Anda di halaman 1dari 3

FORMAT ANALISIS TINDAKAN

TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN NGT

PENGKAJIAN
1. Keluhan pasien
Klien mengatakan mual muntah, tidak mau makan

2. Pengkajian fokus
Klien mengatakan mual muntah, BAB cair dan frekuensi BAB lebih dari 6x.
klien mengalami penurunan berat badan

3. Diagnosa Keperawatan :

Gangguan pemenuhan nutrisi ; kurang dari kebutuhan

TINDAKAN
1. Persiapan alat lengkap
Nasogatrict tube adalah melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke
lambung (gaster).
Persiapan alat:
Baki berisi:
a. NGT no.14 atau 16 g. Plester
b. Jelly h. Stetoskop
c. Tongue spatel i. Handuk
d. Sepasang sarung tangan j. Tissue
e. Senter k. Bengkok
f. Spuit/alat suntik ukuran 50-
100cc

2. Cuci tangan sebelumdan sesudah tindakan


Cuci tangan 6 langka sebelum dan sesudah tindakan dilakukan

3. Langkah rposedur tindakan tepat


Prosedur pelaksanaan:
Tahap pra interaksi:
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Mengidentifikasi pasien dengan benar (nama, nomor kamar)
d. Menyiapkan dan meletakkan alat di dekat pasien
Tahap orientasi:
a. Mengucapkan salam, menyapa pasien, memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
Tahap Kerja:
a. Mendekatkan alat ke samping klien
b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
c. Mencuci tangan
d. Memposisikan klien pada posisi high flower (meningkatkan kemampuan klien
untuk menelan)
e. Memasang handuk pada dada klien, meletakkan tissue wajah dalam jangkauan
klien
f. Memasang sarung tangan
g. Mengukur panjang tube yang akan dimasukkan dengan menggunakan:
 Metode tradisional: ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga
bawah dan ke prosessus xipoideus di sterum
 Metode hanson: mula-mula tandai 50cm pada tube, kemudian lakukan
pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan
pertengahan antar 50cm dengan tanda tradisional
h. Berikan tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan menggunakan
plester
i. Memberikan jelly pada NGT sepanjang 10-20cm
j. Mengingatkan klien bahwa selang akan segera dimasukkan dan instrusikan klien
untuk mengatur posisi kepala ekstensi, masukkan selang melalui lubang hidung
yang telah ditentukan
k. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang rongga hidung. Jika merasakan agak
tertahan, putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk dimasukkan
l. Lanjutkan memasang selang sampai melewati nasofaring, setelah melewati
nasofaring (3-4cm) anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan
m. Tidak memaksakan selang masuk. Bila ada hambatan atau klien tersedak,
sianosis, maka hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang di belakang
tenggorok dengan menggunakan spatel lidah dan senter
n. Periksa letak selang dengan:
 Memasang spuit pada ujung GT, memasang bagian diafragma stetoskop
pada perut di kuadran kiri atas klien (gaster), kemudian suntikan 10-20cc
udara bersamaan dengan auskultasi abdomen
 Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
 Memasukkan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkuk yang berisi
air, jika ada gelembung udara berarti masuk ke paru-paru, bila tidak berarti
masuk pada lambung
o. Oleskan alkohol pada ujung hidung klien dan biarkan sampai kering
p. Fiksasi selang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung
q. Mengevaluasi klien setelah terpasang NGT
r. Merapikan alat-alat
s. Mencuci tangan
t. Mendokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

Tahap Terminasi

a. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan


b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Mengajak pasien berdoa dan berserah kepada Allah
d. Berpamitan dengan pasien
e. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
f. Mencuci tangan
g. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
(Kusyati, 2003)

4. Memperhatikan tekhnik aseptik


Dilakukannya tikhnik aseptik dengan prinsip pemasangan treril

5. Mempertahankan keselamatan pasien


Melakukan pemasangan NGT dengan perlahan-pahan agar tidak melukai rongga
hidung klien.

Anda mungkin juga menyukai