BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Distribusi Kejadian Abortus Inkomplit
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Abortus Inkomplit Di RSUD
Lakipadada dari Januari sampai Agustus Tahun 2018
Abortus Inkomplit
Ya 80 76,9
Tidak 24 23,1
Anemia
48
Ya 12 15
Tidak 68 85
Total 80 100
Sumber : Data Sekunder, 2018
(85%).
c. Distribusi Kejadian Hipertensi
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi kejadian hipertensi dengan kejadian abortus
inkomplit di RSUD Lakipadada dari Januari sampai Agustus Tahun
2018
Hipertensi
Ya 4 5
Tidak 76 95
Total 80 100
Sumber : Data Sekunder, 2018
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi kejadian merokok dengan kejadian abortus
inkomplit di RSUD Lakipadada dari Januari sampai Agustus Tahun
2018
Merokok
Ya 2 2,5
Tidak 78 97,5
Total 80 100
Sumber : Data Sekunder, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 80 responde yang
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Anemia dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Tabel 4.5
Hubungan Anemia Dengan Kejadian Abortus Inkomplit Di RSUD
Lakipadada dari Januari sampai Agustus Tahun 2018
Abortus Inkomplit
Total p-
No. Anemia Ya Tidak
value
F % F % F %
1 Ya 41 87,2 6 12,8 47 100
nilai p-value = 0,042 ( p < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan
50
Abortus Inkomplit
Total p-
No. Hipertensi Ya Tidak
value
F % F % F %
1 Ya 4 100 0 0 47 100
nilai p-value = 0,609 ( p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada
Ya Tidak p-
F % F % F % value
1 Ya 2 66,7 1 33,3 3 100
nilai p-value = 1,000 ( p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada
B. Pembahasan
1. Hubungan Anemia Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat sebanyak 41 orang (87,2%)
p-value = 0,042 ( p < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang
hamil.
Dalam buku Bothamley, Boyle, 2011 WHO mendefenisikan anemia
kadar Hb kurang dari 10,5 g/dl lebih banyak digunakan secara luas pada
(kunjungan awal) untuk melihat data awal, lalu diulang pada umur
pengobatan yang sesuai. Kalau hanya terjadi anemia ringan, sebab paling
sering adalah defisiensi Fe, sehingga anjuran 60 mg/hari elemen zat besi
dan 50 mikro gram asam folat harus diberikan pada ibu hamil. Anjuran Fe
p-value = 0,609 ( p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang
saat kehamilan adadlah tekanan darah menjadi lebih tinggi dari biasanya
merokok.
Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Chi-Square diperoleh
nilai p-value = 1,000 ( p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan
wanita yang merokok lebih dari 14 batang sehari, risikonya sekitar dua
kali lipat (Leveno, 2015). Tak hanya wanita perokok akan berdampak
54
pada janinnya, tetapi wanita hamil yang menghirup asap rokok pun akan
diketahui secara luas. Perempuan yang merokok atau terpapar asap rokok
persalinan preterm, berat badan lahir rendah, ketuban pecah dini (KPD),
plasenta previa, abrupsio plasenta dan lahir mati (Laksmi W. et al., 2008).
Namun dari hasil penelitian, kejadian abortus yang terjadi di RSUD