A. Substansi Penelitian
1. Judul Riset : Pengaruh Range Of Motion (ROM) pada ektermits bawah terhadap
keseimbangan berjalan pada pasien pasca stroke di RS. Stella Maris Makassar
Dampak strok adalah penurunan fungsi otot pada ekstremitas bawah yang
mengakibatkan penurunan kemampuan untuk menyangga, menahan, dan
menyeimbangkan massa tubuh, dan kesulitan untuk memulai, mengarahkan,
mengukur kecepatan kemampuan otot untuk mempertahankan keseimbangan tubuh,
sehingga pasien stroke dapat terjatuh saat memulai gerakan berdiri dan berjalan.
Salah satu solusi tahap awal adalah melatih pergerakan otot (range of motion) pada
ekstermitas yang lemah atau lumpuh agar menjadi kuat sehingga pasien pasca stroke
dapat mengerakkan ektermitasnya, selain itu latihan range of motion dapat mencegah
terjadinya atropi otot, meningkatkan peredaran darah ke ekstremitas, mengurangi
kelumpuhan vaskcular, memberikan kenyamanan dan juga dapat menghindari adanya
komplikasi akibat kurang gerak seperti kontraktur dan kekakuan sendi pada pasien
pasca stroke (SIGN, 2010). Hasil studi yang dilakukan Clarkson et al. (2011)
menunjukkan bahwa latihan gerak yang spesifik dan dilakukan secara berulang (task-
specific repetitive movements) pada pasien stroke dapat mengaktivasi periinfarct
cortex yang dapat meningkatkan perbaikan kemampuan fungsional.
9. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot ekstremitas atas pada
pasien stroke non hemoragik sebelum dilakukan latihan Range Of Motion (ROM)
pasif memiliki tingkat kekuatan ototyang sangat kecil. Kekuatan otot ekstremitas atas
pada pasien stroke non hemoragik sesudah dilakukan latihan Range Of Motion
(ROM) pasif, terjadi perbaikan atau peningkatan. Adanya pengaruh yang signifikan
antara sebelum dilakukan latihan Range of Motion (ROM) pasif, terjadi perbaikan
atau peningkatan. Adanya pengaruh yang signifikan antara sebelum dilakukan latihan
Range Of Motion (ROM) pasif dan setelah tujuh hari pemberian latihan Range Of
Motion (ROM) pasif.
B. ANALISIS PICO (PROBLEM, INTERVENTION, COMPARISON, OUTCOME)
PROBLEM :
Sampel sebanyak 15 responden yang mendapat latihn ROM dimana dilakukan pada
pasen pasca stroke dengan tingkat kesadaran composmentis pada pasien yang mengalami
stroke iskemik, Rom ini diberikan pada ekstermitas bawah. Dimana pada pasien stroke
biasanya mengalami resiko jatuh pada saat memulai gerakan, ketergantungan terhadap
keluarga dan berpengaruh pada kualitas hidup pasien.
INTERVENSI :
ROM pada bagian ektermitas bawah diberikan 2x sehari selama 14 hari dengan
rancangan group pre test-post tes, kemudian diobservasi terlebih dahulu sebelum
diberikan ROM dan setelah diberikan ROM.
COMPORISON :
Judul 2 : pengaruh ROM terhadap peningkatan sudut gerak ektermitas atas pasien stroke
di RSUD Tergurejo Semarang Tahun 2015. Jurnal ini merupakan penelitia
eksperiment dengan metode one group pre test-post test, jumlah responden 22
orang yang diberikan adalah ROM pasif selama 1x dalam 7 hari. Pasien dalam
jurnal ini yang mengalami stroke hemoragik dari hasil penelitian menunjukkan
adanya pengaruh dalam pemberian ROM terhadap rentang gerak ektermitas atas
namun cara pemberian kurang tepat jika hanya diberikan selama 1x dalam 1
minggu sehingga hasil yang diharapkan bagi pasien pun juga tidak maksimal,
penelitaian ini tidak mengobservasi kembali tindakan yang diberikan.
OUTCOME :
Pre test : keseimbangan berjalan sebelum dilakukan ROM sebanyak 13 (86,7%) dengan
resiko jatuh tinggi.
Post test : keseimbangan berjalan setelah dilakukan ROM sebanyak 9 (60%) mengalami
penurunan resiko jatuh menjadi sedang. Sehingga adanya penurunan responden
yang mengalami perubahan keseimbangan berjalan.
Jadi, dari penelitian terhadap hasil yang signifikan antara pemberian ROM pada
ektermitas bawah terhadap keseimbangan berjalan pasca stroke.