M: NYERI BERKEMIH
PADA INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN
TEKNIK DEEP BREATHING EXERCISE
DI RUMAH SAKIT ADVENT MEDAN
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar (Ns)
Keperawatan dari Universitas Advent Indonesia
Disusun Oleh:
VICKA VERONIKA
NIM: 2153059
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar (Ns)
Keperawatan dari Universitas Advent Indonesia
Disusun Oleh:
VICKA VERONIKA
NIM: 2153059
Menyetujui
i
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima dan disetujui oleh panitia ujian karya ilmiah akhir di Program Profesi
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia sebagai
persyaratan akhir untuk memperoleh gelar Ners Keperawatan (Ns)
ii
HALAMAN PERNYATAAN NON-PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, telah menyusun suatu karya
ilmiah skripsi dengan judul:
Dalam karya ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain atau bukan merupakan plagiasi dari karya
orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Vicka Veronika
NIM: 2153059
iii
ABSTRAK
Disusun Oleh:
VICKA VERONIKA
NIM: 2153059
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan masalah yang umum terjadi dan
keluhan yang sering disampaikan adalah nyeri saat berkemih. Deep breathing
exercises merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaiama cara melakukan nafas dalam, nafas
lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Salah satu terapi
nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri saat berkemih
(disuria) adalah Deep Breathing exercise. Tujuan: untuk melakukan analisa
terhadap kasus nyeri dengan terapi Latihan Deep Brething exercise Di Mawar 5/2
Rumah Sakit Advent Medan. Metode: yang digunakan adalah deskriptif dengan
melakukan wawacara langsung kepada pasien dan keluarga, observasi serta
kepustakaan. Hasil: didapatkan skala nyeri awal 5 (0-10) pengaruh Latihan Deep
Brething exercise dapat menurunkan skala nyeri dengan hasil skala nyeri menjadi
1 (0-10) dan didapatkan ada 3 masalah keperawatan pada klien dengan infeksi
saluran kemih yaitu nyeri akut, gangguan eliminasi urine, hipertermi. Berdasarkan
kasus keluhan utama klien adalah nyeri maka diobservasi selama 3 hari klien
berada di ruang mawar Rumah Sakit Adven Medan. Saran penulis berikan pada
pasien dan keluarga, diharapkan mampu dan mengetahui cara mengatasi nyeri
pada infeksi saluran kemih dengan Latihan Deep Brething exercise.
Kata kunci : Infeksi Saluran Kemih, Nyeri, Latihan Deep Brething exercise.
iv
ABSTRACT
Compiled By:
VICKA VERONIKA
NIM: 2153059
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
ilmiah akhir ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini,
penulis telah mendapat banyak bantuan berupa dukungan, ide, bimbingan, saran,
doa, dan semangat dari berbagai pihak, sehingga karya ilmiah akhir ini dapat
besarnya kepada:
2. Idauli Simbolon, Skep, Ns, MSN, PhDNED., selaku ketua penguji yang
serta saran
saran sehingga penulisan karya ilmiah akhir ini dapat selesai dengan tepat
waktu.
4. Denny Paul Ricky, M.Kep. Ns. Sp.Kep.J., selaku ketua program studi
profesi Ners FIK UNAI yang telah memberikan kesempatan dan dorongan
vi
5. Kepada Ny. M yang telah bersedia menjadi bagian dalam melakukan
6. Kepada orang tua penulis yang terkasih Bapak Jhonson Barus dan Ibu
Solina Wati Ginting serta kedua adik yang tersayang Melva Sonita Barus
dan Ari Wahyu Suranta Barus yang telah memberikan dukungan melalui
akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah akhir ini dapat
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................4
1.3 Manfaat .........................................................................................4
1.3.1 Manfaat Aplikatif.................................................................4
1.3.2 Keilmuan..............................................................................5
1.4 Metode Penulisan...........................................................................5
viii
2.4.3 Diagnosa Keperawatan......................................................28
2.4.4 Intervensi Keperawatan.....................................................29
2.4.5 Implementasi Keperawatan................................................34
2.4.6 Evaluasi...............................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................62
LAMPIRAN.......................................................................................................66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (BIODATA)....................................................69
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih atau sering disebut ISK merupakan suatu keadaan
menyebabkan saluran kemih terinfeksi. Infeksi saluran kemih dapat dialami segala
usia mulai bayi sampai kepada orang tua dengan gejala yang berbeda-beda.
Wanita lebih sering terkena ISK dari pada laki-laki dengan angka populasi umum
kurang lebih 5-15% (Tessy & Suwanto, 2019). Ini dikarenakan perbedaan
anatomis pada wanita yang memiliki uretra lebih pendek sehingga bakteri
kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih. Bagian yang dapat
terkena ISK adalah uretra, kandung kemih, ureter, dan bila tidak ditangani dengan
baik akan menyebabkan penyakit ke ginjal. saluran kemih, namun apabila terkena
komunitas dan hampir 10% orang pernah terkena ISK selama hidupnya. Sekitar
150 juta penduduk diseluruh dunia tiap tahunnya terdiagnosis menderita infeksi
saluran kemih dan menempati posisi kedua tersering 23% di negara berkembang
setelah infeksi luka operasi 29,1% sebagai infeksi yang paling sering didapatkan
1
2
Republik Indonesia, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90- 100 kasus per
100.000 penduduk pertahun nya atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun (Depkes
RI , 2019).
menurut data rekam medik Rumah Sakit Advent Medan, untuk kasus unfeksi
saluran kemih tiga tahun terakhir yaitu tahun 2019-2021. Pada tahun 2019
terdapat 68 jiwa, pada tahun 2020 berjumlah 88 jiwa, dan tahun 2021 didapati ada
penderita infeksi saluran kemih dari tahu 2019-2021 berjumlah 248 jiwa dan
Salah satu masalah yang terjadi pada penderita ISK adalah gangguan
disebabkan oleh rasa nyeri saat berkemih (disuria) yang dirasakan penderita. Jika
keluhan ini terus dirasakan dan tidak segera ditangani oleh perawat maka
penderita ISK akan mengalami gangguan eliminasi urine dimana penderita tidak
merasa tuntas untuk berkemih. Oleh sebab itu diperlukan penanganan yang tepat
dilakukan untuk menangani nyeri saat berkemih (disuria) adalah latihan nafas
keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
3
cara melakukan nafas dalam (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
tehnik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
Hasil penelitian studi kasus tentang manajemen nyeri pada klien infeksi
Rumah Sakit Umum Negara. Menyimpulkan teknik relaksasi nafas dalam dan
menyatakan bahwa terapi nafas dalam dapat menurunkan nyeri yang dirasakan
pasien infeksi saluran kemih dan disertai kolaborasi pemberian analgesik yaitu
keterolak.
infeksi saluran kemih di rumah sakit Advent Medan maka penulis tertarik untuk
membuat karya ilmiah akhir (KIA) dengan judul “Asuhan Keperawatan Ny. M :
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan dari karya ilmiah akhir (KIA) ini dibagi menjadi dua
Tujuan umum dari karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah: memperoleh
Berkemih Pada Infeksi Saluran Kemih Dengan Teknik Deep Breathing Exercise
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah
Exercise.
1.3 Manfaat
Manfaat dari karya ilmiah akhir ini (KIA) dibagi menjadi 2, yaitu secara
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi klien dan keluarga terhadap masalah
2) Perawat
Hasil penelitian karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai
3) Mahasiswa
Hasil penelitian karya ilmiah ini diharapkan dapat membantu sebagai dasar
1.3.2 Keilmuan
Diharapkan karya ilmiah akhir ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu
nyeri berkemih pada infeksi saluran kemih dengan teknik Deep Breathing
Exercise.
para ahli yang berhubungan dengan judul penulisan karya ilmiah akhir
(KIA).
penelitian.
kesehatan klien dan riwayat kesehatan keluarga klien, pola hidup, riwayat
klien.
yang berkaitan dengan masalah pasien serta intrepretasi dari tindakan yang
dilakukan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Tinjauan teori dalam bab ini akan membahas mengenai konsep dasar
penyakit infeksi saluran kemih, konsep nyeri, teknik deep breathing exercise, dan
bakteri atau mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak didalam saluran
kemih. Istilah infeksi saluran kemih umum digunakan untuk menandakan adanya
urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada
kuman dan mikroba didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urine
tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih
dapat dialami oleh pria maupun wanita dari segala umur, wanita lebih sering
7
8
terkena infeksi saluran kemih dari pada pria ini dikarenakan perbedaan anatomis
pada wanita yang memiliki uretra lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Dorland, 2012). Saluran kemih terdiri
Pada bagian ini menjelaskan tentang sistem perkemihan serta struktur dan
fungsinya yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
9
1. Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari sistem urinaria yang terletak pada ruang
retroperitoneal pada binding belakang abdomen. Letak ginjal kanan lebih rendah
dibanding ginjal kiri karena adanya hepar. Bentuk ginjal menyerupai kacang
kedelai. Ginjal memiliki ukuran panjang ±11,5 cm, lebar 5-7,6 cm, dan ketebalan
± 3 cm. Posisi ginjal berada pada abdomen posterior setinggi L3 (Long, 2016).
Ginjal pria relatif lebih besar ukurannya dari pada ginjal wanita. Ginjal
dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa
(true capsule) ginjal, yang melekat pada parenkim ginjal (Purnomo, 2011). Fungsi
1) Menyaring dan membuang zat sisa metabolisme dan toxin dalam darah.
2. Ureter
ginjal dan kandung kemih (ureter kiri sedikit lebih panajang dari ureter kanan),
dikelilingi oleh tiga lapisan dinding. Tebal ureter kira-kira setebal tangkai bulu
angsa dan panjangnya 35 sampai 40 cm. Ureter Berperan sebagai saluran yang
satu sampai lima kali setiap menit untuk mengalirkan urin ke kandung kemih
inferior sakral wing, dan berakhir pada kandung kemih. Ureter memiliki fungsi
sebagai jalur sekresi dari ginjal menuju kandung kemih, ureter juga memiliki
gerak peristaltik meski tidak sebesar gerak peristaltik pada kerongkongan (Long,
2016).
Ureter pada pria terdapat didalam visura seminalis atas dan disilang oleh
duktus deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan 2
cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika.
Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan
tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula)
dan mencegah pengambilan urine dan vesika urinaria. Ureter pada wanita terdapat
dibelakang fossa ovarika dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian
lateral serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria.
Dalam perjalanannya, ureter di dampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan
11
selanjunya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
Kandung kemih adalah organ yang terdiri atas tiga lapis otot destrusor
yang saling beranyaman. Dinding kandung kemih terdapat dua bagian besar yakni
ruangan yang berdinding otot polos yang terdiri dari badan (korpus) yang
merupakan bagian utama dimana urin berkumpul dan leher (kolum) yang
merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk corong. Kendung kemih memiliki
kapasitas maksimal dalam menampung urin, dimana pada orang dewasa besarnya
dalam keadaan kosong terletak di belakang simfifif pubis sedangkan pada kondisi
penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. Buli-buli
yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sarf aferen dan menyebabkan
aktivasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-4. Hal ini kan
4. Uretra
luar dari kandung kemih. Uretra pada laki-laki terdiri dari uretra prostaria, uretra
membranosa, dan uretra kavernosa. Uretra laki-laki menjalankan dua tugas, tugas
pertama adalah menyalurkan urine dan kedua dalah menyalurkan mani. Lapisan
uretra pada pria terdiri dari lapisan dalam dan lapisan subkosa yaitu lapisan
dibawah membrane mukosa. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari tunika
dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra wanita terletak di
sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina). Uretra pada wanita memiliki
panjang 3-5 cm, sedangkan panjang uretra pada pria memiliki panjang 23-25 cm
dari kandung kemih ke lubang keluarnya di ujung penis. Uretra dilengkapi dengan
sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan kandung kemih dan uretra,
serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan
1) Sfingter uretra interna Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang
dipersarafi oleh sistem simpatik sehingga pada saat kandung kemih penuh,
sfingter terbuka.
2) Sfingter uretra eksterna Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris
keinginan seseorang. Pada saat BAK, sfingter ini terbuka dan tetap
2.1.3 Etiologi
jamur tetapi bakteri yang sering menjadi penyebabnya. Penyebab ISK terbanyak
adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus dan
akan naik ke sistem saluran kemih antara lain adalah Escherichia coli, Proteus sp,
tetapi jarang dijumpai pada pasien ISK. Selain mikroorganisme, ada faktor lain
yang dapat memicu ISK yaitu faktor predisposisi (Fauci dkk., 2011).
(1) Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
anus dan perineum. Organisme lain yag menyebabkan ISK antara lain Proteus,
Menurut Potter & Perry (2012) yang menjadi penyebab utama infeksi saluran
kemih adalah:
kecil.
2.1.4 Patofisiologi
saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari kandung kemih,
uretra dan dua ureter dan ginjal (Purnomo, 2014). Mikroorganisme penyebab ISK
umumnya berasal dari flora usus dan hidup secara komensal dalam introitus
vagina, preposium, penis, kulit perinium, dan sekitar anus. Kuman yang berasal
dari feses atau dubur, masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah atau uretra,
kemudian naik ke kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal (Fitriani, 2013).
dengan cara naik dari membrane mukosa daerah perineum menuju saluran kemih
bawah. Bakteri yang telah berkolonisasi di jaringan uretra, vagina, atau perineum
adalah sumber infeksi biasanya. Dari kandung kemih, bakteri dapat terus naik ke
Mikroorganisme
Ureter Ginjal
Kandung kemih
Uretritis
Cystitis Pielenefritis
Reaksi antigen
Ansietas
antibodi Inflamasi
demam, susah buang air kecil, nyeri setelah buang air kecil (disuria terminal),
sering buang air kecil, kadang-kadang merasa panas ketika berkemih, nyeri
terdesak untuk buang air kecil. Rasa nyeri biasanya didapatkan di daerah supra
pubic atau pelvis berupa nyeri atau seperti terbakar di uretra atau muara uretra luar
dan gejala ini juga didapatkan pada penderita yang memiliki batu atau benda asing
pemeriksaan penunjang seperti analisis urin rutin, analisis urin rutin pemeriksaan
mikroskop urine segar tanpa putar, kultur urine serta jumlah bakteri/ml urine
(Grabe M, 2015).
tidak diperbolehkan silakukan secara rutin dan harus berdasarkan indikasi klinis
yang kuat seperti ultrasonography (USG), radiografi (foto polos perut, pielografi
hasil yang lebih optimal dengan berdasarkan penyebab dari infeksi saluran kemih.
1. Penatalaksanaan Keperawatan
2) Mencegah konstipasi
2. Penatalaksanaan Medis
hari untuk eridikasi infeksi akut. Pemberian analgesik dan anti spasmodik
untuk mengatasi rasa nyeri yang dialami oleh penderita infeksi saluran
kemih.
19
atau yang berasal dari senyawa nonorganik yang dapat membunuh bakteri
yang resisten.
Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat.
kerusakan.
Nyeri pada saat proses BAK pada umumnya dialami oleh penderita infeksi
saluran kemih. Pada umumnya banyak orang enggan atau sungkan untuk pergi
ke dokter ketika merasakan nyeri saat berkemih, rasa ingin berkemih kembali usai
berkemih, atau nyeri perut pada bagian bawah padahal berbagai keluhan tersebut
20
sangatlah berarti sebagai alarm tubuh ketika terdapat suatu masalah pada sistem
Nyeri dikelompokkan sebagai nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan (PPNI,
2019).
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan atau berat dan konstan, yang
individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat
berbeda oleh dua orang yang berbeda (Tamsuri, 2012). Pengkajian skala nyeri
(Handayani, 2015).
21
dimulai dari tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan (Khoirunnisa
Skala ini sudah biasa dipergunakan dan tellah divalidasi. Berat dan
berhasil untuk satu orang klien mungkin tidak berhasil untuk klien lain.ada dua
jenis penatalaksaan nyeri yaitu meliputi tindakan farmakologi dan tindakan non
farmakologi.
1. Terapi farmakologi
jika diberikan secara teratur atau saat awitan nyeri sangat dini. Analgesik pada
umumnya meredakan nyeri dengan mengubah kadar natrium dan kalium tubuh,
morfin untuk mengatasi nyeri pada klien nyeri yang mengalami nyeri
klien, dengan demikian membantu relaksasi otot. Ketika otot relaks, nyeri
23
2017).
akupresur.
Latihan napas dalam yaitu bentuk latihan napas yang terdiri dari
& Suratun, 2012). Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengurangi nyeri
adalah latihan nafas dalam (deep breathing exercise) yang merupakan metode
efektif mengurangi rasa nyeri terutama pada klien yang mengalami nyeri akut
maupun kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa
jenuh, kecemasan sehingga mencegah stimulasi nyeri. Prosedur nafas dalam yaitu
24
menganjurkan pasien untuk duduk, menarik nafas dalam dengan pelan, menahan
nyaman dilakukan dengan memejamkan mata (Potter & Perry, 2012) Deep
batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri dan kecemasan. Tujuan dari deep breathing exercises adalah
Nyeri
menurunkan ketegangan otot agar tidak terjadi nyeri yang lebih berat. Relaksasi
merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorfin dan enkefalin.
nyeri oleh teknik relaksasi napas dalam terletak pada fisiologi sistem saraf otonom
25
2015).
intensitas nyeri tersebut dipengaruhi oleh peralihan fokus responden pada nyeri
suplai oksigen dalam jaringan akan meningkat dan otak bisa berelaksasi. Otak
yang relaksasi itulah yang akan merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon
endorfin untuk menghambat transmisi impuls nyeri ke otak dan dapat menurunkan
sensasi terhadap nyeri yang akhirnya menyebabkan intensitas nyeri yang dialami
1. Atur posisi pasien dengan posis duduk ditempat tidur atau dikursi.
detik sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut
7. Lakukan secara berulang dalam waktu lima siklus selama lima belas menit
dengan periode istirahat dua menit (satu siklus adalah satu kali proses
Konsep dasar asuhan keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu dimulai dari
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
1. Identitas
27
diagnosa medis. Sedangkan identitas bagi penanggung jawab yaitu nama, umur,
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Keluhan utama yang biasa terjadi pada klien dengan infeksi saluran kemih
adalah demam, nyeri saat berkemih, rasa ingin berkemih kembali usai berkemih,
Pada riwayat kesehatan sekarang adalah rincian dari keluhan utama yang
berisi tentang riwayat perjalan pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
Keluhan yang dirasakan oleh klien sesuai dengan gejala-gejala pada klien dengan
infeksi saluran kemih seperti nyeri pada saat BAK, peningkatan suhu tubuh, rasa
ingin berkemih setelah selesai berkemih, dan nyeri perut pada bagian bawah.
kesehatan seseorang. Dan pada kasus ini tidak ada keluarga yang menderita
berfikir rasional sesuai latar belakang ilmu pengetahuan. Data yang dikumpulkan
lalu dianalisis untuk menentukan apakah ada masalah yang nyata maupun
potensial. Analisa data dibagi menjadi dua bagian yaitu data objektif maupun data
subjektif.
pasien tentang masalah kesehatan dan proses kehidupan dialaminya baik yang
yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2019). Pada klien dengan infeksi saluran
seorang perawat yang didasarkan oleh ilmu pengetahuan serta penilaian klinis
untuk mencapai tujuan yang diharapkan (PPNI, 2019), hal ini dapat dilihat pada
keperawatan dapat berjalan dengan baik jika klien memiliki keinginan untuk
2.4.6 Evaluasi
informasi yang telah dikumpulkan sudah mencukupi atau apakah perilaku yang
diobservasi sudah sesuai. Diagnosa yang sudah ada juga perlu dievaluasi dalam
tujuan untuk menentukan apakah tujuan tersebut dapat tercapai secara efektif.
BAB 3
LAPORAN KASUS
dokumentasi keperawatan.
3.1 Pengkajian
Nama : Ny. M
Usia : 48 Tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih, nyeri pada bagian perut bawah.
Nyeri yang dirasakan seperti panas dan perih. Nyeri ini muncul ketika
dibagian perut bawah selama seminggu terakhir, selain itu klien juga
mengeluh meriang dan lemas sejak tiga hari yang lalu. Selama dirumah
klien memilih hanya istirahat saja, namun suhu tubuh klien meningkat lalu
pasien di bawa ke IGD Rumah Sakit Advent Medan pada tanggal 02 Juni
2022 dengan tanda-tanda vital: tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 38,1° c,
diperiksa oleh dokter klien dirawat dirungan mawar 5/2 di rumah sakit
advent medan.
Klien tidak ada riwayat penyakit yang mengancam jiwa, tidak ada riwayat
riwayat melahirkan dengan operasi Caesar pada tahun 2001 dan tahun
2004 dirumah sakit lain.. Klien pernah dirawat dirumah sakit Advent
Medan pada tahun 2019 dengan penyakit thypoid. Klien baru pertama
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Keturunan : Meninggal
z
: Perempuan : Garis Pernikahan
Nutrisi :
Eliminasi
Feses :
1x per 1-2 hari Selama dirawat di RSA
Frekuensi
Keras masih 1 x BAB
Konsistensi
Coklat Coklat
Warna
Tidur :
1. Keadaan Umum
1) Tingkat Kesadaran:
Kuantitatif : GCS : 15
2) Tanda-tanda Vital :
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 38,1℃
Saturasi : 99%
Pemeriksaan Hasil
Kepala Simetris, rambut berwarna hitam, bentuk kepala
mesocepal, benjolan (-), lesi (-) dan rambut bersih.
Hidung
Simetris, penciuman baik, mukosa hidung bersih.
Telinga
Simetris, pendengaran baik, benjolan (-), lesi (-).
Mulut
Mukosa mulut merah muda, gigi bersih,bicara
Tidak ada lesi di bibir, lidah putih, pengecapan
pahit dan manis masih baik.
Leher
Simetris, pembesaran tiroid (-), tidak ada kaku kuduk dan
nyeri tekan, dapat digerakkan.
Dada/pernafasan
Inspeksi : Tidak ada tampak pembengkakan ataupun lesi
pada pada dada klien, frekuensi pernafasan 22 x/i.
Palpasi : tidak teraba massa.
Perkusi : terdapat suara sonor
Auskultasi : Vesikuler
Abdomen Tidak ada lesi dan jejas, bising usus 18 x/menit, tidak ada
nyeri tekan dan pembesaran hati, kuadrant 1 bunyi pekak
karena ada hati, kuadran 2,3,4 bunyi tympani.
1. Pemeriksaan Laboratorium
Imunoglobulin
Rapid Tes Antigen Negatif Negatif Normal
SARS-CoV-2
Darah Lengkap
Hemoglobin 13,7 P: 13-18 W:12-16 Normal
Lekosit 15.060 5.000-10.000 Meningkat
Laju Endap Darah 10 P<15 W<20 Normal
Jumlah Trobosit 232.000 150.000-450.000 Normal
Hematokrit 39,1 P: 39-54 W: 36-47 Normal
Eritrosit 4,64 P: 4,50-6,50 W: 3,80-5,80 Normal
MCV 84,2 76-96 Normal
MCH 29,6 27-32 Normal
MCHC 35 30-35 Normal
RDW 13,3 11.50-14.50 Normal
PDW 16,1 10-18 Normal
MPV 8,8 6.50-9.50 Normal
PCT 0,201 0.100-0.500 Normal
Eosinofil 1 1-3 Normal
Basofil 0 0-1 Normal
Neutrofil Batang 3 2-6 Normal
Neutrofil Segmen 68 50-70 Normal
Limfosit 24 20-40 Normal
Monosit 2 2-8 Normal
Hasil Fall Ginjal
42
2. Pemeriksaan Radiologi
nberikut:
3.1.7 Medikasi
Medikasi atau terapi yang yang diberikan oleh dokter selama perawatan di
yang ditemukan baik subjektif dan objektif yang dapat dilihat dalam tabel 3.6
dibawah ini.
Disuria
DO :
Pasien gelisah
Tampak meringis
Sulit untuk BAK
Berdasarkan analisa data pada tabel 3.6, maka dapat diangkat diagnosa
keperawatan :
dilakukan oleh seorang perawat yang didasarkan oleh ilmu pengetahuan serta
penilaian klinis untuk mencapai tujuan yang diharapkan (PPNI, 2019). Intervensi
keperawatan yang diberikan kepada Ny. M dapat dilihat pada tabel 3.6
46
3. SDKI I.0130-96 Setelah SIKI I.15506-181 1. Untuk mengetahui Jam 08.00 13.00
2 Juni Hipertermia dilakukan (Manajemen Hipertermia): penyebab hipertermia 1. Pasien sudah S : “ Saya
2022 berhubungan dengan tindakan Observasi terjadi pada pasien diidentifikasi penyebab tidak demam
proses penyakit keperawatan 1. Identifikasi 2. Untuk mengetahui hipertermia yang terjadi sus”
(infeksi) selama 8 jam penyebab kenaikan suhu tubuh pada pasien.
