Anda di halaman 1dari 5

Contoh Review Journal

Experiences of nurses on the critical shortage

Judul Experiences of nurses on the critical shortage of medical


equipment at a rural district hospital in South Africa:
a qualitative study
Jurnal The Pan African Medical Journal
Volume 28
ISSN 1937- 8688
Doi doi: 10.11604/pamj.2017.28.100.11641
Tahun 2017
Penulis Merriam Bautile Moyimane, Sogo France Matlala and Mokoko Percy
Kekana
Reviewer Shahnaz Fathirrizky
Tanggal 22 April 2018

Latar Belakang Peralatan medis baik berupa mesin, intrumen, alat, perangkat lunak
atau materi merupakan komponen yang penting dari system
kesehatan dimana komponen tersebut digunakan untuk
mendiagnosis, mencegah, memantau, mengobati berbagai jenis
penyakit/kelainan dari klien/pasien. Dimana jika peralatan medis
yang dibutuhkan memadai pada suatu rumah sakit akan
meningkatkan system kesehatan dan menjamin mendapatkan
perawatan yang berkualitas pula. Organisasi kesehatan dunia
(WHO) memperkirakan bahwa (50-80)% peralatan medis di
negara-negara berkembang tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Hal tersebut dapat menjadi alas an mengapa terjadinya malpraktek
serta kelalaian tenaga kesehatan termasuk perawat yang melakukan
asuhan keperawatan pada pasien.

Tujuan utama Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengekplorasi
Penelitian dan menggambarkan tentang pengalaman perawat yang berkerja di
rumah sakit dengan krisis peralatan medis.

Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 14 (empat belas) perawat yang bekerja
sebagai perawat professional, staf perawat dan asisten perawat di
rumah sakit district besar di provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan
yang dipilih melalui tekhnik purposive sampling.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, eksploratif,
fenomenologis dan deskriptif. Dalam pengambilan sampel, peneliti
menggunakan tekhnik purposive sampling dan kemudian dilakukan
wawancara semi-terstruktur dengan pertanyaan utamanya adalah
“What are your experiences regarding critical shortage of medical
equipment in this hospital?” (bagaimana pengalaman anda
mengenai kekurangan perlatan medis di rumah sakit ini?) kepada
peserta penelitian yang direkam hingga saturasi data tercapai.
kemudian data di bentuk dalam sebuah transkripsi dan dilakukan
pengkodean terbuka Tesch bersama pembuat kode independen.
Penelitian ini dilakukan sejak Maret hingga Mei 2015 dan
berlangsung antara 45-60 menit pada masing-masing peserta
penelitian tidak melupakan untuk memperhatikan etika penelitian.
Hasil Penelitian Empat Belas peserta penelitian menggukapkan keluhan yang
mereka rasakan selama bekerja dengan krisisnya peralatan yang
dimiliki oleh rumah sakit, baik dalam bentuk kurangnya peralatan
medis maupun pemeliharaan yang buruk terhadap peralatan yang
telah ada serta kualitas yang rendah dari peralatan tersebut. Ketiga
aspek tersebut dianggap sebagai sebab prosedur yang
berkepanjangan, sehingga memperlama masa tinggal pasien di
rumah sakit. Selain itu, beberapa peserta menunjukan reaksi
emosional dengan menyalahkan diri sendiri, rasa bersalah, putus
asa, frustasi dan kehilangan motivasi dalam melaksanakan tugasnya
karena tidak dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien
mereka dengan krisis peralatan medis yang kemudian dapat
berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan rumah sakit tempat
mereka bekerja. Beberapa peserta penelitian juga mengeluhkan
bahwa dengan krisis peralatan ini juga berpotensi akan hilangnya
keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama studi
di sekolah perawat dan universitas sebelumnya. Krisis peralatan
medis juga dapat menyebabkan dasar terjadinya kelalaian,
malpraktik dan meningkatkan/mempercepat kematian pasien.
Dengan beberapa situasi tersebutlah yang kemudian dapat
menjerumuskan perawat menghadapi rana hukum karena tidak
menjalankan tugas sesuai sumpah profesi yang di ucapkan
sebelumnya. Selain beberapa hal di atas, hal lain yang juga menjadi
dampak dari krisisnya peralatan medis adalah ketika
siswa/mahasiswa calon perawat melakukan studi/praktek
keperawatan di rumah sakit. Dengan peralatan yang tidak memadai
dan tidak relevan, maka akan mempersulit perawat (terutama yang
juga berprofesi sebagai dosen) untuk mendemostrasikan prosedur
keperawatan kepada siswa/mahasiswa calon perawat di masa
selanjutnya.
Diskusi Penelitian Dalam pemeriksaan awal fasilitas perawatan yang dilakukan pada
tahun 2012 silam menunjukan bahwa rumah sakit di Afrika selatan
berada dibawah presentase 50% dari peralatan medis yang
seharusnya, kekurangan ini ditemukan terutama pada rumah sakit
pedesaan. Hal ini juga kemudian memberikan dampak buruk
terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga kepada
siswa/mahasiswa calon perawat yang melakukan praktek
keperawatan di rumah sakit. Pemeliharaan dan perbaikan yang
buruk serta sumber daya keuangan yang terbatas diperkirakan
menjadi alasan atas krisis ini. Ketersediaan peralatan medis yang
cukup dan berfungsi dengan baik merupakan tantangan rumah sakit
di seluruh dunia, terutama rumah sakit di Negara-negara dengan
berpenghasilan rendah dan menengah dan sumber daya yang
terbatas. Rumah sakit memiliki tanggung jawab terhadap
pemeliharaan seluruh peralatan medis yang sudah ada agar tetap
dapat digunakan. Counsil South African Nursing memberikan
kesempatan kepada calon perawat untuk meningkatkan pengetahuan
teoritis dan keterampilan sehingga dapat memberikan perawatan
yang berkualitas ketika mereka menjadi perawat nanti. Kurangnya
bahan ajar yang memadai dan relevan dalam bentuk peralatan medis
sangat berpotensi memberikan dampak buruk terhadap kualitas
pengajaran klinis, dimana beberapa perawat melakukan improvisasi
dan tidak memberikan praktek keperawatan yang ideal. Dalam
penelitian yang dilakukan sebelumnya di Urganda menunjukan
bahwa terjadinya krisis peralatan medis baik dalam jumlah dan
kualitas peralatan medis juga menimbulkan perasaan khawatir
kepada beberapa tenaga medis karena mereka dapat melupakan apa
yang telah mereka dapatkan selama masa studi sebelumnya. Dengan
terjadinya krisis peralatan medis ini menjadi dasar terjadinya
kelalaian dan malpraktek perawat, sehingga masyarakat terkadang
tidak menghormati profesi perawat. Dalam beberapa kasus,
Beberapa perawat menjadi tidak bersemangat dan enggan pergi
bertugas di rumah sakit dengan krisis peralatan medis. Oleh karena
itu perhatian perawat dan seluruh intansi terhadap krisis kekurangan
peralatan medis menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Agar
kemudian, perawat juga dapat memberikan perawatan/pelayanan
yang berkualitas kepada seluruh masyarakat termasuk didalamnya
adalah siswa/mahasiswa yang melakukan studi praktek di rumah
sakit.
Kesimpulan Penelitian Peralatan medis adalah salah satu factor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Krisis peralatan medis dapat disebabkan oleh tidak
berfungsinya peralatan yang ada, pemeliharaan peralatan medis
yang buruk, juga disebabkan oleh terbatanya anggaran rumah sakit.
Kekurangan peralatan medis ini menimbulkan perasaan bersalah,
frustasi, stress dan kekecewaan kepada perawat karena tidak dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien di
rumah sakit dan kemudian masyarakat akan menganggap buruk
citra profesi keperawatan.
Kekuatan Penelitian Kelebihan dari journal ini adalah peneliti menuliskan secara singat
mengenai beberapa point informasi penting yang diketahui dengan
dilakukannya penelitian ini setelah kesimpulan penelitian.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah sebaiknya peneliti mencantumkan
saran kepada institusi kesehatan, masyarakat, maupun peneliti
selanjutnya, karena masalah krisis peralatan ini membutuhkan
perhatian dari beberapa pihak demi kesuksesan pelayanan/asuhan
keperawatan di masa selanjutnya. Selain itu, Peneliti juga tidak
mencantumkan keterbatasan pada penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai