infus. Reaksi anak saat dipasang infus adalah menangis, takut
prosedur, melakukan teknik relaksasi untuk anak dengan usia yang lebih
yaitu sebesar 5.95, yaitu termasuk tingkat nyeri sedang. Sedangkan rata-
rata tingkat nyeri anak usia prasekolah yang tidak diberikan intervensi
distraksi visual saat dilakukan pemasangan infus yaitu sebesar 7.74, yaitu
mengalami nyeri saat pemasangan infus, contohnya saat anak pertama kali
6
biasanya, lingkungan yang baru, anak menangis pada malam hari. Setiap
Prosedur teknik distraksi visual kartu dalam upaya penurunan skala nyeri
B. Rumusan Masalah
teknik distraksi visual kartu pada anak usia prasekolah dengan masalah upaya
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
infus.
2. Tujuan Khusus
infus.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
teknologi keperawatan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Anak
pasal 1 ayat 1 tentang perlindungan anak, anak adalah seseorang yang belum
2014).
perlindungan anak RI, 2013). Anak merupakan bagian dari keluarga dan
masyarakat. Anak yang sakit dapat menimbulkan suatu stres bagi anak itu
Anak prasekolah yaitu antara usia 3-6 tahun, tumbuh lebih lambat
dari pada tahun sebelumnya, dan anak prasekolah yang sehat bertumbuh
8
9
bahwa 3% – 10% pasien anak yang dirawat di Amerika Serikat baik anak usia
todler, prasekolah ataupun anak usia sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh
Usia tiga hingga lima tahun disebut The Wonder Years yaitu masa
peneliti. Mereka suka belajar dan terus mencari tahu, bagaimana menjadi
tubuh, emosi, dan pikiran mereka. Dengan sedikit bantuan dari Anda,
periode ini akan membangun fondasi yang aman dan tidak terbatas untuk
sangat baik bagi pertumbuhan anak Makanan yang baik bagi tubuh adalah
mineral. Sumber- sumber makanan ini salah satunya berasal dari sayur-
merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering diabaikan oleh
500 anak usia 0-6 tahun di Jakarta diperoleh hasil dari 476 anak yang
kembang.
bisa bermain sesuai jenis kelamin, makan bersama keluarga dan bermain
sangat berarti. Agar pertumbuhan anak usia pra sekolah dapat optimal
D. Konsep Hospitalisasi
1. Definisi Hospitalisasi
cedera dan nyeri pada tubuh. Perpisahan dalam hal ini akan
orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang sangat traumatik dan
2. Dampak Hospitalisasi
Dampak dari hospitalisasi pada anak usia pra sekolah ada dua
yaitu distress psikis seperti: (cemas, takut, marah, kecewa, sedih, malu,
rasa bersalah), dan distres fisik seperti: imobilisasi, kurang tidur karena
2008).
12
terhadap lamanya hari rawat. Dampak jangka panjang dari anak sakit
hospitalisasi :
Leino-Kilpi, 2010).
2011).
merupakan hal yang tidak umum di alami oleh semua orang. Proses
Wuritahun (2018):
a. Bayi
b. Toddler
c. Prasekolah
sering menagis, jika berpisah dengan orang tua akan sering bertanya
d. Sekolah
e. Remaja
pemasangan infus
berlari keluar ruangan (Hockenberry & Wilson, 2009). Nyeri yang tidak
Dampak fisik nyeri terdiri dari dampak akut (jangka pendek) yang
Khasanah, 2017).
16
E. Konsep Nyeri
1. Definisi nyeri
2. Fisiologi Nyeri
Chayatin, 2008). Rasa nyeri pada anak yang terpasang infus dihasilkan
saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah
satu dari beberapa rute saraf yang akhirnya sampai di dalam massa
potongan, sayatan serta goresan maka bagian tubuh yang terluka akan
ekstra seluler maka akan mengiritasi reseptor nyeri. Saraf ini akan
3. Derajat Nyeri
Novita, 2015).
hari, penderita tak dapat tidur atau sering terjaga oleh gangguan nyeri
sewaktu tidur.
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi nyeri antara lain adalah usia anak,
a. Usia
aman dan nyaman bagi anak (Berhman, Kliegeman & Arvin, 2012).
c. Jenis kelamin
d. Kebudayaan
atau terukur. Ambang nyeri anak mengacu pada titik di mana anak
orang juga memiliki rasa nyeri yang mereka rasakan dan tidak
19
yang utama dalam menilai intensitas nyeri pada anak sesuai dengan
(supartini, 2014).
disebut skala nyeri wajah, terdiri atas 6 wajah kartun yang memiliki
sendiri rasa nyeri yang baru saja dialaminya sesuai dengan gambar
yang telah ada dan skala wajah ini direkomendasikan untuk anak-
sampai 10 adalah rentang skala 0 untuk tidak ada nyeri, skala 1-3
untuk nyeri ringan, dan skala 4-6 untuk nyeri sedang, dan skala 7-
10 untuk nyeri berat. Nyeri yang dirasakan oleh respon den saat
a. Terapi Musik
b. Kompres Dingin
Menjalani Hospitalisasi
sesuai dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat
maupun secara tidak langsung dengan menolong orang tua atau anak
ini maka perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan
nilai norma yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
G. Kerangka Konsepual
A. Metodologi
distraksi visual kartu pada pasien anak dengan masalah keperawatan upaya
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah,
1. Plan
27
28
Anak usia prasekolah (3-6 tahun), Anak yang dirawat inap, Anak yang
2. Do
infus.
