Disusun Oleh :
Mart Heryantino
(2021-01-14901-042)
Pembimbing Praktik
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
i
KATA PENGATANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugrah-Nya sehingga saya dapat mennyelesaikan “Laporan
Keperawatan Anak Pada An. D Dengan Diagnosa Medis Infeksi Saluran
Pernapasan Akut ( Ispa) Di Ruang Poli Anak Puskesmas Panarung Palangka
Raya” asuhan keperawatan ini merupakan salah satu syarat untuk lulus Stase
keperawatan anak di STIKes Eka Harap Palangka Raya. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak kiranya asuhan keperawatan ini tidak
akan dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan rasa terima
kasih dan penghargaan setulusnya kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep selaku ketua Prodi Ners.
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners selaku koordinator Ners.
4. Ibu Ayu Puspita, Ners., M.Kep selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Ibu Aprihatin Widayati, S. Kep selaku pembimbing klinik yang telah banyak
memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan masih jauh
dari kata sempurna. Maka dengan ini mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca dan diharapkan laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
TINJUAN PUSTAKA
1
2
Bakteri,virus,dan jamur
WOC
ISPA
Menyumbat makanan
Volume sirkulasi menurun
Aktivasi sistem Penurunan metabolisme sel
imun
Produksi mukus meningkat
hipotalamus
disfagia MK:
Retensi
intoleransi aktivitas akttivitas
MK:hipertermi mukus MK:defisit volume cairan
Kongesti pd hidung
Rasa penuh dengan kongesti MK: gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1.1.5 Komplikasi
Penyakit ini sebenarnya merupakan self limited disease, yang sembuh
sendiri 5 sampai 6 hari, jika tidak terjadi invasi kuman lain. Tetapi penyakit
ISPA yang tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik dapat
menimbulkan komplikasi seperti: Kejang demam, sinusitis,radang paru
paranasal, penutupan tuba eustachi, empiema, meningitis dan bronco
pneumonia serta berlanjut pada kematian karena adanya sepsis yang menular
(Ngastiyah, 2005).
1.2.3 Intervensi
1.2.3.1 Bersihan jalan nafas tidak efektif
Tujuan:
1. Jalan nafas efektif dengan bunyi nafas bersih dan jelas.
2. Pasien dapat melakukan batuk efektif untuk mengeluarkan
sekret. Hasil yang diharapkan:
1. Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas.
10
1.2.4 Implementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang
telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/pelaksanaan
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi
prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap
intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan
(Suriyadi, 2019).
12
1.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana tahap
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk
memodifikasi tujuan akan intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, Christine,
2013).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan Ispa adalah:
1. Jalan nafas efektif dengan bunyi nafas bersih dan jelas.
2. Pasien dapat melakukan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.
3. Perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan GDA dalam rentang
normal dan tidak ada distres pernafasan.
4. Menunjukkan toleransi terhadap aktivitas.
5. Menunjukkan peningkatan nafsu makan.
6. Mempertahankan/meningkatkan berat badan.
18
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Anamnesa
Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 Januari 2022 pukul 09.00 WIB
dengan data sebagai berikut:
2.1.1.1 Identitas pasien
Nama Klien : An. D
TTL : Palangka Raya, 20 Mei 2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Dayak/Indonesia
Pendidikan : Belum Sekolah
Alamat : Jl. Meranti
Diagnosa medis : Ispa ( Infeksi Saluran Pernafasan)
2.1.1.2 Identitas penanggung jawab
Nama Klien : Ny. I
TTL : Basarang, 07 Juni 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Dayak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Meranti
Hubungan keluarga : Ibu pasien
2.1.2.3 Keluhan utama
Keluhan utama yaitu ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek sejak 2 hari
yang lalu.
