FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
i
SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN
PERILAKU LANSIA DALAM PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KLUNGKUNG I
Diajukan Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I
Pembimbing II
i
PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi
Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
pada tanggal 5 Juni 2021
Panitia Penguji Skripsi Berdasarkan SK Rektor ITEKES
Bali Nomor :DL.02.02.1784.TU.IX.20
Ketua :
1. Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti,
S.Kep.,M.Kep NIR/NIDN : 0808117701
Anggota :
Mengetahui
Ketua
i
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
Ketua :
1. Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti,
S.Kep.,M.Kep NIR/NIDN : 0808117701
Anggota :
Mengetahui
Dibuat di : Semarapura
Pada tanggal : 2 Juni 2021
Yang menyatakan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Dengan Perilaku
Lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Klungkung I”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ng.,Ph.D. selaku Rektor
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep.,M.Kep selaku Wakil Rektor
(Warek) I Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali sekaligus Penguji yang telah
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep.,MNS selaku Wakil Rektor (Warek) II
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto.,S.Kep.,Ns.,MNS selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali yang memberikan
dukungan moral kepada penulis.
5. Ibu Anak Agung Ayu Yuliati Darmini, S.Kp.,Ns.,MNS selaku Ketua Program
Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali dan
sekaligus menjadi Pembimbing I yang telah memberikan dukungan moral dan
banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak I.B. Maha Gandamayu, MPH., selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Ibu Ns. Yustina Ni Putu Yusniawati, S.Kep.,M.Kep., selaku dosen pengolah
data yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan analisa data.
vi
8. Ibu Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep.,M.Kes selaku Wali Kelas C Prodi Sarjana
Keperawatan Tingkat IV yang memberikan dukungan moral dan perhatian
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Desak Sayang selaku penanggungjawab lansia di Puskesmas Klungkung
I, yang telah banyak memberi dukungan dan membantu dalam proses
pengumpulan data
10. Seluruh keluarga terutama, Bapak I Wayan Suartika dan Ibu Ni Ketut Deden
selaku orang tua yang telah banyak memberikan dukungan serta dorongan
moral, materi dan doa hingga selesainya skripsi ini.
11. Teman terdekat penulis Arysandhi Yudistira dan adik penulis Tapayasa Putra
Nadi, yang telah ikut membantu, memberikan motivasi dan penghibur selama
penyusunan skripsi.
12. Sahabat penulis Ari Prawangsa & Agung Sudendra yang telah memberi
penulis semangat dan penghiburan.
13. Teman – teman seperjuangan di Sarjana Keperawatan C Ariskanitha,Sandra,
Putri, Kremi, Kresniari, Piyantari, Indah, Ika dan angkatan 2017 yang tidak
tersebut namun telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Maka dari itu dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
kontruktif untuk dapat memperbaiki serta menyempurnakan tulisan ini.
Penulis
vi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN
PERILAKU LANSIA DALAM PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE
DI WILAYAH UPT PUSKESMAS KLUNGKUNG I
ABSTRAK
Latar Belakang : Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan, membuat
semakin banyak lansia mengalami penurunan kesehatan, untuk mencegah hal itu
maka dilakukan dengan menjaga kebersihan. Personal hygiene adalah cara
merawat diri untuk menjaga dan memelihara fisik dan psikis diri pada masing-
masing individu. Personal hygiene lansia senantiasa harus terpenuhi karena
merupakan tindakan pencegahan primer yang spesifik untuk mencegah penyakit.
Tujuan : Mengidentifikasi tingkat pengetahuan lansia dengan perilaku lansia
dalam pemenuhan personal hygiene di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Klungkung I
Metode : Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional menggunakan kuesioner melalui Google Form.
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja UPT
Puskesmas Klungkung I dari rentang usia 60 th - >70th dengan menggunakan teknik
sampling yaitu propotionate stratified sampling dengan sampel 108 responden.
Hasil : Hasil dari penelitian ini, yaitu mayoritas pengetahuan lansia terhadap
personal hygiene mayoritas ada di kategori baik sejumlah 96 (88,9%) responden
dan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene mayoritas berada di
kategori baik yaitu sejumlah 97 (89,8%) responden. Hasil signifikasi dengan uji
statistik Spearmen’s rho, terdapat signifikasi p-value < 0,001 dengan α = 0,05,
yang mana p-value < α (0,05), menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene.
Kesimpulan : Lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Klungkung I dapat
mempertahankan dan menigkatkan personal hygiene lebih baik dan benar
dibawah pengawasan puskesmas.
i
THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL OF
ELDERLY AND ELDERLY BEHAVIOR ON FULFILLING PERSONAL
HYGIENE IN THE WORKING AREA OF PUBLIC HEALTH CENTER I
KLUNGKUNG
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................................6
A. Lansia...........................................................................................................7
x
B. Personal Hygiene (Kebersihan Diri)..........................................................11
C. PERILAKU................................................................................................15
D. PENGETAHUAN......................................................................................20
E. PENELITIAN TERKAIT...........................................................................23
A. Kerangka Konsep.......................................................................................27
B. Hipotesis.....................................................................................................28
A. Desain Penelitian........................................................................................32
D. Pengumpulan Data.....................................................................................36
E. Analisa Data...............................................................................................42
F. Etika Penelitian...........................................................................................48
B. Karakteristik Responden............................................................................51
C. Hasil Penelitian..........................................................................................53
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................63
x
A. Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Lansia........................................63
D. Keterbatasan Penelitian..............................................................................66
A. Simpulan....................................................................................................67
B. Saran...........................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Uji Korelasi Tingkat Pengetahuan dan Perilaku. 62
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep...............................................................................26
Gambar 5.1 Scatter Plot Tingkat Pengetahuan Personal Pygiene.........................57
Gambar 5.2 Scatter Plot Perilaku Personal Hygiene Lansia.................................61
Gambar 5.3 Scatter Plot Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku
Personal Hygiene Lansia......................................................................................63
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Provinsi Bali
Lampiran 8. Surat Izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Klungkung
xv
DAFTAR SINGKATAN
SP : Semarapura
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan seiring
kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka
harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Dalam waktu hampir
lima dekade, menurut data dari Badan Statistik Indonesia persentase lansia
Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat (1971-2019), yakni menjadi 9,6
persen (25 juta-an). Dari seluruh lansia yang ada di Indonesia, lansia muda
jauh mendominasi dengan besaran yang mencapai 63,82 persen,
selanjutnya diikuti oleh lansia madya dan lansia tua (80+ tahun) dengan
besaran masing-masing 27,68 persen dan 8,50 persen. (Kemenkes, 2019).
Pada tahun ini sudah ada lima provinsi yang memiliki struktur
penduduk tua di mana penduduk lansianya sudah mencapai 10 persen,
yaitu: DI Yogyakarta (14,50 persen), Jawa Tengah (13,36 persen), Jawa
Timur (12,96 persen), Bali (11,30 persen) dan Sulawesi Barat (11,15
persen). Populasi lansia meningkat sangat cepat. Tahun 2020, jumlah
lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita. Sebelas persen dari 6,9
milyar penduduk dunia adalah lansia (WHO, 2013). Di Provinsi Bali
jumlah penduduk lansia yang berumur >60 tahun pada tahun 2015
mencapai 517.500 jiwa (Rhismawati, 2015).
Dari jumlah tersebut Kabupaten Klungkung menjadi Kabupaten
dengan jumlah lansia terbanyak di tahun 2020 yaitu sebesar 16,62%, lalu
disusul Kabupaten Jembrana diurutan kedua dengan jumlah lansia 16,53%
(Badan Pusat Statistik, 2015). Kabupaten Klungkung memiliki 9
puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Klungkung. UPT
1
2
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang personal
hygiene lansia di di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klungkung I
b. Untuk mengidentifikasi perilaku lansia terhadap personal hygiene
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klungkung I
c. Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
lansia dalam pemenuhan personal hygiene di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Klungkung I.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hubungan yang diteliti pada tingkat pengetahuan dan perilaku
lansia dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dalam pengembangan ilmu dalam bidang keperawatan gerontik
berkaitan dengan personal hygiene pada lansia.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku
personal hygiene pada lansia. Penelitian ini juga dapat dijadikan
sebagai sarana dalam menerapkan ilmu dan teori yang didapat di
bangku kuliah.
b. Bagi Lansia
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
bagi lansia tentang pentingnya perawatan diri dan menambah
wawasan lansia terkait perawatan diri pada usia lanjut.
c. Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagi informasi
dan juga acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia
melalui upaya pentingnya perawatan diri lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang konsep teori yang mendasari penelitian yang
akan dilakukan. Konsep teori yang dimaksud adalah konsep dari semua variable
penelitian yang akan diteliti. Sumber dari variable didapatkan dari buku dan
artikel-artikel penelitian terkait
A. Lansia
1. Definisi
Lanjut usia (lansia) merupakan orang yang sudah mencapai usia
60th keatas. menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13
tahun 1998. (Pusdatin, 2014).
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) pada
tahun 1999 dalam Kholifah (2016). Lansia merupakan salah satu
kelompok atau populasi berisiko (population at risk) yang semakin
meningkat jumlahnya. Banyak diantara lanjut usia yang masih
produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial
lanjut usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai
keagamaan dan budaya bangsa.
2. Batasan Lanjut Usia
Klasifiaksifkasi lansia menurut WHO (1999) dalam Kholifah
(2016), adalah sebagai berikut :
a. Usia lanjut (elderly) antara usis 60 – 74 tahun.
b. Usia tua (old) 75 – 90 tahun.
c. Usia sangat tua (very old) usia >90 tahun
3. Proses Menua
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di
dalam kehidupan
7
8
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai
dan mencintai , kebutuhan harga diri, aktualisasi dan gangguan
interaksi sosial.
C. PERILAKU
1. Definisi Perilaku
Perilaku berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia,
sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang
ada dalam diri manusia. Perilaku mempunyai mempunyai arti yang
kongkrit, karena itu perilaku lebih mudah dipelajari daripada jiwa, dan
dari perilaku bisa menilai jiwa seseorang (Hartono, 2016).
Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2014)
mengungkapkan perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian perilaku manusia
terjadi melalui proses stimulus, organisme, respons. Sehingga teori
skinner disebut dengan teori “S-O-R” (stimulus-organisme-respons)
2. Faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut Purwanto (1998) dikutip dari Hartono (2016), ada 2 faktor
yang mendasari perilaku manusia diantaranya, adalah :
a. Keturunan
Keturunan sering pula disebut dengan pembawaan,
heredity. Sesuai dengan azas komfromitas yang meyebut setiap
individu akan menyerupai ciri- ciri yang diturunkan oleh
kelompok rasnya.
b. Lingkungan
Lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh bagi
pengembangan sifat dan perilaku individu mulai mengecap di
alam dan sekitarnya sehingga manusia tidak akan bisa
1
c. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali
tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai
rambutnya. Cara untuk perawatan rambut dengan memotong
rambut, menyikat, menyisir, dan bershampo agar tidak terlihat
kusut dan tidak sehat. (Potter & Perry, 2012) dikuti dari Prakoso
(2015).
Perawatan rambut pada lansia menurut Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (2019) adalah sebagai berikut :
1) Sisirlah rambut terlebih dahulu,
2) Keramas dengan menggunakan air hangat dan shampo bayi,
3) Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jari- jari tangan pada
saat meratakan shampo,
4) Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin dengan handuk
kering,
5) Sisir rambut dengan rapi,
6) Jika lansia menggunakan penutup kepala, pastikan rambut
sudah kering sebelum menggunakan penutup kepala.
d. Perawatan Kaki, Tangan dan Kuku
Kaki, Tangan dan kuku seringkali memerlukan perhatian
khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan.
1
D. PENGETAHUAN
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan
seseorang (ovent behaviour). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari
bagaimana penginderaannya masing-masing terhadap objek atau
sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan
(Notoatmodjo, 2014), yaitu:
a. Tahu (knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa
adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan
mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan
yang pernah berhasil dihimpun atau dikenali sebelumnya
(recall of facts).
b. Memahami (comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian
(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Termasuk
dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan
menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan,
meramalkan dan mengeksplorasikan.
c. Menerapkan (application)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal
yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
2
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi
menjadi rincian yang terdiri dari unsur-unsur atau komponen-
komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya
dalam suatu bentuk susunan berarti.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali
bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan
yang mengandung arti tertentu.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa
atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan
menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.
3. Faktor - faktor yang mempegaruhi Pengetahuan
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut
Notoatmodjo (2012), beberapa faktor tersebut Antara lain :
a. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat
diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain yang
mampu memperluas pengetahuan seseorang.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat membawa wawasan atau
pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang
berpendidikan tinggi akan semakin mudah menerima informasi
dan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki dibandingkan
dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
c. Pekerjaan
2
E. PENELITIAN TERKAIT
Berikut ini dibahas beberapa artikel penelitian yang terkait dengan
masalah penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Artikel penelitian
terkait sesuai dengan topic yang diambil oleh eneliti, yaitu sebagai berikut
:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Erdhayanti & Kartinah . (2012)
dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Dengan
Perilaku Lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene Di Panti Wreda
Darma Bakti Pajang Surakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah lansia yang menghuni di panti Wreda Darma
Bakti Pajang Surakarta sebanyak 85 lansia. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Probability sampling dengan menggunakan
Metode proportionate random sampling dan diperoleh 46 lansia. Hasil
dari penelitian ini ada hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan
perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene di panti Wreda
Darma Bakti Pajang Surakarta. Arah hubungan antara pengetahuan
lansia dengan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene
2
5. Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmi & Septi (2019) dengan judul
“Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Personal Hygiene Pada
Lanjut Usia Di Desa Ruko Kecamatan Tobelo Utara Kabupaten
Halmahera Utara”. Menggunakan metode penelitian deskriptif non
eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 62 orang pada lanjut usia di Desa Ruko.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan
pengetahuan dengan personal hygiene pada lanjut usia di Desa Ruko
Kecamatan Tobelo Utara Kabupaten Halmahera Utara.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Simbolon, Pomarida, & Magda (2019)
dengan judul “Hubungan Pengetahuan Lansia dengan Personal
Hygiene di Desa Lestari Indah Kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun”. Metode penelitian menggunakan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang ada di Desa Lestari
Indah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Besar sampel 75
orang. Dari hasil penelitian ini didapatkan, ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan personal hygiene lansia di Desa
Lestari Indah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Hardono, Tohiriah, Wijayanto &
Sutrisno. (2019) dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemenuhan Personal Hygiene pada Lansia”. Design penelitian ini
adalah kuantitatif, penelitian ini mengunakan metode analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah populasi adalah semua lansia di
desa Bulukarto sejumlah 58 digolongkan menjadi 37 lansia wanita dan
21 lansia laki-laki. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini ada hubungan antara
faktor pengetahuan dengan pemenuhan personal hygiene pada lansia.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Choudhury, Tarafdar, Miah, Shila,
Tonim & Syed (2020) dengan judul “Study on Knowledge, Attitude
and Practice of Personal Hygiene among selected rural people”. Jenis
penelitian deskriptif cross sectional, dengan sampel 308 orang.
2
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan konsep yang digunakan sebagai
landasan berpikir dari kegiatan ilmu, absrtraksi dari suatu realitas agar
dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
keterkaitan antarvariabel. (Nursalam,2014)
3. Perawatan rambut
4. Perawatan kaki,
27 tangan dan kuku
5. Perawatan kelamin
alat
2
Keterangan :
Penjelasan :
B. Hipotesis
Hipotesis adalah hasil yang diharapkan atau hasil yang diantisipasi
dari sebuah penelitian (Swarjana, 2014).
Pada penelitian ini, peneliti menyatakan hipotesis alternative yaitu
ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan perilaku personal
hygiene di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klungkung I.
C. Variabel dan Definisi Operasional
Menurut Swarjana (2014), variabel adalah sebuah konsep yang
dioperasionalkan yang lebih tepatnya operasional property dari sebuah
objek. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu :
2
Pernah
diberi skor
4. Total
skor akan
diperoleh
dengan cara
mejumlahka
n skor
pertanyaan
1-16. Skor
tertinggi
adalah 64
dan skor
terendah 16.
Semakin
tinggi skor
maka
mengindika
sikan
pemenuhan
personal
hygiene
pada
perawatan
kulit, mulut
dan gigi,
rambut,
kaki, tangan
dan kuku
serta
3
kelamin
semakin
baik.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode pengumpulan data, alat
pengumpulan data, tehnik pengumpulan data, analisa data dan etika penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan sesuatu yang
penting dalam melaukan penelitian, yang mana akan memungkinkan
pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi
suatu hasil (Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini desain yang digunakan
adalah desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian
yang desain pengumpulan datanya akan dilakukan pada satu titik tertentu (at
one point in time) atau fenomena yang diteliti ialah selama satu periode
pengumpulan data (Swarjana, 2014). Pada penelitian ini peneliti tidak
memberikan intervensi tetapi hanya melihat hubungan tingkat pengetahuan
lansia dengan perilaku personal hygiene di UPT Puskesmas Klungkung I.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kerja UPT Puskesmas
Klungkung I dengan pertimbangan jumlah lansia Kabupaten Klungkung
yang menjadi penyumbang lansia terbanyak di Provinsi Bali pada tahun
2020 yaitu sebesar 16,62% (Badan Pusat Statistik, 2015). Kabupaten
Klungkung memiliki 9 puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten
Klungkung. UPT Puskesmas Klungkung I merupakan puskesmas dengan
data kunjungan lansia terbanyak yaitu sebesar 6.551 per tahun 2018. Maka
dari itu dipilih wilayah UPT Puskesmas Klungkung I sebagai tempat
penelitian.
32
3
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yang
dimulai dari 10 Februari 2021 sampai dengan 23 Maret 2021.
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan subjek (manusia : klien) yang
mana sudah memenuhi kriteria dan akan menjadi sasaran akhir penelitian
(Nursalam, 2014). Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari
individu atau objek atau fenomena yang secara potensial dapat diukur
sebagai bagian dari penelitian menurut Mazhindu (2005) dalam Swarjana
(2014). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah
UPT Puskesmas Klungkung I. Total lansia yang ada di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Klungkung I adalah 4690 pertahun 2020.
2. Sampel
a. Besar Sampel
Besar sampel menurut Nursalam (2014) merupakan bagian
populasi yang terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek
penelitin melalui sampling
Ukuran sampel diambil dari jumlah populasi, besar sampel dalam
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Sugiyono (2014) :
2 .N.P.Q
s
d 2 (N 1) 2 .P.Q
12.4.690.0,5.0,5
s
0,052 (4.690 1) 12..0,5.0,5
1,172
s 11,972
s 97,8
s = 98 orang
3
untuk menghindari adanya missing data pada saat pengolahan data, maka
peneliti menambahkan sampel taraf kesalahan 10% dari sample size.
Yaitu :
= 98 + 10%
= 98 + 9,8
= 107,8
= 108 orang
Keterangan :
= 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5
d = 0,05 tingkat signifikasi
s = jumlah sampel
N = populasi
b. Kriteria Sampel
Penentuan kriteria sampel sangat mempengaruhi peneliti untuk
mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria sampel dibagi menjadi dua
bagian, yaitu : inklusi dan ekslusi. (Nursalam, 2014)
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Saat
menentukan kriteria inklusi harus ada pertimbagan ilmiah yang
nantinya dijadikan pedoman. Adapun kriteria inklusi pada
penelitian ini, adalah:
a) Lansia yang berusia ≥ 60 tahun yang tinggal di wilayah kerja
UPT Puskesmas Klungkung I
b) Lansia yang bersedia menjadi responden dan menandatangani
informed consent.
3
2) Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.
Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini, adalah lansia dalam
keadaan sakit parah atau memiliki gangguan fisik.
3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2014). Sampling juga diartikan sebagai
proses menyeleksi unit yang diobservasi dari keseluruhan populasi yang
akan diteliti sehingga kelompok yang diobservasi dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan atau membuat inferensi tentang populasi tersebut
(Swarjana, 2014).
Pada penelitian ini cara pengambilan sampling yang digunakan adalah
menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Dan tehnik yang akan digunakan dalam
pengambilan sampel adalah proportionate stratified random sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel pada populasi yang heterogen dan
berstrata dengan mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi yang
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota dari masing-masing sub
populasi secara acak atau serampangan pada metode ini digunakan karena
penelitian yang dilaksanakan melibatkan kelompok/grup atau memastikan
elemen tiap grup terpilih (Swarjana, 2015).
Teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random
sampling digunakan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang
representatif dengan melihat populasi lansia yang ada di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Klungkung I yang berstrata, yakni terdiri beberapa
tingkatan usia yang heterogen (tidak sejenis). Sehingga peneliti mengambil
sampel dari umur 60-64 tahun, 65-70 tahun dan ≥70 tahun dari masing-
masing kategori diambil wakilnya sebagai sampel.
3
Table 4.1 Jumlah sampel yang diperlukan pada setiap usia dengan metode
propotionate stratified sampling.
Total 108
D. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, akuratnya data penelitian yang dikumpulkan sangat
mempengaruhi hasil penelitian. Agar data yang dikumpulkan tersebut
akurat, maka data yang dikumpulkan harus valid dan juga reliable, dengan
metode yang tepat menurut Swarjana (2014). Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner melalui
google form dengan bantuan keluarga dan juga kader dari puskesmas.
Calon responden yang telah memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan dari penelitian, dan diberikan lembar
persetujuan (informd consent) lalu mulai di berikan kuesioner oleh peneliti.
Kelengkapan data yang sudah terkumpul dicek kembali oleh peneliti. Lalu
peneliti melakukan olah data dengan dosen analisis data untuk segera
mengetahui hasil dari penumpulan data.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar kuesioner. Menurut Swarjana (2014), kuesioner berarti sebuah form
yang berisikan pertanyaan - pertanyaan yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi (data) dari dan tentang orang – orang sebagai
3
bagian dari sebuah survey. Kuesioner dalam penelitian ini akan disebar
melalui google form secara online dan ada beberapa yang disebarkan secara
offline.
Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan lansia dengan perilaku
lansia dalam pemenuhan personal hygiene di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Klungkung I, maka peneliti meggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh peneliti dengan melakukan uji validitas (face validity)
yang diujikan oleh expert , yang berisi beberapa pertanyaan sebagai berikut
:
a. Karakteristik Responden
Pada kuesioner ini peneliti mencantumkan beberapa pertanyaan untuk
respnden, diantaranya nama, umur, jenis kelamin, dan pendidikan
terakhir.
b. Tingkat Pengetahuan Lansia Terhadap Pesonal Hygiene
Kuesioner tingkat pengetahuan lansia terdiri dari 18 butir pertanyaan
positif dan negative dengan menggunakan skala guttman yang diadopsi
dari kuesioner Jaya (2019) dengan pilihan jawaban Benar dan Salah.
Pada pernyataan positif yang ada pada soal nomor
1,2,3,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17 pilihan jawaban Benar diberi skor
1 dan jawaban Salah diberikan skor 0. Sedangkan pada pernyataan
negatif yang ada pada soal nomor 4,7,18 Benar diberi skor 0 dan
jawaban Salah diberikan skor 1. Total skor kuesioner tingkat
pengetahuan lansia adalah 18, dengan skor tertinggi 18 dan skor
terendah adalah 0. Semakin tinggi skor jawaban responden
mengindikasikan tingkat pengetahuan lansia baik dan sebaliknya
semakin rendah skor maka tingkat pengetahuan semakin buruk.
c. Perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene pada perawatan
kulit, mulut dan gigi, rambut, kaki dan kuku dan yang terakhir alat
kelamin
Kuesioner yang digunakan terdiri dari 16 butir pertanyaan positif
dengan menggunakan skala likert yang diadopsi dari kuesioner
3
E. Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Swarjana (2015) langkah-langkah dalam proses pengolahan
data adalah sebagai berikut:
a. Editing
Editing adalah suatu cara untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan melalui instrument penelitian. Dalam
tahap ini, peneliti melakukan pemeriksaan antara lain kesesuaian
jawaban dan kelengkapan pengisian lembar kuisioner ketika data telah
terkumpul.
b. Coding
Coding adalah suatu kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan coding untuk memudahkan proses pengolahan data.
Pemberian kode yang dilakukan pada penelitian ini, sebagai berikut:
1) Berdasarkan Alamat :
1. Kode (1) untuk wilayah Tangkas
2. Kode (2) untuk wilayah Gelgel
3. Kode (3) untuk wilayah Jumpai
4. Kode (4) untuk wilayah Kampung Gelgel
5. Kode (5) untuk wilayah Kamasan
6. Kode (6) untuk wilayah SP. Klod Kangin
7. Kode (7) untuk wilayah SP. Klod
8. Kode (8) untuk wilayah SP. Kauh
9. Kode (9) untuk wilayah Tojan
10. Kode (10) untuk wilayah Satra
2) Berdasarkan jenis kelamin
:
1. Kode (1) untuk laki-laki,
2. Kode (2) untuk perempuan.
3) Berdasarkan umur :
1. Kode (1) untuk lansia umur 60 – 64 tahun
4
2. Kode (2)
untuk
Kadang -
kadang
3. Kode (3)
untuk Sering
4. Kode (4)
Selalu
Pernyataan Soal : 2,7,13 1. Kode (1)
Negatif untuk Selalu
2. Kode (2)
untuk Sering
3. Kode (3)
untuk
Kadang-
kadang
4. Kode (4)
untuk Tidak
Pernah
c. Entry Data
Entry data adalah suatu kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan dalam data base komputer. Peneliti memasukkan semua
data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan Statistical
Program for Social Science (SPSS). Selama proses entry data, peneliti
memastikan dengan teliti data yang dimasukkan agar tidak ada data
yang tertinggal.
d. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali setelah semua
sumber data atau responden selesai dimasukan untuk melihat
kemungkinan - kemungkinan adanya suatu kesalahan kode,
4
b. Analisis Bivariat
Analisa bivarat adalah melakukan analisis terhadap dua variable
secara simultan (Swarjana, 2014). Dalam penelitian ini, data yang
dianalisa adalah hubungan tingkat pengetahuan personal hygiene
dengan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene. Uji
normalitas dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui data dengan
kolmogorove smirnove karena jumlah sampel lebih dari 50 responden,
untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian
ini, jika data berdistribusi normal maka uji statistik yang di gunakan
adalah parametrik correlation pearson product moment dan jika data
berdistribusi tidak normal, maka uji statistik yang digunakan adalah non
parametrik spearman’s rho yang merupakan uji alternatif dari pearson
product moment (Swarjana, 2014). Pengolahan data pada penelitian ini
akan menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis dengan Program For
Social Science (SPSS For Windows versi 25). Dengan tingkat kesalahan
5%, apabila didapatkan P < 0,05 maka Ha dan Ho ditolak. Dari
koefisien korelasi yang didapatkan, dapat digunakan untuk mengukur
tingkat korelasi antara kedua variabel.
1) Nilai signifikasi hipotesis
Menurut Swarjana (2014) nilai signifikasi hipotesis, adalah sebagai
berikut :
a) Jika nilai signifikan (sig) < α (0,05), maka Ho ditolak dan
sebaliknya Ha diterima hal ini menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara dua variabel yang diuji
b) Jika nilai signifikan (sig) > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha
ditolak hal ini menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
2) Arah korelasi
Menurut Sugiyono (2018) sifat korelasi dapat dibedakan menjadi
2, yaitu:
0,20-0,399 Rendah
4
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
F. Etika Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak hal yang harus dipertimbangkan, tidak
hanya metode, desain, dan aspek lainnya, tetapi ada hal sangat penting dan
serius yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu ethical principles atau etika
penelitian (Swarjana, 2014). Adapun prinsip-prinsip etika dalam melakukan
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent berarti responden punya informasi yang adekuat tentang
penelitian, mampu memahami informasi, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity yaitu tidak mencantumkan nama responden pada lembar
kuesioner atau alat ukur yang digunakan, namun hanya menuliskan
inisialnya saja karena responden mempunnyai hak untuk data yang
diberikan harus dijaga kerahasiaanya.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, untuk menjaga privasi responden.
4. Protection from discomfort (perlindungan dan ketidaknyamanan)
Melindungi responden dari ketidaknyamanan, baik fisik maupun psikologi.
Peneliti dalam penelitian ini sudah mendapatkan izin untuk melakukan
penelitian seperti yang dijelaskan ditahap persiapan
4
5. Beneficence
Beneficence merupakan prinsip untuk memberikan manfaat bagi orang lain,
namun tidak membahayakan orang lain. Dalam proses penelitian ini
peneliti akan melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur dan akan
memberikan penjelasan tentang manfaat penelitian.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian dengan lebih jelas dan lebih
rinci, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden,
dan data hasil penelitian mengenai “Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia
Dengan Perilaku Lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Klungkung I”
50
5
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Klungkung I dengan jumlah responden sebanyak 108
orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi
empat bagian yaitu alamat, jenis kelamin, rentang umur, dan pendidikan
terakhir. Karakteristik responden disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
Tabel 5.1 Frekuensi (f) dan persentase (%) Karakteristik Responden
(n=108)
Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
Alamat
Wilayah Tangkas 11 10.2%
Jenis Kelamin
Laki-Laki 41 38.0%
Perempuan 67 62.0%
5
Umur
Lansia 60-64 Tahun 32 29.6%
Lansia 65-70 Tahun 37 34.3%
Lansia >70 Tahun 39 36.1%
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 42 38.9%
Sd 33 30.6%
Smp 10 9.3%
Sma 18 16.7%
Akademi/PT 5 4.6%
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov karena responden dalam penelitian ini
jumlahnya lebih dari seratus responden, yaitu berjumlah 108 (n=108)
responden. Maka dari itu uji normalitas yang digunakan adalah
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 5.2 Hasil uji normalitas tingkat pengetahuan dan perilaku lansia
dalam pemenuhan personal hygiene di wilayah kerja UPT Puskesmas
Klungkumg I. (n=108)
Kolmogorov-Smirnov
2. Analisa Univariat
Pada penelitian telah dilakukan analisa data dan tidak terdapat
missing data data. Hasil penelitian dari masing – masing variabel dari
tingkat pengetahuan dan perilaku, akan ditampilkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Dengan jumlah 18 pernyataan, 15 pernyataan
positif dan 3 pernyataan negative pada point 4,7,dan 18.
5
a. Tingkat Pengetahuan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Komponen Pernyataan Tingkat
Pengetahuan Personal Hygiene Lansia di Wilayah UPT
Puskesmas Klungkung I (n=108).
Pernyataan Benar Salah
n(%) n(%)
1. Kebersihan diri adalah tindakan 108 0
menghilangkan kotoran diseluruh
tubuh untuk memelihara kesehatan (100.0%) (0%)
seseorang.
2. Salah satu tujuan kebersihan diri pada 107 1
masa pandemi adalah untuk
mempertahankan derajat kesehatan (99.1%) (0,9%)
individu.
3. Jenis kebersihan diri yaitu perawatan 108 0
pada kulit, rambut, gigi dan mulut,
tangan, kuku dan kaki, serta kemaluan. (100.0%) (0%)
dan mulut, tangan, kuku dan kaki, serta kemaluan sebanyak 108
(100.0%) responden menjawab benar. Lalu sisanya masih ada beberapa
responden menjawab salah pada pernyataan positif namun sebagian besar
menjawab benar. Untuk penyataan negatif jawaban tertinggi ada pada
pernyataan, mengganti pakaian dalam dilakukan seminggu sekali
sebanyak 101 (93,5%) responden menjawab salah. Disusul dengan
pernyataan, walaupun tidak melakukan kebersihan diri setiap hari, tidak
akan menimbulkan gangguan kulit sebanyak 92 (85,2%) responden
menjawab salah. Dan terakhir pernyataan negatif dengan jawaban
terendah yaitu pada pernyataan, perawatan kulit dilakukan dengan mandi
menggunakan air bersih saja tanpa sabun 90 (83,35%) responden
menjawab salah.
b. Perilaku
Hasil penelitian variabel dari perilaku, akan ditampilkan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Dengan jumlah 16 pernyataan, 13
pernyataan positif dan 3 pernyataan negative pada point 2,7, dan
13.
BAB/BAK.
16. Saya mengganti pakaian 7 4 5 92
dalam setiap hari.
(6,5%) (3,7%) (4,6%) (85,2%)
Baik 97 89,8
Cukup 11 10,2
Kurang 0 0
3. Analisa Bivariat
Pada analisis bivariat memaparkan hasil penelitian berupa
hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku lansia dalam
pemenuhan personal hygiene akan ditampilkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. Setelah dilakukan uji normalitas data, hasil
menunjukan bahwa data tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu uji
korelasi yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu uji
Spearmen’s rho dengan hasil sebagai berikut :
N 108 108
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas dengan lengkap mengenai hasil penelitian
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Lansia Dalam Pemenuhan
Personal Hygiene di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klungkung I, serta akan
membahas pula keterbatasan dalam penelitian.
63
6
kuku dan kaki, serta kemaluan. Sesuai dengan teori dari Isro’in &
Sulistio (2012), tujuan perawatan personal hygiene adalah untuk
menghilangkan kotoran diseluruh tubuh untuk memelihara kesehatan
seseorang, pencegah penyakit.
Meskipun mayoritas responden menjawab benar pada pernyataan
negatif, namun pada peryataan negatif walaupun tidak melakukan
kebersihan diri setiap hari, tidak akan menimbulkan gangguan kulit
sebanyak 16 (14,8%) responden. Pada pernyataan negatif perawatan kulit
dilakukan dengan mandi menggunakan air bersih saja tanpa sabun
sebanyak 18 (16,7%) responden. Pada penelitian ini masih terdapat hasil
cukup, hal tersebut menunjukan bahwa lansia belum tahu lebih mendalam
arti dari personal hygiene. Seperti yang diungkapkan oleh Budiman &
Riyanto (2013) dalam Prakorso (2015) bahwa informasi juga
mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering mendapatkan informasi
tentang suatu pembelajaran maka akan menambah pengetahuan dan
wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima informasi
tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya.
sudah baik. Namun jika ditinjau lebih teliti lagi sebanyak 21 (19,4%)
responden menjawab selalu dan sering sebanyak 19 (17,6%) responden,
pada pernyatan tidak memakai minyak rambut. Sementara itu ada juga
beberapa dari responden yang mejawab selain selalu dan sering pada
pernyataan mencuci rambut 2 kali dalam seminggu dan mencuci rambut
menggunakan shampoo. Pada penelitian ini masih tedapat hasil cukup
sebanyak 11 (10,2%) responden.
Hal ini menunjukan bahwa masih ada beberapa lansia yang masih
belum menyadari secara keseluruhan arti dari kebersihan rambut. Menurut
Potter & Perry (2012) dikuti dari Prakoso (2015) penampilan dan
kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Cara untuk perawatan rambut dengan
memotong rambut, menyikat, menyisir, dan bershampo agar tidak terlihat
kusut dan tidak sehat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Erdhayanti & Kartinah (2012) dengan judul “Hubungan
Tingkat Pengetahuan Lansia Dengan Perilaku Lansia Dalam Pemenuhan
Personal Hygiene Di Panti Wreda Darma Bakti Pajang Surakarta”.
Didapatkan bahwa lansia tidak rutin mencuci rambut 2 kali seminggu dan
juga jarang menggunakan minyak rambut sehingga rambut terlihat kusut.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti memiliki beberapa hal yang menjadi keterbatasan yaitu :
1. Peneliti tidak dapat mengawasi responden secara langsung saat
pengisian kuesioner karena pengumpulan data menggunakan sistem
online yang disebar melalui link google form, sehingga bisa terjadi
tidak konsisten terhadap jawaban kuesioner.
PENUTUP
Pada bab ini menerangkan semua hasil penelitian dan pembahasan tentang
temuan-temuan penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab
sebelumnya. Selanjutnya dibuat kesimpulan dan saran-saran sebagai tindak lanjut
penelitian ini. Adapun tindak lanjut tersebut adalah sebagai berikut:
A. Simpulan
Hasil penelitian yang sudah diuraikan diatas memberikan simpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa dari total 108 responden,
menyatakan pengetahuan lansia terhadap personal hygiene mayoritas
ada di kategori baik sejumlah 96 (88,9%) responden.
2. Dari total 108 responden, sebagian besar lansia yang berada di wilayah
kerja UPT Puskesmas Klungkung I menunjukan, perilaku lansia dalam
pemenuhan personal hygiene mayoritas berada di kategori baik yaitu
sejumlah 97 (89,8%) responden.
3. Dilihat dari hasil signifikasi dengan uji statistik Spearmen’s rho,
terdapat signifikasi p-value sebesar 0,00 dengan α = 0,05, yang mana p-
value < α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku lansia dalam pemenuhan personal
hygiene dan menunjukan arah korelasi yang sangat kuat dan positif (r =
0,952).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, ada beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan diantaranya:
1. Bagi Lansia
6
Diharapkan lansia mempertahankan pengetahuan yang sudah baik dan
mencari lagi informasi - informasi terkait kebersihan diri agar tetap
terjaga.
2. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan edukasi atau penyuluhan secara berkesinambungan
terkait personal hygiene dan juga kegiatan pemantauan rutin untuk
tetap memantau personal hygiene para lansia guna mempertahankan
kebersihan yang sudah ada.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan data awal untuk melakukan
penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
tingkan pengetahuan dan perilaku personal hygiene lansia,
menggunakan variabel lain dan dengan menggunakan metedologi yang
berbeda
6
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R. & Sunarsih, T. (2011). KDPK Kebidanan : Teori dan Apilkasi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Choudhury, M.U.A., Tarafdar, M.A., Miah, M.A.M., Shila R.D., Tonim, A. H., &
Syed, S. A. (2020). Study On Knowledge, Attitude And Practice Of
Personal Hygiene Among Selected Rural People. Journal of ZHSWMC,
2(1) 1-20.
Hardono, Tohiriah, S., Wijayanto, W. P., & Sutrisno. (2019). Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Personal Hygiene Pada Lansia. Welness And Healthy
Magazine. 2656-0062.
Pusat Data Dan Informasi. (2014). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Selatan.
Rhismawati, N.L. (2015, 9 Juni). Pemprov Bali Serius Tangani Persoalan Lansia.
Diperoleh tanggal 28 agustus 2020 dari, http://www.antarabali.com.
Savitri, N. C., & Utami, Y. W. (2012). Hubungan Pengetahuan Lanjut Usia
Dengan Sikap Memlihara Kebersihan Diri Pada Lansia Di Kelurahan
Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Diperoleh 3
September 2020, dari http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/14753.
JADWAL PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
Kode Responden :
Petunjuk :
A. Karakteristik Responden
Nama (inisial) :
Alamat : 🗌 Tangkas
🗌 Gelgel
🗌 Jumpai
🗌 Kp. Gelgel
🗌 Kamasan
🗌 Sp. Klod-Kangin
🗌 Sp. Klod
🗌 Sp. Kauh
🗌 Tojan
🗌 Satra
Umur : 🗌 60 – 64 tahun
🗌 65 – 70 tahun
🗌 > 70 tahun
🗌 SD
🗌 SMP
🗌 SMA
🗌 Akademi/Perguruan Tinggi
B. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Lansia
Petunjuk :
No Pernyataan Jawaban
Benar Salah
Petunjuk :
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
Demikian surat persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Denpasar,...........................,20…
Responden
(……………………………..)
Lampiran 5
NIDN 0825068903
NIM : 17C10161
Menyatakan bahwa mahasiswa yang tersebut Namanya di bawah ini telah selesai
melakukan uji Face Validity. Mahasiswa tersebut adalah:
NIM : 17C10156
Expert,
Surat Izin Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi
Bali
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Klungkung
Lampiran 9
S.Kep.,M.Kep. NIDN0819049201
NIM : 17C10161
Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan analisa data pada
data hasil penelitian yang bersangkutan.
Karakteristik Responden
Pendidikan Terakhir
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Salah satu tujuan kebersihan diri pada masa pandemi adalah untuk
mempertahankan derajat kesehatan individu.
Valid SALAH 1 .9 .9 .9
Jenis kebersihan diri yaitu perawatan pada kulit, rambut, gigi dan mulut, tangan,
kuku dan kaki, serta kemaluan.
Walaupun tidak melakukan kebersihan diri setiap hari, tidak akan menimbulkan
gangguan kulit.
Valid SALAH 1 .9 .9 .9
Perawatan kulit dilakukan dengan mandi sebanyak dua kali sehari, serta mandi
setiap usai bepergian.
Perawatan kulit dilakukan dengan mandi menggunakan air bersih saja tanpa
sabun.
Valid SALAH 1 .9 .9 .9
Perawatan rambut dan kulit kepala bisa dilakukan dengan mencuci rambut
menggunakan sampo.
Valid SALAH 1 .9 .9 .9
BENAR 107 99.1 99.1 100.0
Perawatan gigi dan mulut bisa dilakukan dengan menyikat gigi menggunakan
sikat gigi dan pasta gigi
Perawatan gigi dan mulut dilakukan dengan menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari
pada pagi hari saat mandi dan malam hari sebelum tidur.
Valid SALAH 1 .9 .9 .9
Perawatan kaki dilakukan dengan mencuci kaki dan menggunakan alas kaki
setiap hari.
Kategori Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 96 88.9 88.9 88.9
CUKUP 12 11.1 11.1 100.0
Total 108 100.0 100.0
Saya melakukan perawatan pada kulit dengan cara mandi secara teratur dua kali
dalam sehari dan setiap usai bepergian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 .9 .9 .9
KADANG 2 1.9 1.9 2.8
SERING 16 14.8 14.8 17.6
SELALU 89 82.4 82.4 100.0
Total 108 100.0 100.0
Saya tidak menggunakan sabun setiap saya mandi.
Saya mengganti pakaian setiap hari dan setiap kali usai bepergian.
Saya menggosok gigi dua kali sehari pada pagi hari saat mandi dan malam hari
sebelum tidur.
Saya menggunakan sikat gigi dan pasta gigi setiap menyikat gigi.
Saya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, sesudah makan, setelah
menyentuh benda – benda asing, dan setelah kontak dengan orang – orang
diluar rumah.
Saya memotong dan membersihkan kuku apabila sudah panjang dan kotor.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
KATEGORI_PE KATEGORI_
NGETAHUAN PRILAKU
N 108 108
N 108 108
NIDN 0822059001
Dentika Asvini
NIM : 17C10161
Denpasar, 2 Juli
2021Abstract
Translator
(Putu Rusanti,
S.Pd., M.Pd)NIDN
0822059001
Lampiran 13
ABSTRAK
Latar Belakang: Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan, membuat
semakin banyak lansia mengalami penurunan kesehatan, untuk mencegah hal itu
maka dilakukan dengan menjaga kebersihan. Personal hygiene adalah cara
merawat diri untuk menjaga dan memelihara fisik dan psikis diri pada masing-
masing individu. Personal hygiene lansia senantiasa harus terpenuhi karena
merupakan tindakan pencegahan primer yang spesifik untuk mencegah penyakit.
Tujuan: Mengidentifikasi tingkat pengetahuan lansia dengan perilaku lansia
dalam pemenuhan personal hygiene di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klungkung
I
Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan
cross-sectional menggunakan kuesioner melalui Google Form. Populasi dalam
penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Klungkung I dari rentang usia 60th - >70th dengan menggunakan teknik sampling
yaitu propotionate stratified sampling dengan sampel 108 responden.
Hasil: Hasil dari penelitian ini, yaitu mayoritas pengetahuan lansia terhadap
personal hygiene mayoritas ada di kategori baik sejumlah 96 (88,9%) responden
dan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene mayoritas berada di
kategori baik yaitu sejumlah 97 (89,8%) responden. Hasil signifikasi dengan uji
statistik Spearmen’s rho, terdapat signifikasi p-value sebesar 0,001 dengan α =
0,05, yang mana p-value < α (0,05), menunjukan bahwa ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku lansia dalam pemenuhan personal hygiene.
Kesimpulan: Lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Klungkung I dapat
mempertahankan dan menigkatkan personal hygiene lebih baik dan benar dibawah
pengawasan puskesmas.
Kata kunci: personal hygiene, lansia, tingkat pengetahuan,
perilaku. ABSTRACT
Background: Elderly population is increasing. It makes the elderly are in healthy
declined situation. It is needed to maintain cleanliness to prevent this condition.
Personal hygiene is a way to maintain self-care physically and psychologically in
every individual. Personal hygiene of the elderly should be done because it is a
primer prevention to avoid many diseases.
Purpose: To identify knowledge level of elderly and elderly behavior on fulfilling
personal hygiene in the working area of Public Health Center I Klungkung.
Method: This study employed descriptive design with cross sectional approach.
The data collection used questionnaire through Google form. The population of
this study was the elderly in the working area of Public Health Center I Klungkung
aged 60 -70 years old. There were 108 respondents recruited as the samples which
were chosen by using sampling technique such as proportionate stratified sampling
Findings: The result of the study showed that 96 respondents (88.9%) had good
knowledge about personal hygiene and 97 respondents (89.8%) had good behavior
on fulfilling personal hygiene. The result of Spearmen’s rho test showed that there
was significant correlation between knowledge level and elderly behavior on
fulfilling personal hygiene (p-value=0,001 with α = 0.05, p-value < α (0.05)
Conclusion: The elderly in the working area of Public Health Center I Klungkung
can maintain and improve personal hygiene better under the monitoring of Public
Health Center.
Keywords: Personal hygiene, Elderly, Knowledge level, Behavior.
Baik 97 89,8
Cukup 11 10,2
Kurang 0 0
lebih teliti lagi pada penelitian ini Lansia Dengan Perilaku Lansia
Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Keperawatan. Jakarta:
Indonesia. (2019). Panduan Salemba Medika.
Praktis Bagi Caregiver Untuk
Padila. (2013). Buku Ajar
Perawatan Jangka Panjang
Keperawatan Gerontik.
Bagi Lanjut Usia. Jakarta:
Yogyakarta : Nuha Medika
Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Prakoso, D. Y. (2015). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik
Tentang Personal Hygiene
Indonesia. (2019). Statistik
Dengan Metode Ceramah
Penduduk Lanjut Usia.
Dan Media Audiovisual
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Terhadap Pengetahuan Dan
Indonesia.
Sikap Remaja Putri Dalam
Kholifah, S. N. (2016). Modul Mencegah Keputihan Di Smk
Keperawatan Gerontik. Bakti Purwokerto.
Jakarta: Kementrian Purwokerto: Universitas
Kesehatan Republik Muhammadiyah. Diperoleh
Indonesia tanggal 7 September 2020,
Penelitian Ilmu
Pusat Data Dan Informasi. (2014). September 2020, dari
Situasi dan Analisis Lanjut http://digilib2.unisayoga.ac.i
Usia. Kementrian Kesehatan d/xmlui/handle/1750
Republik Indonesia. Jakarta Simbolon, N., Pomarida, S., &
Selatan. Magda S. (2019). Hubungan