50
1) Distribusi frekuensi responden/keluarga pasien menurut jenis kelamin.
Tabel 4.1
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Jenis Kelamin
Di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
51
Tabel 4.2
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Umur
di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
Umur Jumlah %
17-25 14 45,2
26-35 4 12,9
36-45 10 32,3
46> 3 9,7
Total 31 100,0
Sumber : Olahan data primer (2017)
52
Tabel 4.3
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Pekerjaan
di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
Pekerjaan Jumlah %
Petani 5 12,8
Pedagang 4 10,3
PNS 1 3,2
Lain-lain 21 67,7
Total 31 100,0
Sumber : Olahan data primer (2017)
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa dari 31 responden/keluarga pasien yang bekerja
sebagai petani sebanyak 5 responden/keluarga pasien (12,8%), 4 responden/keluarga
pasien (10,3%) merupakan pedagang, 1 responden/keluarga pasien (3,2%) PNS, dan
yang berprofesi selain ketiga profesi tadi sebanyak 21 responden/keluarga pasien
(67,7%). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Mubarak,
2007).
4) Distribusi frekuensi responden/keluarga pasien menurut Tingkat Pendidikan
Responden/keluarga pasien
Distribusi responden/keluarga pasien menurut Tingkat pendidikan di Ruang
Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Umum Aloei Saboe dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut.
53
Tabel 4.4
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Tingkat Pendidikan
di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
54
Tabel 4.5
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Pengetahuan
di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
Pengetahuan Jumlah %
Kurang 15 48,4
Cukup 9 29,0
Baik 7 22,6
Total 31 100,0
Sumber : Olahan data primer (2017)
Sikap Jumlah %
Kurang 13 41,9
Cukup 8 25,8
Baik 10 32,3
Total 31 100,0
Sumber : Olahan data primer (2017)
55
Pada tabel 4.6 terlihat bahwa sikap responden/keluarga pasien tentang Alat
Pelindung Diri dalam kategori kurang yakni 13 responden/keluarga pasien (41,9%),
dalam kategori cukup berjumlah 8 responden/keluarga pasien (25,8%), sedangkan
kategori baik sebanyak 10 responden/keluarga pasien (32,3%).
3. Perilaku
Berikut pengetahuan yang dimiliki responden/keluarga pasien di
Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Umum Aloei Saboe dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.7
Distribusi Responden/keluarga pasien Menurut Perilaku
di Ruang Isolasi G4 Tropik Rumah Sakit Aloei Saboe
Tahun 2017
Perilaku Jumlah %
Tidak Menggunakan 19 61,3
Menggunakan 12 38,7
Total 31 100,0
Sumber : Olahan data primer (2017)
Pada hasil tabulasi silang yang diperoleh pada tabel 4.8 memperlihatkan
bahwa dari 31 responden/keluarga pasien dengan pengetahuan kurang dan
menggunakan sebanyak 1 responden/keluarga pasien (6,7%) sedangkan yang tidak
menggunakan 14 responden/keluarga pasien (93,3%), responden/keluarga pasien
dengan pengetahuan cukup dan menggunakan 6 responden/keluarga pasien (66,7%)
sedangkan yang tidak menggunakan sebanyak 3 responden/keluarga pasien (33,3%),
dan responden/keluarga pasien dengan pengetahuan baik dan menggunakan 5
responden/keluarga pasien (71,4%) sebanyak sedangkan yang tidak menggunakan 2
responden/keluarga pasien (28,6%).
Hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Chi-square test
diperoleh hasil p.Value=0,002 lebih kecil daripada α=0,05, Maka Hipotesis nol (Ho)
ditolak. Artinya ada Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe.
2) Hubungan Sikap dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri di Ruang
Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe
57
Sikap keluarga pasien dengan perilaku penggunaan APD dapat dilihat
melalui tabulasi silang antara variabel dependen yaitu sikap dengan variabel
independen yaitu perilaku penggunaan APD di Ruang Isolasi G4 Tropik Rsud Aloei
Saboe dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut
Tabel 4.9
Hubungan Sikap Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
Di Ruang G4 Tropik Rsud Aloei Saboe
Tahun 2017
Pada hasil tabulasi silang yang diperoleh pada tabel 4.9 memperlihatkan
bahwa dari 31 responden/keluarga pasien dengan sikap kurang dan menggunakan
sebanyak 1 responden/keluarga pasien (7,7%) sedangkan yang tidak menggunakan 12
responden/keluarga pasien (92,3%), responden/keluarga pasien dengan sikap cukup
dan menggunakan sebanyak 3 responden/keluarga pasien (47,5%) sedangkan yang
tidak menggunakan 5 responden/keluarga pasien (62,5%), dan responden/keluarga
pasien dengan sikap baik dan menggunakan sebanyak 8 responden/keluarga pasien
(80,0%) sedangkan yang tidak menggunakan 2 responden/keluarga pasien (20,0%).
Hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Chi-square test
diperoleh hasil p.Value=0,002 lebih kecil daripada α=0,05, Maka Hipotesis nol (Ho)
ditolak. Artinya ada Hubungan Sikap dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe.
58
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengetahuan Keluarga pasien tentang Alat Pelindung Diri di Ruang
Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe
Tingkat pengetahuan responden/keluarga pasien tentang Alat Pelindung Diri
dalam kategori kurang yakni 15 responden/keluarga pasien (48,4%), dalam kategori
cukup berjumlah 9 responden/keluarga pasien (29,0%), sedangkan kategori baik
sebanyak 7 responden/keluarga pasien (22,6%).
4.2.2. Sikap Keluarga pasien tentang Alat Pelindung Diri di Ruang Isolasi G4
Tropik RSUD Aloei Saboe
Pada hasil tabulasi silang memperlihatkan bahwa dari 31 responden/keluarga
pasien dengan sikap kurang dan menggunakan sebanyak 1 responden/keluarga pasien
(7,7%) sedangkan yang tidak menggunakan 12 responden/keluarga pasien (92,3%),
responden/keluarga pasien dengan sikap cukup dan menggunakan sebanyak 3
responden/keluarga pasien (47,5%) sedangkan yang tidak menggunakan 5
responden/keluarga pasien (62,5%), dan responden/keluarga pasien dengan sikap baik
dan menggunakan sebanyak 8 responden/keluarga pasien (80,0%) sedangkan yang
tidak menggunakan 2 responden/keluarga pasien (20,0%).
4.2.3. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe
Pada hasil tabulasi silang memperlihatkan bahwa dari 31 responden/keluarga
pasien dengan pengetahuan kurang dan tidak menggunakan sebanyak 14
responden/keluarga pasien (93,3%) sedangkan yang menggunakan 1
responden/keluarga pasien (6,7%), responden/keluarga pasien dengan pengetahuan
cukup dan tidak menggunakan sebanyak 3 responden/keluarga pasien (33,3%)
sedangkan yang menggunakan 6 responden/keluarga pasien (66,7%), dan
responden/keluarga pasien dengan pengetahuan baik dan tidak menggunakan
sebanyak 2 responden/keluarga pasien (28,6%) sedangkan yang menggunakan 5
responden/keluarga pasien (71,4%).
59
Hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Chi-square test
diperoleh hasil p.Value=0,002 lebih kecil daripada α=0,05, Maka Hipotesis nol (Ho)
ditolak. Artinya ada Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan pendapat Sunaryo 2004 bahwa
pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku.
Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng. Hal ini sejalan
dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ilham Noviandry “Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan
ipondoh, Kota Tanggerang Tahun 2013” dimana hasil dari penelitian tersebut
menjelaskan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku
penggunaan APD. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kartika Rohmi Anawati
“Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
Diri di Rumah Sakit Umum daerah Ambarawa” juga menjelaskan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD. Namun hasil
penelitian oleh Ilham Noviandry dan Kartika Rohmi Anawati serta teori sunaryo 2004
tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Moch. Udin
Kurnia dimana tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan
APD dalam penelitiannya tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan
Perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada Mahasiswa Profesi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia”.
4.2.4. Hubungan Sikap dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri di
Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe
Pada hasil tabulasi silang memperlihatkan bahwa dari 31 responden/keluarga
pasien dengan sikap kurang dan tidak menggunakan sebanyak 12 responden/keluarga
pasien (92,3%) sedangkan yang menggunakan 1 responden/keluarga pasien (7,7%),
responden/keluarga pasien dengan sikap cukup dan tidak menggunakan sebanyak 5
60
responden/keluarga pasien (62,5%) sedangkan yang menggunakan 3
responden/keluarga pasien (47,5%), dan responden/keluarga pasien dengan sikap baik
dan tidak menggunakan sebanyak 2 responden/keluarga pasien (20,0%) sedangkan
yang menggunakan 8 responden/keluarga pasien (80,0%).
Hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Chi-square test
diperoleh hasil p.Value=0,002 lebih kecil daripada α=0,05, Maka Hipotesis nol (Ho)
ditolak. Artinya ada Hubungan Sikap dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei Saboe.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori yang dijelaskan Sunaryo 2004
bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku, didalam diri orang tersebut terjadi
suatu proses dan salah satunya adalah harus sesuai dengan sikap. Hal ini juga sejalan
dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ilham Noviandry tentang “Faktor-
faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Pada Industri Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong,
Kecamatan ipondoh, Kota Tanggerang Tahun 2013”, oleh Kartika Rohmi Anawati
“Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
Diri di Rumah Sakit Umum daerah Ambarawa”, dan oleh Moch. Udin Kurnia dalam
penelitiannya tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
penggunaan Alat Pelindung Diri pada Mahasiswa Profesi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia” bahwa ada hubungan antara sikap dengan
perilaku penggunaan APD.
61
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasakan penelitian yang dilakukan terhadap 31 responden/keluarga
pasien yang terdiri dari 17 reponden/keluarga pasien perempuan dan 14
responden/keluarga pasien laki-laki tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan
perilaku penggunaan alat pelindung diri pada keluarga pasien di ruang Isolasi G4
Tropik RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo dapat dibuat kesimpulan
bahwa :
1) Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan keluarga pasien tentang alat
pelindung diri (APD) di ruang G4 Tropic RSUD Prof. Dr. Aloei Saboedi
dapatkan tingkat pengetahuan responden/keluarga pasien tentang Alat
Pelindung Diri dalam kategori kurang yakni 15 responden/keluarga pasien
(48,4%), dalam kategori cukup berjumlah 9 responden/keluarga pasien
(29,0%), sedangkan kategori baik sebanyak 7 responden/keluarga pasien
(22,6%).
2) Dari hasil penelitian mengenai sikap keluarga pasien tentang alat pelindung diri
(APD) di ruang G4 Tropic RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe didapatkan bahwa
sikap responden/keluarga pasien tentang Alat Pelindung Diri dalam kategori
kurang yakni 13 responden/keluarga pasien (41,9%), dalam kategori cukup
berjumlah 8 responden/keluarga pasien (25,8%), sedangkan kategori baik
sebanyak 10 responden/keluarga pasien (32,3%).Mengidentifikasi
3) Dari hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dengan perilaku
penggunaan APD pada keluarga mien di mang G4 Tropic RSUD Prof. Dr.
Aloei Saboe. didapatkan bahwa dari 31 responden/keluarga pasien dengan
pengetahuan kurang dan tidak menggunakan sebanyak 14 responden/keluarga
pasien (93,3%) sedangkan yang menggunakan 1 responden/keluarga pasien
(6,7%), responden/keluarga pasien dengan pengetahuan cukup dan tidak
62
menggunakan sebanyak 3 responden/keluarga pasien (33,3%) sedangkan yang
menggunakan 6 responden/keluarga pasien (66,7%), dan responden/keluarga
pasien dengan pengetahuan baik dan tidak menggunakan sebanyak 2
responden/keluarga pasien (28,6%) sedangkan yang menggunakan 5
responden/keluarga pasien (71,4%). Hasil uji yang telah dilakukan dengan
menggunakan Chi-square test diperoleh hasil p.Value=0,002 lebih kecil
daripada α=0,05. Artinya ada Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku
Penggunaan Alat Pelindung Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik RSUD Aloei
Saboe.
4) Dari hasil penelitian mengenai hubungan sikap dengan perilaku penggunaan APD
pada keluarga pasien di ruang G4 Tropic RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
didapatkan bahwa dari 31 responden/keluarga pasien dengan sikap kurang dan
tidak menggunakan sebanyak 12 responden/keluarga pasien (92,3%)
sedangkan yang menggunakan 1 responden/keluarga pasien (7,7%),
responden/keluarga pasien dengan sikap cukup dan tidak menggunakan
sebanyak 5 responden/keluarga pasien (62,5%) sedangkan yang menggunakan
3 responden/keluarga pasien (47,5%), dan responden/keluarga pasien dengan
sikap baik dan tidak menggunakan sebanyak 2 responden/keluarga pasien
(20,0%) sedangkan yang menggunakan 8 responden/keluarga pasien (80,0%).
Hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Chi-square test diperoleh
hasil p.Value=0,002 lebih kecil daripada α=0,05, Artinya ada Hubungan Sikap
dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri di Ruang Isolasi G4 Tropik
RSUD Aloei Saboe.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa
saran-saran sebagai berikut :
1) Bagi Rumah Sakit diharapkan dapat lebih meningkatkan respon dalam menangani
masalah ketidaktahuan maupun ketidakpatuhan dalam menggunakan alat
63
pelindung diri. Seperti, memperbanyak sosialisasi ke pengunjung ataupun
keluarga pasien dan lebih mempertegas aturan mengenail keharusan bagi
keluarga pasien untuk menggunakan APD.
2) Bagi pengunjung rumah sakit/keluarga pasien kiranya dapat mematuhi aturan
yang diterapkan rumah sakit salah satunya dalam hal penggunaan APD
Karena hal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan pasien dan
mencegah tertularnya penyakit dari pengunjung ke pasien ataupun sebaliknya.
3) Direkomendasikan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan APD pada
keluarga pasien dengan variable yang berbeda Karena masih banyak masalah
terkait dengan APD yang perlu dikaji dan diperdalam.
64