Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MEMBUAT LAPORAN KERJA

KELAS 2.2

KELOMPOK 7

I KOMANG AGUS TRIYADI P07120018045

NI KOMANG AYU MARINI PERMATA C. P07120018051

NI MADE SRI REGIANTARI P07120018058

LUH ARI SUANTARI P07120018059

NI PUTU ANIS KANTARI P07120018065

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Keperawatan dengan materi Membuat Laporan Kerja.

Penyusunan malakah ini dengan tujuan pemenuhan tugas Manajemen


Keperawatan, serta menambah wawasan pembaca khususnya bagi mahasiswa
keperawatan mengenai pembuatan laporan kerja. Terima kasih kami ucapkan
kepada Bapak/Ibu Dosen selaku pembimbing/pengajar mata kuliah dan seluruh
kerabat yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Demikian rangkaian makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritikan
dan saran yang sifatnya membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Denpasar, 22 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar
..............................................................................................................................................
i

Daftar isi
..............................................................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


..............................................................................................................................................
1

1.2 Rumusan Masalah


..............................................................................................................................................
2

1.3 Tujuan Penulisan


..............................................................................................................................................
2

1.4 Manfaat Penulisan


..............................................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Kerja


..............................................................................................................................................
3

2.2 Tujuan Membuat Laporan Kerja


..............................................................................................................................................
4

2.3 Manfaat Laporan Kerja


..............................................................................................................................................
5

2.4Prinsip Laporan Kerja.........................................................................................6


2.5 Pedoman Alur dan Kriteria Laporan Kerja........................................................7

2.6 Tipologi Pelaporan dalam Keperawatan .......................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
..............................................................................................................................................
13

3.2 Saran
..............................................................................................................................................
13

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah


sakit dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat.
Oleh karena itu pelayanan keperawatan ini perlu mendapat prioritas utama
dalam pengembangan ke masa depan. Perawat harus mau mengembangkan
ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat, dan menjadi
tenaga perawat yang professional. Pengembangan dalam berbagai aspek
keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling
mempengaruhi dan saling berkepentingan oleh karena itu inovasi dalam
pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan
kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam
proses profesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistem
pelayanan kesehatan. Oleh karena alasan-alasan di atas maka pelayanan
keperawatan harus dikelola secara professional, karena itu perlu adanya
Manajemen Keperawatan (Priharjo, 2005).

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan


proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan
keduanya saling menopang. Sebagaimana yang terjadi di dalam proses
keperawatan, di dalam manajemen keperawaatan pun terdiri dari pengumpulan
data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas
tenaga seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen
lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Manajemen
keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di
Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaimana konsep dan
aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri Berdasarkan
manajemen keperawatan yang dilaksanakan maka perlu dilakukan membuat
laporan kerja yang melaksanakan suatu perencanaan atau program kerja.

Rumusan Masalah

Apa pengertian dari laporan kerja?

Apa tujuan pembuatan laporan kerja?

Apa manfaat pembuatan laporan kerja?

Bagaimana prinsip pembuatan laporan kerja?

Bagaimana pedoman alur dan kriteria pembuatan laporan kerja?

Apa saja tipologi pelaporan kerja?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
dan menerapkan cara melaporkan kegiatan hasil kerja

Manfaat Penulisan

Kelompok berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam kegiatan mengajar


dan sebagai bahan dalam membuat laporan kerja.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Kerja

Laporan kerja adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan
atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif
yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri)
ketika si pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Laporan kerja
adalah informasi dari seorang petugas atau pejabat kepada petugas atau pejabat
lain dalam suatu sistem administrasi. Laporan kerja juga merupakan informasi
yang didukung oleh data-data yang lengkap dan sesuai dengan fakta yang terjadi.

Data harus disusun sedemikian rupa sehingga bisa dipercaya dan mudah
untuk di pahami. Berdasarkan pengertian di atas jadi pelaporan kerja adalah salah
satu komponen dari dokumentasi keperawatan. Pelaporan memberi ringkasan
tentang aktivitas atas pengamatan yang dilihat, dilakukan atau didengar. Dengan
pelaporan, perawat dapat mengkomunikasikan informasi tentang klien sehingga
semua anggota tim dapat membuat keputusan terbaik tentang klien dan perawatan
mereka.

Pencatatan dan pelaporan menurut Potter dan Perry, yaitu :

1. Komunikasi

Sebagai alat komunikasi yang efektif antar petugas kesehatan sehingga


kesinambungan informasi dan upaya pelayanan kesehatan dapat tercapai.

2. Pendidikan

Sebagai informasi tentang gambaran penyakit atau masalah kesehatan dan


pemecahannya.

3. Pengalokasian Dana

Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan dan kegiatan yang tepat


dengan dana yang tersedia.

4. Evaluasi

Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi yang


diberikan.

5. Dokumen Yang Sah

Sebagai bukti nyata dan legal yang dapat digunakan bila didapatkan
adanya penyimpangan serta bila diperlukan untuk keperluan pengadilan.
6. Jaminan Mutu

Dapat memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap mutu layanan


kesehatan yang diberikan.

7. Penelitian

Merupakan sumber data yang sangat bemanfaat untuk kepentingan


penelitian atau riset.

8. Analisis

Merupakan dasar analisis masalah kesehatan pada individu, keluarga


maupun masyarakat.

9. Feed Back

Dapat digunakan sebagai umpan balik dalam rangka meningkatkan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2.2 Tujuan Membuat Laporan Kerja

Tujuan pelaporan adalah menyampaikan informasi spesifik pada seseorang


ataupun kelompok orang. Laporan, apakah lisan atau tulisan, harus singkat, yang
mencakup informasi yang berhubungan, tetapi bukan detail yang tidak
berhubungan. Selain laporan pergantian sip dan laporan telepon, pelaporan juga
dapat mencakup pencapaian informasi atau ide dengan rekan sejawat dan
profesional kesehaan lain tentang beberapa aspek perawatan klien (Hidayat,
2002).

1. Mengenal pasti masalah

2. Memberikan maklumat dan fakta

3. Mencadangkan penyelesaian

4. Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan


5. Membuat kesimpulan

6. Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti

7. Membuat rekod sesuatu peristiwa

8. Menganalisi aktiviti perniagaan

9. Mensintesis sesuatu pelan tindakan

10. Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.

2.3 Manfaat Laporan Kerja

Manfaat Laporan Kerja Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :

1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.

2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Adapun manfaat dokumentasi menurut Allen (1998) antara lain:

1. Sebagai wahana komunikasi antar tim keperawatan dan dengan tim kesehatan
lain

2. Sebagai bagian yang permanen dari rekaman medik.

3. Sebagian dokumen yang legal dan dapat diterima di pengadilan.

Tueng (1996) menambahkan, dengan:

Untuk menghindari pemutarbalikan fakta.

Untuk mencegah kehilangan informasi.

Agar dapat dipelajari perawat lain.


2.4 Prinsip Membuat Laporan Kerja

1. Lengkap

Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.

2. Jelas

Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang
ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila
bahasa yang digunakan benar dan komunikatif.

3. Benar dan akurat

Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan
yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.

4. Sistematis

Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang


teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis
juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.

Objektif

Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya.


Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.

Tepat waktu

Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa


mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip
dokumentasi menurut AIlen (1998), yaitu:

1. Tersedia format untuk dokumentasi.


2. Dokumentasi dilakukan oleh orang yang melakukan tindakan atau
mengobservasi langsung.

3. Dokumentasi dibuat segera setelah melakukan tindakan.

4. Catatan dibuat kronologis.

5. Penulisan singkatan dilakukan secara umum.

6. Mencantumkan tanggal, waktu tanda tangan, dan inisial penulis.

7. Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis


dengan tinta.

8. Tidak dibenarkan menghapus tulisan pada catatan menggunakan tipex.


penghapus tinta atau bahan lainnya.

2.5 Pedoman Alur dan Kriteria Laporan Kerja

Pelaporan menurut (Hidayat, 2002) yang akan disampaikan harus memiliki


pedoman sebagai berikut:

1. Mulai dengan nama klien dalam pelaporan

2. Laporkan hanya informasi yang penting, tidak mencakup data yang relevan

3. Informasi jelas Jika melaporkan klien, maka informasinya mencakup data


pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Dalam
pelaporan dokumentasi keperawatan harus tersusun dengan baik dan harus
memiliki kriteria serta syarat sebagai berikut:

1. Accurancy (ketepatan)

Informasi yang didapat harus tepat. Perawat tidak boleh mencacat apa
yang ia pikirkan atau apa yang diuraikan oleh perawat lain tetapi hanya
hasil observasi. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama jelas
perawat.
2. Conciseness (ringkas)

Komunikasi yang ringkas akan mudah dimengerti untuk semua informasi


dan tidak akan membosankan setiap penerima informasi.

3. Thoroughness (kesempurnaan atau ketelitian)

Kesempurnaan data dan ketelitian diharuskan untuk memudahkan


penginformasian data.

