Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENGAJARAN

TOPIK PEMBELAJARAN : Mengenal kista ovarium, manajemen dan persiapan kehamilan


SASARAN : Ny.D
HARI/TANGGAL : Rabu/10 Juni 2015
WAKTU : 18.30
1 x pertemuan (50 menit)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU):


Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta mengetahui dan mampu melakukan kembali cara
penanganan dan diet untuk penyakit kista ovarium. Serta mampu mempersiapkan diri dalam
menyambut kehamilan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK):


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, peserta mampu:
1. menjelaskan kembali pengertian kista ovarium
2. menyebutkan minimal 3 penyebab kista ovarium
3. menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala kista ovarium
4. menyebutkan cara diet yang benar untuk kista ovarium
5. menyebutkan komplikasi penyakit kista ovarium
6. menyebutkan cara dalam persiapan kehamilan

POKOK BAHASAN
Mengenal kista ovarium, manajemen dan persiapan kehamilan

SUB POKOK BAHASAN


- Pengertian kista ovarium
- Jenis kista ovarium
- Tanda dan gejala kista ovarium
- Faktor risiko kista ovarium
- Komplikasi
- Manajemen kista ovarium
- Perencanaan kehamilan

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Karakteristik peserta didik rata-rata lulusan SMA

MATERI PENYULUHAN
Definisi Kista Ovarium
Kista ovarium adalah salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai
pada wanita. Dalam istilah kedokteran, semua benjolan yang abnormal dinamakan tumor.
Kista ovarium berbentuk benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur
(ovarium). Kondisi ini tergolong umum dialami oleh wanita. Kebanyakan kista ovarium tidak
berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Hadirnya kista di
ovarium memang sulit terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala. Kista baru menampakkan
gejala ketika telah berkembang. (Siringo, 2012)

Jenis Kista Ovarium


a. Kista Non-neoplastik
Kista ini bukanlah suatu kelainan dan biasanya tak berbahaya. Sifat kista ini tidak membesar
atau tidak melebihi ukuran 5cm. Pada kista ini tidak ada tanda-tanda ke arah pertumbuhan
sel yang berlebihan atau ke arah neoplasma (keganasan). Jadi kista bersifat fisiologis tidak
perlu operasi karena tidak berbahaya dan tidak akan menyebabkan keganasan. Kista yang
bersifat fisiologis ini dialami oleh orang usia reproduksi karena masih mengalami
menstruasi.

b. Kista Neoplastik
Kista neoplastik merupakan jenis yang mengarah pada penyakit neoplasma, yaitru penyakit
yang mengarah pada keganasan atau cenderung ke arah tumor. ini umumnya harus dioperasi,
namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya kista (Agustina, 2014)

Tanda dan Gejala Kista Ovarium


Gejala sangat bervariasi dan tidak spesifik. Pada stadium awal dapat berupa gangguan
haid dan jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih, mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih atau mungkin pula terjadi peregangan atau penekanan daerah pinggul yang
menyebabkan nyeri spontan atau nyeri saat bersenggama. (Widayati, 2009)
Berikut gejala-gejala yang sering muncul dari adanya kista ovarium adalah :
1. Menstruasi yang datang terlambat dan disertai rasa nyeri.
2. Nyeri menstruasi hebat dan terus menerus.
3. Terjadi pembesaran di perut.
4. Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista, misalnya kedepan menekan
kandung kencing, kebelakang ke rektum. Akibatnya, muncul gangguan buang air besar dan
air kecil.
5. Jika kista bertangkai, rasa nyeri perut dapat muncul dengan tiba-tiba, bahkan muntah-
muntah dapat terjadi sebagai akibat tangkai kista yang terpuntir.
6. Luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal sehingga menstruasi menjadi lebih
banyak.
7. Munculnya rasa nyeri tumpul, perasaan penuh atau tertekan pada daerah perut.
8. Serangan rasa nyeri yang tajam yang muncul mendadak pada perut bagian bawah.
9. Tumbuhnya rambut di daerah wajah dan bagian tubuh lain.
10. Pembengkakan tungkai bawah yang tidak di sertai rasa sakit.

Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti
berikut:
1. Rasa sakit pada panggul,
2. Sakit pinggang,
3. Sakit saat berhubungan seksual,
4. Pendarahan rahim yang abnormal.

Etiologi dan Faktor Risiko


Penyebab kista ovarium sampai saat ini belum jelas, tetapi faktor lingkungan dan
hormonal berperan penting dalam patogenesisnya. Berikut beberapa faktor yang dapat
menimbulkan kista ovarium :
1. Faktor keturunan, mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau payudara
2. Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif) : polusi udara dan debu, adanya dioksin dari asap
pabrik dan pembakaran gas bermotor. Yang dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia
yang kemudian akan membantu tumbuhnya kista.
3. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat penggunaan obat
obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat diuretik.
4. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina
5. Gaya hidup yang tidak sehat, diantaranya:
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat. Konsumsi lemak berlebih atau
lemak yang tidak sehat akan mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam
proses metabolisme.
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alkohol
e. Sering stress

Komplikasi
Kecil sekali kemungkinan kista berubah menjadi kanker, namun salah dalam
penenganan bisa menimbulkan kista pecah, perdarahan, sakit atau sampai harus mengalami
pembedahan. Keadaan terburuk jika kista tidak segera ditangani dan salah penanganan adalah
kista berubah menjadi ganas, yaitu Kanker Ovarium.

Manajemen Kista Ovarium


1. Beri waktu
Kista kecil berisikan cairan pada ovarium, biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa
bulan tanpa mengenal usia. Selama menunggu kista hilang, cek keadaan kista dengan
ultrasound (USG) panggul untuk memantau kemajuan. Kista tersebut seharusnya mengecil.
Jika semakin parah atau membesar, tindakan lainnya sangat dibutuhkan.
2. Konsultasi dengan dokter
Konsultasikan keluhan dan gejala yang dialami. Tanyakan kepada dokter cara perawatan di
rumah dan tanya apakah perlu menjalani pemedahan / operasi. Jika kista tumbuh atau tidak
hilang dengan sendirinya, dokter mungkin menyarankan pengangkatan seluruhnya dengan
operasi
3. Datangi rumah sakit dan menjalani tes kesehatan
Tes kesehatan untuk mendeteksi Kista Ovarium adalah USG, Tes darah, dan Laparoskopi.
Tes ini diperlukan untuk melihat perkembangan kista.
4. Gunakan kontrasepsi (KB)
Pil pengatur kelahiran dapat membantu mengecilkan kista ovarium dan mencegah kista
yang baru muncul di kemudian hari. Dokter biasanya akan menyarankan pil standar
pengatur kelahiran. Namun ada banyak pilihan kontrasepsi yang tersedia, tindakan ini
harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis yang paling bermanfaat demi
kesehatan.
5. Tidak Mengkonsumsi Kafein
Kafein seringkali menjadi faktor kontribusi kista. Oleh sebab itu menghentikan kopi, teh,
atau soda dan cokelat dari diet seringkali dapat menghilangkan kista atau mengurangi
ukurannya. Dibutuhkan dua bulan penuh supaya praktik ini benar-benar efektif. Tindakan
ini mungkin tidak menyingkirkan penyakit yang menyebabkan kista namun kebanyakan
kista yang dikaitkan dengan penyakit fibrokistik akan hilang.
6. Konsumsi Banyak Serat
Konsumsi makanan tinggi serat akan menghilangkan racun dari tubuh dan mencegah kista
yang menyebabkan xenoestrogen terserap kembali ke dalam tubuh. Makan lebih banyak
sayuran dari keluarga cruciferous semisal kubis, brokoli dan kubis brussel. Selain
menambah serat, sayur-sayuran ini mengandung carbinol yang meningkatkan produksi
estrogen yang melindungi ovarium.
7. Terapi Hormon
Dokter akan menyarankan suntikan hormon terapi untuk menyeimbangkan hormon yang
tidak sinkron. Ketidakseimbangan hormon menyebabkan kista, oleh karena itu
memperbaiki hormon akan menghilangkan kista.

Perencanaan Kehamilan
Sebelum memasuki masa kehamilan, alangkah lebih baik jika merencanakannya terlebih
dahulu. Jika Anda termasuk salah satu dari wanita yang belum juga mendapatkan kehamilan,
tidak perlu berkecil hati. Daripada mengeluh dan bersedih, lebih baik cari tahu penyebabnya;
serta persiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kehamilan yang sebentar lagi akan
datang.
Dalam mempersiapkan kehamilan, hal yang paling penting adalah menjalani kebiasaan
hidup sehat. Kebiasaan hidup yang sehat ini dapat membantu Anda mewujudkan kehamilan yang
diinginkan sekaligus menjaga agar tubuh senantiasa sehat dan siap untuk menyambut kehamilan
yang mungkin datang seawktu-waktu.
Bagaimana caranya? Aturlah pola konsumsi makanan; pilih hanya bahan makanan yang
sehat dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, imbangi pula dengan kondisi mental yang
senantiasa relaks dan bebas dari stres. (Huliana, 2007)
Sebaiknya, persiapan ini dilakukan dan diperkirakan 3-6 bulan sebelum proses
pembuahan terjadi. Persiapan-persiapan yang dapat dilakukan sebagai beikut :
1. Konsultasi Kesehatan Fisik
Mintalahsaran dokter atau bidan mengenai kesehatan fisik.
2. Mengatur asupan nutrisi
Pilihlah makanan sehat dan seimbang yang mengandung protein, asam-asam lemak esensial,
mineral, dan vitamin. Asupan jumlah kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Pilihlah makanan segar dan olahan dengan baik agar zat-zat gizi yang terkandung di
dalamnya tidak rusak. Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi dan hindarkan makanan
yang berada dalam kemasan yang disertai zat pengawet.
Harus diingat! Pada penderita Kista Ovarium, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat
seperti sayur dan buah. Hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
seperti daging dan junk food. Anda bisa mendapatkan asupan protein dari Tahu dan Tempe.
3. Konsumsilah obat-obatan secara tepat dan benar. Jangan mengkonsumsi sembarang obat
untuk menghindari terjadinya alergi atau keracunan obat. Minumlah obat setelah mendapat
persetujuan dokter.
4. Menanamkan pola hidupsehat
a. Hindarkan rokok dan asap rokok karena kandungan rokok dapat merusak sperma dan
menyebabkab kemandulan
b. Hindarkan minuman beralkohol karena akan merusak kesuburan telur
5. Menjaga tubuh agar tidak teralu lelah, stress dan harus rileks
Aktivitas yang tinggi dapat membuat tubuh lelah dan tidak bugar sehingga tubuh tidak siap
menghadapi kehamilan. Timbulnya stress yang berkepanjangan akan mempengaruhi proses
pembuahan dan menghambat kehamilan. Oleh karena itu, suasana hati Anda harus tenang
dan membuat tubuh Anda rileks.
Kista yang Anda alami pasti membuat cemas. Namun, jangan khawatir! Penderita kista
ovarium memiliki peluang punya anak asalkan mau dan patuh saat diobati.
6. Bersenggama saat Masa Subur
Masa subur adalah masa ketika sel telur dilepaskan dari indung telur, atau yang disebut
ovulasi. Untuk mengetahui, menentukan dan menghitung masa subur, Anda bisa
menghitung tanggal dari periode mestruasi. Jika siklus haid Anda setiap bulannya lancar dan
normal selama 28 hari, maka pertengahan siklusnya hari ke-14. Masa subur berada pada 3
hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-14. Sel telur hanya bertahan selama 24
jam, sehingga sperma hanya punya waktu 24 jam untuk membuahi sel telur. Namun sperma
memiliki 24-72 jam waktu untuk bertahan di dalam tubuh perempuan. Itulah mengapa
ditambahkan plus minus 3 hari dari perkiraan masa subur
STRATEGI INSTRUKSIONAL
- Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman peserta didik
- Menjelaskan materi-materi pengajaran(penyuluhan)
- Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik
- Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didik.

METODE

- Ceramah
- Tanya jawab

MEDIA
- Notebook dan Slide Power Point
- Buku Panduan

Kegiatan belajar mengajar


Tahap Kegiatan Pendidikan Kegiatan peserta Metode Media
didik
Pendahulu a) Memberi salam dan Kegiatan peserta Ceramah
an perkenalan yang diharapkan
(3 menit) b) Menjelaskan tujuan (menyimak,
18.30 s/d pembelajaran mencatat,
18.33 c) Apersepsi bertanya, dll)

Uraian a) Menjelaskan SubPokok Kegiatan peserta - Ceramah Notebook


Materi bahasan yang diharapkan - Tanya dan Slide
(12 menit) - Apa itu kista ovarium? (menyimak, jawab Power
18.33 s/d mencatat, Point
- Apa saja jenis kista
19.10 bertanya, dll)
ovarium?
- Bagamana tanda dan
gejala kista ovarium?
- Siapa saja yang berisiko
terkena penyakit kista
ovarium?
- Apa yang terjadi jika
tidak segera ditangani?
- Bagaimana cara
memanajemen kista
ovarium?
- Apa saja yang harus
dipersiapkan dalam
perencanaan kehamilan?
b) Evaluasi singkat....

PENUTUP a) Membuat kesimpulan Kegiatan peserta - Ceramah Buku


(15menit) b) Menutup yang diharapkan - Tanya Panduan
19.10 s/d (menyimak, jawab
19.20 mencatat,
bertanya, dll)

EVALUASI
Teknik evaluasi yang digunakan adalah dengan menanyakan pertanyaan secara langsung kepada
peserta didik.
1. Apa itu penyakit kista ovarium?
2. Sebutkan minimal 3 penyebab timbulnya kista ovarium!
3. Sebutkan minimal 3 tanda gejala kista ovarium!
4. Bagaimana cara menangani dan diet untuk penyakit kista ovarium?
5. Komplikasi penyakit kista ovarium
6. Sebutkan minimal 3 persiapan dalam perencanaan kehamilan!

JAWABAN
1. Kista ovarium berbentuk benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur
(ovarium).
2. Penyebab dan faktor resiko :
a. Faktor keturunan, mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau
payudara
b. Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif) : polusi udara dan debu, adanya dioksin
dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor. Yang dapat menurunkan daya tahan
tubuh manusia yang kemudian akan membantu tumbuhnya kista.
c. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat penggunaan
obat obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat
diuretik.
d. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina
e. Gaya hidup yang tidak sehat

3. Tanda dan gejala penyakit kista ovarium adalah :


a. Menstruasi yang datang terlambat dan disertai rasa nyeri.
b. Nyeri menstruasi hebat dan terus menerus.
c. Terjadi pembesaran di perut.
d. Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista, misalnya kedepan menekan
kandung kencing, kebelakang ke rektum. Akibatnya, muncul gangguan buang air
besar dan air kecil.
e. Jika kista bertangkai, rasa nyeri perut dapat muncul dengan tiba-tiba, bahkan muntah-
muntah dapat terjadi sebagai akibat tangkai kista yang terpuntir.
f. Luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal sehingga menstruasi menjadi lebih
banyak.
g. Munculnya rasa nyeri tumpul, perasaan penuh atau tertekan pada daerah perut.
h. Serangan rasa nyeri yang tajam yang muncul mendadak pada perut bagian bawah.
i. Tumbuhnya rambut di daerah wajah dan bagian tubuh lain.
j. Pembengkakan tungkai bawah yang tidak di sertai rasa sakit.

4. Cara penanganan batu empedu dan diet yang dapat dilakukan


a. Beri waktu
b. Konsultasi dengan dokter
c. Datangi rumah sakit dan menjalani tes kesehatan
d. Gunakan kontrasepsi (KB)
e. Tidak Mengkonsumsi Kafein
f. Konsumsi Banyak Serat
g. Terapi Hormon

5. Komplikasi penyakit kista ovarium


Keadaan terburuk jika kista tidak segera ditangani dan salah penanganan adalah kista
berubah menjadi ganas, yaitu Kanker Ovarium.

6. Persiapan kehamilan yang dapat dilakukan sebagai beikut :


a. Konsultasi Kesehatan Fisik
b. Mengatur asupan nutrisi
c. Konsumsilah obat-obatan secara tepat dan benar
d. Menanamkan pola hidup sehat
e. Menjaga tubuh agar tidak teralu lelah, stress dan harus rileks
f. Bersenggama saat Masa Subur
Daftar pustaka
Agustina. (2014). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kista Ovarium dengan Menggunakan
Metode Bayes. Medan: Pelia Informatika Budi Darma.

Huliana, M. (2007). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara.

Mayo Clinic Staff. (2014, Agustus 13). Treatments and Drugs. Dipetik Juni 9, 2015, dari Mayo
Clinic: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-
cysts/basics/treatment/con-20019937

Schulman-Green, D. (2012). One Step at a Time: Self-Management and Transitions Among


Women With Ovarian Cancer. New Haven: Oncology Nursing Forum.

Setiati, E. (2009). Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andi.

Siringo, D. (2012). Karakteristik Penderita Kista Ovarium yang Dirawat Inap di Rumah Sakit ST
Elizabeth Medan Tahun 2008 - 2012. Medan: USU.

Widayati, P. (2009). Produksi Kit Immunoradiometricassay (IRMA) CA-125 untuk Deteksi Dini
Kanker Ovarium. Jakarta: Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia

Graham, L. (2008). ACOG Releases Guidelines on Management. New York: American Family
Physician.

Anda mungkin juga menyukai