Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No.

1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

ANALISIS MUTU LAYANAN UNIT REKAM MEDIS


BERDASARKAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY
FUNCTION DEPLOYMEN DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2018
1
Siti Permata Sari Lubis, 2Putri Zebua
1
Dosen STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan; 2Alumni APIKES Imelda
E-mail: sity_cyan@gmail.com

ABSTRAK
Penyelenggaraan rekam medis yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit. Untuk
meningkatkan kualitas layanan, yaitu kepuasan konsumen maka dilakukan analisa dengan menggunakan
metode Service Quality dengan teknik Quality Function Deployment (QFD). Tujuan penelitian ini Untuk
menganalisis mutu layanan Unit rekam medis di RSU IPI Medan berdasarkan kepuasan pelanggan
internal dengan metode service quality dan quality function deploymen. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif yang dilakukan pada bulan juni-juli 2018 dengan sampel 44 pelanggan internal dari
220 pelanggan internal RS. Hasil gab Ruang Penyimpanan yang luas (-136), Jumlah Pegawai (-97),
Keamanan penyimpanan berkas rekam medis (-94), Letak gedung (URM) yang strategis dari rawat inap
(-83), Kesesuai informasi (-57). Berdasarkan House of Quality tool dari Quality Function Deployment,
perbaikan yang direkomendasikan berdasarkan gab terbesar. Kepada pihak rumah sakit diharapkan
memenuhi kebutuhan pelanggan internal untuk meningkatkan mutu layanan unit rekam medis.

Kata Kunci : Service Quality, Quality Function Deployment, House of Quality

PENDAHULUAN Untuk meningkatkan kualitas layanan,


yaitu kepuasan konsumen maka dilakukan
Sesuai dengan UU No.36 tahun 2009 analisa dengan menggunakan metode
bahwa untuk menyelenggarakan upaya Service Quality dan Quality Function
kesehataan yang efektif dan efesien maka di Deployment (QFD). Service Quality salah
butuhkan adanya sistem informasi satu metode mengetahui kualitas layanan
kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang berdasarkan hasil kesenjangan Gab, lalu
terpadu dan mampu menghasilkan data atau akan di lanjutkan dengan metode QFD yaitu
informasi yang lengkap, akurat, relevan dan pembuatan rumah kualitas (house of
tepat waktu merupakan salah satu quality) untuk menjawab kebutuhan
komponen yang sangat penting dalam konsumen. QFD berusaha menerjemahkan
pengambilan keputusan di bidang apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi
kesehatan. Dalam ruang lingkup rumah apa yang akan dihasilkan oleh organisasi,
sakit, penyelenggaraan sistem informasi memungkinkan organisasi memprioritaskan
kesehatan harus dilakukan secara kebutuhan pelanggan, QFD juga merupakan
menyeluruh di semua unit pelayanaan yang praktik menuju perbaikan proses yang dapat
ada untuk mendukung pencapaaian kualitas memungkinkan organisasi mencapai
pelayanan yang bermutu. harapan pelanggan (Wijaya,2018).
Unit rekam medis salah satu gerbang Layanan kesehatan yang bermutu tidak
terdepan dalam layanan rumah sakit, mungkin merupakan hasil kerja seorang
sehingga dapat di jadikan pula salah satu petugas kesehatan saja, masing-masing
ukuran kepuasan bagi konsumen kesehatan petugas kesehatan itu akan menjadi
baik pelanggan internal maupun pelanggan konsumen dari petugas kesehatan lainnya.
external. Tetapi aspek-aspek yang Sehingga bisa dikatakan bahwa pasien
mempengaruhi kepuasan pelanggan internal merupakan pelanggan layanan kesehatan,
berbeda dengan pelanggan external, karena tetapi pasien dalam hal ini hanya
jenis pelanggan internal yang banyak merupakan salah satu jenis pelanggan.
(Pohan,2015). Pelanggan kesehatan merupakan semua

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 63
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

orang yang sehari-hari melakukan kontak Manfaat Penelitian


dengan layanan kesehatan (Pohan,2015). 1. Bagi petugas Unit rekam medis agar
Berdasarkan pengertian ini dikenal dua dapat meningkatkan mutu pelayanan
macam pelanggan, yaitu Pelanggan Internal bagi pelanggan internal.
dan Pelanggan Eksternal. Pelanggan 2. Bagi Rumah Sakit dengan hasil
internal adalah semua orang yang berkerja penelitian ini bisa digunakan sebagai
dalam organisasi layanan kesehatan dan upaya rumah sakit untuk meningkatkan
pelanggan internal ini sangat penting karena mutu pelayanan.
harus bekerja dalam organisasi layanan 3. Bagi peneliti untuk menambahkan
kesehatan yang bermutu, sedangkan ilmu pengetahuan khususnya
pelanggan eksternal adalah orang yang menerapkan ilmu yang di dapat selama
berada di luar organisasi layanan kesehatan mengikuti pendidikan Manajemen
yang memperoleh layanan kesehatan yang Rumah Sakit.
dihasilkan oleh organisasi layanan
kesehatan. Pelanggan eksternal ini meliputi METODE
pasien, keluarganya, dokter praktik swasta,
dokter tamu, pemasok dan kontraktor, serta Jenis Penelitian
pekerja sukarela (Pohan,2015). Jenis penelitian deskriptif dengan
Hasil wawancara yang dilakukan saat pendekatan penelitian kuantitatif
survei penelitian kepada pelanggan internal (Sugiyono, 2013).
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia (RSU IPI) Medan mengatakan Tempat Penelitian
bahwa penyediaan berkas rekam medis Penelitian ini dilakukan di Rumah
yang masih lama, ruang penyimpanan Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
rekam medis kurang luas, jumlah petugas Medan yang beralamat Jl. Bilal No. 24 Pulo
rekam medis masih kurang serta kurangnya Brayan Darat I Medan.
komunikasi petugas rekam medis, perawat
dan dokter. Populasi
Dari permasalahan diatas, penulis Populasi dalam penelitian ini adalah
tertatik untuk mengetahui sejauh mana seluruh pelanggan internal rumah sakit
mutu pelayanan unit rekam medis pegawai perawat, pegawai rekam medis,
berdasarkan kepuasan pelanggan internal di dan dokter tahun 2018 dengan jumlah 220
Rumah Sakit IPI Medan dengan mengambil pegawai.
judul “Analisis Mutu Layanan Unit Rekam
Medis Berdasarkan Kepuasan Pelanggan Sampel
Internal dengan menggunakan Metode Sampel pada penelitian ini sebanyak
Service Quality dan Quality Function 44 pelanggan internal di RSU IPI Medan
Deployement Di RSU IPI Medan”. dengan menggunakan rumus Arikunto
sebesar 20% (Novi, 2010).
Rumusan Masalah n = 20% x N
Dari latar belakang masalah serta Keterangan :
identifikasi masalah, maka didapatkan n : besar sampel
rumusan masalah yaitu Bagaimana mutu N : besar populasi
layanan unit rekam medis di RSU IPI Berdasarkan rumus tersebut, jumlah
Medan berdasarkan kepuasan pelanggan sampel yang diperoleh adalah sebagai
internal dengan menggunakan metode berikut :
service quality dan quality function n = 20% x N
deploymen. n = 0,2 x 220
n = 44
Tujuan Penelitian Jadi, jumlah sampel minimal yang
Untuk menganalisis mutu layanan Unit diperlukan dalam penelitian ini adalah
rekam medis di RSU IPI Medan berjumlah 44 responden.
berdasarkan kepuasan pelanggan internal
dengan menggunakan metode service Teknik Sampling
quality dan quality function deploymen.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 64
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

Probability Simple Random Sampling petugas berdasarkan kuesinoner yang


adalah pengambilan sampel sederhana telah ada.
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan 2. Data Sekunder
strata yang ada dalam populasi itu. Populasi Data sekunder merupakan data yand
penelitian sebanyak 220 pelanggan internal diperoleh dari sumber yang tidak
yaitu pegawai perawat sebanyak 134, langsung, biasanya berupa data
pegawai rekam medis sebanyak 16 dan dokumen dan arsip-arsip resmis. Data
dokter sebanyak 70. Sampel disetiap sekunder pada penelitian ini diperoleh
ruangan pegawai dihitung berdasarkan dari Kantor Administrasi RS IPI
perhitungan proporsi (Novi, 2010) : Medan.
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑛′′ )=
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 Teknik Pengolahan Data
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑥𝑛
134
Setelah data terkumpul maka
𝑛′′ Perawat = 220 x 44 = 26,8 = 27 dilakukan pengolahan data, data diolah
𝑛′′ Rekam Medis =
16
x 44 = 3,2 = 3 secara (Notoatmodjo, 2012).
220 1. Editing
70
𝑛′′ Dokter = x 44 = 14 2. Coding
220
Jadi, jumlah sampel pegawai perawat, 3. Entry (processing)
rekam medis dan dokter masing-masing 4. Tabulasi Data
yaitu, Pegawai Perawat sebanyak 27 orang,
pegawai rekam medis sebanyak 3 orang dan Analisis Data
dokter sebanyak 14 orang. Analisis data digunakan untuk
menyederhanakan data kedalam bentuk
Instrumen Penelitian yang lebih mudah dibaca dan dimengerti.
Instrumen yang akan digunakan dalam Analisa data dilakukan secara deskriptif
penelitian ini adalah Kuesioner. Kuesioner yaitu menggambarkan data yang terkumpul
yang di susun merupakan kuesioner tertutup sebagaimana adanya tanpa bermaksud
untuk memperoleh informasi dari reponden membuat kesimpulan yang berlaku untuk
tentang mutu layanan unit rekam medis umum atau generalisasi (Isgiyanto,2009).
berdasarkan kepuasan pelanggan internal
(Isgianto, 2009). HASIL

Cara Pengumpulan Data Metode Service Quality


Cara pengumpulan data pada Penentuan Gab dengan rumus Q = P-E
penelitian ini adalah sebagai berikut (Pohan,2018)
(Notoatmodjo,2012) : Dimana Q = quality of service (kualitas
1. Data Primer layanan)
Data primer merupakan data yang P = Persepsi
diperoleh secara langsung dari objek E = Ekspekstasi (Harapan)
yang diteliti. Data primer diperoleh
dari wawancara yang dilakukan kepada

Tabel 1. Kesenjangan Atribut Layanan Di Unit Rekam Medis


Dimensi Atribut Layanan Customer Satisfaction
Kepuasan Harapan
Tangibles 1.Letak gedung (URM) yang st rategis dari rawat jalan 140 192
(Bukti Langsung) 2.Letak gedung (URM) yang strategis dari rawat inap 126 209
3.Ruang penyimpanan yang luas 76 212
4. Perlengkapan rekam medis 147 201
5.Jumlah pegawai 89 186
6.sarana komunikasi 160 208
Kehandalan 7.kecepatan penyediaan berkas RM 152 186
(reliability) 8.Ketelitian dalam pengembalian berkas RM 156 212
Daya tanggap 9.kesesuaian informasi 148 205

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 65
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

(responsiveness) 10.Kesiapan petugas rekam medis 162 210


11.ketepatan dalam pengambilan berkas RM 176 180
12.keramahan petugas 159 181
Jaminan 13.keamanan penyimpanan berkas RM 85 179
(assurance) 14.sikap petugas dalam menghadapi perawat 161 210
15.kecepatan dalam pemberian informasi dan penyediaan berkas 163 214
Empati 16.kemudahan dalam melakukan hubungan 186 213
17.Komunikasi 172 218
Rata-rata gab masing-masing dimensi c. Melengkapi kebutuhan
dihitung dengan menjumlahkan nilai gab penyimpanan berkas rekam medis
pada masing-masing dimensi kemudian d. Pengadaan letak URM ditempat
dibagi dengan banyaknya jumlah atribut strategis
pada masing-masing dimensi, yang e. Menjalin komunikasi yang baik
diperhitungkan sebagai berikut: antar pelanggan internal
Tangibles (Bukti Langsung)= (-52) + (-83) 3. Mengembangkan hubungan antara
+ (-136) + (-80) + (-97) + (-80) = -528 : 6 = Matrix Whats dan Matrix Hows
-88 Matrix Whats merupakan pertanyaan
Dengan cara yang sama maka kita dan matriks hows merupakan jawaban-
dapat mengetahui rata-rata gab pada jawaban, sehingga dari kedua matriks ini
masing-masing dimensi sebagai berikut. aka terjadi hubungan. Jika hubungan antara
matrik. Whats dan Hows sangat kuat maka
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Gab Tiap Dimensi nilainya 9, jika hubungannya sedang maka
Service Quality nilainya 3, dan jika hubungannya kecil
No Dimensi Nilai Rata maka nilainya 1. Matriks whats dengan
1 Tangibles (Bukti Langsung) -88 hows dapat dilihat pada gambar berikut:
2 Kehandalan (reliability) -122
3 Daya tanggap (responsiveness) -217 Gambar 1. Matrik antara Whats dengan
4 Jaminan (assurance) -245 Hows
5 Empati -155 Teknikal Descriptor
(hows)
Metode Quality Function Deployment Keterangan :
Memperluasruangpenyimpanan
Penambahanjumlahpegawai
dis
Melengkapikebutuhanpenyimpananberkasrekamme
Pengadaanletak (URM) di tempatstrategis
internalgrgg
Menjalinkomunikasi yang baikantarpelanggan
(QFD)
Penyusunan Relationship Matrix Strong
1. Penyusunan Customer Needs (What’s) =9
Atribut pelayanan yang harus
diperbaiki berdasarkan tingkat Moderate
kepuasan dibawah yaitu 5 gab tertinggi =3
dari harapan pelanggan internal,
anatara lain : Weak
a. Ruang Penyimpanan yang luas =1
b. Jumlah Pegawai
c. Keamanan penyimpanan berkas
rekam medis
d. Letak gedung (URM) yang strategis
dari rawat inap
e. Kesesuai informasi.
2. Penetapan Hows (tecnical
descriptions)
Berdasarkan customer needs yang
telah ditentukan, maka dapat Ruang
requirement

ditetapkan beberapa respon teknik penyimpanan


Customer

(What’s)

sebagai berikut : yang luas


a. Memperluas ruang penyimpanan JumlahPegawai
b. Penambahan jumlah pegawai
Keamanan
penyimpanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 66
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

berkas rekam Gambar 2. Hubungan Antar Matrik Hows


medis
Letakgedung
(URM) dari
rawat inap
Kesesuaian
informasi
Dari gambar diatas dapat disimpulkan
bahwa atribut yang memiliki hubungan
yang sangat kuat adalah
a. Ruang penyimpanan yang luas
sangat kuat hubungannya dengan
memperluas ruang penyimpanan.
b. Jumlah pegawai sangat kuat
hubungannya dengan penambahan
jumlah pegawai.
c. Keamanan penyimpanan berkas
rekam medis sangat kuat
hubungannya dengan melengkapi
kebutuhan penyimpanan berkas
rekam medis.
d. Letak gedung (URM) snagat kuat Dari gambar diatas dapat disimpulkan
hubungannya dengan pengadaan bahwa atribut Hows yang memiliki
letak URM di tempat strategis. pengaruh positif yang kuat adalah
e. Kesesuaian Informasi sangat kuat a. Memperluas ruang penyimpanan,
hubungannya dengan menjalin penambahan jumlah pegawai dan
komunikasi yang baik antar melengkapi kebutuhan
pelanggan internal. penyimpanan berkas rekam medis.
4. Mengembangkan hubungan antar b. Seluruh atribut memiliki pengaruh
matrik Hows, bahwa atribut yang yang sangat kuat untuk
memiliki hubungan yang sangat kuat meningkatkan kepuasan pelanggan
adalah internal di RS IPI Medan.
a. Ruang penyimpanan yang luas
sangat kuat hubungannya dengan PEMBAHASAN
memperluas ruang penyimpanan.
b. Jumlah pegawai sangat kuat Analisis Service Quality
hubungannya dengan penambahan Hasilnya telah dijelaskan pada konsep
jumlah pegawai. Service Quality antara harapan dan
c. Keamanan penyimpanan berkas kepuasan pelanggan, yakni mereka merasa
rekam medis sangat kuat tidak puas terhadap pelayanan yang telah
hubungannya dengan melengkapi diberikan oleh penyedia jasa layanan. Maka
kebutuhan penyimpanan berkas terdapat 5 angka tertinggi gab yaitu : Ruang
rekam medis. Penyimpanan yang luas (-136), Jumlah
d. Letak gedung (URM) snagat kuat Pegawai (-97), Keamanan penyimpanan
hubungannya dengan pengadaan berkas rekam medis (-94), Letak gedung
letak URM di tempat strategis. (URM) dari unit rawat inap (-83) dan
e. Kesesuaian Informasi sangat kuat Kesesuai informasi (-57).
hubungannya dengan menjalin Analisis bagian matrix service quality
komunikasi yang baik antar akan menentukan kebutuhan apa yang
pelanggan internal. diprioritaskan oleh pelanggan, yaitu dengan
5. Mengembangkan hubungan antar menganalisis kebutuhan pelanggan menurut
matrik Hows kesenjangan (gab) tingkat kualitas.
Penentuan kebutuhan pelanggan
berdasarkan tingkat kesenjangan kualitas.
Para pelanggan internal menilai bagaimana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 67
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

pelayanan yang telah diberikan atau perawatan medis tidak dapat


diterima dengan membandingkannya dijalankan dengan efektif jika bilaman
dengan yang diinginkan oleh pelanggan data rekam medis rusak atau hilang
internal. Apabila nilai kepuasan yang telah karena adanya kesinambungan
diterima sama atau lebih besar dari yang informasi medis.
diinginkan atau diharapkan, berarti atribut 4. Hasil penelitian kepuasan pelanggan
layanan yang diberikan lebih kecil dari internal dengan letak unit rekam medis
yang pelanggan merasa tidak puas terhadap dari pelayanan rawat jalan dan rawat
atribut layanan yang bersangkutan inap di RS IPI medan angka keempat
(Wijaya,2018). dari gab terbesar. Sehingga pelanggan
internal mengharapkan pengadaan
Analisis Metode Quality Function letak unit rekam medis yang strategis.
Deployment Dalam penyelenggaran rekam medis
Setelah melakukan analisis gab yang bermutu dan efektif diperlukan
menggunakan service quality dan adanya sarana penunjang yang
menentukan 5 gab terbesar dari perbedaan memadai, diantaranya adalah kondisi
kepuasan dan harapan pelanggan internal tata letak unit rekam medis dan ruang
RS, selanjutnya adalah melakukan analisis penyimpanan berkas rekam medis
QFD. Salah satu hal penting dalam QFD (Dinia dan Nudji, 2017).
yaitu House of Quality (HOQ), tahap 5. Hasil penelitian kesesuain informasi
penyusunan nya sebagai berikut: merupakan angka ke 5 tertinggi gab
1. Hasil penelitian penyimpanan berkas dari harapan pelanggan internal,
rekam medis memiliki gab terbesar sehingga pelanggan internal
dan dengan menjawab What dari mengharapkan adanya komunikasi
kebutuhan pelanggan internal maka yang baik antar sesama pelanggan
Hows menjawab dengan memperluas internal RS IPI Medan.
penyimpanan berkas rekam medis. Komunikasi diartikan sebagai satu
Penyimpanan dokumen rekam medis proses yang terdiri dari “pengiriman,
mempunyai arti yang sangat penting mengirimkan pesan melalui saran kepada
sehubungann dengan riwayat penyakit penerima yang menanggapi”. Pengertian ini
pasien dan kerahasiaan yang menunjukan tiga unsur pokok komunikasi
terkandung didalamnya. Oleh karena yaitu pengirim, pesan, dan penerima.
ini cara penyimpanan pun harus di atur Jikalau salah satu unsur tidak ada, maka
sedemikian rupa sehingga terjaga tidak akan mungkin terjadi komunikasi.
rahasianya (Wiguna, 2015). Komunikasi terjadi dalam lingkungan
2. Hasil penelitian jumlah petugas rekam organisasi disebut komunikasi internal
medis di RS IPI Medan yang tersedia (Lestari dan Kasmirudin, 2017).
16 orang. Menurut Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan Kepala Badan KESIMPULAN
Kepegawaian Negara (2013), formasi
jabatan fungsional perekam medis Berdasarkan analisis dari pengolahan
untuk Rumah Sakit Umum kelas B data yang telah dilakukan, maka dapat di
adalah terampil 45 orang dan Ahli 10 tarik kesimpulan Terdapat 5 atribut
orang. pelayanan yang diprioritakan untuk
3. Hasil penelitian kepuasan pelanggan dilakukan perbaikan berdasarkan hasil 5
internal dengan keamaan peyimpanan gab terbesar, antara lain adalah ruang
berkas rekam medis angka ketiga dari penyimpanan yang luas, keamanan
gab terbesar. Sehingga dibutuhkan lah penyimpanan berkas rekam medis, jumlah
kelengkapan untuk kebutuhan pegawai, perlengkapan rekam medis,
penyimpanan berkas rekam medis. kesesuaian informasi, Letak gedung URM
Rekam medis milik sarana pelayanan yang strategis dari rawat jalan dan rawat
kesehatan dan isi rekam medis inap.Pada hasil QFD (Hows) dapat dilihat
merupakan milik pasien, maka rumah bahwa untuk menjawab kebutuhan
sakit wajib menjaga kerahasiaan isi pelanggan internal sehingga dapat
dokumen rekam medis. Pelayanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 68
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 5, No. 1, Maret 2019
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

