Penyusun :
Rully Annisa, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Cirebon, ..............
Mengetahui
PJ Mata Kuliah
2. Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan sarjana dan profesi keperawatan
yang islami sesuai catur darma pendidikan tinggi Muhammadiyah
b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah keperawatan tingkat nasional
c. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam
meingkatkan kompetensi keperawatan
3. Tujuan :
a. Menghasilkan lulusan yang berkompeten dan islami di bidang
keperawatan
b. Menghasilkan penelitian berkualitas dalam bidang keperawatan
c. Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat secara
berkesinambungan dalam bidang keperawatan
d. Terselenggaranya kegiatan ilmiah yang mendorong peningkatan
kompetensi keperawatan tingkat nasional berupa seminar
workshop, maupun simposium
e. Terbinanya kerjasama nasional maupun internasional guna
meningkatkan kompetensi lulusan di bidang keperawatan.
KETERAMPILAN UMUM
KU1 Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang
spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan
standar kompetensi kerja profesinya.
KU2 Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
dan kreatif.
KU3 Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya
desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan
prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh
masyarakat akademik.
KETERAMPILAN KHUSUS
KK1 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient
safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia.
KK2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi
(keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas
(termasuk keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai
dengan delegasi dari ners spesialis.
KK4 Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal,
parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan
kewenangan yang didelegasikan.
KK5 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman
dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan
hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas
asuhan keperawatan.
KK6 Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik
perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama
dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat.
KK7 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan
kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan
melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung
Koordinator :
Rully Annisa, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Bab I
PENDAHULUAN DAN TUJUAN
A. Deskripsi Mata Ajar
B. Tujuan
D. Metode Evaluasi
Pre Test
Post Test
Sikap dan penampilan saat mengikuti skill lab
Ujian OSCE
Unit I
2. Bahu
Fleksi/Ekstensi
a. Letakkan satu tangan perawat di
atas siku pasien dan pegang tangan
pasien denganangan lainnya.
b. Angkat lengan pasien pada posisi
awal.
c. Lakukan gerakan mendekati tubuh.
d. Lakukan observasi perubahan yang
terjadi. Misalnya: rentang gerak
bahu dan kekakuan.
Rotasi Bahu
a. Atur posisi lengan pasien menjauhi
dari tubuh (ke samping) dengan
siku menekuk.
b. Letakkan satu tangan perawat di
lengan atas dekat siku pasien dan
pegang tanganpasien dengan
tangan lainnya.
c. Lakukan rotasi bahu dengan lengan
ke bawah sampai menyentuh
tempat tidur.
d. Kembalikan lengan ke posisi awal.
e. Gerakkan lengan bawah ke
belakang sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan
3. Siku
Fleksi dan Ekstensi
a. Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan telapak
mengarah ke tubuh pasien.
b. Letakkan tangan perawat di atas
siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
c. Tekuk siku pasien sehingga tangan
pasien mendekat ke bahu.
d. Lakukan dan kembalikan ke posisi
sebelumnya.
e. Lakukan observasi terhadap
perubahan yang terjadi. Misalnya,
rentang gerak pada siku, kekakuan
sendi, dan adanya nyeri.
4. Lengan bawah
Pronasi dan Supinasi
a. Atur posisi lengan pasien dengan
siku menekuk/lurus.
b. Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan tangan pasien dan
pegang tanganpasien dengan
tangan lainnya.
c. Putar lengan bawah pasien ke arah
kanan atau kiri.
d. Kembalikan ke posisi awal sebelum
dilakukan pronasi dan supinasi.
e. Lakukan observasi terhadap
perubahan yng terjadi. Misal,
rentang gerak lenganbawah dan
kekakuan.
5. Pergelangan tangan
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 22
Fleksi dan Ekstensi
a. Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk.
b. Pegang tangan pasien dengan satu
tangan dan tangan yang lain
memegangpergelangan tangan
pasien.
c. Tekuk tangan pasien ke depan
sejauh mungkin.
d. Lakukan observasi terhadap
perubahan yang terjadi. Misalnya,
rentang gerak pergelangan dan
kekakuan sendi
6. Jari-jari
Fleksi dan Ekstensi
a. Pegang jari-jari tangan pasien
dengan satu tangan sementara
tangan lain memegang
pergelangan.
b. Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-
jari ke bawah.
c. Luruskan jari-jari (ekstensikan)
kemudian dorong ke belakang
(hiperekstensikan).
d. Gerakkan kesamping kiri kanan
(Abduksi-adduksikan).
e. Kembalikan ke posisi awal.
f. Catat perubahan yang terjadi. Misal,
rentang gerak, dan adanya
kekakuan sendi.
7. Paha
Rotasi
a. Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan kaki pasien dan satu
tangan yanglain di atas lutut pasien.
b. Putar kaki kearah pasien.
c. Putar kaki ke arah pelaksana.
d. Kembalikan ke posisi semula.
8. Lutut
Fleksi dan Ekstensi
a. Letakkan satu tangan di bawah lutut
pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.
b. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan
pangkal paha.
c. Lanjutkan menekuk lutut kea rah
dada pasien sejauh mungkin dan
semampu pasien.
d. Turunkan dan luruskan lutut dengan
tetap mengangkat kaki ke atas.
e. Kembalikan ke posisi semula.
f. Cuci tangan setelah prosedur
dilakukan
g. Observasi perubahan yang terjadi.
Missal, rentang gerak dan adanya
kekakuan sendi.
9. Pergelangan kaki
Fleksi dan Ekstensi
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 24
a. Letakkan satu tangan pada telapak
kaki pasien dan satu tangan yang
lain di atas pergelangan kaki, jaga
kaki lurus dan rileks
b. Tekuk pergelangan kaki, arahkan
jari-jari kaki ke arah dada atau ke
bagian atas tubuh pasien.
c. Kembalikan ke posisi awal.
d. Tekuk pergelangan kaki menjauhi
dada pasien. Jari dan telapak kaki
diarahkan kebawah
e. Observasi perubahan yang terjadi.
Misal, rentang gerak dan kekakuan.
10. Jari-jari
Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
a. Pegang jari-jari kaki pasien dengan
satu tangan sementara tangan lain
memegang kaki.
b. Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke
bawah.
c. Luruskan jari-jari kemudian dorong
ke belakang.
d. Gerakan kesamping kiri kanan
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 25
(Abduksi-adduksikan).
e. Kembalikan ke posisi awal.
f. Observasi perubahan yang terjadi.
Misal, rentang gerak, dan adanya
kekakuan sendi.
11. Cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
12. Catat perubahan yang terjadi. Misal:
rentang gerak, dan adanya kekakuan
sendi.
Sikap Sikap selama pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi 1. Tidak terjadi cedera.
2. Tanyakan keadaan dan kenyamanan
pasien setelah tindakan.
3. Peningkatan rentang gerak sendi.
Nama Mahasiswa :
NIM :
..........................................
Gambar 2.2 Bantu pasien untuk berjalan dan ikuti sesuai dengan langkah
pasien sesuai kemampuan(bisa dua perawat)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan a. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien.
dan kesiapan pasien b. Identifikasi tanda-tanda vital
pada klien.
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan tindakan dengan
jelas.
d. Kontrak waktu dilakukan
dengan pasien.
e. Prinsip menyiapkan
lingkungan dengan
nyaman dan aman.
2 Melaksanakan a. Alat dan bahan dipersiapkan
persiapan alat dan sesuai kebutuhan.
bahan b. Alat dan bahan dibawa ke
dekat pasien.
3 Membantu latihan a. Tangan dicuci sampai bersih.
jalan b. Pegangan telapak tangan
pasien
c. Berdiri disamping pasien
d. Langkah kaki seirama
dengan pasien
e. Selalu komunikasi
f. Observasi perubahan pasien
g. Pasien diatur posisi seperti
semula
h. Tangan dicuci dengan bersih
4 Mengevaluasi hasil a. Peningkatan latihan jalan
tindakan b.Respon keadaan dan
kenyamanan pasien setelah
tindakan.
5 Mendokumentasika a. .Respon klien setelah latihan
n dicatat.
tindakan b.Tindakan yang telah
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Penilai
..........................................
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Ket:
Nilai Maksimal (19)
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Pemeriksaan
Fisik Sistem Pernafasan)
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 34
Unit III
Pengkajian Fisik Sistem Pernapasan
1. Pengertian :
Pengkajian fisik sistem pernapasan adalah pemeriksaan dada dan
sistem pernapasan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
2. Tujuan :
Mendapatkan data obyektif dari bentuk dada dan fungsi pernapasan,
melalui inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
3. Peralatan :
Stetoskop
4. Langkah-langkah :
a. Tahap pra interaksi :
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2) Cuci tangan
3) Siapkan alat
b. Tahap orientasi :
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
c. Tahap kerja :
1) Anjurkan klien untuk menanggalkan baju.
2) Atur posisi klien (duduk, berdiri, atau berbaring) sesuai
dengan pemeriksaan.
3) Beri penjelasan pada klien apa yang akan dilakukan
4) Lakukan pemeriksaan dari depan, samping, atau belakang,
meliputi dinding dada, paru dan pernapasan.
5) Lakukan inspeksi :
a) Perhatikan bentuk dada (iga, sternum, diafragma)
b) Lihat adanya deviasi
c) Perhatikan ruang interkostal : mencembung, mencekung,
atau adanya retraksi pada saat inspirasi
d) Perhatikan letak dan bentuk skapula (dari belakang)
e) Perhatikan jalan dan bentuk kolumna vertebralis (catat
adanya kifosis, skoliosis, dan lordosis).
6) Lakukan palpasi :
a) Letakkan kedua tangan pada bagian dada depan klien,
minta klien menarik napas, rasakan gerakan dada,
bandingkan kanan dan kiri
Gambar. Area perkusi dada belakang Gambar. Area perkusi dada depan
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ..........................
.
Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Batuk Efektif)
Unit IV
A. Pengertian
Batuk efektif adalah batuk untuk mengeluarkan sekret yang
terakumulasi dan menganggu di saluran pernafasan dengan cara
dibatukkan.
B. Tujuan :
1. Membebaskan jalan napas dan akumulasi sekret
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 40
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
3. Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret
C. Peralatan :
a. Kertas tissue
b. Bengkok
c. Perlak/pengalas
d. Sputum pot berisi desinfektan
e. Air minum hangat
D. Langkah-langkah :
a. Tahap pra interaksi :
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2) Cuci tangan
3) Siapkan alat
b. Tahap orientasi :
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
c. Tahap kerja :
1) Atur posisi yang dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan
lutut ditekuk, punggung dan kepala diberi bantal atau posisi
supine dengan kepala diberi bantal dan lutut ditekuk, untuk
membantu otot abdomen rileks. Setelah penjelasan tentang
latihan, klien dapat mempraktekkan, pertama dengan posisi
supine atau semi fowler kemudian duduk, berdiri dan berjalan.
2) Anjurkan klien untuk minum air hangat untuk mengencerkan
sekret
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
...................................
Tes
1. Apakah tujuan batuk efektif?
A. Meningkatkan kapasitas paru
B. Menguatkan otot-otot pernapasan
C. Meningkatkan pangambilan oksigen
D. Membebaskan jalan napas dan akumulasi sekret
2. Manakah posisi yang paling efektif dan nyaman untuk melakukan
napas dalam?
A. Sim
B. Supinasi
C. Ekstensi
D. Semi fowler
3. Apakah pernapasan yang digunakan untuk batuk efektif?
A. Pernapasan leher
B. Pernapasan dada
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Fisioterapi Dada)
Unit V
A. Pengertian :
Fisioterapi dada adalah tindakan untuk melepaskan sekret dari
saluran pernapasan bagian bawah.
Fisioterapi dada terdiri dari :
1. Perkusi atau clapping yaitu tepukan tangan membentuk mangkuk
kepunggung klien.
2. Vibrasi yaitu tindakan penggetaran dengan kekuatan tangan
untuk pengeluaran skret.
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 45
3. Postural drainage yaitu pengaturan posisi untuk mengalirkan
sekret jalan napas segmen paru dengan pengaruh gravitasi.
B. Tujuan :
1. Membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret
2. Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret
C. Peralatan :
1. Bantal 2 atau 3
2. Tempat penampung sekret berisi desinfektan
3. Tissue
4. Perlak/pengalas
5. Bengkok
6. Air minum hangat
7. Tempat tidur yang dapat diatur pada posisi trendelenburg
8. Pakaian/handuk.
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b) Cuci tangan
c) Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
a) Beri salam, panggil klien dengan namanya
b) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a) Siapkan klien dengan menjaga privacy dari pandangan dan
pendengaran, karena batuk dan sekret dapat mempersulit
klien dan gangguan lain
b) Lakukan auskultasi untuk mengetahui letak sekret
c) Atur posisi klien pada posisi yang tepat untuk postural
drainage (sesuai letak sekret)
d) Mulai melakukan tindakan postural drainage
e) Pengaliran dari lobus atas, lobus atas terdiri dari tiga segmen
apikal/segmen paling atas dan segmen posterior, anterior
dibawahnya.
1) Untuk mengalirkan segmen apikal lobus atas, tempatkan
klien terlentang pada sudut 30 derajat. Perkusi dan vibrasi
antara clavicula dan atas scapula
2) Untuk mengalirkan segmen posterior lobus atas,
tempatkan klien duduk diatas kursi/tempat tidur dengan
kepala sedikit kedepan. Perkusi dan vibrasi daerah antara
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Nebulisasi)
Unit VI
A. Pengertian :
Nebulisasi adalah pemberian inhalasi uap dengan obat / tanpa obat
menggunakan nebulator.
B. Tujuan :
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan napas
C. Peralatan :
1. Set nebulisasi
2. Obat bronkhodilator
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b) Cuci tangan
c) Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
a) Beri salam, panggil klien dengan namanya
b) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a) Jaga privacy klien
b) Atur klien dalam posisi duduk
c) Tempatkan meja / troli yang berisi set nebulisasi di depan
pasien
d) Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik
e) Isi nebulator dengan aquades sesuai takaran
f) Masukkan obat sesuai dosis
g) Pasang masker menutupi hidung dan mulut klien
h) Hidupkan nebulator dan minta klien napas dalam sampai obat
habis.
i) Bersihkan mulut dan hidung dengan tisu.
4. Tahap terminasi :
a. Evaluasi hasil / respon klien
b. Dokumentasikan hasilnya
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
e. Cuci tangan
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Tes
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Suction)
Unit VII
A. Pengertian :
Suction adalah penghisapan sekret di jalan napas melalui
karet/polyethylene yang dihubungkan dengan mesin suction.
B. Tujuan :
1. Mengeluarkan sekret/cairan pada jalan napas
2. Melancarkan jalan napas
C. Peralatan :
1. Mesin suction
2. Bak instrumen steril berisi:
a. Kateter suction
b. Handschoon
c. Pinset anatomi 2 buah
d. Kasa
e. Kom
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 56
3. NaCl atau air steril
4. Perlak/pengalas
5. Tempat sputum, jika spesimen dikumpulkan selama dilakukan
suction.
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
a. Beri salam, panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a. Posisi klien yang sadar dan mempunyai refleks muntah
adalah posisi semifowler dengan kepala klien diputar ke sisi
untuk suction oral dan leher ekstensi untuk suction nasal,
untuk memudahkan kateter masuk dan membantu mencegah
aspirasi.
b. Posisi klien yang tidak sadar adalah lateral, sehingga lidah
tidak jatuh dan tidak menutup pemasukan kateter. Posisi
lateral juga mengalirkan sekret dari faring dan mencegah
aspirasi.
c. Tempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien
d. Beberapa suction mempunyai tiga daerah tekanan : tinggi
(120-150 mmHg), sedang (80-120 mmHg), rendah (0-80
mmHg). Umumnya tekanan 100-120 mmHg untuk orang
dewasa, dan 50-75 mmHg untuk anak-anak dan bayi.
e. Buka bak instrumen steril, masukkan NaCl/air steril pada
tempatnya
f. Pakai sarung tangan steril
g. Ambil kateter dan hubungkan dengan suction
h. Buat ukuran kedalaman, tandai selang dengan jari. Ukuran
tepat sepanjang hidung dan lobang telinga / 13 cm untuk
orang dewasa.
i. Basahi ujung kateter dengan air steril/saline, untuk
mengurangi hambatan dan memudahkan pemasukan
j. Suction di tes dan tempatkan jari tangan ke tempat ibu jari,
buka cabang Y connector (control suction) untuk
menimbulkan pengisapan
k. Masukkan kateter suction dengan hati-hati (nasopharing ± 5
cm, oropharing ± 10 cm), tanpa menutup kateter suction.
4. Tahap terminasi :
a. Evaluasi hasil / respon klien
b. Dokumentasikan hasilnya
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
e. Cuci tangan
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
......................., ...........................
Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Pemberian
Oksigen)
Unit VIII
A. Pengertian :
Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen melalui hidung
dengan kanule nasal /kateter nasal / masker.
B. Tujuan :
Tujuan pemberian oksigen adalah untuk mempertahankan dan
memenuhi kebutuhan oksigen.
C. Peralatan :
1. Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Kanule nasal / Kateter nasal sesuai ukuran (anak 8-10 Fr,
dewasa wanita 10-12 Fr, dan dewasa laki-laki 12-14 Fr) / Masker
4. Selang oksigen
5. Jelly
6. Plester / pita
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
4. Tahap terminasi :
a. Evaluasi hasil / respon klien
b. Dokumentasikan hasilnya
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
e. Cuci tangan
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
......................., ...........................
Penilai
.................................
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Nilai Maksimal (20)
Tes
Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi (Perawatan WSD)
Unit IX
A. Pengertian :
Perawatan WSD adalah perawatan pasien yang dipasang selang
dada.
B. Tujuan :
1. Mencegah infeksi tempat tusukan
2. Mencegah kerusakan kulit sekitar tempat tusukan
C. Peralatan :
1. Botol WSD beserta selang
2. Penjepit (klem/karet)
3. Handschoon
4. Pita/perekat
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
Tes
Pemenuhan Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
(Menghitung Balance Cairan)
Unit X
A. Pengertian :
Menghitung balance cairan adalah menghitung keseimbangan
cairan masuk (intake) dan cairan keluar (output) tubuh.
B. Tujuan :
1. Mengetahui jumlah intake cairan
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan,
peralatan, langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang
telah ditentukan oleh
instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
..................................
Pemenuhan Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
(Pemasangan Infus)
Unit XI
A. Pengertian :
Memasang infus adalah pemasangan infus untuk memberikan
cairan atau obat melalui parenteral (intravena).
B. Tujuan :
1. Memperbaiki atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit
pada klien yang sakit akut.
2. Mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Memberikan akses intravena pada pemberian terapi intermitten
atau emergensi
C. Peralataan :
1. Cairan infus sesuai program
2. Jarum / kateter intravena / abbocath (ukuran bervariasi)
3. Set infus (selang mikrodrip untuk bayi dan anak dengan tetesan
60 tetes/ml, dewasa selang makrodrip dengan tetesan 15
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Nilai Maksimal (31)
..................................
Tes
1. Berapa derajatkah posisi sudut IV kateter (abocath) saat ditusukkan
ke dalam vena?
A. 10-20°
B. 20-30°
C. 30-40°
D. 40-50°
2. Bagaimana posisi lubang jarum (abbocath) saat ditusukkan ke
dalam vena?
A. Menghadap ke atas
B. Menghadap ke bawah
C. Menghadap ke sisi kiri
D. Menghadap ke sisi kanan
3. Bagaimana cara memastikan IV kateter (abbocath) masuk intavena?
A. Vena menonjol
B. Cairan infus mengalir
C. Abbocath tidak bergerak
D. Darah masuk ke abbocath
4. Apakah yang dilakukan selanjutnya setelah darah masuk ke
abbocath saat memasang infus?
A. Melepas tourniquet
B. Menarik mandrin ± 0.5 cm
C. Memasukkan IV kateter secara perlahan
D. Menyambungkan abbocath dengan selang infus
5. Berapakah mengisi cairan infus pada tabung drip infus saat
memasang infus?
Pemenuhan Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
(Mengganti Balutan Intra
Vena Perifer)
Unit XII
A. Pengertian :
Mengganti balutan IV perifer adalah mengganti balutan pada tempat
pemasangan infus
B. Tujuan :
Menurunkan risiko plebitis dan infeksi pada tempat tusukan infus.
C. Perlengkapan :
1. Kasa steril
2. Balutan transparant steril
3. Povidone iodine solution 10%
4. Povidone iodine ointment
5. Alkohol 70% / Wash bensin dalam tempatnya
6. Plester/hipavik
7. Handschoon steril
8. Lidi kapas
9. Pinset anatomi steril 2 buah
10. Gunting plester
11. Perlak / pengalas
12. Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan
E. Pelaporan
1. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
2. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
A Tahap Pra Interaksi
1 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam, panggil klien dengan namanya
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
C Tahap Kerja
1 Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infus
terlihat jelas)*
2 Memakai handschoon*
3 Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan
membuka balutan dengan menggunakan pinset
4 Membersihkan bekas plester
5 Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya
dengan povidone iodine solution.*
6 Mengolesi tempat tusukan dengan povidone iodine
ointment*
7 Menutup dengan kasa steril dengan rapi*
8 Memasang plester penutup*
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 87
9 Mengatur tetesan infus sesuai program
10 Menulis tanggal dan waktu mengganti balutan pada
plester penutup.
D Tahap Terminasi
1 Mengevaluasi hasil / respon klien
2 Mendokumentasikan hasilnya
3 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4 Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Catatan :
......................., ...........................
Nilai = Nilai Perolehan x 100% Penilai
Nilai Maksimal (21)
..................................
Tes
Unit XIII
A. Pengertian :
Menghentikan/melepas infus adalah menghentikan aliran infus dan
melepas selang infus yang dilakukan bila program terapi telah
selesai atau bila akan mengganti insersi yang baru.
B. Tujuan :
1. Mengakhiri pemberian cairan parenteral
2. Mengganti insersi yang baru
C. Perlengkapan :
1. Kapas alkohol
2. Plester
3. Perlak dan pengalas
4. Bengkok
D. Langkah-langkah :
5. Tahap pra interaksi :
d. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
e. Cuci tangan
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 89
f. Siapkan alat
6. Tahap orientasi :
d. Beri salam, panggil klien dengan namanya
e. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
f. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
7. Tahap kerja :
a. Observasi tanda dan gejala flebitis
b. Jelaskan bahwa sensasi terbakar mungkin dirasakan saat
kateter dilepas, dan jelaskan bahwa lengan yang terpasang
IV line harus tetap diam.
c. Pasang perlak dan pengalas
d. Pakai handschoon
e. Tutup klem infus
8. Tahap terminasi :
a. Evaluasi hasil / respon klien
b. Dokumentasikan hasilnya
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
e. Cuci tangan
E. Pelaporan
a. Laporan praktikum berisi tentang : pengertian, tujuan, peralatan,
langkah-langkah
b. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan jadual yang telah
ditentukan oleh instruktur.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
A. Pengertian :
Memasang transfusi darah adalah memberikan darah dari flabot
darah ke dalam tubuh melalui intra vena.
B. Tujuan :
Memberikan terapi transfusi darah sesuai advis.
C. Peralataan :
1. Filter darah dan set transfusi
2. Cairan intravena (NaCl 0,9%)
3. Darah dalam kantong darah sesuai golongan darah
4. Handscoon
5. Infus pump
6. Plester
7. Perlak dan pengalas
8. Bengkok
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
a. Beri salam, panggil klien dengan namanya
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 94
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a. Ukur vital sign 30 menit sebelum pemberian transfusi,
terutama suhu tubuh. Lapor dokter jika ada peningkatan suhu
tubuh.
b. Kosongkan urine bag
c. Buka set transfusi, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung drip
dalam keadaan off / terkunci.
d. Buka tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan, dan
tusukkan set infus ke botol / kantong cairan dengan benar.
e. Gantungkan botol cairan infus pada tiang infus, isi tabung drip
infus ⅓-½ penuh.
f. Buka penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan cairan
sampai ke ujung jarum hingga tidak ada udara dalam selang,
klem kembali, dan tutup kembali jarum.
g. Pilih jarum intravena / abbocath.
h. Atur posisi pasien dan pilih vena.
i. Pasang perlak dan pengalas
j. Bebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan tourniquet 10-
15 cm proksimal tempat insersi.
k. Pakai handschoon
l. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam
ke luar).
m. Pertahankan vena pada posisi stabil
n. Pegang IV kateter (abbocath) dengan sudut 20-30º, tusuk
vena dengan ubang jarum menghadap ke atas, dan pastikan
IV kateter masuk intavena dengan tanda darah masuk ke
abbocath, kemudian tarik mandrin ± 0.5 cm
o. Masukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin, dan
sambungkan IV kateter dengan selang infus
p. Lepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infus
q. Lakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan daerah
tusukan dan tutup dengan kasa
r. Klem selang infus, lepaskan selang infus dari flabot infus dan
memindahkan ke kantong darah
s. Hitung jumlah tetesan sesuai program
t. Observasi vital sign dan reaksi pasien setiap 5 menit selama
15 menit, dan kemudian setiap 15 menit
4. Tahap terminasi :
a. Evaluasi hasil / respon klien
b. Dokumentasikan hasilnya
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Unit XV
A. Pengertian :
Pengukuran antropometri adalah pengukuran ukuran tubuh yang
meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pergelangan
tangan, lingkar lengan bagian tengah atas, lipatan kulit tricep, dan
lingkar otot lengan bagian tengah atas.
B. Tujuan :
1. Mengetahui batas normal atau tidak normal ukuran tubuh
2. Menentukan status gizi
C. Peralatan :
1. Timbangan berat badan
2. Pengukur tinggi badan
3. Pengukur lingkar lengan atas
4. Pita pengukur/metlin
5. Jangka skinfold
6. Kertas dan ballpoint
E. Tahap terminasi :
1. Evaluasi hasil / respon klien
2. Dokumentasikan hasilnya
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5. Cuci tangan
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
D Tahap Terminasi
1 Mengevaluasi hasil / respon klien
2 Mendokumentasikan hasilnya
3 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4 Mengakhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
..................................
Unit XVI
A. Pengertian :
Membantu klien makan sendiri adalah membantu klien yang secara
fisik mampu untuk
makan nutrisi oral sendiri
B. Tujuan :
1. Untuk mempertahankan status nutrisi klien.
2. Klien berpartisipasi kooperatif dalam makan.
C. Peralatan :
1. Peralatan makan : sendok, garpu, piring, mangkok, gelas, sedotan
2. Serbet
3. Makanan dan minuman dalam tempatnya
4. Baki / Table stand
5. Air cuci tangan dalam tempatnya.
D. Langkah-langkah :
1. Tahap pra interaksi :
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan alat
2. Tahap orientasi :
a. Beri salam, panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
3. Tahap kerja :
a. Siapkan baki atau table stand, letakkan peralatan makan
(sendok, garpu, sedotan, serbet), serta makanan dan
minuman dalam tempatnya di atas baki atau table stand.
b. Tanyakan apakah klien siap makan, dan potong makanan
kecil-kecil
c. Atur posisi klien (supinasi/semi fowler/fowler)
d. Tempatkan/atur makanan di meja atau di depan klien
e. Letakkan serbet di dada klien.
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
..................................
Tes
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Catatan :
......................., ...........................
Penilai
..................................
Tes
1. Bagaimana posisi klien saat pemberian makan lewat sonde jika tidak
ada kontra indikasi?
A. PRINSIP DASAR:
Buang Air Besar (BAB) adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang
untuk memenuhi kebutuhan eleminasi fekal dengan membantu BAB
pada klein di tempat tidur. BAB merupakan kebutuhan setiap
manusia yang harus terpenuhi. Tindakan memberikan bantuan
pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar eleminasi fekal karena ketidakmampuan atau keterbatasan
untuk melakukan sendiri karena masalah imobilitas fisik atau
keadaan sakit.
Nama Mahasiswa :
NPM :
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Penilai
..........................................
Ket:
Pemenuhan Kebutuhan
Eliminasi (Memberikan Semprit
Gliserin)
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Penilai
..........................................
Ket:
A. PRINSIP DASAR:
Memberikan huknah adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang
untuk membantu memenuhi kebutuhan eleminasi fekal dengan
memberikan huknah rendah atau tinggi. Tindakan ini memberikan
bantuan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar eleminasi fekal karena feses yang keras dan
persiapan tindakan pembedahan. Kondisi ini terjadi karena feses
berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap.
Biasanya disebabkan oleh pola defikasi yang tidak teratur,
penggunaan laksatif yang lama, stress psikologis, obat-obatan,
kurang aktifitas dan faktor usia. Bila hal ini tidak mendapatkan
perawatan dengan baik bisa terjadi fekal Impaksi.
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien
dan kesiapan pasien2. Validasi data dilakukan
3. Menjelaskan maksud dan
tujuan tindakan dengan
jelas
4. Menyiapkan lingkungan
dengan nyaman dan aman
2 Melaksanakan 1. Set alat dan bahan untuk
persiapan alat dan huknah rendah / tinggi
bahan dipersiapkan dengan
lengkap
2. Alat dan bahan dibawa ke
dekat pasien
3 Malakukan huknah 1. Tangan dicuci sampai batas
rendah/tinggi siku
2. Alas dan selimut dipasang
3. Privasi pasien dijaga
4. Irigator dan cairan
disiapkan/ dipasang
5. Kurang dari 500 cc cairan
untuk huknah rendah dan
ketinggian 15-20 cm
6. Kurang dari 1000 cc cairan
untuk huknah tinggi dengan
ketinggian irigator 45-50 cm
7. Sarung tangan dipasang
8. Ujung kanul diberi pelumas
dimasukan ke anus 7-10
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 130
cm kearah umbilikus dan
dialirkan perlahan-lahan
9. Pasien dibantu untuk BAB
diatas tempat tidur
10. Daerah anus dan genetalia
dibersihkan
11. Sarung tangan dilepas
12. Pasien diatur kembali ke
posisi nyaman
13. Alat-alat dirapikan
14. Tangan dicuci
4 Mengevaluasi hasil 1. Feses yang keluar
tindakan diperhatikan
2. Respon keadaan dan
kenyamanan pasien setelah
tindakan
3. Sikap selama pelaksanaan,
sabar. hati-hati dan sopan
4. Selalu komunikasi
5 Mendokumentasika 1. Respon klien dan kelainan
n BAB dilaporkan
tindakan 2. Tindakan yang telah
dilakukan dicatat dengan
benar dan ditandatangani
Jumlah
Catatan :
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Penilai
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Nilai Maksima (23)
.........................................
Unit XXI
A. PRINSIP DASAR:
Buang Air Kecil (BAK) adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang
untuk memenuhi kebutuhan eleminasi urin dengan membantu BAK
pada klein di tempat tidur. BAK merupakan kebutuhan setiap
manusia yang harus terpenuhi. Tindakan memberikan bantuan
pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar eleminasi urin karena ketidakmampuan atau keterbatasan
untuk melakukan sendiri karena masalah imobilitas fisik atau
keadaan sakit.
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien
dan kesiapan pasien 2. Validasi data dilakukan
3. Menjelaskan maksud dan
tujuan tindakan dengan
jelas
4. Menyiapkan lingkungan
dengan nyaman dan aman
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Penilai
.........................................
Ke
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Nilai Maksima (23)
Unit XXII
A. PRINSIP DASAR:
Pemasangan kateter adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan eleminasi urin dengan melakukan
pemasangan kateter untuk membantu memenuhi kebutuhan BAK,
keadaan penyakit, preoperasi dan postoperasi, dan diagnostik. BAK
merupakan kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi.
Tindakan memberikan bantuan pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar eleminasi urin karena
ketidakmampuan atau keterbatasan untuk melakukan BAK secara
spontan keadaan penyakit seperti retensio urine, coma dan lain-lain,
preoperasi dan postoperasi, dan diagnostik.
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien
dan kesiapan pasien2. Identifikasi tanda-tanda
kebutuhan BAK dilakukan
3. Maksud dan tujuan tindakan
dijelaskan dengan baik
4. Prinsip menyiapkan
lingkungan dengan nyaman
dan aman
2 Melaksanakan 1. Alat dan bahan
persiapan alat dan dipersiapkan sesuai
bahan kebutuhan dan secara steril
2. Alat dan bahan dibawa ke
dekat pasien
3 Membantu 1. Tangan dicuci sampai batas
pemasangan siku
kateter 2. Sampiran dipasang
3. Selimut ekstra dan pakaian
bawah dilepas, duk
dipasang
4. Posisi pasien diatur
5. Pria supine dengan kaki
abduksi
6. Wanita: dorsal recumben
kedua kaki di rentangkan
7. Ujung kateter diberi jelly
dan dimasukan secara
perlahanlahan sambil
pasien tarik nafas.
8. Kunci balon dengan
aquades 20 cc dengan
spuit pada kateter foley
secara perlahan
9. Selama pemasang prinsip
Modul Praktikum Keperawatan Dasar II Page 140
steril
10. Kateter dihubungan dengan
urine bag dan kateter
difiksasi dengan benar
11. Pasien dirapikan dan alat-
alat dibereskan
12. Tangan dicuci dengan
bersih
13. Selalu jaga privasi pasien
4 Mengevaluasi hasil 1. Urine yang keluar
tindakan diperhatikan (Jumlah,
warna, bau, dan
kejernihan)
2. Respon keadaan dan
kenyamanan pasien
setelah tindakan
3. Sikap selama pelaksanaan,
sabar. hati-hati dan sopan.
5 Mendokumentasika 1. Respon klien dan kelaianan
n urine dilaporkan
tindkan 2. Tindakan yang telah
dilakukan dicatat dengan
benar dan ditandatangani
Jumlah
Catatan :
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket Penilai
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Nilai Maksima (23)
..........................................
A. PRINSIP DASAR
Restrain adalah suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang
disengaja terhadap gerakan/perilaku seseorang. Restrain dalam
psikiatrik secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan
ekstremitas individu yang berperilaku di luar kendali yang bertujuan
memberikan keamanan fisik dan psikologis individu.
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket: Penilai
A. PRINSIP DASAR
Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan
kerja. Standar alat pelindung diri seorang perawat adalah sarung
tangan steril. Untuk petugas bermanfaat mencegah kontak tangan
dengan darah, cairan tubuh, benda yang terkontaminasi. Sedangkan
untuk pasien bermanfaat mencegah kontak mikroorganisme dari
tangan petugas memakai sarung tangan steril.
A. PRINSIP DASAR
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan
dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin.
Nama Mahasiswa :
NPM :
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Nilai = Nilai Perolehan x 100%
Ket: Penilai
Nilai Maksima (23)
..........................................
