DISUSUN OLEH :
SHOFIATUL HANANI
NIM. 23101162
DISUSUN OLEH :
SHOFIATUL HANANI
NIM. 23101162
NIM : 23101162
Berjudul Penerapan Family Centered Maternity Care Terhadap Tekhnik Deep Back
Persalinan Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rs Tingk III Baladhika Husada
Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang telah saya sebutkan
sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak
manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan
Yang menyatakan,
Shofiatul Hanani
NIM 2311062
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Penerapan Family Centered Maternity Care Terhadap Tekhnik Deep Back Massage
Dalam Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala
I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rs Tingk III Baladhika Husada Jember”
Nim : 2301162
NIDN : 0708059102
Menyetujui Menyetujui
\
Emy lia Astutik.S.Kep.Ners.M.Kep Wike Rosalini.S.Kep.Ners.M.Kes
NIDN.070028707 NIDN.0708059102
HALAMAN PENGESAHAN
JEMBER”
NIM. 23101162
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dalam ujian sidiang karya ilmiah
persyaratan yang di perlukan untuk meraih gelar Ners pada Program Studi Profesi Ners
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 : ( )
Penguji 2 : ( )
Penguji 3 : ( )
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Akhir (KIA) dengan
judul Penerapan Family Centered Maternity Care Terhadap Tekhnik Deep Back
Persalinan Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rs Tingk Iii Baladhika Husada
Jember”
Penyusunan KIA ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Andi Eka Pranata, S.ST., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Rektor Universitas dr. Soebandi
Jember
3. Ns. Emi Elya Astutik, S.Kep.,M.M., M. Kep Ketua Program Profesi Ners Universitas
dr. Soebandi
penyusunan KIA ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Sebagai civitas akademik Universitas dr. Soebandi Jember, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
NIM : 2301162
atas karya ilmiah akhir saya yang berjudul: ― Penerapan Family Centered Maternity
Care Terhadap Tekhnik Deep Back Massage Dalam Penurunan Nyeri Pada Asuhan
Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rs Tingk
Iii Baladhika Husada Jember” Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak
dan mempublikasiakn tugas akhir saya selama tetap mencantumka nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya
Yang Menyatakan
ABSTRAK
Shofiatul hanani* Wike Rosalini,**2024. Penerapan Family Centered Maternity Care Terhadap
Tekhnik Deep Back Massage Dalam Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan
Persalinan Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rs Tingk Iii Baladhika Husada Jember Karya ilmiah
akhir program study ners
Pendahuluan : Persalinan merupakan suatu proses secara fisiologis yang dapat menyertai kehidupan
hampir semua wanita. Pada saat proses persalinan sangat identik dengan rasa nyeri. Mengatasi rasa
nyeri dapat dilakukan dengan metode non farmakologi dengan menggunakan teknik Deep back
massage terhadap nyeri persalinan serta support Keluarga sangatlah penting sehingga mamapu
menenrapkan konsel Deep Back massage . Tujuan: mengetahui pengaruh Deep back massage
terhadap pengurangan nyeri persalinan kala 1. Metode Penelitian: karya ilmiah akhir ini
menggunakan metody case study dengan menggunakan skla nyeri VAS(Visual analogue Scale ) .
Hasil penelitian:. Hasil sebelum diberikan intervensi Deep Back Massage pasien mersakan nyeri
dengan skla 7 hebat persalinan dan setelah diberikan intervensi Deep Back Massage nyeri berkurang
menjadi skala 3 Diskusi : Deep back massage merupakan teknik pemijatan yang efektif dapat di
gunakan untuk meredakan ketegangan otot dan memperlancar siklus peredaran darah dan dapat
memberikan rasa nyaman, menurunkan kecemasan sehingga nyeri yang di rasakan saat proses
persalinan berkurang. Saran: Diharapkan dapat di gunakan sebagai pengetahuan yang baru khususnya
bagi bidan dan dapat di terapkan dalam asuhan kebidanan terutama pada ibu bersalin.
Kata Kunci: Deep Back Massage, Nyeri Persalinan, Kala 1
*Peneliti
**Pembimbing
ABSTRACT
Shofiatul Hanani* Wike Rosalini,**2024. Application of Family Centered Maternity Care to the
Deep Back Massage Technique in Reducing Pain in Nursing Care of Mrs. S With the First Stage of
Labor, Active Phase in the Maternity Room, Level III, Baladhika Husada Jember, Final scientific
paper of the nurse study program
Introduction: Childbirth is a physiological process that can accompany the lives of almost all
women. The birth process is synonymous with pain. Overcoming pain can be done using
non-pharmacological methods using Deep Back Massage techniques for labor pain and
family support is very important so that you can apply Deep Back Massage counseling.
Objective: to determine the effect of deep back massage on reducing pain in the first stage of
labor. Research Method: this final scientific work uses a case study methodology using the
VAS (Visual Analogue Scale) pain scale. Research result:. Results: Before being given the
Deep Back Massage intervention, the patient felt pain with a scale of 7 in labor and after
being given the Deep Back Massage intervention, the pain was reduced to a scale of 3.
Discussion: Deep back massage is an effective massage technique that can be used to relieve
muscle tension and smooth the blood circulation cycle and can provide a feeling of comfort,
reduce anxiety so that the pain felt during the birth process is reduced. Suggestion: It is
hoped that it can be used as new knowledge, especially for midwives and can be applied in
midwifery care, especially for mothers giving birth.
Keywords: Deep Back Massage, Labor Pain, 1st Stage
*Researcher
**Supervisor
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME...................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Tujuan Penulisan...............................................................4
C. Manfaat Penulisan.............................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori...................................................................6
1. Konsep Family Centered Maternity Care …………
2. Kala I Persalinan…………………………………..
3. Konsep Nyeri Persalinan ..........................................
4. Konsep Deep Back Massage.................................34
B. KerangkaTeori...................................................................35
BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET
A. Subjek Aplikasi Riset........................................................36
B. Tempat dan Waktu............................................................36
C. Media atau Alat Yang Digunakan.....................................36
D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset................36
E. Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset....................37
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien.................................................................38
B. Pengkajian.......................................................................38
C. Perumusan Masalah Keperawatan..................................45
D. Perencanaan.....................................................................46
E. Implementasi...................................................................47
F. Evaluasi...........................................................................49
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian.......................................................................51
B. PerumusanMasalahKeperawatan....................................53
C. Perencanaan.....................................................................55
D. Implementasi...................................................................56
E. Evaluasi...........................................................................59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.....................................................................62
B. Saran................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT H
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup bulan dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai
dengan adanya kontraksi persalinan sejati yang ditandai dengan perubahan serviks
Proses persalinan merupakan kejadian alamiah yang menyertai siklus hidup wanita
untuk mengeluarkan hasil konsepsi (janin dan plasenta). Akan tetapi proses ini
memberikan makna yang berbeda-beda pada tiap individu dan menjadikan suatu
pengalaman unik. Kondisi ini dikarenakan berbagai factor salah satunya adalah
adanya nyeri selama proses persalinan. Nyeri persalinan mulai timbul pada tahap
kala I yang berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks, dengan makin
bertambahnya baik lama frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan
Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah data yang diperoleh dari
fakta Angka Kematian Ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah 2019 berdasarkan laporan dari
kabupaten atau kota sebesar 117.02 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami
peningkatan bila dibanding dengan AKI sebelumya tahun 2018 sebesar 114.50
kelahiran hidup.
Salah satu penyebab tingginya AKI adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri
terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin
selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi tekanan darah, denyut nadi,
Berat ringannya nyeri yang dirasakan ibu dan bagaimana ibu berespons dalam
menghadapi nyeri sangat berpengaruh pada kelangsungan proses persalinan. Nyeri yang
terjadi dapat memengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan
berakibat pada persalinan yang lama bahkan kematian pada ibu. Bonica (2020) dalam
Lestari (2022) penelitiannya terhadap 2.700 parturien di 121 pusat obstetric dari 36
negara menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau
nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat
darah, dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Selain itu kecemasan atau
stress yang tinggi akan menyebabkan pelepasan hormone katekolamin dan steroid yang
pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang
membuat impuls nyeri bertambah banyak. Oleh karena itu diperlukan tindakan penurunan
nyeri baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi Salah satu bentuk penurunan
nyeri secara non farmakologi adalah pijatan (massage). Salah satu tindakan non
farmakologi adalah deep back massage. Menurut Simkin (2015) dalam Lestari (2022.
teknik Deep Back Massage adalah penekanan pada sacrum yang dapat mengurangi
penelitian yang dilakukan Lestari, dkk (2022) yang berjudul “Pengaruh Deep Back
Massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dan percepatan pembukaan
pada ibu bersalin primigravida” dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Penerapan
Family Centered Maternity Care Terhadap Tekhnik Deep Back Massage Dalam
Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala I Fase Aktif Di
Persalinan Kala 1 Fase Aktif Dengan Nyeri Dan Bagaimana Penerapan Family Centered
Maternity Care Dan Deep Back Massage Di Ruang Bersalin RS BALADHIKA HUSADA
JEMBER”
tindakan Teknik Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Kala 1 Fase
Aktif
family centered maternity care pada pasien persalinan kala 1 fase aktif
fase aktif Dengan Nyeri Dan Implementasi Deep back massage serta
jemebr
Teknik non farmakologi deep back massage sebagai ilmu tambahan bagi
Teknik non farmakologi deep back massage sebagai intervensi penurunan nyeri
massage sebagai salah satu metode dalam mengurangi nyeri persalinan kala 1
fase aktif.
Teknik non farmakologi deep back massage sebagai sumber informasi tentang
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
berfokus pada keluarga didefinisikan sebagai melahirkan secara aman dengan pelayanan
terhadap kebutuhan klien, bayi dan keluarga. Penekanannya adalah pada pelayanan ibu
dan bayinya yang mendukung kesatuan keluarga sambil mempertahankan keamanan dan
pemenuhan kebutuhan ibu dan keluarga pada masa kehamilan, persalinan, dan
manusia yang dapat dioptimalkan untuk mensejahterakan dan mempromosikan ibu dan
bayinya (Pilliteri, 2003). Untuk mewujudkan pelayanan maternitas yang berpusat pada
keluarga, perawat harus berupaya berubah sikap dan perilaku dalam hal pemberian
pelayanan. Perawat diharapkan dapat menggali apa yang diinginkan klien dan
Sepuluh pendekatan yang digunakan pada model family centered maternity care
(normal dan alamiah) bukan suatu keadaan sakit, tetapi ibu saat ini mengalami
psikososial, latar belakang pendidikan, spiritual dan budaya dari setiap ibu dan
keluarga, sehingga ibu dan keluarga dapat melakukan aktifitasnya sesuai dengan
berpartisipasi sepanjang periode perinatal, serta masa menjadi orang tua. Program
ini mempersiapkan ibu dan keluarga sesuai kemampuannya belajar merawat diri,
selama proses perinatal. Dalam hal ini FCMC memfasilitasi pasangan/orang yang
dipercaya ibu untuk belajar merawat bayinya selama di.rumah sakit, agar dapat
6. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan ibu dan keluarga selama perawatan
sesarea. Model ini memberi gambaran bagaimana peran keluarga (ayah, ibu dan anak)
Pemulangan dini dapat dilakukan setelah melihat kesiapan ibu dan keluarga, seperti
hasil penelitian Grullon, dan Grimes (1997) bahwa p emulangan dini postpartum akan
nampak aman bila dilakukan sesuai dengan kriteria secara umum atau kriteria ibu dan
8. Ibu adalah perawat untuk bayinya sendiri, ibu melakukan aktifitas untuk memenuhi
9. Perawat memfasilitasi ibu dan bayi sebagai satu kesatuan yang menjadi tanggung
jawabnya, memberi gambaran pada ibu dan keluarga, kebutuhan mana yang
10. Para orangtua diijinkan untuk merawat bayi mereka yang sakit/resiko tinggi setiap ada
waktu dan mereka diikutsertakan dalam merawat bayinya sesuai dengan kondisinya,
memberi kesempatan pada ibu dan keluarga dengan melibatkan ibu dan pasangan
dalam merawat bayi yang bermasalah sesuai kemampuanya dengan melihat kondisi
bayi, sehingga keluarga tahu masalah bayi dan dapat mengambil keputusan dalam
2.2.1 Definisi
Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I, jika sudah terjadi pembukaan
serviks dan kontraksi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Kala I
lengkap) (Sulistyawati, 2020). Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten
(8 jam) dimana servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana servik
membuka dari 3-10 cm. kontraksi lebih kuat dan lebih sering terjadi pada fase aktif.
Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga
parturient (ibu yang sedang bersalin) masih dapat berjalan-jalan, lamanya kala I untuk
2010)
Menurut Sondakh (2023) kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten
1) Fase laten adalah periode watu dari awal persalinan hingga ke titik ketika
kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau permulaan fase aktif.
Selama fase laten, bagian presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak
kontraksi menjadi lebih stabil selama fase laten. Dari mulai terjadi setiap 10-20
dengan intensitas sedang (rata-rata 40mmHg) pada puncak kontraksi dan tonus
uterus dasar (10 mmHg) yang terjadi setiap 5-7 menit dan berlangsung selama
30- 40 detik.
2) Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan hingga
umumnya dimulai dari 3-4 cm (akhir fase laten) hingga 10 cm (akhir kala I
persalinan). Kontraksi selama fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi
yang lebih panjang dan intensitas kuat. Kontraksi yang efektif adalah kontraksi
yang memiliki pola gradient kelipatan 3 normal, mencapai tekanaan uterus 40-
50 mmHg pada puncak kontraksi dan kembali ke tonus uterus yaitu 10 mmHg.
Menjelang akhir fase aktif, kontraksi biasanya muncul setiap 2-3 menit setiap
60 detik, dan mencapai intensitas yang kuat (lebih dari 40 mmHg) dengan rata-
rata 55 mmHg.
1) Fase percepatan
maksimal.
konstan, rata- rata 3 cm per jam, dengan kecepatan tidak lebih dari 1,2
3) Fase perlambatan
1,6 cm per jam dan normalnya paling sedikit 1,0 cm per jam. Pada
1. Kontraksi Uterus
uterus dimulai dan fundus uteri menjalar kebawah, fundus uteri bekerja kuat
dan lama untuk mendorong janin ke bawah pasif hanya mengikuti tarikan dan
membuka.
2. Perubahan Gastrointestinal
ketidaknyamanan.
perlahan yang disebakan oleh kecemasan serta kegiatan otot kerangka tubuh.
persalinan dan segera setelah kelahiran. Kenaikan dianggap normal jika tidak
dehidrasi.
6. Perubahan Renal
Poliuri sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardiak output
yang meningkat, serta disebabkan karena filtrasi glomerulus serta aliran plasma ke
penurunan bagian terbawah janin dan trauma pada kandung kemih serta
(2018), adalah :
menolongnya.
1. Mengidentifikasi masalah
4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan janin
a. Pengkajian
b. Wawancara
c. Pengkajian Kala I
Pemeriksaan fisik : Tanda-tanda vital, Auskultasi DJJ, Kontraksi uterus, dilatasi uterus,
Inspeksi : Adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan
penglihatan.
Palpasi : Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba :Pergerakan janin dalam 24
jam terakhir Untuk mengetahui berapa kali janin bergerak dalam 24 jam (Wiknjosastro, 2017)
.Kontraksi :Untuk mengetahui sejak kapan kontraksi dimulai, frekuensi, durasi dan lokasinya,
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada di fundus.
Untuk mengetahui batas kiri/kanan pada uterus ibu, yaitu punggung pada letak
Untuk mengetahui seberapa jaun masuknya bagian terendah janin kedalam PAP
Auskultas
Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik kiri atau kanan)
penuh. Jumlah DJJ normal antara 120 sampai 140x/menit (Ramouli, 2022). Pada
persalinan dengan induksi DJJ harus dilakukan setiap 15 menit apabila sudah memasuki
Riwayat perdarahan
b.Pemeriksaan Fisik
Edema
2013)
c. Diagnose Keperawatan
a. Perencanaan
criteria hasil :
Intervensi :
(3) Jelaskan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi, nafas dalam,
(4) Lakukan perubahan posisi sesui keinginan ibu , anjurkan miring ke kiri
orang berbeda
cemas.
\
Intervensi :
(2) Anjurkan klien untk mengungkapkan perasaan, masalah dan rasa takut.
Rasional : sress, rasa takut dan ansietas mempunyai efek yang dalam pada
(4) Anjurkan klien untk mengungkapkan perasaan, masalah dan rasa takut
Rasional : sress, rasa takut dan ansietas mempunyai efek yang dalam pada
2.3.1 Definisi
Menurut Potter & Perry (2015) dalam Judha (2012), nyeri adalah suatu sensasi
tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subjektif dan berbeda antara
tersebut lebih merasakan nyeri. Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap
orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
pengalaman emosional dan sensori yang tiadak menyenangkan yang muncul dari
kerusakan jaringan secara actual atau potensial atau menunjukkan adanya (Judha,
individu. Menurut Perry & Bobak (2014), rasa nyeri yang dialami selama masa
persalinan bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya
pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan
visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang
persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan
kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II, tidak seperti nyeri
sekitar anus. Nyeri klinis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan
terbawah janin.
c. Episiotomy
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas,.
Klasifikasi nyeri menurut Price & Wilson (2015) dalam buku Judha (2012)
Berasal dari struktur superficial kulit dan jaringan subkutis. Stimulus yang efektif
untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat berupa rangsang mekanis, suhu, kimiawi,
atau listrik. Apabila kulit hanya yang terlibat, nyeri sering dirasakan sebagai
penyengat, tajam, meringis atau seperti terbakar, tetapi apabila pembulu darah ikut
2. Nyeri Somatic Dalam Nyeri berasal dari otot, tendon, ligamentum, tulang, sendi
dan arteri. Struktur ini memiliki sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri
3. Nyeri Visera
Berasal dari organ tubuh, terletak di dinding otot polos organ-organ berongga.
4. Nyeri Alih
Berasal dari salah satu daerah tubuh, tapi dirasakan di daerah lain.
5. Nyeri Neuropati
Nyeri neuropati sering memiliki kualitas seperti terbakar, perih atau seperti
tersengat listrik. Nyeri sering bertambah parah oleh stress emosi atau fisik dan
aktivitas listrik di reseptor nyeri. Transmisi nyeri melibatkan proses penyaluran impuls
dari tempat transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan
jaringan neuron-neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak. Medulasi
nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang dapat
faktor kimiawi yang menimbulkan atau meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri afteren
primer. Jadi, persepsi nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga
adalah dimulai ketika bagian tubuh terluka oleh tekanan, potongan, sayatan,
dingin atau kekurangan oksigen pada sel, maka bagian tubuh yang terluka akan
ekstraseluler maka akan mengiritasi nosiseptor. Saraf ini akan merangsang dan
1. Usia
2. Budaya
budaya individu.
3. Emosi
didalam tubuh.
4. Pengalaman Persalinan
5. Support System
6. Persiapan Persalinan
visual.
VDS merupakan garis yang terdiri atas tiga sampai lima kata
Gambar 1
Skala Nyeri Verbal (Judha, 2012)
dengan baik. Nyeri berat (7-9) secara objektif klien terkadang tidak
serta tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang, dan
tidak melabelkan suatu divisi, tapi tediri dari sebuah garis lurus
Gambar 3
Skala Nyeri Visual (Judha, 2012)
4. Skala Nyeri “Muka”
Gambar 4
Skala Nyeri Muka (Judha, 2012)
a. Terapi farmakologis
Sulfate Fentanyln)
2. Kompres hangat
ambang nyeri.
3. Kompres dingin
4. Hipnobirthing
membantu para wanita hamil melalui masa persalinannya dengan cara yang
5. Aromatherapy
Bau-bauan dapat memberikan rasa nyaman serta relaksasi pada tubuh dan
pikiran ibu, rasa nyeri dan cemas akan tereduksi. Sehingga nyeri akan
berkurang.
2.4 Prosedur Penggunaan Teknik Deep Back Massage
2.4.1 Definisi
janin.
pada daerah sacrum selama kontraksi berlangsung, dimulai saat awal kontraksi
tangan yang dikepalkan seperti bola tenis pada sacrum 2, 3, 4. Penekanan yang
nyeri tidak sampai ke thalamus. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control dan
Prinsip dan tujuan teknik deep back massage yaitu mengurangi atau
dapat meredakan ketengan otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah
Selain itu deep back massage juga memberikan manfaat memberi rasa
tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi
pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun dan melewati
2.5.1 Pengertian
jaringan yang actual dan potensional atau gambaran adanya kerusakan ( SDKI ,
2018 ).
a. Data mayor
1) Mengeluh nyeri
2) Nausea
5) nadi meningkat
1. Dilatasi servik
2. Pengeluaran janin
digunakan untuk meredakan nyeri saat persalinan. Pijatan ringan atau belaian
dapat membuat ibu merasa nyaman dan rileks selama persalinan karena tubuh
berupa pijatan lembut atau massage untuk membantu ibu hamil merasa lebih
segar selama persalinan, belaian dan pijatan lembut membuat ibu hamil lebih
bersalin merasa lebih segar selama persalinan. Sentuhan dan kelembutan massage
membuat ibu bersalin menjadi lebih rileks. Suatu psentuhan dan nyeri dirangsang
bersama,sensasi sentuhan berjalan ke otak menutup pintu gerbang dalam otak, adanya
Penurunan nyeri persalinan dipengaruhi oleh perlakuan deep back massage yang
dilakukan dengan memberikan penekanan pada daerah sacrum. Pada dasarnya dengan
penekanan menstimulasi kutaneus sehingga dapat menghambat impuls nyeri yang tidak
sampe ke hypothalamus hal ini sesuai dengan teori gate control (Lestari dkk,
setiap jam selama fase persalinan aktif merasa lebih tenang dan lebih terbebas dari
nyeri. Hal ini terjadi karena massage dapat merangsang tubuh melepaskan senyawa
endorphine yang merupakan pereda sakit alami. Endorphine ini dapat menciptakan
perasaan nyaman dan enak.Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu
apakah tekanan yang diberikan sudah tepat. Gate control theory dapat diuku untuk
efektifitas cara ini. Ilustri gate control theory bahwa serabut nyeri membawa stimulasi
nyeri ke otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat dari pada serabut
langkah awal yang sangat penting dalam proses keperawatan, dikenal dengan istilah
(2019).
Pada ibu bersalin dapat dianalisis dari data hasil pengkajian terhadap
adanya masalah. Sifat dari diagnosis keperawatan aktual berarti terdapat kondisi
pasien merasakan nyeri. Hasil pengkajian diperoleh data mengenai tanda gejala
pada pada ibu bersalin kala 1 fase aktif sesuai SDKI (2019) adalah nyeri akut
sendiri) yang bisa digunakan untuk penyelesaian masalah (Susanto, 2021). Berikut
mengatasi nyeri yang terjadi pada klien Ibu bersalin Kla 1 Fase aktif (Tim Pokja
asuhan keperawatan yang telah di susun perawat bersama keluarga. Perawat dalam
perencanaan
keperawatan meliputi; menstimulasi untuk memutuskan tindakan yang tepat,
Implementasi yang dilakukan pada studi kasus ini adalah memberikan stimulasi untuk
Persalinan Kala
I Fase Aktif
Kontraksi
Nyeri
Persalinan
Tanda Persalinan :
- His persalinan
- Bloody Show Deep Back
- Lightening Massage
Nyeri
Persalinan
Keterangan Berkurang
: variable yang
tidaak di tliti
a) Kata Kunci
terdiri dari :
1. Population/Problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai dengan
masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang
3. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai dengan
4. Study design yaitu Desain penelitian yang digunakan oleh jurnal yang akan di review.
Penulis dan Tahun Desain Studi Sampel, Variabel, Instrumen, Hasil Faktor Analisis Ringkasan Hasil
Analisis
Maita, 20 Desain: Quasy eksperimen Sampel:21 responden Hasil penelitian di dapatkan Adanya pengaruh deep back massase
Variable: pretest-posttest Instrument: exidentaly design sebagian besar ibu yang terhadap penurunan rasa nyeri persalinan
Analisis: uji t test dependent mengalami nyeri dengan skor 6-10 kala 1 fase aktif
sebanyak 13 orang (61,9%),
mengalami penurunan
nyeri ringan dengan skor 0-4
sebanyak 4 orang.
Lestari & Purnomo, 2012 Desain: eksperimental Sampel: 2 kelompok dari total Hasil penelitian menunjukkan Penerapan deep back massase merupakan
penduduk Variable:pretest- posttest,control group bahwa pengaruh FCMC melalui salah satu terapi non farmakologis sebagai
design pemberian deep back massase bagian
Instrument: exidentaly design dapat mengurangi nyeri dan integral dalam memberikan perawatan
Analisis: uji kecepatan pembukaan dasar
Wilcoxon,mann-whitney pertolongan persalinan
Gaidaka, 2012 Desain:eksperimental design Hasil penelitian menunjukkan ada Maka dapat di simpulkan bahwa ada
Sampel:26 orang Variable:pretest-posttest Instrument: perubahan sebelum dan setelah pengaruh deep back massase terhadap
allocation random sampling pemberian teknik deep back nyeri persalinan kala 1 fase aktif
Analisis: Wilcoxon macth pairs test massase.
Katili, 2018 Desain:Quasy-eksperimen Sampel:32 responden Hasil penelitian menunjukan Metode ini memiliki efektifitas untuk
Variable: pretest-posttest control group bahwa ada pengaruh FCMC menurunkan nyeri pada ibu bersalin kala 1
Instrument: exidentaly sampling melalui pemberian deep back fase aktif.
Analisis: uji chi square massase terhadap nyeri persalinan
kala 1 fase aktif.
Fitrianingsi h, 2017. Desain:Quasi eksperimen Sampel: 30 responden Hasil analisis Teknik deep back massase memiliki
Variable: pretest-posttest group design menunjukkan ada penurunan efektifitas untuk mengurangi nyeri pada
Insrumen: exidentaly design intensitas nyeri pada ibu bersalin ibu bersalin kala 1 fase aktif
Analisis : univariat (mean, SD, dan distribusi kala 1 fase aktif setelah di berikan
frekuensi) bivariat pengaruh FCMC dengan metode
(Shapiro wilk, Wilcoxon) deep back massase
BAB III
GAMBARAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. IDENTITAS
Nama klien : NY S Nama suami : TN.P
/indonesia
B. RIWAYAT KESEHATAN
bawah
S : skala nyeri 4
berkontraksi
dan pada umur 10 minggu sakit kepala dan badan terasa lemas,
jantung.
1. Pemeriksaan awal
RR 22 x/menit
lentingan
strechmark.
kepala
Discharge vagina :
bawah
2. Kala persalinan
KALA I
Suhu:36….0C
RR:22 x/menit
f. Tindakan : observasi
KALA II
Suhu:36.0C
RR 20 x/menit
ingin BAB
45…cm
KALA III
3. Karakteristik plasenta:
Ukuran:
Keutuhan : …lengkap
5. Perdarahancc 200cc
7. Terapi : oxitosin IM
KALA IV
Suhu:36….0C RR 20 x/menit
4. Perdarahan : 300ml
1) Pemeriksaan laboratorium
HB : 11.9
LEUKOSIT : 15.700
HCT : 39
TROMBOSIT : 438.000
ERITROSIT : 3.71
MCV : 106.2
MCH : 32.1
MCHC : 30.3
RDW : 12.2
Tidak di lakukan
3) Lain lain
observasi ketat
H. Penatalaksanaan terapi
Infus PZ 14TPM
DExamethason 4x1 A
(Shifiatul hanani )
3.2 Analisa Data
Nyeri
NO Analisa Data Masalah Etiologi
1 Data Subyektif :
Pasien mengatakan nyeri pada punggung bagian bawah
P : nyeri karena kontraksi
Q : nyeri terasa seperti mulas ingin BAB dan ditekan
R : nyeri pada bagian punggung Nyeri Persalian Dilatasi Serviks
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul dan terasa saat perut mulai
berkontraksi
Pasien mengatakan rasa kenceng kenceng semakin
sering
Data Obyektif :
Pasien hamil G3P0A1 dengan usia kehamilan 29 minggu,
TFU
: 29 cm, DJJ : 137 x/menit, Bunyi bissing usus 14 x
/menit, HIS 2x10 menit frekuensi 20 detik, Pembukaan
serviks 3 cm.
PEMBAHASAN
Secara teori pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
klien. Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada
klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu (Arisandi, 2021). Pengkajian yang dilakukan
sesuai dengan teori meliputi identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan pasien, pola
aktivitas sehari-hari, data psikososial, data status mental pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan terapi. Salah satu fokus utama pengkajian pada pasien dengan
Pengkajian pada kasus ini di dapatkan pasien merupakan seorang yang berjenis
kelamin Perempuan , dengan berinsial nama NY.S berusia 40 tahun, beragama islam,
berpendidikan terakhir SMP Pasien bekerja sebagai petani. Pasien dibawa ke rumah sakit
dengan keluhan mengalami Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Nyeri di
sebabkan persalinan kala 1 fase aktif . Nyeri seperti diiris - iris, Nyeri pada abdomen regio
Hal ini serupa dengan teori bahwa keterlibatan keluarga dalam memberikan
Deep back massage merupakan salah satu metode pengendalian nyeri berupa pijatan
atau massage lembut untuk membantu ibu bersalin merasa lebih segar selama
persalinan, sentuhan dan kelembutan massage membuat ibu bersalin menjadi lebih
akan merangsang serat saraf kecil kemudian menyebabkan gate substansia gelatinosa
menutup dan memblokir pesan nyeri tersebut sehingga nyeri tidak di teruskan ke
korteks serebri, hingga rasa nyeri yang di rasakan akan berkurang (Judha dkk., 2022).
Menurut peneliti sesuai dengan hasil yang di dapat bahwa ada pengaruh
FCMC (Family Centered maternity care) melalui pemberian Deep back massage
dalam pengurangan nyeri kala 1 persalinan karena dari 5 jurnal tersebut sesuai dengan
teori dan mekanisme Deep Back Massage, bahwa Deep Back Massage efektif
nyeri akut pada pasien dengan diagnosa medis Persalinan Spontan kala 1 fase aktif .
Tanda dan gejala klinis dari hasil pemeriksaan mengarah pada diagnosa kala 1 fase
aktif . Pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dengan
skala nyeri 7. Pasien dilakukan pengkajian saat mengalami periode persalinan kala 1 .
Pasien tampak gelisah, wajah pasien tampak meringis mengeluh kesakitan, pasien
tampak lemah dan mengatakan mual ketika melihat makanan dan tidak nafsu makan.
Secara teori nyeri adalah kondisi tidak menyenangkan yang bersifat sangat
subjektif karena perasaaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan atau
intensitas nyeri dapat diukur melalui skala numerik dari angka 0-10, dengan kriteria 0
tidak nyeri, kriteria 1-3 nyeri ringan, kriteria 4-6 nyeri sedang, kriteria 7-9 nyeri berat
dan kriteria 10 nyeri sudah tidak dapat ditoleransi. Dampak dan nyeri terhadap hal-hal
yang lebih spesifik seperti pola tidur terganggu, selera makan berkurang ,aktivitas
atau bahkan terhadap mood (sering menangis dan marah), kesulitan berkonsentrasi
dan kolaborasi dengan cara farmakologi dan non farmakalogi seperti melakukan
teknik nafas dalam atau pemberian terapi Deep Back massage, serta menganjurkan
klien untuk meningkatkan istirahat, serta mengajarkan keluarga untuk bisa melakukan
masalah keperawatan nyeri akut dengan intervensi utama manajemen nyeri pada
dan SIKI. Secara teori nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional akibat dari
kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial ataupun yang digambarkan dalam
bentuk kerusakan tersebut yang tidak menyenangkan. (Bahrudin, 2018). Nyeri akut
muncul akibat jejas, trauma, spasmus, atau penyakit pada kulit, otot, struktur somatik,
atau organ dalam/viscera tubuh. Intensitas nyeri akan berkurang sejalan dengan
penyembuhan kerusakan jaringan (Ulfa, 2019). Pasien pasca operasi sering mengalami
nyeri akibat luka operasi akibat insisi pembedahan serta akibat posisi yang
dipertahankan selama prosedur pasca operasi sendiri. Nyeri pasca operasi ini harus
segera ditindak lanjuti karena bisa menyebabkan komplikasi serta trauma pada pasien
(Bruno, 2019).
dalam Deep back massage adalah manajemen nyeri merupakan trend baru yang dapat
dikembangkan dan merupakan metode alternatif yang dapat digunakan oleh ibu hamil
memberikan efek relaksasi pada pasien dan dapat membantu mengurangi stres otot
dan emosional, dan juga dapat mengurangi rasa sakit selama persalinan (Nufra &
Azimar, 2019).
dan dapat pula dengan terapi non-farmakologis atau tanpa menggunakan obat-obatan
dengan menggunakan teknik tertentu yang kemudian akan mengurangi intensitas nyeri
itu sendiri. Tujuan dari manajemen nyeri adalah untuk mengurangi atau
seminimal mungkin. Salah satu intervensi yang efek sampingnya minimal adalah
teknik deep back massage untuk mengatasi nyeri yang diberikan selama 15 menit
dilakukan dengan durasi 10 kali selama shift dan keluarga pasien terlihat kooperatif
dengan kondisi pasien tampak lebih tenang pasien tampak membaik TD. 130/ 80
MmHg, Nadi 98x/mnt, RR 18 x/mnt, suhu 36,20C kondisi pasien baik, pasien
Secara tepro terapi deep back massage adalah Massage merupakan salah satu
persalinan. Pijatan ringan atau belaian dapat membuat ibu merasa nyaman dan rileks
selama persalinan karena tubuh melepaskan endorfin yang dapat menimbulkan rasa
nyaman, endorfin juga merupakan pereda nyeri alami. Kebanyakan ibu dengan
inpartu banyak yang di damping suami karna mampu memebrikan support positip
Pijatan yang diberikan akan merangsang saraf – saraf yang berdiameter besar,
menutup gate control, menekan impuls- impuls dari serabut – serabut berdiameter
kecil di daerah agar mengurangi sensasi yang dibawa serabut – serabut kecil ke otak.
Saya tidak merasakan sakit itu menular (Tamsuri, 2007). Deep Back Massage juga
pada akhir periode akut dari gangguan traumatis massage. Endorphin adalah
mengendalikan saraf dan merangsang saraf simpatik sehingga otot menjadi relaksasi
(Smeltzer, 2007).
Berdasarkan teori dan asumsi peneliti bahwa proses persalinan dilakukan pijat
punggung maka akan berkurang rasa nyeri. Ibu yang dilakukan pijat punggung
tersebut akan turun rasa nyerinya sesuai dengan his/kontraksi yang dialami. Semakin
kuat kontraksi maka nyeri yang dirasakan semakin bertambah. Dengan adanya pijat
makan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif terhadap ibu bersalin
dibandingkan pada ibu yang tidak dilakukan pijat pada proses persalinan.
kjlien yang dibandingkan dengan kriteria hasil yang telah ditentukan sebelumnya,
dengan menggunakan metode SOAP (Wahid, 2015). Dari hasil evaluasi pada pasien
didapatkan nyeri perut berkurang dari skala NRS 7 di jam 14.00 kemudian jam 15.00
menurun menjadi 5, dan jam 16.00menurun menjadi 4 serta mual membaik dan mau
sedikit makan. TD. 130/ 80 MmHg, Nadi 98x/mnt, RR 18 x/mnt, suhu 36,20C
kondisi pasien baik, pasien tampak lebih segar. semua data-data tiap jam
setelah dilakukan terapi Deep back massage serta pendampingan keluraga sesuai
Menurut pendapat peneliti nyeri yang terjadi merupakan keluhan utama yang
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan baik aktual
maupun potensial. Penanganan yang diberikan untuk nyeri berupa Deep back massage
merupakan relaksasi yang dilakukan secara sadar untuk menurunkan instensitas nyeri .
Terapi ini banyak digunakan dalam membantu pasien persalinan kala 1fase aktif .
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
2) Diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian pada pasien adalah Nyeri
akut berhubungan kontraksi uterus ditandai dengan pasien mengeluh nyeri perut
back massage yang bertujuan agar nyeri membaik sehingga pasien bisa mencapai
yang dialami pasien yaitu nyeri akut. Sehingga perawat mengajarkan keluarga
pasien bagaimana cara melakukan teknik deep back massage agar pasien bisa
5) Pada akhir evaluasi tanggal 09 Januari 2024, di dapatkan hasil sebelum diberikan
intervensi deep back massage pasien mengeluh merasakan nyeri perut seperti di
tusuk-tusuk bagian bawah dengan skala nyeri 7 TD. Setelah dilakukan intervensi
pada umumnya dan dapat mengaplikasikan pemberian teknik Deep Back Massage
etik keperawatan.
c. Bagi Pembaca
setelah membaca Karya Tulis Ilmiah ini dapat mengetahui tentang persalinan
normal
kala I faseaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Asri H, Dewi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha Medika.
Lestari, dkk. 2012. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu
Bersalin Primigravida. Jurnal Diakses pada 18 November 2015.
Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Mafikasari. A dan Ratih. I. K. 2015. Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain
(Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. Diakses pada 23
November 2015.
Nurarif Amin Huda dan Kusuma Hardhi. 2012. Handbook Health Student.
Yogyakarta : Medication Publishing.
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik. Vol I. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Santi, Dwi Rukmah. 2014. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di RS Nahdlatul Ulama Tauban. Jurnal
www.kopertis7.go.id Diakses pada 25 November 2015.
Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika.
Sumarah. 2008. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta : Fitramaya.
Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
.