Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PORTOFOLIO STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DAN KRITIS DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

DISUSUN OLEH:

ANITA VEBIANI
NIM 211133001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis  Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PORTOFOLIO STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN
KRITIS DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

Mata Kuliah : Keperawatan Gadar dan Kritis


Semester : 2 (Genap)
Institusi : Poltekkes Kemenkes Pontianak
Prodi : Profesi Ners

Singkawang, April 2022


Mahasiswa

Anita Vebiani
NIM. 211133001

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik/CI

Ns. Raju Kapadia, S. Kep. M. Med. Ed Ida Rosyada, S.ST, Ners


NIP. 198104182002121006 NIP.199702212000032002
Nama Mahasiswa : ANITA VEBIANI
NIM : 211133001
Stase : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT LANJUT
Periode Praktik : 18 APRIL S/D 23 APRIL 2022
1. Uraikan mengenai pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang sudah anda peroleh
selama menempuh stase pendidikan profesi Ners!

Selama saya menjalani stase Keperawatan Gadar Darurat pengetahuan saya semakin
bertambah, pengalaman menemukan kasus-kasus baru dengan kondisi pasien yang
beragam serta keterampilan dalam melakukan asuhan keperawatan, yaitu pada pasien
dengan efusi pleura Setelah saya melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
efusi pleura, pengetahuan yang saya dapatkan tentang:
a. Definisi efusi pleura
b. Etiologi efusi pleura
c. Klasifikasi efusi pleura
d. Tanda dan gejala efusi pleura
e. Komplikasi efusi pleura
f. Pemeriksaan penunjang efusi pleura
g. Pentalaksanaan efusi pleura
h. Web of Caution (WOC)
i. Konsep resume keperawatan
1) Pengkajian
2) Diagnosa
3) Intervensi
4) Implementasi
5) Evaluasi
6) Aplikasi pemikiran kritis evidance based mengenai efusi pleura
2. Uraikan kemajuan/perkembangan yang anda peroleh selama menjadi mahasiswa profesi ners
serta penilaian mahasiswa mengenai kemajuan/perkembangan tersebut!

Kemajuan yang saya dapatkan, yang tadinya saya tidak tahu langsung menjadi tahu.
Seperti saya menjadi tahu bagaimana tahapan kegawat daruratan yang harus dilakukan
saat melakukan pembuatan resume asuhan keperawatan pada pasien dengan efusi pleura.
Kemajuan yang saya dapatkan yaitu:

a. Mengetahui definisi efusi pluera


b. Mengetahui etiologi efusi pleura
c. Mengetahui klasifikasi efusi pleura
d. Mengetahui tanda dan gejala efusi pleura
e. Mengetahui komplikasi efusi pleura
f. Mengetahui pemeriksaan penunjang efusi pleura
g. Mengetahui pentalaksanaan efusi pleura
h. Mengtahui Web of Caution (WOC) efusi pleura
i. Konsep asuhan keperawatan efusi pleura
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Aplikasi pemikiran kritis evidance based mengenai efusi pleura
3. Pendapat mahasiswa profesi ners mengenai hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik
dalam proses mendapatkan pengetahuan/pengalaman tersebut!

Hal yang menarik:


Hal menarik yang saya dapatkan pada stase ini yaitu banyaknya kasus-kasus baru yang
saya temui, kondisi pasien yang beragam dan situasi yang tidak terbayangkan dan
terprediksi saat berada di ruang IGD. Kasus-kasus yang baru membuat saya tertarik
dalam melakukan resume asuhan keperawatan sehingga pengetahuan saya bertambah.

Hal yang tidak menarik:


Semua kasus di ruang IGD menarik untuk dijadikan kasus sehinggal tidak saya temui hal
yang tidak menarik dalam proses mendapatkan pengetahuan di ruang IGD.

4. Diskripsikan hasil karya anda yang terbaik selama melakukan pengelolaan pasien di wahana
praktek stase GADAR ini beserta alasannya!

Salah satu karya terbaik saya adalah menerapkan evidence based pada
pasien efusi pleura, yaitu Efusi pleura merupakan salah satu komplikasi yang
menyebabkan terjadinya pneumonia (Paramitha, 2011 dalam Andriyati, 2020).
Pasien-pasien dengan efusi pleura menunjukkan gejala klinis yang beragam
mulai dari efusi pleura tanpa gejala hingga efusi pleura masiv yang
menunjukkan berbagai gejala serius yang mengganggu pernapasan. Pada
sebagian besar kasus efusi pleura gejala-gejala yang ditemui pada pasien
adalah seperti nyeri dada, batuk kering (non produktif), dyspnea (sesak
napas) dan orthopnea (Dugdale, 2014).
Sesak nafas merupakan subjek seseorang dan pasien sering merasa
tercekik, nafas pendek, atau didada. Sesak nafas dapat disebabkan karena
perubahan kadar gas dalam darah atau jaringan, kerja , atau berlebih, serta
faktor psikologis (Hidayat, 2008 dalam Andriyanti, 2020). Untuk mengatasi
hal tersebut, maka biasanya pasien diajarkan untuk melakukan teknik nafas
dalam atau deep breathing.
Deep breathing exercise merupakan latihan pernapasan dengan tehnik
bernapas secara perlahan dan dalam, menggunakan otot diafragma, sehingga
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh
(Smeltzer, et al. 2008). Nafas dalam (deep breathing) adalah suatu teknik
bernafas yang berhubungan dengan perubahan fisiologis yang bisa
memberikan respon relaksasi. Tindakan ini dibarengi dengan tindakan
humming atau bernafas ala lebah yang tujuannya untuk menghilangkan
kegelisahan, frustasi, dan kecemasan. Humming bekerja menenangkan saraf
di otak. Getaran yang dihasilkan saat bersenandung memiliki efek
menenangkan yang alami. (Shankar R, 2020)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Andriyanti Ranggo et al (2020)
penggunaan intervensi kombinasi deep breathing dan humming mampu
meringankan atau terjadinya penurunan sesak nafas yang ditandai dengan
membaiknya saturasi oksigen dari yang awalnya 87% menjadi 96% pada
pasien pneumonia et causa post covid 19.

Anda mungkin juga menyukai