Anda di halaman 1dari 6

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No.

1 Januari 2020
GAMBARAN PENYEBAB PERSALINAN SECARA SECTION CAESAREA PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI
RSUD DR. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018

ROSTINA AFRIDA POHAN


STIKES SAKINAH HUSADA TANJUNG BALAI

ABSTRACT

The goal of this research is to identificate the factors that influence the childbirth with section caesarea for
primigravidas mather in Hospital Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. The design of this research is using
descriptive design with total population are 254 peoples and to take the sample is using minimal sample technique
and getting the sample of research are 40 people. The method to collect the data is using with fill the questioner.
The result of this research showed that the dominant factor are midecal indication factor are 23 peoples(57,7%),
mather indication factor are peoplezs(37,5%) and indication about fetus are 2 peoples(5%). Base childbirth with
section caesaread result on this research for medical worker is sugest to develop the health promotion in level
people with health information, giving poster and leaflet. That is giving information about many things that possible
happen during the pregnant, toward childbirth after childbirth, one of them is about the factors that possible
happen become the indication for mather to

Keyword : The overview of the couse, sectio caesarea, primigravida

PENDAHULUAN
Persalinan merupakan proses untuk mendorong keluar (ekpulsi) hasil pembuahan yaitu janin yang viabel,
plasenta dan ketuban dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar. Normalnya proses ini berlangsung pada suatu
saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah cukup mature untuk dapat hidup diluar
rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat melalui jalan lahir. Proses persalinan terbagi menjadi empat kala yaitu
kala satu yang merupakan tahap dimana serviks mengalami stadium dilatasi. Kala dua adalah tahap pengeluaran
hasil konsepsi, dilanjutkan kala tiga dimana plasenta dikeluarkan dan kala empat sebagai kala pengawasan
setelah persalian (Sarwono, 2008). Dalam proses persalinan yang normal diperlukan pula empat faktor untuk
melancarkan suatu proses persalinan. Faktor tersebut adalah faktor Power (tenaga atau kekuatan) berupa his
atau kontraksi uterus, faktor Passage yakni jalan lahir berupa panggul, serviks dan vagina, selanjutnya faktor
Passenger yaitu janin, bagian janin serta ukuran janin, faktor Presentasi yang digunakan untuk menentukan
bagian janin yang ada dibagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam, seperti
presentasi kepala, presentasi bokong dan bahu. Namun tidak semua wanita saat proses persalinan memiliki
semua faktor tersebut, tidak sedikit ibu mengalami kesulitan saat persalinan yang mungkin disebabkan dari ibu
sendiri ataupun dari janin, sehingga persalinan tidak dapat dilanjutkan dengan cara yang normal dan harus
melalui pembedahan atau sectio caesarea (Cunningham, 2005). Selain itu, menghadapi persalinan juga
merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Proses melahirkan bayi tidak selalu somatis
sifatnya, tetapi bersifat psikosomatis sebab banyak elemen psikis ikut mempengaruhi kelancaran atau kelambatan
proses melahirkan bayi tersebut. Ibu yang pernah hamil dan melahirkan (multigravida) sudah berpengalaman
dalam menghadapi persalinan, maka mereka lebih bisa memahami dan akan lebih tenang. Pada ibu yang belum
pernah hamil dan melahirkan (primigravida), persalinan merupakan hal yang asing bagi mereka, selain karena
belum berpengalaman dalam hal bersalin dan mengejan. Apalagi bila mereka pernah mendengar trauma atau
kegagalan dalam menghadapi persalinan dapat pula menimbulkan kecemasan. Hal-hal tersebut pula akan
mempengaruhi kesiapan mental ibu dalam menjalani proses persalinan (Chapman, 2006). Berdasarkan beberapa
penelitian ditemukan riwayat seksio sesarea dan distosia merupakan indikasi utama seksio sesarea dan lebih dari
85% seksio sesarea juga dilakukan karena disproporsi kepala panggul/CPD/FPD, disfungsi uterus, distosia
jaringan lunak, hipertensi, ketuban pecah dini (KPD) dan eklamsi serta plasenta previa (Sarwono, 2008). Selain
itu ada pula indikasi seksio sesarea dari anak seperti janin besar, gawat janin dan letak lintang. Kontraindikasi
tindakan operasi pada keadaan ini umumnya sectio caesaria tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat,
sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (monster) (Sarwono, 2008). Pada penelitian awal yang dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalaiditemukan pasien dengan persalinan secara
sectio caesarea pada tahun 2015 sebanyak 532 pasien pada tahun 2016 meningkat menjadi 587 pasien dan
tahun 2017 sebanyak 602 pasien, maka jumlah pasien pada tahun 2015-2017 sebanyak 1.721 pasien. Dari
jumlah pasien tersebut 32 % nya adalah primigravida yakni sekitar 551 pasien dengan bermacam indikasi dan
123
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 1 Januari 2020
faktor–faktor lain hingga mengharuskan persalinan dilakukan secara sectio caesarea (Medical Record RSUD
Dr.Tengku Mansyur, 2017).
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin meneliti tentang gambaran penyebab persalinan secara sectio
caesarea pada ibu primigravida di RSUD Dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi Gambaran penyebab
persalinan secara sectio caesarea pada ibu primigravida. Pegumpulan data penelitian ini dilaksanakan bulan
September 2018. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Padangsidimpuan. Penelitian ini dilaksanakan di rumah
sakit ini karena angka kejadian sectio caesarea di tempat ini cukup banyak, selain itu di rumah sakit ini belum
pernah dilakukan penelitian tentang Gambaran penyebab persalinan secara sectio caesarea pada ibu
primigravida. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien primigravida yang menjalani sectio caesarea
tercatat di RSUD Dr. Tengku Mansyur pada bulan Januari sampai Mei 2018, berdasarkan hasil studi dokumentasi
awal ditemukan sebanyak 254 orang pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus
minimal sampel size (Nursalam, 2008) dan diperoleh sampel sebanyak: n = 40.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor Indikasi Medis, indikasi ibu dan indikasi janin yang
menyebabkan persalinan secara sectio caesarea pada ibu primigravida.

HASIL PENELITIAN

Data umum
Data umum akan menyajikan karakteristik responden pasien post sectio caesaria di ruang rawat inap
kebidanan RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalaiberdasarkan umur, pekerjaan, dan pendidikan yang
disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu Primigravida Yang Menjalani Persalinan Secara
Sectio Caesarea Di RSUD Dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018

Karakteristik Frekuensi Persenta


Responden (n= 40) se (%)
Usia
a. < 20 7 17,5
b. 20-35 29 72,5
c. > 35 4 10

Berdasarkan penelitian terhadap 40 Responden yang ada di RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai
yang menjadi responden penelitian, maka didapatkan data demografi dengan usia mayoritas adalah 20-35 tahun
sebanyak 29 orang (72,5%).
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Primigravida Yang Menjalani Persalinan
Secara Sectio Caesarea Di RSUD Dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018

Karakteristik Frekuensi(n= Persenta


Responden 40) se (%)
Pendidikan
a. SD 3 7,5
Dari tabel diatas dapat diketahui pendidikan
b. SMP 6 15
responden mayoritas adalah c. SMA 19 47,5 SMA/ sederajat sebanyak 19
orang (47,5%) dari 40 d. PT 12 30 responden.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Primigravida Yang Menjalani Persalinan
Secara Sectio Caesarea Di RSUD Dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018
Karakteristik Frekuens Persentase (%)
124
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 1 Januari 2020
Responden i(n= 40)
Pekerjaan
a. PNS 7 17,5
b. P.Swast 5 12,5
a
c. IRT 28 70
Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 28 orang (70%) dari 40 responden.
Data khusus
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi “Gambaran penyebab persalinan secara sectio caesarea pada
ibu primigravida di RSUD Dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJNGBALAI TAHUN 2018, n = 40”

Faktor-Faktor Yang N (%)


Mempengaruhi
persalinan secara
sectio caesarea
Indikasi Medis 23 57,5
Indikasi Ibu 15 37,5
Indikasi Janin 2 5

Berdasakan tabel dan jawaban responden penelitian didapat hasil bahwa gambaran penyebab persalinan
secara sectio caesarea pada ibu primigravida di RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalaifaktor yang lebih
dominan adalah faktor indikasi medis sebanyak 23 orang (57,5%), kemudian faktor indikasi ibu sebanyak 15
orang (37,5%) dan indikasi janin sebanyak 2 orang (5%).

PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh faktor yang presentasenya paling tinggi mempengaruhi persalinan secara sectio
caesarea pada ibu primigravida di RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai antara lain adalah
A. Faktor indikasi medis
Berdasarkan hasil penelitian faktor indikasi medis adalah faktor paling dominan yang menyebabkan persalinan
secara sectio caesarea yaitu sebanyak 23 orang (57,5%). Jenis kondisi medis yang dialami responden pada
penelitian ini meliputi gangguan pada Power yaitu gangguan kontraksi rahim, dimana terjadi masalah saat
mengejan sehingga gerakan janin dan proses persalinan tidak mengalami kemajuan (PTM). Selain itu, ditemukan
pula adanya kelainan pada Passage yaitu Cephalopelvic Disproportion (CPD) atau panggul sempit yang
mengakibatkan janin tidak dapat melewati panggul dan jalan lahir, serta masalah pada Passenger yakni letak
janin yang tidak normal seperti letak sungsang.
Secara umum dikenal faktor-faktor yang sangat berperan dalam suatu proses persalinan, diantaranya;
kekuatan (Power), jalan lahir (Passage), janin (Passenger), dan bagian terbawah janin (Presentasi). Bila semua
faktor ini dalam kondisi normal maka akan sangat mempermudah terjadinya suatu proses melahirkan. Namun,
bila salah satu dari faktor ini terganggu maka akan mempengaruhi proses persalinan. Kesulitan dalam jalannya
persalinan disebut distosia. Distosia karena kelainan tenaga (his) adalah his yang tidak normal, baik kekuatan
maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancaran persalinan. Menurut Mochtar (2011) etiologi kelainan his ini
meliputi faktor herediter, emosi dan ketakutan memegang peranan penting. Kelainan his sering dijumpai pada
primigravida tua, kehamilan postmatur, kelainan uterus (uterus bikornis unikolis) dan salah dalam pimpinan
persalinan. Kekuatan his yang terganggu akan mengakibatkan memanjangnya waktu persalinan.
Jalan lahir (Passage) juga memiliki peran penting pada persalinan. Bentuk, ukuran dan batas panggul adalah
unsur-unsur yang harus saling mendukung agar dapat dilalui janin saat persalinan. Panggul sejati merupakan
bagian yang penting untuk melahirkan anak. Panggul sejati di sebelah atas dibatasi oleh promontorium dan ala
sakrum, linea terminalis dan tepi-tepi atas tulang pubis dan di sebelah bawah oleh pintu bawah panggul
(Cunningham, 2005). Ukuran panggul standard wanita Indonesia sekitar 10 x 12 = 120 cm 2 pada pintu atas
panggul dan 10 x 11,5 = 115 cm2 pada pintu tengah panggul. Bila panggul sempit dalam ukuran muka belakng
dan C.V. kurang dari 9 cm, maka diameter ini tidak dapat dilalui oleh diameter biparietalis dari janin yang cukup
bulan. Masalah pada passenger (janin) yakni letak janin yang tidak normal seperti letak sungsang dan letak
bokong. Letak sungsang adalah letak janin yang memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus
dan bokong dibawah. Letak sungsang diakibatkan terjadinya fiksasi kepada pada pintu atas panggul tidak baik
125
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 1 Januari 2020
atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosepalus, anensefali, plasenta previa, tumor-tumor pervis dan
lain-lain. Janin mudah bergerak seperti pada hidramnion dan janin kecil (prematur). Penanganan pada letak
sungsang ini yaitu dengan perubahan sikap sewaktu hamil, kita tahu bahwa letak ini bagi anak tidak begitu baik,
maka usahakan merubah letak janin dengan versi luar. Tujuannya adalah untuk merubah letak menjadi letak
kepala. Hal ini dilakukan pada primi dengan usia kehamilan 34 minggu sedangkan multi dengan usia kehamilan
36 minggu dan tidak ada panggul sempit, gemelli atau plasenta previa (Mochtar, 2011).
B. Faktor indikasi ibu
Kondisi lain yang juga menyebabkan pasien menjalani persalinan secara sectio caesarea adalah akibat faktor
indikasi ibu. Pada hasil penelitian ini ditemukan sebanyak 15 orang (37,5%). Kondisi ini meliputi ketuban pecah
dini (KPD) dimana ketuban pecah lebih dari 8 jam sebelum adanya tanda-tanda persalinan sehingga
dikhawatirkan terjadi hal yang dapat membahayakan janin. Dalam proses persalinan, ketuban biasanya pecah
apabila pembukaan jalan lahir sudah lengkap atau terkadang harus dipecahkan pada saat proses persalinan. KPD
merupakan masalah obstetrik yang berkaitan dengan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis. Apabila
KPD terjadi terjadi >24 jam dan persalinan belum terjadi, maka harus segera dilakukan persalinan dengan
tindakan.
Menurut Manuaba (2008) Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membranes (PROM) adalah
pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda persalinan. Banyak faktor tang mnyebabkan terjadinya
ketuban pecah dini diantaranya Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis), Usia ibu ≤ 20 tahun, termasuk usia yang
terlalu muda dengan keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami ketuban
pecah dini dan serviks yang tidak lagi mengalami kontraksi (inkompetensia serviks). Robeknya kantung ketuban
sebelum waktunya dapat membahayakan kondisi janin seperti distress janin dalam rahim sehingga harus segera
dilahirkan. Kondisi ini membuat air ketuban merembes ke luar sehingga tinggal sedikit atau habis.
Kemudian ditemukan juga kondisi preeklamsi yaitu kondisi tekanan darah ibu yang tinggi saat hamil dan
menjelang melahirkan. serta eklamsi yang mana ibu mengalami peningkatan tekanan darah yang tinggi sehingga
mengakibatkan ibu kejang menjelang persalinan. Kondisi preeklamsi dan eklampsia (keracunan kehamilan) dapat
menyebabkan ibu kejang akibat tekanan darah sistol yang lebih dari 140 mmHg dan diastol lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi pada kehamilan dan ditandai adanya protinuria atau sering disebut preeklamsi juga merupakan indikasi
persalinan sectio caesarea, karena dikhawatirkan akan terjadi eklamsi (kejang-kejang) pada waktu persalinan.
Apabila terjadi hipertensi pada waktu persalinan, ini merupakan indikasi untuk mempercepat proses persalinan.
C. Faktor indikasi janin
Sedangkan untuk faktor indikasi janin dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 2 orang (5%). Pada kondisi ini
terjadinya kelainan letak plasenta yaitu plasenta previa yang mengakibatkan ibu harus melahirkan secara sectio
caesarea. Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta menutupi jalan lahir sehingga rentan terjadi
perdarahan jika persalinan dilakukan secara normal atau pervaginam. Secara umum plasenta berfungsi sebagai
respirasi yaitu transport okigen dari darah ibu untuk janin, nutrisi yaitu darah maternal akan memberikan nutrien
kepada janin dalam bentuk yang paling sederhana seperti karbohidrat (dalam bentuk glukosa), protein (dalam
bentuk asam amino), lemak (dalam bentuk asam lemak), vitamin, mineral dan air. Fungsi lain untuk ekskresi,
proteksi dan produksi hormon (Farrer, 2001).
Normalnya plasenta terletak pada fundus, namun beberapa kondisi dan karena sebab-sebab tertentu posisi
plasenta tidak melekat pada fundus uteri melainkan dibagian lain yang dapat mempengaruhi persalinan,
diantaranya plasenta previa seperti ditemukan pada penelitian. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
permukaan jalan lahir (ostium uteri internal). Beberapa ahli mengklasifikasikan plasenta previa dibedakan menjadi
beberapa jenis. Dalam mochtar (2011) plasenta previa diklasifikan menjadi:
1. Plasenta previa totalis: seluruh ostium ditutupi plasenta,
2. Plasenta previa partialis: sebagian ditutupi plasenta
3. Plasenta letak rendah (low-lying placenta): tepi plasenta berada pada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan pada
pemeriksaan dalam tidak teraba.
Penyebab utama plasenta previa belum diketahui secara jelas, namun beberapa faktor diyakini
mempengaruhi terjadinya plasenta previa diantaranya usia, paritas, hipoplasia endometrium, tumor dan kadang-
kadang pada malnutrisi. Untuk menghindari perdarahan yang banyak maka pada plasenta previa sentralis
(totalis) dengan janin hidup atau meninggal, tindakan yang paling baik adaah sengan sectio caeasarea.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kesenjangan
126
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 1 Januari 2020
antara teori dan kondisi dilapangan tidak terdapat kesenjangan yang signifikan. Beberapa faktor yang dijelaskan
teori tentang gambaran penyebab persalinan secara sectio caesarea pada ibu primigravida ditemukan juga pada
kondisi nyata dilapangan yang pada penelitian ini di RSUD Padangsidimpuan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan
terhadap 40 orang responden ibu postpartum di RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalaimenggambarkan
penyebab persalinan secara sectio caesarea pada ibu primigravida adalah faktor indikasi medis sebanyak
(57,5%), faktor indikasi ibu sebanyak (37,5%) dan faktor indikasi janin sebanyak (5%).

SARAN
1. Profesi Kebidanan dan Pelayanan Kesehatan
Hendaknya tenaga kebidana dipelayanan kesehatan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
Kebidana yang mencakup pemberikan pendidikan kesehatan dan konseliang pada ibu hamil tentang hal-hal yang
mungkin terjadi selama kehamilan, menjelang persalinan sampai setelah melahirkan, salah satunya tentang
faktor-faktor yang mungkin menjadi indikasi ibu menjalani proses persalinan secara sectio caesarea.
2. Pendidikan Kebidanan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi suatu cerminan kondisi ibu di masyarakat sebagai lingkup
utama asuhan Kebidanan Persalinan. Maka dalam pendidikan kebidanan hendaknya lebih menekankan
pemberian asuhan kebidanan ibu bersalin yang komprehensif untuk diimplementasikan pada pelayanan antenatal
khususnya dengan kondisi-kondisi pasien dengan indikasi persalinan sectio caesarea.
3. Penelitian Selanjutnya
Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang pada satu rumah sakit, jumlah ini dirasakan peneliti
belum cukup untuk mewakili ibu-ibu lain yang menjalani persalinan secara sectio caesarea. Oleh sebab itu,
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan lebih banyak responden dan meneliti di beberapa
tempat yang bersbeda agar hasil yang didapat lebih representatif.
Daftar Pustaka
Alimul, A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba medika
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. Jakarta: EGC
Chapman, V. (2006). Asuhan Kebidanan, Persalinan dan Kelahiran, Jakarta:EGC
Catatan kuliah (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan. Dari
http://www.wordpress/Askebpersalinan/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-persalinan.com
Dahlan, M. Sofiudin. (2013). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Farrer Helen (2001). Perawatan maternitas, edisi 2. Jakarta: EGC
F. Gary Cunningham [et al.]. (2006). William obstetrick, vol. I. Jakarta: EGC
Manuaba, ida bagus Gde. (2008). Gawat-darurat obstetri-gynekologi sosial untuk profesi Bidan. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam (2011). Sinopsis Obstetri, jilid 2. Jakarta: EGC
Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. (2001). Ilmu kebidanan. Jakarta: FKUI
Prawirohardjo, Sarwono. (2008). Ilmu kebidanan. Jakarta: FKUI
Rabe, T. (2002). Buku saku ilmu kebidanan. Jakarta: hipokrates
Rifaun, Naum (2013). Askeb menolong persalinan primigravida. Dari
http://www.buahilmu/ Askeb-menolong-persalinan primigravida/wordpress.com
Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: YBP-
SP
127
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 4 No. 1 Januari 2020
Suparyanto (2010). Konsep dasar primigravida. Dari http://www.materikuliahakademi/konsep-dasar
primigravida/blogdokter.com
Tiran, Denise. (2006). Kamus saku bidan. Jakarta: EGC
Varney, H. (2006). Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
Wikipedia (2011). Konsep gravida. Dari http://www.wikpedia.com/ Konsep-gravida
Winkjosastro, H. (2006). Ilmu kebidanan. Jakarta: EGC

128

Anda mungkin juga menyukai