Samboja
Usia Frekuensi %
Infant (1-12 Bl) 12 25.0
Toddler (1-3 Th) 12 25.0
Pra Sekolah (3-5 Th) 12 25.0
Sekolah (6-12 Th) 12 25.0
Jumlah 48 100
Sumber : Data Penelitian
Berdasarkan tabel 4.3. diatas diperoleh gambaran dari 48
responden masing-masing kelompok umur sebanyak 12 orang (25%)
baik pada usia infant, toddler, pra sekolah dan usia sekolah.
b. Lama Pemasangan Infus
Berdasarkan data rekam medis yang diambil oleh peneliti,
maka dapat disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Pemasangan
Infus di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Aji Batara
Dewa Sakti Samboja
Lama Pemasangan Infus Frekuensi %
> 72 Jam 11 22.9
< 72 Jam 37 77.1
Jumlah 48 100
Sumber : Data Penelitian
Berdasarkan tabel 4.4. diatas diperoleh gambaran dari 48
responden, sebagian besar responden lama pemasangan infus < 72
jam yaitu sebanyak 37 orang (77.1%) dan sebanyak 11 orang (22.9%)
lama pemasangan infus < 72 jam.
c. Jenis Cairan Infus
Berdasarkan data rekam medis yang diambil oleh peneliti,
maka dapat disajikan pada tabel berikut ini:
Hipertonik 17 35.4
Isotonik 31 64.6
Jumlah 48 100
Sumber : Data Penelitian
Berdasarkan tabel 4.5. diatas diperoleh gambaran dari 48
responden, sebagian besar responden diinfus dengan cairan isotonik
yaitu sebanyak 31 orang (64.6%) dan 17 orang (35.4%) diinfus
dengan cairan hipertonik.
3. Analisa Bivariat
Hasil analisis bivariat untuk melihat hubungan usia, lama
pemasangan infus dan jenis cairan infus dengan plebitis. Untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada
tabel crosstabel berikut ini:
a. Hubungan Usia dengan Plebitis
Tabel 4.6. Hubungan Usia dengan Plebitis di Ruang Rawat Inap Anak
Di RSUD Aji Batara Dewa Sakti Samboja
Plebitis Total P
Usia Ya Tidak value
n % n % n %
Infant (1-12 bl) 7 58.3 5 41.7 12 100 0.014
Toddler (1-3 Th) 3 25.0 9 75.0 12 100
Pra Sekolah (3-5 Th) 1 8.3 11 91.7 12 100
Sekolah(6-12 Th) 1 8.3 11 91.7 12 100
Jumlah 12 25.0 36 75.0 48 100
Tabel 4.8. Hubungan Jenis Cairan Infus dengan Plebitis di Ruang Rawat
Inap Anak Di RSUD Aji Batara Dewa Sakti Samboja
Plebitis Total P
Jenis Cairan Infus Ya Tidak value
n % n % n % 0.000
Hipertonik 10 58.8 7 41.2 17 100
Isotonik 2 6.5 29 93.5 31 100
Jumlah 12 25.0 36 75.0 48 100
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian baik secara univariat maupun bivariat,
maka dapat dilakukan pembahasan untuk masing-masing hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Hubungan Usia Dengan Plebitis
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Usia responden pada pasien rawat inap anak RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakti Samboja masing-masing sebanyak 12 orang (25%) baik pada
usia infant, usia toddler, usia pra sekolah dan usia sekolah.
2. Lama infus terpasang pada pasien rawat inap anak RSUD Aji Batara Dewa
Sakti Samboja sebagian besar < 72 jam yaitu sebanyak 37 orang (77.1%)
3. Jenis cairan infus pasien rawat inap anak RSUD Aji Batara Dewa Sakti
Samboja sebagian besar adalah isotonic yaitu sebanyak 31 orang (64.6%).
4. Kejadian plebitis pada pasien rawat inap anak di RSUD Aji Batara Dewa
Sakti Samboja sebagian besar tidak plebitis yaitu sebanyak 36 orang
(75%).
51
5. Ada hubungan usia responden dengan kejadian plebitis pasien rawat inap
anak di RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja dengan nilai p
value 0.014.
6. Ada hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian plebitis pasien
rawat inap anak di RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja dengan
nilai p velue 0.003.
7. Ada hubungan jenis cairan infus dengan kejadian plebitis pasien rawat
inap anak di RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja dengan nilai p
value 0.000.
B. Saran