Anda di halaman 1dari 13

37

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Batang kaluku

pada tanggal 30 Maret - 30 April 2015. Hasil penelitian ini diperoleh

dengan menggunakan lembar kuesioner yang diisi langsung oleh

responden dan lembar observasi yang diisi sendiri oleh peneliti.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi

umur 0 – 12 bulan sebanyak 45 responden yang diambil dengan

menggunakan teknik cluster sampling. Setelah data terkumpul

dilakukan pemeriksaan ulang kemudian diolah dengan komputer

SPSS Versi 16,00. Selanjutnya hasil penelitian secara lengkap

disajikan dalam bentuk tabel yang meliputi karakteristik responden,

analisa data univariat terhadap setiap variabel untuk menghasikan

distribusi dan analisa data bivariat untuk mengetahui hubungan

pengetahuan ibu tentang pemakaian baby oil dengan kejadian diaper

dermatitis yang diuji dengan menggunakan uji statistik Chi-Square

dengan Yates Correction, dengan tingkat kemaknaan α = 5%.

37
38

2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Batangkaluku merupakan daerah perkotaan yang

terletak di tengah-tengah kota Sungguminasa, dimana penduduk

dengan mata pencaharian yang beraneka ragam yaitu sebagai

pegawai negeri maupun swasta, wiraswasta, pengrajin, pedagang

serta petani di beberapa desa. Sarana trasnportasi sudah memadai

dengan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan kondisi yang

cukup baik.

Wilayah kerja Kelurahan Batangkaluku merupakan dataran

rendah dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Somba Opu.

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bontomarannu.

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Palangga.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Makassar.

3. Karakteristik Responden

a. Kelompok Umur Ibu dan Bayi

Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 45 responden,

kelompok umur ibu terbanyak adalah pada rentang umur 28-31

tahun sebanyak 13 (28,9%) responden, dan paling kurang berada

pada rentang umur > 40 tahun sebanyak 1 (2,2%) responden. Hal

ini dapat dilihat pada tabel berikut :


39

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kelompok Umur Ibu Di Kelurahan Batang
Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Kelompok Umur Ibu Frekuensi Persentase
(Tahun) (f) (%)
20-23 6 13,3
24-27 11 24,4
28-31 13 28,9
32-35 9 20,0
36-39 5 11,1
> 40 1 2,2

Jumlah (n) 45 100


Sumber : Data Primer

Pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh kelompok umur bayi terbanyak berada pada rentang

umur 11-12 bulan sebanyak 16 (35,6%) responden, dan paling

kurang berada pada rentang umur 3-4 bulan sebanyak 3 (6,7%)

responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kelompok Umur Bayi Di Kelurahan
Batang Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
40

April, 2015
Kelompok Umur Bayi Frekuensi Persentase
(Bulan) (f) (%)

1-2 10 22,2
3-4 3 6,7
5-6 5 11,1
7-8 7 15,6
9-10 4 8,9
11-12 16 35,6

Jumlah (n) 45 100


Sumber: Data Primer

b. Jenis Kelamin Bayi

Pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 (44,4%) responden

dan perempuan sebanyak 25 (55,6%) responden. Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Bayi Di Kelurahan Batang
Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
(f) (%)
Laki-Laki 20 44,4
Perempuan 25 55,6

Jumlah (n) 45 100


Sumber: Data Primer

c. Pendidikan Ibu
41

Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh pendidikan responden paling tinggi adalah S1 sebanyak

7 (15,6%) responden, dan terendah adalah SD sebanyak 5

(11,1%) responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Di Kelurahan Batang
Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Frekuensi Persentase
Pendidikan
(f) (%)

SD 5 11,1
SMP 13 28,9
SMA 18 40,0
Diploma (D3) 2 4,4
Sarjana (S1) 7 15,6

Jumlah (n) 45 100

Sumber : Data Primer

d. Pekerjaan Ibu

Pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh pekerjaan responden yang paling banyak adalah IRT

sebanyak 27 (60,0%) responden, dan paling kurang adalah

sebagai PNS sebanyak 6 (13,3%) responden. Hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5.5
42

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Batang


Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Frekuensi Persentase
Pekerjaan
(f) (%)
PNS 6 13,3
Wiraswasta 12 26,7
IRT 27 60,0
Jumlah (n) 45 100

Sumber : Data Primer

4. Data Khusus

a. Analisa Univariat

1) Pengetahuan Ibu

Pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh pengetahuan ibu yang baik tentang pemakaian baby

oil sebanyak 28 (62,2%) responden, dan pengetahuan kurang

tentang pemakaian baby oil sebanyak 17 (37,8%) responden.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pemakaian
Baby Oil Di Kelurahan Batang Kaluku Kecamatan Somba
Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Frekuensi Persentase
Pengetahuan Ibu
(f) (%)
Baik 28 62,2
Kurang 17 37,8
Jumlah (n) 45 100
Sumber : Data Primer
43

2) Kejadian Diaper Dermatitis

Pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh yang tidak mengalami diaper dermatitis sebanyak 11

(24,4%) responden, dan mengalami diaper dermatitis sebanyak

34 (75,6%) responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Kejadian Diaper Dermatitis Pada Bayi
Di Kelurahan Batang Kaluku Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa
April, 2015
Kejadian Diaper Frekuensi Persentase
Dermatitis (f) (%)
Tidak Diaper Dermatitis 11 24,4
Diaper Dermatitis 34 75,6
Jumlah (n) 45 100
Sumber : Data Primer

b. Analisa Bivariat

Pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 45 responden

diperoleh pengetahuan ibu yang baik tentang pemakaian baby oil

dan bayi tidak mengalami diaper dermatitis sebanyak 11 (24,4%)

responden, dan mengalami diaper dermatitis sebanyak 17 (37,8%)

responden. Selain itu diperoleh pengetahuan ibu yang kurang

tentang pemakaian baby oil dan bayi tidak mengalami diaper

dermatitis sebanyak 0 (0,0%) responden, dan mengalami diaper


44

dermatitis sebanyak 17 (12,8%) responden. Hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5.8
Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pemakaian Baby
Oil dengan Kejadian Diaper Dermatitis Pada Bayi Di Kelurahan
Batang Kaluku Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
April, 2015
Kejadian Diaper
Dermatitis Jumlah
Pengetahuan (n) X2
Tidak Diaper Diaper
Ibu Hitung
Dermatitis Dermatitis
f % f % n %
Baik 11 24,4 17 37,8 28 62,2 6,840
Kurang 0 0 17 12,8 17 37,8
Jumlah (n) 11 24,4 34 74,6 45 100
Sumber : Data Primer

Hasil uji statistik dengan menggunakan Yates Correction di

peroleh nilai X²hitung (6,840) > dari X²tabel (3,84), maka hipotesis nol

(Ho) ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemakaian baby

oil dengan kejadian diaper dermatitis di Kelurahan Batang Kaluku

Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

B. Pembahasan

Pengetahuan ibu tentang pemakaian baby oil adalah segala sesuatu

yang diketahui ibu tentang pemakaian baby oil. Sedangkan kejadian

diaper dermatitis adalah gejala yang timbul pada daerah perianal bayi
45

dengan tanda-tanda lembab berlebihan, kulit kemerahan, lecet, luka, bintil

dan bernanah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 45 responden diperoleh

pengetahuan ibu yang baik tentang pemakaian baby oil dan bayi tidak

mengalami diaper dermatitis sebanyak 11 (24,4%) responden. Menurut

asumsi peneliti hasil penelitian tersebut memberikan makna bahwa

semakin baik pengetahuan ibu tentang pemakaian baby oil maka bayinya

tidak akan mengalami diaper dermatitis. Hal ini disebabkan pemakaian

baby oil yang secara rutin dilakukan oleh ibu saat mengganti popok

bayinya, dimana kandungan emollients dalam baby oil bisa mencegah

dan mengatasi diaper dermatitis.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori menurut Soekidjo

Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt

behavior). Teori lain yang mendukung hasil penelitian yaitu teori menurut

Cumberlandswan (2009), bahwa baby oil adalah produk minyak untuk

bayi yang dibuat dengan tingkat minyak mineral paling tinggi dan memiliki

efek perawatan yang baik sehingga sangat aman di gunakan untuk bayi.

Kandungan emollients dalam baby oil berfungsi untuk mengatasi Diaper

dermatitis, serta masalah iritasi kulit ringan lainnya.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Corell-Michael pada tahun 2008. Dalam


46

penelitiannya menyatakan bahwa pemakaian baby oil dapat mencegah

terjadinya diaper dermatitis.

Dari hasil penelitian juga didapatkan 17 (37,8%) responden yang

memiliki pengetahuan baik tentang pemakaian baby oil akan tetapi bayi

mengalami diaper dermatitis. Menurut asumsi peneliti walaupun ibu

memiliki pengetahuan yang baik tentang pemakaian baby oil akan tetapi

perilaku ibu yang sehari-hari selalu memberikan bedak setelah diberikan

baby oil pada daerah tertutup popok. Hal tersebut bisa memicu terjadinya

iritasi pada kulit. Selain itu, penggunaan popok yang terlalu lama yaitu > 4

jam merupakan salah satu penyebab terjadinya diaper dermatitis, karena

penggantian popok yang baik adalah 3-4 jam sekali, dan tidak boleh

terlalu ketat.

Menurut Darsana (2009), menggunakan bedak pada daerah yang

tertutup popok akan mengakibatkan infeksi pada kulit dan memicu

terjadinya diaper dermatitis.

Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini yakni 17 (12,8%)

responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang pemakaian baby

oil dan bayi mengalami diaper dermatitis. Menurut asumsi peneliti, jika

dikaitkan dengan teori diatas, bahwa jika ibu memiliki pengetahuan yang

kurang tentang pemakaian baby oil, maka dapat dipastikan bayi ibu akan

mengalami diaper dermatitis. Hal ini disebabkan pemakaian baby oil yang

jarang dilakukan oleh ibu setiap mengganti popok bayinya, dan lebih
47

sering menggunakan bedak.

Hasil tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan sebelumnya

oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang (overt behavior).

Hasil uji statistik dengan menggunakan Yates Correction di peroleh

nilai X²hitung (6,840) > dari X²tabel (3,84), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan

pengetahuan ibu tentang pemakaian baby oil dengan kejadian diaper

dermatitis di Kelurahan Batang Kaluku Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

Dalam hubungannya dengan penelitian ini, pengetahuan ibu tentang

pemakaian baby oil yang tepat dapat mencegah terjadinya diaper

dermatitis pada bayi.


48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kelurahan

Batang kaluku pada tanggal 30 Maret-30 April 2015 dapat disimpulkan

bahwa :

1. Dari 45 responden diperoleh pengetahuan ibu yang baik tentang

pemakaian baby oil sebanyak 28 (62,2%) responden, dan

pengetahuan kurang tentang pemakaian baby oil sebanyak 17 (37,8%)

responden.

2. Dari 45 responden diperoleh yang tidak mengalami diaper dermatitis

sebanyak 11 (24,4%) responden, dan mengalami diaper dermatitis

sebanyak 34 (75,6%) responden.

3. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemakaian baby oil dengan

kejadian diaper dermatitis di Kelurahan Batang Kaluku Kec. Somba

Opu Kab. Gowa. Dengan manifestasi hasil uji Chi Square dengan

Yates Correction di peroleh nilai X²hitung (6,840) > dari X²tabel (3,84).

B. Saran

1. Disarankan adanya peningkatan Heath education kepada ibu yang

memiliki bayi tentang kejadian diaper dermatitis.

48
49

2. Disarankan kepada ibu yang memiliki bayi untuk memperhatikan

pemakaian popok pada bayi agar tidak terlalu ketat dan melakukan

penggantian popok antara 3-4 jam, dan menggunakan baby oil.

3. Disarankan bagi peneliti-peneliti selanjutnya untuk

melakukan penelitian faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan diaper

dermatitis pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai