Disusun Oleh :
YULIF MAULIDIA, S.Kep
NPM. 21.156.03.11.132
Disusun Oleh :
YULIF MAULIDIA
NPM. 21.156.03.11.132
MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini Telah Diperiksa Oleh Preseptor satu dan Preseptor dua
Dan Disetujui Untuk Melaksanakan Seminar Hasil
Menyetujui
Penguji 1 Penguji II
Kiki Deniati, S.Kep, Ns., M.Kep Ernauli Meliyana, S.Kep., Ns., M.Kep
i
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Yulif Maulidia, S.Kep
NPM : 20.156.03.11.132
Program Studi : Profesi Ners
Judul Tugas Akhir : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Bapak H
Khususnya Ibu S Dengan Penerapan Mengonsumsi Rebusan Daun Seledri Untuk
Menurunkan Tekanan Darah Di Desa Cisarua pada Tahun 2021
Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam seminar hasil pada tanggal.
Punguji 1 Penguji II
Kiki Deniati, S.Kep, Ns., M.Kep Ernauli Meliyana, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN. 0316028302 NIDN.0020057201
Dr. Lenny Irmawanty S, STT., M.Kes Kiki Deniati, S.Kep, Ns., M.Kep
NIDN. 0319017902 NID. 0316028302
LEMBAR PERNYATAAN
ii
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yulif Maulidia, S.Kep
NPM : 20.156.03.11.132
Program Studi : Profesi Ners
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul Analisis Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Bapak H Khususnya Ibu S Dengan Penerapan
Mengonsumsi Rebusan Daun Seledri Untuk Menurunkan Tekanan Darah Di Desa
Cisarua pada Tahun 2021, adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan
merupakan jiplakan maupun mengcopy sebagian dari hasil karya orang lain.
Bekasi, 2021
Yang membuat pernyataan
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik yang
berjudul ” Analisis Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Bapak H Khususnya Ibu
S Dengan Penerapan Mengonsumsi Rebusan Daun Seledri Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Di Desa Cisarua pada Tahun 2021”. Tugas Akhir merupakan
syarat memperoleh gelar Ners Program Studi Profesi Ners STIKes Medistra
Indonesia.
4. Dr. Lenny Irmawanty S, STT., M.Kes selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
STIKes Medistra Indonesia
6. Hainun Nisa, SST., M.Kes., selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni STIKes Medistra Indonesia
7. Kiki Deniati, S.Kep., Ns, M.Kep, selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Dan Profesi Ners STIKes Medistra Indonesia.
8. Riris Octarina S.Kep., Ns, M.Kep selaku dosen Pemb imbing Akademik
9. Martadinata, S.Kep., Ners selaku Koordinator Mata Kuliah Tugas Akhir (TA)
di STIKes Medistra Indonesia.
10. Kiki Deniati, S.Kep., Ns, M.Kep, selaku dosen pembingbing TA yang telah
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat.
11. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Medistra Indonesia yang turut membantu
memberikan banyak ilmu, masukan dan arahan selama proses pendididkan
iv
12. Kedua Orang Tua tercinta dan adik-adik saya yang telah memberikan banyak
memberikan bantuan dan dorongan dalam bentuk moril maupun materi serta
doa dan semangat yang selalu menyertai penulis dalam penulisan TA ini.
13. Risalatul Lailah, Novika Eriyanti dan Sahabat “19Detik X Alemong” yang
menemani dan memberi semangat setiap saat serta rekan – rekan Profesi Ners
yang telah memberikan banyak bantuan dan dorongan dalam bentuk apapun
serta doa dan semangat.
14. Laki – laki yang saya temui pada tahun 2019 yang menemani dan memberi
semangat setiap saat serta telah memberikan banyak bantuan dan dorongan
dalam bentuk apapun dalam doa dan semangat
Dalam hal ini penulis menyadari, bahwa penyusunan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, maka kepada para pembaca khususnya Mahasiswa
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners jika ada kesalahan dalam
penulisanTugas Akhir ini penulis mohon kesediaannya untuk kritik dan saran,
serta motivasi yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
peneliti khususnya dan umumnya kepada para pembaca.
Bekasi, 2021
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................9
A. LATAR BELAKANG.................................................................................9
B. TUJUAN....................................................................................................13
C. MANFAAT................................................................................................14
BAB II....................................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................42
A. PENGKAJIAN...........................................................................................42
B. ANALISA DATA......................................................................................56
C. SCORING..................................................................................................58
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN...............................................................61
F. CATATAN PERKEMBANGAN..............................................................73
BAB IV..................................................................................................................86
6
A. Pengkajian Keperawatan............................................................................86
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................87
C. Intervensi Keperawatan..............................................................................89
D. Implementasi Keperawatan........................................................................92
E. Evaluasi......................................................................................................94
BAB V...................................................................................................................97
A. Kesimpulan................................................................................................97
B. Saran...........................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................100
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1...........................................................................................................102
Lampiran 2...........................................................................................................103
Lampiran 3...........................................................................................................106
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini tren gaya hidup di kalangan masyarakat yaitu menyukai
makanan siap saji yang dimana kandungan dalam makanan tersebut biasanya
mengandung banyak lemak, protein, rendah serat dan tinggi garam. Perubahan
gaya hidup masyarakat Indonesia bukan hanya mereka yang hidup di daerah
perkotaan tetapi yang berada di pedesaan juga. Hal ini akan memicu terjadinya
berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke dan
penyakit ginjal (Hartono, 2019).
Dari hasil RISKESDAS yang terbaru pada tahun 2018, prevalensi kejadian
hipertensi sebesar 34,1% (Batlibangkes, 2018). Angka ini meningkat cukup tinggi
dibandingkan hasil RISKESDAS tahun 2013 yang dimana kejadian hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada masyarakat Indonesia berusia
18 tahun ke atas adalah 25.8% (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Prevalensi
hipertensi mengalami peningkatan yang signifikan pada pasien berusia 60 tahun
keatas (Dreisbach A., 2014).
pelayanan kesehatan serta keluarga tidak menjalani perilaku patuh diit yang
disarankan untuk penderita Hipertensi. Keluarga tidak menyadari bahwa salah
satu anggota keluarganya mempunyai Hipertensi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Peneliti
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010).
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada
usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya
keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah, masing-masing anak
memiliki aktifitas di sekolah, masing-masing akan memiliki aktifitas
dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas
berbeda dengan anak. (Harmoko, 2012). Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah : Membantu sosialisasi anak terhadap
lingkungan luar, Menyediakan aktifitas untuk anak, Mendorong anak
untuk mencapai pengembangan daya intelektual dan Memenuhi
kebutuhan anak.
3. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Matrilokal
d. Patrilokal
e. Keluarga kawinan
4. Tipe-Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Widagdo, 2016b :
a. Fungsi afektif
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
1. Pengkajian
Beberapa hal yang dapat dikaji dalam pengkajian keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika ada, pekerjaan
dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang terdiri atas
nama atau inisial, jenis elamin, tanggal lahir atau umur, hubungan
dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota
keluarga, dan genongram (genogram keluarga dalam tiga generasi)
25
5. Evaluasi Keperawatan
1. Definisi Hipertensi
2. Klasifikasi
3. Etiologi
b. Hipertensi Sekunder
4. Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor
resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia
- BUN/kreatini : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi
ginjal
- Glucose : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi
ginjal dan DM
b. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
c. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
d. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : batu
ginjal, perbaikan ginjal
e. Photo dada : menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung
7. Komplikasi
c) Mencegah peradangan
e) Mencegah dehidrasi
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : Bapak H
2. Usia : 45 tahun
3. Pendidikan : SLTA/Sederajat
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Desa Cisarua RT.01 RW.02
Kec.Tegalwaru Kab.Purwakarta
6. Komposisi Anggota Keluarga
Genogram :
44
Keterangan:
No Simbol Keterangan
1 Laki-laki
2 Perempuan
3 Sudah Meninggal
4 Klien
5 Keluarga binaan
III. Lingkungan
16. Karakterisik Rumah
Denah rumah :
Teras rumah
47
Kamar
R.Tamu
Kamar R. TV
K.Mandi
Dapur
b. Peran Informal
49
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
b. Memutuskan Masalah
d. Memodifikasi Lingkungan
tidak mengalami fungsi eritema (-), tidak mengalami (-), tidak mengalami fungsi (-), tidak mengalami fungsi
pendengaran fungsi pendengaran pendengaran pendengaran
7. Mulut Bentuk simetris, mulut dalam kondisi Bentuk simetris, mulut dalam Bentuk simetris, mulut dalam Bentuk simetris, mulut dalam
bersih,warna bibir kehitaman, gigi kondisi bersih, gigi masih kondisi bersih, gigi masih kondisi bersih, gigi masih
geraham sudah bolong lengkap lengkap lengkap
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid tiroid
9. Dada Tidak ada suara nafas tambahan, RR: Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas tambahan,
18 x/menit, tidak ada benjolan, dada tambahan, RR: 20 x/menit, tambahan, RR: 17 x/menit, RR: 16 x/menit, tidak ada
simetris tidak terlihat perubahan tidak ada benjolan, dada tidak ada benjolan, dada benjolan, dada simetris tidak
bentuk dada seperti dada burung simetris tidak terlihat simetris tidak terlihat perubahan terlihat perubahan bentuk dada
ataupun seperti tong. perubahan bentuk dada seperti bentuk dada seperti dada seperti dada burung ataupun
dada burung ataupun seperti burung ataupun seperti tong. seperti tong.
tong.
10 Abdomen Abdomen tidak ada benjolan maupun Abdomen tidak ada benjolan Abdomen tidak ada benjolan Abdomen tidak ada benjolan
tanda gejala pembesaran organ, tidak maupun tanda gejala maupun tanda gejala maupun tanda gejala
ada nyeri tekan, tidak terdapat striae, pembesaran organ, tidak ada pembesaran organ, tidak ada pembesaran organ, tidak ada
bising usus 6 x/menit nyeri tekan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat striae,
striae, bising usus 5x/menit striae, bising usus 5x/menit bising usus 5x/menit
11 Ekstremitas atas Kekuatan otot masih baik, Bapak H Kekuatan otot masih baik, Ibu Ektermitas kanan dan kiri Ektermitas kanan dan kiri
tidak menggunakan alat bantu untuk S tidak menggunakan alat simteris, tidak ada kelainan. simteris, tidak ada kelainan.
melakukan aktifitas sehari-hari bantu untuk melakukan Kekuatan otot : normal tidak Kekuatan otot : normal tidak ada
aktifitas sehari-hari ada bekas luka, perubabhan bekas luka, perubabhan warna
warna atau perubahan bentuk atau perubahan bentuk
12 Ekstremitas Terdapat bekas luka di bagian betis Kekuatan otot berkurang, Ibu Ektermitas kanan dan kiri Ektermitas kanan dan kiri
bawah sinistra Kekuatan otot masih baik, S mudah lelah dan tidak bisa simteris, tidak ada kelainan. simteris, tidak ada kelainan.
