HASIL PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
penurunan kadar asam urat di wilayah kerja Puskesmas Pulosari. Penelitian ini di
laksanakan pada tanggal 12-21 Februari 2020 di Desa Penakir. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai kadar asam urat sebelum dan sesudah
di berikan air rebusan daun sirsak yang diambil menggunakan alat nesco multi
check dengan sejumlah responden sebanyak 34 orang penderita asam urat yang
terdiri dari kelompok eksperimen sebanyak 17 orang penderita Asam urat dan
dan dipilih menggunakan metode random sampling. Pada tanggal 12-13 Februari
2020 peneliti melakukan pengecekan kadar asam urat awal (pre test) dengan cara
Door to Door dan untuk membagi anata kelompok pemberian air rebusan daun
pemberian air rebusan daun sirsak pada 17 orang penderita asam urat dan 17
orang kelompok kontrol dengan cara door to door. Pengecekan kadar asam urat
setelah dilakukan pemberian air rebusan daun sirsak (post test) kelompok terapi
dan kelompok kontrol dilakukan pada 21 Februari 2020. Hasil penelitian ini
65
a. Data Umum Responden
Jenis Kelompok
Kelamin Rebusan Air Daun Sirsak Kelompok Kontrol
Dalam Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(f) (% (f) (%)
Laki-Laki 8 47,1 6 35,3
Perempuan 9 57,9 11 64,7
Total 17 100 17 100
penelitian ini responden memiliki karakteristik yang bisa dibedakan dari jenis kelamin,
usia, pendidikan, pekerjaan, riwayat asam urat, pola makan dan kelompok. Dari jumlah
34 responden di ketahui pada kelompok eksperimen pemberian air rebusan daun sirsak
bahwa jenis kelamin laki-laki 8 orang (47,1%) dan perempuan 9 orang (52,9%)
sedangkan jumlah responden kelompok kontrol laki-laki 6 orang (35,3%) dan perempuan
11 orang (64,7%).
Kelompok
Rebusan Air Daun Kelompok Kontrol
Usia Sirsak
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(f) (%) (f) (%)
30-44 tahun 5 29,4 6 11,8
45-59 tahun 6 35,3 11 64,7
60-74 tahun 5 29,4 4 23,5
75-90 tahun 1 5,9 - -
65
Berdasarkan tabel 4.2menunjukkan bahwa rerata usia penderita asam
urat pada pemberian terapi rebusan air daun sirsak berusia 34-44 tahun
60-74 tahun jumlah 5 orang (29,4%) dan 75-90 tahun jumlah 1 orang
(64,7%), usia 30-44 tahun sejumlah 2 orang (11,8%) dan usia 60-74
tahun.
Kelompok
Tingkat Rebusan Air Daun Sirsak Kelompok
Pendidikan kontrol
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi (f) Persentase (%)
(f)
Tidak Tamat 5 29,4 5 29,4
Sekolah
SD 9 52,9 11 64,7
SMP 3 17,6 1 5,9
Total 17 100 17 100
65
responden (5,9%), dan Tidak tamat sekolah sebanyak 5 responden
(29,4%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Pemberian Terapi Rebusan Air Daun
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden terapi rebusan
air daun sirsak bekerja sebagai petani/buruh sebanyak 12 responden (70,6%) , IRT/tidak
responden (5,9%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Pemberian Rebusan Air Daun Sirsak dan
kelompok kontrol
Riwayat kelompok
asam Urat Air Rebusan Daun Kelompok Kontrol
Sirsak
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(f) (%) (f) (%)
Pernah 17 100,0 17 100,0
Total 17 100,0 17 100,0
65
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua responden
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Pemberian Rebusan Air Daun Sirsak dan
kelompok kontrol
air daun sirsak diet purisn sebanyak 17 responden (100%), dan sedangkan
kelompok kontrol tidak diet purin sebanyak 14 responden (82,4%), dan diet
65
b. Data Khusus Responden
rebusan air daun sirsak didapatkan Value pre test sebesar 0,200 sedangkan value
post test sebesar 0,200 dimana nilai > 0,05 dapat dikatakan data berdistribusi
normal. Perolehan rerata kadar asam urat sebelum diberikan rebusan air daun
sirsak 8,624 (SD 1,398) mg/dl menjadi 5,859 (SD0,902 ) mg/dl dengan nilai
maksimal 11,2 mg/dl menjadi 7,6 mg/dl, nilai minimal 7,0 mg/dl menjadi
4,2mg/dl, dengan nilai median sebelum diberikan terapi sebesar 7,800 mg/dl
menjadi 5,800 mg/dl dan pada tingkat kepercayaan 95% diperkirakan nilai kadar
Uji paired samples test menunjukkan hasil value = 0,000 < α = 0,05, hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedan yang signifikan antara
kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian terapi rebusan air daun sirsak.
65
Min-max 6,7-8,9 6,7-8,8
SD 0,5636 0,6186
CI 7,863-8,143 7,229-7,865
Value Normality 0.200 0,137
kontrol didapatkan Value pre test sebesar 0,200 dan Value post test sebesar
0,137 dimana nilai > 0,05 dapat dikatakan data berdistribusi normal.
Perolehan rerata kadar asam urat sebelum diberikan ditest 7,853 (SD 0,5636)
mg/dl menjadi 7,547 (SD 0,6186) mg/dl dengan nilai maksimal 8,9 mg/dl
menjadi 8,8 mg/dl, nilai minimal 6,7 mg/dl menjadi 5,67mg/dl, dengan nilai
median sebelum di test sebesar 7,800 mg/dl menjadi 7,400 mg/dl dan pada
0,05, hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak ada perbedan yang
65
hasil 1,345 dimana nilai > 0,05dapat dikatakan data bersifat homogen.
Jika dilihat dari angka menunjukkan angka 0,255 berarti ada perbedaan
antara pemberian rebusan air daun sirsak dengan kelompok kontrol. Jika
dilihat dari nilai Rerata kadar asam urat kelompok rebusan air daun sirsak
5,859 (SD 0,9028) mg/dl, sedangkan kadar asam urat kelompok kontrol
7,547 (SD 0,6186) mg/dl berarti lebih efektif pemberian rebusan air daun
b. Pembahasan
dilakukan terapi rebusan air daun sirsak terdapat perbedaan. Berdasarkan analisa
penelitian sesudah diberikan terapi rebusan air daun sirsak terdapat penurunan
kadar asam urat darah antara sebelum dilakukan terapi dan sesudah silakukan
terapi rebusan air daun sirsak. Pengaruh pemberian terapi dilakukan uji statistik
menggunakan Uji paired samples test dengan bantuan spss 16. Karena nilai p-value
lebih kecil dari nilai (α), maka H0 ditolak dan H1 diterima, ada pengaruh signifikan
antara pemberian terapi rebusan air daun sirsak terhadap kadar asam urat darah
Ilkahfah (2017) yang berjudul Efektivitas Daun Sirsak Dalam Menurunkan Nilai
Asam Urat Dan Keluhan Nyeri Pada Penderita Gout Di Kelurahan Tamalanrea
menghasilkan penurunan.
Hal ini didukung dari teori yang menyatakan Perubahan kadar asam urat
dalam darah pada rebusan air daun sirsak dipengaruhi oleh kandungan acetogenin
65
dan senyawa flavonoid. Acetogenin sendiri dapat bersifat sebagai antioksidan yang
mirip dengan allopurinol, yaitu dengan menghambat enzim xanthine oxsidase yang
menjadi asam urat (Benny Rahmat, 2014). Hal ini juga didukung oleh hasil
penelitian dari Ilkahfah (2017) yang menyebutkan bahwa rebusan air daun sirsak
Terapi pemberian rebusan air daun sirsak merupakan terapi yang tidak
membutuhkan banyak dana. Hasil yang dilakukan oleh peneliti pada 12 Februari
2020 sampai dengan 21 februari 2020 didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan
kadar asam urat darah sebelum dan sesudah pemberian terapi rebusan air daun
sirsak. Peneliti menerapkan dengan cara 10 lembar daun sirsak yang sudah dicuci
dan rebus daun sirsak dengan air 400 cc kemudian menjadi 200cc. setelah dingin
kemudian minum rebusan air daun sirsak setiap pagi dan sore. Hasil perbedaan
tersebut diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada responden
kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan terapi pemberian rebusan air daun
sirsak dengan nilai rerata pre test 8,624mg/dl post test 5,859 mg/dl.
Kadar asam urat pada pre test penelitian ini melebihi 7 mg/dl. Penyebab
asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat
dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi. Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya
(manula), beresiko besar terkena asam urat. Diketahui bahwa sebagian besar
65
responden yang menderita kadar asam urat pada tinggi pada penelitian ini berjenis
dalam serum.Pada penelitian ini responden lebih menyukai terapi rebusan air daun
sirsak karena tidak mudah busuk, dan tidak berefeksamping pada mereka yang
mempunyai asam lambung. Penurunan kadar asam urat juga dipengaruhi oleh diet
rendah purin. Mekanisme air rebusan daun sirsak dapat manurunkan kadar asam
urat darah karena adanya kandungan flavonoid dan acetogenin. Flavonoid yang
oxsidase yang akhirnya menjadi asam urat. Sehingga penderita kadar asam urat
dalam darah tinggi memerlukan terapi pemberian rebusan air daun sirsak.
ii. Rerata Kadar Asam Urat Sebelum dan Sesudah di lakukan periksaan test
darah kelompok kontrol
dilakukan terdapat tidak ada penurunan yang signifikan pada kadar asam urat
darah antara sebelum dilakukan terapi dan sesudah silakukan pemeriksaan pada
test paired samples test dengan bantuan spss 16. Karena nilai p-value lebih lebih
besar dari nilai (α), maka H 0 diterima dan H1 ditolak, tidak ada pengaruh yang
signifikan pda kelompok control kadar asam urat darah pada penderita asam urat di
Hasil tersebut diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada
perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah yang tidak diberikan terapi
pemberian rebusan air daun sirsak dengan nilai mean pre test 7,853 mg/dl post test
65
7,547 mg/dl.. tidak menurun yang signifikan kadar asam urat juga dipengaruhi oleh
kadar asam urat pada penelitian ini disebabkan adanya factor usia , dan jenis
kelamin, pada penelitian ini paling banyak berjenis kelamin perempuan, karena
sehingga mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam serum. asupan nutrisi
yang tidak baik kandungan purin yang tinggi, tidak menjagga asupan makanan
iii. Rerata Kadar Asam Urat Antara Kelompok Terapi Rebusan Air Daun Sirsak
Dan Kelompok Kontrol
tidak. Hasil dari homogenitas pre test didapatkan hasil tidak homogen kemudian
bantuan spss 16 hasil uji selisih menunjukkan bahwa ada perbedaan efektivitas
antara kadar asam urat darah yang diberikan terapi rebusan air daun sirsak dan
tidak diberikan terapi rebusan air daun sirsak. Didapatkan hasil p-value lebih dari
nilai (α), sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
perbedaaan antara pemberian rebusan air daun sirsak terhadap perubahan kadar
asam urat darah penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulosari.
Berdasarkan analisa didapatkan hasil rerata penurunan kadar asam urat darah
dengan terapi rebusan air daun sirsak dan kelompok kontrol, hal ini menunjukkan
bahwa pemberian terapi rebusan air daun sirsak lebih efektif untuk menurunkan
Didukung dari teori yang menyatakan Perubahan kadar asam urat dalam
65
darah pada rebusan air daun sirsak dipengaruhi oleh kandungan acetogenin dan
mirip dengan allopurinol, yaitu dengan menghambat enzim xanthine oxsidase yang
menjadi asam urat (Benny Rahmat, 2014). Hal ini juga didukung oleh hasil
penelitian dari Ilkahfah (2017) yang menyebutkan bahwa rebusan air daun sirsak
terbukti bahwa pada kelompok terapi rebusan air daun sirsak efektif karena
kelompok control yang tidak ada pengaruh pada kadar asam urat, namun jika
dilihat dari rata-rata penurunan kadar asam urat lebih banyak terapi rebusan air
daun sirsak dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah. Sehingga penderita
asam urat tinggi memerlukan terapi pemberian rebusan air daun sirsak untuk
c. Keterbatasan Penelitian
3. Aktifitas responden diluar terapi tidak dapat dikontrol peneliti sehingga tidak
urat.
65
BAB VI
6.1 Kesimpulan
1. Ada pengaruh pemberian terapi rebusan air daun sirsak terhadap perubahan
kadar asam urat darah pada penderita asam urat di Wilayah Kerja
asam urat darah pada penderita asam urat di Wilayah Kerja Puskesmas
Pulosari dengan rerata sebelum diberikan terapi 7,28 mg/dl menjadi 6,47
3. Ada perbedaan antara pemberian terapi rebusan air daun sirsak dan
kelompok kontrol. Nilai rerata kadar asam urat kelompok rebusan air daun
sirsak 0,95mg/dl, sedangkan kadar asam urat kelompok kontrol 0,81 mg/dl
hal ini menunjukkan bahwa pemberian terapi rebusan air daun sirsak lebih
efektif dari pada kelomopok kontrol untuk menurunkan kadar asam urat
dalam darah.
65
6.2 Saran