Unit XXVI
A. PRINSIP DASAR
Desinfektan dengan bahan kimia adalah penggunaan bahan kimia atau
pengaruh fisika digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh
atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya
A. PRINSIP DASAR
Mandi adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi
kebutuhan personal hygiene dengan memandikan pasien. Mandi
merupakan kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Pasien
dengan masalah imobilitas fisik atau keadaan sakit mandi tidak selalu
diperhatikan untuk menjaga integritas kulit, karena kulit merupakan
pintu masuk utama kuman pathogen ke dalam tubuh. Kompetensi ini
mencakup upaya membersihkan seluruh permukaan kulit dari bagian
wajah, badan, ekstremitas, genetalia, menghilangkan kotoran,
mengontrol bau badan, menstimula sirkulasi, dan memberikan rasa
nyaman.
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien
dan kesiapan pasien dan keluarga
2. Tanda-tanda kebersihan
kulit dan perubahan kulit
diidentifikasi
3. Dilakukan kontrak dengan
pasien
4. Maksud dan tujuan
tindakan dijelaskan dengan
baik
5. Menyiapkan lingkungan
dengan nyaman dan aman
2 Melaksanakan 3. Alat dan bahan
persiapan alat dan dipersiapkan sesuai
bahan kebutuhan dan secara steril
4. Alat dan bahan dibawa ke
dekat pasien
3 Membantu 1. Tangan dicuci sampai
memandikan pasien batas siku
2. Posisi pasien diatur sesuai
kebutuhan
3. Memasang selimut ekstra
sambil menarik selimut ke
arah kaki tempat tidur
4. Pakaian bawah dibuka dan
privasi pasien dijaga
5. Membersihkan seluruh
kulit, bagian muka dan
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket: Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Kebersihan dan Perawatan Diri
(Oral Hygiene)
Unit XXVIII
A. PRINSIP DASAR
Membersihkan rongga mulut untuk memelihara mukosa dan
pertumbuhan bakteri. Sedang cara memberihkan dengan kassa
lembab atau menyikatnya dengan sikat. Tindakan
membersihkan mulut dan gigi dilakukan pada klien immobilisasi dan
masalah pada mulut.
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien
dan kesiapan pasien dan keluarga
2. Tanda-tanda kebersihan
kulit dan perubahan kulit
diidentifikasi
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket: Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Kebersihan dan Perawatan
(Membersihkan Genitalia
Unit XXIX Wanita)
A. PRINSIP DASAR
Kebersihan genetalia wanita adalah suatu kegiatan yang
dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dengan
membersihkan sekitar area perineum. Kebersihan genetalia wanita
merupakan kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Upaya
membersihkan area perineum pada pasien wanita dengan masalah
imobilitas fisik
atau keadaan sakit untuk menghilangkan kotoran lendir, darah lokia,
bau, dan merangsang peredaran darah pada vulva. Perhatikan juga
pola pertumbuhan rambut pubis.
Persiapan Alat-alat :
tempat dan alat 1. Kapas direndam NaCl/sublimat.
2. Bengkok.
3. Pispot.
4. Peralatan lain yang diperlukan.
5. Sarung tangan steril.
6. Tissu.
7. Celana dalam.
8. Pot.
9. Botol berisi air hangat.
10. Pembalut bila perlu.
Persiapan 1. Memberitahu pasien dan menjelaskan
Pasien tujuannya.
2. Mengatur posisi pasien
Persiapan 1. Tutup pintu dan jendela.
Lingkungan 2. Pasang sampiran.
3. Alat-alat di dekatkan ke pasien.
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan.
2. Pakaian pasien bagian bawah di keataskan
atau dibuka.
3. Atur posisi pasien dorsal recumbent.
4. Memasang pispot.
5. Memakai sarung tangan.
6. Membersihkan genetalia dengan membuka
Nama Mahasiswa :
NPM :
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket: Penilai
Pemenuhan Kebutuhan
Kebersihan dan Perawatan
(Membersihkan Genitalia Pria)
Unit XXX
A. PRINSIP DASAR
Kebersihan genetalia pria adalah suatu kegiatan yang dilakukan
yang untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dengan
membersihkan sekitar area penis. Kebersihan genetalia pria
merupakan kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Upaya
membersihkan area penis pada pasien dengan masalah immobilitas
fisik atau keadaan sakit untuk menghilangkan kotoran, lendir, darah,
bau, dan merangsang peredaran darah pada penis. Perhatikan juga
Nama Mahasiswa :
NPM :
N Elemen Indikator Penilian Ya Tidak
o Kompetensi (1) (0)
1 Melakukan 1. Salam terapeutik di
pengkajian kondisi sampaikan pada pasien dan
dan kesiapan pasien keluarga
2. Tanda-tanda kebersihan
..................., ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ket: Penilai
Nama Mahasiswa :
NIM :
..............................
KRITERIA PENILAIAN
A = > 80
B = 65 – 79
C = 55 – 64
D = 50 – 55
E = < 50
Batas Kelulusan B
Daftar Pustaka