PERENCANAAN
Strategi Kegiatan
4.1.1.3. Metode
4.1.1.4. Media
1
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya diantaranya:
1. Status pasien Lembar
2. discharge planning
3. Leaflet
2. Karu menanyakan
bagaimana persiapan PP KARU
untuk pelaksanaan
discharge planning dan
kelengkapan medical
record (status pasien,
format discharge
planning, leaflet dan
lembar balik).
3. PP melaporkan sudah
siap dengan status PP
pasien, format
discharge planning dan
lembar
4. PP menyebutkan
masalah klien dan hal-
hal yang perlu diajarkan PP
pada klien dan keluarga
5. Karu memeriksa
kelengkapan
dokumentasi perawatan
KARU
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 20 menit Bed pasien KARU
discharge planning
2. PP dibantu PA
melakukan penyuluhan PP Dan PA
kepada pasien atau
keluarga tentang:
2
1. Tanggal dan tempat
control
2. Perawatan di rumah
3. Diet khusus
4. Obat-obatan yang
masih diminum
Aktivitas dan
istirahat selama di
rumah
3. PP
kembali kepada pasien
dan keluarga tentang
materi yang telah
disampaikan. PP
4. PP memberi
reinforcement positif
kepada klien dan
keluarga.
PP
5. PP mengucapkan
terima kasih
6. PP dibantu PA PP
melakukan
pendokumentasian.
PP Dan PA
1. Persiapan:
3
b. Perawat primer menunjukkan kelengkapan untuk discharge planning (leaflet,
resume, obat-obatan) serta menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada
klien dan keluarga.
2. Pelaksanaan:
3. Penutup :
Karu memberikan reward kepada perawat primer dan perawat assosiate
4
PP membawa status pasien, kemudian mengkaji, merencanakan
Awal dan mendelegasikan pada PA
MRS
PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien
dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan,
PP mengorientasikan ruangan kepada keluarga pasien.
Selama Dirawat
1. Struktur
5
a. Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Asoka Rsud Bagil
Pasuruan
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus
e. Pengorganisasian peran
f. Penyusunan lembar balik.
2. Proses
3. Hasil
6
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
6. Ronde
7. Diskusi
8. Pemberian pendidikan kesehatan.
Pasca Ronde
1. Evaluasi pelaksanaan ronde
2. Revisi dan perbaikan
7
4.1.2.4. Mekanisme Kegiatan
4.1.2.3.5 Evaluasi
1. Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
2. Bagaimana peran berbagai Profesi saat ronde keperawatan
3. Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
8
BAB V
IMPLEMENTASI
Sesuai dengan identifikasi masalah yang dilakukan pada BAB III berdasarkan analisa SWOT
yang dibuat, maka dibuet rencana strategi untuk pelaksanaan Discharge Planing di Ruang
Asoka RSUD Bangil
2. Pelaksanaan
Implementasi POA yang dilakukan pada minggu kedua mulai tanggal 3 Juni 2022.
Kegiatan yang kami lakukan antara lain:
5.1.3. Hambatan
5.2.4 Dukungan
Dalam hal dukungan, kerja sama antar anggota kelompok, keluarga, pasien dan
perawat berjalan dengan baik, karena sudah tersedianya sarana dan prasarana discharge
Planning sampai dengan penyerahan surat kontrol kepada keluarga pasien.
10
5.2. Ronde Keperawatan
Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
Ronde
1. Diskusi
2. Pemberian pendidikan kesehatan.
Pasca Ronde
5.2.3. Hambatan
5.3.4 Dukungan
11
Dalam hal dukungan, kerja sama antar petugas kesehatan berjalan dengan baik
karena adanya Ronde keperawatan dalam memecahkan solusi atau tindakan yang akan
di terapkan pada masalah masalah keperawatan yang terjadi pada pasien .
BAB VI
EVALUASI
Dari implementasi yang dilakukan di ruang anak didapatkan beberapa hasil antara lain :
1. Format discharge planning yang ada di ruang anak sudah sesuai dengan teori yang
sudah ada didalam buku managemen keperawatan Nursalam (2014). Akan tetapi
format yang digunakan di ruang sudah ada beberapa modifikasi yang dilakukan oleh
rumah sakit agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
2. Discharge planning diruang anak sudah ada perubahan dimana sudah mulai
dilakukan oleh perawat terutama pada shif siang dan shif malam.
3. Di ruangan sudah disediakan leaflet tetapi belum diberikan secara maksimal karena
kurangnya minat baca pasien serta faktor SDM dari pasien.
4. Identifikasi pasien sebelum melakukan discharge planning sudah mulai dilakukan
oleh perawat serta mahasiswa untuk menyamakan persepsi dari petugas kepada
keluarga pasien.
1. Struktur
2. Proses
a. Perserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde keperawatan sesuai
dengan peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
BAB VII
Hasil dari manajemen praktik keperawatan dirunag Asoka mahasiswa dapat mengerti
prinsip-prinsip manajemen keperawatan dan mampu melakukan pengelolaan unit pelayanan
keperawatan dengan model asuhan keperawatan profesional dengan tujuan yang sudah
terlaksana. Perencanaan yang sudah dilakukan di ruang Asoka berdasarkan hasil observasi,
pengkajian dan pengamatan yang sudah dilakukan cukup baik, namun ada beberapa unsur
manajemen keperawatan yang belum terlaksana dengan baik. Prioritas masalah diruang
Asoka adalah Ronde keperawatan dan discharge planning. Hal tersebut didapatkan karena
faktor yang tidak dilakukan dalam Ronde keperawatan dan discharge planning seperti
kolaborasi dari tim medis dan tim ahli lainnya yang masih belum maksimal dalam menangani
masalah yang terjadi di masalah keperawatan pada pasien. Di ruang asoka juga masih kurang
melakukan discharge planning karena SPO masih kurang di laksanakan dengan maksimal.
Definisi Ronde Keperawatan Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim. Ronde keperawatan merupakan suatu metode
pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik untuk mentransfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
Discharge Planning merupakan komponen terkait dengan rentang ners. Rentang ners
sering pula disebut dengan keperawatan yang berkelanjutan yang artinya keperawatan yang
selalu dibutuhkan dimanapun pasien berada. Discharge planning merupakan bagian penting
dari program keperawatan pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk rumah sakit.
Antar tim kesehatan, keluarga, pasien dan orang yang penting bagi pasien. Discharge
planning memerlukan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan kepeerawatan mandiri dirumah yang
didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan professional pasien dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan
13
oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah yaitu pencegahan terapeutik,
rehabilitatif, cerita keperawatan rutin serta bagiannya (Nursalam, 2011).
Diharapkan kepada Ruang asoka saat pasien pulang harus melakukan KIE kepada keluaga
pasien sesuai dengan SPO yang ada di ruang Asoka tentang Discharge Planning. Kemudian
untuk ronde keperawatan pada Ruang Asoka untuk menerapkan SPO ronde keperawatan
yang sudah di terapkan di Ruangan dan berkolaborasi dengan baik saat melakukan ronde
keperawatan.
7.2. Saran
Berdasarkan hasil Praktik Profesi Ners Manajemen Keperawatan yang telah dilaksanakan
selama 2 minggu di ruang Asoka RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, kami ingin memberikan
saran sebagai berikut :
1. Diharapkan kedepannya perawat mampu menerapkan SPO Discharge planning dan ronde
keperawatan dan berkolaborasi dengan baik sesama tim medis lainnya
2. Mahasiswa di harapkan kedepannya lebih mapu memahami SPO Discharge planning dan
ronde keperawatan
14
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, Kozier. 2014. Fundamental of Nursing. Seventh Edition. Vol. 2. Jakarta : EGC.
Baron, M., Erlenbusch, B., Moran, C.F., O’Connor, K., Rice, K., & Rodriguez, J., 2018. Best
Practices Manual for Discharge Planning: Mental Health & Subtance Abuse Facilities,
Hospital, Foster care, Prisons and Jails. Los Angeles: Coalition to Hunger & Homelessness.
Carpenito L.J. 2016. Nursing Care Plans and Documentation: Nursing Diagnosis and
Collaborative Problems. 5th edition. Philadelphia: Wolter Kluwer Health. Lippincott William
& Wilkins.
Hariyati, T.S, Afifah, E. Handiyani, H. 2008. Evaluasi Model Perencanaan Pulang Yang
Berbasis Teknologi Informasi dalam Makara Vol. 12, No. 2, Desember 2008: 53-58.
Potter & Perry. 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik.
Jakarta : EGC.
Punamasari, L.D, Ropyanto, C.B. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pulang dalam
Jurnal Nursing Studies Vol 1 Nomor 1 2012 Hal.213-218.
Stevens, et al. 2009. Ilmu Keperawatan Ed.2 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
WHO. 2015. Pedoman Perawatan Pasien. Alih Bahasa Monica Ester. Editor Edisi Bahasa
Indonesia, Esty Wahyuningsih, Nike Budhi Subekti. Jakarta : EGC
15
Yosep, Iyus. 2017. Keperawatan Anak. Reflika Aditama.
16