Anda di halaman 1dari 127

SKRIPSI

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA DUSUN
PANDAN (DESA MINOHOREJO KEC. WIDANG
KAB. TUBAN)

Oleh:
DHIAJENG NIKITA SARI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021

1
SKRIPSI

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA DUSUN
PANDAN (DESA MINOHOREJO KEC. WIDANG
KAB. TUBAN)

Oleh:
DHIAJENG NIKITA SARI
NIM. 17.10.2.149.099

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021

i
LEMBAR PERSYARATAN GELAR SARJANA

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA DUSUN
PANDAN (DESA MINOHOREJO KEC. WIDANG
KAB. TUBAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program


Studi Ners Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Oleh :
DHIAJENG NIKITA SARI
NIM. 17.10.2.149.099

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021

ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dhiajeng Nikita Sari


NIM : 17.10.2.149.099
Judul Skripsi : Pengaruh abdominal stretching terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenore pada remaja dusun pandan (desa minohorejo kec.
Widang kab. Tuban)

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini


adalah hasil karya sendiri, didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga
pendidikan lainnya. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan jelas.

Tuban, 13 Juli 2021

Dhiajeng Nikita Sari


NIM. 17.10.2.149.099

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA DUSUN
PANDAN (DESA MINOHOREJO KEC. WIDANG
KAB. TUBAN)

Dhiajeng Nikita Sari


17.10.2.149.099

Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Skripsi pada
tanggal 02 Agustus 2021

Oleh :
Pembimbing

Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN. 0703059002

iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : Dhiajeng Nikita Sari
NIM : 17.10.2.149.099
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa
Minohorejo, Kec. Widang Kab. Tuban)

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Skripsi
Program Studi Ners Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Pada tanggal 02 Agustus 2021

Panitia penguji :

Ketua : Kusno Ferianto, S.Kep., Ns. M.Kep., MM.


NIDN. 0705028101

Penguji I : Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0703059002

Penguji II : Mei Widyawati, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0705059205

Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Kusno Ferianto, S.Kep., Ns. M.Kep., MM.


NIDN. 0705028101

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dhiajeng Nikita Sari


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 17 Juni 2000
Alamat : Dusun Pandan, RT 02 RW 01 Desa Minohorejo,
Widang, Tuban, Jawa Timur
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Minohorejo 01 Tahun 2006-2012
2. SMPN 1 Widang Tahun 2012-2014
3. MAN 1 Tuban Tahun 2014-2017
4. IIKNU Tuban Tahun 2017-Sekarang

vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama


Tuban, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dhiajeng Nikita Sari


NIM : 17.10.2.149.099
Program Studi : Ners
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban Hak Bebas Royalti
Noneksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore


Pada Remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo, Kec. Widang Kab. Tuban)”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama berhak menyimpan
media/formatika, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tuban
Tanggal : 13 Juli 2021
Yang menyatakan,

(Dhiajeng Nikita Sari)

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dengan judul “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa
Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban)”.
Karya ini dapat terselesaikan karena bantuan berbagai pihak, sehingga
selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Miftahul Munir, SKM, M.Kes DIE. selaku Rektor IIK NU
Tuban
2. Bapak Kusno Ferianto, S.Kep., Ns., M.Kep., MM selaku Dekan Fakultas
Kebidanan dan Keperawatan IIKNU Tuban,
3. Bapak Lukman Hakim, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Ners IIKNU Tuban.
4. Bapak Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing, yang telah
berkenan memberikan waktu, tenaga, pikiran dan arahan kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Ners Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama
Tuban yang turut memberikan saran dan kritikan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Ibu Sriwahyuni dan Bapak Mujianto, saudara
kandung, serta Bayu Aji yang telah memberikan dukungan sepenuhnya, baik
moral, material maupun spiritual kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi
ini.
7. Sahabat 7 bidadari surga (Imanita Nur W.N, Makhabbatul F, Indriani S.N.Z,
Nur Rohmah, Oktavia K.S, Ria Pitaloka A) serta seluruh teman-teman Institut
Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban, Khususnya angkatan 10 Program
Studi Ners yang telah memberikan dukungan, saran dan kritik dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
penelitian ini.
9. Serta Semua pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu
Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan guna kesempurnaan tulisan
ini dikemudian hari. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Tuban, 13 Juli 2021

Dhiajeng Nikita Sari

viii
ABSTRAK

“PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA DUSUN PANDAN (DESA
MINOHOREJO KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN)”
“Oleh : Dhiajeng Nikita Sari”

Banyak wanita khususnya remaja yang mengalami masalah menstruasi,


diantaranya adalah nyeri saat menstruasi yang dikenal dengan dismenore. Dismenore
tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi dampak yang
menyeluruh, mulai dari segi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi terhadap perempuan
diseluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetauhi adanya pengaruh Abdominal
Stretching Terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).
Metode penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan rancangan
penelitian “one group pre-post test design”. Sampel penelitian 23 remaja Dusun Pandan
Desa Minohorejo yang dipilih secara simple random sampling. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah abdominal stretching dan Variabel dependen penelitian ini
adalah Intensitas nyeri dismenore. Instrumen yang digunakan yaitu SOP dan lembar
NRS. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Wilcoxon.
Didapatkan hasil bahwa sebelum diberikan abdominal stretching dalam kategori
nyeri sedang dan setelah diberikan abdominal stretching dalam kategori nyeri ringan.
Dari hasil uji statistic diperoleh nilai p value = 0,000 pada α= 0,05 (p<0,05),
Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh abdominal stretching terhadap penurunan
intensitas nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang
Kab. Tuban.
Diharapkan Remaja Dusun Pandan dapat berperan aktif dalam membantu
mengurangi masalah nyeri dismenore khususnya para remaja Dusun lain yang ada di
Desa Minohorejo dengan mengajarkan latihan abdominal stretching.

Kata kunci : Abdominal Stretching, Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore

ix
ABSTRACT

"INFLUENCE OF ABDOMINAL STRETCHING ON DECREASING THE


INTENSITY OF DYMENORORE PAIN IN ADOLESCENTS IN PANDAN HAMLET
(MINOHOREJO VILLAGE, WIDANG DISTRICT, TUBAN REGENCY)"

By : Dhiajeng Nikita Sari

Many women, especially teenagers, experience menstrual problems, including


pain during menstruation, known as dysmenorrhea. Dysmenorrhea not only causes
activity disorders but also has a comprehensive impact, starting from the physical,
psychological, social and economic aspects of women around the world. The purpose of
this study was to determine the effect of Abdominal Stretching on reducing the intensity of
dysmenorrhea pain in adolescents in Dusun Pandan (Minohorejo Village, Widang
District, Tuban District).

The research method used is pre-experimental with a "one group pre-post test
design" research design. The research sample was 23 teenagers from Pandan Hamlet,
Minohorejo Village, which were selected by simple random sampling. The independent
variable in this study was abdominal stretching and the dependent variable of this study
was the pain intensity of dysmenorrhea. The instruments used are SOP and NRS sheets.
The statistical test used in this study is the Wilcoxon test.

The results showed that before being given abdominal stretching in the moderate
pain category and after being given abdominal stretching in the mild pain category.
From the statistical test results obtained p value = 0.000 at = 0.05 (p <0.05), indicating
that there is an effect of abdominal stretching on reducing the intensity of dysmenorrhea
pain in adolescents Dusun Pandan, Minohorejo Village, Kec. Widang Kab. Tuban.

It is hoped that the Pandan Hamlet Youth can play an active role in helping
reduce the problem of dysmenorrhea pain, especially the other Hamlet youth in
Minohorejo Village by teaching abdominal stretching exercises.

Key words : Abdominal Stretching, Decrease in Dysmenorrhea Pain Intensity

x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Dalam................................................................................... i
Lembar Persyaratan Gelar................................................................................ ii
Pernyataan Originalitas..................................................................................... iii
Lembar Persetujuan Pembimbing..................................................................... iv
Lembar Pengesahan Penguji............................................................................. v
Lembar Riwayat Hidup..................................................................................... vi
Pernyataan Persetujuan Publikasi..................................................................... vii
Kata Pengantar.................................................................................................. viii
Abstrak.............................................................................................................. ix
Abstract............................................................................................................. x
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Tabel...................................................................................................... xiv
Daftar Gambar.................................................................................................. xv
Daftar Lampiran................................................................................................ xvi
Daftar Singkatan dan Lambang ....................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 5
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 6
1.5.2 Manfaat Praktis .................................................................................... 6
1.6 Keaslian................................................................................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Remaja..................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Remaja ............................................................................... 9
2.1.2 Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja............................................ 10
2.1.2.1 Perkembangan ...................................................................................... 10
2.1.2.2 Pertumbuhan......................................................................................... 14
2.2 Konsep Nyeri ....................................................................................... 15
2.2.1 Definisi Nyeri........................................................................................ 15
2.2.2 Skala Nyeri............................................................................................ 16
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri ............................................ 18
2.3 Konsep Dismenore................................................................................ 20
2.3.1 Definisi Dismenore............................................................................... 20
2.3.2 Klasifikasi Dismenore........................................................................... 20
2.3.2.1 Dismenore Primer................................................................................. 21
2.3.2.2 Dismenore Sekunder............................................................................. 24
2.3.3 Penanganan Dismenore......................................................................... 28
2.3.3.1 Tindakan Farmakologi.......................................................................... 28

xi
2.3.3.2 Tindakan Non-Farmakologi.................................................................. 28
2.4 Konsep Abdominal Stretching.............................................................. 30
2.4.1 Definisi Abdominal Stretching.............................................................. 30
2.4.2 Manfaat Abdominal Stretching............................................................. 31
2.4.3 Teknik Abdominal Stretching............................................................... 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL dan HIPOTESIS


3.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 36
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual.......................................................... 37
3.3 Hipotesis Penelitian.............................................................................. 37

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 38
4.2 Populasi Dan Sampel ........................................................................... 39
4.2.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 39
4.2.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 39
4.2.3 Besar Sampel ....................................................................................... 40
4.2.4 Teknik Sampling .................................................................................. 41
4.3 Kerangka Operasional .......................................................................... 42
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 43
4.4.1 Variabel Independen............................................................................. 43
4.4.2 Variabel Dependen ............................................................................... 43
4.5 Definisi Operasional ............................................................................ 44
4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 45
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 47
4.8 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data .................................. 47
4.9 Analisa Data ......................................................................................... 48
4.9.1 Langkah-langkah Analisa Data ............................................................ 48
4.9.2 Uji Statistika ......................................................................................... 51
4.9.3 Pembacaan Hasil Uji Statistika ............................................................ 52
4.9.4 Cara Penilaian Kesimpulan .................................................................. 53
4.9.5 Piranti yang Digunakan Untuk Menganalisis ...................................... 53
4.10 Etika Penelitian .................................................................................... 53
4.10.1 Informed Consent ................................................................................. 53
4.10.2 Confidenitialy ....................................................................................... 54
4.10.3 Anonimity ............................................................................................. 54

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN


5.1 Hasil Penelitian..................................................................................... 55
5.1.1 Data Umum Lokasi Penelitian.............................................................. 55
5.1.2 Data Umum Responden........................................................................ 58
5.1.3 Data Khusus.......................................................................................... 59
5.2 Analisa Data ......................................................................................... 61

xii
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan .......................................................................................... 62
6.1.1 Identifikasi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore Sebelum Diberikan .
Latihan Abdominal Stretching Di Dusun Pandan Desa Minohorejo
Kec. Widang Tahun 2021 ................................................................... 62
6.1.2 Identifikasi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore Sesudah Diberikan
Latihan Abdominal Stretching Di Dusun Pandan Desa Minohorejo
Kec. Widang Tahun 2021..................................................................... 64
6.1.3 Analisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa
Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)................................................ 67
6.2 Keterbatasan Peneliti............................................................................ 70

BAB 7 KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan........................................................................................... 72
7.2 Saran..................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 73
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Riset Pendukung Pengaruh Stretching Abdominal Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun
Pandan (Desa Minohorejo)………………………………….. 7
Tabel 4.1 Rancangan One Group Pre Post Design …………………… 38
Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Abdominal Stretching
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada
Remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang Kab.
Tuban………………………………………………………… 44
Tabel 5.1 Tendensi Sentral Responden Berdasarkan Umur Pada Remaja
Dusun Pandan Desa Minohorejo Tahun 2021……………… 58
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Remaja
Dusun Pandan Desa Minohorejo Tahun 2021………………... 59
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore
Sebelum Diberikan Latihan Abdominal Stretching Di Dusun
Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang Tahun 2021………… 59
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore
Sesudah Diberikan Latihan Abdominal Stretching Di Dusun
60
Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang Tahun 2021…………
Tabel 5.5 Analisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban) tahun
60
2021……………………………………………………………

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Numeric Rating Scale (NRS)....................................................17
Gambar 2.2 Visual Analog Scale (VAS).......................................................17
Gambar 2.3 Verbal Rating Scale (VRS).......................................................17
Gambar 2.4 Skala Wajah dan Barker............................................................18
Gambar 2.5 Teknik Abdominal Stretching...................................................31
Gambar 3.1 Kerangka Konsep......................................................................36
Gambar 4.1 Kerangka Operasional...............................................................42
Gambar 4.2 Scoring NRS.............................................................................50

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 : Surat Survei Awal
Lampiran 6 : Surat Balasan Survei Awal
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 9 : SOP Abdominal Stretching
Lampiran 10 : Lembar Penilaian Nyeri NRS
Lampiran 11 : Lembar Observasi Pelaksanaan
Lampiran 12 : Hasil Tabulasi
Lampiran 13 : Hasil Analisis
Lampiran 14 : Dokumentasi Pengambilan Data
Lampiran 15 : Lembar Etik Penelitian
Lampiran 16 : Lembar Revisi Proposal
Lampiran 17 : Lembar Berita Acara Perbaikan Proposal

xvi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Daftar Singkatan
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Dinkes : Dinas Kesehatan
IMT : Indeks massa tubuh
IUD : Intrauterine contraceptive device
Kab : Kabupaten
Kec : Kecamatan
M.Kep : Magister Keperawatan
MM : Magister Manajemen
NIDN : Nomor Induk Dosen Nasional
NIK : Nomor Induk Karyawan
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
NRS : Numeric Rating Scale
NSAID : Nonsteroidal anti-infalammatory drug
PBB : Perserikatan Bangsa-bangsa
Prodi : Program Studi
S.Kep., Ns : Sarjana Keperawatan Ners
S1 : Sarjana 1
SOP : Standar Oprasional Prosedur
SPSS : Statistical Package for the Social Sciences
STIKES NU : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama
VAS : Visual Analog Scale
VRS : Visual Analog Scale
WHO : World Health Organization

xvii
Daftar Lambang
d : Tingkat signifikan
H : Hipotesis
H1 : Hipotesis Diterima
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
O1 : Sebelum Perlakuan
O : Setelah Perlakuan
X : Perlakuan
K : Suatu Kelompok
% : Persentase
. : Titik
, : Koma
? : Tanda tanya
“ : Tanda petik
- : Tanda hubung
: : Titik dua
; : Titik koma
: Garis bawah
( : Kurung buka
) : Kurung tutup
> : Lebih dari
+ : Tambah
= : Sama dengan
& : Dan
/ : Garis Miring
- : Garis Penghubung
± : Kurang Lebih

xviii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak wanita khususnya remaja yang mengalami masalah menstruasi,

diantaranya adalah nyeri saat menstruasi yang dikenal dengan dismenore. Rasa

nyeri dismenore merupakan keluhan yang paling umum dan banyak dialami oleh

wanita. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang

berat, Kondisi ini dinamakan dismenore. Dismenore adalah nyeri saat haid,

biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah (Prawirohardjo,2011).

Nyeri dismenore ini jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan dampak yang

dimana dismenore membuat perempuan tidak bisa beraktivitas secara normal.

Dismenore tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi

dampak yang menyeluruh, mulai dari segi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi

terhadap perempuan diseluruh dunia, Dampak psikologis dari dismenore dapat

berupa konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Hal tersebut menimbulkan

perasaan yang tidak nyaman dan asing (Iswari, 2014).

Menurut data dari WHO 2010, didapatkan angka kejadian sebesar

1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami dismenore dengan 10-15% mengalami

dismenore berat. Prevalensi kejadian dismenore masih tinggi, dimana angka

kejadian dismenore didunia mencapai 90% (Holder, 2014). Penelitian Klien dan

Lift di Amerika, menunjukkan bahwa prevalensi nyeri haid 59% dengan nyeri

haid berat sebanyak 12% nyeri sedang 37% dan nyeri ringan 49% (Anurogo,

2011). Angka kejadian dismenore di Indonesia berkisar 45 – 95% di kalangan

wanita usia produktif (Hendarini, 2014). Di Surabaya di dapatkan 1,07%-1,31%

1
2

dari jumlah penderita dismenore datang kebagian kebidanan (Ernawati, 2010).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2021 di

Dusun Pandan Desa Minohorejo dari hasil wawancara pada remaja perempuan

terdapat dari 10 remaja perempuan didapatkan 2 mengatakan bahwa pada saat

menstruasi nyeri yang dirasakan tidak tertahankan bahkan sampai pingsan, 3

mengatakan nyeri sampai ditusuk-tusuk, 3 mengatakan nyeri tetapi masih bisa

ditahan dan sebagian dari mereka belum mengerti tentang cara mengatasi nyeri

dismenore tersebut.

Faktor-faktor yang menyebabkan nyeri Dismenore yaitu faktor endokrin,

kelainan organik, faktor kejiwaan, faktor konstitusi dan alergi. Rasa nyeri yang

ditimbulkan selama haid disebabkan karena terjadinya kontraksi yang kuat atau

lama pada dinding rahim, hormon prostaglandin yang cenderung tinggi dan

perlebaran leher rahim saat mengeluarkan darah haid dan terjadinya kontraksi

miometrium yang terlalu kuat saat mengeluarkan darah haid (peluruhan lapisan

endometrium uteri,bekuan darah (stolsel), sel sel epitel dan stoma dari dinding

uterus dan vagina serta cairan dan lendir dari dinding uterus, vagina dan vulva)

sehingga menyebabkan ketegangan otot saat berkontraksi dan terjadilah nyeri saat

menstruasi. Dampak yang terjadi apabila dismenore tidak ditangani adalah

gangguan rasa nyaman dan aktivitas hidup sehari-hari.

Nyeri dismenore dapat diatasi dengan dua cara yaitu dengan farmakologi

dan non farmakologi. Secara farmakologi dengan meminum obat-obatan dan

secara non farmakologi dapat dilakukan dengan kompres air hangat atau mandi air

hangat,minum air putih minimal 8 gelas setiap hari massage, latihan fisik

(exercise), tidur yang cukup, distraksi seperti mendengarkan musik serta relaksasi
3

seperti yoga ataupun latihan nafas dalam, melakukan aktifitas fisik seperti

olahraga, bersepeda dan senam aerobic, akupresure (Judha dkk, 2012). Adapun

salah satu cara exercise latihan untuk menurunkan intensitas nyeri haid adalah

dengan melakukan latihan abdominal stretching exercise merupakan suatu latihan

peregangan otot terutama pada perut yang dilakukan selama 10 menit. Latihan ini

dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas,

sehingga diharapkan dapat mengurangi nyeri haid (Thermacare, 2010). Teknik ini

merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas

nyeri haid sehingga perlu dilakukan penelitian efektifitas latihan abdominal

stretching terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. Ketika melakukan

abdominal stretching exercise otak akan menghasilkan endhorphin. Sehingga

pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis

antara neuron nyeri perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya

substansi P akan menghantarkan impuls. Pada saat tersebut, endorphin akan

memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik, sehingga tranmisi impuls

nyeri di medulla spinalis menjadi terhambat, sehingga dismenore primer menjadi

berkurang.

Berdasarkan Permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai terapi alami dengan menggunakan latihan abdominal

stretching untuk membantu mengurangi dan mengatasi dismenore pada remaja

Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).

1.2 Identifikasi Masalah

Banyak wanita khususnya remaja yang mengalami masalah menstruasi,

diantaranya adalah nyeri saat menstruasi yang dikenal dengan dismenore. Rasa
4

nyeri dismenore merupakan keluhan yang palingumu dan banyak dialami oleh

wanita. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang

berat, Kondisi ini dinamakan dismenore. Dismenore adalah nyeri saat haid,

biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah (Prawirohardjo,2011).

Nyeri dismenore ini jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan dampak yang

dimana dismenore membuat perempuan tidak bisa beraktivitas secara normal.

Dismenore tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi

dampak yang menyeluruh, mulai dari segi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi

terhadap perempuan diseluruh dunia, Dampak psikologis dari dismenore dapat

berupa konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Hal tersebut menimbulkan

perasaan yang tidak nyaman dan asing (Iswari, 2014).

Menurut data dari WHO 2010, didapatkan angka kejadian sebesar

1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami dismenore dengan 10-15% mengalami

dismenore berat. Prevalensi kejadian dismenore masih tinggi, dimana angka

kejadian dismenore didunia mencapai 90% (Holder, 2014). Penelitian Klien dan

Lift di Amerika, menunjukkan bahwa prevalensi nyeri haid 59% dengan nyeri

haid berat sebanyak 12% nyeri sedang 37% dan nyeri ringan 49% (Anurogo,

2011).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2021 di

Dusun Pandan Desa Minohorejo dari hasil wawancara pada remaja perempuan

terdapat dari 10 remaja perempuan didapatkan 2 mengatakan bahwa pada saat

menstruasi nyeri yang dirasakan tidak tertahankan bahkan sampai pingsan, 3

mengatakan nyeri sampai ditusuk-tusuk, 3 mengatakan nyeri tetapi masih bisa


5

ditahan dan sebagian dari mereka belum mengerti tentang cara mengatasi nyeri

dismenore tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada , maka peneliti dapat merumuskan

masalah penelitian yaitu “Apakah ada pengaruh Abdominal Stretching Terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan Desa

Minohorejo?”

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetauhi adanya pengaruh Abdominal Stretching Terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan (Desa

Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi adanya pengaruh Abdominal Stretching Terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja sebelum diberikan

perlakuan.

2. Mengidentifikasi adanya pengaruh Abdominal Stretching Terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja sesudah diberikan

perlakuan.

3. Menganalisa adanya pengaruh Abdominal Stretching Terhadap penurunan

intensitas nyeri dismenore pada remaja .


6

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Mengembangkan kemampuan dalam mengaplikasikan latihan dan sebagai

ilmu pengetahuan yang diberikan kepada remaja khususnya Abdominal Stretching

Terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja dalam bidang

keilmuan keperawatan maternitas.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat memeperoleh informasi dalam pengembangan keperawatan

maternitas dalam menganalisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja.

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan ajar maupun referensi tambahan ilmu dalam institusi yang

berhubungan dengan Abdominal stretching dalam menurunkan intensitas

nyeri dismenore.

3. Bagi Responden

Dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi yang tepat

mengenai abdominal stretching dalam menurunkan intensitas nyeri

desminore.

1.6 Riset Pendukung / Keaslihan

Penelitian ini adalah hasil karya asli dari penulis, yang diperoleh dari

berbagai sumber yang berkaitan dengan judul yang akan penulis teliti dan dari

penelitian yang terdahulu yang judulnya hampir sama.


7

Tabel 1.1 Riset Pendukung Pengaruh Stretching Abdominal Terhadap


Penurunan Intensitas nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun
Pandan (Desa Minohorejo)

Sampel
Desain dan
No Judul Variabel Instrumen Analisis Hasil
Penelitian Teknik
Sampling
1 Abdominal Pre- Sample : Variabel Metode Uji Ada penurunan
stretching eksperimen 28 Independe latihan : SOP Wilocointensitas
exercise tal dengan Responde n: Abdominal xon desminorea
menurunkan menggunak n Teknik Abdominal streaching setelah
intensitas an one sampling streaching exercise dilakukan
dismenorea group pre- : exercise Pengukuran intervensi
pada remaja test post- purposive Variabel nyeri : Abdominal
putri test design Dependen : observasi Streaching
(Syaiful, Intensitas intensitas yaitu tidak ada
Naftalin, Desminore nyeri dalam nyeri dan n yeri
2018) skala ringan p =
Bourbanis 0,000 yang
berarti ≤ 0,05
2 Penurunan Analitik Sample : Variabel Metode Uji Ada pengaruh
Abdominal Kuantitatif 19 Independe latihan : Wilocox Abdominal
Streaching Pra Responde n : SOP on Streaching
exercise eksperimen n Teknik Abdominal Abdominal signed Exercise
terhadap t dengan sampling : Streaching Streaching rank terhadap
penurunan metode one Purposive Exercise Exercise test penurunan
Dysminorea group pre- Variabel Pengukuran dysminorea
(Silviani, test post- Dependent penurunan: pada
Rosnita, test : Penurunan Lembar mahasiswa
Keraman, Desminore kuisioner nilai p-value
2020) =0,000
<α=0,05.
3 Pengaruh Quasi Sample : Variabel Metode Uji Ada pengaruh
Abdominal Eksperime 30 Independen latihan : Wilocox Abdominal
Streaching nt dengan Responde : Abdominal SOP on Streaching
Exercise menggunak n Teknik Streaching Abdominal signed Exercise
terhadap an metode sampling Exercise streaching rank terhadap
peningkatan one group : Variabel exercise test peningkatan
aktifitas fisik pre-test purposive Dependent : pengukuran aktifitas fisik
pada remaja post-test Peningkatan nyeri : pada remaja
desminorea Aktifitas kuisioner dismenorea p :
(Sari, Fisik IPAQ 0,000 (p<0,05)
Khotimah,
2019)
4 Pengaruh Quasi Sample : Variabel Metode One- Ada pengaruh
latihan Eksperime 30 Independe Latihan : Sample pemberian
senam nt dengan Responde n: SOP Kolmog senam
Desminorea menggunak n (15 Abdominal pengukuran orov- dismenorea
terhadap an kontrol, Streaching nyeri : NRS Smirno efektif terhadap
penurunan rancangan 15 Exercise v Test penurunan
nyeri pre-post perlakuan Variabel dismenorea.
Dismenorea test with ) Teknik Dependent hasil p value
pada control sampling : Nyeri 0,061 > 0,05
8

Sampel
Desain dan
No Judul Variabel Instrumen Analisis Hasil
Penelitian Teknik
Sampling
mahasiswa group : quota disminorea
kebidanan sampling
(Trisnawati,
Mulyandari
2020)
5 Pengaruh Pre- Sample : Variabel Metode Uji Terdapat
Senam eksperimen 30 Independen latihan : Wiloc pengaruh yang
Abdominal tal dengan Responde : Senam SOP oxon bermakna
Streaching menggunak n Teknik Abdominal Abdominal senam
terhadap an one sampling streaching streaching abdominal
efektifitas group pre- : total Variabel exercise stretching
penurunan test post- sampling Dependent : pengukuran terhadap
nyeri test design Penurunan nyeri : FPS- efektifitas
Desminorea nyeri R penurunan
primer pada dismenorea nyeri
remaja putri primer dismenorhea
di MA Al- primer 0,000
Amiriyah, (p< 0,05)
Blokagung(
Ningsih,
Eliyawati,
Setyawati,
2018)
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Remaja

2.1.1 Pengertian Remaja

Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa anak ke

masa dewasa, usia antara 10-24 tahun. Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh

menjadi dewasa. Definisi remaja (adolescence) menurut organisasi kesehatan

dunia (WHO) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun, sedangkan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia

antara 15-24 tahun. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang

waktu) remaja tada tiga tahap, yaitu: masa remaja awal (10-12 tahun), masa

remaja tengah (13-15 tahun), dan masa remaja akhir (16-19 tahun). Definisi ini

kemudian disatukan dalam terminology kaum muda (young people) yang

mencakup usia 10-24 tahun (Kusmiran, 2014).

Menurut (Kusmiran, 2014) Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga

sudut pandang, yaitu

1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun

sampai 20-21 tahun

2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik

dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.

3. Secara psikilogis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami

perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan moral

diantara masa anak-anak menuju dewasa.

9
10

(Gunarsa, 1978) dalam (Kusmiran, 2014) Mengungkapkan bahwa masa remaja

merupakan masa peralihan masa anak-anak ke dewasa, yang meliputi semua

perkembangan yang dialami sebagai persiapan menuju dewasa.

Berdasarkan sifat atau masa (rentang waktu), remaja ada tiga tahap, yaitu:

1. Remaja awal (10-12 tahun): merasa lebih dekat dengan teman sebaya,

merasa ingin bebas, merasa lebih banyak memperhatikan keadaan

tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak).

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun): tampak dan merasa ingin mencari

identitas diri, ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan

jenis, timbul perasaan cinta yang mendalam, kemampuan berpikir abstrak

(berkhayal) makin berkembang, dan berkhayal mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan seksual.

3. Masa remaja akhir (16-19 tahun): menampakkan pengungkapan kebebasan

diri, dalam mencari teman sebaya lebih selektif, memiliki citra (gambaran,

keadaan, peranan) terhadap dirinya, dapat mewujudkan perasaan cinta dan

memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak (Widyastuti dkk, 2009).

2.1.2 Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja

2.1.2.1 Perkembangan

Perkembangan adalah perubahan yang menyangkut segi kuantitatif yang

ditandai dengan peningkatan dalam ukuran fisik dan dapat diukur (Kusmiran,

2014). Terdapat dua konsep perkembangan remaja, yaitu nature dan nurture.

Konsep nature mengungkapkan bahwa remaja adalah masa badai dan tekanan.

Periode perkembangan ini individu banyak mengalami gejolak dan tekanan


11

karena perubahan yang terjadi dari dalam dirinya. Konsep nurture menyatakan

tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan tersebut. Hal tersebut

tergantung pada pola asuh dan lingkungan dimana remaja itu tinggal (Kusmiran,

2014).

Aspek perkembangan remaja menurut (Kumsiran, 2014) antara lain:

1. Perkembangan Sosial

Terjadinya tumpang tindih pola tingkah laku anak dan pola perilaku

dewasa merupakan kondisi tersulit yang dihadapi remaja. Remaja

diharuskan menyesuaikan diri dengan peran orang dewasa dan melepaskan

diri dari peran anak-anak. Remaja dituntut untuk dapat menyesuaikan diri

dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah.

2. Perkembangan emosi

Ciri-ciri perkembangan emosis pada tahap ini antara lain sebagai berikut :

Emosi lebih mudah bergejolak dan biasanya diekspresikan secara

meledak-ledak, kondisi emosional biasanya berlangsung cukup lama

sampai pada akhirnya ke keadaan semula, yaitu keadaan sebelum

munculnya suatu keadaan emosi, jenis-jenis emosi sudah lebih bervariasi

(perbedaan antara emosi satu dengan lainnya makin tipis) bahkan ada

saatnya emosi bercampur baur sehingga sulit dikenali oleh dirinya sendiri.

Remaja juga sering bingung dengan emosinya sendiri karena mucul emosi-

emosi yang bertentangan dalam suatu waktu, misalnya benci dan saying,

mulai munculnya ketertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi,

remaja umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang


12

mereka. Akibatnya remaja menjadi lebih mudah tersinggung dan merasa

malu. Hal ini akan terkait dengan perkembangan konsep dirinya.

3. Perkembangan Kognitif

Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, kemampuan kognitif

remaja berada pada tahap formal operational. Remaja harus mampu

mempertimbangkan semua kemungkinan untuk menyelesaikan masalah

dan mempertanggungjawabkannya. Berkaitan dengan kognitif, umumnya

remaja menampilkan tingkah laku seperti krisis, rasa ingin tahu yang kuat,

jalan pikiran egosentris, imagery audience, dan personal fables.

4. Perkembangan Moral

Perubahan mendasar dalam moralitas remaja meliputi pada masa remaja,

mereka memulai memberontak dari nilai- nilai orangtua dan orang ewasa

lainnya serta mulai menentukan nilai-nilainya sendiri , pandangan moral

remaja semakin lama semakin menjadi lebih abstrak dan kurang nyata,

keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar bukan pada apa yang

salah, penilaian moral menjadi semakin kritis sehingga remaja lebih berani

menganaliis norma social dan norma pribadi, serta berani mengambil

keputusan berbagai masalah moral yang dihadapinya, penilaian moral

menjadi kurang egosentris, tetapi lebih mengembangkan norma

berdasarkan nilai-nilai kelompok sosialnya, penilaian moral cenderung

melibatkan emosi dan menimbulkan keterganggu psikologis.

5. Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang


13

mengenai dirinya sendiri. Gambaran pribadi remaja terhadap dirinya

sendiri. Gambaran pribadi remaja terhadap dirinya sendiri meliputi

penilaian diri dan penilaian sosial. Penilaian diri berisi pandangan dirinya

terhadap hal-hal seperti pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan

dari dalam dirinya, Susana hati yang sedang dihayati remaja, bayangan

subjektif terhadap kondisi tubuhnya, merasa orang lain selalu mengamati

atau memperhatikan dirinya (berkaitan dengan perkembangan kognitif).

Sedangkan penilaian social berisi evaluasi terhdapa bagaimanan remaja

menerima penilaian lingkungan social pada dirinya. Selain itu, konsep lain

yang terdapat dalam pengertian konsep diri ini adalah self image atau citra

diri, yaitu gambaran dari hal-hal seperti siapa diri saya (extant self) dan

saya ingin jadi apa (desired self).

6. Perkembangan Heteroeksual

Dalam perkembangan heteroseksual ini, remaja memerankan peran jenis

kelamin yang diakui oleh lingkungannya. Remaja perempuan menemukan

double standar, dimana remaja laki-laki boleh melakukan hal yang bagi

remaja perempuan sering sekali disalahkan. Kondisi pandangan budaya

tertentu mengenai peran jenis kelamin remaja mengakibatkan munculnya

efek penggolongan dalam masyarakat.

Beberapa ciri penting perkembangan heteroseksual remaja secara umum

antara lain remaja mempelajari perilaku orang dewasa sesuai dengan jenis

kelaminnya untuk menarik perhatian lawan jenisnya, minat terhadap lawan

jenis makin kuat disertai keinginan kuat untuk memperoleh dukungan dari
14

lawan jenis, minat terhadap kehiduan sosial, remaja mulai mencari

informasi kehidupan seksual orang dewasa, bahkan juga muncul rasa ingin

tahu dan keinginan bereksplorasi untuk melakukannya, minat dalam

keintiman secara fisik. Dengan adanya dorongan seksual dan ketertarikan

terhadap lawan jenis, perilaku remaja mulai diarahkan untuk menarik

perhatian lawan jenis.

2.1.2.2 Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan yang menyangkut aspek kualitatif dan

kuantitatif (Kusmiran, 2014).

Aspek Pertumbuhan Remaja :

Fungsi fisiologis dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan gizi. Faktor

lingkungan dapat member pengaruh yang kuat untuk lebih mempercepat

perubahan. Perubahan dipengaruhi oleh dua organ penting, yaitu: kelenjar

gondok, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar organ reproduksi. Ketiga kelenjar

tersebut akan saling bekerja sama dan berinteraksi dengan faktor genetik maupun

lingkungan. Pada laki-laki hormon yang mempengaruhi adalah testosteron

ditandai dengan mengalami mimpi basah. Perubahan fisik yang dialami oleh laki-

laki yaitu tumbuh rambut sekitar kemaluan, kaki, tangan, dada, ketiak, dan wajah.

Tampak pada anak laki-laki mulai berkumis, berjambang, dan berbulu ketiak.

Suara bertambah besar, badan lebih berotot terutama bahu dan dada, pertambahan

berat dan tinggi badan, buah zakar menjadi lebih besar dan bila terangsang dapat

mengeluarkan sperma (Kusmiran, 2014).


15

Tabel 2.1 Perubahan-perubahan yang dipengaruhi oleh hormon (Kusmiran, 2014)

Jenis Perubahan Perempuan Laki-Laki


Hormon Esterogen dan Progesteron Testosteron
Tanda Menstruasi Mimpi basah
Perubahan fisik  Pertambahan tinggi  Tumbuh rambut disekitar
badan. kemaluan , kaki, tangan, dada,
 Tumbuh rambut disekitar ketiak dan wajah. Tampak pada
alat kelamin dan ketiak anak laki-laki mulai berkumis
 Kulit menjadi lebih halus  Suara bariton atau bertambah
 Suara menjadi lebih besar
halus dan tinggi  Badan lebih berotot terutama
 Payudara mulai bahu dan dada
membesar  Pertambahan berat dan tinggi
 Pinggul semakin badan
membesar  Buah zakar menjadi lebih besar
 Paha membulat dan bila terangsang dapat
 Mengalami menstruasi mengeluarkan sperma
 Mengalami mimpi basah

Pada perempuan hormon yang mempengaruhi adalah estrogen dan

progesteron ditandai dengan mengalami menstruasi. Perubahan fisik yang dialami

yaitu pertambahan tinggi badan, tumbuh rambut disekitar alat kelamin dan ketiak,

kulit menjadi lebih halus, suara menjadi lebih halus dan tinggi, payudara dan

pinggul mulai membesar, paha membulat, dan mengalami menstruasi

2.2 Konsep Nyeri

2.2.1 Definisi nyeri

Muttaqin (2008) mengatakan bahwa nyeri adalah suatu pengalaman

sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan

yang bersifat subjektif. Walaupun rasa nyeri hanya bersifat protopatik (primer),

namun pada hakekatnya apa yang tersirat dalam nyeri itu adalah rasa majemuk

yang diwarnai oleh nyeri, panas/dingin, dan rasa tekan. Nyeri harus dimengerti

sebagai pengertian yang mewakili rasa majemuk, yaitu merupakan kombinasi


16

segala komponen rasa protopatik (kepekaan terhadap rangsangan sakit dan suhu

yang daya pembedanya rendah atau kurang).

Menurut pendapat Muttaqin (2008) tentang nyeri yaitu nyeri akut dan nyeri

kronis, Nyeri akut berlangsung tiba-tiba pada umumnya berhubungan dengan

adanya suatu trauma atau cedera spesifik. Nyeri akut mengindikasikan adanya

suatu kerusakan atau cedera yang baru saja terjadi. Sedangkan nyeri kronis

merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara konstan atau intermitten dan

menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung diluar waktu

penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan

penyebab atau cedera spesifik. Nyeri kronis adalah suatu keadaan

ketidaknyamanan yang dialami individu yang berlangsung selama enam bulam

atau lebih.

2.2.2 Skala Nyeri

1. Numeric Rating Scale (NRS)

Skala ini sudah biasa dipergunakan dan telah divalidasi. Berat dan

ringannya rasa sakit atau nyeri dibuat menjadi terukur dengan

mengobyektifkan pendapat subyektif nyeri. Skala numeric dari 0 (nol)

hingga 10 (sepuluh) (Potter & Perry, 2005 dalam Handayani, 2015).

Skala 0 : Tidak nyeri

Skala 1-3 : Nyeri ringan

Skala 4-6 : Nyeri sedang

Skala 7-10 : Nyeri berat


17

Gambar 2.1 Numeric Rating Scale (NRS) Sumber :(Potter& Perry, 2005
dalam Handayani, 2015)

2. Visual Analog Scale (VAS)

Skala sejenis yang merupakan garis lurus, tanpa angka. Bisa bebas

mengekspresikan nyeri, ke arah kiri menuju tidak sakit, arah kanan sakit

tak tertahankan, dengan tengah kira-kira nyeri sedang (Potter & Perry,

2005 dalam Handayani, 2015).

Gambar 2.2 Visual Analog Scale (VAS) Sumber :(Potter& Perry, 2005
dalam Handayani, 2015)

3. Verbal Rating Scale (VRS)

Skala ini untuk menggambarkan rasa nyeri, efektif untuk menilai nyeri

akut, dianggap sederhana dan mudah dimengerti, ranking nyerinya dimulai

dari tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan (Khoirunnisa &

Novitasari, 2015).

Tidak nyeri nyeri sangat hebat

Gambar 2.3 Verbal Rating Scale (VRS) Sumber : (Khoirunnisa &


Novitasari, 2015)
18

4. Skala Wajah dan Barker

Skala nyeri enam wajah dengan eskpresi yang berbeda, menampilkan

wajah bahagia hingga wajah sedih. Digunakan untuk mengekspresikan

rasa nyeri pada anak mulai usia 3 (tiga) tahun (Potter & Perry, 2005 dalam

Handayani, 2015).

Gambar 2.4 Skala Wajah dan Barker Sumber :(Potter & Perry, 2005
dalam Handayani, 2015)

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri antara lain :

1. Usia

Tidak ada batasan usia secara pasti yang menunjukkan bahwa nyeri haid

hanya terjadi pada usia tertentu. Setiap perempuan yang masih berusia

produktif dan mengalami haid berpotensi mengalami nyeri haid.

Sedangkan menurut teori Hendrik (2009) usia perempuan semakin tua

kejadian nyeri haid jarang di temukan.

2. Lama Menstruasi

Semakin lama menstruasi terjadi, maka makin sering uterus berkontraksi,

akibatnya semakin banyak pula prostagladin yang dikeluarkan. Akibat

produksi prostagladin yang berlebihan, maka timbul rasa nyeri. Selain itu

kontraksi uterus yang terus-menerus juga menyebabkan suplay darah ke

uterus berhenti sementara sehingga terjadilah nyeri menstruasi (Shanon,


19

2009).

3. Siklus Haid

Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid

yang setiap bulanya relativ tetap yaitu selama 28 hari. Jika berlebihanpun

perbedaan waktunya tidak terlalu jauh berbeda, tetapi pada kisaran 21-35

hari dihitung pada hari pertama haid sampai bulan berikutnya (Judha

Mohammad, 2012).

4. Kejiwaan

Kondisi kejiwaan yang tidak stabil pada wanita akan mengaktivasi

hipotalamus yang selanjutnya mengendalikan dua sistem yaitu simpatis

dan sistem korteks adrenal. Paparan ketidak stabilan kondisi emosional ini

akan meningkatkan hormon adrenalin, tiroksin dan kortisol yang

berpengaruh secara signifikan pada hemeostasis. Hal inilah yang

menyebabkan vasokontriksi pada daerah yang terkena nyeri. Sehingga

menimbulkan efek penekanan pada pembulu darah yang dapat

menyebabkan nyeri haid.

5. Keletihan atau cemas

Keletihan dapat meningkatkan persepsi nyeri dan rasa kelelahan

menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurukan kemampuan

koping. Hal ini terjadi karena masalah pada setiap individu yang menderita

penyakit dalam jangka waktu yang lama.

6. Berat Badan

Faktor lain yang mempengaruhi nyeri menstruasi adalah kelebihan berat


20

badan yang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk yang di warisi,atau

di peroleh dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon

ekstrogen akibat adanya kelebihan kolestrol, dimana kolestrol merupakan

prekusor dari ektrogen. Perubahan hormon bisa terjadi akibat timbunan

lemak pada perempuan yang mengalami obesitas.timbunan lemak memicu

pembuatan hormon terutama ekstrogen. Pada perempuan obesitas ektrogen

tidak hanya diproduksi oleh ovarium tetapi juga diproduksi oleh lemak

yang berada dibawah kulit. Ekstrogen ini menyebabkan meningkatkan

kontraksi uterus. Dimana akan menyebabkan nyeri pada saat menstruasi

2.3 Konsep Dismenore

2.3.1 Definisi Dismenore

Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa yunani, dimana “dys”

berarti sulit, nyeri, abnormal, “meno” yang berarti bulan, dan “orrhea” yang

berarti yang berarti aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi pada saat

haid atau menstruasi yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut

dan panggul yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan

pengobatan (Judha, 2012).

2.3.2 Klasifikasi Dismenore

Klasifikasi dismenore menurut Anurogo & Wulandari (2011) dibagi

menjadi dua, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder.

2.3.2.1 Dismenore Primer

Dismenore primer adalah nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan alat-

alat genetalia yang nyata. Dismenore primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan
21

pertama setelah haid pertama.

1. Penyebab Dismenore Primer

1) Faktor endokrin. Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase corpus

luteum. Hormon progesteron menghambat atau mencegah

kontraktilias uterus sedangkan hormon ekstrogen merangsang

kontraktilitas uteus. Di sisi lain, endometrium dalam fase sekresi

memproduksi prostagladin F2 sehingga menyebabkan kontraksi otot-

otot polos. Jika kadar prostagladin yang berlebihan memasuki

peredaran darah maka selain dismenore dapat juga di jumpai efek

lainya seperti nausea (mual), muntah, diare flushing (respon

invulenter tak terkontrol) dari sistem syaraf yang memicu pelebaran

pembulu kapiler kulit, dapat berupa warna kemerahan atau sensasi

panas. Jelaslah bahwa peningkatan kadar prostagladin memegang

peranan penting pada timbulnya dismenore primer.

2) Kelainan organik, seperti retrofleksia uterus (kelainan letak arah

anatomis rahim), hipospadia uterus (perkembangan rahim yang

lengkap), obtruksi kanalis servikalis (sumbatan saluran jalan lahir),

mioma submukosa bertangkai (tumor jinak yang terdiri dari jaringan

otot), dan polip endometrium.

3) Faktor kejiwaan atau gangguan pisikis, seperti rasa bersalah,

ketakutan seksual, takut hamil, hilangnya tempat berteduh, konflik

dengan maslah jenis kelaminnya, dan imaturitas (belum mencapai

kematangan)
22

4) Faktor konstitusi, seperti anemia dan penyakit menahun juga dapat

mempengaruhi timbulnya dismenore

5) Faktor alergi, penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset, ada

hubungan antara dismenore dengan urtikaria (biduran), migrain, dan

asma

2. Faktor Resiko Dismenore Primer

1) Usia saat menstruasi pertama kurang dari 12 tahun

2) Belum pernah melahirkan anak

3) Haid memanjang atau dalam waktu lama

4) Merokok

5) Riwayat keluarga positif terkena penyakit

6) Kegemukan

3. Manifestasi Klinis Dismenore Primer

Dismenore primer hampir selalu terjadi saat siklus ovulasi (ovulatory

cycles) dan biasanya muncul dalam setahun setelah haid pertama. Pada

dismenore primer klasik, nyeri di mulai bersamaan dengan onset haid atau

hanya sesaat sebelum haid dan bertahan atau menetap selama 1-2 hari.

Nyeri di deskripsikan sebagai spasmodik dan menyebar ke bagian

belakang (punggung) atau paha atas atau tengah.

Berhubungan dengan gejala-gejala umum, seperti berikut :

1) Malaise (rasa tidak enak badan)

2) Fartigue (lelah)

3) Nausea (mual) dan vomiting (muntah)


23

4) Diare

5) Nyeri punggung bawah

6) Sakit kepala

7) Kadang-kadang dapat juga di sertai vertigo atau sensasi jatuh,

perasaan cemas, gelisah, hingga jatuh pingsan

8) Potret klinis dismenore primer termasuk onset segera setelah haid

pertama dan biasanya berlangsung sekitar 48-72 jam, sering mulai

beberapa jam sebelum atau sesudah setelah haid.

4. Ciri-ciri Dismenore Primer

Ciri-ciri dismenore primer menurut Edmundson (2006), dismenore primer

memiliki ciri khas sebagai berikut :

1) Onset dalam 6-12 bulan setelah haid pertama

2) Nyeri pelvis atau perut bawah di mulai dengan onset haid dan berakhir

selama 8-72 jam

3) Nyeri punggung

4) Nyeri paha di medial atau interior

5) Sakit kepala

6) Diare

7) Nausea (mual) vomiting (muntah)

5. Karakteristik Dismenore Primer

Menurut (Badziad, 2003), karakteristik dismenore primer dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Nyeri sering di temukan pada usia muda


24

2) Nyeri sering timbul segera setelah haid mulai teratur

3) Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan kadang di sertai mual,

muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala

4) Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama

atau kedua haid

5) Jarang ditemukan kelainan genetalia pada pemeriksaan ginekologis

6) Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikametosa

2.3.2.2 Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder merupakan suatu nyeri pada bagian abdomen yang

disebabkan karena adanya kelainan pada panggul. Dismenore sekunder bisa

terjadi setelah remaja mengalami menstruasi, tetapi paling sering datang pada usia

20-30 tahunan. Penyebab yang paling sering dialami oleh remaja adalah

endometriosis, adenomyosis, polip endometrium, chronic pelvic inflammatory

disease dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau intra uterine device (IUD)

(Anurogo, 2011).

Dismenore sekunder yang dirasakan oleh penderita berlangsung dari 2

sampai 3 hari selama menstruasi, namun penderita dismenore sekunder biasanya

terjadi pada remaja yang memiliki umur lebih tua dan sebelumnya mengalami

siklus menstruasi yang normal (Reeder, 2013).

1. Penyebab Dismenore Sekunder

Beberapa penyebab dismenore sekunder antara lain:

1) Intrauterine contraceptive devices (alat kontrasepsi dalam rahim).

2) Adenomyosis (adanya endometrium selain di rahim).


25

3) Uterine myoma (tumor jinak rahim yang terdiri dari jaringan otot),

terutama mioma submukosum (bentuk mioma uteri).

4) Uterine polyps (tumor jinak di rahim).

5) Adhesions (pelekatan).

6) Stenosis atau striktur serviks, striktur kanalis servikals, varikosis

pelvik, dan adanya AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).

7) Ovarian cysts (kista ovarium).

8) Ovarian torsion (sel telur terpuntir atau terpelintir).

9) Pelvic congestion syndrome (gangguan atau sumbatan di panggul).

10) Uterine leiomyoma (tumor jinak otot rahim).

11) Mittelschmerz (nyeri saat pertengahan siklus ovulasi).

12) Psychogenic pain (nyeri psikogenik).

13) Endometriosis pelvis (jaringan endometrium yang berada di panggul

14) Penyakit radang panggul kronis.

15) Tumor ovarium, polip endometrium.

16) Kelainan letak uterus seperti retrofleksi, hiperantefleksi, dan

retrofleksi terfiksasi.

17) Faktor psikis, seperti takut tidak punya anak, konflik dengan

pasangan, gangguan libid.

18) Allen-masters syndrome (kerusakan lapisan otot di panggul sehingga

pergerakan serviks (leher rahim) meningkat abnormal). Sindrom

masters allen di tandai dengan nyeri perut bagian bawah yang akut,

nyeri saat bersenggama (dyspareunia), kelelahan yang sangat


26

(excessive fartigue), nyeri panggul secara umum (general pelvice

pain), dan nyeri punggung (backache).

2. Manifestasi Klinis Dismenore Sekunder

Nyeri dengan pola yang berbeda di dapatkan pada dismenore sekunder

yang terbatas pada onset haid. Ini biasanya berhubungan dengan perut

besar atau kembung, pelvis terasa berat, dan nyeri punggung. Secara klinis,

nyeri meningkat secara progresif selama fase luteal dan akan memuncak

sekitar onset haid.

Berikut adalah gejala klinis dari dismenore sekunder :

1) Dismenore terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah haid

pertama

2) Dismenore dimulai setelah usia 25 tahun

3) Dismenore ketidaknormalan pelvis dengan pemeriksaan fisik,

pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvis inflammatory

disease (penyakit radang panggul), dan pelvis adhesion (perlengketan

pelvis)

4) Sedikit atau tidak ada respons terhadap obat golongan NSAID

(nonstreroidal Anti-infalammatory drug) atau obat anti inflamasi non-

steroid, kontrasepsi oral, atau keduanya.

3. Ciri-ciri Dismenore Sekunder

Ciri-ciri dismenore sekunder menurut (Edmundson, 2006), dismenore

sekunder memiliki ciri khas sebagai berikut:

1) Onset pada usia sekitar 20-30 tahun, setelah siklus haid yang relatif
27

tidak nyeri di masa lalu

2) Inferitilits

3) Darah haid yang banyak atau perdarahan yang tidak teratur

4) Rasa nyeri saat berhubungan seks

5) Vaginal

4. Karakteristik Dismenore Sekunder

Karakteristik dismenore sekunder menurut Badziad (2003) dapat di

rumuskan sebagai berikut :

1) Lebih sering di temukan pada usia tua dan setelah dua tahun

mengalami siklus haid teratur

2) Nyeri dimulai saat haid dan meningkat kebersamaan dengan keluarnya

darah haid

3) Sering di temukan kelainan ginekologis

4) Pengobatanya sering kali memerlukan tindakan operatif

5. Pembagian Klinis Dismenore

Pembagian klinis dismenore menurut (Manuaba, 2009) yaitu :

1) Dismenore Ringan

Dismenore ini berlangsung beberapa saat, diaman penderitanya masih

dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari

2) Dismenore sedang

Dalam dismenore ini penderita memerlukan obat penghilang rasa

nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktivitasnya.


28

3) Dismenore Berat

Dismenore ini disertai dengan sakit kepala, sakit punggung, diare dan

rasa tertekan, sehingga penderitanya perlu beristirahat dalam beberapa

hari.

2.3.3 Penanganan Dismenore

Dismenore dapat ditangani dengan 2 cara yaitu dengan tindakan

farmakologi dan non farmakologi.

2.3.3.1 Tindakan Farmokologi

Terapi pengobatan dismenore adalah menekan adalah menekan

ovulasi dengan memberikan kontrasepsi oral atau memberikan salah satu

inhibitor sintetase prostaglandin NSAIDS (Non-Steroidal Anti Inflamation

Drug) Seperti asam mefenamat. Ibu profen, natrium diklofenat atau

naproxen. Efektifitas pengobatan masing masing obat nampaknya berbeda

sedikit. NSAIDS (Non- Steroidal Anti Inflamation Drug) mungkin lebih

disukai oleh wanita yang tidak menginginkan penggunaan hormon dan

lebih suka menggunakan obat obatan dalam jangka waktu sesingkat

mungkin. obat ini di gunakan pada saat timbul nyeri pertama kali dan

diteruskan hingga 5 hari. Dismenore reda pada 95 persen kasus,baik

dengan kontrasepsi oral maupun NSAIDS. Jika pilihan pengobatan gagal

mengurangi dismenorea pilihan lain dapat dicoba (Liewelly, 2009).

2.3.3.2 Penanganan non farmakologi

Berikut adalah cara penanganan non farmakologis untuk mengatasi

dismenore menurut (Laila, 2011) sebagai berikut :


29

1) Kompres Hangat dan Kompres dingin

Suhu panas merupakan ramuan tradisional turun-temurun yang patut di

coba. Gunakan beating pad (bantal pemanas), kompres handuk, atau botol

berisi air panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut

atau pinggang bagian belakang). Suhu panas di ketahui bisa

meminimalkan ketegangan otot. Setelah otot rileks, rasa nyeri pun akan

berangsur hilang.

2) Minuman air putih minimal delapan gelas setiap hari

Minum hingga minimal delapan gelas air putih setiap hari dapat

mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Bukan itu saja, minum minimal

delapan gelas air putih setiap hari juga dapat bermanfaat mengusir toksin

dalam tubuh dan menjaga tubuh agar tetap terpenuhi cairanya. Sehingga,

anda tidak mudah lelah dan tubuh pun terasa lebih sehat. Minum lebih

banyak air putih saat menstruasi juga di lakukan untuk mencegah

penggumpalan cairan dan melancarkan peredaran saluran darah. Hal ini

membuat tubuh tetap terasa sehat dan nyaman walaupun menstruasi

datang.

3) Istirahat yang cukup

Cara ini merupakan salah satu resep kuno yang juga mampu

menghilangkan berbagai macam penyakit, tak terkecuali sakit saat

menstruasi. Saat menstruasi datang, istirahat untuk meredakan rasa sakit

dapat di lakukan dengan banyak cara, misalnya tidur, duduk-duduk sambil


30

menenagkan diri, atau bersantai sembari menonton film. Ketika

menstruasi, istirahtlah yang cukup di perlukan untuk mengistirahatkan

otot-otot yang tegang saat berkontraksi meluruhkan lapisan endometrium.

4) Latihan abdominal stretching exercise

Abdominal stretching exercise (latihan peregangan otot) merupakan suatu

latihan peregangan otot terutama pada perut yang dilakukan selama 10

menit. Latihan ini dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan otot,

daya tahan dan fleksibilitas uterus sehingga diharapkan dapat mengurangi

nyeri haid (Salbiah, 2015)

2.4 Konsep Abdominal Stretching

2.4.1 Definisi Abdominal Stretching

Exercise merupakan salah satu manajemen non farmakologis yang lebih

aman digunakan karena menggunakan proses fisiologis (Woo & McEneaney,

2010). Stretching (peregangan) adalah aktivitas fisik yang paling sederhana.

Stretching merupakan suatu latihan untuk memelihara dan mengembangkan

fleksibilitas atau kelenturan (Senior, 2008). Adapun salah satu cara exercise/

latihan untuk mengurangi intensitas nyeri haid adalah dengan melakukan

abdominal stretching exercise (Thermacare, 2010 dalam Ningsih, 2011).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Latihan Abdominal

Stretching adalah latihan peregangan dalam memelihara dan mengembangkan

fleksibiltas atau kelenturan daerah perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid

(dismenore).
31

2.4.2 Manfaat Abdominal Stretching

Menurut Alter (2008) dalam Fauziah (2015), manfaat abdominal

stretching antara lain adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan fisik seorang atlet.

2. Mengoptimalkan daya tangkap, latihan dan penampilan atlet pada berbagai

bentuk gerakan yang terlatih.

3. Meningkatkan mental dan relaksasi fisik.

4. Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.

5. Mengurangi resiko keseleo sendi dan cedera otot (kram).

6. Mengurangi resiko cedera punggung.

7. Mengurangi rasa nyeri otot dan ketegangan otot.

8. Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi (dismenore) bagi wanita.

2.4.3 Teknik Abdominal Stretching

Adapun langkah – langkah latihan abdominal stretching adalah sebagai

berikut :

1. Cat Stretch

Posisi awal : tangan dan lutut di lantai.

1) Punggung dilengkungkan, perut di gerakkan ke arah lantai senyaman

mungkin. Tegakkan dagu dan mata melihat lantai. Tahan selama 10

detik sambil dihitung dengan bersama, lalu relaks.


32

2) Kemudian punggung digerakkan ke atas dan kepala menunduk ke

lantai. Tahan selama 10 detik sambil dihitung dengan bersama, lalu

relaks.

3) Duduk di atas tumit, rentangkan lengan ke depan sejauh mungkin.

Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara, lalu relaks.

Keterangan : Latihan dilakukan sebanyak 3 kali.

2. Lower Trunk Rotation

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki di lantai, kedua

lengan dibentangkan keluar.

1) Putar perlahan lutut ke kanan sedekat mungkin dengan lantai.

Pertahankan bahu tetap di lantai. Tahan selama 20 detik sambil

dihitung dengan suara.


33

2) Putar perlahan kembali lutut ke kiri sedekat mungkin dengan lantai.

Pertahankan bahu tetap di lantai. Tahan selama 20 detik sambil

dihitung dengan suara, kemudian kembali ke posisi awal.

Keterangan :Latihan dilakukan sebanyak 3 kali.

3. Buttock / Hip Stretch

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk.

1) Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada paha kiri diatas

lutut.

Pegang bagian belakang paha dan tarik ke arah dada senyaman

mungkin. Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara,

kemudian kembali ke posisi awal dan relaks

Keterangan :Latihan dilakukan sebanyak 3 kali.

4. Abdominal Strengthening : Curl Up

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki di lantai, tangan di

bawah kepala.

a. Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong ke arah langit – langit.


34

Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara.

b. Ratakan punggung sejajar lantai dengan mengencangkan otot – otot

perut dan bokong.

c. Lengkungkan sebagian tubuh bagian atas ke arah lutut, tahan selama

20 detik

Keterangan :Latihan dilakukan sebanyak 3 kali.

5. Lower Abdominal Strengthening

Posisi awal:berbaring terlentang, lutut ditekuk, lengan dibentangkan

sebagian keluar.

a. Letakkan bola antara tumit dan bokong. Ratakan punggung bawah ke

lantai dengan mengencangkan otot – otot perut dan bokong.


35

b. Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada sambil menarik tumit dan

bola, kencangkan otot bokong. Jangan melengkungkan punggung.

Keterangan :Latihan dilakukan sebanyak 15 kali.

6. The Bridge Position

Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dan siku di lantai,

lengan dibentangkan sebagian keluar.

a. Ratakan punggung di lantai dengan mengencangkan otot – otot perut

dan bokong.

b. Angkat pinggul dan punggung bawah untuk membentuk garis lurus

dari lutut ke dada. Tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan

bersuara, kemudian perlahan kembali ke posisi awal dan relaks.


BAB 3
KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Penanganan Dismenore :
1. Farmakologi
2. Non Farmakologi
a. Kompres
b. Minum air putih
minimal 8 gelas
setiap hari
c. Istirahat yang
cukup
d. Latihan
Abdominal
Stretching

Faktor yang
mempengaruhi
nyeri :
Intensitas Nyeri Penurunan Nyeri
1. Usia Dismenore Dismenore
2. Lama
menstruasi
3. Siklus haid
4. Kejiwaan
5. Keletihan Kategori Nyeri Dismenore :
dan cemas
6. Berat badan 1. Nyeri ringan
2. Nyeri sedang
3. Nyeri berat

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Abdominal Stretching


Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja
Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kecamatan Widang
Kabupaten Tuban)

36
37

3.2 Penjelasan Kerangka Konsep

Dari gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa, faktor yang

mempengaruhi nyeri dismenore adalah : Usia, Lama menstruasi, Siklus

haid, Kejiwaan, Keletihan, cemas, dan Berat badan. Faktor-faktor tersebut

dapat menimbulkan intensitas nyeri dismenore. Nyeri Dismenore dapat

ditangani dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Penanganan

farmakologi (pemberian asam mafenamat, ibu profen, natriumdiklofen

atau naproxen) dan penanganan non-farmakologi (kompres hangat dan

dingin, minum air putih minimal 8 gelas setiap hari, istirahat yang cukup,

relaksasi/exercise). Exercise yang digunakan adalah Latihan Abdominal

Stretching dapat mengurangi intensitas nyeri pada saat remaja mengalami

nyeri haid dengan cara menggerakkan pinggul, posisi lutut-dada.

3.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian (Nursalam, 2020). Jadi hipotesa adalah kesempatan sementara yang

belum final dan harus diperhatikan kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah

dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah :

H1 : Ada Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri

Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kecamatan

Widang Kabupaten Tuban)


38

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau

penelitian (Nursalam, 2016).

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan

desain pra-eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian “one

group pre-post test design”, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat

dengan cara melibatkan satu kelompok subjek (Nursalam, 2020).

Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pre test (pengamatan

awal) terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (X), Setelah diberikan

perlakuan, kemudian dilakukan kembali post test (pengamatan akhir). Hal

ini dilakukan untuk perbedaan yang dihasilkan antara pre test dan post

test. Peneliti memilih jenis penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Abdominal Stretching terhadap penurunan intensitas nyeri Dismenore pada

remaja.

Tabel 4.1 Rancangan One Group Pre-Post Test Design

Subjek Pra test Perlakuan Post test

K O1 X O2

Keterangan :

38
39

K : Suatu kelompok (remaja perempuan Dusun Pandan Desa Minohorejo)

X : Perlakuan (Abdominal Streaching)

O1 : Observasi skala nyeri sebelum diberikan perlakuan (pre test)

O2 : Observasi skala nyeri sesudah diberikan perlakuan (post test)

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia ; klien)

yang memenuhi kriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2020). Populasi

dalam penelitian ini adalah sejumlah 25 remaja perempuan Dusun Pandan

Desa Minohorejo.

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2020). Sampel dalam penelitian ini adalah remaja Dusun Pandan Desa

Minohorejo berjumlah 23 remaja. Kriteria yang akan dijadikan penelitian

yaitu kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2020)

1) Remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo

2) Remaja yang mengalami nyeri haid pada saat menstruasi

3) Remaja yang berusia 11-19 tahun

4) Remaja yang mengalami menstruasi tidak lebih dari 1 minggu


40

5) Siklus mens yang teratur setiap bulannya (28 hari)

6) Selama penelitian tidak melakukan pekerjaan yang berat

7) Berat badan sesuai IMT

8) Remaja yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2020)

1) Remaja yang mengalami menstruasi yang tidak timbul rasa nyeri

2) Remaja yang mengalami menstruasi lebih dari 1 minggu

3) Remaja yang memiliki riwayat sakit kejiwaan dan depresi

4) Remaja yang mengikuti penelitian, namun tidak sampai selesai

mengikuti intervensi yang diberikan

5) Remaja yang tidak hadir pada saat penelitian

6) Remaja yang mengkonsumsi obat pereda nyeri selama penelitian

berlangsung

4.2.3 Besar Sampel

Besar sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2020). Besarnya sampel

ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N (d )
41

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat signifikansi (p)

Besar sampel

Diketahui :

N
n=
1+ N (d 2)

25
n= 2
1+25 (0,05 )

25
n=
1,062

n=23,5

n=23(dibulatkan)

Jadi besar sampel untuk penelitian ini adalah 23 responden.

4.2.4. Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2020). Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan

simple random sampling. Untuk mencapai sampling ini, setiap elemen

diseleksi secara acak (Nursalam, 2020).


42

4.3 Kerangka Operasional (Frame Work)


Kerangka operasional adalah tahapan mulai dari pendekatan,

populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan

dilaksanakan (Nursalam, 2016). Kerangka operasional penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :

Populasi
Seluruh remaja perempuan Dusun Pandan Desa Minohorejo sejumlah 25 remaja

Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan simple random sampling

Sampel Penelitian
Sebagian remaja perempuan Dusun Pandan Desa Minohorejo yang berjumlah 23 remaja

Pre Test
Pengambilan data dengan lembar kuisioner NRS sebelum diberikan latihan Abdominal
stretching

Perlakuan
Pemberian latihan Abdominal stretching

Post test
Pengambilan data dengan lembar kuisioner NRS sesudah diberikan latihan Abdominal
stretching

Pengumpulan Data

Pengolahan Data
Scoring, Coding dan Tabulating

Analisa Data
Uji paired T-test

Hasil dan Kesimpulan


43

Gambar 4.1 Kerangka Operasioanal Pengaruh Abdominal Stretching


Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada
Remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab.
Tuban)
4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lainnya)(Soeparto, putra &

Haryanto, 2000) dalam (Nursalam, 2020). Dalam riset,variabel

dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel juga

merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai

suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.

Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara

langsung bisa diukur. Sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai

suatu variabel dalam penelitian (Nursalam, 2020).

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas). Variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2020).

Variabel independen dalam penenlitian ini adalah Abdominal Stretching.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat). Variabel yang dipengaruhi

nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2020). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah penurunan intensitas nyeri

dismenore.
44
45

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi variabel yang

didasarkan pada karakteristik yang dapat diamati (diukur) dari apa yang

sedang didefinisikan atau mengubah konsep yang berupa konstruk dengan

kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan

yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Definisi

operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan

replikasi (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban

A
l S
V
a k
a
Definisi t al
ri Indikat Skor/
Operasion a
a or Kode
al U D
b
k at
el
u a
r
Variabel Suatu latihan Dilakuk S - -
Independe peregangan otot an O
n : terutama pada bagian sesuai P
Abdominal abdomen dengan SOP,
Stretching cara menggerakkan meliput
pinggul, posisi lutut- i
dada, untuk gerakan
mengurangi rasa :
nyeri pada saat
menstruasi 1. Cat
(dismenore) Stretch
2.
Lower
Trunk
Rotatio
n
3.
Buttock
/ Hip
46

Stretch
4.
Abdomi
nal
Strengt
hening :
Curl Up
5.
Lower
Abdomi
nal
Strengt
hening
6. The
Bridge
Position
Variabel Ketidaknyamanan Perubah In In Kode
Dependen dan rasa nyeri yang an nyeri str te N0/Ska
: Intensitas dirasakan pada saat pada u rv la 0 =
Nyeri wanita mengalami saat m al tidak
Dismenore menstruasi yang jika menstru en nyeri
tidak segera asi N Kode
ditangani dapat (dismen R N1/Ska
mengganggu aktifitas ore) S la 1-3
fisik dan menggagu dilihat = nyeri
rasa nyaman bagi dari ringan
para wanita skala Kode
khususnya remaja. penguk N2/Ska
uran la 4-6
nyeri = nyeri
sedang
Kode
N3/Ska
la 7-10
= nyeri
berat
4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang disusun oleh peneliti yang di

sesuaikan dengan tujuan penelitian (tujuan khusus) untuk dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur dan dapat memberikan gambaran terhadap

perbedaan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Standart

Operasional Prosedur (SOP) dan lembar pengukuran skala nyeri NRS


47

(numeric rating scale). Standart Operasional Prosedur (SOP) adalah

pedoman atau acuan untuk melakukan pekerjaan yang sesuai. dilakukan

sesuai SOP, meliputi gerakan : Cat Stretch, Lower Trunk Rotation, Buttock / Hip

Stretch, Abdominal Strengthening : Curl Up, Lower Abdominal Strengthening,

The Bridge Position . NRS (numeric rating scale) merupakan skala numerik,

skala ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat

intensitas nyeri. Skala ini dapat digunakan pada anak usia sekolah hingga

usia remaja, skala ini berupa grafik horizontal sepanjang 10 cm. Ujung

sebelah kiri menggambarkan kondisi tidak dirasakan nyeri dan ujung

sebelah kanan menggambarkan intensitas nyeri yang amat berat.

Mekanisme pengukuran dengan skala numerik NRS, yaitu responden

diminta untuk menandai salah satu titik pada grafik garis yang dianggap

mendekati atau menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan saat

pengukuran. peneliti menggunakan teknik wawancara berdasarkan

pertanyaan yang sudah di lakukan, pewawancara mengajukan pertanyaan

sesuai dengan daftar pertanyaan yang sudah di siapkan untuk mengetahui

skala nyeri haid (dismenore) yang di ambil oleh subjek dengan

berpedoman pada lembar pengukuran tingkat nyeri (Numeric Pain Rating

Scale). Pengisian hasil ukur, jika responden mengatakan nilai 0 maka

hasilnya tanpa nyeri, nilai 1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, Skala 7-

9 = nyeri berat, Skala 10 = nyeri sangat berat. Teknik ini dilakukan secara

terus menerus pada responden dari awal dan saat nyeri haid berlangsung

sekitar 1 minggu kunjungan untuk mengetahui intensitas nyeri dismenore


48

saat haid hingga nyeri haid berlangsung yang nantinya akan di masukkan

pada lembar hasil pengukuran.

1) Validitas NRS ((Numeri Rating Scale)

Validitas (kesahian) menyatakan apa yang seharusnya diukur

(Nursalam, 2020). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data itu valid. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

Li, Liu Herr dalam Swarihadiyanti (2014) bahwa validitas skala nyeri

NRS menunjukkan bahwa r-0,90.

2) Reliabilitas NRS (Numeric Rating Scale)

Reliabilitas adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Li, Liu Herr dalam Swarihadiyanti (2014) bahwa

reliabilitas skala nyeri NRS menunjukkan yaitu lebih r=0,95

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Minohorejo pada bulan Maret-

April 2021.

4.8 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data


49

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek

dan

proses pengumpulan karaktersitik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian

(Nursalam, 2020). Pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari

peneliti mengajukan surat permohonan kepada Kaprodi Ners IIKNU

TUBAN untuk

izin penelitian kemudian dilanjutkan langsung ke pihak kelurahan/desa

dilanjutkan kepada remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo. Setelah

penelitian ini mendapat ijin dari pihak setempat maka peneliti melakukan

pengumpulan data yaitu mengambil data sekunder dari Desa Minohorejo

Kecamatan Widang dan data primer dengan melakukan observasi secara

langsung terhadap remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo tentang

pengetahuan dan pernah atau tidak mendapatkan latihan Abdominal

Stretching. Observasi dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah (post test)

dilakukan latihan Abdominal Stretching.

Peneliti menemui calon responden untuk menjelaskan dan

meyakinkan bahwa data yang diambil terjaga kerahasiaannya, kemudian

menanyakan kesediaan untuk menjadi responden diwajibkan

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden, namun jika

responden menolak peneliti tidak akan memaksa dan akan menghormati

hak-haknya. Pengambilan data pertama (pre test) diukur dengan

menggunakan kuisioner, responden diberikan pertanyaan tingkat nyeri


50

(NRS) yang dirasakan pada fase/bulan sebelumnya atau sebelum diberikan

latihan Abdominal Stretching. Setelah itu melakukan latihan Abdominal

Stretching 3x selama 1 minggu. Abdominal Stretching diberikan “satu

minggu sebelum datangnya menstruasi” Pengambilan data kedua (post

test), setelah melakukan latihan dan menunggu 3 hari datangnya mestruasi,

setelah menstruasi tiba maka dilakukan observasi dihari 3 dan 4

melakukan observasi nyeri dengan menggunakan pengukuran nyeri

(NRS). Penentuan waktu pemberian perlakuan didasarkan pada perkiraan

siklus menstruasi berdasarkan siklus menstruasi sebelumnya. Misalnya,

siklus menstruasi bulan sebelumnya tanggal 14 Februari, jika sampel

memiliki siklus menstruasi 28 hari, maka diperkirakan hari pertama

menstruasi yang akan datang tanggal 15 maret, sehingga pemberian

perlakuan dilakukan mulai tanggal 5-11 Februari. Pada penelitian ini

menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive

sampling yaitu dengan penetapan sampel dengan cara memilih sampel

diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah

dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya.

4.9 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian terpenting untuk mencapai tujuan

pokok penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam

mengungkapkan fenomena (Nursalam, 2016).

4.9.1 Langkah analisa data dalam penelitian ini diantara nya:


51

1. Editing

Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari pengamatan dari lapangan

harus dilakukan penyunting (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

merupakam kegiatan untu pengecekan dan perbaikan. Apabila ada

jawaban-jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu

dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi data-data tersebut.

Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap

tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan “data missing”.

2. Coding

Usaha memberi kode-kode tertentu pada jawaban responden. hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan

analisis. Dalam penelitian ini yang perlu diberi kode variabel dependen.

Data pengukuran intensitas nyeri.

Tingkat nyeri yang dirasakan Responden

Tidak Nyeri = N0

Nyeri Ringan = N1

Nyeri Sedang = N2

Nyeri Berat = N3

3. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu di

beri penilaian atau skor. Dalam penelitian ini peneliti memberikan skor

dismenore yang dimaksudkan untuk keperluan deskriptif yaitu

menggambarkan atau mengetahui sejauh mana seseorang dalam


52

mengalami nyeri. Adapun pemberian skor tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 4.9 Scoring NRS

Keterangan :

Nilai 0 : Tidak ada rasa nyeri / Normal

Nilai 1 : Nyeri hampir tidak terasa (Sangat ringan)

Nilai 2 : Tidak menyenangkan (Nyeri ringan)

Nilai 3 : Bisa di toleransi (Nyeri sangat terasa)

Nilai 4 : Menyedihkan (Kuat, nyeri yang dalam)

Nilai 5 : Sangat menyedihkan (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk)

Nilai 6 : Intens (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga

menyebakan tidak fokus dan kominikasi terganggu)

Nilai 7 : Sangat Intens (nyeri yang menusuk begitu kuat)

Nulai 8 : Benar-benar mengerikan (Nyeri yang begitu kuat)

Nilai 9 : Nyeri tak tertahankan (Nyeri yang begitu kuat)

Nilai 10 : Nyeri buruk sampai tidak tertahankan


53

4. Tabulating

Tabulasi data merupakan langkah memasukkan data berdasarkan hasil

penggalian data di lapangan. Hal ini dilakukan setelah, coding dan scoring

selesai dilakukan.

5. Interpretasi Data

Menurut Arikunto (1994) dalam Faqih (2012), interpretasi data

berdasarkan sub variabel dikategorikan dengan kriteria :

1. Seluruhnya : 100%

2. Hampir seluruhnya : 76%-99%

3. Sebagian besar : 51%-75%

4. Setengahnya : 50%

5. Hampir setengahnya : 26%-49%

6. Sebagian kecil : 1%-25%

7. Tidak satupun : 0%

4.9.2 Uji Statistika

Uji Statistika yang digunakan dalam penelitan ini adalah Uji

Paired T-test. Uji Paired T-test adalah uji yang digunakan sebagai uji

komparatif atau perbedaan apabila skala data kedua variabel adalah

kuantitatif (Interval atau Rasio).

1) Analisa Univariat

Analisis Univariat ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Umumnya dalam analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
54

variabel (Notoatmodjo, 2010) Variabel pada penelitian ini adalah Abdominal

Stretching dan Penurunan Intensitas Nyeri. Untuk melihat tingkat nyeri alat

ukur yang digunakan yaitu dengan skala Numeric Rating Scale.

2) Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berkolerasi

(Notoatmodjo, 2010). Analisis Bivariat pada penelitian ini untuk

menganalisis efektivitas latihan Abdominal stretching terhadap penurunan

intensitas nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo.

Analisis yang digunakan untuk mengukur skala nyeri dismenore sebelum dan

sesudah diberikan latihan Abdominal stretching. Untuk menentukan analisa

bivariat dari penelitian ini, peneliti menggunakan uji Paired T-test untuk

menguji latihan Abdominal Stretching. Syarat uji T-test adalah perbedaan dua

kelompok data berdistribusi normal. Maka harus dilakukan uji normalitas

terlebih dahulu, Untuk melihat data tersebut berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan melakukan uji normalitas atau menggunakan Uji Normalitas

Shapiro-Wilk, suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

signifikansi lebih dari 0,05 (sig. > 0,05). Jika data tidak berdistribusi normal,

maka Uji Paired T Test tidak valid untuk dipakai sehingga dapat dipakai

untuk memakai uji statistik yaitu menggunakan Uji Wilcoxon (Pamungkas

dkk, 2016)

4.9.3 Pembacaan Hasil Uji Statistika

1. Paired T-test
55

Kesimpulannya adalah data yang dihasilkan p (sig. 2 tailed) > α

(0,05) maka dinyatakan ada pengaruh abdominal stretching terhadap

penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja dusun pandan desa

Minohorejo.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Shapiro wilk test, jika

dari hasil analisa data berdistribusi normal nilai sig. p < 0,005 dan

apabila p > 0,005 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Wilcoxon

Setelah data diperoleh, data akan dianalisa dengan menggunakan

uji analisa Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α = 0,05, merupakan

alternative analisis data apabila desain penelitiannya adalah pre dan

post test, skala tertinggi ordinal, rasio, atau interval, sample di ambil

secara random dan tidak ada control.

4.9.4 Cara Penarikan Kesimpulan

1. Jika P value > 0,05 maka H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara

variabel-variabel tersebut.

2. Jika P value ≤ 0,05 maka H1 diterima, artinya ada pengaruh antara

variabel-variabel tersebut.

4.9.5 Piranti Yang Digunakan Untuk Menganalisa


56

Uji statistik dengan menggunakan software SPSS versi 20.0 for

windows

4.10 Etika Penelitian

4.10.1 Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian, yaitu dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat,

2007).

4.10.2 Confidiently

Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disajikan (Hidayat, 2007). Nama responden tidak perlu dicantumkan

dalam laporan penelitian, hanya menggunakan kode saja.

4.10.3 Anonimity

Semua Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).


BAB 5

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Dari pengumpulan data yang dilakukan pada responden, penulis

mendapatkan keterangan dari 23 orang responden dimana responden tersebut

bersedia menjadi responden, dimana data tersebut dikelompokkan oleh peneliti

menjadi 2 yaitu data umum dan data khusus, yang diuraikan sebagai berikut :

5.1.1 Data Umum Lokasi Penelitian

Data umum yang diperoleh peneliti pada penelitian ini meliputi:

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambaran umum lokasi penelitian meliputi :

1.) Lokasi Penelitian

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Desa Minohorejo adalah

Desa di Kecamatan Widang yang sebelah barat berbatasan dengan

Desa Gesing (Palang) sebelah utara Desa Ngimbang (Palang), Timur

Desa Sumberjo (Widang) dan sebelah selatan Desa Sumberagung

(Plumpang). Dusun Pandan sendiri merupakan salah satu wilayah

yang masuk kedalam lingkungan Desa Minohorejo. Dusun pandan ini

berada wilayah ujung paling Barat di Desa Minohorejo.

2.) Visi dan Misi

(1) Visi Desa Minohorejo

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Visi Desa Minohorejo

57
58

adalah Pelayanan masyarakat yang dilandasi dengan ibadah demi

tercapainya Minohorejo yang religius, makmur, maju dan

sejahtera.

(2) Misi Desa Minohorejo

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilakukan untuk mewujudkan visi.

a. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk

menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Terwujudnya dan berkembangnya kegiatan keagamaan untuk

menambah kaimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

b. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha

kerukunan antar dan intem warga masyarakat yang disebabkan

karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan

lainnya dalam suasana saling menghargai.

Terwujudnya kerukunan antar dan intem warga masyarakat

yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan,

organisasi, dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan

menghormati.
59

c. Membangun infrastruktur Desa yang memadai

Mewujudkan peningkatkan akses masyarakat miskin, hampir

miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum minoritas

terhadap pelayanan infrastruktur dasar di wilavah berdesaan.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun

kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatas

permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.

d. Membangun dan meningkatkan hasi pertanian dengan jalan

penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani,

pemupukan, dan polatanam yang baik.

Mendorong untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan

keterampilan aparatur pertanian serta masyarakat tani.

Peningkatan produktivitas dan produksi dalam rangka

ketahanan pangan.

e. Menata Pemerintahan Desa Minohorejo yang kompak dan

bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.

Terwujudnya Pemerintahan Desa Minohorejo yang kompak

dan bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.

2. Struktur Pemerintahan Desa Minohorejo

1.) Kepala Desa : Suyono

2.) Sekretaris Desa : Muhammad Sagung

3.) Kasi Pemerintahan : Rahmad Setiawan

4.) Kasi Kesra : Dul Basit


60

5.) Kasi Yanmum : Sakur

6.) Kaur Keuangan : Ahmad Basori

7.) Kaur Perencanaan : Samto Utomo

8.) Kaur Tata Usaha :-

9.) Kepala Dusun Pandan :-

10.) Kepala Dusun Beringin : Mohammad Ridwan

11.) Kepala Dusun Gowah : Suwarno

12.) Kepala Dusun Pancur : Tamin

5.1.2 Data Umum Responden

1. Karakteristik responden berdasarkan umur

Responden dalam penelitian ini adalah remaja Dusun Pandan Desa

Minohorejo pada bulan Mei 2021 dengan jumlah 23 remaja.

Tabel 5.1 Tendensi Sentral Responden Berdasarkan Umur Pada


Remaja Dusun Pandan Desa Minohorejo Tahun 2021

No. Mean Median Modus Minimum Maximum


1 17,13 17 17 15 19
Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata 17,13, Nilai

median responden berumur 17 tahun, Nilai modus responden berumur 17

tahun, Nilai terendah responden berumur 15 tahun dan nilai tertinggi adalah

berumur 19 tahun.
61

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Berikut adalah Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada remaja

Dusun Pandan Desa Minohorejo.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Remaja


Dusun Pandan Desa Minohorejo Tahun 2021
No. Pendidikan Frekuensi Prosentasi (%)
1 SMP 7 30
2 SMA 16 70
Jumlah 23 100
Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

pendidikan jenjang SMA sebanyak 16 (70%) responden.

5.1.3 Data Khusus

Data Khusus yang diperoleh dari penelitian ini meliputi :

1. Tingkat intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan latihan abdominal

stretching.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore


Sebelum Diberikan Latihan Abdominal Stretching Di
Dusun Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang Tahun
2021.
No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak Nyeri (0) 0 0
2 Nyeri Ringan (1-3) 2 9
3 Nyeri Sedang (4-6) 13 56
4 Nyeri Berat (7-10) 8 35
Jumlah 23 100
Sumber : Data primer peneliti, tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui dari 23 (100%) responden

menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan nyeri

sedang 13 (56%) responden.


62

2. Tingkat intensitas nyeri dismenore sesudah diberikan latihan

abdominal stretching.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore


Sesudah Diberikan Latihan Abdominal Stretching Di
Dusun Pandan Desa Minohorejo Kec. Widang Tahun
2021
No. Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak Nyeri (0) 2 9
2 Nyeri Ringan (1-3) 13 56
3 Nyeri Sedang (4-6) 6 26
4 Nyeri Berat (7-10) 2 9
Jumlah 23 100
Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat diketahui dari 23 (100%) responden

menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan nyeri ringan

13 (56%) responden.

3. Analisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa

Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).

Tabel 5.5 Analisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap


Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja
Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab.
Tuban) tahun 2021.
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri
Kategori Nyeri Ringan Sedang Berat Total
No.
Nyeri (0) (1-3) (4-6) (7-10)
f % f % f % f % f %
Sebelum
1
Perlakuan 0 0 2 9 13 56 8 35 23 100
Sesudah
2 9
Perlakuan 2 13 56 6 26 2 9 23 100
Wilcoxon Test Asymp. Sign (2-sided) = 0,000
Sumber : Data Primer Peneliti, Tahun 2021
63

5.2 Analisa Data

Analisa dalam penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon dengan tingkat

kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai Asymp Sig (2-tailed) p = 0,000 dimana 0,000

dimana nilai p < α (0,000<0,05) maka H1 diterima artinya terdapat Pengaruh

Abdominal Stretching Terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada

remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).


BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan

6.1.1 Identifikasi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore Sebelum Diberikan


Latihan Abdominal Stretching di Dusun Pandan Desa Minohorejo
Kec. Widang Tahun 2021
Hasil penelitian bahwa sebelum diberikan latihan abdominal stretching

menunjukkan hasil dari 23 (100%) responden 13 diantaranya mengatakan nyeri

sedang paling banyak menunjukkan diangka 4. Hal ini dibuktikan pada saat

mengisi kuisioner Pada saat penelitian, responden yang tergolong dalam kategori

nyeri sedang diantaranya karena kurangnya penanganan saat dismenore, namun

hanya menangani dengan cara istirahat.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Ningsih, Eliyawati & Setyawati (2018) untuk mengetahui pengaruh senam

abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenore primer pada

remaja putri di MA Al-Amiriyyah menunjukkan bahwa sebelum diberikan

perlakuan sebagian besar responden memiliki kategori nyeri sedang. Penelitian

lain yang telah dilakukan oleh Syaiful & Naftalin (2018) untuk mengetahui

abdominal stretching exercise menurunkan intensitas nyeri dismenorea pada

remaja putri menunjukkan bahwa sebelum diberikan abdominal stretching

exercise kepada responden hasil setengahnya responden memiliki kategori nyeri

ringan (50%) maupun nyeri sedang (50%). Penelitian lain yang telah dilakukan

juga oleh Trisnawati & Mulyandari (2020) untuk mengetahui pengaruh senam

dismenore terhadap penurunan nyeri dismenore pada mahasiswa kebidanan

64
65

menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan menunjukkan sebelum diberikan

perlakuan sebagian besar responden memiliki kategori nyeri sedang.

Muttaqin (2008) mengatakan bahwa nyeri adalah suatu pengalaman

sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan

yang bersifat subjektif. Walaupun rasa nyeri hanya bersifat protopatik (primer),

namun pada hakekatnya apa yang tersirat dalam nyeri itu adalah rasa majemuk

yang diwarnai oleh nyeri, panas/dingin, dan rasa tekan. Nyeri dibagi menjadi 2

klasifikasi yaitu nyeri akut dan nyeri kronis, Nyeri akut berlangsung tiba-tiba pada

umumnya berhubungan dengan adanya suatu trauma atau cedera spesifik. Nyeri

akut mengindikasikan adanya suatu kerusakan atau cedera yang baru saja terjadi.

Sedangkan nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara

konstan atau intermitten dan menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini

berlangsung diluar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat

dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik. Nyeri kronis adalah suatu

keadaan ketidaknyamanan yang dialami individu yang berlangsung selama enam

bulam atau lebih.

Nyeri menstruasi yang dialami remaja sebelum latihan abdominal

stretching disebabkan karena adanya peningkatan produksi prostaglandin

sehingga menyebabkan hiperaktifitas uterus. Nyeri disebabkan oleh beberapa

faktor antara lain : usia, lama menstruasi, siklus haid, kejiwaan, keletihan atau

cemas dan berat badan. Semakin lama menstruasi terjadi, maka makin sering

uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak pula prostaglandin yang

dikeluarkan. Akibat produksi prostagladin yang berlebihan, maka timbul rasa


66

nyeri. Selain itu kontraksi uterus yang terus-menerus juga menyebabkan suplay

darah ke uterus berhenti sementara sehingga terjadilah nyeri menstruasi atau

dismenore (Shanon, 2009). Beberapa faktor Penyebab Dismenore antara lain :

faktor endokrin, kelainan organik, faktor kejiwaan, faktor konstitusi dan faktor

alergi.

Dari hasil penelitian dan teori yang ada, peneliti berpendapat tingkat

intensitas nyeri dismenore pertemuan awal yang dikaji pada saat melakukan

pengkajian pre-test, dari 23 responden 2 (9%) remaja mengatakan nyeri ringan

dikarenakan pada saat menstruasi mereka mengurangi aktifitas fisik,

mengkonsumsi obat pereda nyeri dan sedikit melakukan peregangan otot, 13

(56%) mengatakan nyeri sedang dikarenakan pada saat menstruasi mereka hanya

menangani dengan minum obat pereda nyeri ada pula yang hanya menangani

dengan cara istirahat dan 8 (35%) mengatakan nyeri berat dikarenakan melakukan

aktifitas yang berat sehingga mereka sering mengalami keletihan, dan faktor dari

pikiran mereka yang selalu merasa cemas pada saat menstruasi datang dan remaja

belum mengerti tentang cara mengatasi nyeri dismenore. Berdasarkan pemaparan

tersebut ketika diberikan latihan abdominal stretching pada remaja yang

menstruasi dapat mengurangi intensitas nyeri dismenore.

6.1.2 Identifikasi Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore Sesudah Diberikan


Latihan Abdominal Stretching Di Dusun Pandan Desa Minohorejo
Kec. Widang Tahun 2021
Hasil penelitian bahwa sebelum diberikan latihan abdominal stretching

menunjukkan hasil dari 23 (100%) responden 13 diantaranya mengatakan nyeri

ringan paling banyak menunjukkan diangka 3. Berdasarkan hasil pemaparan


67

diatas diketahui bahwa tingkat intensitas nyeri dismenore mengalami penurunan

setelah diberikan latihan abdominal stretching.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Ningsih, Eliyawati & Setyawati (2018) untuk mengetahui pengaruh senam

abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenore primer pada

remaja putri di MA Al-Amiriyyah menunjukkan bahwa setelah diberikan

perlakuan sebagian besar responden memiliki kategori nyeri ringan. Penelitian

lain yang telah dilakukan oleh Syaiful & Naftalin (2018) untuk mengetahui

abdominal stretching exercise menurunkan intensitas nyeri dismenorea pada

remaja putri menunjukkan bahwa sesudah diberikan abdominal stretching

exercise kepada responden sebagian besar responden memiliki kategori nyeri

ringan. Penelitian lain yang telah dilakukan juga oleh Trisnawati & Mulyandari

(2020) untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan nyeri

dismenore pada mahasiswa kebidanan menunjukkan bahwa pada kelompok

perlakuan menunjukkan sesudah diberikan perlakuan sebagian besar responden

memiliki kategori nyeri ringan.

Latihan fisik (exercise), relaksasi seperti yoga ataupun latihan nafas

dalam, melakukan aktifitas fisik seperti olahraga, bersepeda dan senam aerobic,

akupresure, kegiatan tersebut dapat menangani nyeri dismenore. Adapun salah

satu cara exercise latihan untuk menurunkan intensitas nyeri haid adalah dengan

melakukan latihan abdominal stretching exercise (Thermacare, 2010 dalam

Ningsih, 2011). Latihan abdominal stretching exercise merupakan latihan

peregangan dalam memelihara dan mengembangkan fleksibilitas atau kelenturan


68

daerah perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid (dismenore). Latihan ini

dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas,

sehingga diharapkan dapat mengurangi nyeri haid (Thermacare, 2010). Teknik ini

merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas

nyeri haid sehingga perlu dilakukan penelitian efektifitas latihan abdominal

stretching terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. Ketika melakukan

abdominal stretching exercise otak akan menghasilkan endhorphin. Sehingga

pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis

antara neuron nyeri perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya

substansi P akan menghantarkan impuls. Pada saat tersebut, endorphin akan

memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik, sehingga tranmisi impuls

nyeri di medulla spinalis menjadi terhambat, sehingga dismenore primer menjadi

berkurang.

Penelitian ini dilakukan selama 3x pertemuan, (pre test) diukur dengan

menggunakan kuisioner, responden diberikan pertanyaan tingkat nyeri (NRS)

yang dirasakan pada fase/bulan sebelumnya atau sebelum diberikan latihan

Abdominal Stretching. Setelah itu melakukan latihan Abdominal Stretching 3x

selama 1 minggu. Abdominal Stretching diberikan “satu minggu sebelum

datangnya menstruasi” Pengambilan data kedua (post test), setelah melakukan

latihan dan menunggu 3 hari datangnya mestruasi, setelah menstruasi tiba maka

dilakukan observasi dihari 3 dan 4 melakukan observasi nyeri dengan

menggunakan pengukuran nyeri (NRS). Selama proses penelitian tersebut

responden megalami penurunan intensitas nyeri dismenore.


69

Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada, bahwa sebagian besar

responden mengatakan tidak nyeri 2 (9%) dikarenakan selama penelitian

responden sangat memperhatikan apa yang diinstruksikan peneliti, taat pada

syarat yang diberikan peneliti sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dan pada saat

melakukan latihan abdominal stretching responden melakukan dengan sungguh-

sungguh sesuai SOP, Nyeri ringan 13 (56%) dikarenakan pada saat penelitian

responden taat pada syarat yang diberikan peneliti sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi responden melakukan latihan abdominal stretching responden melakukan

dengan sungguh-sungguh sesuai SOP, dan Nyeri sedang 6 (26%) dikarenakan

pada saat penelitian, Responden tidak sepenuhnya bersungguh-sungguh

melakukan latihan abdominal stretching, dan Nyeri berat 2 (9%) dikarenakan

selama penelitian responden tidak memperhatikan yang diinstruksikan oleh

peneliti, Faktor pikiran dan aktifitas fisik responden tersebut. Hal ini dapat dilihat

dari cara responden mengikuti apa yang peneliti ajarkan.

6.1.3 Analisis Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan


Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa
Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan latihan abdominal

stretching sebagian besar responden tergolong dalam kategori nyeri sedang

sebanyak 13 dan setelah diberikan latihan abdominal stretching menunjukkan

bahwa sebagian besar responden tergolong dalam kategori nyeri ringan sebanyak

13.

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon dengan

tingkat kemaknaan Analisa dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon


70

dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai Asymp Sig (2-tailed) p = 0,000

dimana 0,000 dimana nilai p < α (0,000<0,05) maka H1 diterima artinya terdapat

Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore

pada remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban).

Dismenore adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat

di abdomen bawah (Prawirohardjo, 2011). Nyeri dismenore ini jika tidak segera

ditangani dapat menimbulkan dampak yang dimana dismenore membuat

perempuan tidak bisa beraktivitas secara normal. Dismenore tidak hanya

menyebabkan gangguan aktivitas tetapi juga memberi dampak yang menyeluruh,

mulai dari segi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi terhadap perempuan

diseluruh dunia, Dampak psikologis dari dismenore dapat berupa konflik

emosional, ketegangan dan kegelisahan. Hal tersebut menimbulkan perasaan yang

tidak nyaman dan asing (Iswari, 2014).

Rasa nyeri yang ditimbulkan selama haid disebabkan karena terjadinya

kontraksi yang kuat atau lama pada dinding rahim, hormon prostaglandin yang

cenderung tinggi dan perlebaran leher rahim saat mengeluarkan darah haid dan

terjadinya kontraksi miometrium yang terlalu kuat saat mengeluarkan darah haid

(peluruhan lapisan endometrium uteri,bekuan darah (stolsel), sel sel epitel dan

stoma dari dinding uterus dan vagina serta cairan dan lendir dari dinding uterus,

vagina dan vulva) sehingga menyebabkan ketegangan otot saat berkontraksi dan

terjadilah nyeri saat menstruasi. Dampak yang terjadi apabila dismenore tidak

ditangani adalah gangguan rasa nyaman dan aktivitas hidup sehari-hari.


71

Olahraga atau senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat

digunakan untuk mengurangi nyeri, hal ini disebabkan saat melakukan olahraga

atau senam tubuh akan menghasilkan endorphin yang dihasilkan diotak dan sum-

sum tulang belakang. Hormon endorphin berfungsi sebagai obat penenang alami

sehingga menimbulkan rasa nyaman (Anugroho, 2011). Adapun salah satu cara

untuk mengurangi nyeri dismenore yaitu dengan melakukan latihan abdominal

stretching exercise merupakan suatu latihan peregangan otot terutama pada perut

yang dilakukan selama 10 menit. Latihan ini dirancang khusus untuk

meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas, sehingga diharapkan

dapat mengurangi nyeri haid (Thermacare, 2010)

Abdominal stretching itu sendiri tidak beda jauh dengan senam.

Abdominal stretching merupakan gabungan dari enam latihan yang terdiri dari cat

stretch, lower trunk rotation, hip stretch, abdominal strengthening (curl up),

lower abdominal strengthening, the bridge position. Fungsi dari Abdominal

stretching yaitu dapat membantu meningkatkan oksigenasi tau proses pertukaran

oksigen dan karbohidrat didalam sel serta menstimulasi aliran drainase sistem

getah bening, sehingga dapat meningkatkan kelenturan otot dengan cara

mengembalikan otot-otot pada panjangnya yang alamiah dan dapat memelihara

fungsinya dengan baik serta memperbaiki elastisitas atau fleksibilitas jaringan

tubuh, mengurangi kram pada otot, mengurangi nyeri otot dan mengurangi rasa

sakit pada saat menstruasi.

Dari hasil penelitian di atas bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

sesudah diberikan latihan abdominal stretching pada remaja Dusun Pandan Desa
72

Minohorejo dengan nilai p-value yaitu 0,000. Berkurangnya tingkat nyeri pada

responden yang mengalami dismenore saat menstruasi karena perlakuan atau

pemberian latihan abdominal stretching. Peneliti melihat perubahan tingkat nyeri

tersebut tidak hanya karena senamnya saja, tetapi dapat dilihat berdasarkan faktor-

faktor lainnya seperti frekuensi, kontinuitas dan durasi senamnya dengan setiap

komponen gerakan di dalam gerakan senamnya. Semakin banyak melakukan

senam maka akan semakin tinggi pula kadar b-endorphin. Ketika seseorang

melakukan senam, maka b-endorphin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor di

dalam hipothalamus dan sastem limbik yang berfungsi untuk mengatur emosi.

Peningkatan b-endoiphin berhubungan erat dengan penununan rasa nyeri, tubuh

dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak, sehingga rasa nyeri yang dirasakan

akan berkurang.

Keberhasilan pelaksanaan abdominal stretching terhadap penurunan

intensitas nyeri dismenore sangat efektif untuk para remaja yang mengalami nyeri

dismenore karena meminimalisir nyeri dan mengurangi ketergantungan

mengkonsumsi obat-obatan, sehingga latihan abdominal stretching ini sangat

tepat untuk meringankan nyeri dismenore.

6.2 Keterbatasan Peneliti

Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari penelitian ini.

Hal ini disebabkan karena adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan

penelitian yaitu siklus menstruasi remaja ada beberapa yang ternyata tidak teratur,

dimana kadang-kadang maju lebih kurang satu minggu dan kadang-kadang

mundur lebih kurang satu minggu, sehingga peneliti sulit untuk menjadwalkan
73

mulai melakukan latihan abdominal stretching sesuai prosedur. Pada penelitian ini

peneliti mulai mengajarkan abdominal stretching lebih awal dari jadwal yang

telah ditentukan oleh peneliti.


BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Sebagian besar responden sebelum diberikan latihan abdominal stretching

di Dusun Pandan Desa Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban

mengalami nyeri sedang.

2. Sebagian besar responden setelah diberikan latihan abdominal stretching di

Dusun Pandan Desa Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban

mengalami nyeri ringan.

3. Terdapat pengaruh Abdominal Stretching Terhadap penurunan intensitas

nyeri dismenore pada remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec.

Widang Kab. Tuban).

7.2 Saran

Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat membuat dan melakukan

pengembangan penelitian misalnya kolaborasi menggunakan musik klasik

atau musik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri dismenore.

2. Bagi Responden

Remaja Dusun Pandan dapat berperan aktif dalam membantu mengurangi

masalah nyeri dismenore khususnya para remaja dusun lain yang ada di

Desa Minohorejo dengan mengajarkan latihan abdominal stretching.

74
DAFTAR PUSTAKA
Andariyah, D., Eliyawati, & Setyawati, N. A. 2018. Pengaruh Senam Abdominal
Stretching Terhadap Efektivitas Penurunan Nyeri Dismenorhea Primer
Pada Remaja Putri Di Ma Al-Amiriyah Blokagung . Jurnal Ilmiah : J-
Hestech, 87-96.
Anurogo, D. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset.
Ardiani, N. D., & Sani, F. N. 2020. Pemberian Abdominal Stretching Exercise
Terhadap Nyeri Disminore Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 29-33.
Aulia. 2012. Kupas Tuntas Menstruasi. Yogyakarrta: Pustaka Rihana.
Badziah, A. 2003. Endokrinologi Ginekologi. Jakarta: EGC
Elvira, Y., Rosnita, T., & Keraman, B. 2020. Pengaruh Abdominal Stretching
Terhadap Exercise Terhadap Penurunan Dysmenorrhea. Jurnal Smart
Kebidanan, 58-62.
Ernawati. 2010. Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Semarang. Prosiding Seminar Nasional
Unimus 2010, 106-113.
Khotimah, D. K. 2019. Pengaruh Pemberian Yoga Terhadap Penurunan
Inttensitas Nyeri Pada Remaja Putri Di Mtsn Sidorejo. In Skripsi. Madiun:
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Kosasih, T. S. 2015. Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan
Maternitas. Bandung : Pt Refika Aditama.
Kusmiran, E. 2014. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.
Linda, & Anjarwati, T. 2019. Pengaruh Latihan Abdominal Stretching Terhadap
Intensitas Nyeri Haid Pada Siswi Smk Pelita Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran. Wellness And Healthy Magazine, 215-222.
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Egc.
Manurung, M. 2015. Efektivitas Yoga Terhadap Nyeri Dismenorhea Pada
Remaja. Program Studi Ilmu Keperawatan Riau. Jom Bidang Ilmu
Keperawatan 2.
Mohammad Judha, S. A. 2012. Teori Pengukuran Nyeri. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Keperawatan Klien Dengn Gangguan Sistem
Imunologi. Jakarta: Salemba Medika.
Ningsih, R. 2011. Efektifitas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Remaja Dengan Dismenore Di Sman Kec. Curup.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam. 2020. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka.

75
76

Ramadhani, & Noorvita, A. 2014. Hubungan Kebiasaan Olahraga Dengan


Kejadian Dismenore Pada Siswi Di SMP N 2 Demak . Program Studi
Diploma Iv Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Siahaan, K. 2012. Penurunan Tingkat Disminorea Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Keperawatan Unpad.
Smeltzer, S., & Bare, B. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta:
EGC.
Syaiful, Y., & Naftalin, S. V. 2018. Abdominal Stretching Exercise Menurunkan
Intensitas Disminorea Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Kesehatan, 269-
276.
Trisnawati, Y., & Mulyandari, A. 2020. Pengaruh Latihan Senam Dismenore
Terhadap Penurunan Nyeri Dismiinore Pada Mahasiswa Kebidanan.
Journal Of Public Health , 71-79.
Umiyah, A. 2016. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri
Dismenorea. Kebidanan, 109-116.
Widyastuti. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitrimaya.
Woo, P., & Mcenemy, M., J., 2010, New Strategies To Treat Primary
Dysmenorhea,TheclinicalAdvisor,Http://www.proquest.umi.com/pqwdwe
b?Index=6&Did=2195246 451
Yudiyanta, N., & Novitasari. 2015. Assessment Nyeri. Departemen Neurologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 214-234.
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN

2020 2021

No Tahapan Desember
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Masalah

2 Survei Awal

3 Penyusunan BAB 1

4 Penyusunan BAB 2

5 Penyusunan BAB 3

6 Penyusunan BAB 4
Penyusunan
7
Lampiran

8 Ujian Proposal

9 Revisi Proposal
10 Ujian Etik
Mengurus Surat Ijin
11
Penelitian
Pelaksanaan
12
Penelitian
Penyusunan
13 Laporan Hasil
Penelitian
Penyusunan
14
Lampiran
15 Ujian Skripsi

16 Revisi Skripsi
Lampiran 2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dhiajeng Nikita Sari
NIM : 17.10.2.149.099

Adalah mahasiswa Program Studi Ners IIKNU Tuban, akan mengadakan


penelitian dengan judul “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan (Desa
Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban)” Penelitian ini bertujuan
untuk mengetauhi adanya pengaruh Abdominal Stretching Terhadap penurunan
intensitas nyeri dismenore.
Untuk itu saya mengharapkan saudara berkenan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan bersedia mengisi kuisioner yang telah dipersiapkan, dengan
sejujur-jujurnya. Kerahasiaan informasi ini akan dijamin. Untuk itu, dalam
pengisian kuisioner ini tidak perlu mencantumkan nama dan alamat.
Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya mohon
kesediaan saudara menandatangani persetujuan yang telah saya sediakan.
Patisipasi saudara menjadi responden dalam penelitian ini sangat saya hargai dan
sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Tuban, Mei 2021

Dhiajeng Nikita Sari


Lampiran 3
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan penelitian ini, maka saya


Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

Menyatakan bersedia menjadi responden dari penelitiaan saudara Dhiajeng Nikita


Sari yang berjudul :

“Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore


Pada Remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kecamatan Widang Kabupaten
Tuban)” Persetujuan ini saya buat dengan sadar tanpa paksaan dari siapapun,
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tuban, Mei 2021


Responden

……………………
Lampiran 4
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Dhiajeng Nikita Sari


NIM : 17.10.2.149.099
Judul Proposal : Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)
Pembimbing : Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep.

No. Tanggal Masukan Pembimbing TTD Dosen

1. 19 Desember 2020 Konsultasi masalah

Konsultasi BAB 1
2. 20 Januari 2021
kronologinya ditambahi

3. 09 Februari 2021 Konsultasi BAB 2 dan BAB 3

Konsultasi BAB 4
4. 15 Februari 2021
Kelengkapan Instrumen
Pembenahan Definisi
5. 17 Februari 2021
Operasional
Konsultasi BAB 5, BAB 6
6. 16 Juni 2021
dan BAB 7
Revisi BAB 5, BAB 6 dan
7. 29 Juni 2021
BAB 7

8. 05 Juli 2021 Revisi BAB 6

9. 13 Juli 2021 ACC


Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
SKALA PENGUKURAN NYERI
(post-test & pre-test)
Numerical Rating Scale (NRS)
Nama :
Usia :
Petunjuk pengukuran nyeri
Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan

tingkat nyeri yang anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid (Dismenore).

Semakin besar angka maka semakin berat keluhan.

Skala 0 = Tidak Nyeri :

Skala 1-3 = Nyeri Ringan :

Skala 4-6 = Nyeri Sedang :

Skala 7-10 = Nyeri Berat :


SOP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LATIHAN
ABDOMINAL STRETCHING

IIKNU TUBAN

Pengertian a. Latihan peregangan dalam memelihara dan


mengembangkan fleksibiltas atau kelenturan daerah
perut untuk mengurangi intensitas nyeri haid
(Dismenore).
b. Dilakukan selama 10-15 menit

Tujuan 9. Meningkatkan fisik seorang atlet.

10. Mengoptimalkan daya tangkap, latihan dan


penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang
terlatih.
11. Meningkatkan mental dan relaksasi fisik.
12. Meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.
13. Mengurangi resiko keseleo sendi dan cedera otot
(kram).
14. Mengurangi resiko cedera punggung.
15. Mengurangi rasa nyeri otot dan ketegangan otot.
Alat & Bahan 1. Bola/Bantal
2. Matras
3. Music
Langkah-langkah 1. Cat Stretch
Posisi awal : tangan dan lutut di lantai.
a. Punggung dilengkungkan, perut di gerakkan ke arah
lantai senyaman mungkin. Tegakkan dagu dan mata
melihat lantai. Tahan selama 10 detik sambil
dihitung dengan bersama, lalu rilaks.

b. Kemudian punggung digerakkan ke atas dan kepala


menunduk ke lantai. Tahan selama 10 detik sambil
dihitung dengan bersama, lalu rilaks.
c. Duduk di atas tumit, rentangkan lengan ke depan
sejauh mungkin. Tahan selama 20 detik sambil
dihitung dengan bersuara, lalu relaks.

2. Lower Trunk Rotation


Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki
di lantai, kedua lengan dibentangkan keluar.
a. Putar perlahan lutut ke kanan sedekat mungkin
dengan lantai. Pertahankan bahu tetap dilantai,
tahan selama 20 detik sambil dihitung dengan suara.

b. Putar perlahan kembali lutut ke kiri sedekat


mungkin dengan lantai. Pertahankan bahu tetap di
lantai. Tahan selama 20 detik sambil dihitung
dengan suara, kemudian kembali ke posisi awal.

3. Buttock / Hip Stretch


Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk.
a. Letakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada
paha kiri diatas lutut. Pegang bagian belakang paha
dan tarik ke arah dada senyaman mungkin. Tahan
selama 20 detik sambil dihitung dengan bersuara,
kemudian kembali ke posisi awal dan relaks.

4. Abdominal Strengthening : Curl Up


Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki di
lantai, tangan di bawah kepala.
d. Lengkungkan punggung dari lantai dan dorong
ke arah langit – langit. Tahan selama 20 detik
sambil dihitung dengan bersuara.

e. Ratakan punggung sejajar lantai dengan


mengencangkan otot – otot perut dan bokong
f. Lengkungkan sebagian tubuh bagian atas ke
arah lutut, tahan selama 20 detik

5. Lower Abdominal Strengthening


Posisi awal:berbaring terlentang, lutut ditekuk,
lengan dibentangkan sebagian keluar.
c. Letakkan bola antara tumit dan bokong.
Ratakan punggung bawah ke lantai dengan
mengencangkan otot – otot perut dan bokong.

d. Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada


sambil menarik tumit dan bola, kencangkan
otot bokong. Jangan melengkungkan punggung.

6. The Bridge Position


Posisi awal : berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dan
siku di lantai, lengan dibentangkan sebagian keluar.

c. Ratakan punggung di lantai dengan


mengencangkan otot – otot perut dan bokong.
d. Angkat pinggul dan punggung bawah untuk
membentuk garis lurus dari lutut ke dada. Tahan
selama 20 detik sambil dihitung dengan
bersuara, kemudian perlahan kembali ke posisi
awal dan relaks.

Lampiran 9

Lampiran 10
SKALA PENGUKURAN NYERI
(post-test & pre-test)
Numerical Rating Scale (NRS)
Nama :
Usia :
Petunjuk pengukuran nyeri
Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka dibawah ini yang menggambarkan

tingkat nyeri yang anda rasakan pada saat mengalami nyeri haid (Dismenore).

Semakin besar angka maka semakin berat keluhan.

Skala 0 = Tidak Nyeri :

Skala 1-3 = Nyeri Ringan :

Skala 4-6 = Nyeri Sedang :

Skala 7-10 = Nyeri Berat :

Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA PEREMPUAN
DUSUN PANDAN (DI DESA MINOHOREJO KEC. WIDANG KAB.
TUBAN)

NAMA :
Format hasil skala nyeri dismenore dengan Abdominal Stretching

tgl…. tgl….. tgl…..


Pre-test Post-test
P S M P S M P S M

Lampiran 12
TABULASI HASIL

Sebelum Diberikan Sesudah Diberikan


Jenis Pelatihan Pelatihan
No. Nama Usia Pendidikan
Kelamin Sko
Skor Kategori Kategori
r
1 An F Perempuan 19 SMA 4 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
2 An R Perempuan 19 SMA 9 Nyeri Berat 7 Nyeri Berat
3 An V Perempuan 17 SMA 4 Nyeri Sedang 2 Nyeri Ringan
4 An S Perempuan 19 SMA 4 Nyeri Sedang 0 Tidak Nyeri
5 An S Perempuan 17 SMA 3 Nyeri Ringan 2 Nyeri Ringan
6 An N Perempuan 19 SMA 5 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
7 An R Perempuan 19 SMA 7 Nyeri Berat 4 Nyeri Sedang
8 An K Perempuan 16 SMP 7 Nyeri Berat 5 Nyeri Sedang
9 An H Perempuan 17 SMA 7 Nyeri Berat 6 Nyeri Sedang
10 An R Perempuan 17 SMA 7 Nyeri Berat 3 Nyeri Ringan
11 An Y Perempuan 15 SMP 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang
12 An K Perempuan 15 SMP 4 Nyeri Sedang 2 Nyeri Ringan
13 An D Perempuan 15 SMP 5 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
14 An U Perempuan 18 SMA 7 Nyeri Berat 3 Nyeri Ringan
15 An T Perempuan 17 SMA 6 Nyeri Sedang 5 Nyeri Sedang
16 An A Perempuan 17 SMA 9 Nyeri Berat 6 Nyeri Sedang
17 An A Perempuan 17 SMA 4 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
18 An B Perempuan 17 SMA 8 Nyeri Berat 7 Nyeri Berat
19 An E Perempuan 16 SMP 5 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
20 An D Perempuan 16 SMP 5 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan
21 An M Perempuan 15 SMP 4 Nyeri Sedang 2 Nyeri Ringan
22 An W Perempuan 19 SMA 4 Nyeri Sedang 2 Nyeri Ringan
23 An I Perempuan 18 SMA 3 Nyeri Ringan 0 Tidak Nyeri

Lampiran 13
Uji Wilcoxon Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Dismenore Pada Remaja Perempuan Dusun Pandan (Di Desa Minohorejo
Kec. Widang Kab. Tuban)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 19
a
10.00 190.00

Positive Ranks 0b .00 .00


POST-TEST - PRE-TEST
Ties 4 c

Total 23

a. POST-TEST < PRE-TEST


b. POST-TEST > PRE-TEST
c. POST-TEST = PRE-TEST

Test Statisticsa

POST-TEST -
PRE-TEST

Z -4.119b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on positive ranks.

Tingkat kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai Asymp Sig (2-tailed) p =

0,000 dimana 0,000 dimana nilai p < α (0,000<0,05) maka H1 diterima artinya

terdapat Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap penurunan intensitas nyeri

dismenore pada remaja Dusun Pandan (Desa Minohorejo Kec. Widang Kab.

Tuban).
Tabel Frekuensi Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri Dismenore Pada Remaja Perempuan Dusun Pandan (Di Desa Minohorejo

Kec. Widang Kab. Tuban)

Frequency Table
USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

15 4 17.4 17.4 17.4

16 3 13.0 13.0 30.4

17 8 34.8 34.8 65.2


Valid
18 2 8.7 8.7 73.9

19 6 26.1 26.1 100.0

Total 23 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SMP 7 30.4 30.4 30.4

Valid SMA 16 69.6 69.6 100.0

Total 23 100.0 100.0

PRE-TEST

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Nyeri Ringan (1-3) 2 8.7 8.7 8.7

Nyeri Sedang (4-6) 12 52.2 52.2 60.9


Valid
Nyeri Berat (7-10) 9 39.1 39.1 100.0

Total 23 100.0 100.0


POST-TEST

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Nyeri (0) 2 8.7 8.7 8.7

Nyeri Ringan (1-3) 13 56.5 56.5 65.2

Valid Nyeri Sedang (4-6) 6 26.1 26.1 91.3

Nyeri Berat (7--10) 2 8.7 8.7 100.0

Total 23 100.0 100.0


Pretest * posttest Crosstabulation

posttest Total

Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Nyeri Berat


Sedang

Count 1 1 0 0 2

Expected Count .2 1.0 .6 .2 2.0

% within Pretest 50.0% 50.0% 0.0% 0.0% 100.0%


Nyeri Ringan
% within
50.0% 8.3% 0.0% 0.0% 8.7%
posttest

% of Total 4.3% 4.3% 0.0% 0.0% 8.7%

Count 1 9 3 0 13

Expected Count 1.1 6.8 4.0 1.1 13.0

Nyeri % within Pretest 7.7% 69.2% 23.1% 0.0% 100.0%


Pretest
Sedang % within
50.0% 75.0% 42.9% 0.0% 56.5%
posttest

% of Total 4.3% 39.1% 13.0% 0.0% 56.5%

Count 0 2 4 2 8

Expected Count .7 4.2 2.4 .7 8.0

% within Pretest 0.0% 25.0% 50.0% 25.0% 100.0%


Nyeri Berat
% within
0.0% 16.7% 57.1% 100.0% 34.8%
posttest

% of Total 0.0% 8.7% 17.4% 8.7% 34.8%


Count 2 12 7 2 23

Expected Count 2.0 12.0 7.0 2.0 23.0

% within Pretest 8.7% 52.2% 30.4% 8.7% 100.0%


Total
% within
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
posttest

% of Total 8.7% 52.2% 30.4% 8.7% 100.0%

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .587 .060


N of Valid Cases 23

a. Not assuming the null hypothesis.


b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Uji Normalitas Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri Dismenore Pada Remaja Perempuan Dusun Pandan (Di Desa Minohorejo

Kec. Widang Kab. Tuban)

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 3.30 .132

Lower Bound 3.03


95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 3.58

5% Trimmed Mean 3.34

Median 3.00

Variance .403

PRE-TEST Std. Deviation .635

Minimum 2

Maximum 4

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.340 .481

Kurtosis -.517 .935


Mean 2.35 .162

Lower Bound 2.01


95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 2.68

5% Trimmed Mean 2.33

Median 2.00

Variance .601

POST-TEST Std. Deviation .775

Minimum 1

Maximum 4

Range 3

Interquartile Range 1

Skewness .560 .481

Kurtosis .313 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRE-TEST .293 23 .000 .771 23 .000


POST-TEST .325 23 .000 .831 23 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Data dikatakan berdistribusi normal dalam Uji Shapiro Wilk, jika nilai Sig > dari
0,05. Berdasarkan data penelitian diatas maka data berdistribusi tidak normal.

Lampiran 14
DOKUMENTASI
Lampiran 15
Lampiran 16
LEMBAR REVISI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Dhiajeng Nikita Sari


NIM : 17.10.2.149.099
Judul Proposal : “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)”
Penguji : Kusno Ferianto, S.Kep., Ns. M.Kep., MM.

No Halaman Masukan Revisi


Opini sesuaikan dengan
1 Halaman 63 data nyeri ringan, sedang Sudah Direvisi
dan berat
Opini sesuaikan dengan
2 Halaman 65 Sudah Direvisi
hasil penelitian
Penambahan opini pada
3 Halaman 69 Sudah Direvisi
analisis

Tuban, 09 Agustus 2021


Penguji

Kusno Ferianto, S.Kep., Ns. M.Kep., MM


. NIDN. 0705028101

LEMBAR REVISI SKRIPSI


Nama Mahasiswa : Dhiajeng Nikita Sari
NIM : 17.10.2.149.099
Judul Proposal : “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)”
Penguji : Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep

No Halaman Masukan Revisi


Pembenahan Sistematika
Halaman awal-
1 penulisan disesuaikan dengan Sudah Direvisi
akhir
buku panduan
Penambahan opini dibab 6
2 Halaman 61 Sudah Direvisi
pembahasan

Tuban, 09 Agustus 2021


Penguji

Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0703059002

LEMBAR REVISI SKRIPSI


Nama Mahasiswa : Dhiajeng Nikita Sari
NIM : 17.10.2.149.099
Judul Proposal : “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)”
Penguji : Mei Widyawati, S.Kep., NS., M.Kep

No Halaman Masukan Revisi

1. Halaman ix Penambahan Abstrak Sudah Direvisi

Halaman Awal
2. Sistematika penulisan Sudah Direvisi
sd Akhir
Perbaikan kata pada data
3. Halaman 58 umum responden sesuai Sudah Direvisi
referensi

4. Halaman 61 Penambahan opini pembahasan Sudah Direvisi

Tuban, 09 Agustus 2021


Penguji

Mei Widyawati, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN. 0705059205

Lampiran 17
BERITA ACARA PERBAIKAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Dhiajeng Nikita Sari


NIM : 17.10.2,149.099
Judul Proposal : “Pengaruh Abdominal Stretching Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Dusun Pandan
(Desa Minohorejo Kec. Widang Kab. Tuban)”

No Nama Penguji Tanda Tangan

Kusno Ferianto, S.Kep., Ns. M.Kep., MM.


1.
NIDN. 0705028101

Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., Ns., M.Kep.


2.
NIDN. 0703059002

Mei Widyawati, S.Kep., Ns., M.Kep.


3.
NIDN. 0705059205

Anda mungkin juga menyukai