Anda di halaman 1dari 4

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

SUCTION DEWASA No. Dokumen : 2-e.S1.11.2013

No. Revisi : -

Ns. Rani Rakhmawati, S.Kep

DESKRIPSI UMUM :

Penghisapan orofaringeal atau nasofaringeal digunakan bila klien mampu batuk secara efektif tetapi

tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan. Tindakan ini sering digunakan

setelah klien batuk. Penghisapan orofaringeal dan nasiofaringeal mungkin juga tepat pada klien yang

kurang responsif atau koma yang memerlukan pembuangan sekret oral.

Tujuan

a. Mempertahankan jalan nafas

b. Memperbaiki oksigenasi dan mencegah hipoksia

c. Memudahkan ventilasi pernafasan

d. Mengambil sekret untuk pemeriksaan diagnostik

e. Mencegah infeksi yang disebabkan oleh penumpukan kuman

NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4

Persiapan alat :

1. Penghisap portebel atau dinding dengan selang


penghubung dan konektor-Y bila diperlukan kateter steril
(12 atau 16 French)
2. Air steril atau normal salin
3. Sarung tangan steril
4. Pelumas larut air
5. Selimut atau handuk untuk melindungi linen dan baju klien
6. Masker wajah (google)
7. Lembar inform consent

Persiapan pasien

a. “selamat pagi ibu/bapak...apa betul bapak/ ibu (sebutkan


nama dan alamat pasien)
b. “saya perawat ...akan melakukan penghisapan lender di
daerah sekitar mulut, hidung, dan tenggorokan. Selama
prosedur akan terasa kurang nyaman tapi nanti akan saya
bantu untuk relaks selama proses, apa bapak/ ibu
bersedia? (langsung berikan lembar inform consent untuk
diisi pasien)
c. setelah mendapat persetujuan (tanda tangan) pasien atau
keluarga ambil kembali lembar inform consent
d. ucapkan “ terima kasih, akan saya siapkan alat dulu
pak/bu”

Prosedur pelaksanaan

a. “Bapak/ibu...kita mulai prosedur penghisapan ya...”


b. Posisikan klien dengan tepat:
- Bila sadar dengan refleks gag berfungsi-baringkan
klien pada posisi semi Fowler’s dengan kepala miring ke
satu sisi untuk penghisapan oral. Baringkan klien pada
posisi Flower’s dengan leher ekstensi untuk
penghisapan nasal.
- Bila sadar-Baringkan klien pada posisi lateral
menghadap pada anda untuk penghisapan oral atau
nasal.
c. Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah dagu klien.
d. Pilih tekanan dan tipe unit penghisap yang tepat. Untuk
semua unit penghisap adalah 120 sampai 150 mm Hg pada
orang dewasa, 100 sampai 120 mm Hg pada anak-anak,
atau 60 sampai 100mm Hg pada bayi (lihat kotak).
e. Tuangkan air steril atau normal salin ke dalam wadah yang
steril.
f. Kenakan sarung tangan steril pada tangan dominan anda.
g. Gunakan tangan yang telah menggunakan sarung tangan,
sambungkan kateter ke mesin penghisap.
h. Perkirakan jarak antara daun telinga klien dan ujung
hidung dan letakkan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan
yang telah menggunakan sarung tangan.
i. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang
penghisap dengan unjungnya terletak dalam larutan
j. Ucapkan..”Bapak/Ibu, saya mulai melakukan penghisapan
ya”
k. Penghisap
- Orofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke
dalam satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring.
Jangan lakukan penghisapan selama pemasangan.
- Nasofaringeal-Dengan perlahan masukkan kateter ke
salah satu lubang hidung. Arahkan ke arahmedial
sepanjang dasar rongga hidung. Jangan dorong paksa
kateter. Bila lubang hidung yang satu tidak paten, coba
lubang hidung yang lain. Jangan lakukan penghisapan
selama pemasangan.
l. Sumbat port penghisap dengan ibu jari anda. Dengan
perlahan rotasi kateter saat anda menariknya.
Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik.
m. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya
dalam larutan dan lakukan penghisapan
n. Bila klien tidak mengalami distres pernapasan, biarkan ia
istirahat selama 20 sampai 30 detik sebelum memasukkan
ulang kateter.
o. Bila klien mampu, minta ia untuk bernapas dalam dan batuk
diantara penghisapan.
p. Bila diperlukan penghisapan ulang, ulangi langkah 11 sampai
13.
q. Hisap sekret pada mulut atau dibawah lidah setelah
penghisapan orofaring atau nasofaring.
r. Buang kateter dengan membungkusnya dalam tangan anda
yang menggunakan sarung dan lepaskan sarung tangan
untuk membungkus kateter.
s. Rapikan alat
t. “Prosedur penghisapan sudah selesai saya kerjakan pak/
ibu, saya akan kembali ke ruang perawatan setelah
merapikan anda. Jika ada yang dikeluhkan dan butuh
bantuan saya silahkan pencet tombol yang ada didekat
meja bapak/ ibu”
“terima kasih kerjasamanya”
u. Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan
v. Catat pada catatan perawat jumlah, konsistensi, warna,
dan bau sekret, serta respons klien terhadap prosedur.

Total Nilai

Malang, ...........................20...
Evaluator

--------------------------------

Anda mungkin juga menyukai