PROPOSAL
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun Oleh :
NURUL MAGHFIRAH
NIM:P1337420921246
Pembimbing I Pembimbing II
Dina Indrati DS, S.Kep.Ns. Sp. Kep. Mat Dr. Halimatussakdiah, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat
Shobirun, MN
NIP. 196801201993121001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Dina Indrati DS, S.Kep.Ns. Sp. Kep. Mat Dr. Halimatussakdiah, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat
Penguji III
NIP.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Proposal KIAN ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa
Program Studi Profesi Ners dalam Tugas Akhir. Proposal ini disusun atas
kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun
Kemenkes Semarang.
4. Ibu Dina Indrati Dyah Sulistiyowati, S.Kep. Ns. Sp. Kep. Mat, selaku
iv
5. Dr. Halimatussakdiah, S.Kp. M. Kep. Sp.Mat selaku pembimbing 2 yang
6. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Program Studi Profesi Ners Jurusan
7. Kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Joni Edwar (alm) dan ibunda
Ratna, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, nasehat, serta atas
kesabarannya yang luar biasa dalam setiap langkah hidup penulis, yang
8. Kakak tercinta, Tiara Sari Dewi S.Pd, Geubrina Razeuki Amd. Keb,
10. Serta semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung
v
Penulis menyadari proposal Karya Ilmiah Akhir Ners ini tidak luput dari
dan perbaikannya sehingga akhirnya proposal Karya Ilmiah Akhir Ners ini dapat
memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa
Penulis
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.3 Manfaat penulisan..............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Masalah Keperawatan.................................................................7
2.2 Konsep Spiritual...............................................................................................21
2.3 Konsep Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique).....................27
2.4 Implementasi Evidance Based Practice Nursing...............................................36
2.5 Kerangka Konsep.............................................................................................44
BAB III METODE
3.1 Desain Penelitian..............................................................................................45
3.2 Subjek Studi Kasus...........................................................................................45
3.3 Lokasi Dan Waktu Studi Kasus........................................................................46
3.4 Fokus Studi Kasus............................................................................................46
3.5 Definisi Operasional.........................................................................................47
3.6 Instrumen Studi Kasus......................................................................................48
3.7 Metode Pengumpulan Data...............................................................................49
3.8 Analisa Dan Penyajian Data.............................................................................49
3.9 Etika Penelitian.................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................52
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker telah menjadi sebuah fenomena sebagai salah satu penyakit yang
Kanker ginekologi merupakan salah satu kanker yang sering terjadi pada wanita
setelah kanker payudara, kanker usus besar dan kanker paru. World Health
yang terjadi akibat pertumbuhan massa yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tumbuh yang tidak dapat terkendali, serta dapat mengenai organ disekitarnya.
terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi pada
ke-8 di Asia Tenggara, sedangkan Asia diurutan ke-23 (Depkes, 2019). Angka
terdapat 32,469 kasus kanker serviks, 13.310 kasus kanker ovarium kanker
6.745 kasus kanker rahim, 1.153 kasus kanker vulva, dan 412 kasus kanker
bagian rekam medik RSUD dr. Zainoel Abidin, pasien yang mengalami kanker
serviks pada tahun 2015 sebanyak 54 kasus (35 rawat jalan dan 19 rawat inap).
(secarviks) yang sangat signifikan yaitu sebanyak 272 kasus (254 rawat jalan
dan 18 rawat inap). Namun pada tahun 2017 terjadi penurunan jumlah penderita
kanker serviks yaitu sebanyak 80 kasus (53 rawat jalan dan 27 rawat inap)
yang baik. Saat ini penelitian tentang spiritualitas telah meningkat secara
kualitas maupun kuantitas dalam dua dekade terakhir pada beberapa profesional
dan damai, terutama pada kondisi seseorang sedang mengalami krisis atau
(Martins, Caldeira, 2018; Martins et al., 2019). Oleh karena itu, diperlukan
2019).
4
Salah satu cara mendukung kebutuhan spiritual pasien adalah dengan terapi
kanker servik yang ditimbulkan dari keselarasan tubuh serta pikiran yang
hypnosis dan self- hypnosis yaitu lebih bisa menahan rasa sakit dan rasa
Ketukan (tapping) pada terapi SEFT bisa merangsang serabut pada saraf A-
beta, yang diteruskan ke bagian nucleus kolumna dorsalis serta impuls saraf
nyeri. Terapi SEFT hampir memiliki kesamaan dengan akupresur namun tetap
memiliki perbedaan yaitu terapi SEFT dapat dilakukan dengan mudah, cepat
dan sederhana serta tidak menimbulkan resiko karena dilakukan tidak dengan
menggunakan jarum atau alat yang lainnya. Terapi SEFT ini melibatkan Tuhan
sehingga masalah yang diatasi lebih luas terutama masalah emosi dan fisik
(Brahmantia, 2018).
5
menurunkan stres pada pasien kanker serviks sebesar 19,5%. SEFT merupakan
teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan
(HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol. Efek
gelombang otak, hal tersebut juga membuat respon fight or flight pada
secara otomatis akan meningkatkan rasa tenang dan nyaman pada individu.
religion. Menurut penelitian ini dimensi religion sangat dibutuhkan oleh pasien
perilaku. Emosi negatif dapat diatasi dengan terapi SEFT melalui sugesti
kalimat berupa doa dan ketukan ringan dengan dua ujung jari (tapping) di
bagian tubuh tertentu. Terapi SEFT sangat mudah dilakukan dengan 3 tahapan
sederhana, yaitu set-up, tune-in dan tapping. Penggunaan set–up dalam SEFT
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(SEFT).
(SEFT).
Technique (SEFT).
Technique (SEFT).
(SEFT).
(SEFT).
8
1. Mamfaat Akademis
2. Mamfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Masalah Keperawatan
a. Pengertian
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, yaitu
masuk kearah rahim yang terletak antara uterus dengan vagina (Black &
Hawks, 2014). Kanker serviks atau yang biasa disebut juga dengan
kanker mulut rahim adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh
(Setiawati, 2014) yang banyak diderita oleh wanita yang telah menikah
b. Etiologi
seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45,
dan 56.
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
d. Patofisiologi
seksual aktif dapat terinfeksi oleh HPV resiko tinggi dan 80% akan
menjadi transien dan tidak akan berkembang menjadi NIS dan HPV
akan hilang dalam waktu 6-8 bulan. Dalam hal ini respon antibody
terhadap HPV risiko tinggi yang berperan. Dua piluh persen sisanya
persisten. NIS akan bertahan atau NIS 1 akan berkembang menjadi NIS
invasive tetapi paling banyak menjadi NIS 1 dan beberapa menjadi NIS
tahun dan kalau dihitung dari infeksi HPV sampai terjadinya kanker
adalah 15 tahun. Dalam hal ini factor onkogen E6 dan E7 dari HPV
mengikat gen suppressor p53 dan Rb sehingga control siklus sel dan
e. Klasifikasi
dari 4 mm.
ke dinding panggul.
a. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien
orangtua.
2. Identitas penanggungjawab
pasien.
3. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
5. Keadaan psikososial
sedih serta keluhan pasien yang merasa tidak berguna atau serta
6. Data khusus
a) Keluhan haid
serviks.
a) Keadaan umum
b) Kepala
17
rontok
c) Mata
proses perdarahan.
d) Hidung
mengganggu pernafasan.
e) Telinga
telinga.
f) Leher
g) Dada
h) Abdomen
i) Genetalia
j) Ekstremitas
4) Pemeriksaan penunjang
7. Diagnosa Keperawatan
menurun
struktur tubuh.
20
8. Intervensi Keperawatan
kecemasan
8. Bantu pasien
mengenal situasi
yang
menimbulakan
kecemasan
9. Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan ketakutan,
presepsi.
10. Instruksikan pasien
menggunakan
tehnik relaksasi
nafas dalam
9. Implementasi Keperawatan
B. Konsep Spiritual
a. Pengertian Spiritual
putus asa, berfikir positif dan bersyukur atas berkat Tuhan, fokus pada
memberikan harapan untuk masa kini, masa depan, dan masa yang
mengawasi mereka.
3) Praktek spiritual
4) Kewajiban agama
26
misalnya adanya makanan yang halal dan tidak halal, kematian dan
5) Hubungan interpersonal
memiliki ekspresi wajah yang ramah, kata-kata dan bahasa tubuh yang
Taylor, Lilis, dan Le Mone (1997), craven dan Himle (1996) dalam
isu moral terkait dengan terapi, serta asuhan keperawatan yang kurang
tepat.
a) Tahap perkembangan
secara rasional.
b) Keluarga
etnik dan sosial budaya. Pada dasarnya, seseorang akan terbawa oleh
imannya.
buruk.
dalam suatu ruangan yang tidak biasanya dan merasa tidak aman.
Aktivitas sehari- hari juga berubah yaitu antara lain tidak dapat
d. Masalah Spiritual
individu menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih
hidup (Potter & Perry, 2005). Distres spiritual suatu keadaan yang
a. Pengertian
rangkaian yaitu:
2. 2. The Tune-In adalah suatu cara merasakan sakit yang kita alami,
3. 3. The Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada
a) Idividu
trauma masa lalu yang terus menghantui hidup kita, kebiasaan jelek
sebagianya.
b) Keluarga
kita harapkan
banding teknik terapi, konseling, atau training yang lain yatu efektif,
2012 : 105).
33
Freedom Technique) terdiri dari tiga tahap yaitu the set-up, the tune-in,
1) The Set-Up
5) Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak
Kata-kata diatas disebut The Set-Up words yaitu beberapa kata yang
bahasa religious, the set-up words adalah “do’a kepastian” kita pada
Allah SWT bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami
atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua
35
2) The Tune-In
merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita
ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal yaitu hati dan
mulut mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah” atau “Ya Allah saya
kesembuhan saya”.
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita
(Zainuddin, 2012).
3) The Tapping
Titik-titik kunci dari “the major energy meridians”, yang jika kita
emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh
payudara
a. Menutup mata
b. Membuka mata
h. Menghitung 1,2,3,4,5
(SEFT)
3) Hambatan spiritual
4) Perlawanan psikologis
5) Kurang spesifik
Setiap pasien akan dilakukan 1 kali perlakuan dalam sehari dengan durasi 15-25
menit untuk setiap pasien, evaluasi akan dilakukan setiap hari selesai dilakukan
tindakan.
dapat menurunkan stres pada pasien kanker serviks sebesar 19,5%. SEFT
beberapa titik meridian tubuh. Pada saat tapping terjadi peningkatan proses
hormon stres yaitu kortisol. Efek tapping telah dibuktikan dengan sebuah
keadaan takut kemudian dilakukan tapping pada titik meridiannya maka terjadi
gelombang otak, hal tersebut juga membuat respon fight or flight pada
secara otomatis akan meningkatkan rasa tenang dan nyaman pada individu.
yang lebih buruk. Watulingas (2016) juga menyebutkan pasien dengan penyakit
kronik yang mengalami isolasisosial 50% dari mereka meninggal dunia seteah
menjalani perawatan selama 5 tahun sedangkan pada pasien yang sama namun
melengkapi terapi SEFT secara individual pada penderita kanker serviks dalam
mengatasi stresnya.
mengalami stres sedang dan 2,86% mengalami stres berat. Secara fisik stres
(Hidayati et al.,2012).
42
keberhasilan
SEFT sangat
tergantung dari
“keikhlasan”
menerima
kondisi yang
dihadapi dan
“kepasrahan”
pada Yang
Maha Kuasa.
Langkah
berikutnya
responden
diminta untuk
mengikuti
instruksi
peneliti
diawali dengan
meminta
responden
berdoa,
dilanjutkan
dengan latihan
inti SEFT yang
terdiri dari the
set-up, the
tune-in, the
tapping
3 Sugih Pengaruh 2020 Mengambil sampel Menggunakan Tidak ada Terdapat Tidak
46
wijayati, Terapi yang sesuai dengan skala depresi kelompok pengaruh dicantumka
Suci Abrelia Spiritual kriteria retriksi Back pembanding terapi SEFT n waktu
Fitriyanti, Emotional sampel dari Depression terhdap dari
Arwani Freedom populasi tertentu Index sebelum penurunan penelitian
Technique yang paling mudah dilakukan tingkat
(SEFT) dijangkau atau terapi SEFT depresi
Terhadap didapatkan. Jumlah kanker
Penurunan sampel yang serviks di
Tingkat digunakan RSUD Dr.
Depresi sebanyak 33 Moewardi
Pada responden Surakarta
Pasien
Kanker
Serviks
47
METODE PENELITIAN
mengalami kanker serviks dengan cara pasien akan diberikan terapi SEFT
metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh. Pada
desain ini terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
1) Kriteria Inklusi
48
49
c. Mampu mendengar
2) Kriteria Eksklusi
Banda Aceh.
2. Waktu
yaitu merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi
spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi
tubuh.
50
Operasional
(kanker reproduksi
disebabkan
karena adanya
pertumbuhan
sel abnormal
(Aziz, 2014).
Freedom memadukan
51
Technique) energi
psikologi dan
spiritualitas.
(2) observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner, dan (5) skala (Nursalam, 2014).
perasaan emosi negatif atau gejala stres yang pasien alami. Kemudian pasien
pengertian, tujuan dan manfaat SEFT untuk pasien kanker serviks. Dalam
sedangkan perasaan tenang serta kesembuhan hanya diperoleh dari Tuhan Yang
responden berdoa, dilanjutkan dengan latihan inti SEFT yang terdiri dari the
inklusi pada klien yang dirawat di ruang Ginekologi RSUD Zainoel Abidin
tabel. Hasil dari rerata skor yang diperoleh dijelaskan dan disimpulkan
sehingga dapat diketahui metode SEFT berguna atau tidak digunakan pada
pasien.
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak
subjek, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2017). Dalam etika penelitian seorang
peneliti harus memahami betul etik penelitian agar saat dilakukan penelitian
tidak akan melanggar hak-hak manusia sebagai subjek penelitian. Adapun etika
serta menjelaskan tujuan dari penelitian kepada pasien. Selain itu peneliti
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
Informasi yang telah diberikan oleh responden kepada peneliti yang tertuang
dalam data hanya akan diketahui oleh responden dan peneliti, sehingga
3. Justice (Keadilan)
Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini akan diperlaukan secara
.
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, dkk. 2016. Kebutuhan Spiritualitas Konsep dan Aplikasi Dalam Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Brunner, and S. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: EGC.
Faradilla dkk. 2019. Determinan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum
Daerah dr.Zainoel Abidin, Provinsi Aceh. Media Libangkes.
https://doi.org/10.22435/mpk.v29il.437
Komariah, M., & Ibrahim, K. (2019). Training dan Coaching pada Pasien Kanker
Payudara untuk Meningkatkan Kesehatan Melakukan Praktek Keagamaan.
Media Karya Kesehatan, 2(2).
Siwi, S, A, dkk. 2020. Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Kanker : Literature Riview.
Viva Medika. https://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/issue/archive
Caldeira, S., Timmins, F., Carvalho, E. C., & Vieira, M. (2017). Spiritual Well-
Being and Spiritual Distress in Cancer Patients Undergoing Chemotherapy:
Utilizing the SWBQ as Component of Holistic Nursing Diagnosis. Journal of
Religion and Health, 56 (4), 1489-1502.
54
NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi Edisi 10. Jakarta:
EGC.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
National Care Institute. (2015b). Spiritual In Cancer Care. Retrived 3 Mei 2017,
From National Care Institute: Spirituality/Spirituality-pdq
Bussing , A., & Koenig, H. G. (2010). Spiritual Needs of Patients With Chronic
Disease. Religions. 1 (1), 18-27.
Bussing, A., Balzat, H., & Heusser, P. (2010). Spiritual needs of patients with
chronic pain desease and cancer-validation of the spiritual needs
questionnaire. European Journal of Medical Research, 18, 266-273
Kozier, B., Erb, G., Berman. A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan (7 ed). ( E Wahyuningsih, D. Yulianti, Y. Yuningsih, & A.
Lusyana, Trans). Jakarta: EGC
55
Hamid, A. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC.
Potter, D., & Perry, A. (2009). Fundamental Of Nursing (7 ed). Jakarta: Salemba
Medika.
Desmaniarti, D., Avianti, N., & Sudiyat, R. (2019, September). The Effectiveness
Relaxation Techniques and SEFT towards Children’s Stres at Rehabilitation
Center for Inmate Children Bandung. In INTERNATIONAL
CONFERENCE ON INTERPROFESSIONAL HEALTH
COLLABORATION AND COMMUNITY EMPOWERMENT (Vol. 1, No.
1, pp. 452-461).
56
57