3. Study
pemasangan infus.
4. Act
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
29
30
NO SOP Rasionalisasi
NO SOP Rasionalisasi
NO SOP Rasionalisasi
B. Pembahasan
psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatif dan rasa bersalah.
Persepsi nyeri pada anak kompleks dan sering sulit untuk dinilai.
Meskipun bayi dan anak telah mengalami nyeri pada awal kehidupan,
namun ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi anak tentang nyeri
dan sering membuat pasien lebih banyak menahan nyeri. Selain itu anak
uaia prasekolah juga sudah dapat di ajak bekerja sama dan memiliki
al, 2019).
dalam stimulus.
39
distraksi visual dengan media kartu akan mengurangi transmisi rasa nyeri
visual dan audiotori. Hal ini yang dapat meningkatkan keberhasilan dan
stimulus nyeri sudah mencapai otak, maka pusat kortek di otak akan
kartu yang menarik bagi anak akan membuat nyeri menjadi teralihkan,
media kartu dapat merangsang visual dan audiotori. Hal ini yang dapat
menimbulkan nyeri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
pemberian terapi teknik distraksi visual kartu pada pasien anak yang
pemberian teknik distraksi visual kartu pada anak usia prasekolah yang
(SOP) teknik distraksi visual kartu terhadap anak usia prasekolah (3-6
B. Saran
teknik distraksi visual kartu ini dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam
2. Penelitian
mendapatkan referensi terkait SOP intervensi yang akan diteliti, agar tau
41
42
3. Institusi Pendidikan
distraksi visual kartu ini bisa lebih dikembangkan lagi, tidak hanya untuk
Hidayat, A.A. (2005). Pengantar ilmu keperawatan anak 1 edisi pertama. Jakarta:
Salemba Medika.
Inal S & Kelleci M. Distracting children during blood draw: Looking through
distraction cards is effective in pain relief of children during blood draw.
Distraction is effective on pain relief. [serial online]. 2012 Oktober [dikutip
29 Januari 2014]; 18(12):210-219. Available from URL:
http://web.a.ebscohost.com/
James, S.R & Ashwill, J.W. (2007). Nursing Care Of Children: Principles and
practice, Third Edition. St. Louis : Saunders Elseiver
43
44
Khasanah & Astuti. (2017). Respon nyeri Pada Anak Pada Saat Dilakukan
Tindakan Invasif. (Jurnal Keperawatan Anak), 2(2).
Kolcaba, K., & DiMarco, M.A. (2005). Comfort theory and its application to
pediatric nursing. Pediatrc Nursing, 31(3).V
Setiawan dkk. (2014). Keprawatan anak & tumbuh kembang (pengajian dan
pengukuran). Yogyakarta: nuha medika.
Saputro, Heri&Intan Fazrin. (2017). Anak Sakit Wajib Main Di Rumah Sakit:
Penerapan Terapi Bermain Anak Sakit proses, Manfaat dan Pelaksanaan
nya. Ponorogo: FORIKES
Supartini. (2012). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Wong, DL. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Ed.6, Vol. 2. Alih bahasa,
Andry Hartono, Sari Kurnianingsih. -Jakarta: EGC.
Wawan., Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO. (2020). WHO Save Lives: Clean Your Hands. Diperoleh dari
https://www.who.int/infection-prevention/campaigns/clean-
hands/WHO_HH-Community-Campaign_finalv3.pdf
sebagai berikut:
media kartu distraksi visual yang akan digunakan, ketika anak sudah mendapatkan
kartu yang disukainya peneliti mulai memberikan pertanyaan sesuai kartu yang
dipilih anak dengan durasi 10 menit untuk satu kartu yang dimainkan. Kemudian
No KATEGORI 0 1 2 TOTAL
Secor
total
1. Indikasi : skala ini meliputi lima unsur yaitu wajah (face), tungkai (leg),
skala 0 untuk tidak ada nyeri, skala 1-3 untuk nyeri ringan, dan skala 4-6
INFORMED CONSENT
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh
KLARISSA PUTRI UTAMI dengan judul ”Analisis intervensi teknik distraksi visual
kartu dalam upaya penurunan skala nyeri pada prosedur pemasangan infus di Ruang
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka
Jakarta, 2020
(...........................................) (...........................................)
Peneliti
Date: Wednesday,
September 23, 2020 Statistics:
1482 words Plagiarized / 5165 Total
words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.