2.1.2.4 Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan pada tanggal 15 Januari 2022, anaknya mulai batuk
pilek dan demam, kemudian ibu pasien memberikan Sanmol sirup, dalam
waktu 2 hari deman An. D sudah berkurang tetapi masih rewel karena batuk
pileknya tidak kunjung membaik. Pada tanggal 17 Januari
19
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
TTV An. D diperoleh hasil Nadi 120 x/mnt, Suhu 37,0˚C dan Respirasi
26x/mnt
2.1.3.2 Kepala dan wajah
Pengkajian kepala dan wajah An. D diperoleh ubun-ubun dalam keadaan
cembung, rambut tidak rontok, tidak mudah dicabut dan tidak kusam. Keadaan
kulit kepala kering, tidak ada peradangan/benjolan. Pengkajian pada mata
diperoleh bentuk mata simetris, conjungtiva normal, sklera normal, reflek pupil
normal, tidak ada oedem palpebral dan dapat melihat dengan jelas. Pengkajian
telinga diperoleh bentuk telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada peradangan
dan dapat mendengar dengan jelas. Pengkajian pada hidung diperoleh bentuk
hidung simetris, ada secret, tidak ada pasase udara dan fungsi penciuman
baik.pengkajian pada mulut diperoleh tidak terdapat intak, tidak terdapat stenosis,
keadaan bibir kering. Pengkajian pada gigi diperoleh tidak ada caries gigi dan gigi
belum tumbuh.
2.1.3.3 Leher dan Tenggorokan
Pengkajian leher dan tenggorokan An. D diperoleh bentuk simetris, reflek
menelan baik, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada benjolan dan peradangan.
2.1.3.4 Dada
Pengkajian dada An. D diperoleh bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dada, bunyi nafas vesikuler, tipe pernafasan dada dan perut, bunyi jantung S1 S2
tunggal, iktus cordis norma, ada ronchi basah dibagian paru kanan, tidak ada nyeri
dada dan menggunakan otot bantu pernafasan.
2.1.3.5 Punggung
Pengkajian pada punggung An. D diperoleh bentuk punggung simetris,
tidak ada benjolan dan peradangan.
2.1.3.6 Abdomen
Pengkajian abdomen An. D diperoleh bentuk simetris, bising usus
10x/menit, tidak ada asites, tidak ada hepatomegaly, tidak ada spenomegali.
21
2.1.3.7 Ekstremitas
Pengkajian ekstremitas An. D diperoleh pergerakan/tonus otot atas 4
bawah 5, tidak ada oedeem, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, keadaan
turgor baik.
2.1.3.8 Genetalia
Pengkajian genetalia An. D diperoleh keadaan genetalia bersih, testis
lengkap, tidak ada hipospadia dan tidak ada epispadia.
Mart Heryantino
NIM : 2021-01-14901-042
23
2.1.7Analisis Data
DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
DS: Infeksi virus, bakteri Bersihan jalan nafas
Ibu pasien mengatakan tidak efektif
anaknya batuk berdahak Invasi saluran nafas atas
DO:
An.D tampak Kuman berlebih di
batuk berdahak bronkus
An.D tampak lemas
Terdapat secret Proses peradangan
Terdengar suara nafas
tambahan ronchi Akumulasi secret di
basah bronkus
Dahak warna putih
kental Bersihan jalan nafas tidak
N : 120 efektif
x/m S : 37
℃
RR : 26 x/m
Di Susun Oleh :
Mart Heryantino
(2021-01-14901-042)
G. Tugas Pengorganisasian
Moderator : Mart Heryantino
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : Mart Heryantino
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator : Mart Heryantino
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
H. TEMPAT
Setting Tempat :
Keterangan:
:Pasien
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan dipoli anak
c. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang aktivitas
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang batuk efektif
b. Peserta hadir dalam penyuluhan
ISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF
PENGERTIAN FISIOTERAPI DADA
Fisioterapi dada merupakan salah satu tindakan untuk membantu mengeluarkan dahak di paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.
Tujuan fisioterapi dada
Untuk mencegah terkumpulnya dahak dalam saluran nafas
Mempercepat pengeluaran dahak sehingga tidak terjadi atelectasis
OLEH:
Memudahkan pengeluaran dahak
Mart Heryantino
(2021-01-14901-042)
PENGERTIAN BATUK EFEKTIF
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal.
GKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI PROFESI NERS TAHUN 2022
Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laboratorium
Mengurangi sesak nafas akibat penumpukan dahak
Memfasilitas pembersihan saluran napas
untu saluran
mengeluarkansputum(sekret)
pernafasan, meningkatkan ekspansi paru dan memobilisasi sekresi serta mencegah efek samping dari retensi sekresi sehingga pasien akan merasa lebih nyaman saa
½ buah jeruk nipis diperas kemudian campurkan dengan 1 sendok makan dan aduk sampai rata kemudian diminum
1 buah jeruk nipis dipanggang sebentar, kemudian diperas dan dicampurkan sedikit garam kemudian diminum
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM
(Prosedur Operasional Tetap)
Otorisasi
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:
Ketua STIKes Eka Harap,
Mart Heryantino Ayu Puspita, Ners, M.Kep. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes.
1. Definisi
Batuk efektik merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
2. Tujuan
1) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
2) Mengurangi sesak nafas akibat akumalasi secret
3) Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laborat
3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium
4. Kriteria Pencapaian
Mahasiswa mampu melakukan tindakan keterampilan latihan napas dalam dan batuk efektif
5. Standar Tenaga
Perawat, Bidan, dokter
6. Standar Alat dan Bahan
1) Sarana Medis
a. Bengkok besar 1
b. Spuntum pot berisi larutan disinfektan 0,5% (larutan Klorin)
c. Sarung tangan bersih
d. Skot atau celemek (jika diperlukan)
e. Masker (jika di perlukan)
2) Sarana non Medis
a. Troli/baki dengan alas 1 buah
b. Tempat tidur (dengan bantal, seprei, perlak, stik laken, selimut, masing-masing 1 buah)
dengan standart minimal (tinggi 80 cm, lebar 90 cm, panjang 2 m) atau kursi
c. Handuk kecil 1 buah
d. Perlak/pengalas 1 buah
e. Gelas beirisi air hangat 1 buah
f. Sedotan 1 buah
g. Bantal besar 1 buah
h. Selimut klien 1 buah
i. Tempat sampah 3 buah (sampah medis, sampah non medis)
j. Alat tulis: buku 1 buah, pulpen 1 buah.
7. SOP Terkait
1) SOP Mencuci Tangan
2) SOP Memasang Sarung Tangan
3) SOP Melepas Sarung Tangan
8. Prosedur Tetap
1) Menyapa pasien dan keluarga
2) Menjelaskan prosedur pada pasien dan keluarga
3) Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan
4) Mencuci tangan
5) Menjaga Privasi Klien
6) Menyiapkan pasien dan Membantu posisi Semifowler
7) Menginformasikan bahwa tindakan nafas dalam dan batuk efektik akan dimulai
8) Meletakkan perlak dan pengalas di bagian dada klien
9) Memperagakan cara mengengluarkan dahak
10) Menginformasikan kepada pasien dan keluarga bahwa tindakan telah selesai
11) Merapikan Klien
12) Melepas sarung tangan
13) Mencuci tangan
14) Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
a. Menjelaskan sebab dilakukan nya tindakan (“Sehubungan ibu / bapak sedang sakit
b. Menjelaskan apa yang akan dilakukan kepada pasien / keluarga
c. Mendekatkan sputum pot dekat klien dan bengkok besar di dekat klien (“maaf ibu/bapak nanti pada saat
dahaknya keluar silahkan di muntahkan ke pot sputum ini?”) dan bengok besar ini untuk membuang tisu
yang habis di pakai.
d. Pasang pengalas (“Ibu permisi…pengalas ini akan saya pasang di atas kasur ibu. Jika ibu tidak mau pindah.
gulung pengalas, kemudian bagian yg di gulung tempelkan pada punggung Ibu saat ibu miring ke kiri ,
anjurkan ibu untuk miring ke kanan, dan lebarkan gulungan selesai melakukan tindakan ucapakan pada ibu
terimakasih atas kerjasama nya.
e. Posisikan klien dengan posisi semi flower ( “ibu/bapak bisa saya bantu untuk duduk dalam posisi setengah
duduk supaya nanti ibu/ bapak bisa nyaman dalam latihan batuk efektifnya…(”jika klien memiliki luka
insisi di dada atau di perut yang dapat menyebabkan nyeri pada saat batuk, anjurkan pada klien untuk
menahan bagian yang sakit tersebut dengan lembut bisa mengunakan tanggan atau bantal saat latihan
batuk”).
f. Dekatkan tisu di dekat klien dengan jarak yang mudah untuk di jangkau. Ibu /bapak permisi “ini tisu jika
nanti ibu membutuhkan nya… setelah di pakai, tisun?ya silahkan di buang ke bengkok besar ini.
Mengatur posisi pasien serileks mungkin dengan posisi terlentang sehingga mempermudah perawat melakukan
tindakan.
7 Memasang sarung tangan (lihat SOP Memasang Sarung Tangan)
8 Menginformasikan bahwa tindakan nafas dalam dan batuk efektik akan dimulai
Bapak/ibu kita mulai kegiatannya ya ........
9 Meletakkan perlak dan pengalas di bagian dada klien
Bapak/ibu….. permisi saya akan meletakan pengalas ini di atas Bapak/Ibu
10 Memperagakan cara mengengluarkan dahak
Ibu atau bapak sebelum itu saya akan memperagakan kembali terlebih dahulu cara batuk yang benar.pertama-
tama kita duduk dalam posisi setengah duduk kemudian tarik napas dalam tahan selama 2 detik atau tiga detik
kemudian jika sudah terasa agak berat condongkan badan dan batukan secara kuat sebanyak 2 kali.
Bagaimana ibu atau bapak sudah mengerti?
Buang secret kedalam sputum yang telah di sediakan. Ibu atau bapak jika nanti pada saat kita melakukan
latihan batuk ini, lendir/ dahak nya tidak keluar nanti kita lakukan sekali lagi ibu..caranya ibu tarik nafas
dalam tahan sekitar 2-3 detik. Jika terasa ada tahanan inggin batuk condongkan badan ibu/bapak batukan
se kuat-kuatnya
b. Lakukan kegiatan tersebut sampai jalan napas bersih, akan tetapi sesuaikan dengan kemampuan pasien.
Berikan tisu untuk membersihkan area mulut yang kotor atau terkena dahak dan buang ke dalam bengkok
yang telah di sediakan. Caranya
Ibu / bapak maaf ini tisu di area mulut ibu ada kotorannya silahkan bekas tisu yang telah di pakai di buang
di bengkok besar ini ibu...
d. Angkat pengalas.
Ibu / bapak berhubung sudah selesai kegiatanya, maaf ibu/bapak saya ingin mengambil pengalasnya.
Ibu/bapak silahkan rebahan dahulu kenudian anjurkan pasien miring kiri gulung pengalas sampai
mengenahi punggung klien kemudian anjurkan kembali klien miring kanan dan gulung sampai habis
angkat pengalasnya.
b. Beritahukan pada klien bahwa tindakan tersebut telah selesai, dan beritahu klien bahwa latihan batuk
efektif ini akan di ulangi 2 atau 3 jam sekali.
Ibu/ bapak nanti 2 atau 3 jam sekali, latihan batuk ini kita lakukan...bagaimana ibu...?
c. Menanyakan pada pasien adakah yang ingin ditanyakan mengenai hasil? (* Ibu / bapak dari hasil yang
telah kita lakukan adakah hal yang di tanyakan sehubungan dengan latihan batuk tadi*) ?
d. Menanyakan pada pasien adakah yang perlu dibantu lagi? (*Ibu atau bapak adakah yang bisa saya bantu
lagi…..*)
e. Menanyakan pada pasien evaluasi respon setelah di lakukan tindakan? (*Bagaimana ibu / bapak adakah
keluhan setelah di kakukan tindakan tadi*jika ada berikan intervensi lanjutan….. jika tidak ada….meminta
ijin untuk meninggalkan ruangan.)
f. Meminta ijin untuk meninggalkan ruangan dan menawarkan untuk memangil jika pasien tiba-tiba
memerlukan bantuan ucapkan salam dan semoga lekas sembuh, dengan senyum yang ramah.