Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan, Karena dengan rahmat dan karunianya, sehingga
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul “
Tetralogy Fallot” makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak.Tidak
lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami, dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikanmakalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan.
Penulis
https://www.academia.edu/37776397/MAKALAH_Tetralogi_Fallot
https://www.scribd.com/document/122452973/Makalah-Tof#
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Diagnosis dini ToF dapat menentukan langkah selanjutnya harus diambil. Penetapan
langkah yang tepat setelah deteksi dini penyakit jantung bawaan ToF pada anak dapat
mengurangi mortalitas dan morbiditas. Dengan penegakan diagnosis yang tepat dan cepat,
komplikasi penyakit jantung bawaan ToF dapat diminimalkan.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
6.Agar dapat menjelaskan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk penyakit tetralogi fallot
KONSEP TEORI
A.Defenisi
Lippincot William dan Wilkins, 2008 mendefinisikan tetralogy of fallot (TOF) sebagai suatu
gangguan yang terjadi pada jantung dengan ditemukannya 4 jenis kelainan secara anatomi
pada jantung yang terdiri dari Ventricular Septal Defect (VSD), Overriding Aorta, Pulmonal
Stenosis Infundibular dengan atau tanpa PS Valvular serta Hipertropy Ventrikel Kanan.
B.Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti.
Diduga karena adanya factor endogen dan eksogen.
1.Factor endogen
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, seperti diabetes mellitus,hipertensi, penyakit jantung
atau kelainan bawaan
2. Faktor eksogen
b.Sebelumnya ikut program kb oral atau suntik, minum obat-obatantanpa resep dokter (tali
damid, dekstro amfetamin, aminoptering,metoptering, jamu)
1. Anak dengan TOF umumnya akan mengalami sesak biasanya terjadi ketika anak melakukan
aktivitas (misal menangis dan mengedan)
4. Jari tangan tabuh atau clubbing finger dengan kuku seperti gelas arloji.
6.Bising sistolikBising sistolik ditemukan sering kali terdengar keras dan kasar, bising tersebut
menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiritulang dada.
D. Patofisiologi
Karena pada TOF terdapat 4 macam kelainan jantung yang bersamaan maka:
1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri atau dari sebuah defek pada
septum, sehingga menerima darah dari kedua 12 ventrikel sehingga terjadi percampuran yang
kaya dan miskin oksigen dalam jantung.
2. Arteri pulmonal mengalami stenosis sehingga darah yang mengalir dari ventrikel kanan ke
paru-paru jauh lebih sedikit dari normal.
3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui defek septum ventrikel
kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengabaikan lubang ini
4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejunlah besar darah kedalam aorta yang
bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkebang, sehingga terjadi pembesaran ventrikel
kanan.
Gambar
Kesulitan fisiologis utama akibat TOF adalah karena darah sebagian tidak melewati paru
sehingga tidak mengalami oksigenisasi. Sebanyak 75% darah vena yang kembali ke jantung
dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa mengalami oksigenisasi (Lippincot
William And Wilkins, 2008).
E. KLASIFIKASI/DERAJAT
Menurut Apitz, C., 2009 TOF dibagi dalam 4 derajat: 1. Derajat I: Tidak sianosis, kemampuan
kerja normal, sering disebut sebagai pink fallot 2. Derajat II: Sianosis saat aktivitas, kemampuan
aktivitas berkurang 3. Derajat III: Sianosis waktu istirahat, terlihat clubbing finger atau jari
tabuh, sianosis bertambah saat aktivitas, ada dispneu 4. Derajat IV: Sianosis dan dispneu saat
istirahat, ada dispneu.
F. KOMPLIKASI
Terdapat komplikasi yang serius dari TOF apabila tidak ditangani dengan segera. Berikut komplikasi dari
TOF :
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Kenaikan jumlah hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) yang sesuai dengan derajat desaturasi dan
stenosis. Klien dengan kadar Hb dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi. Pada
umumnya Hb dipertahankan 16-1gr/dl dan hematokrit 50-60%. Nilai AGD menunjukkan peningkatan
tekanan parsial karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.
2. Radiologi Arkus Aorta terletak disebelah kanan pada 25% kasus. Apek Jantung kecil dan terangkat,
vaskularisasi paru menurun. Gambar jantung seperti sepatu boot.
3. Elektrokardiograpi (EKG) Deviasi sumbu QRS ke kanan, hipertropi ventrikel kanan, hipertropi atrium
kanan
4. Echokardiogram
5. Kateterisasi
H. Penatalaksanaan
untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan carasebagai berikut.
2.Morfin sulfat 0,1 – 0,2 mlg/kg SC, IM atau IV untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi
takipnea.
4.Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian pada kondisi ini tidak begitu tepat karena
permasalahan bukan karena kekurangan oksigen, tetapikarena aliran dara ke paru menurun.
5. Betabloker (propanolol)
6. Ketamin