KELOMPOK 7
Ghina Yustika (0116101158)
Nurhasanah (011610115
Anbiya Mulia (01161011
Ratri Dwi Rahmawati (01161011)
KELAS D
Jurusan Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama
Bandung
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penilaian
Sekuritas” tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan yang berarti. Terimakasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen pembimbing, teman-teman dan berbagai pihak
yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan saat ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
2.1 Konsep Nilai Dalam Manajemen Keuangan ........................................................................... 2
2.1.1 Nilai Likuidasi ................................................................................................................ 2
2.1.2 Nilai Berkesinambungan ................................................................................................. 2
2.1.3 Nilai Buku ....................................................................................................................... 2
2.1.4 Nilai Pasar ....................................................................................................................... 3
2.1.5 Nilai Intrinsik .................................................................................................................. 4
2.2 Menentukan Nilai Surat Berharga........................................................................................... 4
2.2.1 Obligasi ........................................................................................................................... 4
2.2.1.1 Pengertian Obligasi ..................................................................................................... 4
2.2.1.2 Jenis-jenis Obligasi ..................................................................................................... 5
2.1.2 Saham Preferen ............................................................................................................... 7
2.1.2.1 Pengertian Saham Preferen ......................................................................................... 7
2.1.2.2 Menentukan Nilai Saham Preferen Yang Wajar ......................................................... 9
2.1.3 Saham Biasa .................................................................................................................. 10
2.1.3.1 Pengertian Saham Biasa ............................................................................................ 10
2.1.3.2 Prinsip Menentukan Nilai yang Wajar dari Saham Biasa ......................................... 10
2.1.3.3 Penilaian Saham Biasa Berdasarkan Asumsi Dividen .............................................. 10
2.1.3.4 Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Oleh Pemegang Saham Biasa ................. 13
BAB III ................................................................................................................................................... 15
PENUTUP .............................................................................................................................................. 15
Kesimpulan ....................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penilaian juga ditujukan untuk melihat nilai manajer. Nilai manajer merupakan nilai
tim yang ada di manajemen. Nilai manajer ditunjukkan oleh kemampuan manajer dalam
menghadapi pandangan-pandangan bisnis dari luar perusahaan dan kemampuannya
untuk meraih kesempatan dalam rangka menambah nilai perusahaan. Adapun yang
paling penting bahwa dia (manajer) dapat mengembangkan perusahaan.
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan yang lebih kepada pembaca juga
penulis, sekaligus untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang dosen berikan
kepada penulis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengukuran ini lebih realitas dibandingkan dengan nilai buku, tetap tetap tidak
mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari
aktivanya.
Rumus:
Contoh:
PT. Utama diperkirakan akan dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 5,25 juta jika
semua aktivanya sekarang dijual. Hutang sebesar 2 juta, nilai saham preferen 2,5 juta dan
jumlah saham biasa yang beredar sebanyak 100.000 lembar. Tentukan nilai likuidasi per
saham ?
Jawab:
2
setelah membayar seluruh kewajiban (termasuk saham preferen) dibagi antara pemegang
saham biasa.
Metode ini ini dikritik karena hanya mendasar pada data historis neraca. Metode ini
mengabaikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan secara umum
tidak menggambarkan hubungan yang sebenarnya dari nilai perusahaan di pasar.
Rumus:
𝑇𝐴 − 𝑇𝐾 − 𝑆𝑃
Nilai buku per saham = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
Dimana:
TA : Total aktiva
TK : Total Kewajiban
SP : Saham Preferen
Contoh
PT. Utama per 31 desember 2014 memiliki total aktiva sebesar 6 juta, jumlah kewajiban
total termasuk saham preferen 4,5 juta dan jumlah lembar saham biasa yang beredar
100.000 lembar.
𝑅𝑝.6.000.000 − 𝑅𝑝.4.500.000
Nilai buku per lembar saham = = Rp. 15 lembar
100.000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
Nilai terssebut mengasumsikan bahwa aktiva dijual pada nilai buku dan tidak
mencerminkan nilai saham minimum. Kenyataanya banyak saham dijual di atas nilai
buku dan tidak umum menjual saham di bawah nilai buku, ketika investor percaya asset
perusahaan di nilai terlalu tinggi atau kewajiban perusahaan di nilai terlalu rendah.
3
lembaga penilai.nilai pasar secara terus-menerus berfluktuasi ketika ada berita-berita
hangat dan akan sering berubah sepanjang hari.
2.2.1 Obligasi
2.2.1.1 Pengertian Obligasi
4
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk
membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.
Dari sudut pandang investor, obligasi merupakan suatu investasi yang berbeda dengan
saham biasa. Saham biasa menyatakan klaim kepemilikan pada suatu perusahaan,
sedangkan obligasi menyatakan klaim kepada kreditur pada suatu perusahaan. Banyaknya
dan waktu pembayaran kas yang diberikan pada pemegang obligasi, yaitu pokok pinjaman
dan kupon, telah ditetapkan ketika obligasi diterbitkan. Sedangkan banyaknya dan waktu
dividen yang dibayar kepada pemegang saham dapar berubah-ubah sepanjang tahun.
Terakhir, obligasi perusahaan diterbitkan tanggal jatuh tempo, yang berarti investor
mempuanyai batas waktu ketika memegangnya. Sedangkan saham biasa tidak mempunyai
jatuh tempo sehingga investor mungkin dapat memegangnya selama hidup perusahaan.
5
disebut dengan obligasi senior atau first mortage bond dan yang kedua disebut dengan
obligasi yunior. Jika terjadi likuidasi maka pemegang obligasi yang kedua akan
mempunyai hak pemegang obligasi pertama terpenuhi.
Obligasi konversi
merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan
obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan,
sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Di
sisi lain, perusahaan emiten akan memperoleh keuntungan karena umumnya obligasi
konversi memberikan tingkat kupon yang relatif lebih rendah, dibandingkan obligasi biasa
6
adalah obligasi yang memberikan tingkat bungan yang besarnya disesuaikan dengan
fluktuasi tingkat bunga pasar yang berlaku. Umumnya obligasi ditawarkan dengan
menggunakan kupon sebesar presentase tertentu dari suku bunga deposito atau bisa juga
kombinasu dengan suku bunga tetap. Misalnya pada tahun pertama ditawarkan bunga
tetap sebesar 20%, sedangkan untuk tahun-tahun selanjutnya akan ditawarkan dengan
menggunakan suku bunga mengambang.
Putable bon
adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerika
pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo. Putable bond akan
melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga yang terjadi. Jika tingkat
bunga pasar mengalami kenaikan dan harga obligasi akan mengalami penurunan maka
pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan perusahaan, sehingga
pemegang obligasi tersebut dapat menginvestasikan kembali dananya pada tingkat bunga
yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku.
Junk bond
adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga
mengandung risiko yang sangat tinggi pula. Junk bond biasnaya diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan yang berisiko tinggi atau oleh perusahaan yang ingin membiayai
suatu rencana merger atau akuisisi.
Sovereign bonds
adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dalam mata uangnya sendiri, tetapi
dijual di negara lain dalam mata uang negara tersebut.
7
dengan obligasi dan dalam beberapa hal lain mirip dengan saham biasa. Hal yang mirip
dengan obligasi adalah adanya pembayaran dividen yang sifatnya tetap per tahun dan
biasanya dividen tersebut dibayar dahulu sebelum membayar dividen saham biasa.
Berdasarkan jenisnya, saham preferen memiliki macam ciri. Namun secara garis besar,
karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:
Saham preferen dapat ditukar menjadi saham biasa, jika ada kesepakatan antara
pemegang saham dan perusahaan penerbit saham.
Jika belum dibayarkan dari periode sebelumnya, saham preferen bisa dibayarkan pada
periode berjalan.
Mempunyai macam tingkat, dan dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda.
Bisa menagih pendapatan atas pembagian dividen terlebih dulu dari pada saham biasa.
Seperti halnya keuntungan pada saham secara umum, saham preferen juga
mendapatkan dividen dan capital gain.
Saham preferen dapat dijual dengan harga par.
8
Saham preferen bisa memberikan hak suara kepada pemegang saham preferen untuk
menunjuk manajer.
Jumlah dividen pada saham preferen tidak berfluktuasi, meskipun perusahaan tidak
harus membayar dividen ini jika tidak memiliki kemampuan keuangan untuk
melakukannya.
Dimana :
Vp = nilai saham preferen
Dp = dividen per lembar saham preferen
Kp = tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return) saham
preferen sebagai discount ratenya.
Sedangkan rate of return saham preferen dapat dicari dengan formula sebagai berikut:
𝐷𝑝
Kp = 𝑉𝑝
Contoh
PT. Utama memiliki saham preferen yang beredan dengan harga nominal per lembar Rp.
5.000,- dividen yang dibayarkan secara tahunan sebesar Rp. 500,-. Harga pasar saham
preferen saat ini sebesar Rp. 6.000. maka besarnya tingkat pengembalian saham preferen
(required rate of return)nya adalah :
Jawab:
𝐷𝑝 500
Kp = 𝑉𝑝 = 6000 x 100% = 8,33%
Untuk menghitung nilai saham preferen tersebut diatas maka dapat dihitung
𝐷𝑝 500
Vp = 𝐾𝑝 = 0,08333 = Rp. 6.000
9
2.1.3 Saham Biasa
2.1.3.1 Pengertian Saham Biasa
Saham biasa (common stock) merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti
penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya (emiten). Emiten ini berbentuk
perseroan terbatas(PT). Apabila saham biasa tersebut diperjualbelikan kepada
masyarakat luas (publik) melalui bursa efek, berarti perusahaan yang mengeluarkannya
sudah go publik dan saham tersebut terdaftar (listing) di bursa efek.
Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti
bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan
memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam
bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau
tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan
ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning)
merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan
kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
10
Seperti obligasi, nilai dari saham biasa adalah sama dengan nilai sekarang dari seluruh
keuntungan yang akan datang (dividen) diharapkan akan diperoleh. Secara sederhana
dapat dinyatakan bahwa nilai saham biasa adalah sama dengan seluruh nilai sekarang
dividen yang akan datang diharapkan dapat diperoleh selama waktu yang tidak terbatas.
Karenanya dari sudut pandang penilaian hanya dividen yang relevan.
Rumus:
𝐷𝑖𝑣1 𝐷𝑖𝑣1 𝐷𝑖𝑣∞
Nsb = (1+𝑃𝑠𝑏 )1 + (1+𝑃𝑠𝑏 )2 + .... + (1+𝑃𝑠𝑏 )∞
Dimana:
D0 (1+g)
P0 = Ks−g
D0 (1+g)
P0 = Ks−g
Keterangan:
P0 = Harga Saham
11
Model ini disebut Gordon model ini sesuai dengan nama penemunya Myron J Gordon.
Contoh :
JAWAB
D0 (1+g)
P0 = Ks−g
2 (1+0.15)
P0 = 0.2−0.15
P0 = 46
Contoh
PT. Utama selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan
memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 10% per tahun selama 3 tahun mendatang,
tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak
terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang
dibagikan adalah Rp 300/lembar. Berapakah harga saham PT. Liest sekarang?
Jawab:
12
D1 = D0 (1+0.1) = 300(1.1) = 330
330 363
PV (D1,D2) = (1+0.2)+ (1+0.2)2
= 275 + 252,08
= 527,08
D3 D2(1+0,05)
P2 = Ks−g =
0,2−0,05
363(1.05)
=
0,2−0,05
381,15
=
0,15
= 2.541
2.541
PVP2 =
(1+0,2)2
= 3.659,04
P0 = PV + PVP2
= 527.08 + 3.659,04
= 4.186,12
D
Vps =
kps
Keterangan:
D : deviden tahunan
13
Kps : tingkat pengembalian yang diinginkan
D
Kps =
Vps
Keterangan:
D : deviden tahunan
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Selain itu, dalam penilaian sekuritas harus menentukan nilai surat berharga.
Adapun jenis-jenis surat berharga yaitu obligasi, saham preferen dan saham biasa.
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh atau perusahaan atau
lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang behutang yang mempunyai nilai nominal
tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase
tesebut yang tetap. Saham preferen (preferen stock) adalah saham yang disertai dengan
preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian dividend an pembagian
kekayaan dalam pembubaran perusahaan. Saham biasa, saham merupakan bukti
kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu perusahaan berarti dia memiliki
perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividend jika dividen tersebut
dibayarkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sunjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge, Manajemen Keuangan Dua: Edisi Kedua, Bandung,
PT. Prenhallindo, 2001.
http://hargasaham.org/2014/01/10/saham-preferen/
http://akuntan-si.blogspot.com/2012/04/penilaian-saham-pembagian-dividen.html
http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah-penilaian-saham.html
https://liliekgibranis.wordpress.com/2014/06/14/penilaian-saham/
16