Anda di halaman 1dari 2

KPD

Anamnesis
- Keluhan utama : keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba
- Belum ada tanda inpartu (kontraksi teratur/mules, keluar lendir darah)
- Onset keluar cairan
- Usia kehamilan, Riwayat kehamilan, riwayat operasi
- Karakteristik cairan : warna (bening, kehijauan, merah), bau (amis, tidak berbau)
- Riwayat lain : demam, minum jamu, minum obat penggugur, hubungan seksual,
merokok, riwayat keputihan, keluhan BAK
- RPD : Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
- Pada janin : ada tidaknya penurunan gerak janin
- Anamnesis lain seperti anamnesis obstetric biasa (jika dirasa perlu)

Pemeriksaan fisik
- TTV : suhu febris/tidak, nadi > 100 atau tidak
- Pemeriksaan abdomen : TFU sesuai UK
adanya uterine tenderness menandakan korioamnionitis
- Inspeksi genitalia : Nampak cairan merembes dari vagina
- Inspekulo : genangan cairan di forniks posterior/cairan bening mengalir dari dalam
serviks, OUE tertutup
- Pemeriksaan dalam : DIBATASI, temuan cairan pada sarung tangan, STLD (-)
- Bishop score terkait pelaksanaan induksi
- Pengecekan kesejahteraan janin : DJJ > 160 atau tidak

Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan lab : AL > 15 ribu menandakan korioamnionitis
- Tes nitrazin : perubahan warna kertas lakmus merah menjadi biru
Caranya ditempelkan pada cairan ketuban
- Tes fern : gambaran pakis dari penglihatan mikroskop secret servikovaginal
- USG : melihat AFI (amniotic fluid index) < 5 mm

Diagnosis banding
- Inkontinensia urin
- ISK
- Vaginitis
- Sekret vagina berlebih

Tatalaksana
a. Tatalaksana umum
Beri eritromisin 4x250 mg selama 10 hari dan rujuk

b. Tatalaksana khusus
DIbedakan menurut usia kehamilan
- 34 minggu ke atas
 Obsevasi kemajuan persalinan
 Lakukan induksi persalinan setelah 8 jam tidak ada kemajuan dengan oksitosin
dengan melihat bishop score > 5, jika belum lakukan pematangan serviks
 Jika pematangan serviks gagal maka dilakukan SC
 Berikan antibiotic profilaksis setelah 6 jam pasca kejadian pecah
Ampisilin 2gr/6 jam IV dan eritromisin 250 mg/6 jam (selama 48 jam) diikuti
amoxicillin 250 mg/8 jam oral dan eritromisin 250 mg selama 5 hari
- 24-33 minggu
 Berikan kortikosteroid spt betamethasone 12 mg IM atau deksametason 6 mg IM
per 24 jam selama 48 jam
 Pemberian tokolitik spt nifedipine 10 mg
 Segera persalinan jika terdapat korioamnionitis, abruptio plasenta atau kematian
janin
- < 24 minggu
 Manajemen ekspektatif/tidak sesuai kondisi ibu dan janin
 Antibiotik profilaksis dapat diberikan paling tidak pada usia kehamialn 20 minggu

Anda mungkin juga menyukai