meningkatkan kualitas layanan unit rekam Http://205395-pengaruh-komunikasi-


medis. internal-dan-motivasi.pdf. Diakses
tanggal 18 Juli 2018 jam 16.30 WIB.
SARAN Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
 Kepada Pihak Rumah Sakit Cipta.
Diharapkan dapat memenuhi Novi, prihat. (2010). Hubungan antara
kebutuhan pelanggan internal, seperti Tingkat Pengetahuan dan Sikap
perluasan penyimpanan, penambahan Dengan Kesiapan Wanita
jumlah pegawai, melengkapi kebutuhan Premenopause Menghadapi
penyimpanan berkas rekam medis dan Menopause di Wilayah Kelurahan
membuat letak unit rekam medis yang Gisikdrono Kecamatan Semarang
strategis untuk meningkatkan mutu Barat. Http://jtptunimus-gdl-S1-2008-
pelayanan dan produktivitas pelanggan noviprihat-178-4-bab3.pdf. Diakses:
internal. tanggal 28 Juni 2018 jam 07.00 WIB.
 Peneliti Selanjutnya Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan
Diharapkan dapat melanjutkan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
penelitian untuk mengetahui tingkat (2013). Kepegawaian Rumah Sakit.
kepentingan dari kebutuhan pelanggan Jakarta: Peraturan Bersama Menteri
internal. Kesehatan dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
DAFTAR PUSTAKA Pohan. I. (2015). Jaminan Mutu Layanan
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Dinia. R.M dan Nudji. B. (2017). Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian
Perancangan ulang tata letak ruang Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan
unit rekam medis dalam peningkatan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
produktivitas kerja perekam medis di Undang-undang Nomor 36 Tahun
rumah sakit paru surabaya. 2009.Tentang Kesehatan. Jakarta:
http://Perancangan_Ulang_Tata_Letak Kemenkes RI.
_Ruang_Unit_Rekam_Medis.pdf. Di Wiguna A.D. (2015). Tinjauan
akses : tanggal 15 Juni 2018. Jam Pelaksanaan Penyimpanan berkas
22.00 WIB. guna menunjang efektivitas pelayanan
Isgiyanto, A. (2009). Teknik Pengambilan rekam medis di rumah sakit umum
Sampel. Yogyakarta: Mitra Cendikia saraswati cikampek.
Press. http://TugasAkhir(PDF)-Scribd-pdf.
Lestari. G dan Kasmirudin. (2017). Diakses : tanggal 17 Juli 2018 jam
Pengaruh Komunikasi Internal dan 18.00 WIB
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Wijaya, T. (2018). Manajemen Kualitas
Karyawan Industri Media. Jassa Desain Servqual. Jakarta.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 69

Anda mungkin juga menyukai