Anda di halaman 1dari 10

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering), ), 4 (1) Mei 2020

ISSN 2549-6328 (Print) ISSN2549-6336 (Online) DOI : 10.31289/jime.v4i1.3011

JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering)


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Email: jime@uma.ac.id

Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan Tes Kesehatan


di Klinik Mulawarman Health Center Universitas
Mulawarman dengan Menggunakan Metode
Service Quality (Servqual)
Riduansyah*1), Anggriani Profita2), Willy Tambunan3)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
Diterima: Oktober 2019; Disetujui: Januari 2020; Dipublikasi: Mei 2020;
*Corresponding author: Duanriduan0@gmail.com

Abstrak
Klinik Mulawarman Health Center (MHC) sebagai salah satu perusahaan jasa layanan kesehatan harus
bisa menjaga dan meningkatkan kualitas layanan agar dapat menghadapi persaingan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur kualitas pelayanan dan memberikan usulan perbaikan kualitas jasa tes
kesehatan di klinik MHC. Pengukuran kualitas layanan menggunakan metode Service Quality
(SERVQUAL), merupakan metode pengukuran kualitas pelayanan yang dapat mengetahui aspek kualitas
pelayanan yang perlu mendapat perbaikan dan mampu menerjemahkan ekspektasi konsumen yang
masih belum terakomodir. Responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa-mahasiswi Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman angkatan 2018. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai rata-rata gap 1
sebesar – 0,5, gap 2 sebesar -0,3, gap 3 sebesar 0,1, gap 4 sebesar -0,4 dan gap 5 sebesar -0,7, artinya
konsumen masih kurang puas terhadap pelayanan jasa klinik yang kurang memahami ekspektasi
konsumen, spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Analisis Importance Performance Analisis
(IPA) digunakan untuk mengetahui perbaikan apa saja yang akan diberikan berdasarkan variabel yang
perlu mendapatkan perbaikan. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu memberikan pelatihan kepada
sumber daya manusia MHC agar dapat lebih baik dalam melayani konsumen yang datang ke klinik MHC.
Kata kunci : Kepuasan Pelanggan , Servqual , Analisis Gap, Importance Performance Analysis,
Usulan Perbaikan

Abstract
Mulawarman Helath Center Clinic as one of the health service companies must be able to maintain and
improve the quality of services in order to competition. This study aims to measure the quality of services
and propose improvements in the quality of health test services at MHC clinics. Service quality measurement
using the Service Quality (SERVQUAL) method, SERVQUAL method is a service quality measurement method
that can determine aspects of service quality that need to be improved and is able to translate consumer
expectations that are still not accommodated. Respondents in this case are students of the Faculty of
Engineering, Mulawarman University class of 2018. Based on the research results, the average value of gap
1 was - 0.5, gap 2 was -0.3, gap 3 was 0.1, gap 4 was - 0.4 and gap 5 of -0.7, meaning consumers are still not
satisfied with clinical services that don’t understand consumer expectations, service quality specifications
and service delivery. Importance Performance Analysis (IPA)is used to find recommendations for
improvements based on variables that need to get improvement. The proposed improvement is to provide
MHC clinic’s human resources training so can give better service to the patient.
Keywords: Costumer Satisfaction, Servqual, Gap Analysis, Importance Performance Analysis,
Proposed Improvement.

How to Cite: Riduansyah, Profita, A, dan Tambunan, W (2020), Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan
Tes Kesehatan di Klinik Mulawarman Health Center Universitas Mulawarman dengan Menggunakan
Metode Service Quality (Servqual), JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering 4(1): 28 - 36
JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering 4(1): 28 - 36

PENDAHULUAN celah (gap) yang mana nantinya akan


Klinik merupakan fasilitas medis terlihat gap antara harapan konsumen dan
yang lebih kecil dan melayani keluhan persepsi manajemen, gap antara persepsi
tertentu dan dikhususkan pada pelayanan manajemen terhadap harapan konsumen
kesehatan pasien rawat jalan. dan spesifikasi kualitas jasa, gap antara
Keberadaannya dalam masyarakat sangat spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian
penting karena klinik bisa memberikan jasa, gap antara penyampaian jasa dan
fasilitas dan pelayanan kesehatan dengan komunikasi eksternal, dan gap antara jasa
kualitas yang hampir sama dengan rumah yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
sakit, namun biasanya dengan biaya yang Penilaian kualitas jasa menggunakan
cukup terjangkau. model SERVQUAL mencakup perhitungan
Klinik Mulawarman Health Center perbedaan di antara nilai yang diberikan
(MHC) merupakan salah satu usaha yang para konsumen untuk setiap pasang
dilakoni oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) pernyataan berkaitan dengan harapan dan
Universitas Mulawarman. Persaingan persepsi. Sehingga dari masing-masing
bisnis yang semakin ketat membuat Klinik variabel yang telah dihitung
MHC harus senantiasa melakukan perbedaannya dari persepsi konsumen
perbaikan peningkatan layanan terhadap akan diketahui variabel mana yang akan
konsumennya agar tercapainya pelayanan mendapat usulan perbaikan dengan
yang berkualitas. Hal ini perlu dilakukan menggunakan Importance Performance
agar mampu bersaing dengan klinik-klinik Analysis (IPA). Penggunaannya
lain dalam pelayanan kesehatan yang mempunyai implikasi bagi manajemen
diberikan. Permasalahan yang sering dan pemasaran yang penting sebagai
terjadi pada pelayanan yang ada di klinik dasar pengambilan keputusan. Salah satu
MHC yaitu pada produk layanan tes keuntungan utama Importance
kesehatan, yang mana permasalahan yang Performance Analysis (IPA) adalah
sering dirasakan konsumen yaitu antrian mengidentifikasikan area atau atribut
yang lama dikarenakan kurangnya loket dalam peningkatan kualitas jasa.
pelayanan, konsumen sering kebingungan
dikarenakan tidak adanya petunjuk arah METODE PENELITIAN
pada klinik dan sistem sering terhambat Tahapan-tahapan kegiatan dalam
dari permasalahan tersebut perlu adanya melakukan penelitian ini terdiri dari
perbaikan kualitas pelayanan yang ada di beberapa tahapan, yaitu tahap
klinik. pengumpulan data, tahap pengolahan data,
Metode Service Quality (SERVQUAL) tahap analisis dan pembahasan, dan tahap
merupakan metode pengukuran kualitas penutup.
pelayanan yang dapat mengetahui aspek
kualitas pelayanan mana saja yang perlu 1 Tahapan Pengumpulan Data
mendapat perbaikan dan metode ini juga Pengumpulan data merupakan tahap
mampu menerjemahkan ekspektasi mengumpulkan data-data yang diperlukan
konsumen yang masih belum terakomodir dalam penelitian ini. Data yang diperlukan
sehingga diperlukan peningkatan kualitas dalam proses pengumpulan data
pelayanan yang diberikan. Selain itu dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
metode SERVQUAL juga akan mengetahui

