Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PERENCANAAN

4.1. MI (MAN) Pengorganisasian

Untuk efektifitas pelaksanaan model asuhan keperawatan


profesional dalam menentukan kebijakan – kebijakan internal yang
sifatnya untuk kelompok menyusun struktur organisasi berikut :
Ketua : Dewi Murdah Ningrum
Sekretaris: Melisa
Bendahara: Yoan Wili Rosa
Pj Ronde Keperawatan: Bernadeta L
Pj Discharge Planning: Theresia
Adapun dalam pengolaan ruang rawat maka diselengarakan
pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala Ruang / Nursing Unit Manage : KARU
2. Perawat Primer / Primary Nurse: PP
3. Perawat Pelaksana / Associate Nurse : PA
Pembagian ini secara rinci akan dilampirkan pada lampiran,
setelah pelaksanaan model asuhan keperawatan diruangan.

Strategi Kegiatan

4.1.1. Discharge Planning

4.1.1.1. Rencana pelaksanaan discharge planning


1. Hari/ tanggal : Jum,at , 03 juni 2022
2. Waktu : 12.00 WIB
3. Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Associate
4. Tempat : Di Ruang Asoka RSUD Bangil Pasuruan

4.1.1.2 Struktur Pengorganisasian

Penanggung jawab : Theresia O


Kepala Ruangan PP: Meldianto Silvanus M
PA : elcha A
Pembimbing Institusi : Ns. Erwanto S.Kep
Pembimbing Klinik : Ns.Linda S.Kep dan Ns Reny S.Kep

4.1.1.3. Metode

Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan


tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga selama di rumah sakit dan
setelah keluar dari rumah sakit.

4.1.1.4. Media
1
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya diantaranya:
1. Status pasien Lembar
2. discharge planning
3. Leaflet

4.1.1.5. Mekanisme Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan


Persiapan 1. PP melaporkan pada 10 menit Ruang Asoka 1A PP
karu bahwa ada pasien
yang akan dilakukan
dischage planning

2. Karu menanyakan
bagaimana persiapan PP KARU
untuk pelaksanaan
discharge planning dan
kelengkapan medical
record (status pasien,
format discharge
planning, leaflet dan
lembar balik).

3. PP melaporkan sudah
siap dengan status PP
pasien, format
discharge planning dan
lembar

balik, mengkaji untuk


masalah pada klien.

4. PP menyebutkan
masalah klien dan hal-
hal yang perlu diajarkan PP
pada klien dan keluarga

5. Karu memeriksa
kelengkapan

dokumentasi perawatan

KARU
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 20 menit Bed pasien KARU
discharge planning

2. PP dibantu PA
melakukan penyuluhan PP Dan PA
kepada pasien atau
keluarga tentang:
2
1.  Tanggal dan tempat
control
2. Perawatan di rumah
3. Diet khusus
4. Obat-obatan yang
masih diminum
Aktivitas dan
istirahat selama di
rumah

3. PP
kembali kepada pasien
dan keluarga tentang
materi yang telah
disampaikan. PP

4. PP memberi
reinforcement positif
kepada klien dan
keluarga.
PP
5. PP mengucapkan
terima kasih

6. PP dibantu PA PP
melakukan
pendokumentasian.

PP Dan PA

Penutup Karu mengevaluasi, 5 Menit Kantor Kepala KARU PP Dan


memberikan pujian dan Ruangan PA
masukan atau saran
kepada PP dan PA

4.1.1.6. Prosedur Pelaksanaan Pulang

1. Persiapan:

a. Karu melihat persiapan untuk discharge planning pada perawat primer.

3
b. Perawat primer menunjukkan kelengkapan untuk discharge planning (leaflet,
resume, obat-obatan) serta menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada
klien dan keluarga.

2. Pelaksanaan:

a. Kepala ruangan membuka acara discharge planning


b. Perawat primer mengucapkan salam.
c. Perawat primer menyampaikan pendidikan kesehatan tentang: tanggal dan
tempat kontrol, makanan, obat yang diminum, perawatan luka aktivitas, serta
hal-hal khusus lain.
d. Perawat primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk
memberikan informasi tambahan yang diperlukan.
e. Perawat primer memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
bertanya serta melakukan evaluasi tentang hal-hal yang telah disampaikan.
f. Perawat primer melakukan pendokumentasian.

3. Penutup :
Karu memberikan reward kepada perawat primer dan perawat assosiate

4.1.1.7. Alur Discharge Planning

Pasien baru diterima oleh Karu dan PP

4
PP membawa status pasien, kemudian mengkaji, merencanakan
Awal dan mendelegasikan pada PA
MRS
PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien
dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan,
PP mengorientasikan ruangan kepada keluarga pasien.

Selama Dirawat

Menyampaikan pendidikan kesehatan:


Konsep penyakit
Terapi & intervensi yang akan diberikan
Pola diet
Aktivitas dan istirahat
Tanggal & tempat kontrol
Menjelaskan prosedur, manfaat, dan efek samping dari setiap terapi dan
intervensi yang akan diberikan pada pasien & keluarga:
Proses perawatan di ruangan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yg adekuat
Mendokumentasikan
Dokter dan tim
kesehatan
Klinis&pemeriksaan penunjang lain Tingkat ketergantungan pasien

Saat KRS Perencanaan pulang

Administrasi Program HE:


1. kontrol Lain lain
penyelesaian
obat/perawatan
2. diet
3. Aktivitas dan
istirahat

Monitor oleh : keluarga dan petugas Gambar 2.1 Alur

4.1.1.8. Evaluasi Discharge Planning (Nursalam 2015)

1. Struktur

5
a. Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Asoka Rsud Bagil
Pasuruan
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus
e. Pengorganisasian peran
f. Penyusunan lembar balik.

2.  Proses

a. Discharge planning dilaksanakan perawat terhadap setiap pasien baru,


pasien sedang dirawat, dan pasien pulang.
b. Perawat memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan masing-
masing kasus yang dihadapi.

3. Hasil

a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga


dan ada dokumentasi dalam rekam medik pasien.
b. Pasien terkesan sangat diperhatikan selama dalam perawatan

4.1.2. Ronde Keperawatan


4.1.2.1. Rencana pelaksanaan discharge planning
1. Hari/ tanggal : Jum,at , 03 juni 2022
2. Waktu : 10.30 WIB
3. Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Associate, Ahli gizi
, dokter, farmasi, Fisioterapi
4. Tempat : Di Ruang Asoka RSUD Bangil Pasuruan

4.1.2.2. Struktur Pengorganisasian

Penanggung jawab : Bernadheta L


Kepala Ruangan PP: Meldianto Silvanus M
PP: Melisa
PA : Tya , Samantha
Ahli gizi : Khusnul K
Fisioterapi Dada: Dewi Murdah N
Dokter: Bernadheta L
Farmasi: Elcha A
Pembimbing Institusi : Ns. Erwanto S.Kep
Pembimbing Klinik : Ns.Linda S.Kep dan Ns Reny S.Kep

4.1.2.3. Proses Ronde Keperawatan


Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik

6
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
6. Ronde
7. Diskusi
8. Pemberian pendidikan kesehatan.

Pasca Ronde
1. Evaluasi pelaksanaan ronde
2. Revisi dan perbaikan

7
4.1.2.4. Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien

1 5 menit Pembukaan : Ka. Ruangan Mendengarkan


4.2. Memberi salam
4.3. Menyampaikan
tujuan ronde
2 15 menit Katim dan PA Pasien &
keperawatan
keluarga
memperhatikan
Penyajian masalah :
 Menyampaikan
masalah yang sudah
terselesaikan
 Menentukan masalah
Dokter,
3 25 menit yang belum Farmasi, Ahli Bertanya
gizi, Fisioterapi,
terselesaikan
Katim, PA
 Implimentasi yang
sudah dilaksanakan.
Ka. Ruangan

4 5 menit Diskusi dan tanya jawab Mendengarkan


dan menjawab
Penutup salam
 Ucapan terima kasih
 Memberi salam

4.1.2.3.5 Evaluasi
1. Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
2. Bagaimana peran berbagai Profesi saat ronde keperawatan
3. Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan

8
BAB V
IMPLEMENTASI

5.1. Discharge Planning

Discharge Planing atau perencanaan pulang merupakan suatu proses yang


dinamis agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapakn
pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang di dapat dari
proses interaksi ketika keperawatan profesioanal, pasien, dan keluarga berkolaborasi
untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien
saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik,
rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya.

Discharge Planning merupakan komponen terkait dengan rentang ners. Rentang


ners sering pula disebut dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya
keperawatan yang selalu dibutuhkan dimanapun pasien berada. Discharge planning
merupakan bagian penting dari program keperawatan pasien yang dimulai segera setelah
pasien masuk rumah sakit. Antar tim kesehatan, keluarga, pasien dan orang yang penting
bagi pasien. Discharge planning memerlukan proses yang dinamis, agar tim kesehatan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
kepeerawatan mandiri dirumah yang didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan
professional pasien dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur
kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat
pada masalah yaitu pencegahan terapeutik, rehabilitatif, cerita keperawatan rutin serta
bagiannya (Nursalam, 2011)

5.1.1. Pengorganisasian Discharge Planning

Untuk efektifitas praktik klinik manajemen keperawatan dalam menentukan


kebijakan-kebijakan interna maka mahasiswa menyusun pengorganisasian sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab : Theresia O


2. Anggota Tim 1 : Dewi Murdah N
3. Anggota Tim 2 : Meldianto S Manungala
4. Anggota Tim 3: Melisa
5. Anggota Tim 4 : Tya Okti
6. Anggota Tim 5 : Elcha A
7. Anggota Tim 6 :Yoan Wili R
8. Anggota Tim 7 : Bernadheta L
9. Anggota Tim 8 :Khusnul K
10. Anggota Tim 9: Samantha Olivia W
11. Pembimbing Akademik : Ns. Erwanto, M.Kep., MMRS

Adapun dalam pengelolaan Ruang Asoka maka diselenggarakan pengorganisasian


dalam pembagian peran sebagai berikut:
9
1. Kepala Ruangan
2. Ketua Tim
3. Perawat Pelaksana
Pembagian ini secara rinci akan dilampirkan setelah pelaksanaan Role Play Model Asuhan
Keperawatan Profesional di ruangan.

5.1.2. Strategi Kegiatan Discharge Planing

Sesuai dengan identifikasi masalah yang dilakukan pada BAB III berdasarkan analisa SWOT
yang dibuat, maka dibuet rencana strategi untuk pelaksanaan Discharge Planing di Ruang
Asoka RSUD Bangil

1. Persiapan yang dilakukan antara lain:

a. Menyiapkan pasien yang akan dilakukan discharge planning


b. Menyiapkan proposal discharge planning, lembar discharge planning, serta
leaflet
c. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai rencana
pelaksanaan discharge planning

2. Pelaksanaan

Implementasi POA yang dilakukan pada minggu kedua mulai tanggal 3 Juni 2022.
Kegiatan yang kami lakukan antara lain:

a. Identifikasi ulang sebelum melakukan discharge planning


b. Memberikan pendidikan kesehatan (Penyuluhan)
c. Memberikan Health Education tentang perawatan pasien selama di rumah
d. Memberikan informasi tentang obat dan nutrisi yang baik sesuai keadaan
pasien
e. Memberikan leaflet setelah melakukan edukasi.

5.1.3. Hambatan

Pelaksanaan Discharge Planning, perawat pelaksana sudah baik dalam


melakukan discharge Planning, akan tetapi terdapat beberapa pasien dan keluarga
pasien yang tidak bisa membaca sehingga perawat harus benar- benar bisa
menyampaikan informasi tentang apa yang harus diterima dan dilakukan klien setelah
pulang di rumah, serta keterbatasan komunikasi terkait bahasa sehingga perlu dilakukan
pengulangan dan evaluasi secara berkala. Ada beberapa hal yang tidak berjalan sesuai
rencana atau tidak maksimal dalam pelaksanaannya karena keterbatasan waktu dan
keadaan yang tidak mendukung.

5.2.4 Dukungan

Dalam hal dukungan, kerja sama antar anggota kelompok, keluarga, pasien dan
perawat berjalan dengan baik, karena sudah tersedianya sarana dan prasarana discharge
Planning sampai dengan penyerahan surat kontrol kepada keluarga pasien.

10
5.2. Ronde Keperawatan

5.2.1. Pengorganisasian Ronde Keperawatan

Untuk efektifitas pelaksanaan praktik klinik manajement keperawatan dalam menentukan


kebijakan – kebijakan interna maka mahasiswa menyusun pengorganisasian sebagai berikut :

1. Penanggung jawab : Bernadheta L


2. Kepala Ruangan : Meldianto Slivanus M
3. Katim : melisa
4. PA 1 : Samantha Olivia W
5. PA 2: Tya Okti
6. Dokter: Bernadheta L
7. Ahli gizi : Khusnul K
8. Farmasi: Elcha A
9. Fisioterapi: Dewi Murdah N
10. Pembimbing Klinik:Ns. Erwanto.,M.Kep., MMRS
11. Pembimbing Lahan: Ns.Linda S.Kep Dan Ns. Reni S.Kep

5.2.2. Strategi Ronde Keperawatan

Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
Ronde
1. Diskusi
2. Pemberian pendidikan kesehatan.

Pasca Ronde

1. Evaluasi pelaksanaan ronde


2. Revisi dan perbaikan

5.2.3. Hambatan

Hambatan dalam pelaksanaan Ronde Keperawatan di ruang Asoka RSUD


Bangil pada tanggal 03 juni 2022 kurang dalam kelengkapan pendokumentasian
pengkajian dan kolaborasi antar tenaga medis kurang

5.3.4 Dukungan

11
Dalam hal dukungan, kerja sama antar petugas kesehatan berjalan dengan baik
karena adanya Ronde keperawatan dalam memecahkan solusi atau tindakan yang akan
di terapkan pada masalah masalah keperawatan yang terjadi pada pasien .

BAB VI

EVALUASI

6.1. Discharge Planning

Dari implementasi yang dilakukan di ruang anak didapatkan beberapa hasil antara lain :

1.  Format discharge planning yang ada di ruang anak sudah sesuai dengan teori yang
sudah ada didalam buku managemen keperawatan Nursalam (2014). Akan tetapi
format yang digunakan di ruang sudah ada beberapa modifikasi yang dilakukan oleh
rumah sakit agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
2.  Discharge planning diruang anak sudah ada perubahan dimana sudah mulai
dilakukan oleh perawat terutama pada shif siang dan shif malam.
3. Di ruangan sudah disediakan leaflet tetapi belum diberikan secara maksimal karena
kurangnya minat baca pasien serta faktor SDM dari pasien.
4. Identifikasi pasien sebelum melakukan discharge planning sudah mulai dilakukan
oleh perawat serta mahasiswa untuk menyamakan persepsi dari petugas kepada
keluarga pasien.

6.2. Ronde Keperawatan

1. Struktur

a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya)


b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses
a. Perserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde keperawatan sesuai
dengan peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :

1. Menumbuhkan cara berpikir kritis


2. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3. Mengkatkan kemampuan validitas data pasien
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
6. Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan
12
7. Meningkatkan kemampuan justifikasi
8. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Ronde keperawatan bisa di terapkan di ruang asoka karena di buktikan dengan


adanya ronde keperawatan bisa lebih mudah untuk memecahkan masalah masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien . adapun manfaat ronde keperawatan :

1. Masalah dapat teratasi


2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunikasi keperawatan yang professional
4. Terjalinnya Kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari manajemen praktik keperawatan dirunag Asoka mahasiswa dapat mengerti
prinsip-prinsip manajemen keperawatan dan mampu melakukan pengelolaan unit pelayanan
keperawatan dengan model asuhan keperawatan profesional dengan tujuan yang sudah
terlaksana. Perencanaan yang sudah dilakukan di ruang Asoka berdasarkan hasil observasi,
pengkajian dan pengamatan yang sudah dilakukan cukup baik, namun ada beberapa unsur
manajemen keperawatan yang belum terlaksana dengan baik. Prioritas masalah diruang
Asoka adalah Ronde keperawatan dan discharge planning. Hal tersebut didapatkan karena
faktor yang tidak dilakukan dalam Ronde keperawatan dan discharge planning seperti
kolaborasi dari tim medis dan tim ahli lainnya yang masih belum maksimal dalam menangani
masalah yang terjadi di masalah keperawatan pada pasien. Di ruang asoka juga masih kurang
melakukan discharge planning karena SPO masih kurang di laksanakan dengan maksimal.

Definisi Ronde Keperawatan Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim. Ronde keperawatan merupakan suatu metode
pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik untuk mentransfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

Discharge Planning merupakan komponen terkait dengan rentang ners. Rentang ners
sering pula disebut dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang
selalu dibutuhkan dimanapun pasien berada. Discharge planning merupakan bagian penting
dari program keperawatan pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk rumah sakit.
Antar tim kesehatan, keluarga, pasien dan orang yang penting bagi pasien. Discharge
planning memerlukan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan kepeerawatan mandiri dirumah yang
didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan professional pasien dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan

13
oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah yaitu pencegahan terapeutik,
rehabilitatif, cerita keperawatan rutin serta bagiannya (Nursalam, 2011).

Diharapkan kepada Ruang asoka saat pasien pulang harus melakukan KIE kepada keluaga
pasien sesuai dengan SPO yang ada di ruang Asoka tentang Discharge Planning. Kemudian
untuk ronde keperawatan pada Ruang Asoka untuk menerapkan SPO ronde keperawatan
yang sudah di terapkan di Ruangan dan berkolaborasi dengan baik saat melakukan ronde
keperawatan.

7.2. Saran

Berdasarkan hasil Praktik Profesi Ners Manajemen Keperawatan yang telah dilaksanakan
selama 2 minggu di ruang Asoka RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, kami ingin memberikan
saran sebagai berikut :

1. Diharapkan kedepannya perawat mampu menerapkan SPO Discharge planning dan ronde
keperawatan dan berkolaborasi dengan baik sesama tim medis lainnya

2. Mahasiswa di harapkan kedepannya lebih mapu memahami SPO Discharge planning dan
ronde keperawatan

14
DAFTAR PUSTAKA

Arwani & Supriyatno. 2016. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC.

Barbara, Kozier. 2014. Fundamental of Nursing. Seventh Edition. Vol. 2. Jakarta : EGC.

Baron, M., Erlenbusch, B., Moran, C.F., O’Connor, K., Rice, K., & Rodriguez, J., 2018. Best
Practices Manual for Discharge Planning: Mental Health & Subtance Abuse Facilities,
Hospital, Foster care, Prisons and Jails. Los Angeles: Coalition to Hunger & Homelessness.

Carpenito L.J. 2016. Nursing Care Plans and Documentation: Nursing Diagnosis and
Collaborative Problems. 5th edition. Philadelphia: Wolter Kluwer Health. Lippincott William
& Wilkins.

Hariyati, T.S, Afifah, E. Handiyani, H. 2008. Evaluasi Model Perencanaan Pulang Yang
Berbasis Teknologi Informasi dalam Makara Vol. 12, No. 2, Desember 2008: 53-58.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik.
Jakarta : EGC.

Punamasari, L.D, Ropyanto, C.B. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pulang dalam
Jurnal Nursing Studies Vol 1 Nomor 1 2012 Hal.213-218.

Stevens, et al. 2009. Ilmu Keperawatan Ed.2 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Swansburg. 2017. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Alih Bahasa


Suharyati Samba. Editor Monica Ester. Jakarta : EGC.

WHO. 2015. Pedoman Perawatan Pasien. Alih Bahasa Monica Ester. Editor Edisi Bahasa
Indonesia, Esty Wahyuningsih, Nike Budhi Subekti. Jakarta : EGC

15
Yosep, Iyus. 2017. Keperawatan Anak. Reflika Aditama.

16

Anda mungkin juga menyukai