Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED PRACTICE SISTEM

PERSARAFAN DAN PENGARUH ROM DAN PMR


TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN
STROKE
A. Topik EBN

Pengaruh ROM dan PMR terhadap kemampuan fungsional pasien stroke.


Stroke merupakan suatu keadaan yang menggambarkan adanya gangguan peredaran darah
iotak yang menyebabkan perubahan neurologi (Urden,Stacy, & Lough, 2014). Stroke terdiri
ari dua jenis utama yaitu:
 Iskemik dan Hemoragik
Stroke Iskemik disebabkan oleh adanya penyumbatan trombosis dan emboli didalam
embuluh darah ke bagian otak kejadian stroke jenis ini kurang lebih 87%, sedangkan
 stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah di otak sehingga mengakibatkan
perdarahan kedalam jaringan otak atau ruang subarakhnoid, kejadian stroke ini kurang
lebih 13%. (Black & Hawks, 2014).
Analisis Pico

Problem atau masalah yaitu Pasien yang memiliki gangguan system persyarafan
yaitu Stroke. Populasi pasien juga yang memiliki kelemahan pada otot – otot
ektremitas Intervention sehingga kemampuan fungsionalnya menurun.
Intervensi utama yang digunakan dalam Evidence Based Nursing ini untuk
ingkatkan kemampuan 4 fungsional yaitu:
atihan ROM dikombinasikan dengan PMR.
Latihan ROM dilakukan pada kedua ekstremitas pasien, baik yang mLatihan ROM
menirukan sekumpulan gerakan yang dilakukan pada bagian sendi yang bertujuan
untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.(Potter & Perry, 2006).
Relaksasi otot progresif atau Progressive Muscle Relaxation (PMR) merupakan
eknik untuk mengurangi kecemasan dengan cara menegangkan dan
mengendurkan otot secara bergantian (Hahn & Kim, 2006).
engalami hemiparesis maupun yang sehat.
Penerapan metode latihan ROM bilateral terstruktur dengan kombinasi latihan
PMR secara konseptual dapat membantu mempercepat peningkatan kemampuan
fungsional pasien stroke. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yanti Cahyati, dkk
(2018) intervensi dilakukan pada dua kelompok responden. Kelompok kontrol
melakukan latihan ROM sesuai standar di rumah sakit sedangkan kelompok intervensi
melakukan latihan ROM terstruktur dan latihan relaksasi otot progresif.
Kelompok intervensi diberikan latihan ROM terstruktur 2 kali sehari dan
digabungkan dengan latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR) selama 7 hari.
Intervensi ROM ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hasian Leniwia,dkk
(2019) Jumlah sampel sebanyak 90 sampel, yang dibagi menjadi kelompok intervensi
dan kelompok control.
Kelompok perlakuan diberikan pretest untuk penilaian aktivitas fungsional dengan
menggunakan Index barthel, dilakukan latihan ROM 3x sehari, selama 7 hari,
kemudian dilakukan post test dengan lembar penilaian Index Barthel yang sama.
Sementara kelompok kontrol diberikan kegiatan latihan ROM sesuai SOP rumah sakit.
Sementara kelompok kontrol 5 diberikan kegiatan latihan ROM sesuai SOP rumah
sakit.
 Analisis SWOT
Penerapan Pengaruh ROM dan PMR Terhadap Kemampuan Fungsional Pasien
Stroke. Adapun pendekatan analisis situasi pada program Inovasi ini menggunakan
analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunities, Threats) sebagai berikut:
1. Strength ( Kekuatan ) Kekuatan dalam inovasi ini antara lain:
 Metode penerapan ROM (Range Of Motion) dan PMR ( Progresif Muscle
Relaxtion) ini mudah dilakukan
 Metode ini tidak memerlukan biaya yang banyak
 Pasien dengan Stroke banyak ditemukan sehingga populasi yang digunakan cukup
banyak.
2. Weakness (Kelemahan) Pada penerapan inovasi ini belum banyak yang mengetahui
ROM dan PMR khususnya para lansia. Pelatihan ini juga tidak dianjurkan untuk
pasien yang mengalami penuruan tingkat kesadaran.
3. Oppurtunities ( Kesempatan)
 Menambah ilmu bagi Perawat
 Menambah keterampilan dalam teknik peningkatan kekuatan otot bagi perawat.
4. Threats (Ancaman) Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan teknik penerapan
ROM dan PMR.
Simpulan
Stroke adalah gangguan fungsional akut fokal atau global akibat terhambatnya aliran
darah ke otak akibat perdarahan (stroke hemoragik) atau penyumbatan (stroke
iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai dengan bagian otak yang terkena, yang dapat
sembuh sempurna, sembuh total. dengan cacat atau kematian (Chen dkk., 2015).
Menurut Black & Hawks (2010), stroke adalah suatu kondisi yang digunakan untuk
14 menjelaskan perubahan neurologis yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah
ke bagian otak. Secara umum, hal ini dapat menyebabkan gangguan neurologis fokal
yang dapat timbul secara sekunder akibat proses patologis di pembuluh darah otak.
Penerapan metode latihan ROM bilateral terstruktur dengan kombinasi latihan PMR
secara konseptual dapat membantu mempercepat peningkatan kemampuan fungsional
pasien stroke. Ini karena latihan ROM bilateral telah terbukti meningkatkan
keterampilan motorik pada pasien stroke. Jika dikombinasikan dengan latihan PMR,
kelelahan, aktivitas mental, dan / atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih
cepat dengan menggunakan latihan relaksasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai