Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan, Karena dengan rahmat dan karunianya, sehingga
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul “

Tetralogy Fallot” makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak.Tidak
lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami, dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikanmakalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan.

Medan , januari 2023

Penulis

https://www.academia.edu/37776397/MAKALAH_Tetralogi_Fallot

https://www.scribd.com/document/122452973/Makalah-Tof#
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tetralogy of fallot (ToF) merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang terdiri dari empat


kelainan khas, yaitu defek septumventrikel (ventricular septal defect,VSD), stenosis
infundibulum ventrikel kanan atau biasa disebut stenosis pulmonal, hipertroventrikel kanan, dan
overriding aorta.

ToF merupakan jenis penyakit jantung bawaantersering. Sekitar 3-5% bayi yang lahir dengan


penyakit jantung bawaan menderita jenis ToF. Di AS, 10% kasus penyakit jantung congenital
adalah ToF, sedikit lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan. Seiring dengan
meningkatnya angka kelahiran di Indonesia, jumlah bayi yang lahir dengan penyakit jantung
juga meningkat. Dua per tiga kasus penyakit jantung bawaan di Indonesia memperlihatkan gejala
pada masa neonatus.Sebanyak 25-30% penderita penyakit jantung bawaan yang memperlihatkan
gejala pada masa neonatus meninggal pada bulanpertama usianya jika tanpa penanganan yang
baik . Sekitar 25% pasien ToF yang tidak diterapi akan meninggal dalam 1 tahun pertama
kehidupan, 40% meninggal sampai usia 4 tahun, 70% meninggal sampai usia 10tahun, dan 95%
meninggal sampai usia 40tahun. Penyakit jantung bawaan sering dapat dideteksi dengan USG
pada masa kehamilan.Pemeriksaan fetal echocardiography juga baik dilakukan pada pelayanan
antenatal sebagai salah satu cara deteksi dini penyakit jantung bawaan.

Diagnosis dini ToF dapat menentukan langkah selanjutnya harus diambil. Penetapan
langkah yang tepat setelah deteksi dini penyakit jantung bawaan ToF pada anak dapat
mengurangi mortalitas dan morbiditas. Dengan penegakan diagnosis yang tepat dan cepat,
komplikasi penyakit jantung bawaan ToF dapat diminimalkan.
B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapatkan antara lain:

1.Apa definisi dari penyakit tetralogi fallot?

2.Apa saja etiologi dari penyakit tetralogi fallot?

3.Bagaimana patofisiologi penyakit tetralogi fallot?

4.Apa gejala dan tanda penyakit tetralogi fallot?

5.Apa saja komplikasi dari penyakit tetralogi fallot?

6.Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk penyakit tetralogifallot?

7.Bagaimana pengobatan penyakit tetralogi fallot?

8.Bagaimana penerapan asuhan keperrawatan tetralogy fallot?

C.Tujuan

Adapun tujuan yang didapatkan antara lain:

1.Agar dapat menjelaskan definisi dari penyakit tetralogi fallot

2.Agar dapat menjelaskan etiologi dari penyakit tetralogi fallot

3.Agar dapat menjelaskan patofisiologi penyakit tetralogi fallot

4.Agar dapat menjelaskan gejala dan tanda penyakit tetralogi fallot

5.Agar dapat menjelaskan komplikasi dari penyakit tetralogi fallot

6.Agar dapat menjelaskan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk penyakit tetralogi fallot

7.Agar dapat menjelaskan pengobatan penyakit tetralogi fallot

8.Agar dapat mengetahui penerapan asuhan keperawatan tetralogy fallot


BAB II

KONSEP TEORI

 
A.Defenisi

Lippincot William dan Wilkins, 2008 mendefinisikan tetralogy of fallot (TOF) sebagai suatu
gangguan yang terjadi pada jantung dengan ditemukannya 4 jenis kelainan secara anatomi
pada jantung yang terdiri dari Ventricular Septal Defect (VSD), Overriding Aorta, Pulmonal
Stenosis Infundibular dengan atau tanpa PS Valvular serta Hipertropy Ventrikel Kanan.

B.Etiologi

Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti.
Diduga karena adanya factor endogen dan eksogen.

1.Factor endogen

 a. Berbagai jenis penyakit genetic : kelainan kromosom 

b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan

c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, seperti diabetes mellitus,hipertensi, penyakit jantung
atau kelainan bawaan

2. Faktor eksogen

a.Riwayat kehamilan ibu

b.Sebelumnya ikut program kb oral atau suntik, minum obat-obatantanpa resep dokter (tali
damid, dekstro amfetamin, aminoptering,metoptering, jamu)

c.Ibu menderita penyakit infeksi rubella

d.Pajanan terhadap sinar x


C.Tanda dan Gejala

Menurut Park MK, 2007 tanda dan gejala TOF yaitu:

1. Anak dengan TOF umumnya akan mengalami sesak biasanya terjadi ketika anak melakukan
aktivitas (misal menangis dan mengedan)

2. Berat badan bayi tidak bertambah

3. Pertumbuhan berlangsung lambat

4. Jari tangan tabuh atau clubbing finger dengan kuku seperti gelas arloji.

5. Sianosis atau kebiruan muncul saat anak beraktivitas

6.Bising sistolikBising sistolik ditemukan sering kali terdengar keras dan kasar, bising tersebut
menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiritulang dada.

D. Patofisiologi

Karena pada TOF terdapat 4 macam kelainan jantung yang bersamaan maka:

1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri atau dari sebuah defek pada
septum, sehingga menerima darah dari kedua 12 ventrikel sehingga terjadi percampuran yang
kaya dan miskin oksigen dalam jantung.

2. Arteri pulmonal mengalami stenosis sehingga darah yang mengalir dari ventrikel kanan ke
paru-paru jauh lebih sedikit dari normal.

3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui defek septum ventrikel
kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengabaikan lubang ini

4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejunlah besar darah kedalam aorta yang
bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkebang, sehingga terjadi pembesaran ventrikel
kanan.

Gambar

Kesulitan fisiologis utama akibat TOF adalah karena darah sebagian tidak melewati paru
sehingga tidak mengalami oksigenisasi. Sebanyak 75% darah vena yang kembali ke jantung
dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa mengalami oksigenisasi (Lippincot
William And Wilkins, 2008).

E. KLASIFIKASI/DERAJAT

Menurut Apitz, C., 2009 TOF dibagi dalam 4 derajat: 1. Derajat I: Tidak sianosis, kemampuan
kerja normal, sering disebut sebagai pink fallot 2. Derajat II: Sianosis saat aktivitas, kemampuan
aktivitas berkurang 3. Derajat III: Sianosis waktu istirahat, terlihat clubbing finger atau jari
tabuh, sianosis bertambah saat aktivitas, ada dispneu 4. Derajat IV: Sianosis dan dispneu saat
istirahat, ada dispneu.

F. KOMPLIKASI

Terdapat komplikasi yang serius dari TOF apabila tidak ditangani dengan segera. Berikut komplikasi dari
TOF :

1. Polisitemia dan Sindrom Hiperviskositas.


2. Stroke/Cerebrovaskular Accident
3. Abses Cerebri
4. Hiperpnea dengan sianosis berat dapat berakibat tidak sadarkan diri dan meninggal.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

Kenaikan jumlah hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) yang sesuai dengan derajat desaturasi dan
stenosis. Klien dengan kadar Hb dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi. Pada
umumnya Hb dipertahankan 16-1gr/dl dan hematokrit 50-60%. Nilai AGD menunjukkan peningkatan
tekanan parsial karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.

2. Radiologi Arkus Aorta terletak disebelah kanan pada 25% kasus. Apek Jantung kecil dan terangkat,
vaskularisasi paru menurun. Gambar jantung seperti sepatu boot.
3. Elektrokardiograpi (EKG) Deviasi sumbu QRS ke kanan, hipertropi ventrikel kanan, hipertropi atrium
kanan

4. Echokardiogram

5. Kateterisasi

H. Penatalaksanaan

Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan

untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan carasebagai berikut.

1.Menekuk lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah.

2.Morfin sulfat 0,1 –  0,2 mlg/kg SC, IM atau IV untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi
takipnea.

3.Natrium bikarbonat 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis.

4.Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian pada kondisi ini tidak begitu tepat karena
permasalahan bukan karena kekurangan oksigen, tetapikarena aliran dara ke paru menurun.

5. Betabloker (propanolol)

6. Ketamin

Anda mungkin juga menyukai