A. Hasil Penelitian
Sumber Hidup merupakan Rumah Sakit Umum Tipe C milik swasta yang
Bila dilihat dari usia Rumah Sakit Sumber Hidup, yang pada tahun
Rumah Sakit lebih banyak berorientasi pada kegiatan rawat jalan, berupa
Rumah Bersalin.
Visi:
31
Misi:
kasih.
2. Analisa Univariat
responden yang meliputi umur balita, jenis kelamin, umur ibu, pendidikan
stress hospitalisasi pada anak prasekolah (4-6 tahun) di Ruang Ezra Rumah
berikut:
a. Karakteristik Responden
1) Umur Anak
32
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di
Ruang Ezra RSSH Ambon
Umur Anak n %
4Tahun 13 43,3
5Tahun 13 43,3
6 Tahun 4 13,3
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2019
(43,3%).
2) Jenis Kelamin
3) Umur Ibu
33
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan umur ibu di
Ruang Ezra RSSH Ambon
Umur Ibu n %
21-30 Tahun 10 33,3
31-40 Tahun 17 56,7
> 40 Tahun 3 10,0
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2019
4) Pendidikan Terakhir
5) Pekerjaan
34
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di
Ruang Ezra RSSH Ambon
Pekerjaan n %
PNS 11 36,7
Swasta 6 20,0
Tidak Bekerja 9 30,0
Lain-Lain 4 13,3
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2019
(36,7%).
b. Variabel Penelitian
distraksi bercerita yaitu 27,20 yang berada pada kategori stress berat.
35
2) Tingkat Stres Hospitalisasi Sesudah Dilakukan Distraksi Bercerita
sedang.
3. Analisa Bivariat
anak prasekolah (4-6 tahun) di ruang Ezra Rumah Sakit Sumber Hidup
dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05 dapat dilihat
36
Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Pengaruh Distraksi Bercerita
Terhadap Tingkat Stres Hospitalisasi Pada Anak
Prasekolah (4-6 Tahun) Di Ruang Ezra RSSH Ambon
Variabel Shapiro Wilk Keterangan
Statistic df Sig.
Stres Hospitalisasi
melalui Distraksi .865 30 0,001 Tidak Normal
Bercerita Pretest
Stres Hospitalisasi
melalui Distraksi .888 30 0,004 Tidak Normal
Bercerita Posttest
Sumber : Data Primer, 2019
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji
penelitian ini adalah uji nonparametrik test Wilcoxon, dapat dilihat pada
tabel 4.9.
37
prasekolah yaitu dari nilai rata-rata sebelum diberikan distraksi bercerita
yaitu 27,20 berada dalam kategori stress berat menurun menjadi nilai rata-
rata setelah diberikan distraksi bercerita yaitu 20,13 berada dalam kategori
sebelum dan sesudah diberikan distraksi bercerita yaitu 7,07. Dari hasil
hospitalisasi pada anak prasekolah (4-6 tahun) di ruang Ezra Rumah Sakit
B. Pembahasan
Bercerita
bercerita yaitu 27,20 yang berada dalam ketegori stress berat dengan nilai
berada pada stress sedang dan maksimum 32 yang berada pada stress
berat.
merupakan krisis utama yang tampak pada anak. Jika seorang anak dirawat
38
di Rumah Sakit maka anak tersebut akan mudah mengalami krisis karena
anak mengalami stress akibat perubahan yang terjadi baik terhadap status
yakni cemas akibat perpisahan, kehilangan kendali, citra tubuh dan adanya
nyeri.
Rumah Sakit karena anak tidka dapat bersikap kooperatif akibat stress
39
lingkungan baru di Rumah Sakit membuat anak yang tidak beradaptasi
menjadi lebih mudah stress terutama bagi anak yang pertama kali
mengalami hospitalisasi.
Bercerita
bercerita yaitu 20,13 yang berada dalam ketegori stress sedang dengan
nilai median 20,00, standar deviasi 2,776 dengan nilai minimum 16 yaang
berada pada stress ringan dan maksimum 24 yang berada pada stress
sedang.
menyampaikan isi perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-
anak melalui lisan. Manfaat dari kegiatan mendongeng ini antara lain
40
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lata
penurunan yang signifikan dalam skor kecemasan rawat inap pasca terapi
pada anak karena ketakutan anak menjadi berkurang, anak menjadi lebih
akrab dengan perawat dan lebih familiar dengan lingkungan rumah sakit
serta anak tidak akan merasa jenuh karena waktu mereka diisi dengan
cerita. Selain itu terapi mendongeng sangat efektif diberikan kepada anak
2010).
yang dibuktikan bahwa tidak ada responden yang mengalami stress ringan
41
sebelum diberikan distraksi bercerita, namun setelah diberikan distraksi
yang diberikan peneliti berupa cerita anak yang disukai responden. Anak
takut, cemas, bahkan ingin cepat pulang dengan cara menangis, memukul,
tentang cerita anak sehingga anak menjadi rileks dan perhatian anak
27,20 yang berada pada stress berat dengan nilai minimum 20 berada pada
stress sedang dan nilai maksimum 32 yang berada pada stress berat
42
menurun menjadi nilai rata-rata setelah perlakuan 20,13 yang berada pada
stress sedang dengan nilai minimum 16 berada pada stress ringan dan nilai
maksimum 24 yang berada pada stress sedang. Jumlah anak yang stresnya
jumlah anak yang stresnya tidak menurun, artinya tingkat stress sebelum
sama yaitu sebanyak 8 orang. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan hasil
(0.000) < (0.05) yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga adanya
intervensi yang efektif dapat diberikan oleh perawat anak pada saat
melakukan tindakan yang menimbulkan rasa nyeri dan cemas, hal ini
saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya
kemampuan otak kiri tetapi juga otak kanan. Cerita mengandung nilai
43
sosial, membantu perkembangan aspek emosional, membantu
prosedur invasif dan masa hospitalisasi anak usia pra sekolah, karena
menurunkan stress akibat kecemasan pada anak usia pra sekolah di Rumah
pula dengan orang tua yang mendampingi anak selama hospitalisasi tidak
keperawatan.
44