Bapak H tidak menggunakan alat berdiri terlalu lama sering Kekuatan otot : normal tidak Kekuatan otot : normal tidak ada
bantu untuk melakukan aktifitas kesemutan ada bekas luka, perubabhan bekas luka, perubabhan warna
sehari-hari warna atau perubahan bentuk atau perubahan bentuk
13 Kulit Turgor kulit baik, elastis, tidak ada Turgor kulit < 3 detik , elastis, Turgor kulit < 3 detik , elastis, Turgor kulit < 3 detik , elastis,
abrasi, tidak ada lebab, bengkak tidak ada abrasi, tidak ada tidak ada abrasi, tidak ada tidak ada abrasi, tidak ada lebab,
ataupun eritema, kulit Bapak H lebab, bengkak ataupun lebab, bengkak ataupun bengkak ataupun eritema, kulit
55
lembab, warna kulit sawo matang eritema, kulit Ibu S lembab, eritema, kulit lembab, warna lembab, warna kulit sawo
warna kulit sawo matang kulit sawo matang matang
14 Lain-lain - BAK 5-8 x/hari tidak - BAK 6-7x/hari tidak - BAK 6-7x/hari tidak - BAK 6-7x/hari tidak
mengalami inkontinensia mengalami mengalami mengalami
urine, saat malam Bapak H inkontinensia urine, inkontinensia urine, inkontinensia urine,
terkadang terbangun karena saat malam Ibu S saat malam saat malam Ibu S
ingin buang air kecil terkadang terbangun - BAB 1x sehari, tidak terkadang terbangun
- BAB 1x sehari, tidak ada karena ingin buang ada keluhan konstipasi karena ingin buang air
keluhan konstipasi air kecil - Capillary refill kecil
- Capillary refill - BAB 1x sehari, tidak < 2 detik dalam batas normal - BAB 1x sehari, tidak
< 2 detik dalam batas normal ada keluhan ada keluhan konstipasi
konstipasi - Capillary refill
- Capillary refill < 2 detik dalam batas normal
< 2 detik dalam batas normal
KESIMPULAN Tidak ada kelainan dan masalah Ibu S mempunyai masalah Tidak ada kelainan dan masalah Tidak ada kelainan dan masalah
kesehatan kesehatan : Hipertensi kesehatan kesehatan
56
B. ANALISA DATA
Data Objektif :
Kesadaran : Composmentis
TD : 150/100 mmHg
TB : 158 cm
BB : 68 kg
59
C. SCORING
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Skor
1 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis pada 5
keluarga Bapak H khususnya ibu S (SDKI D.0077)
2 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan 4
62
Domain 3 : Perilaku
Keadaan umum : Baik Kelas S : Pendidikan
Kesadaran : Composmentis pasien
Intervensi : 5604
TD : 150/100 mmHg Pengajaran Kelompok
TB : 158 cm Tindakan :
Libatkan seluruh
BB : 68 kg anggota keluarga
Tentukan tujuan
melakukan
perubahan perilaku
Pilih koordinator
dalam keluarga
Jelaskan pentingnya
perilaku kesehatan
Tindakan :
Indikator : Keluarga mampu Antisipasi dan
merawat anggota keluarga: fasilitasi kebutuhan
1. Orientasi keluarga perilaku sehat :
Anjurkan keluarga
Meningkat dari 2 (lemah) 4 khususnya Ibu S
(kuat) melakukan Slow
Deep Breathing
Anjurkan nggota
keluarga untuk
melakukan perilaku
sehat
Dorong anggota
keluarga untuk
berperilaku asertif
Monitor struktur
keluarga
Monitor
keterlibatan
keluarga
Identifkasi stesor
Fokuskan anggota
keluarga untuk
hasil yang positif
TUK 4 Keluarga
mampu Memodifikasi
lingkungan
Domain 5 : Keluarga
Kelas X : Perawatan
Sepanjang hidup 7130
67
Intervensi :
Pemeliharaan proses
keluarga
Tindakan :
1209 Gali lebih dalam
tentang tipe
keluarga
Diskusikan
TUK 4 Keluarga mampu
dukungan sosial
Memodifikasi lingkungan
Jelaskan bahwa
Domain III : Kesehatan
perilaku kesehatan
Psikososial
anggota keluarga
Kelas M : Kesejahteraan
dapat berpengaruh
Psikologis
terhadap anggota
Outcomes : Motivasi
keluarga lainnya
Indikator : Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan: Identifikasi
1. Motivasi meningkat dari 2 kebutuhan
perawatan yang
(jarang) 4 (sering 1806 diperlukan terkait
dilakukan)
perubahan gaya
hidup
TUK 5 Keluarga
TUK 5 Keluarga mampu mampu Memanfaatkan
Memanfaatkan Fasilitas Fasilitas Kesehatan
Kesehatan Domain 6 : Sistem
Domain IV : Pengetahuan kesehatan
Tentang Kesehatan & Prilaku Kelas Yb : manajemen
Kelas S : Pengetahuan tentang 7910
informasi
kesehatan Intervensi : konsultasi
Outcomes : pengetahuan Tindakan :
sumber-sumber kesehatan Bina hubungan