29
Riduansyah, Profita, A, dan Tambunan, W, Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan Tes Kesehatan di
Klinik Mulawarman Health Center Universitas Mulawarman dengan Menggunakan Metode Service Quality
(Servqual)
dan data sekunder yang dapat dijelaskan reliabilitas digunakan untuk mengetahui
sebagai berikut: apabila kuesioner telah dicoba secara
berulang-ulang kepada kelompok yang
1. Data primer sama akan menghasilkan data yang sama.
Data primer adalah data yang Jika kuesioner ini dinyatakan tidak valid
diperoleh secara langsung dari sumbernya maka kemudian peneliti akan membuat
atau objek yang akan diteliti. Data primer kuesioner kembali sampai kuesioner
yang diperlukan pada penelitian ini adalah tersebut dinyatakan valid.
data kondisi layanan klinik MHC, diperoleh
dari hasil wawancara, data kualitas layanan 2. Perhitungan Skor Persepsi dan
yang diperoleh dari penyeberan kuesioner Harapan
terhadap responden. Tahapan ini dilakukan pada masing-
masing variabel untuk mengetahui nilai
2. Data Sekunder rata-rata antara persepsi dan harapan
Data sekunder pada penelitian ini konsumen.
berupa jumlah pelanggan yang pernah
melakukan tes kesehatan diklinik 3. Uji Beda Antara Persepsi dan
Mulawarman Health Center (MHC), studi Harapan
pustaka dari buku-buku atau jurnal serta Uji beda dalam penelitian ini
sumber informasi di media internet, Artikel menggunakan Uji Wilcoxon. Hal ini
atau jurnal yang berhubungan dengan dilakukan untuk menguji apakah terdapat
metode SERVQUAL yang nantinya menjadi perbedaan yang signifikan antara persepsi
referensi dalam penentuan kualitas dan harapan dari variabel yang dianalisis.
pelayanan. Hipotesis dua sisi dalam Uji Wilcoxon ini
adalah sebagai berikut.
2 Tahapan Pengolahan Data
Pada tahapan ini dilakukan H0: P = E (Tidak ada perbedaan skor yang
pengolahan data terhadap data yang telah signifikan terhadap persepsi dan
dikumpulkan, untuk mengetahui hasil dari harapan)
penelitian yang akan digunakan sebagai H1: P ≠ E (Terdapat perbedaan skor yang
bahan untuk melakukan analisis dan signifikan terhadap persepsi dan
pembahasan. Adapun pengolahan data harapan)
yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Kriteria uji :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas H0 ditolak jika nilai signifikan p-value (≤
Kuesioner. 0,1).
Pengujian dilakukan untuk menguji
apakah kuesioner yang telah dibagikan 3 Tahapan Analisis
kepada responden telah valid dan dapat Pada tahap ini akan dilakukan
diandalkan. Alat pengolahan data yang analisis secara keseluruhan kualitas
digunakan adalah uji validitas internal layanan pada Klinik MHC. Berikut
dengan menggunakan korelasi product merupakan tahapan analisis hasil yang
moment dan uji reliabilitas menggunakan akan dijelaskan dibawah ini :
koefisien reliabilitas Cronbach Alpha. Uji

30
JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering 4(1): 28 - 36

a. Gap antara harapan konsumen dan SERVQUAL yaitu “a customer’s judgment of


persepsi manajemen (Gap 1). the overall excellence or superiority of a
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis service”. Dengan demikian SERVQUAL
skor gap 1, dimana skor ini didapatkan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh
melalui nilai rata-rata persepsi manajemen perbedaan antara kenyataan dan harapan
dikurangi nilai rata-rata harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka
konsumen pada masing-masing dimensi. terima atau peroleh. Pada tahapan ini akan
dilakukan analisis skor gap 1, gap 2, gap 3,
b. Gap antara persepsi manajemen gap 4 dan gap 5, dimana skor ini
terhadap harapan konsumen (Gap 2). didapatkan melalui nilai total rata-rata
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis pada masing-masing dimensi. Adapun skor
skor gap 2, dimana skor ini didapatkan total pada masing-masing gap.
melalui nilai rata-rata spesifikasi kualitas
jasa dikurangi nilai harapan konsumen 1. Analisis Skor Gap 1
pada masing-masing dimensi. Pada kenyataannya pihak
manajemen pada Klinik MHC tidak selalu
c. Gap antara spesifikasi kualitas jasa merasakan atau memahami apa yang
dan penyampaian jasa (Gap 3). diinginkan para pelanggan secara tepat.
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis Akibatnya, manajemen tidak mengetahui
skor gap 3, dimana skor ini didapatkan bagaimana suatu jasa seharusnya didesain
melalui nilai rata-rata penyampaian jasa dan jasa-jasa pendukung apa saja yang
dikurangi nilai spesifikasi kualitas jasa diinginkan konsumen. adapun hasil dari
pada masing-masing dimensi perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.

d. Gap antara penyampaian jasa dan 2. Analisis Skor Gap 2


harapan konsumen (Gap 4). Kadangkala manajemen mampu
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis memahami secara tepat apa yang
skor gap 4, dimana skor ini didapatkan diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka
melalui nilai rata-rata penyampaian jasa tidak menyusun standar kinerja tertentu
dikurangi nilai harapan konsumen pada yang jelas. Hal ini bisa dikarenakan tiga
masing-masing dimensi faktor, yaitu tidak adanya komitmen total
manajemen terhadap kualitas jasa,
e. Gap antara jasa yang dirasakan dan kekurangan sumber daya, atau karena
jasa yang diharapkan (Gap 5). adanya kelebihan permintaan, adapun
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis hasil dari perhitungan dapat dilihat pada
skor gap 5, dimana skor ini didapatkan tabel 2.
melalui nilai rata-rata persepsi konsumen
dikurangi nilai harapan konsumen pada 3. Analisis Skor Gap 3
masing-masing dimensi. Ada beberapa penyebab terjadinya
gap ini, misalnya karyawan kurang terlatih
HASIL DAN PEMBAHASAN (belum menguasai tugasnya), beban kerja
1 Analisis SERVQUAL Skor melampaui batas, tidak dapat memenuhi
Menurut Zeithaml dalam Tjiptono standar kerja, atau bahkan tidak mau
(2006), definisi umum tentang Service memenuhi standar kinerja yang
Quality atau yang seringkali disingkat

31
Riduansyah, Profita, A, dan Tambunan, W, Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan Tes Kesehatan di
Klinik Mulawarman Health Center Universitas Mulawarman dengan Menggunakan Metode Service Quality
(Servqual)
ditetapkan, adapun hasil dari perhitungan Tabel 3 Skor total dimensi
dapat dilihat pada tabel 3. Rata-rata
Rata-rata
spesifikasi Gap
Variabel penyampaian
kualitas 3
jasa
4. Analisis Skor Gap 4 jasa
Seringkali harapan pelanggan Tangible 4,1 4,3 -0,2
dipengaruhi oleh iklim dan pernyataan Reability 4,3 4,2 0,1
Responsivenes 4 4 0
atau janji yang dibuat oleh Klinik. Resiko
Assurance 4,2 4 0,2
yang dihadapi Klinik adalah apabila janji Emphaty 4,2 4 0,2
yang diberikan ternyata tidak dapat Total 4,2 4 0,1
dipenuhi, adapun hasil dari perhitungan
dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Skor total dimensi
Rata-rata Rata-rata
Gap
Variabel penyampaian harapan
5. Analisis Skor Gap 5 jasa konsumen
4
Gap ini terjadi apabila pelanggan Tangible 4,3 4,4 -0,1
mengukur kinerja atau prestasi Klinik Reability 4,2 4,4 -0,2
dengan cara yang berlainan, atau juga bisa Responsivenes 4 4,5 -0,5
keliru mempersepsikan kualitas jasa Assurance 4 4,6 -0,6
Emphaty 4 4,5 -0,5
tersebut, adapun hasil dari perhitungan
Total 4,1 4,5 -0,4
dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Skor total dimensi
Tabel 1 Skor total dimensi Rata-rata Rata-rata
Gap
Rata-rata Rata-rata Variabel persepsi harapan
5
Variabel persepsi harapan Gap 1 konsumen konsumen
manajemen konsumen Tangible 3,9 4,4 -0,5
Tangible 4,5 4,4 0,1 Reability 3,6 4,4 -0,8
Reability 3,4 4,4 -1 Responsivenes 3,7 4,5 -0,8
Responsivenes 4 4,5 -0,5
Assurance 3,9 4,6 -0,7
Assurance 4 4,6 -0,6
Emphaty 4 4,5 -0,5 Emphaty 3,7 4,5 -0,8
Total 4,0 4,5 -0,5 Total 3,8 4,5 -0,7

Tabel 2 Skor total dimensi 2 Analisis Importance Performance


Rata-rata
spesifikasi Harapan Gap
Analisis
Variabel Dua instrumen penelitian utama yang
kualitas konsumen 2
jasa telah dikembangkan dari tahun ke tahun
Tangible 4,3 4,4 -0,1
Reability 4,2 4,4 -0,2
untuk meneliti kualitas dan kepuasan
Responsivenes 4 4,5 -0,5 konsumen di industri jasa pelayanan yaitu
Assurance 4,3 4,6 -0,3 adalah Importance Performance Analysis
Emphaty 4 4,5 -0,5
Total 4,2 4 -0,3
(IPA) dan SERVQUAL, analisis kuadran atau
Importance Performance Analysis (IPA)
adalah prosedur untuk menunjukkan
kepentingan relatif berbagai atribut
terhadap kinerja organisasi atau
perusahaan dan produk (Wijaya, 2011).
Importance Performance Analysis (IPA)
adalah prosedur untuk menunjukkan

32
JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering 4(1): 28 - 36

kepentingan relatif berbagai atribut Gambar 1 Diagram importance performance


terhadap kinerja organisasi atau analysis

perusahaan dan produk. Diagram ini


terbagi menjadi 4 kuadran yang memuat
I II
antara persepsi dan harapan. Kepentingan
disini menunjukkan ekspektasi atau
harapan yang diinginkan pelanggan,
sedangkan kinerja perusahaan sebagai III IV
persepsi yang dirasakan pelanggan.
Diagram ini mempunyai dua sumbu yaitu
sumbu X sebagai nilai persepsi dan sumbu
Y sebagai nilai ekspektasi. Manfaat dari Masing-masing dari kuadran I, II, III
metode IPA ini adalah untuk mendapatkan dan IV menggambarkan keadaan yang
prioritas perbaikan yang terletak pada berbeda-beda, pemetaan berdasarkan
kuadran 1 dimana persepsi rendah tetapi tingkat kepentingan dan kinerja ini
harapan tinggi. Pada kuadran 2 persepsi memungkinkan pihak klinik untuk segera
dan harapan pelanggan berada pada melakukan perbaikan - perbaikan pada
tingkat tinggi, sehingga perusahaan cukup variabel yang dianggap penting konsumen
mempertahankan kinerja dimensi dalam jangka waktu yang relatif dekat.
tersebut. Pada kuadran 3 persepsi dan Setiap kuadran tersebut dapat dijelaskan
harapan pelanggan berada pada tingkat sebagai berikut.
rendah, sehingga perusahaan belum perlu
melakukan perbaikan. Pada kuadran 4 1. Prioritas Utama ( Kuadran I )
persepsi instansi berada dalam tingkat Pada diagram kartesius diatas
tinggi tetapi harapan pelanggan akan terdapat variabel yang masuk dalam
kinerja tersebut rendah, sehingga kuadran ini yaitu fasilitas umum
perusahaan perlu mengurangi hasil yang (misalnya toilet, ruang tunggu) nyaman,
dicapai agar dapat mengefisienkan sumber karyawan memberikan salam saat bertemu
daya yang ada. pertama kali dengan pasien , parkiran luas,
Berdasarkan hasil pengolahan data karyawan melayani komplain pasien
pada rata-rata keseluruhan persepsi dan dengan cepat, karyawan memberikan
ekspektasi, dapat diolah ke dalam grafik informasi tindakan yang akan dilakukan,
IPA. Adapun nilai titik pusat koordinat dan karyawan memberikan waktu
(4,45 ; 3,69) diperoleh dari grand mean pelayanan yang cukup pada konsumen.
persepsi sebagai titik potong sumbu X dan Makna dari kuadran ini adalah tingkat
grand mean harapan sebagai titik potong kepentingan yang tinggi tetapi tingkat
sumbu Y. Adapun gambar grafik IPA dapat kinerjanya rendah. Sehingga pihak klinik
dilihat pada Gambar 1. MHC hendaknya harus meningkatkan
pelayanan seperti memberikan fasilitas
yang yaman untuk konsumen, melayani
pasien dengan baik agar dapat memuaskan
konsumen, mendapat penilaian pelayanan
yang baik dan fasilitas yang baik oleh
konsumen.

33
Riduansyah, Profita, A, dan Tambunan, W, Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan Tes Kesehatan di
Klinik Mulawarman Health Center Universitas Mulawarman dengan Menggunakan Metode Service Quality
(Servqual)
2. Pertahankan Prestasi ( Kuadran II ) sesuai yang dijanjikan, data hasil tes
Kuadran II merupakan strategi kesehatan selesai dengan cepat, dan
mempertahankan prestasi dengan posisi karyawan memberikan perhatian yang
yang menunjukkan pelayanan sudah sesuai sama kepada semua konsumen.
dengan apa yang diharapkan konsumen, Pada kuadran III ini tidak terlalu
sehingga pihak klinik hendaknya tetap masalah apabila tidak diperbaiki oleh
mempertahankan prestasi pelayanannya. pihak klinik karena variabel tersebut
Variabel yang terdapat pada kuadran II dianggap tidak terlalu penting oleh
yaitu Ruang klinik MHC bersih, ada kotak responden dan perbaikannya pengaruh
saran di klinik MHC, karyawan yang sangat kecil terhadap kepuasan
menjelaskan prosedur tes kesehatan, konsumen karena prioritasnya relatif
karyawan melayani dengan sopan dan rendah. Contohnya yaitu karyawan
ramah, karyawan mampu menjawab memberikan perhatian yang sama kepada
semua pertanyaan pasien, Identitas dan semua konsumen.
informasi konsumen terjaga
kerahasiaannya, pelayanan tes kesehatan 4. Berlebihan ( Kuadran IV )
yang diberikan para karyawan di klinik Kuadran IV berarti mempunyai
dapat diandalkan, perawat sabar/tidak tingkat kepentingan yang rendah, tetapi
tergesa-gesa melayani pasien, dan expresi harapan konsumen tinggi. Variabel yang
karyawan sopan dan ramah, hal ini terdapat pada kuadran IV yaitu prosedur
menunjukkan bahwa variabel ini dinilai administrasi pembayaran tidak berbelit-
memiliki tingkat kepentingan tinggi. belit dan karyawan menjelaskan prosedur
Sehubungan dengan hal tersebut, pihak tes kesehatan. Karena variabel ini telah
klinik MHC harus dapat mempertahankan memiliki kualitas pelayanan yang dinilai
prestasinya, kemudian meningkatkan konsumen melebihi harapan maka pihak
kualitas pelayanan seperti melayani manajemen tidak perlu khawatir terhadap
konsumen dengan ramah dan sopan dan hal ini. Hanya perlu dipertahankan agar
ketersediaan resepsionis dalam melayani berdampak positif bagi kepuasan
konsumen yang mengalami kendala, pelanggan. Peningkatan kualitas pelayanan
sehingga konsumen tetap memberikan ini dapat dilakukan dengan memberikan
pandangan yang baik terhadap klinik MHC pelayanan yang lebih optimal serta
dan kepuasan konsumen tetap terjaga. penambahan fasilitas yang lebih baik.

3. Prioritas Rendah ( Kuadran III ) 4. Usulan Perbaikan


Kuadran III terdiri dari variabel yang Usulan perbaikan kualitas layanan
dianggap memiliki tingkat kepentingan padaklinik MHC. Perbaikan kualitas
rendah oleh konsumen sehingga layanan yang perlu diprioritaskan
perbaikannya menjadi prioritas rendah berdasarkan analisis menggunakan
karena memiliki tingkat kepentingan yang diagram Importance Performance Analysis
rendah. Variabel yang terdapat pada (IPA) adalah pada kuadran I. Variabel yang
kuadran III yaitu karyawan klinik bersedia terdapat pada kuadran 1 yaitu Fasilitas
memberikan informasi yang jelas dan umum ( misalnya toilet, ruang tunggu)
mudah dimengerti, klinik memberikan nyaman, karyawan memberikan salam saat
pelayanan tes kesehatan terhadap pasien bertemu pertamakali dengan pasien,

34
JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering 4(1): 28 - 36

parkiran luas, karyawan melayani harus diperlukannya perbaikan pelayanan


komplain pasien dengan cepat, karyawan yang diberikan terhadap konsumen agar
memberikan informasi tindakan yang akan konsumen dapat loyal terhadap penyedia
dilakukan,dan karyawan memberikan jasa. Berdasarkan hasil analisis Importance
waktu pelayanan yang cukup pada Performance Analysis, klinik MHC
konsumen. Hal yang bisa dilakukan agar hendaknya harus meningkatkan pelayanan
mengetahui apa yang diinginkan seperti berpakaian rapi dan memberikan
konsumen yaitu melakukan survey salam ketika konsumen datang ke klinik,
kepuasan konsumen dengan membagikan Agar sesuai dengan konsumen harapkan
kuesioner, memberikan arahan kepada dan dapat memuaskan konsumen,
karyawan untuk melayani konsumen mendapat penilaian pelayanan yang baik
sepenuh hati dengan memberikan dan fasilitas yang baik oleh konsumen.
senyuman agar konsumen merasa dihargai
oleh karyawan, pihak manajemen juga bisa 3. Usulan perbaikan yang sesuai untuk
memberikan pelatihan kepada karyawan klinik MHC yaitu pemetaan berdasarkan
agar dapat mengetahui cara melayani tingkat kepentingan dan kinerja ini
konsumen dengan baik sesuai dengan memungkinkan pihak klinik untuk segera
standar operasional prosedur (SOP), dan melakukan perbaikan - perbaikan pada
juga manajemen harus selalu memantau variabel yang dianggap penting konsumen
kinerja dari karyawannya. dalam jangka waktu yang relatif dekat.
Sehingga pihak klinik MHC hendaknya
KESIMPULAN harus meningkatkan pelayanan seperti
Kesimpulan yang didapat dari berpakaian rapi dan memberikan salam
penelitian ini adalah jawaban dari tujuan ketika konsumen datang ke klinik, Agar
penelitian yang dilakukan. Kesimpulan sesuai dengan konsumen harapkan dan
yang didapat antara lain: dapat memuaskan konsumen, mendapat
penilaian pelayanan yang baik dan
1. Kepuasan konsumen terhadap fasilitas yang baik oleh konsumen. Pihak
pelayanan yang diberikan klinik MHC manajemen juga bisa memberikan
masih kurang, dari hasil perhitungan gap pelatihan kepada karyawan agar dapat
memungkinkan pihak klinik untuk segera mengetahui cara melayani konsumen
melakukan perbaikan - perbaikan yaitu dengan baik sesuai dengan standar
pada gap 5 yang mana memiliki nilai operasional prosedur (SOP), dan juga
negatif yang cukup besar. Adapun cara manajemen harus selalu memantau kinerja
penanganannya bisa dilakukan dengan dari karyawannya.
meningkatkan pelayanan seperti
memberikan salam saat konsumen datang DAFTAR PUSTAKA
ke klinik, selalu membantu konsumen Diana Puspita Sari., dan Andry Hermawan., 2012.,
Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Pada
ketika mengalami kendala, meningkatkan Instalasi Rawat Jalan Dengan Metode Serqual
fasilitas yang ada di klinik demi dan triz (Studi Kasus Di Rs Muhammadiyah
kenyamanan konsumen yang datang ke Roemani), Jurnal Teknik Industri Universitas
Diponegoro Semarang, Vol VII, No 2, Mei.
klinik MHC. Hadi, S., 2013, Statistika, Andi, Yogyakarta.
Hana Catur Wahyuni., dan Wiwik Sulistiowati,
2015., Penentuan Prioritas Perbaikan
2. Kualitas pelayanan tes kesehatan Kualitas Layanan Kesehatan Dengan Metode
pada klinik MHC sudah baik, tatapi masih

35
Riduansyah, Profita, A, dan Tambunan, W, Analisis Kualitas Pelayanan pada Layanan Tes Kesehatan di
Klinik Mulawarman Health Center Universitas Mulawarman dengan Menggunakan Metode Service Quality
(Servqual)
Servqual, Jemis Vol. 3 No. 1, ISSN 2338-3925, Menggunakan Metode Service Quality
Siduarjo. (SERVQUAL), Jurnal Teknik Industri Institut
Nugraheni Djamal., dan Rifki Azizi., Identifikasi dan Teknologi Nasional, Vol.02, No. 02, ISSN
Rencana Perbaikan Penyebab Delay Produksi 2338-5081, Bandung
Melting Proses Dengan Konsep Fault Tree Wijaya, T., 2011, Manajemen Kualitas Jasa, Indeks,
Analys (FTA) di PT. XYZ, Jurnal Intec Teknik, Jakarta.
ISSN 2407-781x. Yopi Alexander., 2010., Analisis Kualitas Pelayanan
Sugiyono., 2010, Statistika Untuk Penelitian, Jasa Penginapan Terhadap Kepuasan
Alfabeta, Bandung. Konsumen Pada Hotel Arinas di Bandar
Supranto, J., 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Lampung., Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol
Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta. 1, No 01, Oktober.
Tjiptono, F., 2006, Manajemen Jasa, Andi Offset, Sri Suci Yuniar., 2014., Usulan Perbaikan Kualitas
Yogyakarta. Pelayanan Jasa Pengiriman Paket
Tjiptono, F., 2011, Pemasaran Jasa, Bayumedia, Berdasarkan Hasil Penguuran
Sleman. Mengguanakan Metode Service Quality.,
Tribowo, S., Setyo, R., H., dan Harsono, A., 2014, Jurnal Online Institute Teknologi Nasional
Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada Vol 02, No 02, Oktober.
Kawasan Wisata Kawah Putih Perum
Perhutani Jawa Barat dan Banten

36

Anda mungkin juga menyukai