Internal dan Independensi Audit Internal terhadap Kualitas Audit Internal, data
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. BUMN merupakan alat untuk
Perusahaan perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
59
60
sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan.
Perusahaan umum
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
Perusahaan jawatan
modal yang berasal dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-
satunya perjan yang dimiliki oleh BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan
melalui APBN. Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus perjan karena
a) PT Pindad
(sumber: www.pindad.com)
61
b) PT Pos Indonesia
Misi:
pemegang saham
(sumber: www.posindonesia.co.id)
misinya adalah:
dalam negeri.
(Sumber: inti.co.id)
berikut:
deskriptif data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1
Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuens
Jenis Kelamin %
i
Pria 38 73
Wanita 16 27
Total 52 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
63
Berdasarkan jenis kelamin seperti disajikan pada tabel 4.1 dapat diketahui
bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin pria yaitu
berjumlah 38 orang atau sebesar 73% dan responden yang berjenis kelamin
wanita hanya berjumlah 16 orang atau sebesar 27% dari total responden.
Tabel 4.2
Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Frekuens
Usia %
i
20 - 25 Tahun 10 19
26-30 Tahun 17 32
> 30 Tahun 25 49
Total 52 100
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan usia seperti tampak pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa
paling banyak responden berusia lebih dari 30 tahun, yaitu berjumlah 25 orang
atau sebesar 49%, kemudian disusul responden yang berusia antara 26 - 30 tahun,
yaitu berjumlah 17 orang atau sebesar 32%, sedangkan untuk responden yang
berusia antara 20 – 25 tahun berjumlah 10 orang atau sebesar 19% dari total
responden.
Tabel 4.3
Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
Frekuens
Pendidikan %
i
Diploma 9 17
S1 38 73
S2 5 10
S3 0 0
Lain-lain 0 20
Total 52 100
Sumber : Data primer diolah, 2016
atau 17%, S1 sebanyak 38 orang atau 73%, dan S2 sebanyak 5 orang atau 10%.
Maka dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan sarjana, tingkat S1.
Tabel 4.4
Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi %
1 - 5 Tahun 10 17
6 - 10 Tahun 32 61
11 - 15 Tahun 5 9
> 15 Tahun 5 9
65
Total 52 100
Sumber : Data primer diolah, 2016
dapat diketahui bahwa paling banyak responden sudah bekerja di perusahaan 1-5
tahun, yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 17%, kemudian responden yang
atau sebanyak 9% dan responden yang sudah bekerja di perusahaan lebih dari 15
Tabel 4.5
Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Menjabat
Lama
Frekuensi %
Menjabat
1 - 5 Tahun 15 28
6 - 10 Tahun 27 51
11 - 15 Tahun 5 9
> 15 Tahun 5 9
Total 52 100
Sumber : Data primer diolah, 2016
dapat diketahui bahwa responden yang menjabat selama 1-5 tahun sebanyak 15
orang atau sebesar 28%, responden yang menjabat selama 6 – 10 tahun sebanyak
27 orang atau sebesar 51%, responden yang menjabat selama 11-15 dan lebih dari
66
total responden.
Indenpendensi Audit Internal dan Kualitas Audit. Dalam penelitian ini, penulis
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, dimana setiap pernyataan
Tabel 4.6
Instrumen Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
(Sekaran, 2011:33)
Gambar 4.1
Garis Kontinum
Tabel 4.7
Gambaran Mengenai Profesionalisme Audit Internal
Rata-
No Pernyataan SS S CS TS STS Total Ket.
Rata
Saya menggunakan segenap
pengetahuan, kemampuan dan Sangat
1 27 18 7 0 0 228 4.38
pengalaman saya dalam Tinggi
melaksanakan proses audit.
Saya akan tetap teguh pada profesi
sebagai auditor onternal meskipun
Sangat
2 saya mendapatkan tawaran 26 23 3 0 0 231 4.44
Tinggi
pekerjaan lain dengan imbalan yang
lebih besar.
Saya mau bekerja diatas batas
normal untuk membantu perusahaan Sangat
3 24 20 7 1 0 223 4.28
dimana saya bekerja agar saya Tinggi
sukses.
68
pernyataan dengan rata-rata skor dari ke 13 item sebesar 4,30. Rata-tara skor
69
Kemudian skor tertinggi dicapai dengan skor 231 dengan pernyataan yaitu “Saya
akan tetap teguh pada profesi sebagai auditor onternal meskipun saya
mendapatkan tawaran pekerjaan lain dengan imbalan yang lebih besar” dengan
rata-rata 4.44. Sedangkan skor terendah dicapai dengan skor 215 dengan
berdasarkan fakta yang saya temui dalam proses audit.” dengan rata-rata 4.13.
Tabel 4.8
Gambaran Mengenai Indenpendensi Audit Internal
Rata
No Pernyataan SS S CS TS STS Total - Ket.
Rata
Pada penyusunan program audit,
tidak ada campur tangan pihak
lain dalam menentukan, Sangat
14 27 20 5 0 0 230 4.42
mengeliminasi atau Tinggi
memodifikasi bagian-bagian
tertentu yang diperiksa.
Penyusunan prosedur audit yang
Sangat
15 dipilih tidak dipengaruhi pihak 26 21 5 0 0 229 4.40 Tinggi
lain.
Penyusunan program audit bebas
dari usaha-usaha pihak lain Sangat
16 26 23 3 0 0 231 4.44
untuk menentukan subjek Tinggi
pemeriksaan.
17 Dalam pemeriksaan langsung, 22 24 5 1 0 223 4.28 Sangat
auditor dapat bebas mengakses Tinggi
informasi yang berhubungan
dengan kegiatan, kewajiban-
kewajiban, dan sumber-sumber
70
bisnis auditee.
Manajemen perusahaan yang
diaudit dapat bekerja sama Sangat
18 21 22 9 0 0 220 4.23
secara aktif selama proses Tinggi
pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan, bebas dari
manajerial maupun pihak lain
19 12 23 11 0 0 215 4.13 Tinggi
untuk membatasi segala kegiatan
pemeriksaan.
Pada pemeriksaan, bebas dari
Sangat
20 kepentingan pribadi yang dapat 27 20 5 0 0 230 4.42 Tinggi
menghambat verifikasi audit.
Pelaporan bebas dari
kepentingan pihak lain untuk Sangat
21 26 21 5 0 0 229 4.40
memodifikasi pengaruh fakta- Tinggi
fakta yang dilaporkan.
Dalam pelaporan audit, bebas
dari tekanan untuk tidak Sangat
22 27 18 7 0 0 228 4.38
melaporkan hal-hal signifikan Tinggi
dalam laporan audit.
Menghindari praktik yang dapat
Sangat
23 menghilangkan kejadian yang 21 23 8 0 0 221 4.25 Tinggi
penting dalam laporan formal.
Dalam pelaporan tidak ada usaha
pihak lain yang dapat
Sangat
24 mempengaruhi pertimbangan 24 23 5 0 0 227 4.36 Tinggi
pemeriksaan terhadap isi laporan
pemeriksaan.
Sangat
Akumulasi Jawaban Responden 2483 4.34 Tinggi
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah, 2016
pernyataan dengan rata-rata skor dari ke 11 item sebesar 4.34. Rata-tara skor
skor tertinggi dicapai dengan skor 231 dengan pernyataan yaitu “Penyusunan
program audit bebas dari usaha-usaha pihak lain untuk menentukan subjek
71
pemeriksaan” dengan rata-rata 4.44. Sedangkan skor terendah dicapai dengan skor
215 dengan pernyataan yaitu “Dalam pemeriksaan, bebas dari manajerial maupun
pihak lain untuk membatasi segala kegiatan pemeriksaan” dengan rata-rata 4,15.
Tabel 4.9
Gambaran Mengenai Kualitas Audit
Rata-
No Pernyataan SS S CS TS STS Total Ket.
Rata
Auditor pemeriksa
Sangat
25 melaksanakan pemeriksaan 21 22 9 0 0 220 4.23 Tinggi
berdasarkan standar audit SPAI.
Auditor pemeriksa dalam
Sangat
26 melaksanakan pemeriksaan 21 23 8 0 0 221 4.25 Tinggi
berdasarkan kode etik SPAI.
Auditor pemeriksa
melaksanakan pemeriksaan
Sangat
27 menggunakan standar auditing 24 23 5 0 0 227 4.36 Tinggi
yang berlaku umum di
Indonesia.
Dalam melaksanakan
pemeriksaan, auditor
merencanakan materialitas atas Sangat
28 30 16 6 0 0 232 4.46
laporan keuangan berdasarkan Tinggi
standar auditing yang berlaku
umum di Indonesia.
Auditor pemeriksa
melaksanakan pemeriksaan yang
Sangat
29 didasarkan pada program 29 19 4 0 0 233 4.48 Tinggi
pemeriksaan dan prosedur audit
yang jelas dan sistematis.
Auditor pemeriksa dalam
merencanakan audit selalu
Sangat
30 menetapkan sasaran, ruang 21 23 8 0 0 221 4.25 Tinggi
lingkup dan metodologi
pemeriksaan.
72
Auditor pemeriksa
Sangat
31 mendokumentasikan rencana 23 22 6 1 0 223 4.28 Tinggi
setiap penugasan audit.
Auditor mengkomunikasikan
informasi yang berkaitan dengan
Sangat
32 perencanaan, pelaksanaan, dan 27 20 5 0 0 230 4.42 Tinggi
pelaporan pemeriksaan kepada
auditee.