Indikator : Keluarga mampu yang terapeutik
memanfaatkan fasilitas
68
dengan keluarga
pelayanan kesehatan: 1803 Dukung keluarga
1. Pengetahuan tentang sumber untuk
kesehatan meningkat dari 2 mengekspresikan
(pengetahuan terbatas) 4 perasaan
(pengetahuan banyak) Jelaskan bagaimana
perilaku keluarga
dapat
mempengaruhi
anggota yang lain
Domain IV : Pengetahuan
Tentang Kesehatan & Prilaku Domain 3 : Perilaku
Kelas S : Pengetahuan tentang Kelas R : Bantuan
kesehatan Koping
Outcomes : pengetahuan
2605
Intervensi : Konseling
proses penyakit Tindakan :
Indikator : Fasilitasi dalam
1. Perilaku mencari pelayanan mengidentifkasi
Kesehatan Meningkat dari 2 perilaku berubah
(jarang dilakukan) 4 Sediakan informasi
(sering dilakukan) yang dibutuhkan
Domain VI : Pengetahuan
Tentang Kesehatan & Prilaku
Kelas X : Kesejahteraan
Keluarga
Outcomes : Partisipasi
keluarga dalam perawatan
professional
Indikator :
1. Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
meningkat dari 2 (jarang
dilakukan) 4 (sering
dilakukan)
69
Domain 3 : Perilaku
Kelas S : Pendidikan
pasien 5618
Intervensi : Pengajaran
Prosedur / perawatan
Tindakan:
1. Informasikan
kepada keluarga
mengenai tindakan
yang akan
dilakukan :
Rebusan Daun
Seledri
2. Informasikan
kepada keluarga
berapa lama
tindakan
berlangsung :
sebanyak 3 x dalam
seminggu atau
kurang lebih setiap
2 hari sekali
72
TUK 5 Keluarga
TUK 5 Keluarga Mampu Mampu memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas fasilitas Kesehatan
Kesehatan Domain 6 : system
kesehatan
Domain IV : pengetahuan Kelas Y : Mediasi
tentang kesehatan dan system kesehatan 7400
perilaku Intervensi : panduan
system pelayanan
Kelas S: pengetahuan 1806 kesehatan
promosi kesehatan
Outcomes : pengetahuan Tindakan :
sumber-sumber kesehatan 1. Bantu keluarga untuk
Indicator : memilih professional
Strategi untuk mengakses perawatan kesehatan
layanan kesehatan meningkat yang tepat
dari 2 (pengetahuan terbatas) 2. Informasikan kepada
menjadi 4 ( pengetahuan keluarga mengenai
banyak. pebedaan berbagai
jenis fasilitas
pelayanan kesehatan
(misalnya klinik,
puskesmas, rumah
sakit umum)
3. Informasikan kepada
keluarga mengenai
biaya dan
memanfaatkan kartu
jaminan social yang
dimilki oleh keluarga
74
75
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
1 Nyeri Akut Kamis, 11 Nove TUK 1: Keluarga mampu mengenal Subjektif :
berhubungan
mber 2021 masalah kesehatan Keluarga mengatakan bahwa faktor penyebab nyeri
pada Ibu S adalah karena pola makan yang tidak 76
dengan agen Jam 13.00 WIB Dengan menggunakan lembar balik dan terkontrol
pencedera leaflet: Keluarga menyatakan mulai terbuka pikirannya
1. Melakukan pendidikan kesehatan tentang nyeri setelah mendapatkan penjelasan dari
fisiologis pada
mengenai nyeri perawat
keluarga Bapak H 2. Memberikan informasi kepada keluarga Keluarga mengatakan ingin mendapatkan
khususnya ibu S bahwa nyeri dapat mengganggu pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang
kesehatan mengatasi nyeri
(SDKI D.0077)
3. Memberikan reinforcement positif
terhadap keluarga saat keluarga aktif saat Objektif :
diberikan pendidikan kesehatan Keluarga memperhatikan saat perawat
mengenai nyeri menyampaikan materi mengenai nyeri
Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan evaluasi
Terdapat kontak mata selama proses diskusi
Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis:
TUK 1 tercapai, dimana mampu mengenal masalah
nyeri
Mengetahui faktor penyebab nyeri
Tanda dan gejala nyeri
Upaya yang dapat dilakukan
Perencanaan:
Objektif:
Keluarga khususnya ibu S tampak paham cara
melakukan rebusan daun seledri
Keluarga khususnya ibu S mengikuti arahan
yang di demonstrasikan oleh perawat secara
berulang
Tekanan Darah :
Analisis:
Perencanaan:
Analisis:
Perencanaan:
PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan
data yang terdapat pada teori dengan data yang ditemukan pada kasus memiliki
tipe Nuclear Family (Friedman, 2010) karena bapak H tinggal dengan istri dan
Bapak H sesuai teori adalah tahap perkembangan usia Remaja (Friedman, 2010)
Awal.
Gejala yang dirasakan oleh Ibu S yaitu selalu mengeluhkan sakit kepala dan
pusing dan didukung oleh pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan perawat
Hipertensi Ibu S berada dalam Tingkatan Grade 1 dimana nilai sistoliknya 150
mmHg dan diastoliknya 100 mmHg. Ibu S tidak pernah memeriksakan tekanan
komplikasi, jika kondisi tekanan darah yang tinggi terus dibiarkan akan
83
mengkonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi menjadi salah satu
faktor resiko terjadinya Hipertensi diperkuat oleh teori menurut Kemenkes RI,
cairan diluar sel agar tidak dikeluarkan sehingga akan terus meningkatkan volume
dan tekanan darah. Selain itu Ibu S jarang melakukan aktivitas fisik seperti
olahraga, menurut (Kemenkes RI, 2018) Olahraga yang teratur dapat membantu
Dengan melakukan olahraga atau aktivtas fisik yang terartur akan memicu
B. Diagnosa Keperawatan
Dalam teori disebutkan bahwa ada beberapa masalah keperawatan yang dapat
84
Diagnosa yang diangkat oleh penulis adalah Nyeri Akut pada Keluarga
ini sakit kepalanya sering muncul dan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak
masih kurang maksimal Khususnya ibu S. Dalam teori nyeri akut dalam teori
keluhan dari anggota keluarga yang Hipertensi (Ibu S) mengalami sakit kepala
keluarga dalam teori adalah pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam proses
keluarga, suatu program untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak
tersebut salah satunya adalah : kurang perhatian pada penyakit (Herdman, 2018)
baik dari Ibu S ataupun keluarga terlihat dari kasus Ibu S tidak pernah
program untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak memuaskan untuk
memenuhi tujuan kesehatan tertentu dari unit keluarga (Herdman, 2018). Penulis
karakteristik yang ada dalam diagnosa tersebut salah satunya adalah : kurang
perhatian pada penyakit (Herdman, 2018) baik dari Ibu S ataupun keluarga terlihat
dari kasus Ibu S tidak pernah memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta
ungkapan dari Ibu S bahwa keluarga nya jarang peduli jika Ibu S mengeluh sakit.
C. Intervensi Keperawatan
kekuatan dan sumber pendukung yang ada pada keluarga). Dalam kasus ini
Hipertensi, Nyeri, Slow Deep Breathing dan Rebusan Daun Seledri serta
sendiri. Hal ini mengacu pada salah satu oleh penelitian Kartika Dewi
pria umur dewasa dengan usia 18- 23 tahun. Subjek penelitian meminum
ekstrak etanol seledri dalam bentuk kapsul sebanyak sekali sehari selama
satu minggu dengan dosis 1 x 550 mg yang setara 5,5 gram seledri kering.
darah sistolik.
Selain itu perawat menyusun rencana diit rendah garam : 1 sendok teh
per hari dan Istirahat yang cukup : kurang lebih 7-8 jam perhari. Pada
D. Implementasi Keperawatan
melakukan senam hipertensi, serta pemantauan diit rendah garam pada Ibu
S.
sebanyak 2x sehari dan dilakukan pengukuran pre dan post rebusan daun
11 November 2021, kedua pada hari Sabtu 13 November 2021 dan ketiga
seledri pada penderita hipertensi selama 3 hari dua kali sehari. Rata-rata
konsumsi garam satu sendok teh perhari atau setara dengan 6 gram.
jam perhari) (P2PTM, 2018). Hal ini sejalan dengan program aksi kecil
disarankan adalah senam (seperti jalan, jogging, lari), yoga dan meditasi.
darah akan lancar. Selain itu olahraga juga mampu membakar lemak
E. Evaluasi
selama 3x dalam satu minggu dan pengukuran tekanan darah dilakukan pre
sistolik dari 150 mmHg setalah tindakan menjadi 130 mmHg, diastolic dari
hipentensi hasil : tekanan sistolik dari 130 mmHg menjadi 120 mmHg,
darah sistolik 140 mmHg menjadi 130 mmHg dan tekanan darah diastolic
dari 100 mmHg menjadi 80 mmHg. Hal ini sesuai dengan yang
91
rata-rata penurunan tekanan darah sistolik adalah 20,32 mmHg dan rata-
diluar sel agar tidak dikeluarkan sehingga akan terus meningkatkan volume
dan tekanan darah. Maka dari itu penderita Hipertensi disarankan untuk
dilakukan secara rutin oleh Ibu S setiap malam, namun pada kunjungan
banyak mengonsumsi olahan makanan daging sapi. Hal ini menjadi salah
jenuh pada daging kambing juga bisa memicu tekanan darah tinggi.
garam serta istirahat 7-8 jam perhari dan terapi rendam kaki air hangat jika
perlu.
.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dimana nilai sistoliknya 150 mmHg dan diastoliknya 100 mmHg. Ibu S
Khususnya Ibu S.
leaflet Hipertensi, nyeri, Slow Deep Breathing dan rebusan daun seledri
dengan keluarga untuk melakukan diit rendah garam(6 gram atau setara
dengan satu sendok teh perhari) dan pertahankan Istirahat yang cukup (7
-8 jam / hari).
mampu menerapkan diit rendah garam dan istirahat yang cukup. Keluarga
B. Saran
sebagai berikut:
perlu melihat menu diet Hipertensi lainnya yang sesuai dengan menu diet
DAFTAR PUSTAKA
Alimohammad, H. s. l. : (2018). Effek Of Hand and foot surface Sroke massage
on anxiety and vital sign ACS. Komplamentary terapy.
Dinas Kesehatan. (2018). Laporan Kerja Instansi Pemerintah Tahun 2018. Dinas
Kesehatan Jawa Barat.
Rosmin Ilham, Sri A. Ibrahim, M., & Igirisa, D. P. (2020). Pengaruh Terapi
Reminiscence Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
jambura. Journal Of Helalth Science And Research, 2(1).
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/artic%0Ale/view/4349
Lampiran 1
BIMBINGAN
08 November 2021 Bimbingan TA Bimbingan
kelompok via zoom
Kepala Program Studi Keperawatan (S1&Profesi Ners) Sek. Prodi Profesi Ners
Kiki Deniati, S.Kep, Ns., M.Kep Ns. Martadinata, S.Kep
Lampiran 2
V. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
a. Keluarga dapat menjelaskan Pengertian Hipertensi
b. Keluarga dapat menyebutkan Penyebab Hipertensi
c. Keluarga dapat menyebutkan Tanda dan Hipertensi
d. Keluarga dapat menyebutakan klasifikasi Hipertensi
hipertensi
Terminasi 1. Diskusi 1. Aktif bertanya Tanya 5
2. Evaluasi 2. Menjawab jawab menit
3. Kesimpulan 3. Kondisi peserta stabil
4. Salam penutup 4. Menjawab salam
102
Lampiran 3
BIOGRAFI PENULIS
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Yulif Maulidia
Nama Panggilan : Ulif
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta 08 Juli 1999
Agama : Islam
Hobby : Jalan-Jalan
Email : yulifmaulidia7@gmail.com
Alamat : Perumahan Green Garden Blok B16 No.19 Rorotan, Cilincing