Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN

CA MAMAE DI RS BALAHIKA III HUSADA MULIA

BAB 1

1.1 Latar Belakang


Ca mammae merupakan masalah kesehatan yang serius di seluruh
dunia. Dimana setiap tahun, ada sekitar 1.500.000 kasus baru dan
400.000 kematian akibat penyakit ini. Ca mamae merupakan suatu
kondisi dimana suatu sel hilang pengendalian dan fungsi normal, cepat,
serta tidak terkendali. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang
tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker mulai tumbuh di dalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara (Christanto, 2014). Prevalensi kanker di seluruh dunia, baik di
negara-negara barat dan negara-negara Asia mengalami peningkatan.
Pada tahun 2020, lebih dari 2,3 juta wanita didiagnosis menderita Ca
mamae di seluruh dunia dan 685.000 orang meninggal. Angka kejadian
penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada
diurutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23 Angka
kematian tertinggi untuk perempuan adalah kanker payudara yaitu
sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per
100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019).
Ca mammae merupakan Ca yang paling banyak diderita oleh
wanita di seluruh belahan dunia,wanita mengalami Ca mammae di 140
dari 184 negara di seluruh dunia, termasuk di negara Indonesia
(American Cancer Society, 2021 dalam Rizka Ausrianti1, 2022).
Berdasarkan The Global Cancer Observatory pada tahun 2021
prevelensi kejadian ca mamae di Indonesia pada lima tahun terakhir
yaitu 201.143 orang atau 148.11 per 100.000 populasi. Merupakan
penyebab kematian nomor tujuh secara umum dan penyebab kematian
nomor dua pada kejadian kanker di Indonesia, dengan persentase
mortalitas (9,6%). Estimasi insiden kasus baru Ca mammae pada wanita
yaitu (16,6%) (WHO, 2021). Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur (2020) menyatakan bahwa kasus Ca Mammae yang berada di
Provinsi Jawa Timur yakni sebesar 1.6 per 1000 penduduk yang secara
total mencapai 13.073 kasus Ca mammae. Berdasarkan data, di
Kabupaten Jember terjadi peningkatan kasus pada tiga tahun terakhir
yakni pada tahun 2017 hingga tahun 2020. Pada tahun 2017 jumlah
kasus kanker payudara yang 190 kasus, kemudian meningkat menjadi
231 kasus pada tahun 2020 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
2020). Data dari tiga bulan terakhir yaitu pada bulan Oktober
sampai bulan Desember di RS Tingkat III Baladhika Husada
Jember pasien dengan Ca mammae sejumlah 605 orang.
Menurut penelitian dari Fatmayanti proses terjadinya Ca
mammae yaitu munculnya sel-sel epitel dari duktus (85%) dan lobulus
(15%) pada jaringan kelenjar payudara. Dimana umumnya
pertumbuhan kanker tidak menimbulkan gejala dan memiliki resiko
penyebaran yang minimal. Kanker stadium awal dapat berkembang
menjadi jaringan disekitar payudara kemudian menyebar kekelenjar
getah bening terdekat (metastase regional) atau ke organ tubuh lainnya
(mestasis jauh). Gejala awal Ca mammae tidak disadari atau dirasakan
secara jelas sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan
stadium lanjut. Penyebab tertinggi kematian kanker tersebut, yang mana
pada tahap awal kematian akibat kanker masih dapat dicegah. Kanker
pada dasarnya berkembang sangat lambat namun efek atau gejala dapat
muncul, gejala yang dirasakan atau dilihat oleh pasien baru muncul
setelah mereka mengalami pertumbuhan cukup luas dan tidak bisa
dihentikan secara sederhana (Ayudia, 2018).
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri Haryati & Dian Nur Adkhana
Sari (2019) menemukan bahwa bodi image berpengaruh terhadap
kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalankan
kemoterapi. Oleh karena itu sangat penting bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara holistik meliputi bio-psiko-
sosio-spiritual pada pasien dengan HIV/AIDS. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan mengungkap lebih dalam terkait dengan
konsep spiritualitas dan kualitas hidup. Chrisnawati (2016) dalam
penelitiannya menemukan kualitas hidup penderita kanker payudara
mengalami penurunan, hal ini dilihat dari beberapa gejala seperti
kelelahan, nyeri, sesak napas, insomnia, hilang napsu makan dan
kesulitan keuangan. Setelah diberikan spiritual terjadinya perubahan
kualitas hidup. Semakin tinggi tingkat spiritualitas maka gejala pasien
kanker semakin membaik. Salah satu pendekatan yang penting dalam
pemenuhan kebutuhan penderita kanker payudara yaitu aspek spiritual.
Spiritualitas adalah keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Maha Pencipta yang meliputi berbagai aspek diantaranya berhubungan
dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidak pastian dalam
kehidupan. Indikator kebutuhan dasar spiritual care yaitu kebutuhan
akan kepercayaan dasar, makna dan tujuan hidup, komitmen
peribadatan, pengisian keimanan, bebas dari rasa bersalah, harga diri,
rasa aman, terjamin dan selamat, dicapainya derajat dan martabat,
terpeliharanya interaksi (Bandura, A. , 2013). Spiritualitas terdiri dari
dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal
mewakili hubungan manusia dengan Tuhan, dan dimensi horizontal
mewakili hubungan individu dengan orang lain. Hubungan manusia
dengan Tuhan yaitu dengan beribadah, berdoa serta mengikuti kegiatan
keagamaan, sedangkan hubungan individu dengan orang lain yaitu
seperti menerima orang lain dan merasa tanpa pamrih peduli dengan
orang lain (Bandura, A, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Natour et al., (2017) yang
menemukan bahwa spiritualitas yang tinggi dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien kanker payudara. Menurut Jafari et al., (2013)
menemukan spiritualitas dapat mempengaruhi kualitas hidup dengan
menurunkan tingkat kesedihan, kemarahan, kecemasan dengan
meningkatkan harapan, membuat seseorang merasa lebih optimis dan
bebas dari rasa penyesalan. Wiksuarini (2018) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa spiritualitas secara signifikan berhubungan dengan
kualitas hidup pada pasien dengan kanker. Endiyono (2016) dalam
penelitiannya menemukan ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan
spriritual dengan kualitas hidup. Adanya pemenuhan kebutuhan
spiritual akan menjadikanya berfikiran positif, keyakinan akan
kekuasaan Tuhan tersebut menjadikan pasien pasrah, ikhlas dan
menerima takdir yang diberikan oleh Tuhan. Penelitian yang dilakukan
oleh Yusniarita (2016) menemukan bahwa ada perbedaan kualitas hidup
terhadap dukungan spiritual penderita kanker payudara pasca
kemoterapi. Penderita dapat meningkatkan kualitas hidup dan spiritual
penderita kanker payudara melalui aktivitas kerohanian seperti
pengajian. Endiyono (2016) dalam penelitiannya menemukan ada
hubungan antara pemenuhan kebutuhan spriritual yang berasal dari
orang-orang disekitar dengan kualitas hidup. Adanya pemenuhan
kebutuhan spiritual akan menjadikanya berfikiran positif, keyakinan
akan kekuasaan Tuhan tersebut menjadikan pasien pasrah, ikhlas dan
menerima takdir yang diberikan oleh Tuhan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang Hubungan Spiritualitas Dengan Kualitas
Hidup Pasien Ca Mammae Di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika
Husada Jember. Karena tingkat spiritualitas wanita Ca mammae akan
mempengaruhi kesejahteraan hidupnya, baik kesejahteraan fisik,
psikologis, dan lingkungan. Karena orang yang mengalami penyakit
yang tidak bisa disembuhkan itu ............
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, peneliti merumuskan
masalah dari penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Spiritualitas
Dengan Kualitas Hidup Pasien Ca mammae Di Rumah Sakit Tingkat III
Baladhika Husada Jember ?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Adanya Hubungan Spiritualitas Dengan Kualitas
Hidup Pasien Ca mammae Di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika
Husada Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi spiritualitas pada pasien Ca mamae
2) Mengidentifikasi kualitas hidup pada pasien Ca mamae.
3) Menganalisis Hubungan Spiritualitas Dengan Kualitas Hidup
Pasien Ca mammae
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam
pembelajaran mengenai Hubungan Spiritualitas Dengan Kualitas
Hidup Pasien Ca mammae.
1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
peneliti dalam meningkatkan spiritualitas dengan kualitas hidup
pasien Ca mammae
1.4.3 Manfaat Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi terkait
dengan pentingnya meningkatkan spiritualitas pada kualitas hidup
pasien Ca Mammae
1.4.4 Manfaat Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan
penelitian berikutnya dengan faktor-faktor, variabel dan metode
yang berbeda
1.4.5 Manfaat Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar referensi dalam
meningkatkan spiritualitas pada penderita Ca mammae.

Anda mungkin juga menyukai