POKOK BAHASAN
Mengenal kista ovarium, manajemen dan persiapan kehamilan
MATERI PENYULUHAN
Definisi Kista Ovarium
Kista ovarium adalah salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai
pada wanita. Dalam istilah kedokteran, semua benjolan yang abnormal dinamakan tumor.
Kista ovarium berbentuk benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur
(ovarium). Kondisi ini tergolong umum dialami oleh wanita. Kebanyakan kista ovarium tidak
berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Hadirnya kista di
ovarium memang sulit terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala. Kista baru menampakkan
gejala ketika telah berkembang. (Siringo, 2012)
b. Kista Neoplastik
Kista neoplastik merupakan jenis yang mengarah pada penyakit neoplasma, yaitru penyakit
yang mengarah pada keganasan atau cenderung ke arah tumor. ini umumnya harus dioperasi,
namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya kista (Agustina, 2014)
Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti
berikut:
1. Rasa sakit pada panggul,
2. Sakit pinggang,
3. Sakit saat berhubungan seksual,
4. Pendarahan rahim yang abnormal.
Komplikasi
Kecil sekali kemungkinan kista berubah menjadi kanker, namun salah dalam
penenganan bisa menimbulkan kista pecah, perdarahan, sakit atau sampai harus mengalami
pembedahan. Keadaan terburuk jika kista tidak segera ditangani dan salah penanganan adalah
kista berubah menjadi ganas, yaitu Kanker Ovarium.
Perencanaan Kehamilan
Sebelum memasuki masa kehamilan, alangkah lebih baik jika merencanakannya terlebih
dahulu. Jika Anda termasuk salah satu dari wanita yang belum juga mendapatkan kehamilan,
tidak perlu berkecil hati. Daripada mengeluh dan bersedih, lebih baik cari tahu penyebabnya;
serta persiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kehamilan yang sebentar lagi akan
datang.
Dalam mempersiapkan kehamilan, hal yang paling penting adalah menjalani kebiasaan
hidup sehat. Kebiasaan hidup yang sehat ini dapat membantu Anda mewujudkan kehamilan yang
diinginkan sekaligus menjaga agar tubuh senantiasa sehat dan siap untuk menyambut kehamilan
yang mungkin datang seawktu-waktu.
Bagaimana caranya? Aturlah pola konsumsi makanan; pilih hanya bahan makanan yang
sehat dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, imbangi pula dengan kondisi mental yang
senantiasa relaks dan bebas dari stres. (Huliana, 2007)
Sebaiknya, persiapan ini dilakukan dan diperkirakan 3-6 bulan sebelum proses
pembuahan terjadi. Persiapan-persiapan yang dapat dilakukan sebagai beikut :
1. Konsultasi Kesehatan Fisik
Mintalahsaran dokter atau bidan mengenai kesehatan fisik.
2. Mengatur asupan nutrisi
Pilihlah makanan sehat dan seimbang yang mengandung protein, asam-asam lemak esensial,
mineral, dan vitamin. Asupan jumlah kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Pilihlah makanan segar dan olahan dengan baik agar zat-zat gizi yang terkandung di
dalamnya tidak rusak. Makanan yang dikonsumsi harus bervariasi dan hindarkan makanan
yang berada dalam kemasan yang disertai zat pengawet.
Harus diingat! Pada penderita Kista Ovarium, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat
seperti sayur dan buah. Hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
seperti daging dan junk food. Anda bisa mendapatkan asupan protein dari Tahu dan Tempe.
3. Konsumsilah obat-obatan secara tepat dan benar. Jangan mengkonsumsi sembarang obat
untuk menghindari terjadinya alergi atau keracunan obat. Minumlah obat setelah mendapat
persetujuan dokter.
4. Menanamkan pola hidupsehat
a. Hindarkan rokok dan asap rokok karena kandungan rokok dapat merusak sperma dan
menyebabkab kemandulan
b. Hindarkan minuman beralkohol karena akan merusak kesuburan telur
5. Menjaga tubuh agar tidak teralu lelah, stress dan harus rileks
Aktivitas yang tinggi dapat membuat tubuh lelah dan tidak bugar sehingga tubuh tidak siap
menghadapi kehamilan. Timbulnya stress yang berkepanjangan akan mempengaruhi proses
pembuahan dan menghambat kehamilan. Oleh karena itu, suasana hati Anda harus tenang
dan membuat tubuh Anda rileks.
Kista yang Anda alami pasti membuat cemas. Namun, jangan khawatir! Penderita kista
ovarium memiliki peluang punya anak asalkan mau dan patuh saat diobati.
6. Bersenggama saat Masa Subur
Masa subur adalah masa ketika sel telur dilepaskan dari indung telur, atau yang disebut
ovulasi. Untuk mengetahui, menentukan dan menghitung masa subur, Anda bisa
menghitung tanggal dari periode mestruasi. Jika siklus haid Anda setiap bulannya lancar dan
normal selama 28 hari, maka pertengahan siklusnya hari ke-14. Masa subur berada pada 3
hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-14. Sel telur hanya bertahan selama 24
jam, sehingga sperma hanya punya waktu 24 jam untuk membuahi sel telur. Namun sperma
memiliki 24-72 jam waktu untuk bertahan di dalam tubuh perempuan. Itulah mengapa
ditambahkan plus minus 3 hari dari perkiraan masa subur
STRATEGI INSTRUKSIONAL
- Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman peserta didik
- Menjelaskan materi-materi pengajaran(penyuluhan)
- Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik
- Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didik.
METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
MEDIA
- Notebook dan Slide Power Point
- Buku Panduan
EVALUASI
Teknik evaluasi yang digunakan adalah dengan menanyakan pertanyaan secara langsung kepada
peserta didik.
1. Apa itu penyakit kista ovarium?
2. Sebutkan minimal 3 penyebab timbulnya kista ovarium!
3. Sebutkan minimal 3 tanda gejala kista ovarium!
4. Bagaimana cara menangani dan diet untuk penyakit kista ovarium?
5. Komplikasi penyakit kista ovarium
6. Sebutkan minimal 3 persiapan dalam perencanaan kehamilan!
JAWABAN
1. Kista ovarium berbentuk benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur
(ovarium).
2. Penyebab dan faktor resiko :
a. Faktor keturunan, mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau
payudara
b. Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif) : polusi udara dan debu, adanya dioksin
dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor. Yang dapat menurunkan daya tahan
tubuh manusia yang kemudian akan membantu tumbuhnya kista.
c. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat penggunaan
obat obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat
diuretik.
d. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina
e. Gaya hidup yang tidak sehat
Mayo Clinic Staff. (2014, Agustus 13). Treatments and Drugs. Dipetik Juni 9, 2015, dari Mayo
Clinic: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-
cysts/basics/treatment/con-20019937
Siringo, D. (2012). Karakteristik Penderita Kista Ovarium yang Dirawat Inap di Rumah Sakit ST
Elizabeth Medan Tahun 2008 - 2012. Medan: USU.
Widayati, P. (2009). Produksi Kit Immunoradiometricassay (IRMA) CA-125 untuk Deteksi Dini
Kanker Ovarium. Jakarta: Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia
Graham, L. (2008). ACOG Releases Guidelines on Management. New York: American Family
Physician.