A. Idenitas pasien
Nama : Tn. D
Usia : 71 th
Diagnosa : HHD, Dekompensasio kordis kanan-kiri, CAP, PPOK stabil
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat dikaji klien mengleuh lemas.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat ini klien ini klien mendapat perawatan high care di ruang MIC. Sejak 1 hari
SMRS klien mengeluh muntah hitam seperti kopi. Muntah kurang lebih 10 kali. Ada
keluhan nyeri ulu hati sejak 5-6 bulan yang lalu yang dirasakan hilang timbul.
Keluhan nyeri timbul bila makan makanan yang pedas. Riwayat BAB hitam (+) 6
bulan SMRS. Karena keluhannya klien berobat ke RS di Lembang dan dirujuk ke
RSHS.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi maupun DM. Klien
memiliki riwayat orthopnea, memiliki riwayat edema tungkai, dan riwayat nokturia.
Riwayat perokok 2 bks/hari. Klien memiliki riwayat sakit kuning, memiliki riwayat
konsumsi alkohol saat usia 45 tahun tetapi jarang-jarang. Tidak ada riwayat konsumsi
jamu pegel linu, tidak ada riwayat konsumsi pil stelan. Klen memiliki riwayat
mengkonsumsi obat nyeri setelah lelah. Saat ini klien bekerja sebagai pekerja
bangunan dan sering mengkonsumsi rheumacyl ataupun berobat ke dokter.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita hipertensi, DM maupun sakit kuning.
5. Riwayat Psikososial Spiritual
Klien memiliki hubungan baik dengan keluarga maupun tetangganya. Klien merasa
senang karena kondisi sakitnya sudah menjadi lebih baik.
6. Riwayat ADL
Sebelum Sakit Sesudah Sakit
Makan
Saat sebelum sakit dan masuk rumah Hari pertama masuk rumah sakit klien
sakit klien biasa makan 2-3 kali dalam mendapatkan diet cair ensure lewat NGT
satu hari. Menu terdiri atas nasi, lauk, dan 6 x 250 kkal/hari. Hari ketiga klien sudah
sayur tapi kadang-kadang seadanya. mendapatkan diit bubur sumsum dan
makanan penyelang.
Minum
Sebelum masuk rumah sakit klien Saat dirawat klien mendpatkan asupan
mengatakan biasanya minum sampai 3 cairan infus RL 500 cc/24 jam di hari
liter dalam sehari dan biasa minum kopi pertama dan hari berikutnya 1000 cc/jam.
kurang lebih 4 gelas sehari Disamping itu, hari pertama klien
mendapatkan diit cair dan hari berikutnya
minum air putih kurang lebih 700 cc/24
jam
Tidur
Klien terbiasa tidur larut malam. Tidur Saat di rumah sakit klien mengatakan
sekitar jam 12 malam dan bangun bahwa pola tidurnya sama seperti saat
kembali saat pukul 3 atau 4 pagi. sebelum di rumah sakit.
BAK
Klien 4-5 kali dalam sehari. Klien juga Selama dirawat, klien terpasang kateter
sering buang air kecil dimalam hari. urin.
BAB
Klien biasa buang air besar 2 kali dalam Saat dirawat dirumah sakit klien buang
sehari. Konsistensi lembek dan beberap air besar 2 kali dalam sehari. Konsistensi
bulan ke belakang feses berwarna hitam lembek berwarna kuning dan berbau khas
seperti feses normal
C. Pemeriksaan Fisik
KU : Compos Mentis
RR : 28 x/menit
N : 109 x/menit
BP : 157/94 mmHg
T : 36,7 oC
Sistem Pernafasan
Inspeksi : gerak dan bentuk dada simetris, PCH (-), terpasang selang O2
Palpasi : Tidak teraba Benjolan pada dada
Auskultasi : Wheezing (-), Ronchi (-), suara paru vesikular kiri kanan
Perkusi : sonor
Sistem Kardiovaskular
Inspeksi : konjungtiva anemis (+), akral pucat (+), sianosis (-), ictus cordis
tampak di ICS VI, spoon nail (+), sianosis perifer (+), clubbing (-),
palmar eritema (-)
Palpasi : CRT > 2 “,
Auskultasi : S1 dan S2 normal, S3 dan S4 (-), murmur (-), gallop (-)
Perkusi : (-)
Sistem gastrointestinal
Inspeksi : abdomen cekung dan datar, Sklera Ikterik (+), NGT (+)
Palpasi : Lembut, Pembesaran Hepar (-), Distensi abdomen (-), NT epigastrium
(+)
Auskultasi : BU 8 x/menit
Perkusi : Resonan
Sistem Urinaria
Inspeksi : kateter (+)
Palpasi : Distensi Blast (-)
Auskultasi : (-)
Perkusi : (-)
Sistem Muskuloskeletal (tidak terkaji)
Inspeksi : deformitas (-)
Palpasi : kekuatan otot
SistemIntegumen
Inspeksi : pitting edema (-), turgor kulit menurun, warna kulit sama
Palpasi : Tidak terkaji
Sistem Endokrin
Inspeksi : (-)
Palpasi : Pembesaran Tiroid (-)
Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran, penglihatan, penghiduan, pengecapan, perabaan baik.
D. Pemeriksaan Diagnostik
Lab
Pemeriksaan Nilai Rujukan
Hb 12,6 13,5-17,5 g/dl
Ht 39 40-52 %
Leu 17.200 4400-11300
Trom 162.000 150000-450000
SGOT 47 < 50 U/L
SGPT 28 < 50 U/L
Gamma GT 108
Ureum 87 15-50 mg/dl
Kreatinin 0,5 0,7-1,2 mg/dl
GDS 155 < 140 mg/dl
Na 151 135-145
K 3,8 3,6-5,5
Ca (Bebas) 5,35 4,7-5,2
Mg 1,81 1,70-2,55
AGD
pH 7,45 7,35-7,45
pCO2 35,4
pO2 75,6
HCO3 24,3
BE 1,2
SaO2 95,5 %
E. Terapi Farmakologi
Jenis Terapi
Sukralfat 4 x 10 cc
Kalnex
Omperazole 2 x 40 mg
Captopril 3 3x 12,5 mg
Digoxin 0,25 mg
Cefotaxim 3 x 1 g
Eritromisin 4 x 500 mg
KSR 1 x 1200 mg
F. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Masalah
DO : Gangguan pertukaran
RR 28 x/menit gas
HR 109 x/menit
Akral pucat
P O2 75,6 mmHg
DS : -
DO : Penurunan curah
Hr 109 x/menit jantung
CRT > 2 detik
Akral pucat
RR 28 x/menit
DS :
Klien mengatakan bahwa
dirinya lemas
DO : Ketidakseimbangan
Riwayat muntah sejak 1 nutrisi kurang dari
SMRS kebutuhan
Konjungtiva anemis
Intake nutrisi ¼ porsi
BB 50 Kg, TB 166 cm
DS : -
DO : Intoleransi aktivitas
RR dan Hr meningkat
saat klienmelakukan
perubahan posisi
Akral pucat
P O2 75, 6 mmHg
DS :
Klien mengatakan
badannya lemas
J. Catatan Perkembangan
Dx Kep SOAP Paraf
Nyeri akut S : klien mengatakan nyerinya berkurang
berhubungan dengan
menjadi skala 7
terputusnya
kontinuitas jaringan O : klien tampak menahan nyeri
yang ditandai
A : masalah teratasi sebagian
dengan klien
mengeluh nyeri pada P : lanjutkan intervensi
dada kanan dengan
skala nyeri 10 dan
bertambah saat
menarik nafas dalam
Gangguan S:
pemenuhan ADL
O : klien tampak bedrest, keluarga klien
berhubungan dengan
immobilisasi yang memfasilitasi kebutuhan klien, klien
ditandai dengan
mampu melakkan latihan rentang gerak
klien bed rest,
pemenuhan ADL A : masalah teratasi sebagian
dibantu
P : lanjutkan intervensi