Auditor pemeriksa terlebih
dahulu mempelajari dan
memahami risiko pengendalian
33 18 23 11 0 0 215 4.13 Tinggi
dan sistem pengendalian intern
perusahaan sebelum melakukan
kegiatan pemeriksaan.
Auditor menggunakan
pertimbangan profesional untuk
Sangat
34 mendeteksi adanya 26 23 3 0 0 231 4.44 Tinggi
ketidakpatuhan terhadap
perundang-undangan.
Auditor menggunakan
pertimbangan profesional untuk Sangat
35 22 24 5 1 0 223 4.28
mendeteksi kemungkinan Tinggi
terjadinya kecurangan (fraud).
Auditor telah menggunakan
kemahiran profesional dan
skeptisme profesional yang Sangat
36 26 21 5 0 0 229 4.40
selalu mempertanyakan dan Tinggi
mengevaluasi secara kritis
terhadap bukti audit.
Auditor mengungkapkan semua
hal yang material atau signifikan
Sangat
37 yang diketahuinya dalam bentuk 23 22 6 1 0 223 4.28 Tinggi
temuan selama proses
pemeriksaan dilakukan.
Auditor mengkomunikasikan
temuan dan rekomendasi audit
Sangat
38 agar ditindak lanjuti auditee 24 23 5 0 0 227 4.36 Tinggi
dalam pertanggungjawaban
keuangan perusahaan.
Auditor melaksanakan
pembahasan konsep temuan
audit dengan pejabat entitas yang Sangat
39 26 21 5 0 0 229 4.40
berwenang dan kegiatan tersebut Tinggi
telah didokumentasikan dalam
KKP.
40 Auditor memantau tindak lanjut 27 18 7 0 0 228 4.38 Sangat
73
audit yang diukur dengan menggunakan 16 item pernyataan dengan rata-rata skor
dari ke 16 item sebesar 4.48. Rata-tara skor tersebut menunjukan bahwa penilaian
kategori sangat tinggi. Kemudian skor tertinggi dicapai dengan skor 233 dengan
pada program pemeriksaan dan prosedur audit yang jelas dan sistematis” dengan
rata-rata 4.48. Sedangkan skor terendah dicapai dengan skor 215 dengan
Sebelum dianalisis, data hasil kuesioner terlebih dahulu diuji validitas dan
diterapkan dalam kuisioner dapat mengukur variabel yang telah ada. Pengujian
validitas ini dilakukan dengan mengkorelasi skor jawaban responden dari setiap
tabel maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid. Berdasarkan uji validitas
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel X1
(Profesionalisme Audit Internal)
menunjukan bahwa nilai korelasi tiap item pertanyaan dengan total skor yang
diperoleh lebih besar dari 0,273 sehingga dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan yang digunakan adalah valid dan dapat dijadikan sebagai alat ukur.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel X2
(Indenpendensi Audit Internal)
No
Variabel rhitung rtabel Kesimpulan
Item
14 .824 0,273 Valid
15 .854 0,273 Valid
menunjukan bahwa nilai korelasi tiap item pertanyaan dengan total skor yang
diperoleh lebih besar dari 0,273 sehingga dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan yang digunakan adalah valid dan dapat dijadikan sebagai alat ukur.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Kualitas Audit)
No
Variabel rhitung rtabel Kesimpulan
Item
25 .768 0,273 Valid
menunjukan bahwa nilai korelasi tiap item pertanyaan dengan total skor yang
diperoleh lebih besar dari 0,273 sehingga dapat disimpulkan bahwa item
pernyataan yang digunakan adalah valid dan dapat dijadikan sebagai alat ukur.
pengukuran telah konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih dari gejala yang
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Profesionalisme Audit Internal
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items
.949 .949 13
Sumber: Data primer diolah, 2016
78
digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0,60
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Indenpendensi Audit Internal
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items
.944 .945 11
Sumber: Data primer diolah, 2016
digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0,60
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Audit
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items
.949 .950 16
digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0,60
a. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 atau 5% maka
Tabel 4.16
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PAI IAI KA
N 52 52 52
Normal Parameters ,b a
Mean 4.2679 4.313 4.3413
3
Std. Deviation .56695 .5373 .51427
4
Most Extreme Differences Absolute .120 .146 .131
Positive .105 .124 .131
Negative -.120 -.146 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .864 1.056 .946
Asymp. Sig. (2-tailed) .445 .215 .332
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
atau nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 5%. hal ini menunjukan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas atas data dalam
variabel bebas yang lain dalam model regresi terjadi hubungan yang mendekati
yang menggunakan lebih dari variabel bebas. Berikut ini hasil pengujian tersebut :
81
Tabel 4.17
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Nilai VIF yang diperoleh dalam tabel di atas menunjukkan bahwa data
pada variabel bebas tidak mengandung adanya gejala korelasi yang kuat antara
sesama variabel bebas. Semua nilai VIF yang dihitung lebih kecil dari 10 dan nilai
dari residual tidak sama atau memiliki pola tertentu dari satu pengamatan ke
pengamatan lain yang ditunjukan dengan nilai yang tidak sama antara satu varians
dari residual dengan besarnya varians antar residual tidak homogen. Sedangkan
dilakukan melalui pengamatan terhadap pola grafik scatterplot, uji glejser, uji
spearman dan uji park. Hasil output SPSS untuk uji glejser pada tabel 4.18 yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.18
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .332 .125 2.655 .011
Berdasarkan uji park pada tabel 4.18, diketaui bahwa seluruh variabel
memiliki nilai signifikansi > 0,05 artinya dapat disimpulkan bahwa pada model
Tabel 4.19
Uji Analisis Koefisien Korelasi
Correlations
PAI IAI KA
Spearman's rho PAI Correlation 1.000 .897** .857**
Coefficient
Sig. (1-tailed) . .000 .000
N 52 52 52
IAI Correlation .897 **
1.000 .857**
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 . .000
N 52 52 52
KA Correlation .857 **
.857** 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .000 .000 .
N 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
profesionalisme audit internal terhadap kualitas audit sebesar 0,857. Angka ini
termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat. Sedangkan, korelasi yang
0,857. Angka ini termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat. Hubungan
yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat adalah positif artinya jika
analisis regresi linier sederhana dengan bantuan Software SPSS 19.0 For Windows
Tabel 4.20
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .718 .339 2.122 .039
Berdasarkan output diatas, diperoleh nilai a sebesar 0,718 dan nilai b pada
internal sebesar 0,488. Dengan demikian maka dapat dibentuk persamaan regresi
Kd = (rs)2 x 100%
= (0,857)2 x 100%
= 73,44%
pengaruh terhadap kualitas audit (Y) sebesar 73,44%, sedangkan sisanya sebesar
26,56% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
Kd = (rs)2 x 100%
= (0,857)2 x 100%
= 73,44%
pengaruh terhadap kualitas audit (Y) sebesar 73,44%, sedangkan sisanya sebesar
26,56% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis
86
audit internal dan indenpendensi audit internal) signifikan ataukah tidak terhadap
kualitas audit secara individual. Kriteria pengujian hipotesis uji t adalah sebagai
berikut:
Ada 2 cara menguji t, yaitu membandingkan t-hitung dengan t-tabel dan nilai
signifikansi.
Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada =0.05, artinya tidak signifikan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
87
Dari tabel 4.21 diperoleh nilai t hasil perhitungan (t-hitung) untuk menguji
koefisien regresi sebesar 11,433. Nilai t hitung ini akan dibandingkan dengn nilai t
pada tabel. Dengan α = 0,05, derajat bebas (df) = n-(k+i) = 52 – 3 = 49, diperoleh
nilai t tabel sebesar 2,009. Dari nilai-nilai di atas, terlihat bahwa nilai t-hitung
untuk profesionalisme audit internal (11,433) > nilai t-tabel (2,009). Sesuai
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .926 .361 2.565 .013
menguji koefisien regresi sebesar 11,925. Nilai t hitung ini akan dibandingkan
dengn nilai t pada tabel. Dengan α = 0,05, derajat bebas (df) = n-(k+i) = 52 – 3 =
49, diperoleh nilai t tabel sebesar 2,009. Dari nilai-nilai di atas, terlihat bahwa
88
nilai t-hitung untuk indenpendensi audit internal (11,925) > nilai t-tabel (2,009).
memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara
bersama-sama. Kita dapat menguji secara simultan apakah regresi berganda yang
tidak ada pengaruh. Adapun hasil pengujian secara simultan/ uji F statistik dapat
Tabel 4.23
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
yaitu sebesar 89,105 > 3,19 dan diperoleh tingkat signifikansi (F sig) 0,000 <
0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme audit internal dan
signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti apabila seluruh variabel
89
4.2 Pembahasan
sebesar 0,413 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) nilai variabel
sebesar 0,413. Sedangkan berdasarkan secara uji parsial (uji t) diperoleh hasil
karena besarnya t hitung 11,433 > t tabel 2,009, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima
pengaruh positif dan signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu Agusti dan Nastia Putri
90
sebesar 0,488. Sedangkan berdasarkan secara uji parsial (uji t) diperoleh hasil
karena besarnya t hitung 11,925 > t tabel 2,009, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima
pengaruh positif dan signifikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu Agusti dan Nastia Putri
Fhitung 89,105 > Ftabel 3,19, sehingga H 0 ditolak dan H a diterima yang dapat
indenpendensi audit internal terhadap kualitas audit memiliki pengaruh positif dan
signifikan.