Anda di halaman 1dari 26

TESIS

PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS


NIM: 1110018001

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. TINTIN SUKARTINI, S.Kp.,M.Kes
Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
TESIS

PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS


NIM: 1110018001

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. TINTIN SUKARTINI, S.Kp.,M.Kes
Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER TERAPAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF
MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

TESIS

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar (M. Tr. Kep) dalam Program
Studi Magister Terapan Kepeawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh:
RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS
NIM. 1110018001

Disetujui oleh:

Pembimbing I:
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes. :
NIP. 197212172000032001

Pembimbing II :
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes. :
NIP. 0721126904

ii
LEMBAR PERSETUJUAN NASKAH TESIS

Judul : Pengaruh Frekuensi Exercise ROM (Range Of


Motion) Terhadap Nyeri Sendi dan Kecemasan
Pada Lansia Dengan Keluhan Knee Pain

Penyusun : RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS

NIM : 1110018001

Pembimbing I:
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes. :
NIP. 197212172000032001

Pembimbing II :
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes. :
NIP. 0721126904

iii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TESIS

TESIS

PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS


NIM. 1110018001

Telah dinyatakan lulus


Pada tanggal : 07 September 2020

Oleh Tim Penguji:


Ketua Penguji,
Dr. Eppy Setiyowati, S.Pd, S,Kep., M.Kes :
NIP. 9907641

Penguji I
Nur Hidaayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes :
NPP. 0307738

Penguji II
dr. Mouli Edward, Sp.OT :
NIP. 197105092009041001

Penguji III
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes :
NIP. 197212172000032001

Penguji IV
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes :
NIP. 0721126904

iv
PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Rickiy Akbaril Okta Firdaus

NIM : 1110018001

Tanda Tangan :

Tanggal : 07 September 2020

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang


bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rickiy Akbaril Okta Firdaus
NIM : 1110018001
Program Studi : Magister Terapan Keperawatan
Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-
Eksklusif Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berhak menyimpan,
mengalihmedia atau formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta utama dan sebagai pemilik
Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 07 September 2020
Yang Menyatakan

Rickiy Akbaril Okta Firdaus

vi
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam

lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, di perkenankan untuk sebagai

referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin Universitas Nahdlatul Ulama

Surabaya dan harus menuliskan nama penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen

tesis ini dalam bentuk hard copy dan soft copy merupakan hak milik peneliti dan

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
tesis ini dengan judul “Pengaruh Frekuensi Exercise ROM (Range Of Motion) ”
sebagai persyaratan Pendidikan Akademik untuk menyusun tesis dalam rangka
menyelesaikan Progam Pendidikan S2 Keperawatan di Fakultas Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
2. Yanis Kartini, S.KM.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
3. Khamida, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Pjs. Ketua Program Studi Magister
Terapan Keperawatan.
4. Nur Hidaayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Magister
Terapan Keperawatan.
5. Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes selaku Pembimbing I yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran sehingga Tesis ini dapat terselesaikan.
6. Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes selaku Pembimbing II yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran sehingga Tesis ini dapat terselesaikan.
7. Dr. Eppy Setiyowati, Spd.,S.Kep.,M.Kes selaku Ketua Penguji.
8. Nur Hidaayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Penguji I.
9. dr. Mouli Edward, Sp.OT selaku Penguji II
10. Anton selaku Kepala Desa yang telah memberikan ijin melakukan penelitian
di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
11. Istri, Anak, Orang tua dan keluarga tersayang yang telah memberikan doa,
dukungan, motivasi dan pengorbanan baik dari segi moril maupun material
hingga terselesainya Tesis ini.
12. Sahabat dan teman-teman S2 Keperawatan Angkatan 2018 yang telah banyak
memberikan bantuan serta masukan dalam penyelesaian tesis ini.
13. Bapak, ibu dosen dan staf Univesitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
14. Semua pihak – pihak yang terkait dalam kelancaraan pembuatan Tesis ini
mulai dari responden dan ibu – ibu kader posyandu lansia yang ada di Desa
Kedawong.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal dan
perbuatan yang telah diberikan dan penulis menyadari bahwa tesis ini belum
sempurna, oleh karena itu saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan demi perbaikan tesis ini.
Surabaya, Juli 2020
Penulis

Rickiy Akbaril Okta Firdaus

viii
RINGKASAN

PENGARUH FREKUENSI EXERCIES ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan (Amalia 2014). Lansia mengalami berbagai kemunduran
fisik, psikis, dan sosial. Salah satu kemunduran fisik lansia yaitu penurunan sistem
muskuloskeletal yang ditandai dengan adanya nyeri pada daerah persendian salah
satunya pada sendi lutut. Nyeri lutut merupakan suatu penyakit regeneratif sendi
dan salah satu tanda dan gejala dari osteoarthritis. Faktor yang mempengaruhi
nyeri antara lain faktor fisiologis, usia, kelemahan (fatique), keturunan, fungsi
neurologis. Nyeri lutut sering dialami orang yang memiliki usia lebih dari 50
tahun karena terjadi perubahan yang berkaitan dengan usia terhadap kolagen dan
proteoglikan yang menurunkan tegangan dari tulang rawan sendi dan juga
disebabkan pada tulang rawan terjadi kekurangan pasokan nutrisi (Lozada, 2013).
Nyeri lutut yang dialami lansia dapat mempengaruhi activity daily living (ADL)
sehingga menyulitkan melaksanakan tugas yang berdampak pada perasaan cemas.
Lansia yang mengalami gejala nyeri lutut akan mengalami perasaan cemas, ini
disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam,
membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau
kelompok biososialnya (Indah, 2018). Salah satu terapi knee pain berupa
pengobatan non farmakologi yaitu exercise range of motion. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh frekuensi exercise ROM (Range of
Motion) terhadap nyeri sendi dan kecemasan pada lansia dengan keluhan knee
pain di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai 55 tahun ke atas, baik
pria maupun wanita. Masa lansia mengalami beberapa perubahan yang akan
terjadi diantaranya adalah perubahan fisik, intlektual, dan keagamaan. Nyeri
adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri lutut dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari lansia. Nyeri lutut disebabkan antara lain aktivitas fisik yang
berat, jarang menggerakkan lutut, cedera seperti keseleo atau otot tegang, duduk
di area yang sempit, atau berlutut dalam waktu yang lama. Keluhan tersebut
seringkali berlangsung kronik atau persisten. Kecemasan adalah gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan takut atau kekhawatiran yang mendalam
dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian
masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
Manajemen nyeri yang dapat dilakukan meliputi farmakologis dan non
farmakologis. Manajemen farmakologis dengan menggunakan obat-obatan
analgetik atau anastetik untuk mengurangi nyeri, penggunaan analgetik bertujuan
untuk mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasi dengan menekan
fungsi talamus dan korteks serebri. Manajemen nonfarmakologis ini tidak
menggunakan obat-obatan untuk mengurangi nyeri, sehingga sebagian dapat

ix
digunakan mandiri oleh pasien. Salah satu manajemen non farmakologis yaitu
exercise ROM. Range of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa
otot dan tonus otot. Pemberian exercise Range of Motion bertujuan untuk
memperkuat otot yang menyokong dan melindungi sendi, mengurangi nyeri dan
kaku sendi, serta dapat mengurangi pembengkakan.

Lansia dengan keluhan knee pain akan mengalami nyeri sendi dan
kecemasan. Salah satu manajemen nyeri dan kecemasan yaitu dengan terapi
exercise ROM. Exercise ROM dapat menstimulus respon saraf otonom yaitu
penurunan saraf simpatis dan peningkatan saraf parasimpatis yang mengakibatkan
dilatasi pembuluh darah dan peningkatan O2 ke jaringan, respon dan fungsi
GABA kembali stabil sehingga kerja norepinephrine ditekan, tubuh melepaskan
encephalon dan endorphin, sehingga memberikan efek relaksasi dan perasaan
rileks/tenang dan terjadilah penurunan intensitas nyeri sendi dan kecemasan.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh frekuensi exercise ROM
(Range of Motion) terhadap nyeri sendi dan kecemasan pada lansia dengan
keluhan Knee Pain di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Rancangan penelitian menggunakan Quasy-Experimental dengan


pendekatan pre and post test control group design. Populasi semua lansia yang
mengalami knee pain di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Sampel diambil dengan kriteria inklusi antara lain : bersedia menjadi responden
penelitian dengan menandatangani informed consent, saat penelitian mengalami
nyeri sendi lutut dengan usia ≥ 55 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, tidak
adanya deformitas, tidak mengalami bedrest total, mampu berkomunikasi verbal
dan nonverbal. Sampel terdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok exercise ROM
2x/hari selama seminggu, kelompok exercise ROM 4x/hari selama seminggu dan
kelompok kontrol diberikan sesuai standar posyandu lansia (senam lansia). Besar
sampel masing-masing 14 responden tiap kelompok. Sampling menggunakan
simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, Kruskal
Wallis dan Mann Whitney karena data berdistribusi tidak normal dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05.

Hasil uji wilcoxon pada variabel nyeri sendi menunjukkan ada perbedaan
nyeri sendi sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok exercise ROM 2x/hari
selama seminggu (p=0,008), ada perbedaan nyeri sendi sebelum dan setelah
perlakuan pada kelompok exercise ROM 4x/hari selama seminggu (p=0,000) dan
tidak ada perbedaan nyeri sendi sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok
kontrol (p=0,083). Hasil uji wilcoxon variabel kecemasan menunjukkan ada
perbedaan kecemasan sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok exercise
ROM 2x/hari selama seminggu (p=0,005), ada perbedaan kecemasan sebelum dan
setelah perlakuan pada kelompok exercise ROM 4x/hari selama seminggu
(p=0,001) dan tidak ada perbedaan kecemasan sebelum dan setelah perlakuan
pada kelompok kontrol (p=0,083). Hasil uji Kruskal Wallis dan didapatkan pada

x
variable nyeri sendi (p=0,000), variable kecemasan (p=0,000), hal ini berarti ada
perbedaan nyeri sendi dan kecemasan pada semua kelompok setelah dilakukan
exercise ROM, maka dapat disimpulkan semakin tinggi frekuensi pemberian
exercise ROM semakin menurun intensitas nyeri sendi sehingga kecemasan juga
semakin menurun. Hasil uji Mann Whitney pada variable nyeri sendi
menunjukkan ada perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan exercise
ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok exercise ROM 4x/hari selama
seminggu (p=0,000), ada perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan
exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok kontrol (p=0,035), ada
perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan exercise ROM 4x/hari
selama seminggu dengan kontrol (p=0,000). Hasil uji Mann Whitney pada
variable kecemasan menunjukkan ada perbedaan kecemasan antara kelompok
yang diberikan exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok
exercise ROM 4x/hari selama seminggu (p=0,000), ada perbedaan kecemasan
antara kelompok yang diberikan exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan
kelompok kontrol (p=0,000), ada perbedaan kecemasan antara kelompok yang
diberikan exercise ROM 4x/hari selama seminggu dengan kontrol (p=0,000).

Exercise ROM (Range of Motion) bisa diterapkan untuk intervensi dalam


menangani lansia dengan knee pain. Exercise ROM (Range of Motion)
mengakibatkan peningkatan peredaran darah ke dalam kapsula sendi dan
meningkatkan fleksibilitas persendian sehingga nyeri dapat berkurang bahkan bisa
teratasi. Exercise ROM (Range of Motion) dapat menjadi alternative dalam
menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden karena dari semua
responden hanya menunjukkan perubahan intensitas nyeri tanpa bisa
menghilangkan intensitas nyerinya. Tetapi jika ingin mendapatkan hasil yang
maksimal untuk menghilangkan nyeri yang dialami respondendapat dilakukan
latihan ROM (Range of Motion) secara teratur dan dalam jangka waktu yang lebih
lama. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian exercise ROM
terhadap penurunan nyeri sendi pada kelompok exercise ROM 2x/hari selama
seminggu dan exercise ROM 4x/hari selama seminggu, sedangkan pada kelompok
kontrol tidak ada pengaruh setelah pemberian perlakuan (standar posyandu lansia)
terhadap penurunan nyeri sendi. Dapat disimpulkan semakin sering exercise ROM
dilakukan semakin efektif dalam menurunkan nyeri sendi pada lansia dengan
keluhan knee pain. Range of Motion (ROM) mampu menjaga kekuatan otot,
menjaga pergerakan persendian, melancarkan aliran darah, dan menghindari
terjadinya kelainan bentuk. Di samping itu exercise ROM (Range of Motion)
bertujuan untuk mempertahankan fleksibilitas dan mobilitas sendi, meningkatkan
kekuatan otot, menghambat nyeri, mengurangi gejala depresi dan kecemasan
(Mutsuzaki, 2017). Terdapat perbedaan kecemasan pada lansia dengan keluhan
knee pain secara signifikan sesudah pemberian exercise ROM 2x/hari selama
seminggu, 4x/hari selama seminggu dan standar posyandu lansia (senam lansia).
Exercise ROM dapat mengurangi rasa nyeri pada kelompok intervensi sehingga
lansia merasa percaya diri dan yakin akan kesembuhan dari exercise ROM yang
dilakukan sehingga terjadi penurunan kecemasan.

xi
Dapat disimpulkan knee pain lebih banyak dialami lansia dikarenakan pada
usia lanjut mengalami perubahan sistem musculoskeletal. Nyeri sendi
mempengaruhi activity daily living (ADL) sehingga akan menyulitkan dalam
melaksanakan tugas yang berdampak pada perasaan cemas. Pemberian exercise
ROM pada kelompok exercise ROM 2x/hari selama seminggu dan exercise ROM
4x/hari selama seminggu berpengaruh dalam menurunkan nyeri sendi dan
kecemasan lansia dengan keluhan knee pain. Semakin sering exercise ROM
dilakukan semakin efektif dalam menurunkan nyeri sendi dan kecemasan.

xii
SUMMARY

THE INFLUENCE OF ROM (RANGE OF MOTION) FREQUENCY OF


EXERCISE ON JOINT PAIN AND ANXIETY IN
ELDERLY WITH KNEE PAIN

The process of aging is a natural and unavoidable condition in this phase of


life (Amalia 2014). The elderly experience various physical, psychological, and
social setbacks. One of physical setback of the elderly is a decrease in the
musculoskeletal system which is indicated by the presence of pain in the joints,
one of which is the knee joint. Knee pain is a regenerative joint disease and one of
the signs and symptoms of osteoarthritis. Factors that affect pain include
physiological factors age, weakness (fatigue), heredity, neurological function.
Knee pain is often experienced by people who are over 50 years of age due to
age-related changes in collagen and proteoglycans which reduce the tension of
joint cartilage and are also caused by a lack of nutrient supply in the cartilage
(lozada, 2013). Knee pain experience by the elderly can affect daily living
activities (ADL), making it difficult to carry out tasks that have an impact on
feelings of anxiety. Elderly who experience symptoms of knee pain will experience
feelings of anxiety, this is caused by the suspicion of threatening danger or
frustration, endangering the sense of security, balance or life of an individual or
his biosocial group (Indah, 2018). One of the knee pain threapies is in the form of
non9pharmacological treatment, namely exercise range of motion. The purpose of
this study was to analyze the effect of exercise ROM (Range of Motion) frequency
on joint pain and anxiety in the elderly with complaints of knee pain in Kedawong
Village, Diwek District, Jombang Regency.

An elderly person is someone who has reached 55 years and over, both
male and female. Older age experiences several changes that will occur,
including physical, intellectual, and religious changes. Pain is an unpleasants
sensory and emotional experience resulting from actual or potential tissue
damage. Knee pain can affect the daily activities of the elderly. Knee pain is
caused by, among other things, strenuous physical activity, infrequent movement
of the knee, injuries such as sprains or muscle strains, sitting in tight areas, or
kneeling for long periods of time. These complaints are often chronic or
persistent. Anxiety is a natural disorder characterized by deep and continuous
feelings of fear or worry, no disturbance in assessing reality, personality is still
intact, behavior can be disturbed but still within normal limits. Pain management
that can be done includes pharmacological and non pharmacological.
Pharmacological management using analgesic or anesthetic drugs to reduce
pain, the use of analgesics aims to interfere with pain acceptance/stimuli and
interpretation by suppressing the fuction of the thalamus and cerebral cortex.
This non-pharmacological management does not use drugs to reduce pain, so
some can be used independently by the patient. One of the non-pharmacological
management is exercise ROM. Range of Motion (ROM)is an exercise that is
performed to maintain or improve the level of perfection in the ability to move

xiii
joint normally and completely to increase muscle mass and muscle tone. The
provision of Range of Motion exercises aims to strengthen the muscles that
support and protect the joints, reduce joint pain and stiffness, and reduce
swelling.

Ederly with knee pain will experience joint pain and anxiety. One of the
pain and anxiety management is exercise ROM therapy. Exercise ROM can
stimulate the autonomic nerve response, namely a decrease in sympathetic nerves
and an increase in parasympathetic nerves which results in dilation of blood
vessels and increase in O2 to the tissue, the response and fuction of GABA is
stabilized so that the work of norepinephrine is suppressed, the body releases
encephalon and endorphins, thus providing a relaxing effect and feeling
relaxed/calm down and there is a decrease in the intensity of joint pain and
anxiety. The hypothesis in this study is that there is an effect of the frequency of
exercise ROM (Range of Motion) on joint pain and anxiety in the ederly with
complaints of knee pain in Kedawong Village, Diwek District, Jombang Regency.

The research design used Quasy-Experimental with a pre and post test
control group design approach. The population of all ederly who have knee pain
in Kedawong Village, Diwek District, Jombang Regency. Samples were taken
with inclusion criteria, including: willingness to be research respondent by
signing an informed consent, when the study experienced knee joint pain with an
age of ≥ 55 years, both male and female, no deformity, no total bedrest, able to
communicate verbally and nonverbally. The sample consisted of 3 groups, namely
the exercise ROM group 2x/day for a week, the exercise ROM 4x/day group for a
week and the control group given according to the standard of ederly posyandu
(ederly exercise). The sample size of each 14 respondents per group. Sampling
using simple random sampling. Data analysis used the Wilcoxon, Kruskal Wallis
and Mann Whitney tests because the data were not normally distributed with a
significance level of α=0,05.

Wilcoxon test results on joint pain variables showed that there were
differences in joint pain before and after treatment in the exercise ROM 2x/day
group for a week (p=0,008), there were differences in joint pain before and after
treatment in the exercise ROM 4x/day group for a week (p=0,000) and there was
no difference in joint pain before and after treatment in the control group
(p=0,083). The result of the Wilcoxon test for anxiety variables showed that there
were differences in anxiety before and after treatment in the exercise ROM 2x/day
group for a week (p=0,005), there was a difference in anxiety before and after
treatment in the exercise ROM 4x/day group for a week (p=0,001) and there was
no difference in anxiety before and after treatment in the control group
(p=0,083). The Kruskal Wallis test results were obtained in the joint pain
variable (p=0,000), the anxiety variable (p=0,000), this means the there are
differences in joint pain and anxiety in all groups after exercise ROM, it can be
concluded that the higher the frequency of giving exercise ROM the decrease in
the intensity of joint pain so that the anxiety also decreases. The results of the

xiv
Mann Whitney test on the joint pain variable showed that there was a difference
in joint pain between the group that was given exercise ROM 2x/day for a week
and the exercise ROM 4x/day for a week (p=0,000), there was a difference in
joint pain between the groups that were given exercise ROM 2x/day for a week
with the control group (p=0,035), there was a difference in joint pain between the
group that was given exercise ROM 4x/day for a week with the control group
(p=0,000). The results of the Mann Whitney test on the anxiety variable showed
that there was a difference in anxiety between the group that was given exercise
ROM 2x/day for a week wits the exercise ROM 4x/day for a week (p=0,000),
there was a difference in anxiety between the groups that were given exercise
ROM 2x/day for a week with the control group (p=0,000), there was a difference
in anxiety between the group that was given exercise ROM 4x/day for a week and
the control group (p=0,000).

Exercise ROM (Range of Motion) can be applied as an intervention in


treating elderly people with knee pain. Exercise ROM (Range of Motion) results
in increased blood circulation to the joint capsule and increased joint flexibility
so that pain can be reduced and even resolved. Exercise ROM (Range of Motion)
can be alternative in reducing the pain intensity felt by respondents because all
respondents only show changes in pain intensity whithout being able to eliminate
the intensity of the pain. But if you want to get maximum result to relieve pain
experienced by respondents, you can do ROM (Range of Motion) exercise
regularly and for a longer period of time. The results showed that there was an
effect of giving exercise ROM on reducing joint pain in the exercise ROM 2x/day
for a week and exercise ROM 4x/day for a week, while in the control group there
was no effect after treatment (standard posyandu for elderly) on the reduction of
joint pain. It can be concluded that the more frequent exercise ROM is performed,
the more effective is in reducing joint pain in the elderly with complaints of knee
pain. Range of Motion (ROM) is able to maintain muscle strength, maintain joint
movement, improve blood flow, and avoid deformities. In addition, exercise ROM
(Range of Motion) aims to maintain joint flexibility and mobility, increase muscle
strength, inhibit pain, reduce symptoms of depression and anxiety (Mutsuzaki,
2017). There is a significant difference between anxiety in the elderly with
complaints of knee pain after giving exercise ROM 2x/day for a week, exercise
ROM 4x/day for a week and the standard posyandu for the elderly (elderly
exercise). Exercise ROM can reduce pain in the intervention group so that there
elderly feel confident and confident that they will recover from exercise ROM so
that anxiety decreases.

It can be concluded that knee pain is mostly experienced by the elderly


because they experience change in the musculoskeletal system. Joint pain affects
daily living (ADL) activities so that it will be difficult to carry out tasks that have
an impact on feelings of anxiety. Giving exercise ROM 2x/day for a week and
axercise ROM 4x/day for a week had an effect on reducing joint pain and anxiety
in the elderly with complaints of knee pain. The more frequent ROM exercise is
done, the more effective it is in reducing joint pain and anxiety.

xv
xvi
ABSTRAK

PENGARUH FREKUENSI EXERCISE ROM (RANGE OF


MOTION) TERHADAP NYERI SENDI DAN KECEMASAN
PADA LANSIA DENGAN KELUHAN KNEE PAIN

Lansia mengalami penurunan sistem muskuloskeletal ditandai dengan adanya


nyeri persendian pada lutut. Nyeri lutut dapat mempengaruhi aktivitas yang
berdampak perasaan cemas. Prevalensi nyeri lutut di Indonesia tercatat 8.1%,
prevalensi nyeri lutut di Jombang sebesar 4,67 %. Salah satu terapi knee pain
yaitu exercise range of motion. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh
frekuensi exercise ROM terhadap nyeri sendi dan kecemasan pada lansia dengan
keluhan knee pain. Rancangan penelitian Quasy-Experimental pendekatan pre
and post test control group design. Populasi semua lansia dengan keluhan knee
pain sebanyak 42 responden. Sampel dibagi 3 kelompok dengan besar sampel
masing-masing 14 responden. Sampling menggunakan simple random sampling.
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, Kruskal Wallis dan Mann Whitney
karena data berdistribusi tidak normal dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Sebelum intervensi 54,8% responden mengalami nyeri sendi berat, sesudah
intervensi 64,3% responden mengalami nyeri sendi sedang. Sebelum ntervensi
52,4% responden mengalami kecemasan sedang, sesudah intervensi 42,9%
responden mengalami kecemasan sedang. Hasil uji wilcoxon variabel nyeri sendi
didapatkan kelompok intervensi 1 (P=0,008), intervensi 2 (P=0,000) dan kontrol
(P=0,083). Sedangkan variabel kecemasan didapatkan kelompok intervensi 1
(P=0,005), intervensi 2 (P=0,001) dan kontrol (P=0,083). Hasil uji Kruskall
Wallis variabel nyeri sendi (P=0,000), kecemasan (P = 0,000). Maka Ho ditolak
berarti ada pengaruh pemberian exercise ROM terhadap nyeri sendi dan
kecemasan. Pemberian exercise ROM dapat menurunkan nyeri sendi dan
kecemasan lansia dengan keluhan Knee Pain. Semakin sering exercise ROM
semakin efektif dalam menurunkan nyeri sendi dan kecemasan. Diharapkan
tenaga kesehatan melakukan intervensi keperawatan dengan menggunakan
exercise ROM, sehingga prevalensi nyeri sendi berkurang dan kecemasan lansia
dapat dihindari.

Kata kunci : Exercise ROM, nyeri sendi, kecemasan

xvii
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ROM (RANGE OF MOTION) FREQUENCY OF


EXERCISE ON JOINT PAIN AND ANXIETY IN
ELDERLY WITH KNEE PAIN

The elderly experience a decrease in the musculoskeletal system characterized by


joint pain in the knee. Knee pain can affect activities that lead to feelings of
anxiety. The prevalence of knee pain in Indonesia is recorded at 8.1%, the
prevalence of knee pain in jombang is 4,67%. One of the knee pain therapies is
exercise range of motion. The aim of the study was to analyze the effect of the
frequency of exercise ROM on joint pain and anxiety in the elderly with
complaints of knee pain. The research desaign was Quasy-Experimental with pre
and post test control group design approach. The Population of all elderly with
complaints of knee pain was 42 respondents. The sample was divided into 3
groups with a sample size of 14 respondents each. Sampling using simple random
sampling. Data analysis used the Wilcoxon, Kruskal Wallis and Mann Whithney
tests because the data were not normally distributed with a significance level of
α=0.05. Before the intervention 54.8% of respondents experienced severe joint
pain, after the intervention 64.3% of respondents experienced moderate joint
pain. Before the intervention 52.4% of respondents experienced moderate anxiety,
after the intervention 42.9% of respondents experienced moderate anxiety. The
result of the Wilcoxon test for joiny pain variables obtained the intervention
group 1 (p=0.008), intervention 2 (p=0.000) and control (p=0.083). Meanwhile,
the anxiety variable found the intervention group 1(p=0.005), intervention 2
(p=0.001) and control (p=0.083). Kruskall Wallis test result variable joint pain
(p=0.000), anxiety (p=0.000). So Ho is rejected, it means that there is an effect of
giving exercise ROM on joint pain and anxiety. Giving exercise ROM can reduce
joint pain and anxietyin the elderly with Knee Pain complaints.The more frequent
exercise ROM is, the more effective it is in reducing joint pain and anxiety. It is
hoped that health workers will carry out nursing interventions using exercise
ROM, so that the prevalence of joint pain is reduced and the anxiety of the elderly
can be avoided.

Keywords: Exercise ROM, joint pain, anxiety.

xviii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover....................................................................................................... i
Lembar Judul Dalam .............................................................................. ii
Lembar Persetujuan Naskah Tesis ......................................................... iii
Lembar Pengesahan Naskah Tesis ......................................................... iv
Halaman Pernyataan Orisinalitas ........................................................... v
Halaman Persetujuan Persetujuan Publikasi .......................................... vi
Pedoman Penggunaan Tesis ................................................................... vii
Kata Pengantar ....................................................................................... viii
Ringkasan ............................................................................................... ix
Summary ................................................................................................ xiii
Abstrak ................................................................................................... xvi
Abstract .................................................................................................. xvii
Daftar Isi.................................................................................................. xviii
Daftar Tabel............................................................................................. xx
Daftar Gambar......................................................................................... xxi
Daftar Lampiran...................................................................................... xxii
Daftar Arti Lambang dan Singkatan....................................................... xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah..................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.5 Manfaat .................................................................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 7


2.1 Konsep Dasar Lansia.............................................................. 7
2.2 Konsep Knee Pain................................................................... 10
2.3 Konsep Range of Motion (ROM)............................................ 12
2.4 Konsep Nyeri.......................................................................... 15
2.5 Konsep Kecemasan................................................................. 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS........................... 36


3.1 Kerangka Konsep.................................................................... 36
3.2 Hipotesis................................................................................. 38

xix
BAB 4 METODE PENELITIAN......................................................... 39
4.1 Rancangan dan Jenis Penelitian.............................................. 39
4.2 Populasi & Sampel Penelitian................................................. 40
4.3 Kerangka Kerja....................................................................... 44
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................... 45
4.5 Alat dan Bahan Penelitian....................................................... 47
4.6 Instrumen Penelitian................................................................ 47
4.7 Proses Pengumpulan Data ...................................................... 48
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 51
4.9 Pengolahan dan Analisis Data................................................. 51
4.10 Etika Penelitian....................................................................... 54

BAB 5 HASIL PENELITIAN ............................................................. 56


5.1 Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 56
5.2 Hasil Penelitian ...................................................................... 57

BAB 6 PEMBAHASAN ....................................................................... 67


6.1 Pembahasan ........................................................................... 67
6.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 71

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 73


7.1 Simpulan ................................................................................ 73
7.2 Saran ...................................................................................... 74

Daftar Pustaka......................................................................................... 75
Lampiran................................................................................................. 80

xx
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Desain Penelitian Quaisy Experiment 39


Tabel 4.2 Definisi Operasional 45
Destribusi Umur Responden di Desa Kedawong
Tabel 5.1
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 57
Distribusi Jenis kelamin Responden di Desa
Tabel 5.2 Kedawong Kecamatan Diwek kabupaten
Jombang 58
Distribusi Nyeri Sendi Lansia Sebelum dan
Tabel 5.3 Sesudah Exercise ROM di Desa Kedawong
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 59
Distribusi Kecemasan Lansia Sebelum dan
Tabel 5.4 Sesudah Exercise ROM di Desa Kedawong
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 60
Uji Normalitas Selisih Nyeri Sendi dan Selisih
Tabel 5.5
Kecemasan 61
Hasil Uji Wilcoxon Pengaruh Exercise ROM
Tabel 5.6
Terhadap Nyeri Sendi 61
Hasil Uji Wilcoxon Pengaruh Exercise ROM
Tabel 5.7
Terhadap Kecemasan 63
Perbedaan Selisih Nyeri Sendi Semua
Tabel 5.8
Kelompok Perlakuan 64
Perbedaan Selisih Kecemasan Semua Kelompok
Tabel 5.9
Perlakuan 64
Perbedaan Selisih Nyeri Sendi Antara Masing-
Tabel 5.10
masing Kelompok 65
Perbedaan Selisih Kecemasan Antara Masing-
Tabel 5.11
masing Kelompok 66

xxi
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Pengukuran Intensitas Nyeri dengan NRS 23


Gambar 3.1 Kerangka Teori 36
Gambar 4.3 Kerangka Kerja 44

xxii
DAFTAR LAMPIRAN

No.
Judul Lampiran Halaman
Lampiran

Lampiran 1 Surat Permohonan Data Awal 80


Lampiran 2 Surat Balasan Data Awal 81
Lampiran 3 Surat Permohonan Laik Etik 82
Lampiran 4 Surat Laik Etik 83
Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian 84
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian 85
Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP) Kepada
Lampiran 7 86
Calon Responden
Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden 88
Lembar Persetujuan Ikut Serta Penelitian
Lampiran 9 89
(Informed Consent)
Lampiran 10 Lembar Penolakan Ikut Serta Penelitian 90
Lampiran 11 Lembar Pengunduran Diri Menjadi Responden 91
Lampiran 12 Kuisioner Penelitian 92
Lampiran 13 Kuisioner Numeric Rating Scale (NRS) Nyeri 93
Lampiran 14 Lembar Observasi 94
Lampiran 15 Standart Operasional Prosedur (SOP) 97
Kuisioner Hamilton Rating Scale For Anxiety
Lampiran 16 99
(HRSA)
Lampiran 17 Hasil Uji Statistik SPSS 102

xxiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Daftar Arti Lambang


% : Persentase
- : Sampai
° : Derajat
/ : Atau, Per
< : Kurang Dari
> : Lebih Dari
≥ : Lebih Dari Sama Dengan
+ : Tambah
: Kurang
= : Sama Dengan
& : Dan
P : Probability

Daftar Singkatan
ADL : Activity Daily Living
BPS : Badan Pusat Statistik
DASS : Depression Anxiety Stress Scale
Dr. : Doktor
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinkes : Dinas Kesehatan
et.al : et alia; et alii
FKK : Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
GABA : Gamma-aminobutyric Acid
Ha : Hektar
HARS : Hamilton Rating Scale For Anxiety
IQ : Intelligence Quotient
Jateng : Jawa Tengah
Jatim : Jawa Timur
KEPPN : Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
NRS : Numeric Rating Scale
ROM : Range Of Motion
SMA : Sekolah Menengah Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur
SWT : Subhanahu Wata’ala
TENS : Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
VDS : Verbal Description Scale
VAS : Visual Analogue Scale
WHO : World Health Organization

xxiv

Anda mungkin juga menyukai