Perda No.03 tahun 1999 tanggal 08 Mei 1999. Kedudukan Rumah Sakit secara
Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 tahun 2009 dan untuk
Tenggara telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah yang ditetapkan melalui
Oktober 2010. Pada tanggal 21 November 2012 Rumah Sakit Umum Provinsi
Sulawesi Tenggara pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit
tahun 2013.
Jalan Kapt. Pierre Tendean No. 14 Baruga, berdiri di atas lahan seluas 17,5 Ha.
Luas seluruh bangunan adalah 50.540 m2 dan halaman parkir seluas ± 1,500 m2,
adapun luas bangunan yang teralisasi sampai dengan akhir tahun 2021 adalah
sampai saat ini masih terus menerus di tambah sesuai dengan master plan
pemeliharaan atau perbaikan instalasi listrik dan air, kebersihan dan sebagainya.
mengetahui komposisi gender dari para perawat RSUD Bahteramas Prov. Sultra.
Hasil tabulasi data melalui distribusi frekuensi yang dilakukan berdasarkan jenis
berikut:
Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Bahteramas Prov. Sultra menunjukkan bahwa pada penelitian ini Wanita lebih
banya daripada pria. Sebanyak 44,8% adalah perawat yang berjenis kelamin pria
atau sebesar 78 responden dan sisanya sebesar 55,2% atau sebanyak 96 orang
responden berjenis kelamin wanita. Hasil ini dapat diiterpretasikan bahwa pada
kelamin wanita.
hasil penelitian, karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel 5.2
berikut ini:
mengetahui komposisi status pernikahan dari para nasabah Kredit Plus Kendari.
102 perawat dengan persentasi 58,6%, responden dengan status belum menikah
Masa kerja yang panjang yang dimiliki oleh seseorang di dalam sebuah
komitmen yang mereka miliki. Komitmen yang kuat ini dapat memberikan
responden berkaitan dengan masa kerja, diperoleh data yang disajikan dalam
dengan responden dengan masa kerja antara 10-20 tahun yaitu sebanyak 61
perawat dengan persentase 35,1%. Sementara itu responden dengan masa kerja
persentase 6,3%. Dari penjabaran masa kerja responden pada tabel 5.4 di atas
dapat dijelaskan bahwa para perawat RSUD Bahteramas Prov. Sultra memiliki
pengalaman kerja yang sudah relatif lama yaitu pada rentang antara 5 sampai
152
terhadap realibilitas dan validitas variabel penelitian. Ada tiga kriteria untuk
composite reliability.
dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor variabelnya. Indikator
individu dianggap reliabel apabila memiliki nilai outer loading diatas 0,70 (OL >
0,05). Composite reliability dilakukan untuk uji reabilitas konstruk yang diukur
dengan dua kriteria yaitu composite reability dan cronbanch’s alpha dari indikator
discriminant validity dilakukan dengan cara melihat nilai akar AVE setiap variabel.
Apabila nilai akar AVE tiap variabel memiliki nilai > 0,5 maka dapat disimpulkan
Adapun hasil analisis outer model untuk setiap variabel dalam penelitian ini
Variabel Quality Of Work Life terdiri atas 7 Indikator. Dari Ke-7 indikator
pengujian, dari 7 indikator terdapat 2 indikator yang dalam hasil ujinya memiliki
nilai outer loading (< 0.70), sehingga ke-2 indikator (X1.3 dan X1.4) tersebut
harus dikeluarkan dari model penelitian dan hanya tersisah 5 indikator yang
Adapun untuk hasil pengujian model Quality Of Work Life atas 5 indikator,
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Outer Model Variabel Quality Of Work Life (X1)
Quality Of Outer Composite Cronbach AVE
Work Life Loading Reliability Alpha
X1.1 0.846
X1.2 0.935
X1.5 0.904 0.948 0.930 0.784
X1.6 0.817
X1.7 0.919
Sumber : Hasil Olahan, 2022
Berdasarkan tabel 5.5 diatas mengenai hasil uji convergent validity, maka
dapat dinyatakan bahwa model variabel laten untuk Quality Of Work Life atas 5
indikator memiliki outer loading lebih dari 0,70 (OL > 0,70). Sehingga
berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran indikator untuk
Uji reabilitas yang konstruk, diukur dengan dua kriteria yaitu composite
reability dan cronbanch’s alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika nilai composite
reability dan cronbanch’s alpha diatas 0,60. Hasil output composite reability dan
cronbanch’s alpha memperoleh nilai > 0.60, menunjukkan bahwa konstruk dalam
penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan dapat dipahami dengan baik.
nilai akar AVE (average variance extracted) setiap variabel. Apabila nilai akar
AVE variabel memiliki nilai > 0.50 maka dapat dikatakan konstruk tersebut
Quality Of Work Life memiliki nilai akar AVE > 0,50, yaitu sebesar 0,784. Hasil ini
validity.
indikator terdapat 1 indikator yang dalam hasil ujinya memiliki nilai outer loading
(< 0.70), sehingga indikator (X2.1) tersebut harus dikeluarkan dari model
penelitian dan hanya tersisah 3 indikator yang memenuhi konstruk validitas dan
reabilitasnya.
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat
Tabel 5.6
Hasil Pengujian Outer Model Variabel Kompetensi (X2)
Berdasarkan tabel 5.6 diatas mengenai hasil uji convergent validity, maka
dapat dinyatakan bahwa model variabel laten untuk Kompetensi atas 3 indikator
memiliki outer loading lebih dari 0,70 (OL > 0,70). Sehingga berdasarkan hal in
Uji reabilitas yang konstruk, di ukur dengan dua kriteria yaitu composite
reability dan cronbanch’s alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika nilai composite
reability dan cronbanch’s alpha diatas 0,60. Hasil output composite reability dan
cronbanch’s alpha memperoleh nilai > 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan benar-benar mampu dipahami
nilai akar AVE (average variance extracted) setiap variabel. Apabila nilai akar
AVE variabel memiliki nilai > 50 maka dapat dikatakan bahwa konstruk tersebut
kompetensi memiliki nilai akar AVE > 0,50, yaitu sebesar 0.661. Hasil ini
validity.
Variabel kepuasan kerja, terdiri atas 5 indikator. Dari Ke-5 indikator tersebut,
hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel Tabel 5.7 berikut :
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Outer Model Variabel Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan tabel 5.7 diatas mengenai hasil uji convergent validity, maka
dapat dinyatakan bahwa model variabel laten untuk Kepuasan Kerja atas 5
indikator memiliki outer loading lebih dari 0,70 (OL > 0,70). Sehingga
berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran indikator untuk
Uji reabilitas yang konstruk, diukur dengan dua kriteria yaitu composite
reability dan cronbanch’s alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika nilai composite
reability dan cronbanch’s alpha diatas 0,60. Hasil output composite reability dan
cronbanch’s alpha memperoleh nilai > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk
dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan indikator yang digunakan telah
nilai akar AVE (average variance extracted) setiap variabel. Apabila nilai akar
AVE variabel memiliki nilai > 0.50 maka dapat dikatakan konstruk tersebut
kepuasan kerja memiliki nilai akar AVE > 0,50, yaitu sebesar 0,670. Hasil ini
validity.
hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut :
Tabel 5.8
Hasil Pengujian Outer Model Variabel Kinerja (Y2)
Berdasarkan tabel 5.8 diatas mengenai hasil uji convergent validity, maka
dapat dinyatakan bahwa model variabel laten atas 2 indikator memiliki outer
loading lebih dari 0,70 (OL > 0,70). Sehingga berdasarkan hal ini maka dapat
Uji reabilitas yang konstruk, diukur dengan dua kriteria yaitu composite
reability dan cronbanch’s alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika nilai composite
reability dan cronbanch’s alpha diatas 0,60. Hasil output composite reability dan
cronbanch’s alpha memperoleh nilai > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk
dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan indikator yang digunakan
nilai akar AVE (average variance extracted) setiap variabel. Apabila nilai akar
AVE variabel memiliki nilai > 50 maka dapat dikatakan konstruk tersebut memiliki
memiliki nilai akar AVE > 0,50, yaitu sebesar 0,783. Hasil ini menunjukan bahwa
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
pernyataan dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini, jawaban
rata-rata.
hubungan antara variabel, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
Selain nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat Q-square
seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi
pengujian dengan menggunakan software Smart PLS 3.0 dapat dilihat pada
PLS), dengan menguji signifikan koefisien jalur yang ada pada model.
penelitian terbukti, digunakan cut-off value. Pengujian hasil penelitian ini dapat di
Tabel 5.9
Rekapitulasi Hasil Penelitian
Koefesien
Hipotesis P-Value Keterangan
Jalur
H1: Quality Of Work Life berpengaruh positif dan
0.049 0.593 Hipotesis Ditolak
signifikan terhadap Kinerja
H2: Kompetensi berpengaruh positif dan
0.240 0.023 Hipotesis Diterima
signifikan terhadap Kinerja
H3 : Quality Of Work Life berpengaruh signifikan
0.384 0.000 Hipotesis Diterima
terhadap Kepuasan Kerja
H4: Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap
0.456 0.000 Hipotesis Diterima
Kepuasan Kerja
H5: Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan
0.519 0.000 Hipotesis Diterima
terhadap Kinerja
H6 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh
0.199 0.000 Hipotesis Diterima
signifikan Quality Of Work Life terhadap Kinerja
H7 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh
0.237 0.000 Hipotesis Diterima
signifikan Kompetensi terhadap Kinerja
Sumber Data : Hasil Olahan, 2022
Hipotesis 1
Work Life terhadap Kinerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative
terhadap Kinerja.
Kinerja.
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja. Hal ini berarti bahwa
Hipotesis 2
terhadap Kinerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah
sebagai berikut :
Kinerja.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja. Hal ini berarti bahwa (Ha)
Hipotesis 3
Terhadap Kepuasan Kerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative
Kepuasan Kerja.
Kerja.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa
Hipotesis 4
Kepuasan Kerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah
sebagai berikut :
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa (Ha)
Hipotesis 5
Kinerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai
berikut :
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja. Hal ini berarti bahwa (Ha) diterima dan
(Ho) ditolak.
Hipotesis 6
memediasi Quality Of Work Life terhadap Kinerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan
memediasi pengaruh signifikan Quality Of Work Life terhadap Kinerja. Hal ini
Hipotesis 7
Kompetensi terhadap Kinerja. Bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative
terhadap Kinerja.
terhadap Kinerja.
pengaruh Quality Of Work Life terhadap kinerja adalah positif yaitu sebesar 0.049
dengan tingkat p-value yakni 0.593 > α 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil tersebut adalah (Ha) ditolak dan (Ho) diterima artinya hipotesa peneliti tidak
didukung sehingga berdasarkan hal ini maka dapat dikemukakan bahwa Quality
Of Work Life tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja atau dalam kata lain
hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini diasumsikan bahwa variabel Quality Of
Work Life yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja melalui
Kompetensi terhadap kinerja adalah positif yaitu sebesar 0.240 dengan tingkat p-
value yakni 0.023 < α 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut
adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya hipotesa peneliti didukung sehingga
signifikan terhadap kinerja atau dalam kata lain hipotesis yang diajukan diterima.
Hasil analisis data ditemukan bahwa nilai koefesien jalur pengaruh Quality
Of Work Life terhadap kepuasan kerja adalah positif yaitu sebesar 0.384 dengan
tingkat p-value yakni 0.000 < α 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
tersebut adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya hipotesa peneliti didukung
sehingga berdasarkan hal ini maka dapat dikemukakan bahwa Quality Of Work
Life berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja atau dalam kata lain
Kompetensi terhadap kepuasan kerja adalah positif yaitu sebesar 0.456 dengan
tingkat p-value yakni 0.000 < α 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
tersebut adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya hipotesa peneliti didukung
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja atau dalam kata lain hipotesis
kepuasan kerja terhadap kinerja adalah positif yaitu sebesar 0.519 dengan
tingkat p-value yakni 0.000 < α 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
tersebut adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya hipotesa peneliti didukung
sehingga berdasarkan hal ini maka dapat dikemukakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja atau dalam kata lain hipotesis yang
diajukan diterima.
Hasil analisis data ditemukan bahwa nilai koefesien jalur kepuasan kerja
memediasi pengaruh Quality Of Work Life terhadap kinerja adalah positif yaitu
sebesar 0.199 dengan tingkat p-value yakni 0.000 < α 0.05. Kesimpulan yang
dapat diambil dari hasil tersebut adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya
Work Life terhadap kinerja atau dalam kata lain hipotesis yang diajukan diterima.
Hasil analisis data ditemukan bahwa nilai koefesien jalur kepuasan kerja
0.237 dengan tingkat p-value yakni 0.000 < α 0.05. Kesimpulan yang dapat
diambil dari hasil tersebut adalah (Ha) diterima dan (Ho) ditolak artinya hipotesa
peneliti didukung sehingga berdasarkan hal ini maka dapat dikemukakan bahwa
6.1. Kesimpulan
1. Quality Of Work Life tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Hal
ini menunjukan bahwa peningkatan yang terjadi pada Quality Of Work Life,
kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan yang terjadi pada Quality
Tenggara.
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada Quality Of Work
Tenggara.
6.2. Saran
1. Bagi Organisasi
kerja. Ditemukan pula bahwa Quality Of Work Life tidak berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja melainkan melalui variabel interveningnya yakni
kepuasan kerja.