Oleh:
WILIS SUSANTI, S. Kep
40221048
Oleh:
WILIS SUSANTI, S. Kep
40221048
STUDY KASUS
Disusun Oleh:
NIM: 40221048
Pembimbing:
Mengetahui :
Fakultas Kesehatan
Disusun Oleh :
NIM: 40221048
Wilis Susanti
NIM : 40221048
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Close Fraktur Clavikula Sinistra & Close Fraktur Mandibula
Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut”. KIA ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Ners (Ns) pada program studi Pendidikan Profesi Ners Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan KIA ini, mendapatkan
banyak bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dra. Ec. Lianawati, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti
Wiyata Kediri.
2. Prof. Dr. Muhammad Zainuddin, Apt, selaku Rektor Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan.
3. Christina Dewi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
4. Sri Wahyuni, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
5. Yohanes Andi Rias, S.Kep.,Ns,M.Kep, PhD selaku dosen pembimbing
yang telah sabar membimbing untuk menyelesaikan penyusunan KIA ini.
6. Ahmad Mashuri, S.Kep.,Ns selaku penguji KIA yang telah memberikan
masukan-masukan yang berharga pada saya agar KIA ini tersususn dengan
baik.
7. Para dosen Profesi Ners, CI lahan, dan teman-teman Profesi Ners angkatan
2021 atas bimbingan, dukungan, bantuan, serta semangatnya selama ini.
8. Kedua orangtua yang telah memberi dukungan baik secara materi,
semangat, dan motivasi agar saya dapat menyelesaikan KIA ini dengan
baik.
9. Semua pihak yang membantu baik secara moral maupun material kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa KIA ini masih memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun demi menyempurnakan KIA ini, serta diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada banyak pihak dan menambah pengetahuan.
Wilis Susanti
NIM : 40221048
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................3
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................4
KATA PENGANTAR......................................................................................................6
DAFTAR ISI....................................................................................................................8
Daftar Tabel...................................................................................................................10
Daftar Gambar...............................................................................................................10
Daftar Lampiran............................................................................................................10
Abstrak...........................................................................................................................10
BAB I..............................................................................................................................11
PENDAHULUAN...........................................................................................................11
BAB II.............................................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................15
BAB III...........................................................................................................................39
METODE PENELITIAN..............................................................................................39
BAB IV............................................................................................................................42
4.1.1 Pengkajian....................................................................................................42
4.2 PEMBAHASAN..............................................................................................47
BAB V.............................................................................................................................48
5.1 Kesimpulan......................................................................................................48
5.2 Saran................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................48
LAMPIRAN...................................................................................................................50
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur atau patah tulang merupakan gangguan penuh atau sebagian pada
kontinuitas struktur tulang. Fraktur terjadi dikarenakan hantaman langsung
sehingga sumber tekanan lebih besar dari pada yang bisa diserap, ketika tulang
mengalami fraktur maka struktur sekitarnya akan ikut terganggu (Smeltzer, 2015).
Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kecelakaan, baik
kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas (Noorisa, 2017). Penyebab
terbanyak fraktur akibat trauma adalah kecelakaaan lalu lintas, sehingga
meningkatnya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian fraktur juga
meningkat. World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2015
Indonesia menjadi negara ketiga asia di bawah Tiongkok dan India dengan total
38.279 akibat kecelakaan lalu lintas (Mardiono & Putra, 2018 dalam
Purnamaningtyas, 2019).
Menurut World Health Organization (WHO), kasus fraktur terjadi di dunia
kurang lebih 13 juta orang pada tahun 2017, dengan angka prevalensi sebesar 2, 7
%. Sementara pada tahun 2018 terdapat kurang lebih 18 juta orang dengan angka
prevalensi sebesar 4, 2 %. Tahun 2019 meningkat menjadi 21 juta orang dengan
angka prevalensi 4, 5 % (Djamal et al., 2015). Hasil survey tim Depkes RI
didapatkan 25% penderita fraktur yang mengalami kematian, 45% mengalami
cacat fisik, 15% mengalami stress psikologis seperti kecemasan atau bahkan
depresi, dan 10% mengalami kesembuhan dengan baik (Depkes RI, 2013).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), kasus fraktur di
Indonesia menempati posisi keempat pada proporsi jenis cedera yaitu sebesar
5,8%. Peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 40,9%, kecelakaan lalu
lintas 47,7%, dan trauma benda tajam atau tumpul 7,3% (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemenkes, 2013).
Ketika fraktur, terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum
tulang dan jaringan lunak yang menyebabkan perdarahan, kerusakan tulang, dan
jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medul antara
tepi tulang bawah periostrium dengan jaringan tulang yang terkena fraktur.
Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik ditandai dengan
fase vasodilatasi. Hematom yang terbentuk biasa menyebabkan peningkatan
tekanan dalam sumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak
dan gumpalan lemak yang masuk kedalam pembuluh darah. Hematom
menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler di
otot, menstimulasi histamin pada otot yang iskemik dan menyebabkan protein
plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini menyebabkan terjadinya edema.
Edema yang terbentuk akan menekan ujung syaraf, jika berlangsung lama bisa
menyebabkan syndrom comportement. Fraktur terbuka atau tertutup dapat
menyebabkan rasa nyeri pada penderita (Widodo, 2016).
Fraktur merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas
seseorang, sehingga akan mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang
dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Nyeri yang terjadi pada klien fraktur
merupakan nyeri muskuloskeletal yang termasuk dalam nyeri akut. Nyeri pada
klien fraktur apabila tidak segera di atasi dapat mengganggu proses fisiologis, bisa
menimbulkan stressor, dan menyebabkan kecemasan yang pada akhrinya dapat
mengganggu istirahat dan proses penyembuhan penyakit dalam (Djoko, 2019).
Penanganan terhadap fraktur dapat dengan pembedahan atau tanpa
pembedahan, meliputi imobilisasi, reduksi, dan rehabilitasi. Kondisi fraktur, baik
pada fase awal atau pada pasien dengan fraktur dalam kondisi malunion, akan
mengidentifikasi tindakan invasif bedah fiksasi internal reduksi terbuka (Open
Reduction Internal atau ORIF) sebagai intervensi untuk mempertemukan serta
memfiksasi kedua ujung fragmen tulang yang patah atau fraktur sedapat mungkin
kembali ke letak asalnya (Sjamsuhidajat & Jong dalam Khashinah, 2015). Setelah
dilakukan tindakan pembedahan ORIF salah satu masalah keperawatan yang
muncul yaitu nyeri akut (Muttaqin, 2011). Berdasarkan penelitian Kneale, 2011
sekitar 80% pasien yang dilakukan tindakan operasi mengalami nyeri akut setelah
operasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Peters, dkk (2010), Angka
kejadian nyeri setelah operasi dalam sampel 1490 pasien rawat inap bedah,
didapatkan hasil nyeri sedang atau berat, 4 dilaporkan 41% pasien pada hari ke-0,
30% pada hari ke-1 dan 19%, 16%, dan 14% pada hari ke-2,3,4. Nyeri tersebut
bersifat akut yang berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari.
Intervensi yang dapat dilakukan kepada klien yaitu pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi, observasi reaksi verbal dan non verbal dan ketidaknyamanan, gunakan
komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri, kontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi nyeri, pilih penanganan nyeri (farmakologi dan non
farmakologi), ajarkan teknik non farmakologi dengan relaksasi napas dalam atau
distraksi, evaluasi keefektifan kontrol nyeri, tingkatkan istirahat, kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri (Rudi
Hermanto, 2020).
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Close Fraktur Clavikula
Sinistra & Close Fraktur Mandibula Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut
Di Ruang Jenggala RSUD Gambiran Kota Kediri”.
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
4.1.1 Pengkajian
No Identitas Klien Klien 1 Klien 2
a. BB: 65 kg a. BB : 62 Kg
a. TB: 168 cm b. TB : 165 Cm
b. BAB : 1x/hari dengan c. BAB : 1 kali sehari
Konsistensi Lunak d. Abdomen
c. Abdomen: Inspeksi
Inspeksi - Bentuk abdomen bulat
- Bentuk abdomen bulat - Tidak terlihat adanya
- Tidak terlihat adanya pembesaran/asites
pembesaran/asites - Tidak ada luka operasi
- Tidak ada luka operasi Auskultasi
Auskultasi - Peristaltik 15
- Peristaltik usus10 kali/menit
24. Pemeriksaan kali/menit Palpasi
Sistem Palpasi : - Tidak ada nyeri tekan
Pencernaan - Tidak ada nyeri tekan - Tidak teraba adanya
dan Status - Tidak teraba adanya massa
Nutrisi massa - Tidak ada pembesaran
- Tidak ada pembesaran pada pada hepar dan lien
hepar dan lien Perkusi
Perkusi
- Tidak ada Shifting
- Tidak ada Shifting Dullness
Dullness
- Tidak ada nyeri pada
- Tidak ada nyeri pada pemeriksaan perkusi ginjal
pemeriksaan perkusi ginjal
4.2 PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Djamal, R., Rompas, S., & Bawotong, J. (2015). Pengaruh Terapi Musik
Terhadap Skala Nyeri
Pada Pasien Fraktur Di Irina a Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal
Keperawatan UNSRAT, 3(2), 113549.
Djoko, R. A. (2019). Asuhan Kperawatan pada Klien Post Op Fraktur Cruris
dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Paviliun RSUD Jombang.
Jombang: Program Studi D3 Keperawatan Bahrul Ulum
Khashinah, N. 2015. Pengaruh pemberian Terapi Murottal Juz’ Amma Terhadap
Tingkat Nyeri pada Pasien Post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Brawijaya,Vol. 28 No. 3 :
213-216.
Noorisa, R., Apriliwati, D., Aziz, A., & Bayusentono S. 2017. The Characteristic
Of Patients With Femoral Fracture In Department Of Orthopaedic And
Traumatology Rsud Dr. Soetomo Surabaya 2013-2016. Journal of Orthopedi &
Traumatology Surabaya. 6(1): ISSN 2460-8742
Purnamaningtyas, Febri. (2019). Penerapan Teknik Relaksasi Dengan Teerapi
Murotal Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Pasien Post Orif Fraktur.
http://eprintslib.ummgl.ac.id/823/
Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) (2013) . Badan penelitian pengembangan
kesehatan Kementrian RI tahun 2013.
Riskesdas. (2018). Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/.../hasil-riskesdas-2018
Hermanto, R., Isro’in, L., Nurhidayat, S. (2020). Studi Kasus : Upaya Penurunan
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Femur. Universitas Muhammadiyah
Ponorogo. ISSN 2598-1188. DOI: 10.24269/hsj.v4i1.406
http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah. (vol. 2). Jakarta : EGC.
LAMPIRAN