Anda di halaman 1dari 15

HASIL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN


TENTANG PENYAKITTBC(TUBERKULOSIS
PARU)DI RUANGBAJI ATI RSUD
LABUANG KOTA MAKASSAR

Oleh :
FIONA MEIGI RETTOB
10.2023
• Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diruang perawatan Baji Ati RSUD
Labuang Baji Makassar. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang diinginkan peneliti dengan cara pengumpulan data dilaksanakan melalui
pengisian kuesioner dengan jumlah sampel 38 orang.
ANALISIS UNIVARIAT
1. Pencegahan Keluarga

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pencegahan Keluarga
Pasien Di Ruangan Baji Ati RSUD
Labuan Baji Makassar

Pencegahan Frekuensi (f) Persentase (%)


23 60,5
Baik
15 39,5
Kurang
38 100,0
Jumlah (n)

Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 diperoleh data


bahwa dari 38 responden dengan pencegahan
keluarga pasien baik sebanyak 23 (60,5%) responden,
dan yang pencegahan keluarga pasien kurang
sebanyak 15 (39,5%) responden.
2. Penularan Keluarga

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Penularan Keluarga
Pasien Di Ruangan Baji Ati RSUD
Labuan Baji Makassar

Penularan Frekuensi (f) Persentase (%)


19 50,0
Baik
Kurang 19 50,0

Jumlah (n) 38 100,0

Dari hasil penelitian pada tabel 4.4 diperoleh data


bahwa dari 38 responden dengan penularan
keluarga pasien baik sebanyak 19 (50,0%)
responden, dan yang penularan keluarga pasien
kurang sebanyak 19 (50,0%) responden.
3. Sikap Keluarga

Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Keluarga
Pasien Di Ruangan Baji Ati RSUD
Labuan Baji Makassar

Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)


21 55,3
Positif
17 44,7
Negatif
Jumlah (n) 38 100.0
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 diperoleh data
bahwa dari 38 responden dengan sikap keluarga
pasien positif sebanyak 21 (55,3%) responden,
dan yang sikap keluarga pasien negatif sebanyak
17 (44,7%) responden.
4. Tanda dan Gejala

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tanda dan Gejala
Keluarga Pasien Di Ruangan Baji Ati RSUD
Labuan Baji Makassar

Tanda dan Gejala Frekuensi (f) Persentase (%)


22 57,9
Positif
16 42,1
Negatif
Jumlah (n) 38 100.0
Dari hasil penelitian pada tabel 4.6 diperoleh data
bahwa dari 38 responden dengan tanda dan gejala
keluarga pasien positif sebanyak 22 (57,9%)
responden, dan yang tanda dan gejala keluarga
pasien negatif sebanyak 16 (42,1%) responden.
PEMBAHASAN
1. Pencegahan

Konsep tingkat pencegahan penyakit ialah mengambil


tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian dengan menggunakan
langkah‐langkah yang didasarkan pada data/ keterangan
bersumber hasil analisis/ pengamatan/ penelitian epidemiologi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran pencegahan
terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Penyakit (TBC)
Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati Rsud Labuang Baji Kota
Makassar. bahwa dari 38 responden dengan pencegahan keluarga
pasien baik sebanyak 23 (60,5%) responden, dan yang pencegahan
keluarga pasien kurang sebanyak 15 (39,5%) responden. Dengan
demikian bahwa masih banyak keluarga pasien yang
pencegahannya kurang terhadap terjadinya tuberkulosis sebab
minimnya pengetahuan dan informasi yang di dapat oleh keluarga
terkait dengan pencegahan dan penanganan dari penyakit
tuberkulosis.
Hal ini di dukung oleh Cohen dan syme (1998 dalam
kurniawan 2009) yang mengatakan bahwa seperti promosi
kesehatan dan pencegahan khusus. Sasarannya ialah faktor
penyebab, lingkungan dan pejamu. Langkah pencegahaan di faktor
penyebab misalnya, menurunkan pengaruh serendah mungkin
(desinfeksi, pasteurisasi, strerilisasi, penyemprotan insektisida)
agar memutus rantai penularan. Langkah pencegahan di faktor
lingkungan misalnya, perbaikan lingkungan fisik agar air, sanitasi
lingkungan dan perumahan menjadi bersih. Langkah pencegahan
di faktor pejamu, misalnya perbaikan status gizi, status kesehatan,
pemberian imunisasi.
2. PENULARAN
Dinamika penularan penyakit merupakan suatu proses
transmisi (perpindahan) penyakit dari sumber (resource) penular
atau sering disebut dengan reservoar ke reservoar lainnya.
Manusia sebagai reservoar adalah penyakit yang berasal dari
manusia yang sedang mengalami infeksi dan dapat berupa hanya
sebagai pembawa (carrier).
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran penularan
terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Penyakit (TBC)
Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD Labuang Baji Kota
Makassar bahwa dari 38 responden dengan penularan keluarga
pasien baik sebanyak 19 (50,0%) responden, dan yang
penularan keluarga pasien kurang sebanyak 19 (50,0%)
responden. Dalam hal ini pengetahuan keluarga pasien masih
banyak yang kurang paham terhadap penularan tuberkulosis
yang dimana Penyakit menular pada manusia merupakan
masalah penting yang dapat terjadi setiap saat, terutama di
negara berkembang khususnya Indonesia.Dinamika penularan
penyakit tetap urgen dipelajari karena penyakit meular masih
mempunyai angka kematian (mortality) yang cukup tinggi,
angka kesakitan (morbidity) dan kecacatan (disability) yang
tinggi dan penyakit menular mempunyai kehilangan ekonomi
(economic-loss) yang cukup tinggi
Hal ini di dukung oleh (Kozier 2006;25) yang
mengatakan bahwa Secara umum dinamika
penularan penyakit dapat didekati dengan
mengidentifikasi cara penularan penyakit
(mode of transmission), penyakit dapat
ditularkan kepada manusia yang rentan melalui
beberapa cara, baik terjadi secara langsung
maupun tidak lansung dari orang ke orang lain
dan penyebarannya di masyarakat, ditinjau dari
aspek epidemiologi dapat bersifat lokal,
regional maupun internasional.
3. Sikap
Sikap adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan
yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial.Maka sikap sosial
adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang
nyata, yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Hal ini terjadi
bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat .
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Sikap
terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Penyakit (TBC)
Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD Labuang Baji Kota
Makassar bahwa dari 38 responden dengan sikap keluarga pasien
positif sebanyak 21 (55,3%) responden, dan yang sikap keluarga
pasien negatif sebanyak 17 (44,7%) responden.
Hal ini di dukung oleh Rosenberg pengertian kognitif dalam
sikap tidak hanya mencakup tentang pengetahuan yang
berhubungan dengan objek sikap, melainkan juga mencakup
kepercayaan atau belifes tentang hubungan antara obyek sikap itu
dengan sistem nilai yang ada dalam diri individu. (Muhammad
Ichsan, 2012 : 21).
4. Tanda dan Gejala
Berdasarkan sifatnya gejala dapat di bagi menjadi dua
yaitu Gejala local adalah Gejala yang dicirikan oleh perubahan
struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak 
atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari
tubuh. Sedangkan Gejala sistemik adalah Kondisi serangan
penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Tanda
dan Gejala terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang
Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD
Labuang Baji Kota Makassar bahwa dari 38 responden dengan
tanda dan gejala keluarga pasien positif sebanyak 22 (57,9%)
responden, dan yang tanda dan gejala keluarga pasien negatif
sebanyak 16 (42,1%) responden.
Hal ini di dukung oleh . (Kusnadi 2006;25) gejala luar
yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau rasa dan
raba; dapat ditunjukkan oleh seluruh tubuh atau tiap organ. Dan
gejala juga yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan darah,
labolatorium dll. Misalnya Bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
“mengi” (suara nafas melemah) yang disertai sesak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Keluarga
Pasien Tentang Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD
Labuang Baji Kota Makassar maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.Gambaran Pencegahan terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang
Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD Labuang Baji
Kota Makassar dari 38 responden dengan frekuensi pencegahan keluarga
pasien kurang sebanyak 15 (39,5%) responden
2.Gambaran Penularan terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang
Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD Labuang Baji
Kota Makassar, dari 38 responden dengan frekuensi Penularan keluarga
pasien kurang sebanyak 19 (50,0%) responden.
3.Gambaran Sikap terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang
Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD Labuang Baji
Kota Makassar, dari 38 responden dengan frekuensi Sikap keluarga pasien
Negatif sebanyak 17 (44,7%) responden.
4.Gambaran Tanda dan Gejala terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien
Tentang Penyakit (TBC) Tuberkulosis Paru Diruang Baji Ati RSUD
Labuang Baji Kota Makassar, dari 38 responden dengan frekuensi Tanda
dan Gejala keluarga pasien Negatif sebanyak 16 (42,1%) res
SARAN
Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh suatu kesimpulan,
maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yaitu :
1.Bagi instansi
Agar lebih memperhatikan penyediaan sarana dan fasilitas
yang memadai bagi pasien dan keluarga pasien sehingga nantinya
berdampak pada kenyamanan pasien
2.Bagi institusi
Perlunya dilakukan evaluasi ulang tentang proses
pembelajaran yang selama ini telah berlangsung. Penyediaan
kualitas tenaga dosen yang memadai serta fasilitas belajar mengajar
perlu untuk ditingkatkan agar menghasilkan lulusan perawat yang
berkualitas.
3.Bagi Perawat
Agar terus menerus memberikan informasi kepada
keluarga dan pasien yang berkaitan dengan cara pencegahan
terhadap penularan penyakit tuberkulosis.
4.Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan kepada peneliti selajutnya agar peneliti
variabel yang lain, yang belum diteliti, menambah jumlah sampel
atau menggunakan desain lain.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

SALAM REVOLUSI MENTAL

Anda mungkin juga menyukai