Sikap janin ketika melewati jalan lahir, dan akibat dari jenis persalinan, sangat beragam
pada setiap jenis panggul. Selain itu, banyak variasi terjadi akibat penyempitan abnormal
dari sebuah diameter atau diameter lain.
Selama kehamilan, relaksasi sendi panggul terjadi karena pengaruh hormonal,
penggunaan posisi jongkok yang dimodifikasi selama kala dua persalinan. Pada posisi
ini, wanita dapat memperlebar diameter pintu bawah panggulnya sebesar 0,5 sampai 2,0
cm dn dapat meningkatkan efisiensi serta efektivitas upaya mengejannya.
c. Pengukuran panggul :
Panggul setiap wanita hamil harus diukur secara akurat pada saat evaluasi prenatal untuk
menentukan apakah ada sesuatu yang dapat mempersulit proses kelahiran. Sangat besar
manfaat mengetahui lebih jauh mengenai ada tidaknya abnormalitas dalam ukuran atau
konfigurasi panggul, informasi ini paling siap dan tepat diperoleh dengan baik setelah
kemajuan awitan persalinan.
Jenis pengukuran panggul :
Pengukuran panggul bagian dalam yang dilakukan secara manual memiliki arti penting
untuk memperkirakan ukuran panggul dan menganli beragam variasi dari ukuran panggul
normal (misalnya kecil atau datar) yang dapat menyebabkan komplikasi pada saat
persalinan dan kelahiran. Pengukuran ini dilakukan secara optimal pada minggu ke-34
sampai minggu ke-36 kehamilan saat peningkatan mobilitas sendi dan distensibilitas
jaringan lunak membuat prosedur menjadi lebih mudah dan lebih nyaman untuk pasien.
Pada banyak panggul yang abnormal, deformitas yang paling jelas memengaruhi diameter
anteroposterior pintu atas panggul.
Pertama-tama ibu diposisikan telentang dimeja pemeriksaan, dengan lututnya ditarik ke
atas dan kakinya disangga oleh penyangga kaki (stirrup). Berikutnya dua jari dimasukkan
ke dalam vagina.evaluasi meliputi pengkajian tinggi simfisis pubis, bentuk
lengkung/arkus pubis, motilitas koksigis, kemiringan dinding anterior panggul, dan
penonjolan spina iskiadika.
Metode pengukuran meliputi :
Pengukuran Definisi dan gambaran Prosedur pengkajian
Konjugata diagonalis (pintu Jarak antara Masukkan dua jari ke
atas panggul) promontorium sacrum dalam vagina
dengan batas bawah Tekan jari ke bagian
simfisis pubis dalam dan bagian atas
Pengukuran panggul sejauh mungkin sampai
yang paling penting jari tengah menyentuh
Pada panggul abnormal, promontorium sacrum
diameter mungkin Tandai titik punggung
pendek tangan yang berada tepat
di bawah simfisis dengan
meletakkan jari telunjuk
tangan yang lain pada
titik yang tepat.
Tarik jari dan ukur jarak
dari ujung jari tengah ke
titik yang telah ditandai
(pengukuran konjugata)
Gunakan skala
pengukuran yang kaku
atau pelvimeter untuk
mengukur jarak.
Cat : jika jarak ≥ 11,5 cm,
pintu atas panggul dianggap
adekuat untuk proses
melahirkan
Frekuensi : waktu antar kontraksi, yaitu antara awal suatu kontraksi dan awal
kontraksi berikutnya.
Durasi : lama kontraksi diukur dari awal increment – akhir decrement
Intensitas : kekuatan kontraksi
- Kekuatan sekunder yaitu bila serviks berdilatasi, usaha volunter dimulai untuk
mendorong, yang disebut kekuatan sekunder, yang memperbesar kekuatan
kontraksi involunter.
4) Posisi ibu
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Mengubah
posisi membuat rasa letih hilang,memberi rasa nyaman, dan memperbaiki
sirkulasi.Contoh : posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok.
Posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi membantu penurunan janin.
5) Psychologik respon
- Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab lamanya
persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang lancar
- Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang
menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi
rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama.
1.3 Fetal descent selama persalinan
BIDANG HODGE
Bidang-bidang sepanjang sumbu panggul yang sejajar dengan pintu atas panggul,
untuk patokan/ukuran kemajuan persalinan (penilaian penurunan presentasi janin).
- Bidang Hodge I adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas
simfisis.
- Bidang Hodge II adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
- Bidang Hodge III adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica
- Bidang Hodge IV adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis.
Turunnya Kepala Janin
- Hodge I : Kepala turun setinggi PAP
- Hodge II : Kepala turun setinggi pinggir bawah simpisis
- Hodge III : Kepala turun setinggi spina ischiadika
- Hodge IV : Kepala turun setinggi os cogsegis
Menentukan Penurunan Bagian Terbawah Janin
Penilaian penurunan kepala janin dilakukan dengan menghitung proporsi bagian
terbawah janin yang masih berada diatas tepi atas simpisis dan dapat diukur
dengan 5 jari tangan pemeriksa. Bagian diatas simpisis adalah proporsi yang
belum masuk PAP dan sisanya menunjukkan sejauh mana bagian terbawah janin
telah masuk kedalam rongga panggul. Penurunan bagian terbawah dengan metode
5 jari adalah :
1) 5/5 jk bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis.
2) 4/5 jk sebagian terbawah janin telah masuk PAP
3) 3/5 jk sbgn tlh memasuki rongga panggul
4) 2/5 jk hy sbgn terbawah janin masih berada diatas simpisis
5) 1/5 jk hy 1 dr 5 jr msh dpt mrb bagian bwh janinyg berada diatas simpisis.
6) 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr pemeriksaan luar.
BISHOP SCORE
parameter 0 1 2 3 Deskripsi
Skor 5 atau kurang menunjukkan tenaga kerja yang tidak mungkin untuk memulai tanpa
induksi. Sebuah skor 9 atau lebih menunjukkan akan tenaga kerja dimulai kemungkinan besar
yang spontan. Bishop skor rendah sering menunjukkan induksi yang tidak mungkin berhasil.
Beberapa sumber menunjukkan bahwa hanya skor 8 atau lebih adalah andal prediktif dari
induksi sukses.
Augmentasi
Pada augmentasi persalinan diberikan oksitosin sehingga kontraksi rahim bisa secara
efektif mendorong janin melewati jalan lahir. Tetapi jika persalinan masih dalam fase inisial
(dimana serviks belum terlalu membuka dan kontraksi masih tidak teratur), lebih baik
augmentasi ditunda dengan membiarkan ibu beristirahat dan berjalan-jalan.
Kadang terjadi kontraksi yang terlalu kuat, terlalu sering atau terlalu kuat dan terlalu
sering. keadaan ini disebut kontraksi disfungsional hipertonik dan sulit untuk dikendalikan.
Jika hal ini terjadi akibat pemakaian oksitosin, maka pemberian oksitosin segera dihentikan.
diberikan obat pereda nyeri atau terbutalin maupun ritodrin untuk membantu menghentikan
maupun memperlambat kontraksi.
Tahapan :
500 cc dextrose 5%, dicampurkan 5 IU oksitosin sintetik. Cairan oksitosin dialirkan
melalui infus dengan dosis 0.5 mIU sampai 1.0 mIU per menit, sampai diperoleh respons
berupa aktifitas kontraksi dan relaksasi uterus yang cukup baik. Dimulai dari 8 tetes dan
dinaikkan 4 tetes/15 menit.. Dengan Maksimal tetesan 40 tetes. Ini semua dilakukan untuk
mendapatkan Kontraksi Rahim yang adekuat sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir.
Evaluasi Keberhasilan Induksi oleh tenaga Medis dapat dilihat dalam score Bishop.
Bila, sudah di induksi dengan Infus Drip 3x tapi tetap tidak ada kemajuan, dikatakan
INDUKSI GAGAL. Dan bila kegagalan persalinan dikarenakan rahim yang tak mau
berkontraksi (POWER), penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan cara Sectio
Caesarea.
e. Pendidikan kesehatan Kala I
f. Pengkajian ibu
- Anamnesa
o Nama, umur, dan alamat
o Gravida dan para
o Hari pertama haid terakhir (HPHT)
o Riwayat alergi obat
o Riwayat kehamilan sekarang : ANC, masalah yang dialami selama
kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan
bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah ? Kapan ibu
terakhir makan ?
o Riwayat kehamilan sebelumnya
o Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan
o Pemeriksaan fisik
o Membedakan persalinan semu dan sejati
Persalinan semu Persalinan sejati