4.1 Hasil
Penelitian ini di lakukan pada pasien hipertensi di Puskesmas Rawat
Inap Sungai Pinyuh pada tanggal 15 September 2022 hingga 15 Oktober
2022. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data primer. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah teknik probability
sampling 15 September 2022 hingga 15 Oktober 2022 yang akan dijadikan
sampel. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 45 sampel yang memenuhi
kriteria inklusi.
Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota populasi diambil, melainkan
hanya sebagian dari populasi dikarenakan keterbatasan peneliti dalam
melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, dan jumlah populasi yang
sangat banyak. Oleh karena itu sampel yang diambil harus betul- betul
representatif (benar-benar mewakili). Sampel tersebut diambil dari populasi
dengan menggunakan persentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerir
sebesar 15%. Proses pengolahan data akan dilakukan dengan sistem komputer
yaitu dengan program SPSS 23.0. Selanjutnya data dianalisis dengan
menggunakan analisis univariat.
33
34
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis Kelamin
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik jenis kelamin
responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah
perempuan dengan jumlah 37 orang (82,2%), dan laki-laki
sebanyak 8 orang (17,8 %). Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hazwan dan Pinatih (2017) bahwa penderita
hipertensi menurut jenis kelamin tertinggi adalah perempuan yaitu
sebesar 66,7% sedangkan pada laki-laki sebesar 33,3%.17 Hal yang
sama juga ditemukan pada penelitian Aulia Rizki (2018) yang
menunjukkan bahwa penderita hipertensi terbanyak berdasarkan
jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 28 orang (56%),
sedangkan laki-laki sebanyak 22 orang (44%). Tingginya kasus
hipertensi pada perempuan karena perempuan pada saat mengalami
manapouse terjadi perubahan hormonal yaitu terjadi penurunan
perbandingan estrogen dan androgen yang menyebabkan
39
4.2.2 Usia
Distribusi usia responden terbanyak dalam penelitian ini adalah
rentang usia 57-66 tahun dengan jumlah 20 orang (44,4%). Hasil
penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pramestutie dkk (2016) dimana didapatkan hasil usia
penderita hipertensi tertinggi pada rentang 50-59 tahun sebanyak 40
orang (42,11%).19 Semakin bertambah usia seseorang, maka resiko
untuk terserang hipertensi akan semakin meningkat. Pada pasien
berusia >55 tahun tekanan darah akan otomatis meningkat dan pada
dinding arteri dapat mengalami penebalan karena adanya kolagen pada
lapisan otot sehingga pembuluh darah akan semakin menyempit dan
meningkatkan resiko terjadinya peningkatan tekanan darah.20
4.2.3 BMI
Berdasarkan hasil analisis data obesitas didapatkan bahwa
4.2.5 Merokok
41
4.2.8 Berolahraga
44
4.2.9 Kecemasan
Berdasarkan hasil analisis data kecemasan didapatkan bahwa
penderita hipertensi yang memiliki kecemasasan berat berjumlah 7
orang (15,6%), kecemasasan sedang 7 orang (15,6 %), kecemasasan
ringan 17 orang (37,8) sedangkan penderita hipertensi yang tidak
cemasasan berjumlah 14 (31,1%).
Hasil penelitian ini sesuai Baio Disn Uswandari 2017 ada
hubungan positif yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian
hipertensi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma
Mataram dilihat dari hasil korelasi sebesar 0,266 dengan sig. 0,020
(p<0,05). 2) kecemasan mempengaruhi hipertensi, dilihat dari
sumbangan efektif sebesar 7,07%.30
45