diharapkan hipertermia secara tiba-tiba. 2. Pasien sudah dimonitor O:
DS: “ Saya demam masalah yang 2. Monitor suhu tubuh 3. Untuk mencegah suhu tubuh pasien. - Suhu tubuh
sus” dirasakan Terapeutik terjadinya dehidrasi normal
DO: klien dapat 3. Pemantauan cairan 4. Untuk menurunkan Jam 09.00 - Tem: 36,8°C
-Kulit terasa hangat teratasi 4. Kompres dingin suhu tubuh 3. Pasien sudah diberikan
dengan Edukasi 5. Untuk membuat minum 200cc/2 jam dan A: masalah
TTV kriteria hasil: 5. Program pengobatan pasien mengerti proses dipantau I-O teratasi
BP: 130/80 mmHg SLKI.14134- Kolaborasi pengobatan yang 4. Pasien sudah
P: 88x/menit 129 6. Kolaborasi pemberian dilakukan selama di dikompres dengan air P: intervensi
T: 38,1°C Termoregulsi anti piretik via intravena rumah sakit dingin teratasi
R: 22x/menit - Suhu tubuh 6. Untuk menurunkan Jam 12.00
normal suhu tubuh 5. Pasien sudah diberikan
penddidikan kesehatan tentang St. Vicka
proses pengobatan
6. Pasien sudah memberikan
inj. Santagesik 1amp.
49
Jam 13.00
-Mengganti cairan IV
52
Jam 13.00
-Mengganti cairan IV
53
Jam 13.30
-Mengganti cairan IV
54
Jam 13.30
-Mengganti cairan IV
3.5 Evaluasi
55
5/2 Rumah Sakit Advent Medan. Masalah keperawatan yang diambil yaitu
Nyeri akut b.d agen agen pencedera fisiologis pada saat pengkajian di dapatkan
data subjektif : klien mengatakan merasakan nyeri saat melakukan proses BAK,
nyeri yang dirasakan skala nyeri 5 dari rentang 0-10. Sedangkan data objektif :
klien tampak meringis, TTV ;T: 38,1⁰C; P: 88x/m; R: 22x/m; Spo2 : 98%. TD:
kapasitas kandung kemih data subjektif pasien merasakan nyeri pada saat
melakukan proses BAK data objektif pasien tampak meringis, warna urine
kuning pekat BAK disertai rasa nyeri dengan skala 5, dan dustensi kandung
dengan data subjektif pasien mengeluh deman, data objektif pasien teraba
hangat, temperatur : 38,1 ⁰C. Penulis merawat Ny. M selama tiga hari dan
3. 6 Dokumentasi
dan asuhan keperawatan yang diberikan dengan menulis pada format penulisan
kasus dimana pengkajian dan pemberian intervensi didampingi oleh perawat yang
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai analisa studi kasus Asuhan
4.1 Pengkajian
area perawat sehingga dapat mencegah atau potensi masalah yang dapat ditunda.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. M didapatkan bahwa penyebab
infeksi saluran kemih Ny. M yaitu gaya hidup saat sebelum sakit, Ny. M kurang
minum, sering menahan ketika ingin BAK, Ny. M juga menyadari kurangnya
57
dari dokter dan perawat Ny. M sudah mengubah pola hidup yang lebih sehat,
minum air putih yang cukup dan menjaga personal hygine dengan baik.
Pada tahap intervensi asuhan sangat penting untuk adanya kesiapan untuk
tujuan pencapaian yang lebih sistematik dan terperinci guna mencegah kesalah
dari pengkajian yang dilakukan pada Ny. M penulis menetapkan tiga masalah
kepada Ny. M.
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh Ny. M pada saat melakukan proses BAK.
Tehnik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas
58
Teknik relaksasi nafas dalam akan menciptakan ketenangan serta efektif dalam
dilakukan latihan Deep Breathing Exercise setiap merasakan nyeri skala 5 (0-10)
pada saat melakukan proses BAK. Setelah Ny. M melakukan Deep Breathing
Exercise dan terapi lain dari dokter selama perawatan tiga hari didapatkan hasil
Seiring dengan Hasil penelitian studi kasus tentang manajemen nyeri pada
menurunkan nyeri, menyatakan bahwa terapi nafas dalam dapat menurunkan nyeri
yang dirasakan pasien infeksi saluran kemih dan disertai kolaborasi pemberian
4.4 Evaluasi
Pada tahap evaluasi penulis menemukan hasil yang dapat dilihat dan
diukur. Setelah pelaksanaan dari rencana tindakan tang dilakukan, adalah penting
59
dilakukan. Diharapkan klien tidak menunjukan nyeri serta pasien dan keluarga
penanganan masalah infeksi saluran kemih tergantung pada kerja sama yang baik
antara perawat dan pasien. Maka perawatan dengan penderita infeksi saluran
kemih dapat melakukan Deep Breathing Exercise yang telah di ajarkan oleh
penulis dan tetap mempertahankan pola hidup sehat seperti menjaga personal
hygine dan mengkomsumsi air putih yang cukup, serta tidak menahan BAK.
BAB 5
Infeksi Saluran Kemih Dengan Teknik Deep Breathing Exercise Di Rumah Sakit
diambil dari kata tersebut dan memberikan saran-saran yang dapat berguna
5.1 Kesimpulan
tiga hari, yaitu pada tanggal 02 Juni 2022 sampai 04 Juni 2022 Asuhan
Teknik Deep Breathing Exercise Di Rumah Sakit Advent Medan”, maka dapat
mendapatkan data klien merasakan nyeri saat berkemih, nyeri pada bagian
perut bawah. Nyeri yang dirasakan seperti panas dan perih. Nyeri ini
muncul ketika pasien berkemih. Skala nyeri yang dirasakan 5 dari 0-10.
penyakit.
masuk skala nyeri Ny. M pada tingkat skala 5 (0-10), setelah diberikan
medis Ny. M.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari karya ilmiah akhir serta kesimpulan yang diambil,
1. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. (2022). Manfaat, Dosis dan Efek Samping Ceftriaxone. 7 Juni 2022.
Alodokter. (2022). Manfaat, Dosis dan Efek Samping Ketorolac. 13 Mei 2022.
Alodokter. (2022). Manfaat, Dosis dan Efek Samping Santegesik. 5 July 2022.
Alodokter. (2021). Manfaat, Dosis dan Efek Samping Antasida. 21 Febuari 2021.
Azizah, N., Zumrotun, A., Fanianurul, N., & Nisa, K. (2015). Teknik Relaksasi
Nafas Dalam dan Terapi Musik sebagai Upaya Penurunan Intensitas
Nyeri Haid (Dysmenorrhea), 80–87.
Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. and Posey L.M.,
(2011), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th ed., Mc
Graw Hill, United State of America.
64
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2011). Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada
Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDA
Patasik, CH., Tangka, Jon & Rottie, Julia. (2013). Efektifitas Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Dan Guided Imagery Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesare
Di Irina D Blu Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Program
65
Rendy, M. Clevo & Margareth, TH. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Penyakit Dalam. Yogjakarta : Nuha Medika
Sari, R. P. (2019). Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih dan Faktor Resiko
Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita Di Universitas
Lampung. Jurnal Majority, 7(3), 115-120.
Sherwood L. In: Herman OO, Albertus AM, Dian R editors. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Jakarta: ECG; 2015. p. 730.
Sholihah, H.A.. (2017). Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih
(ISK) oleh Bakteri Uropatogen di Puskesmas Ciputat dan Pamulang Pada
Agustus - Oktober 2017. Skripsi diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
66
Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI. Jakarta:
Interna Publishing; 2014.
Lampiran 1
Standar Operasional Prosedur Deep Breathing exercises
Pengertian Deep breathing exercises merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaiama cara melakukan nafas dalam, nafas lambat dan
bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan
Tujuan Untuk mengurangi ketegangan otot,mengurangi intensitas nyeri.
Lampiran 2
JADWAL BIMBINGAN
Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Data Pribadi
No. HP : 081361056616
Email : vickaveronika12@gmail.com
Pendidikan