PROPOSAL
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun Oleh :
NURUL MAGHFIRAH
NIM:P1337420921246
Kanker telah menjadi sebuah fenomena sebagai salah satu penyakit yang
Kanker ginekologi merupakan salah satu kanker yang sering terjadi pada wanita
setelah kanker payudara, kanker usus besar dan kanker paru. World Health
pertumbuhan massa yang tidak normal dari sel-sel jaringan tumbuh yang tidak
dapat terkendali, serta bisa mengenai organ yang disekitarnya. Jumlah penderita
juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi pada tahun 2018
Jumlah kasus penyakit kanker di Indonesia terdapat 136,2 kasus kanker dari
tahun 2018, di Indonesia terdapat 32,469 kasus kanker serviks, 13.310 kasus
kanker ovarium kanker 6.745 kasus kanker rahim, 1.153 kasus kanker vulva,
dan 412 kasus kanker vagina. Data yang diperoleh dari bagian rekam medik
RSUD dr. Zainoel Abidin, pasien yang mengalami kanker serviks pada tahun
2
2015 sebanyak 54 kasus (35 rawat jalan dan 19 rawat inap). Pada tahun 2016
signifikan yaitu sebanyak 272 kasus (254 rawat jalan dan 18 rawat inap).
Namun pada tahun 2017 terjadi penurunan jumlah penderita kanker serviks
yaitu sebanyak 80 kasus (53 rawat jalan dan 27 rawat inap) (Faradilla, Nuzulul,
2019).
dan damai, terutama pada kondisi seseorang sedang mengalami krisis atau
(Martins, Caldeira, 2018; Martins et al., 2019). Oleh karena itu, diperlukan
2019).
penderita kanker servik yang ditimbulkan dari keselarasan tubuh serta pikiran
3
psikologis.Terapi komplementer yang bisa digunakan salah satunya yaitu terapi
latihan nafas dalam. Terapi (SEFT) termasuk dalam hypnoterapi yang termasuk
hypnosis dan self- hypnosis yaitu lebih bisa menahan rasa sakit dan rasa
Ketukan (tapping) pada terapi SEFT bisa merangsang serabut pada saraf A-
beta, yang diteruskan ke bagian nucleus kolumna dorsalis serta impuls saraf
nyeri. Terapi SEFT hampir memiliki kesamaan dengan akupresur namun tetap
memiliki perbedaan yaitu terapi SEFT dapat dilakukan dengan mudah, cepat
dan sederhana serta tidak menimbulkan resiko karena dilakukan tidak dengan
menggunakan jarum atau alat yang lainnya. Terapi SEFT ini melibatkan Tuhan
sehingga masalah yang diatasi lebih luas terutama masalah emosi dan fisik
(Brahmantia, 2018).
menurunkan stres pada pasien kanker serviks sebesar 19,5%. SEFT merupakan
teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan
4
tubuh. Pada saat tapping terjadi peningkatan proses perjalanan sinyal-sinyal
(HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol. Efek
gelombang otak, hal tersebut juga membuat respon fight or flight pada
secara otomatis akan meningkatkan rasa tenang dan nyaman pada individu.
religion. Menurut penelitian ini dimensi religion sangat dibutuhkan oleh pasien
5
1.2 Tujuan Penilitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(SEFT).
(SEFT).
Technique (SEFT).
Technique (SEFT).
(SEFT).
6
6) Menganalisis hasil keperawatan pada pasien kanker ginekologi dengan
(SEFT).
1. Mamfaat Akademis
2. Mamfaat Praktis
1) Penulis
2) Rumah Sakit
3) Pasien
kanker ginekologi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
Kanker serviks adalah kanker ganas yang terjadi pada leher rahim,
sering disebut juga dengan nama kanker leher rahim atau kanker mulut
(HPV). Inveksi HPV ini dapat terjadi, karena melakukan hubugan seks
pada usia muda atau memiliki banyak pasangan seks. Selain itu, wanita
yang merokok juga memiliki risiko dua kali lebih besar mendapat
Kanker serviks biasa dikenal dengan kanker leher rahim yang terjadi
pada leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
kanker leher rahim jauh eih mngkin untuk di sembuhkan jika dideteksi
b. Faktor Penyebab/Risiko
2012).
9
perdarahan abnormal, terjadi secara spontan walaupun tidak
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
d. Patofisiologi
10
seksual aktif dapat terinfeksi oleh HPV resiko tinggi dan 80% akan
menjadi transien dan tidak akan berkembang menjadi NIS dan HPV
akan hilang dalam waktu 6-8 bulan. Dalam hal ini respon antibody
terhadap HPV risiko tinggi yang berperan. Dua piluh persen sisanya
persisten. NIS akan bertahan atau NIS 1 akan berkembang menjadi NIS
invasive tetapi paling banyak menjadi NIS 1 dan beberapa menjadi NIS
tahun dan kalau dihitung dari infeksi HPV sampai terjadinya kanker
adalah 15 tahun. Dalam hal ini factor onkogen E6 dan E7 dari HPV
mengikat gen suppressor p53 dan Rb sehingga control siklus sel dan
11
dikenali secara dini akan mendapatkan hasil pengobatan yang lebih
e. Klasifikasi
a. Fokus Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Identitas penanggungjawab
3. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
13
muntah berlebihan, tidak nafsu makan dan anemia.
anemia.
(Diannada, 2008).
4. Keadaan psikososial
14
Biasanya tentang penerimaan pasien terhadap penyakitnya serta
ekspresi wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien
yang merasa tidak berguna atau serta keluhan pasien yang merasa
5. Data khusus
- Keluhan haid
2017).
15
Gejala:
malam hari
3) Integritas ego
4) Eliminasi
6) Neurosensori
16
7) Nyeri dan kenyamanan
8) Keamanan
9) Seksualitas
10 Integritas sosial
17
- Kepala
- Wajah
- Leher
- Abdomen
- Ekstremitas
- Genetalia
(Brunner, 2013)..
6. Diagnosa Keperawatan
menurun
18
struktur tubuh.
7. Intervensi Keperawatan
21
intelektual ekspresi dan penyebab
performa seksual 3. Monitor stress,
4. Mampu mengontrol kecemasan, depresi,
kecemasan dan penyebab
5. Menunjukkan keinginan disfungsi seksual
untuk mendiskusikan 4. Fasilitasi
6. perubahan fungsi seksual komunikasi antara
7. Mengungkapkan pasien dan
pemahaman tentang pasangan
perubahan fungsi seksual 5. Berikan
8. Pengenalan dan penerimaan kesempatan kepada
pasangan untuk
menceritakan
permasalahan
seksual
6. Berikan pujian
terhadap perilaku
yang benar
7. Berikan saran
8. Implementasi Keperawatan
22
9. Evaluasi Keperawatan
B. Konsep Spiritual
a. Pengertian Spiritual
dan tujuan hidup. Spritual merujuk pada keyakinan akan Tuhan atau
23
Spiritualdapat ditemukan dan diungkapkan melalui agama yang
a) Kebutuhan Beragama
b) Kedamaian
24
Kesehatan spiritual meliputi kedamaian di dalam diri dimana tidak
Koenig (2010) arti dan tujuan diwakili oleh tiga item yang penting
hidup.
d) Memberi
25
Memberi yakni memberikan perhatian aktif dan otonom kepada
Taylor, Lilis, dan Le Mone (1997), craven dan Himle (1996) dalam
isu moral terkait dengan terapi, serta asuhan keperawatan yang kurang
tepat.
a) Tahap perkembangan
26
atau kepercayaa. Bila pemenuhan kebutuhan spiritualitas tidak
secara rasional.
pensiun dan tidak aktif lagi serta menghadapi kamatian orang lain
atau dihindari.
b) Keluarga
27
Keluarga merupakan kelompok terdekat dan suatu sistem pertama
etnik dan sosial budaya. Pada dasarnya, seseorang akan terbawa oleh
imannya.
buruk.
28
Individu yang mengalami sakit yang bersifat akut dapat membuat
dalam suatu ruangan yang tidak biasanya dan merasa tidak aman.
Aktivitas sehari- hari juga berubah yaitu antara lain tidak dapat
d. Masalah Spiritual
individu menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih
hidup (Potter & Perry, 2005). Distres spiritual suatu keadaan yang
29
- Marah dan rasa bersalah
a. Pengertian
(Zainuddin, 2012).
30
2. The Tune In yaitu mengarahkan pikiran pada tempat rasa sakit
3. The Tapping yaitu mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada
1. Khusyuk
2. Ikhlas
3. Pasrah
salah satu varian dari satu cabang ilmu baru yang dinamai energy
dahulu apa itu energy psychology. Selain itu, karena SEFT (Spiritual
dipraktikkan oleh dokter tiongkok kuno lebih dari 5000 tahun yang lalu,
barang mewah yang hanya bisa dipelajari oleh terapis berkantong tebal.
a) Idividu
trauma masa lalu yang terus menghantui hidup kita, kebiasaan jelek
sebagianya.
b) Keluarga
32
- Rasa cemburu yang berlebihan
kita harapkan
banding teknik terapi, konseling, atau training yang lain yatu efektif,
2012 : 105).
33
versi singkat tapping hanya dilakukan pada 9 titik, sedangkan pada
Freedom Technique) terdiri dari tiga tahap yaitu the set-up, the tune-in,
1) The Set-Up
- Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak
34
- Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertadingan ini
Kata-kata diatas disebut The Set-Up words yaitu beberapa kata yang
bahasa religious, the set-up words adalah “do’a kepastian” kita pada
Allah SWT bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami
atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua
35
mengucapkan kalimat set up seperti di atas, kita melanjutkan
2) The Tune-In
merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita
ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal yaitu hati dan
mulut mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah” atau “Ya Allah saya
kesembuhan saya”.
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita
(Zainuddin, 2012).
3) The Tapping
Titik-titik kunci dari “the major energy meridians”, yang jika kita
36
ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan
emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh
payudara
37
m. IF = Index Finger, jari telunjuk di samping luar bagian bawah
a. Menutup mata
b. Membuka mata
h. Menghitung 1,2,3,4,5
38
i. Bergumam lagi selama 3 detik
(SEFT)
3) Hambatan spiritual
4) Perlawanan psikologis
5) Kurang spesifik
39
Dalam pelaksanaan EBNP penulis akan melakukan implementasi
Setiap pasien akan dilakukan 1 kali perlakuan dalam sehari dengan durasi 15-25
menit untuk setiap pasien, evaluasi akan dilakukan setiap hari selesai dilakukan
tindakan.
dapat menurunkan stres pada pasien kanker serviks sebesar 19,5%. SEFT
beberapa titik meridian tubuh. Pada saat tapping terjadi peningkatan proses
hormon stres yaitu kortisol. Efek tapping telah dibuktikan dengan sebuah
keadaan takut kemudian dilakukan tapping pada titik meridiannya maka terjadi
gelombang otak, hal tersebut juga membuat respon fight or flight pada
40
yang dialami individu. Efek relaksasi yang menetralisir ketegangan emosi
secara otomatis akan meningkatkan rasa tenang dan nyaman pada individu.
41
No Nama Judul Tahun PICOT
Peneliti
Problem Intervensi Comparation Outcome Time
/Populasi
1. Reini Pengaruh 2015 Sampel dalam Setelah mendapatkan Pada jurnal ini Simpulan pada Tidak
dicantumkan
Astuti, Intervensi penelitian ini persetujuan responden, menggunakan penelitian ini
waktu dari
Iyus SEFT menggunakan kemudian dilakukan kelopmpok bahwa pada penelitian
Yosep, terhadap teknik non pengukuran tingkat pembanding kelompok
Raini Penurunan probability depresi pada ibu yaitu kelompok intervensi dan
Diah Tingkat sampling rumah tangga dengan intervensi, dan kelompok
Susanti Depresi Ibu dengan metode HIV pada kelompok kelompok kontrol sebelum
Rumah purposive intervensi maupun kontrol diberikan
Tangga sampling. kelompok control, perlakuan SEFT
dengan HIV Kriteria inklusi pada kelompok mengalami
penelitian ini, intervensi diberikan depresi dari
ibu rumah intervensi SEFT tingkat depresi
tangga dengan sebanyak 4 kali. Pada pada batas garis
HIV yang akhir sesi dilakukan klinis, deperesi
beragama pengukuran kembali ringan sampai
islam, bersedia tingkat depresi pada berat. Pada
42
menjadi kelompok intervensi kelompok
responden, maupun kelompok intervensi SEFT
dapat control mengalami
membaca penurunan
menulis. tingkat depresi
sedangkan pada
kelompok
kontrol terdapat
perubahan yang
signifikan dan
cendrung
mengalami
peningkatan.
2. Sari Pengaruh 2019 Dalam jurnal Intervensi yang Pembanding Menunjukkan Tidak
dicantumkan
Istiqomah, Terapi Seft ini, promblem diberikan pada pasien dalam jurnal ini bahwa:
waktu dari
Isnaini (Spiritual atau masalah dengan kanker serviks adalah penelitian 1.Terdapat penelitian
Rahmawat Emotional yang adalah SEFT (Spiritual yang dilakukan perbedaan nilai
i, Dewi Freedom ditemukan Emotional Freedom oleh Adiputra, pre dan post
43
Suryandar Technique) yaitu pasien Technique). SEFT A. (2015). test pada
Terhadap kanker Serviks merupakan perpaduan Pengaruh Terapi kelompok
Tingkat Di Rsud Dr. teknik yang Spiritual perlakuan
Depresi Moewardi menggunakan energi Emotional dengan p value
Pasien Kanker psikologis dan Freedom =0,000
Serviks Di kekuatan spiritual Technique 2.Tidak terdapat
Rsud Dr. serta doa untuk Terhadap perbedaan nilai
Moewardi mengatasi emosi Penurunan pre dan post test
negatif. SEFT ini Tingkat Depresi pada kelompok
dilakukan pada pasien Pada Pasien kontrol dengan p
kanker serviks I Hemodilisa di value=1,000
sampai III yang RSUD Ungaran. 3.Terdapat
menjalani kemoterapi, Dengan hasil pengaruh SEFT
sampel dipilih dengan penelitian yang terhadap tingkat
cara accidental menyatakan depresi pada
sampling dan dibagi bahwa terdapat kanker serviks
menjadi 2 kelompok perubahan yang yang menjalani
yaitu kelompok signifikan kemoterapi
perlakuan dan terhadap tingkat dengan p value
44
kelompok kontrol. depresi pada =0,000
Masing-masing pasien
kelompok berjumlah hemodialisa
20 orang.
3. Atyanti Pengaruh 2019 Stres dalam Terapi SEFT ini terapi - SEFT mampu
Isworo, Terapi peningkatan yang aman, praktis menurunkan
Akhyarul Spiritual tekanan darah dan dapat dilakukan tekanan darah
anam, Nur Emotional oleh individu. Pada ssitolik pada
Indrawati Freedom terapi SEFT terdapat lansia hipertensi
Technique urutan tapping yang
Dalam dapat mengurangi
Menurunkan emosi yang negatif
Tekanan (stres). Mekanismenya
Darah pada adalah sistem energi di
Lansia dalam tubuh menjadi
Hipertensi normal sehingga
mampu menurunkan
45
produksi hormon
kortisol dan mampu
mempengaruhi otak
termasuk menurunkan
produksi adrenalin
sehingga epinefrin
menurun.
46
2.3 Kerangka Konsep
47
BAB III
METODE PENELITIAN
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
48
3.3 Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Banda Aceh.
2. Waktu
Technique).
Operasional
reproduksi
wanita yang
49
disebabkan
karena adanya
pertumbuhan
sel abnormal
(Aziz, 2014).
Freedom memadukan
Technique) energi
psikologi dan
spiritualitas.
50
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penerapan ini
inklusi pada klien yang dirawat di ruang Ginekologi RSUD Zainoel Abidin
data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip yang
51
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organisation. 2018. Cancer.
2019.
Faradilla dkk. 2019. Determinan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum
https://doi.org/10.22435/mpk.v29il.437
Komariah, M., & Ibrahim, K. (2019). Training dan Coaching pada Pasien Kanker
Siwi, S, A, dkk. 2020. Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Kanker : Literature Riview.
Caldeira, S., Timmins, F., Carvalho, E. C., & Vieira, M. (2017). Spiritual Well-
Brunner, and S. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: EGC.
EGC.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
National Care Institute. (2015b). Spiritual In Cancer Care. Retrived 3 Mei 2017,
Bussing , A., & Koenig, H. G. (2010). Spiritual Needs of Patients With Chronic
Bussing, A., Balzat, H., & Heusser, P. (2010). Spiritual needs of patients with
53
Kozier, B., Erb, G., Berman. A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
EGC.
Potter, D., & Perry, A. (2009). Fundamental Of Nursing (7 ed). Jakarta: Salemba
Medika.
Desmaniarti, D., Avianti, N., & Sudiyat, R. (2019, September). The Effectiveness
1, pp. 452-461).
54
Depkes. 2019. Hari Kanker Sedunia.
https://www.depkes.go.id/article/view/19020100003/hari-kanker-sedunia-
55