Anda di halaman 1dari 36

47

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Saat ini Pemerintahan

Daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah

Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai daerah otonom bertanggung jawab untuk

melaksanakan pelayanan yang tidak terkait dengan pelayanan dasar. Salah satunya

adalah pelayanan perpustakaan dan kearsipan.

Untuk memenuhi tugas tersebut, pemerintah Kabupaten Sidenreng

Rappang memberikan fungsi pelayanan terkait perrpustakaan dan kearsipan pada

Organisasi Perangkat Daerah yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kabupaten Sidenreng Rappang yang beralamatkan di Jalan Harapan Baru

Kompleks SKPD Blok B Nomor 10 Kabupaten Sidenreng Rappang. Dalam


48

menjalankan fungsinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merumuskan visi dan

misi sebagai berikut :

1. Visi dan Misi

Dalam rangka turut berpartisipasi melaksanakan pembangunan di masa

yang akan datang dan guna memberikan motivasi kepada seluruh aparat di

dalamnya untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam, menciptakan kondisi

yang lebih kondusif, sehingga menumbuhkan komitmen seluruh lapisan

dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan memiliki visi yang telah disepakati bersama

untuk menjadi pedoman berdasarkan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidenreng Rappang tahun 2019-

2024 yaitu : “Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan di bidang

pelayanan perpustakaan dan kearsipan yang efektif dan efisien”.

Dalam menjalankan visinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kabupaten Sidenreng Rappang mempunyai misi antara lain:

1. Melayani penataan dan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Meningkatkan pembinaan kearsipan di seluruh Organisasi Perangkat

Daerah (OPD).

3. Meningkatkan pengetahuan SDM petugas arsip dan perpustakaan serta

pelaporan pelaksanaan kegiatan.


49

4. Meningkatkan pelayanan pengguna perpustakaan Kabupaten Sidenreng

Rappang yang profesional

5. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai.

5.1.2. Deskripsi Responden

Responden adalah seluruh pegawai di dinas perpustakaan dan kearsipan

kabupaten sidenreng rappang sebanyak 36 orang. Adapun untuk menguraikan

karakteristik responden, disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5.1. Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (freq) Persentase


(%)
Laki-laki 16 44.44
Jenis kelamin Perempuan 20 55.55
20-30 tahun 14 38.88
31-40 tahun 4 11.11
Umur 41-50 tahun 10 27.77
> 50 tahun 8 22.22
SMA/SMK 6 16.66
Sarjana (S1) 28 69.44
Pendidikan Magister (S2) 2 5.55
< 1 tahun 0 0
1-5 tahun 5 13.88
>5 – 10 tahun 10 27.77
Masa Kerja >10-20 tahun 14 38.88
>20-30 tahun 3 8.33
>30 tahun 4 11.11
Sumber: olah data primer, 2022.

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin, dimana pegawai yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang

atau 44,44% (persen) dan perempuan sebesar 20 orang atau 55,55% (persen), dan
50

jumlah responden berdasarkan umur. Dimana pegawai yang berumur 20-30 tahun

sebanyak 14 orang atau 38,88% (persen), selanjutnya pegawai yang berumur >30-

40 tahun sebanyak 4 orang atau 11,11% (persen), pegawai yang berumur >40-50

tahun sebanyak 10 orang atau 27,77% (persen), dan pegawai yang berumur >50

tahun ke atas sebanyak 8 orang atau 22,22% (persen). Dan untuk responden

berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang berpendidikan SMA/SMK

sebanyak 6 orang atau 16,66% (persen), yang berpendidikan S1 sebanyak 28

orang atau 69,44% (persen) dan yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang atau

5,55% (persen), Dan responden berdasarkan masa kerja. Dimana pegawai yang

masa kerja 1- 5 tahun sebanyak 10 orang atau 27,77% (persen), masa kerja

6-10 sebanyak 14 orang atau 38,88%, dan masa kerja >10 sebanyak 13

orang atau 22,22%.

5.1.3. Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari promosi dan kreativitas sebagai

variabel bebas (independent). Pemanfaatan perpustakaan daerah sebagai variabel

antara (intervening), dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat (dependent).

Adapun analisis persepsi responden terhadap variabel tersebut sebagai berikut :

1. Promosi

Data variabel Promosi diperoleh dari hasil kuisioner yang telah disebar,

secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2. Hasil Persepsi Responden Terhadap Variabel Promosi (X1)


51

Sumber: olah data primer, 2022.

Penilaian responden terhadap variabel promosi pada tabel 4.4

dipersepsikan bagus dan positif terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai

Promosi, terlihat nilai mean total promosi sebesar 3,97, yang masuk pada

kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Pada indikator Pada indikator brosur (X1.1) mayoritas jawaban

responden adalah sangat setuju dengan nilai sebesar 36,1%, yang nilai meannya

sebesar 3,97 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada indikator

website (X1.2) mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar

41,6%, yang nilai meannya sebesar 4,00 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40

- 4,20). Dan indikator media sosial (X1.3) mayoritas jawaban responden

adalah setuju dengan nilai sebesar 47,2%, yang nilai meannya sebesar 3,83 dan

masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada indikator Seminar Perpustakaan

(X1.4) mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar 58,3%,

yang nilai meannya sebesar 3,88 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 -

4,20).Pada indikator seminar (X1.5) mayoritas jawaban responden adalah setuju


52

dengan nilai sebesar 38,8%, yang nilai meannya sebesar 3,97 dan masuk

kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa indikator yang paling berpengaruh pada variabel promosi adalah indikator

(X1.2) dimana indikator ini nilai meannya sebesar 4,00, kemudian indikator

(X1.1) dan indikator (X1.5) kedua indikator ini nilai meannya sebesar 3,97 dan

masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20), kemudian indikator (X1.4) nilai

meannya sebesar 3,88 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Kemudian

indikator (X1.3) indikator ini nilai meannya sebesar 3,83 dan masuk kategori

tinggi (antara 3,40 - 4,20).

2. Kreativitas

Data variabel Kreativitas diperoleh dari hasil kuisioner yang telah disebar,

secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3. Hasil Persepsi Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X2)


53

Berdasarkan penilaian responden terhadap variabel kreativitas kerja pada

tabel 4.6 dipersepsikan bagus dan positif terhadap pertanyaan-pertanyaan

mengenai kreativitas terlihat nilai mean total kreativitas kerja sebesar 3,79, yang

masuk pada kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Pada indikator Pekerja keras (X2.1) mayoritas jawaban responden adalah

setuju dengan nilai sebesar 66,6%, yang nilai meannya sebesar 3,83 dan masuk

kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada berfikir fleksibel indikator (X2.2)

mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar 36,1%, yang nilai

meannya sebesar 3,86 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada

indikator keaslian (X2.3)mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai

sebesar 47,2%, yang nilai meannya sebesar 3,58 dan masuk kategori tinggi (antara

3,40 - 4,20). Pada indikator menerima ide (X2.4) mayoritas jawaban responden

adalah setuju dengan nilai sebesar 58,3%, yang nilai meannya sebesar 3,91 dan

masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa indikator yang paling berpengaruh pada variabel Kreativitas adalah

indikator (X2.4) indikator ini nilai meannya sebesar 3,91 dan masuk kategori

tinggi (antara 3,40 - 4,20). Kemudian indikator (X2.2) indikator ini nilai meannya

sebesar 3,86 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Kemudian Indikator

(X2.1), dimana indikator nilai meannya sebesar 3,83 dan masuk kategori tinggi

(antara 3,40 - 4,20). Kemudian indikator (X2.3), dimana indikator nilai meannya

sebesar 3,58 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).


54

3. Pemanfaatan Perpustakaan Daerah

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel pemanfaatan

Perpustakaan Daerah didasarkan pada jawaban responden atas pertanyaan-

pertanyaan seperti yang terdapat pada jawaban kuesioner yang disebarkan kepada

responden. Variasi jawaban responden untuk variabel pemanfaatan Perpustakaan

Daerah dapat dilihat pada tabel 5.4. berikut :

Tabel 5.4. Hasil Persepsi Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan

Perpustakaan Daerah (Y1)

Penilaian responden terhadap variabel pemanfaatan perpustakaan daerah

pada tabel 5.4 dipersepsikan bagus dan positif terhadap pertanyaan- pertanyaan

mengenai pemanfaatan perpustakaan daerah, terlihat nilai mean total

pemanfaatan perpustakaan daerah sebesar 3,82 yang masuk pada kategor tinggi

(antara 3,40 - 4,20).

Pada indikator motivasi individu (Y1.1) mayoritas jawaban responden


55

adalah setuju dengan nilai sebesar 55,5%, yang nilai meannya sebesar 4.00 dan

masuk kategori sangat tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada indikator dilayani dengan

baik (Y1.2) mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar

63,8%, yang nilai meannya sebesar 3,86 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 -

4,20). Pada indikator koleksi yang dimiliki (Y1.3) mayoritas jawaban responden

adalah setuju dengan nilai sebesar 61,1%, yang nilai meannya sebesar 3,86 dan

masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada indikator fasilitas (Y1.4)

mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar 61,1%, yang

nilai meannya sebesar 3,66 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada

indikator tata tertib (Y1.5) mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan

nilai sebesar 25,00%, yang nilai meannya sebesar 3,72 dan masuk kategori

tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa indikator yang paling berpengaruh pada variabel pemanfaatan

perpustakaan daerah adalah pada indikator (Y1.1) dimana indikator ini nilai

meannya sebesar 4.0 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20), indikator

(Y1.2 dan (Y1.3) dimana ketiga indikator ini nilai meannya sebesar 3,86 dan

masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20), indikator (Y1.5) dimana indikator ini

nilai meannya sebesar 3,72 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20),

indikator (Y1.4) dimana indikator ini nilai meannya sebesar 3,66 dan masuk

kategori tinggi (antara 4,01 – 5,00).


56

4. Kinerja

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel kinerja didasarkan

pada jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang terdapat pada

jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variasi jawaban

responden untuk variabel dapat dilihat pada tabel 5.5. sebagai berikut:

Tabel 5.5. Hasil Persepsi Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y2)

Penilaian responden terhadap variabel kinerja pada tabel 5.5.

dipersepsikan bagus dan positif terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai

Kinerja, terlihat nilai mean total kinerja sebesar 3,77, yang masuk pada kategori

sangat tinggi (antara 3,40 - 4,20).

Pada indikator kuantitas kerja (Y2.1) jawaban responden adalah setuju

dengan nilai sebesar 75,0%, yang nilai meannya sebesar 3,80 dan masuk kategori

tinggi (antara 3,40 - 4,20). Pada indikator kualitas (Y2.2) mayoritas jawaban

responden adalah setuju dengan nilai sebesar 61.1%, yang nilai meannya sebesar
57

3,75 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). pada indikator pemanfaatan

waktu (Y2.3) mayoritas jawaban responden adalah setuju dengan nilai sebesar

44.4%, yang nilai meannya sebesar 3.80 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 -

4,20). Pada indikator kualitas SDM (Y2.4) mayoritas jawaban responden adalah

setuju dengan nilai sebesar 77.7%, yang nilai meannya sebesar 3.75 dan masuk

kategori tinggi (antara 4,01 – 5,00).

Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa indikator yang paling berpengaruh pada variabel Kinerjaa dalah indikator

(Y2.1) dan (Y2.3) dimana indikator ini nilai meannya sebesar 3,80 dan masuk

kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20). kemudian indikator (Y2.2) dan (Y2.4) nilai

meannya sebesar 3,75 dan masuk kategori tinggi (antara 3,40 - 4,20).

5.1.4. Uji Instrumen data

Uji instrument data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

validitas dan reliabilitas yang didistribusikan kepada 36 pegawai di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang yang selanjutnya

dianalisa, kemudian dari hasil analisa tersebut dipergunakan sebagai bahan acuan

dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut menggunakan alat analisis yaitu

smart PLS 3.0.

Alat analisis Smart PLS 3.0 digunakan karena dapat diterapkan pada

semua skala, cukup banyak jalur dianalisis dan dijalankan sekaligus, tidak

memerlukan normalitas data atau terdistribusi secara normal serta ukuran sampel

yang tidak harus besar namun direkomendasikan lima kali jumlah indikator.
58

a. Evaluasi Outer Model

Mengevaluasi model outer menggunakan 4 kriteria pengujian yaitu :

1. Convergent Validity

Convergent Validity yaitu indikator dianggap reliabel apabila nilai

korelasi >0,70. Faktor loadings pada penelitian ini semua variabel

indikatornya sudah memiliki nilai >0,70. Hal ini berarti indikator dapat

dianggap realiabel. Untuk menguji Convergent Validity digunakan nilai

outer loading.

Berikut adalah nilai outer loading dari masing-masing indikator pada

variabel penelitian :

Tabel 5.6. Outer Loadings

Variabel Indikator Outer Loadings

Promosi X1.1 0.882

X1.2 0.902

X1.3 0.948

XI.4 0.912

X1.5 0.878

Kreativitas X2.1 0.815

X2.2 0.824

X2.3 0.749

X2.4 0.915

X2.5 0.808
59

Variabel Indikator Outer Loadings

Pemanfaatan Y1.1 0.796

Perpustakaan Y1.2 0.904

Y1.3 0.927

YI.4 0.881

Y1.5 0.876

Kinerja Y2.1 0.906

Pegawai Y2.2 0.876

Y2.3 0.833

Y2.4 0.878

Berdasarkan data tabel di atas, diketahui bahwa masing-masing variabel

penelitian memiliki outer loading sebesar >0,7.

2. Discriminant Validity

Discriminant Validity yaitu variabel dikatakan valid apabila

Average Variance Extracted (AVE) dari masing-masing variabel nilainya

>0,50. Nilai AVE dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7. Average Variance Extracted (AVE)


60

Contstruct Reliability Average Variance Keterangan


and Validity Extracted (AVE)
Promosi 0.764 Valid

Kreativitas 0.679
Valid
Pemanfaatan 0.771
Valid
Perpustakaan
Kinerja Pegawai 0.819 Valid

Sumber : Data diolah Smart PLS 3.0.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai AVE seluruh

variabel >0,5. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel telah memiliki

discriminant validity yang baik.

3. Composite Reliability

Composite Reliability yaitu variabel dikatakan reliable apabila

nilai composite reliability dari masing-masing variabel >0.7. Berikut ini adalah

hasil dari composite reliability dari masing-masing variabel;

Tabel 5.8. Composite Reliability

Contstruct Reliability Composite Reliability Keterangan


and Validity
Promosi 0.928 Valid
Kreativitas 0.913 Valid
Pemanfaatan 0.944
Valid
Perpustakaan
Kinerja Pegawai 0.958 Valid

Sumber : data diolah Smart PLS 3.0.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Composite

Reliability seluruh variabel >0,7. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel

tersebut reliabel.
61

3. Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha

yaitu variabel dikatakan reliable apabila nilai Cronbach’s Alpha

dari masing-masing variabel > 0.7. Berikut ini adalah hasil dari Cronbach’s

Alpha dari masing-masing variabel;

Tabel 5.9. Cronbach’s Alpha

Contstruct Reliability Cronbach’s Alpha Keterangan


and Validity
Promosi 0.896 Valid
Kreativitas 0.881 Valid
Pemanfaatan 0.925
Valid
Perpustakaan
Kinerja Pegawai 0.944 Valid

Sumber : data diolah Smart PLS 3.0.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

seluruh variabel >0,7. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel tersebut

memiliki tingkat reabilitas yang tinggi.

b. Evaluasi Inner Model

Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji path coefficient dan

uji goodness of fit dan uji hipotesis.

1. Uji Path Coefficient

Evaluasi Path Coefficient digunakan untuk menunjukkan seberapa

kuat efek atau pengaruh variabel independent kepada variabel dependen.

Berdasarkan skema inner model yang ditampilkan di atas, dapat dijelaskan

bahwa path coefficient terbesar ditunjukkan dari pengaruh Kreativitas


62

terhadap Pemanfaatan Perpustakaan sebesar 0.645 kemudian pengaruh

Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai sebesar 0.513 kemudian pengaruh

Pemanfaatn Perpustakaan terhadap Kinerja Pegawai sebesar 0.281

kemudian pengaruh Promosi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan sebesar

0.258 kemudian pengaruh Promosi terhadap Kinerja Pegawai sebesar 0.224.

Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan variabel dalam model ini memiliki

path coefficient dengan angka positif.

2. Uji Normalitas (goodness of fit)

Penilaian normalitas diketahui dari nilai Q Square. Berdasarkan

pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh nilai R-Square sebagai

berikut :

Tabel 5.10. R -Square

R R
Square Adjusted
Kinerja Pegawai 0.961 0.957
Pemanfaatan 0.765
0.750
Perpustakaan
Sumber : data diolah Smart PLS 3.0.

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa besar pengaruh

Promosi dan Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar 0.961

atau 96.1 % sedangkan besar pengaruh Promosi dan Kreativitas terhadap

Pemanfaatan Perpustakaan adalah sebesar 0.765 atau 76.5 %.

Untuk mengetahui nilai Q Square digunakan rumus sebagai

berikut:
63

Q Square = 1- (1-R12) (1-R22)

= 1- (1- 0,961) (1-0.765)

= 1- (0.039)(0.235)

= 1-0.009

= 0.991

Berdasarkan hasil perhitungan Q Square diperoleh hasil sebesar

0.991. hal ini menunjukkan keragaman dari data penelitian yang dapat

dijelaskan oleh model penelitian sebesar 99 %, sedangkan sisanya 1 %

dijelaskan oleh faktor lain yang berada diluar penelitian ini. Dengan

demikian dari hasil tersebut, maka model penelitian ini dapat dinyatakan

telah memiliki goodnes of fit yang baik.

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan olah data yang dilakukan hasilnya dapat digunakan

untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini. Uji hipotesis pada penelitian

ini dilakukan dengan melihat t statistics dan P values. Hipotesis ini dapat

dinyatakan diterima apabila P Value < 0,05. Pada penelitian ini ada

pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung karena terdapat variabel

independen, variabel dependen dan variabel mediasi.

a) Pengujian Pengaruh Langsung

Pengujian ini mengajukan sebanyak 7 hipotesis. Pengujian

hipotesis menggunakan teknik analisis bootstrapping dimana apabila nilai t

statistik > 1,993 maka pengaruhnya adalah signifikan. Selanjutnya melalui


64

hasil nilai P Value yang diperoleh apabila nilainya pada setiap variabel

<0.05 maka hipotesis ditolak. Sedangkan pengaruh positif atau negative

dapat dilihat melalui Original Sample. Adapun ringkasan pengujian

pengaruh langsung sebagai berikut :

Tabel 5.11. Hasil Pengujian Pengaruh Langsung

Original T P Keterangan
Sample Statistics Values
Kreativitas 0.684 6.604 0.000 Positif

Kinerja Pegawai (H1) Signifikan

Kreativitas 0.661 2.463 0.014 Positif

Pemanfaatan Signifikan
Perpustakaan (H2)
Pemanfaatan 0.270 4.125 0.000 Positif
Perpustakaan
Signifikan

Kinerja Pegawai (H3)

Promosi 0.306 2.795 0.005 Positif

Signifikan
Kinerja Pegawai (H4)

Promosi 0.228 0.883 0.377 Positif

Tidak
Pemanfaatan
Perpustakaan (H5) Signifikan

Sumber : Data diolah Smart PLS 3.0

Berdasarkan tabel 5.11. dapat diketahui bahwa nilai t statistik dari pengaruh

langsung Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai (H1) lebih besar dari t table

(1,993) yaitu sebesar 6.604 dengan pengaruh sebesar 0.684 dan P Value
65

<0.05 yaitu sebesar 0.000 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari

Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai adalah positif dan signifikan, maka

Hipotesa 1 (H1) diterima.

Nilai t statistik dari pengaruh Kreativitas terhadap Pemanfaatan

Perpustakaan (H2) lebih besar dari t table (1.993) yaitu sebesar 2.463

dengan pengaruh sebesar 0.661 dan P Value >0.005 yaitu sebesar 0.014

sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kreativitas terhadap

Pemanfaatan Perpustakaan adalah positif dan signifikan, maka Hipotesa 2

(H2) diterima.

Nilai t statistik dari pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap

Kinerja Pegawai (H3) lebih besar dari t table (1.993) yaitu sebesar 4.125

dengan pengaruh sebesar 0.270 dan P Value <0.005 yaitu sebesar 0.000

sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Pemanfaatn Perpustakaan

terhadap Kinerja Pegawai (H3) adalah positif dan signifikan, maka

Hipotesa 3 (H3) diterima.

Nilai t statistik dari pengaruh Promosi terhadap Kinerja Pegawai

(H4) lebih besar dari t table (1.993) yaitu sebesar 2.583 dengan pengaruh

sebesar 0.245 dan P Value >0.005 yaitu sebesar 0.010 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Promosi terhadap Kinerja Pegawai (H4) adalah positif

dan signifikan, maka Hipotesa 4 (H4) diterima.

Nilai t statistik dari pengaruh Promosi terhadap Pemanfaatn

Perpustakaan (H5) lebih kecil dari t table (1.993) yaitu sebesar 0.883 dengan

pengaruh sebesar 0.228 dan P Value >0.005 yaitu sebesar 0.377 sehingga
66

dapat disimpulkan bahwa Promosi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan

(H5) adalah positif tapi tidak signifikan, maka Hipotesa 5 (H5) ditolak.

b. Pengujian Pengaruh Tidak Langsung

Pengujian pengaruh tidak langsung dilakukan untuk mengetahui

pengaruh tidak langsung dari variabel Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai

melalui Pemanfaatan Perpustakaan (H6) dan pengaruh tidak langsung

Promosi terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan Perpustakaan (H7).

Hasil analisis pengujian pengaruh tidak langsung penelitian ini

pada Hipotesa 6 (H6) dan Hipotesa 7 (H7) dapat dilihat melalui tabel

indirect effects menggunakan teknik bootstrappinh sebagai berikut :

Tabel 5.12. Hasil Pengujian Pengaruh Tidak Langsung

Original T P Keterangan
Sample Statistics Values
Promosi Positif

Kinerja Pegawai 0.061 0.826 0.409 tidak

melalui Pemanfaatan Signifikan

Perpustakaan (H6)

Kreativitas Positif

Kinerja Pegawai 0.178 1.929 0.054 tidak


melalui Pemanfaatan
Perpustakaan (H7) Signifikan

Sumber : data diolah Smart PLS 3.0

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui nilai t statistik pengaruh Promosi

terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan Perpustakaan (H6) lebih

kecil dari t tabel (1.993) yaitu sebesar 0.826 dengan besar pengaruh 0.061
67

dan P Value > 0.05 sebesar 0.409 sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengaruh Promosi terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan

Perpustakaan adalah positif tapi tidak signifikan sehingga Hipotesa 6 (H6)

ditolak.

Nilai t statistik pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai

melalui Pemanfaatan Perpustakaan (H7) lebih kecil dari t tabel (1.993) yaitu

sebesar 1.929 dengan besar pengaruh 0.178 dan P Value > 0.05 sebesar

0.054 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kreativitas terhadap

Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan Perpustakaan adalah positif tapi tidak

signifikan sehingga Hipotesa 7 (H7) ditolak.

5.2. Pembahasan

Hasil dari penelitian ini berdasarkan pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut :

1. Pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai pada dinas perpustakaan dan

Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang (H1)

Dari hasil pengujian hipotesis H1 menunjukkan bahwa Kreativitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik Kreativitas yang dimiliki oleh pegawai

maka akan meningkatkan kinerja pegawai.

Kreativitas kerja sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kunjungan

masyarakat di perpustakaan daerah sebagai wadah dalam mencari informasi

ilmu pengetahuan dan memiliki peran sangat penting dalam upaya

memperluas wawasan serta menambah pengetahuan. Secara teoritis sebagian


68

besar masyarakat kita telah mengetahui akan hal tersebut, meskipun dalam

prakteknya masih sedikit yang benar-benar memperlakukan perpustakaan

sebagai gudang ilmu pengetahuan dan informasi. Dalam hal ini peran

pustakawan juga sangat dibutuhkan untuk memberdayakan perpustakaan

sehingga timbul minat baca.

Tuntutan kreativitas kerja saat ini sudah menjadi hal yang sangat

mendasar pada setiap organisasi didaerah agar bisa bertahan dalam

persaingan di era globalisasi. Dan kreativitas kerja pegawai tidak hanya

dibutuhkan pada instansi swasta, akan tetapi instansi pemerintah pun

membutuhkannya. Pegawai yang bertugas dalam memberikan pelayanan

harus senantiasa ,meningkatkan kreativitasnya.

Hasil penelitian Sen Wu et al. (2012) yang menyatakan bahwa

kreativitas bersifat personal atau individu dapat meningkatkan kinerja

tugasnya dan kinerja kelompok. Dan hasil penelitian Sintaasih et al. (2013)

yang menyatakan bahwa kreativitas para karyawan memberikan dampak

dalam menyelesaikan pekerjaan dan memperbaiki cara-cara penyelesaian

pekerjaan sehingga pekerjaan lebih berarti bagi perusahaan. Begitupun juga

hasil penelitian Lee dan Tan (2012) dan Salleh dan Rahman (2014) juga

memperoleh hasil yang sama ketika melakukan penelitian dengan variabel-

variabel tersebut.

2. Pengaruh Kreativitas terhadap Pemanfaatan Perpustakaan pada dinas

perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang (H2)


69

Dari hasil pengujian hipotesis H2 menunjukkan bahwa Kreativitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pemanfaatan Perpustakaan. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin baik Kreativitas yang dimiliki oleh pegawai

maka akan meningkatkan Pemanfaatan Perpustakaan Daerah.

Oleh karena pegawai diharapkan untuk senantiasa meningkatkan

kreativitasnya agar pemanfaatan perpustakaan daerah oleh masyarakat akan

semakin baik. Dan kreativitas pegawai sangat tergantung bagaimana kualitas

SDM yang dimiliki untuk mampu menjadikan perpustakaan daerah disenangi

dan menjadi objek utama masyarakat untuk menggali ilmu dan informasi dan

sumber daya manusia juga menjadi tumpuan suatu organisasi. Kreativitas

kerja merupakan kompetensi individu yang sangat dibutuhkan organisasi apa

pun (Sudarmanto, 2009). Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan

dalam menciptakan ide-ide baru dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup

perusahaan atau organisasi (Robbins dan Judge, 2008) dan Poornima, 2011).

Ide-ide baru yang dihasilkannya berkaitan dengan proses atau mekanisme

kerja untuk menghasilkan suatu produk atau layanan organisasi. Kreativitas

tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari

sesuatu yang ada sebelumnya (Sintaasih et al., 2013).

Pemanfaatan perpustakaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana

sarana dan prasarana yang tersedia dan kreativitas pegawai untuk mengelolah

dengan baik agar para pengunjung dapat nyaman dalam memanfaatakan

fasilitas yang tersedia, Dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang telah banyak melakukan perubahan, baik dengan cara menghadirkan


70

koleksi baru, memberikan kenyamanan tempat, maupun memberikan

fasilitas-fasilitas yang

dibutuhkan pengguna, akan tetapi tidak sedikit juga pengguna yang masih

enggan memanfaatkan perpustakaan dikarenakan mereka kurang mengenal

perpustakaan atau pun mereka yang masih menganggap perpustakaan adalah

tempat yang kurang menyenangkan oleh karena itu perlunya dibangun suatu

kemitraan dengan para pengguna dalam hal ini lembaga pendidikan,

masyarakat dan lembaga non formal dalam pemanfaatan perpustakaan.

Menurut Purwono, (2010) Perpustakaan daerah adalah salah satu satuan

organisasi pada lingkungan perpustakaan Nasional RI yang berada didaerah.

Dan merupakan salah satu jenis perpustakaan yang

penyelenggaraannya dibawah tanggung jawab pemerintah daerah dan

pembentukannya berdasarakan peraturan daerah dimana salah satu fungsinya

adalah fungsinya adalah tempat atau wadah belajar, dan juga sebagai jasa

referensi dan informasi, penelitian dan referensi bagi masyarakat sebagai

pengguna (Sudarsana, 2010). Dan Menurut Undang-undang N0.43 Tahun

2007 Pasal 22 menyatakan bahwa perpustakaan umum diselenggarakan oleh

pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan

desa serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat yang koleksinya

mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan menfasilitasi

terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

Oleh karena itu perpustakaan daerah amat penting bagi kehidupan

kultural dan kecerdasan bangsa karena perpustakaan umum merupakan satu-


71

satunya pranata kepustakawanan yang dapat diraih mayarakat umum maka

dari itu menurut (Purwono, 2010) dan perpustakaan daerah mempunyai empat

tujuan utama sebagai berikut;

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi

masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya

sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat

sekitarnya.

4. Bertindak sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi mayarakat sekitarnya.

Karena pentinnya keberdaan perpustakaan daerah bagi masyarakat

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya maka seyogianya

pegawai perpustakaan yang ada di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten

untuk senantiasa meningkatkan kretaivitasnya dalam pengelolaan agar para

pengguna akan merasa puas ketika melakukan kunjungan ke perpustakaan

daerah.

3. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Kinerja Pegawai pada dinas

perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang (H3)

Dari hasil pengujian hipotesis 3 (H3) menunjukkan bahwa

Pemanfaatan Perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kunjungan

masyarakat ke Perpustakaan Daerah akan meningkatkan Kinerja Pegawai.


72

Sebaliknya, jika kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Daerah rendah maka

Kinerja Pegawai akan turun.

Pemanfaatan perpustakaan daerah merupakan hal yang mutlak

harus dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai wadah yang menyediakan

berbagai fasilitas dalam rangka dalam rangka meningkatkan kualitas sumber

daa manusia, dan perpustakaan juga sebagai fasilitator, mediator dan juga

sebagai motivator, oleh karena itu perpustakaan daerah sebagai agen

perubahan pembangunan dan kebudayaan dapat memberikan bimbingan

kepada masyarakat yang melakukan kunjungan dengan melengkapi berbagai

fasilitas atau koleksi bahan perpustakaan agar para pengunjung merasa

senang pada saat melakukan kunjungan dan merasa tidak kecewa atas

pelayanan maupun ketersedian sarana prasarana. Perpustakaan adalah sarana

umum yang menyediakan sumber bacaan bagi masyarakat. Kata “umum”

berarti merujuk pada semua orang, tidak ada pengecualian, karena

meningkatkan minat baca semua orang merupakan tujuan utama

perpustakaan. Keberadaan dan pentingnya perpustakaan sudah diakui

dikalangan masyarakat secara luas. Perpustakaan merupakan salah satu sarana

pelestari bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai

sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka

mencerdaskan pembangunan nasional.

Perpustakaan merupakan salah satu dimensi dalam sistem

pendidikan yang selama ini ini kiranya kurang mendapat perhatian yang

semestinya, mengingat perannya yang sangat strategis dalam menunjang


73

upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perpustakaan

kadang diperankan dalam posisi marginal dibanding aspek pendidikan

lainnya. Perpustakaan kadang dikelola secara kurang profesional dengan

SDM, sarana prasarana, bahan pustaka, bahkan dana yang serba terbatas.

Hal ini tentu tidak akan membawa pada terwujudnya visi dan misi

penyelenggaraan perpustakaan. Salah satu tugas yang harus diemban oleh

perpustakaan adalah meningkatkan minat baca masyarakat yang secara

jangka panjang diharapkan dapat mendorong dan mempercepat terwujudnya

budaya baca pada masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut maka kondisi

“serba kurang” pada perpustakaan ini perlu diatasi kalau tidak ingin peran

perpustakaan menjadi semakin terpinggirkan dan tidak mendapat perhatian

dari masyarakat atau pengguna perpustakaan.

4. Pengaruh Promosi terhadap Kinerja Pegawai pada dinas perpustakaan dan

Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang (H4)

Dari hasil pengujian hipotesis (H4) menunjukkan bahwa Promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin sering Promosi perpustakaan dilakukan akan

meningkatkan Kinerja Pegawai. Sebaliknya, jika Promosi Perpustakaan

Daerah rendah maka Kinerja Pegawai akan turun.

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran

informasi antara organisasi dan masyarakat dengan tujuan utama memberikan

informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan. Hasil

dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya


74

perpustakaan sebagai sumber informasi sampai tindakan untuk memanfaatkan

layanan yang ada di perpustakaan.

Untuk mencerdaskan masyarakat maka perpustakaan daerah merupakan pusat

ilmu pengetahuan dan informasi untuk masyarakat. Oleh karena itu

kedudukan perpustakaan tidak bisa diabaikan sebagai salah satu unsur

pendukung informasi didaerah. Karena peran perpustakaan daerah sendiri

berhubungan langsung dengan pegawai sebagai pengelolahnya. Oleh karena

itu, perkembangan perpustakaan juga tidak bisa lepas bagaimana pegawai

untuk senantiasa berkinerja baik dalam hal pelayanan dan pengelolaannya

Keragaman dan kemutakhiran koleksi yang dimiliki oleh sebuah

perpustakaan daerah tidak akan ada gunanya jika tidak dimanfaatkan secara

maksimal. Untuk itu diperlukan suatu upaya senantiasa meningkatkan kinerja

pegawai agar para pengunjung yang berkunjung ke perpustakaan dan

memanfaatkan koleksi secara maksimal.

Pada umumnya perpustakaan daerah belum banyak masyarakat mengetahui

manfaatnya. Oleh karena itu salah satu cara agar perpustakaan dapat dikenal

dan dimanfatkan oleh masyarakat adalah dengan mengadakan kegiatan

promosi. Promosi adalah upaya yang paling praktis yang dapat dilakukan

untuk kegiatan meningkatkan minat kunjung diperpustakaan.

Dengan adanya promosi, kegiatan perpustakaan akan mudah

diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa mengenal perpustakaan,

dan menarik minat kunjung masyarakat untuk mengetahui koleksi yang


75

dimiliki, mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada, serta manfaat yang bisa

diperoleh masyarakat pemustaka.

Dengan demikian diharapkan masyarakat tertarik untuk

mengunjungi dan memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan dengan

optimal. Promosi perpustakaan sendiri dikatakan berhasil jika pengunjung

yang berkunjung cukup banyak dan selalu ada peningkatan.

Promosi juga dilaksanakan oleh Perpustakaan Umum Daerah

Kabupaten Sidenreng Rappang melalui media cetak. Diharapkan dengan

kegiatan promosi tersebut mampu meningkatkan minat kunjung dan

memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengunjung maupun calon

pengunjung sehingga ke depannya diharapkan mampu menarik minat. Upaya

meningkatkan minat kunjung diperpustakaan adalah upaya memfasilitasi dan

mempromosikan kegiatan membaca (HS, Lasa 2009).

Hasil penelitian Rizki Apriliana pengaruh promosi perpustakaan

melalui kegiatan Gemar Membaca di SMA Negeri 3 Semarang (variabel

independen/x) terhadap pemanfaatan perpustakaan (variabel dependen/y )

sebesar 76%, sedangkan sisanya 24% dipengaruhi faktor lain yang tidak

diteliti dan sebagian besar responden menyatakan bahwa promosi

perpustakaanmelalui kegiatan Gemar membaca mempunyai pengaruh positif

terhadap siswa untuk lebih mengenal perpustakaan sehingga dapat

meningkatkan pemanfaatan perpustakaan.

5. Pengaruh Promosi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan pada dinas

perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang (H5)


76

Dari hasil pengujian hipotesis (H5) menunjukkan bahwa Promosi

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pemanfaatan Perpustakaan

Hal ini berarti bahwa promosi perpustakaan ikut serta

meningkatkan Pemanfaatan perpustakaan tapi tidak dapat digeneralisasi pada

populasi yang lain tetapi hanya pada penelitian ini, sehingga tidak dapat

disimpulkan bahwa Promosi Perpustakaan akan meningkatkan Pemanfaatan

Perpustakaan Daerah.

Pepustakaan termasuk instansi pelayanan publik yang harus

dikelolah oleh tenaga profesional yang kreatif guna memberikan layanan

yang berkualitas kepada lembaga pendidikan dan masyarakat agar dapat

memenuhi harapan, karena tingkat kemmapuan masyarakat atau lembaga

pendididkan utnuk mencari infomasi sangat tergantung pada bagaimana

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang

merlaksanakan promosi. Dan menurut Sulistyo-Basuki (1993), promosi

perpustakaan adalah pelayanan mengenalkan seluruh aktivitas yang ada di

perpustakaan agar diketahui oleh khalayak umum. Sedangkan pendapatan

dari Badollahi Mustafa (2010) mengemukakan bahwa rendahnya tingkat

penggunaan perpustakaan merupakan hasil atau disebabkan kombinasi

masalah-masalah kompleks, antara lain misalnya masalah ekonomi,

kebudayaan, sosiologi. Diantara faktor-faktor tersebut yang sangat

menentukan sesungguhnya adalah faktor sosial psikologis Ppncapaian tujuan

organisasi dalam hal peningkatan kinerja diperlukan penyiap an sumber daya

manusia yang unggul, berkualitas, mampu berprestasi dan kompeten, karena


77

disadari bahwa keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya

sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya.

Penyiapan kualitas sumber daya manusia tersebut, dalam hal ini

sumber daya pegawai sangat penting untuk diperhatikan karena perannya

sebagai motor penggerak organisasi dan dapat memberikan pengaruh

signifikan bagi keberhasilan pencapaian tujuan organisasi secara efektif. Oleh

sebab itu promosi untuk memperkenalkan perpustakaan perlu dilakukan

supaya seluruh aktifitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat

diketahui, dipahami dan dimanfaatkan oleh pengguna penelitian tentang

promosi telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, seperti penelitian

yang dilakukan oleh Nurdin (2013) terhadap minat kunjung pemustaka di

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun

2013 yang hasilnya menunjukkan bahwa promosi perpustakaan dengan minat

kunjung pemustaka terdapat hubungan yang positif dimana promosi

perpustakaan dapat meningkatkan minat kunjung pemustaka sedangkan

media promosi yang paling efektif digunakan untuk promosi perpustakaan

menurut pemustaka adalah media elektronik. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan oleh Suhartina (2014) tentang promosi perpustakaan di

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Makassar di mana kegiatan promosi

yang dilakukan yaitu; membagikan buku profil perpustakaan kepada

mahasiswa baru, literasi informasi dan orientasi perpustakaan da’i, pameran

buku ketika ada koleksi terbaru, bedah buku, melalui group akun facebook.

Dengan demikian walaupun telah ada penelitian yang serupa


78

dengan penelitian yang penulis lakukan namun mengingat metode yang

digunakan berbeda serta tempat penelitian juga berbeda maka penulis tertarik

melalukan penelitian tentang promosi perpustakaan.

6. Pengaruh Promosi terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan

Perpustakaan pada dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng

Rappang (H6)

Dari hasil pengujian hipotesis (H6) menunjukkan bahwa Pengaruh

Promosi terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan Perpustakaan

berpengaruh positif dan tapi tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Perpustakaan daerah sebagai pusat ilmu pengetahuan dan informasi untuk

masyarakat memiliki peran dalam mewujudkan tujuan mencerdaskan

masyarakat. Artinya kedudukan perpustakaan tidak bisa diabaikan sebagai

salah

satu unsur pendukung informasi didaerah. Peran perpustakaan daerah sendiri

berhubungan langsung dengan kreativitas kerja pegawainya. Oleh karena itu,

perkembangan perpustakaan juga tidak bisa lepas dari banyak tidaknya

pegawai

yang kreatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan koleksi bahan pustakanya.

Keragaman dan kemutakhiran koleksi yang dimiliki oleh sebuah

perpustakaan daerah sangat tergantung bagaimana kreativitas pegawainya

agar

para pengunjung dan calon pengunjung dapat memanfaatkan secara

maksimal.
79

Untuk itu diperlukan suatu upaya mengajak masyarakat untuk berkunjung ke

perpustakaan dan memanfaatkan koleksi secara maksimal. Upaya tersebut

sering dinamakan dengan promosi perpustakaan.

Pada umumnya masyarakat belum banyak mengetahui jasa yang

diberikan perpustakaan serta manfaatnya. Oleh karena itu, perpustakaan perlu

diketahui dan dikenal oleh masyarakat secara luas. Salah satu cara agar

perpustakaan dapat dikenal dan dimanfatkan oleh masyarakat adalah dengan

mengadakan kegiatan promosi. Promosi adalah upaya yang paling praktis

yang dapat dilakukan untuk kegiatan meningkatkan minat kunjung

diperpustakaan.

Dengan adanya promosi, kegiatan perpustakaan akan mudah

diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat bisa mengenal perpustakaan,

dan menarik minat kunjung masyarakat untuk mengetahui koleksi yang

dimiliki, mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada, serta manfaat yang bisa

diperoleh

masyarakat pemustaka. Dengan demikian diharapkan masyarakat tertarik

untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan

dengan optimal.

Indikator keberhasilan promosi perpustakaan daerah apabila

masyarakat banyak yang akan berkunjung ataua cukup banyak dan selalu ada

peningkatan.

Promosi juga dilaksanakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang.
80

Promosi yang dilakukan melalui media cetak, seminar,perpustakaan keliling

dan kemitraan. Diharapkan dengan kegiatan promosi tersebut mampu

meningkatkan minat kunjung dan memberikan informasi yang bermanfaat

bagi para masyarakat sehingga ke depannya diharapkan mampu menarik

minat kunjung masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Upaya

meningkatkan minat kunjung diperpustakaan adalah upaya memfasilitasi dan

mempromosikan kegiatan membaca (HS, Lasa 2009).

Perpustakaan identitk dari suatu budaya dari suatu bangsa.

Khususnya yang berkenaan dengan budaya literasi, budaya baca, budaya

tulis, dokumentasi, dan informasi. Perpustakaan merupakan sebuah sumber

informasi yang di dalamnya terdapat berbagai jenis koleksi yang dapat

dimanfaatkan oleh penggunanya. Dan fungsi perpustakaan salah satunya

adalah tempat untuk menambah ilmu pengetahuan, mencari informasi dan

juga sarana hiburan. Hal itu dapat terwujud manakala perpustakaan mampu

melayani dengan sumber informasi yang memadai. Dan masyarakat mampu

atau mau memahami, menghayati, dan memaknai pentingnya informasi

dalam kesehariannya. Untuk mencapai fungsi tujuan tersebut perlu adanya

suatu tindakan.

Dalam pengembangan perpustakaan melalui promosi perpustakaan

kepada masyarakat. Dengan mempromosikan perpustakaan kepada

masyarakat, maka perpustakaan akan berjalan seperti apa yang diinginkan

oleh instansi tersebut.


81

Dalam proses melakukan promosi perlu adanya pgewai yang

mempunyai kreativitas kerja yang baik dan mampu menjalankan tugas

kepustakawanannya, tetapi juga harus memiliki social skill.

7. Pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan

Perpustakaan pada dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng

Rappang (H7)

Dari hasil pengujian hipotesis (H7) menunjukkan bahwa Pengaruh

Kreativitas terhadap Kinerja Pegawai melalui Pemanfaatan Perpustakaan

berpengaruh positif dan tapi tidak signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Berdasarkan hal tersebut maka kreativitas pegawai sangat

menentukan dalam peningkatan kunjungan masyarakat dalam memanfaatkan

perpustakaan daerah karena dengan kreativitas yang dimiliki maka dapat

mengembangkan ide ide positif bagaimana masyarakat dapat tertarik untuk

dapat memanfaatakan perpustakaan sebagaii wadah dalam mencari ilmu

pengetahuan, informasi, sekaligus hiburan bahkan dapat membantu para

pelajar, mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai koleksi buku yang tersedia

untuk mengerjakan tugas secara gratis. Dan dengan kretaiivitas kerja pegawai

yang tinggi maka perpustkaan daerah dapat lebih meningkat peserta yang

berkunjung dan ini akan lebih mendorong pegawai dalam peningkatan

kinerjanya.

Perpustakaan Daerah mempunyai peran sangat strategis dalam

meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar sepanjang

hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang


82

beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab

dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, serta merupakan

wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan apa yang

telah diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu peran Pemerintah Daerah sangat besar terhadap

perkembangan perpustakaan umum di daerahnya, selain adanya dukungan

yang kuat dari masyarakatnya. Hal inilah kiranya yang dapat mendorong

perlunya pemikiran oleh masyarakat dan Pemerintah untuk dikembangkan,

agar perpustakaan daerah dapat berkembang berdasarkan ketetentuan Standar

Nasional Perpustakaan, yang pada akhirnya Perpustakaan Daerah sebagai

wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk pengembangan potensi

masyarakat serta pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai