luas tanah seluas 6.583,5 m2 dan luas bangunan seluas 1.829,5 m2, yang terletak di
SDN Pohkecik terdiri dari 12 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah , 1 ruang guru ,
48
49
terakhir.
responden (86,5%)
Mojokerto.
Tabel 4.7 Tabulasi silang pola makan dengan status gizi anak usia
sekolah pada tanggal 28 februari 2019 di SDN Pohkecik
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
Status gizi
Sangat
Pola Makan
Kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas Total
F % F % F % F % F % F %
Positif 1 0.5 0 0 97 50.5% 6 3.1 2 1 106 55.2
Negatif 4 2.1 12 6.3 32 16.7 26 13.5 12 6.3 86 44.8
Total 5 2.6 12 6.3 129 67.2 32 16.7 14 7.3 192 100
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar yang
melakukan pola makan baik dengan status gizi nya normal sebanyak 97
responden (50,5%).
52
diterima artinya ada hubungan pola makan dengan status gizi anak usia
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pola Makan Anak Usia Sekolah di SDN Pohkecik Kecamatan Dlanggu
Kabupaten Mojokerto
memiliki pola makan baik sebanyak 106 responden (55,2%). Keadaan ini
keadaan gizi secara langsung. Tentu saja hal ini dapat dimengerti karena
baik kuantitas dan kualitas makanan serta minuman yang dikonsumsi akan
yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola makan baik dapat dilakukan dengan
53
dikonsumsi. Pola makan dapat dikatakan baik jika asupan makanan sesuai
pola makan baik dengan cara membiasakan sarapan pagi dirumah, makan
tiga kali sehari, dan anak juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan
setiap hari.
orang kelas menengah ke bawah atau orang miskin di desa tidak sanggup
membeli makanan jadi, daging, buah, dan sayuran yang mahal. Pendapatan
hari. Anak yang memiliki latar belakang status ekonomi tinggi uang
4.3.2 Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN Pohkecik Kecamatan Dlanggu
Kabupaten Mojokerto.
memiliki status gizi normal sebanyak 129 responden (67,2%). Keadaan ini
makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh
(Sulistyoningsih, 2011).
yang seimbang maka status gizi akan normal, sebaliknya jika kebutuhan
tubuh tidak terpenuhi dengan asupan yang tidak seimbang maka status gizi
akan menjadi status gizi kurang atau lebih. Status gizi kurang dapat
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh anak sehingga kebutuhan zat
gizi anak menjadi kurang atau tidak tercukupi, sedangkan status gizi lebih
55
kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Status gizi lebih juga dapat
status gizi normal sebanyak 111 responden (57,8%). Penyakit infeksi dan
asupan gizi dalam tubuh menjadi tidak optimal. Selain itu, jika anak
demam sehingga nafsu makan menurun. Jika asupan makanan anak tidak
terpenuhi karena hilangnya nafsu makan yang dialami tubuh tidak akan
mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan. Apabila hal itu dibiarkan akan
mempengaruhi status gizi anak, yaitu status gizi anak akan menjadi kurang
sedangkan laki-laki cenderung lebih banyak memiliki jaringan otot. Hal ini
Perempuan membutuhkan zat besi 2 kali lebih besar dari kebutuhan zat
setiap bulan memerlukan asupan zat besi yang cukup untuk mencegah
mengalami gizi lebih karena masa otot yang dimiliki perempuan tidaklah
lebih besar dari laki-laki sehingga dalam melakukan aktivitas yang banyak
mengeluarkan energi adalah laki-laki. Hal itu dapat terjadi karena dalam
4.3.3 Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN
the Social Scinces) versi 22.0,diperoleh hasil p value (0,003) < α (0,05) ,
penelitian pada tebel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yang memiliki pola makan positif (baik) yang memiliki status gizi normal
97 responden (50,5%)
pemilihan bahan makanan yang tepat akan melahirkan status gizi yang
kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan
zat gizi. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan
gizi salah akibat kurang makan dan berat badan yang kurang merupakan
hal yang banyak terjadi di berbagai daerah atau negara miskin. Sebaliknya,
58
baru yang semakin lama semakin meluas. Keadaan ini terutama dialami
43 Kota Pekanbaru pada kategori baik, dan memiliki status gizi mayoritas
bergizi dan tepat waktu maka kemungkinan anak akan mendapatkan status
gizi normal, sebaliknya jika asupan makanan yang dikonsumsi anak tidak
bergizi dan tidak teratur maka kemungkinan anak akan mengalami status
gizi salah atau bisa disebut dengan status gizi lebih atau kurang. Pola
memiliki pola makan baik tetapi status gizinya gemuk padahal seharusnya
59
pola makan baik mendapatkan status gizi baik. Sebagian besar anak yang
memiliki pola makan baik tetapi status gizinya gemuk adalah anak yang
perempuan yang menerapkan pola makan baik tetapi memiliki status gizi
Anak tersebut cenderung suka melakukan aktivitas fisik yang tidak banyak
mengeluarkan tenaga seperti main game, melukis, dan membaca buku. Hal
sebagian dari asupan makanan yang masuk kedalam tubuh akan diubah
menjadi energi untuk tubuh dalam melakukan aktivitas. Jika anak tidak
tetap ada didalam tubuh tidak dapat diproses menjadi sumber energi.
Asupan gizi akan menumpuk didalam tubuh dan menyebabkan status gizi
melakukan pola makan baik memiliki status gizi sangat kurus, dapat
dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi). Anak yang melakukan pola makan
negatif tetapi status gizinya normal. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
sebagian besar yang melakukan kebiasaan pola makan buruk adalah laki-
pizza, burger dan mie instan. Laki-laki yang memiliki kebiasaan pola
makan buruk tidak akan mengalami status gizi lebih karena saat
seperti bermain sepak bola dan bermain bola voli. Sehingga pada laki-laki
jarang ditemukan penumpukan zat gizi yang dapat menyebabkan gizi lebih
karena sumber gizi yang masuk dalam tubuh laki-laki akan diubah menjadi
sumber energi.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Kabupaten Mojokerto sebagian besar adalah pola makan baik, dan status gizi
nya sebagian besar normal. Ada hubungan pola makan dengan status gizi
0,05 berarti p value < α, maka H0 ditolak, jika pola makan anak baik maka
status gizi anak akan normal, sebaliknya jika pola makan anak buruk makan
5.2 Saran
pola makan sehat baik dirumah atau disekolah untuk mendapatkan status
gizi yang seimbang, karena sebagian besar siswa memiliki pola makan
baik sehingga status gizi normal. Diharapkan untuk yang pola makan nya
dengan demikian status gizi mereka pun dapat berubah yang mulanya
61
62
higenis dan sehat saat di sekolah. Sehingga siswa dengan penuh kesadaran
dapat membiasakan diri melakukan pola makan yang baik setiap saat.
terutama status gizi anak usia sekolah. Peneliti berikutnya juga diharapkan
yang diberikan oleh pihak sekolah sehingga penelitian ini dapat selesai