PENDAHULUAN
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur, serta
kerja baik yang berada dilapangan ataupun didalam ruangan. K3 adalah suatu
bentuk usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas
sakit dan klinik termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman
yang bekerja, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit dan
Menerapkan program K3 dalam lingkungan kerja dengan tujuan agar setiap tenaga
Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja
sangat dibutuhkan sehingga pekerja merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan
untuk dapat bekerja sebaik mungkin dan juga dapat mendukung keberhasilan serta
target dalam pekerjaan dapat tercapai (Saputra, 2012). Salah satu faktor yang dapat
membentuk kepuasan kerja adalah adanya jaminan dan kondisi kerja yang nyaman bagi
anggota organisasi. Dan K3 merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
Penerapan SOP Pengelolaan Limbah Medis Padat di Ruang Imunisasi Puskesmas Kabir
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Kabir
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Limbah medis yaitu buangan dari kegiatan pelayanan yang tidak dipakai
dikelola dengan baik. Limbah medis puskesmas adalah semua limbah yang
dihasilkan dari kegiatan puskesmas dalam bentuk padat dan cair (KepMenkes RI
No. 1428/Menkes/SK/XII/2006).
Limbah padat (sampah) adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi,
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang
No.1204/MENKES/SK/X/2004).
padat akibat kegiatan yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis
padat sebagai akibat kegiatan layanan kesehatan yang terdiri dari limbah medis
a. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di RS
di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dari halaman yang
b. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
yang tinggi.
yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam
jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia
yang rentan.
d. Limbah sangat infeksius adalah limbah yang berasal dari pembiakan dan
stock (sediaan) bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan, dan
bahan lain yang diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat
infeksius.
1) Dresing bedah, swab dan semua limbah yang terkontaminasi dari daerah
ini.
laboratorium dan hal-hal lain yang berkaitan dengan swab dan dressing.
b. Golongan B terdiri dari : syrenge bekas, jarum, cartride, pecahan gelas dan
c. Golongan C terdiri dari : limbah dari laboratorium dan post partum, (kecuali
d. Golongan D terdiri dari : limbah bahan kimia dan bahan farmasi tertentu.
5
yang ada. Jenis limbah non medis tersebut antara lain, limbah cair dari
2009:135).
a. Kantor/administrasi
b. Unit perlengkapan
c. Ruang tunggu
d. Ruang inap
g. Unit pelayanan
2006).
c. Limbah mengandung zat kimia atau obat – obatan berbahaya atau baracun
(Pruss. A, 2005 ).
2006).
8