Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi Keberhasilan Implementasi Resep Elektronik dengan

Kepuasan Pengguna

IGusti Otty Septya Amanda1, Farid Agushybana2, Sudiro3


Komite PMKP RSUD K.R.M.T Wongsonegoro, Kota Semarang1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro2,3
igustiamanda93@gmail.com, hybana@gmail.com2

ABSTRAK

Latar Belakang : Salah satu strategi menurunkan medication error untuk meningkatkan kualitas mutu
rumah sakit yaitu mengimplementasikan resep elektronik. Namun dalam penerapannya masih
ditemukan kendala terkait interaksi antara teknologi dengan sumber daya manusia, serta pengelolaan
dan evaluasi resep elektronik yang belum optimal.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi resep elektronik dengan
kepuasan pengguna.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.
Besar sampel sebanyak 70 responden terdiri dari 55 dokter dan 15 petugas farmasi yang diambil
secara proportionated stratified random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan PLS
(Partial Least Square).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dukungan manajemen dan lingkungan kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi resep elektronik. Variabel
implementasi resep elektronik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pengguna terlihat dari nilai t-statistik >1,67.
Kesimpulan : Implementasi resep elektronik mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna. Dengan demikian, evaluasi implementasi resep elektronik telah sesuai dengan harapan
dan manfaat yang dirasakan pengguna, namun perlu komitmen dan dukungan lebih dari manajemen
sehingga pengguna merasa dengan adanya sistem ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah
sakit.
Kata Kunci : Kepuasan Pengguna, PLS, Resep Elektronik

ABSTRACT

Background : One strategy to reduce medication errors to improve hospital quality is to implement
electronic prescriptions. However, there are still challenges related to the interaction between technol -
ogy and human resources, the management and evaluation of electronic recipes that have not been
optimal.
Objective : This study aims to determine the relationship between the implementation of electronic
prescribing with user satisfaction.
Methods : This research is an observational study using cross sectional approach. There are 70
respondents as sample, consists of 55 doctors and 15 pharmacists based on proportionated stratified
random sampling. The data collected are analyzed using Partial Least Square (PLS).
Results : The results of this research shows that the variables of management support and work
environment had a positive and significant on the implementation of electronic prescribing. The
variables of electronic prescribing has a positive and significant effect on user satisfaction as seen from
the t – statistic value > 1,67.
Conclussion :The implementation of electronic prescribing has an significant effect on user satifaction.
Thus, the eveluation of the implementation of electronic prescribing is in accordance with the
espectations and benefits felt by users, but it requires more commitment and support form
management so that users feel that this system can improve the quality of hospital services.
Keyword : Electronic Prescribing, PLS, User Satifaction
PENDAHULUAN masih ditemukan beberapa masih dite-
Pelayanan farmasi merupakan salah mukan kendala terkait interaksi antara
unit paling berisiko dalam kegiatan di teknologi dengan sumber daya manusia,
rumah sakit yang menunjang mutu serta belum optimalnya pengelolaan dan
pelayanan kesehatan. Tuntutan pasien dan evaluasi resep elektronik yang berdampak
masyarakat mengakibatkan pelayanan far- pada kepuasan pengguna (Donyai et al.,
masi berkembang dari drug oriented men- 2008; Velo G, 2009; Ahmed et al., 2016).
jadi patient oriented dengan pelayanan Berdasarkan temuan tersebut, untuk
komprehensif yang bertujuan untuk memastikan keberhasilan sistem perlu
meningkatkan kualitas hidup pasien. Hal dilakukan evaluasi dengan melihat
ini dipengaruhi oleh peningkatan kebu- kepuasan di kalangan pengguna resep
tuhan jumlah obat, perkembangan pro- elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk
duksi dalam skala besar, inovasi dalam mengetahui hubungan implementasi resep
penemuan obat baru, dan timbulnya elektronik dengan kepuasan pengguna,
penyakit baru sehingga pelayanan farmasi serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan
rumah sakit perlu menjamin ketersediaan untuk perbaikan sistem.
obat yang aman dan berkualitas (Ke-
menterian Kesehatan RI, 2011). METODE
Proses pemberian resep kepada pasien Jenis penelitian ini adalah penelitian
terkadang terjadi kesalahan baik kesala- observasional dengan pendekatan cross
han dalam diagnosis maupun kesalahan sectional. Subyek penelitian ini adalah se-
dalam peresepan. Oleh karenanya, mua dokter dan petugas farmasi (apoteker
pelayanan kesehatan menyadari pent- dan tenaga teknis kefarmasian). Besar
ingnya melakukan perubahan untuk sampel sebanyak 70 responden terdiri dari
menurunkan medication errors, salah sat- 55 dokter dan 15 petugas farmasi, teknik
unya dengan pembuatan sistem resep pengambilan sampel dengan proportionad
elektronik. Resep elektronik merupakan stratified random sampling. Penelitian ini
intervensi dalam peningkatan mutu dan mengukur masing – masing konstruk
keselamatan pasien melalui pengentryan dalam model penelitian dengan variabel
data secara otomatis menggunakan sistem endogen yaitu kepuasan pengguna, vari-
informasi manajemen rumah sakit yang abel eksogen yaitu dukungan manajemen
menghubungkan berbagai informasi an- dan lingkungan kerja, serta variabel laten
tara dokter, apotek, manajer farmasi, dan yaitu implementasi resep elektronik.
bagian keuangan. Tujuan dari implemen-
tasi resep elektronik antara lain dapat
mengurangi kesalahan peresepan, mem-
percepat permintaan resep ulang, mengu-
rangi pengentryan data, mempercepat
waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi
serta membantu untuk menghemat biaya
kesehatan dalam jangka panjang (Porter-
field A, Engelbert K, Coustasse A, 2014).
Namun, masih ada beberapa hal yang Gambar 1. Model penelitian
menghambat pelaksanaannya yaitu biaya
pengadaan tinggi, kurangnya dukungan Pengumpulan data menggunakan
penyedia, privasi pasien berkurang dan kuesioner dengan skala likert empat
kesalahan sistem. Dampak dari implemen- tingkatan. Pengolahan data menggunakan
tasi resep elektronik masih belum jelas, Partial Least Square (PLS) dimana teknik
analisis ini terdiri dari tiga (3) tahap. konvergen atau indikator – indikator
Tahap pertama, yaitu outer model untuk tersebut dikatakan valid. Hasil penelitian
menguji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 1.
menggunakan validitas konvergen
dengan nilai loading factor > 0,50, validitas Tabel 1. Outer Loading Model Penelitian
diskriminan membandingkan akar AVE Outer
Variabel Kode Ket
dengan konstruk lain. Sedangkan uji Loading
reliabilitas melihat nilai Cronbach’s alpha Dukungan DM1 0,770 Valid
dan composite reliability > 0,70 yang Manajemen DM2 0,832 Valid
(DM) DM4 0,797 Valid
mengindikasikan konstruk reliabel. Tahap
DM5 0,774 Valid
kedua, yaitu inner model dengan melihat
DM6 0,714 Valid
nilai R Square dan pengujian hipotesis.
DM7 0,806 Valid
(Ghozali, 2014). Implementasi IMP1 0,721 Valid
Resep Elek- IMP2 0,774 Valid
HASIL DAN PEMBAHASAN tronik (IMP) IMP3 0,760 Valid
Responden dalam penelitian ini IMP4 0,654 Valid
sebagian besar perempuan sebanyak 38 IMP5 0,737 Valid
orang (54,30%) dan laki – laki sebanyak 32 IMP6 0,789 Valid
orang (45,70%) dengan usia responden IMP7 0,775 Valid
berkisar 30 – 50 tahun (60,00%), kurang IMP8 0,823 Valid
dari 30 tahun (14,30%) dan lebih dari 50 IMP9 0,770 Valid
IMP10 0,703 Valid
tahun (25,70%). Usia responden tergolong
Kepuasan KP1 0,775 Valid
dalam usia produktif yang secara teoritis
Pengguna (KP) KP2 0,734 Valid
memiliki motivasi tinggi dalam mengikuti KP3 0,721 Valid
perkembangan teknologi informasi, KP4 0,764 Valid
khususnya di bidang kesehatan sehingga KP5 0,674 Valid
dapat meningkatkan perilaku penerimaan KP6 0,666 Valid
aplikasi sistem informasi. Lama kerja KP8 0,695 Valid
sebagian besar berkerja kurang dari 5 KP9 0,731 Valid
tahun (52,86%) dengan tingkat pendidikan KP10 0,772 Valid
paling banyak adalah dokter spesialis KP11 0,641 Valid
KP12 0,831 Valid
sebanyak 35 orang (50,00%).
KP13 0,799 Valid
Evaluasi model PLS dilakukan melalui
KP14 0,602 Valid
tiga tahap yaitu evaluasi model KP15 0,751 Valid
pengukuran (outer model), evaluasi model KP16 0,612 Valid
structural (inner model), dan pengujian KP19 0,635 Valid
hipotesis Lingkungan LK1 0,804 Valid
1. Kerja (LK) LK2 0,848 Valid
2. LK3 0,694 Valid
LK4 0,874 Valid
3.
LK5 0,805 Valid
4.
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Selain hasil validitas konvergen, hasil
Model dari validitas diskiriman dapat dilihat
Dari hasil perhitungan PLS tidak terda- pada tabel 2, dimana nilai AVE lebih dari
pat nilai loading factor yang kurang dari 0,50 sehingga dapat dikatakan konstruk
valid dan memenuhi persyaratan model
0,50. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
yang baik.
loading factor telah memenuhi validitas
a. Implementasi resep elektronik memiliki
Tabel 2. Nilai Validitas Diskriminan R2 sebesar 0,390, artinya bahwa validi-
Variabel AVE √AVE Keterangan tas implementasi resep elektronik dije-
IMP 0,566 0,752 Valid laskan oleh konstruk dukungan mana-
DM 0,613 0,783 Valid jemen dan lingkungan kerja sebesar
LK 0,652 0,807 Valid
39% sedangkan sisanya dijelaskan oleh
KP 0,512 0,716 Valid
variabel lain di luar penelitian.
b. Kepuasan pengguna memiliki R2 sebe-
Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai
sar 0,768, artinya bahwa validitas
composite reliability lebih dari 0,70 dan nilai
kepuasan pengguna dijelaskan oleh
cronbach’s alpha lebih dari 0,50. Hasil
konstruk implementasi resep elektronik
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
sebesar 76,8% dan sisanya dijelaskan
oleh variabel lain di luar penelitian.
Tabel 3. Nilai Composite Reliability dan
Cronbach Alpha
Composite Cronbach 3. Pengujian Hipotesis
Variabel Keterangan
Reliability Alpha Untuk mengukur signifikansi pada
IMP 0,928 0,914 Reliabel
DM 0,905 0,874 Reliabel
evaluasi model dapat dilihat dari nilai t –
LK 0,903 0,865 Reliabel statistik > t-tabel (α = 5%, t-tabel = 1,67)
KP 0,943 0,936 Reliabel
melalui proses bootstrapping. Hasil peneli-
tian dapat dilihat pada Tabel 5.
2. Evaluasi model struktural (Inner Model)
Untuk memprediksi adanya hubungan Tabel 5. Nilai Path Coffiecients dan T-
kausalitas antar variabel maka dilakukan statistik
Diagram Original
evaluasi model struktural dengan melihat T- statistik Ket
jalur Sampel
nilai latent variable correlations dengan R > DM  IMP 0,391 2,538 Signifikan
IMP  KP 0,528 5,292 Signifikan
0,05. Model yang kuat ditunjukan dengan
LK  IMP 0,261 1,719 Signifikan
nilai 0,70, model yang moderate ditunjukan
dengan nilai 0,50 dan model yang lemah Dari tabel 5, terlihat bahwa hubungan
ditunjukan dengan nilai 0,25. Hasil pengu- antar dua variabel memiliki hubungan
jian R square dapat dilihat pada Tabel 4. yang signifikan ( t-statistik > 1,67). Hasil
uji kesesuaian model dari indikator
Tabel 4. Nilai R-Square (R2) terhadap variabel dapat dilihat pada
Variabel R - Square Gambar 2 yang dilengkapi dengan nilai
Dukungan Manajemen (DM) outer loading, nilai R-square dan nilai total
Lingkungan Kerja (LK) effect. Output outerloading diperoleh dari
Implementasi Resep
0,390 PLS Algorithm Report pada software
Elektronik (IMP)
SmartPLS. Dari Gambar 2 diketahui tidak
Kepuasan Pengguna (KP) 0,768
ada konstruk dibawah 0,5, sehingga tidak
ada indikator yang harus dieliminasi dari
Berdasarkan tabel 4, maka dapat
model.
dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 2. Output Diagram Model Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif terhadap implementasi


secara keseluruhan hipotesis dapat sistem informasi (Rusdi, 2007; Dewi,
diterima yaitu dengan nilai t – statistik > SANT; Dwirandra, 2013).
1,67. Implementasi resep elektronik dapat Selain dukungan manajemen,
meningkatkan kualitas pelayanan melalui lingkungan kerja juga mempunyai
tiga perspektif, yaitu perspektif hubungan yang signifikan terhadap
organisasi, teknologi dan manusia (Barber implementasi resep elektronik (t-statistik
et al., 2006). Komponen organisasi terdiri sebesar 1,719 ≥ 1,67, hipotesis 2 diterima).
dari struktur organisasi dan lingkungan Dalam pengelolaan aktivitas perusahaan,
kerja. Struktur organisasi menilai tingkat pemanfaatan dan penerepan
dukungan manajemen terhadap teknologi informasi sangat dibutuhkan,
keberhasilan implementasi sistem resep dalam hal ini untuk meningkatkan
elektronik. Dukungan manajemen pelayanan resep kepada pasien (Lee and
mempunyai hubungan signifikan Grover, 2000). Faktor lingkungan kerja
terhadap implementasi resep elektronik (t- dalam penelitian ini berupa tersedianya
statistik sebesar 2,538 ≥ 1,67, hipotesis 1 infrastruktur yang memadai seperti
diterima). Faktor penting dalam mencapai kebutuhan hardware dan software sudah
kesuksesan sistem informasi dalam terpenuhi di masing – masing klinik,
pelayanan pasien salah satunya adalah kemampuan petugas SIM RS dalam
dukungan manajemen (Dewi, SANT; maintenance sistem, serta adanya sumber
Dwirandra, 2013). pembiayaan sebagai dukungan dalam
Salah satu bentuk komitmen nyata pemeliharaan fasilitas rumah sakit.
yang diberikan manajemen berupa Komponen teknologi mengukur
keterlibatan secara aktif dalam kualitas sistem, kualitas layanan serta
implementasi resep elektronik berupa kualitas data dan informasi. Pada
pembuatan dan pengesahan regulasi penelitian ini indikator untuk mengukur
implementasi resep elektronik. Serta, implementasi sistem resep elektronik
komitmen bersama antar manajemen adalah relevan, akurasi dan ketepatan
dengan karyawan dalam memberikan waktu. Dalam hal ini komponen teknologi
pelayanan prima yang diperlukan untuk adalah implementasi sistem resep
mendapatkan kepercayaan masyarakat. elektronik mempunyai hubungan
Hasil penelitian ini sesuai dengan signifikan terhadap kepuasan pengguna
penelitian sebelumnya yang menyatakan (t-statistik sebesar 5,292 ≥ 1,67, hipotesis 3
bahwa dukungan manajemen memiliki diterima). Sejalan dengan penelitian
sebelumnya bahwa kepuasan pengguna implementasi resep elektronik yang
dapat berhubungan dengan manfaat dan berorientasi pada keselamatan pasien.
sikap pengguna terhadap sistem resep
elektronik yang dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
karakteristik pengguna. Semakin baik
implementasi resep elektronik maka Ahmed, Z. et al. (2016) ‘Economic impact
tingkat kepuasan pengguna terhadap of electronic prescribing in the hospital
sistem semakin tinggi (Widiastuti and setting: A systematic review’,
Dwiprahasto, 2014). International Journal of Medical
Pengguna resep elektronik, yaitu Informatics. Elsevier Ireland Ltd, 88, pp.
dokter dan petugas farmasi memberikan 1–7. doi: 10.1016/j.ijmedinf.2015.11.008.
persepsi yang baik terhadap implementasi Barber, N. et al. (2006) Safer, faster, better?
resep elektronik, antara lain informasi Evaluating electronic prescribing, Report to
obat yang ada di dalam resep elektronik The Patient Safety Research Programme.
relevan sehingga dapat mendukung Available at:
dalam pengambilan keputusan, http://wwwlive.who.int/entity/patientsa
implementasi resep elektronik akurat fety/information_centre/reports/
sehingga dapat mengeliminasi kesalahan PS019_Barber_Final_report.pdf.
dalam penulisan resep, serta kemudahan Dewi, SANT; Dwirandra, A. (2013)
dalam pembacaan resep sehingga dapat ‘Pengaruh Dukungan Manajemen
membantu pelayana pasien dengan Puncak, Kualitas Sistem, Kualitas
memberikan informasi yang berkualitas.. Informasi, Pengguna Aktual dan
Keberhasilan implementasi resep Kepuasan Pengguna Terhadap
elektronik mampu meningkatkan mutu Implementasi Sistem Informasi
pelayanan rumah sakit dengan Keuangan Daerah di Kota Denpasar’,
mempercepat pelayanan di instalasi E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
farmasi, antara lain memperpendek waktu 1(4), pp. 196–214.
tunggu pasien, rumah sakit dapat Donyai, P. et al. (2008) ‘The effects of
melakukan efisiensi di era JKN, electronic prescribing on the quality of
mempersingkat alur pelayanan farmasi. prescribing’, British Journal of Clinical
Pharmacology, 65(2), pp. 230–237. doi:
PENUTUP 10.1111/j.1365-2125.2007.02995.x.
Hasil penelitian ini menunjukan danya Ghozali, I. (2014) Structural Equation
hubungan signifikan antara dukungan Modeling, Metode Alternatif dengan
manajemen dan lingkungan kerja Partial Least Square (PLS). 4th edn.
terhadap implementasi sistem resep Semarang: Badan Penerbit Universitas
elektronik dilihat dari sikap pengguna Diponegoro.
dalam meresepon teknologi sistem resep Kementerian Kesehatan RI (2011) Pedoman
elektronik, serta implementasi resep Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik
elektronik terhadap kepuasan pegguna. (CPFB). Edited by A. Mashuda. Jakarta.
Dengan demikian, evaluasi implementasi Lee, C. C. and Grover, V. (2000) ‘Exploring
resep elektronik telah berhasil dan sesuai Mediation Between Environmental and
dengan harapan serta manfaat yang Structural Atributes: The Penetrations
dirasakan pengguna sehingga dapat of Communication Technologies in
memberikan pelayanan paripurna yang Manufacturing Organizations’, Journal
berorientasi terhadap keselamatan pasien. of Management Information Systems,
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut 16(3).
untuk mengevaluasi keberhasilan Rusdi, D. (2007) ‘Analisis Faktor - Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (SIA)’. Proses Peresepan’, Jurnal Manajemen
Velo G, M. P. (2009) ‘Medication Errors : Pelayanan Kesehatan, 17(1), pp. 30–36.
Prescribing Faults and Prescription Available at:
Errors’, British Journal of Clinical https://media.neliti.com/media/publicat
Pharmacolmacol, 67, pp. 624–628. ions/114769-ID-peran-resep-elektronik-
Widiastuti, M. S. and Dwiprahasto, I. dalam-meningkatka.pdf (Accessed: 1
(2014) ‘Peran Resep Elektronik dalam June 2018).
Meningkatkan Medication Safety pada

Anda mungkin juga menyukai