4. Currentness (terbaru)

Dalam pencatatan, data yang ada segera dicatat dan dipilih data-data yang
penting.

5. Organization

Data merupakan isi informasi yang terorganisasi dalam pengkajian yang


didapat dari keluhan klien atau intruksi dokter yang merupakan satu
kesatuan dalam pengkajian.

6. Confidentiality (rahasia)

Informasi yang didapat dari klien akurat dan perawat dapat menjaga atau
melindungi rahasia klien.

2.6 Tipologi Pelaporan dalam Keperawatan

Macam-macam pelaporan dalam keperawatan, yaitu :

1. Laporan Pergantian Sif

Laporan pergantian sif adalah laporan yang diberikan kepada semua


perawat pada sif berikutnya. Tujuannya adalah memberikan kontinuitas asuhan
kepada klien dengan memberikan pemberi asuhan yang baru ringkasan cepat
tentang kebutuhan klien dan detail keperawatan yang akan diberikan.Laporan
pergantian sif dapat berupa tulisan atau diberikan melalui lisan, baik melalui
pertukaran langsung atau pencatatan audio tape. Laporan langsung
memungkinkan pendengar untuk mengajukan pertanyaan selama pelaporan,
laporan tertulis dan laporan tape rekorder sering kali lebih singkat dan tidak
memakan waktu. Laporan kadang kala diberikan disamping tempat tidur dan klien
juga perawat dapat berpartisipasi dalam pertukaran informasi.

2. Laporan Lewat Telepon

Profesional kesehatan sering kali melaporkan tentang klien melalui


telepon. Perawat menginformasikan dokter tentang perubahan kondisi klien,
perawat melaporkan kepada perawat di unit lain tentang klien yang
dipindahkan.Perawat yang menerima laporan telepon harus mendokumentasikan
tanggal dan waktu, nama orang yang diberikan informasi, dan subjek informasi
yang diterima, serta menandatangani notasi. Jika ada keraguan tentang informasi
yang diberikan melalui telepon, orang yang menerima informasi harus
mengulangi informasi kembali kepada pengirim untuk memastikan akurasi.
Ketika memberikan laporan telepon kepada dokter, penting sekali perawat
menyampaikan laporan dengan singkat dan akurat. Mulai dengan nama dan
hubungan dengan klien.

Laporan telepon biasanya mencakup nama klien dan diagnosis medis,


perubahan dalam pengkajian keperawatan, tanda-tanda vital yang berhubungan
dengan tanda-tanda vital dasar, data laboratorium yang signifikan, dan intervensi
keperawatan yang berhubungan. Perawat harus menyiapkan catatan klien untuk
memberikan informasi lebih lanjut kepada dokter. Setelah pelaporan, perawat
harus mendokumentasikan tanggal, waktu, dan isi berita.

3. Instruksi Lewat Telepon

Kebanyakan instansi memiliki kebijakan khusus tentang instruksi lewat


telepon. Banyak instansi hanya mengijinkan perawat terdaftar untuk menerima
instruksi lewat telepon. Ketika tim medis lain memberikan instruksi :

a. Tulis dan ulangi kembai instruksi tersebut untuk memastikan akurasi.


b. Tanyakan setiap instruksi yang ambigu, tidak lazim atau kontraindikasi
dengan kondisi klien.

c. Tuliskan instruksi pada lembar instruksi, yang menunjukan instruksi


sebagai instruksi verbal (VO) atau instruksi telepon (TO).

d. Setelah instruksi dituliskan pada lembar instruksi, instruksi harus


ditanda tangani oleh pemberi intruksi dalam periode waktu yang diatur
oleh kebijakan instansi.

4. Laporan Pemindahan Klien

Laporan pemindahan klien mencakup komunikasi tentang informasi


mengenai klien dari perawat unit pengirim ke perawat unit penerima. Yaitu ketika
klien dipindahkan dari unit satu ke unit yang lainnya untuk mendapatkan tingkat
keperawatan yang berbeda. Laporan pemindahan klien dapat dimulai melalui
telepon atau langsung pada orang yang bersangkutan. Informasi yang termasuk
dalam laporan pemindahan klien antara lain:

a. Nama klien, usia, dokter primer, dan diagnosis medis.

b. Ringkasan kemajuan medis sampai waktu pemindahan.

c. Status kesehatan terakhir (fisik dan psikologis).

d. Diagnosa keperawatan terakhir atau masalah dan rencana keperawatan.

e. Segala pengkajian atau intervensi penting yang harus segera dilakukan


setelah pemindahan (membantu perawat penerima untuk menetapkan
prioritas asuhan).

f. Segala pertimbangan spesifik, seperti status isolasi atau status resusitasi.

g. Kebutuhan peralatan khusus.


h. Setelah perawat pengirim melengkapi laporan pemindahan, perawat
penerima harus menyediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan tentang
status klien.

5. Laporan Kecelakaan

Kecelakaan adalah segala peristiwa yang terjadi tidak sesuai dengan


aktivitas rutin unit perawatan kesehatan atau perawat rutin dari klien. Klien,
pengunjung, atau tenaga kerja dapat beresiko ketika sesuatu yang tidak lazim
terjadi dalam bidang keperawatan. Oleh karena itu, laporan kecelakaan dapat
membantu mengidentifikasi kecenderungan resiko tinggi dalam asuhan
keperawatan atau aktivitas keseharian unit yang membutuhkan perbaikan.

Ketika terjadi kecelakaan, perawat yang terlibat dalam kecelakaan atau


perawat yang menyaksikan kecelakaan harus mengisi laporan kecelakaan.
Laporan harus dilengkapi meskipun cedera tidak terjadi atau tidak tampak. Ketika
klien atau pengunjung terlibat dalam suatu kecelakaan, perawat yang
menyaksikan kecelakaan melakukan tindakan untuk menyingkirkan individu dari
resiko dan kemudian mulai melaporkan kecelakaan dengan menggambarkan
rinciannya. Dokter akan memeriksa individu untuk menentukan apakah telah
terjadi cedera. Jika terjadi cedera, dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan
dan temuan dalam catatan medis klien. Perawat hanya mendokumentasikan
deskripsi objektif tentang apa yang telah terjadi dan tindak lanjut yang telah
dilakukan. Perawat melaporkan apa yang sebenarnya disaksikan.

Suatu laporan kecelakaan harus ringkas dan akurat, melaporkan apa yang
benar-benar disaksikan oleh perawat dan dituliskan sejalan dengan perawatan.
Perawat tidak menguraikan dalam catatan medis bahwa suatu laporan insidens
telah disiapkan. Ketika perawat sebagai korban kecelakaan, perawat harus
melaporkan secara rinci kecelakaan dan kemudian mencari bantuan medis sesuai
dengan kebijakan institusi.

6. Konferensi Rencana Asuhan


Konferensi rencana asuhan adalah pertemuan sekelompok perawat untuk
mendiskusikan kemungkinan solusi terhadap masalah tertentu seorang klien,
misalnya, ketidakmampuan untuk mengatasi perstiwa atau kemajuan kurang
untuk pencapaian tujuan. Konferensi rencana asuhan memberikan setiap perawat
kesempatan untuk memberikan opini tentang kemungkinan solusi masalah.
Profesional kesehatan lain mungkin diundang untuk menghadiri konferensi guna
memberikan keahlian mereka.

Konferensi rencana asuhan paling efektif ketika terbangun suasana yang


saling menghargai yakni, penerimaan tanpa menghakimi terhadap orang lain
walaupun nilai, opini, dan keyakinan mereka mungkin tampak berbeda. Perawat
harus menerima dan menghormati setiap kontribusi individu, mendengarkan
dengan pikiran terbuka tentang apa yang orang lain katakan walaupun tidak
sepakat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Laporan kerja adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Laporan kerja adalah informasi dari
seorang petugas atau pejabat kepada petugas atau pejabat lain dalam suatu sistem
administrasi. Laporan kerja juga merupakan informasi yang didukung oleh
datadata yang lengkap dan sesuai dengan fakta yang terjadi. Data harus disusun
sedemikian rupa sehingga bisa dipercaya dan mudah untuk di pahami. Pencacatan
dan pelaporan mencakup komunikasi, pendidikan, pengalokasian dana, evaluasi,
dokumen yang sah, jaminan mutu, penelitian, analisis, feed back. Tujuan
pelaporan adalah menyampaikan informasi spesifik pada seseorang ataupun
kelompok orang. Laporan, apakah lisan atau tulisan, harus singkat, yang
mencakup informasi yang berhubungan, tetapi bukan detail yang tidak
berhubungan adapun manfaat komunikasi adalah Sebagai wahana komunikasi
antar tim keperawatan dan dengan tim kesehatan lain, sebagai bagian yang
permanen dari rekaman medik, sebagian dokumen yang legal dan dapat diterima
di pengadilan. Prinsip pembuatan laporan kerja adalah lengkap, jelas benar dan
akurat, sistematis, objektif, tepat waktu.

3.2 Saran

Kelompok tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dn jauh dari kesempurnaan. Kelompok akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
Lampiran

Contoh Laporan Kerja

LAPORAN HARIAN KEPALA RUANGAN

Nama:

Jumlah Perawat:

Ruangan:

Jumlah Pasien:

Tanggal:

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

07.00 Operan

Pre conference (jika jumlah Tim lebih dari satu)

Mengecek SDM dan sarana prasarana

08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan,


kondisi, dll)

09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau


pasien yang memerlukan perhatian khusus

10.00 Melakukan supervisi pada ketua Tim/perawat


pelaksana Perawat1:
.........................................(Nama)
.................................................(tindakan)

Perawat 2 : ……………...........................
(Nama)..................................(Tindakan)
Perawat 3 : ...................................................
(Nama)
......................................................................
(tindakan)

11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat


terstruktur/ insidentil

12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,


lingkungan yang belum teratasi Ishoma

13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan


asuhan keperawatan untuk sore, malam dan besok
sesuai tingkat ketergantungan pasien

Mengobservasi posr conference

14.00 Operan
LAPORAN HARIAN KETUA TIM

Nama Perawat:

Ruangan:

Tanggal:

Nama Pasien:

1.

2.

3.

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

07.00 Operan

Pre conference (jika jumlah anggota Tim lebih


dari satu orang)

Membagi tugas/pasien pada anggota tim (PA)


Mengecek persiapan prosedur keperawatan dan
dokumentasi keperawatan

08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan,


kondisi, dll)

Mengecek persiapan prosedur/tindakan


keperawatan Pasien 1 :
.................................................. (tindakan) Pasien
2 : .................................................. (tindakan)
Pasien 3 : ..................................................
(tindakan)

09.00 Menerima dan interaksi dengan pasien baru atau


pasien yang memerlukan perhatian khusus

Pasien 1 : .................................................

Pasien 2 : .................................................

Pasien 3 : .................................................

`10.00 Mendampingi dokter visite

Pasien 1 : .................................................

Pasien 2 : .................................................

Pasien 3 : .................................................

11.00 Melakukan supervisi pada perawat pelaksana


(dapat diatur sesuai kondisi dan kebutuhan)

Perawat 1 : ...................................................
(Nama)
......................................................................
(tindakan)

Perawat 2 : ...................................................
(Nama)
......................................................................
(tindakan)

Perawat 3 : ...................................................
(Nama)
.......................................................................
(tindakan)

12.00 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan


membuat catatan perkembangan pasien
Ishoma

13.00 Menulis dan memeriksa kelengkapan


dokumentasi askep

13.30 Post conferensi dan operan


LAPORAN HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama Perawat:

Ruangan:

Tanggal:

Nama Pasien:

1.

2.

3.

4.

5.

6.
WAKTU KEGIATAN KET

07.30 14.00 21.00 Operan

Pre conference (jika 1 tim lebih dari 1


orang) Menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan diagnostik (dinas Pagi)

08.00 15.00 22.00 Pasien 1


...................................................(tindakan)
Pasien 2
...................................................(tindakan)
Pasien 3
...................................................(tindakan)

09.00 16.00 23.00 Pasien 4


..................................................(Tindakan)
Pasien5
...................................................(tindakan)
Pasien6
...................................................(tindakan)

11.00 17.00 24.00 Pasien 1 ..............................................


(tindakan)

Pasien 2 ..................................................
(tindakan)

Pasien 3 .................................................
(tindakan)

11.00 18.00 05.00 Pasien 4 ...................................................


(tindakan)

Pasien 5 ....................................................
(tindakan) Pasien 6
...................................................(tindakan)
.

12.00 19.00 06.00 Melakukan evaluasi terhadap tindakan


yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan Istirahat

13.00 20.00 06.30 Post conference (jika tim lebih dari satu
orang) dan dokumentasi askep

14.00 21.00 07.00 Operan


REKAPITULASI LAPORAN KEGIATAN HARIAN PERAWAT

NAMA PERAWAT :

JABATAN :

RUANG :

Nama Diagnosa Diagnosa Tindakan


No. Tanggal Umur L/P
Pasien Medis Keperawatan Keperawatan
CONTOH PELAPORAN PENGKAJIAN PERAWATAN
FORMAT PELAPORAN
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Barbara. 2011. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik,


Edisi 7 Volume1. Jakarta : EGC

Marquis,B.L., dan CJ Huston.1998. dalam Nursalam.2017.Manajemen

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam.2017.Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional.Edisi 5.Jakarta:Salemba Medika.

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : CV.


Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai