BAB IV
daerah Tingkat II Gowa yang mempunyai luas lokasi 2,45 Ha. Rumah sakit
umum syekh yusuf di bangun sejak tahun 1981 dan mulai beroperasi pada
tahun 1982.
gigi, penyakit dalam,Jiwa, KIA, kulit kelamin, Bedah, anak, THT, Kamar
ICU dan OK, sebelah timur berbatasan dengan perawatan II dan III, sebelah
dengan kantor.
34
35
Perawatan IV : Bedah/Bougenvil
B. Hasil Penelitian
Kabupaten Gowa pada tanggal juni sampai tanggal juni 2014. Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak
Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Laki-Laki 9 60,0
Perempuan 6 40,0
Jumlah (n) 15 100,0
Sumber : Data Primer 2014
b. Umur Ibu
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu
Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)
(53,3%).
c. Umur Anak
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak
Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)
responden.
2. Analisa Univariat
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Keluarga Yang Menderita
ISPA Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa
Keluarga yang
Frekuensi (f) Persentase (%)
Menderita ISPA
Baik 6 40,0
Kurang 9 60,0
Jumlah (n) 15 100,0
Sumber : Data Primer 2014
Dari hasil penelitian pada tabel 4.4 diperoleh data bahwa dari 15
b. Asi Ekslusif
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Asi Ekslusif Di
Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa
Asi Ekslusif Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 8 53,3
Kurang 7 46,7
Jumlah (n) 15 100,0
Sumber : Data Primer 2014
38
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 diperoleh data bahwa dari
responden.
c. Status Imunisasi
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Status Imunisasi Di
Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa
Status Imunisasi Frekuensi (f) Persentase (%)
Lengkap 8 53,3
Tidak Lengkap 7 46,7
Jumlah (n) 15 100,0
Sumber : Data Primer 2014
Dari hasil penelitian pada tabel 4.6 diperoleh data bahwa dari
(46,7%) responden.
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian ISPA Pada Balita Di
Ruang Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Distribusi Responden Berdasarkan
Dari hasil penelitian pada tabel 4.7 diperoleh data bahwa dari 15
responden.
1. Analisia Bivariat
Tabel 4.8
Analisis Hubungan Faktor Keluarga Yang Menderita ISPA
Dengan Kejadia ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap
Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Kejadian ISPA
Keluarga Nilai
Yang Tidak Total
Menderita P Value
Menderita Menderita
ISPA
F % F % N %
dan Keluarga yang menderita ISPA baik dengan Balita yang tidak
Tabel 4.9
Analisis Hubungan Faktor ASI Ekslusif Dengan Kejadia ISPA
Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa.
Kejadian ISPA
Nilai
Tidak Total
ASI Ekslusif Menderita P Value
Menderita
F % F % N %
dan ASI Ekslusif baik dengan Balita yang tidak menderita ISPA
Tabel 4.10
Analisis Hubungan Faktor Status Imunisasi Dengan Kejadia ISPA
Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit
Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Kejadian ISPA
Nilai
Status Tidak Total
Menderita P Value
Imunisasi Menderita
F % F % N %
7 responden (46,7%).
C. Pembahasan
42
Jasad renik yang ada di udara akanmasuk kedalam tubuh melalui saluran
berupa saliva dan sputum.oleh karena salah satu penularaan melalui udara
yang tercemar dan masuk kedalam tubuh melalui saluran pernapasan maka
Yang Menderita ISPA Dengan Kejadia ISPA Pada Balita Yang Di Rawat
Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. bahwa dari
Dan hubungan faktor Keluarga yang menderita ISPA baik dengan balita
dari pihak keluarga responden tidak ada yang pernah menderita ISPA dan
dan sudah sering pergi ke rumah sakit dan puskesmas untuk berobat terkait
Dengan Kejadia ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah
Sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Oleh sebab itu bahwa kondisi
bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan
makanan yang dibuat manusia ataupun susu hewan seperti susu sapi
(Soeharjo, 2000;89).
Ekslusif Dengan Kejadia ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap
44
hubungan faktor ASI Ekslusif baik dengan Balita yang tidak menderita
Di sebabkan karena tidak adanya masalah pada saat menyusui dan ASI
(6,7%) dan hubungan faktor ASI Ekslusif kurang dengan balita yang
yang yang berarti terdapat ada hubungan Faktor ASI Ekslusif Dengan
Kejadia ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit
Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Sebab pemberian ASI saja kepada Bayi
sampai umur 6 bulan tanpa memberikan makanan / cairan lain, Bayi yang
mendapat ASI Ekslusif lebih tahan terhadap ISPA (lebih jarang terserang
ISPA), karena dalam air susu ibu terdapat zat anti tehadap kuman
berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.Imunisasi terhadap
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
faktor ASI Status imunisasi lengkap dengan balita yang menderita ISPA
sistem kekebalan tubuh anak kuat sehingga terhindari dari penyakit yang
dan hubungan faktor Status imunisasi tidak lengkap dengan balita yang
ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa. Dalam hal ini bahwa sistem kekebalan tubuh
kali. Tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagi
BAB V
A. Kesimpulan
Kejadian ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit
berikut:
ISPA Pada Balita Yang Di Rawat Di Ruang Inap Rumah Sakit Syekh
2. Ada hubungan Faktor Asi Esklusif Dengan Kejadia ISPA Pada Balita
3. Ada hubungan Faktor Status Imunisasi Dengan Kejadia ISPA Pada Balita
B. SARAN
yang terkena ISPA supaya cepat teratasi dan terhindar dari berbagai hal
47
yang tidak di inginkan.
lain untuk meneliti tentang faktor yang berhubungan kejadian ISPA pada
balita