Anda di halaman 1dari 6

Cara Mudah

Kenali dan Cegah


Hipertensi

KKN-PK ANGKATAN 57 UNHAS

DESA BONTOKASSI, KECAMATAN GALESONG


SELATAN, KABUPATEN TAKALAR
Apakah hipertensi itu?

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah


tinggi, yakni kondisi di mana tekanan darah lebih
tinggi dari 140/90 mmHg (milimeter raksa).

Faktor risiko apa saja yang memicu terjadinya


hipertensi?

1. Umur
2. Ras
3. Faktor Keturunan
4. Kegemukan (Obesitas)
5. Kurang olahraga
6. Merokok
7. Pola makan tidak sehat
8. Stres
9. Penyakit kronis

Apa saja Gejala Hipertensi?

Hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri


apapun atau hanya mengalami gejala ringan.
Namun berikut gejala dari hipertensi yang parah:

 Sakit kepala parah


 Pusing
 Penglihatan buram
 Detak jantung tak teratur
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Penyebab hipertensi adalah…
 Kebanyakan makan maknan asin
 Efek samping beberapa obat
 Gangguan ginjal

Bagaimana upaya pencegahan hipertensi?

1. Berolahraga teratur
2. Kurangi konsumsi garam
3. Konsumsi makanan kaya potassium, seperti
ubi jalar, alpukat, pisang, yogurt, bayam,
dll
4. Hindari stress
5. Kurangi konsumsi kopi dan merokok
6. Kurangi berat badan yang berlebih
7. Periksa tekanan darah secara rutin
8. Istirahat yang cukup

Bagi anda yang telah menderita


hipertensi, pastikan untuk rajin
meminum obat dengan rutin.

Ayo Cegah Hipertensi Sebelum


Terlambat
Yuk, Kenali
Diabetes Lebih
Jauh!

KKN-PK ANGKATAN 57 UNHAS

DESA BONTOKASSI, KECAMATAN GALESONG


SELATAN, KABUPATEN TAKALAR
Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang
(kronis) yang ditandai dengan kadar gula darah
(glukosa) yang jauh di atas normal.

Faktor risiko terjadinya diabetes melitus (kencing


manis) adalah

a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah


 Jenis Kelamin
 Umur
 Ras
 Riwayat keluarga DM
b. Faktor risiko yang dapat diubah
 Merokok
 Dislipidemia
 Berat Badan berlebih
 Hipertensi
 Makanan yang tidak sehat

Gejala Diabetes Melitus yang harus diwaspadai


adalah:

1. Sering buang air kecil, terutama malam


hari
2. Cepat merasa lapar dan dahaga
3. Berat badan menurun, sebaliknya nafsu
makan bertambah
4. Cepat merasa lelah dan mengantuk
5. Mudah timbul bisul atau abses dengan
kesembuhan yang lama
6. Gatal-gatal, terutama pada kelamin bagian
luar
7. Kesemutan
8. Gairah sex menurun
9. Penglihatan kabur, ditandai dengan
seringnya berganti ukuran kacamata
10. Ibu yang melahirkan bayi lebih dari 4 kg

Komplikasi DM tipe 2, yaitu

1. Penyakit jantung dan pembuluh darah


2. Kerusakan saraf
3. Kerusakan pada organ kaki
4. Kerusakan mata
5. Kerusakan ginjal
6. Disfungsi seksual
7. Gangguan kulit
8. Keguguran dan
kelahiran mati

Upaya pencegahan DM tipe 2 yang dapat


dilakukan, yaitu utamanya kurangi mengonsumsi
makanan yang manis manis, rajin berolahraga,
mengonsumsi makanan yang sehat, dan istirahat
yang cukup, serta rajin mengontrol gula darah.

Bagi yang telah terdiagnosa sebagai pasien DM


tipe 2, maka diharapkan untuk selalu konsul ke
dokter dan mematuhi diet yang diberikan olehnya
serta rajin meminum obat yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai