HASIL PENELITIAN
Saat ini UPTD RSUD Kota Kotamobagu telah mendapatkan kelas oleh
Walikota Nomor : 79 tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015 yang berlaku sejak
1
sementara tenaga dan peralatan penunjang pelayanan kesehatan tidak ada.
masyarakat, tapi untuk tahun 2016 UPTD RSUD Kota Kotamobagu setelah
Pengutamaan dan Manfaat. Selain itu dengan dalam rangka menegakan visi
2
Kotamobagu mampu membina, mengembangkan, serta melaksanakan
sebagai berikut:
lanjutan sesuai dengan kelas rumah sakit dan standar yang telah
ditetapkan.
lanjutan sesuai dengan kelas rumah sakit dan standar yang telah
ditetapkan.
3
Tujuan merupakan penjabaran dalam mewudukan suatu misi yang ingin
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh UPTD RSUD Kota Kotamobagu dalam jangka waktu
strategik yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya aparatur
dan profesional.
4
4. Terselenggaranya pelayanan yang mengutamakan efisiensi, ekonomis,
dan profesional.
5
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
6
5.1.3 Analisa Univariat
(66,7%).
(66,7 %).
7
5.1.4 Analisa Bivariat
ruangan yang kurang baik dan kurang caring lebih besar yaitu 9 responden
BAB VI
8
PEMBAHASAN
ruangan rawat inap irina Melati dan Tuitan RSUD Kota Kotamobagu yaitu
pelatihan berkala kepada kepala ruangan untuk memahami supervisi lebih dalam
lagi. Kemampuan kepala ruang dalam mengelola ruang rawat inap dengan
keperawatan yang lainya, karena kepala ruang harus memiliki ketrampilan dalam
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala
9
6.2 Pelaksanaan Praktik Caring
sebagian besar (66,7%) atau sejumlah 28 orang klien menilai perilaku caring
perawat baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh persepsi klien terhadap pandangan
perawat, sehingga klien menilai perawat dalam perilaku caring lebih besar baik.
Caring dipersepsikan oleh klien sebagai ungkapan cinta dan ikatan, otoritas
dan keberadaan, selalu bersama, empati, dapat memotivasi perawat untuk dapat
lebih care pada klien dan mampu melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien.
Hal ini perawat yang memberikan caring terhadap klien yang berarti perawat
diberikan terhadap klien, dan juga merawat klien dilakukan dengan tulus dan
ikhlas.
komitmen untuk mencegah terjadinya sesuatu yang buruk, memberi perhatian dan
konsen, menghormati orang lain dan kehidupan manusia. Caring juga merupakan
ungkapan cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati, dapat
memotivasi perawat untuk dapat lebih care pada klien dan mampu melakukan
tindakan sesuai kebutuhan klien (Dwidiyanti, 2012 dalam Firmansyah ddk, 2019).
10
Caring menurut dikutip Watson (2012) dari merupakan sentral Potter &
kehidupan manusia.
ruangan rawat inap irina Melati dan Tuitan RSUD Kota Kotamobagu sejumlah 28
orang. Dari hasil uji statistic Chi-Square di peroleh angka signifikan dari 0,05 atau
(p<a) maka Ho di tolak dan Ha di terima yang berarti ada hubungan supervisi
komitmen untuk mencegah terjadinya sesuatu yang buruk, memberi perhatian dan
konsen, menghormati orang lain dan kehidupan manusia. Caring juga merupakan
ungkapan cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati, dapat
memotivasi perawat untuk dapat lebih care pada klien dan mampu melakukan
11
Basri, (2018) mengemukakan bahwa kualitas supervisi dapat dipengaruhi
praktik caring perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kota Kotamobagu
sekaligus meningkatkan keterampilan dan member rasa nyaman bagi perawat dan
klien serta memberi dampak yang positif juga bagi pelayanan keperawatan di
BAB VII
12
7.1 Kesimpulan
1. Supervisi Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap Interna Melati dan Tuitan RSUD
Perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Interna Melati dan Tuitan RSUD Kota
Kotamobagu
7.2 Saran
1. Teoritis
2. Praktisi
salah satu upaya yang harus terus menerus dilaksanakan dalam meningkatkan
kepuasan pasien dan masyarakat dan untuk memberikan manfaat bagi peneliti
13
selanjutnya agar dapat menjadi referensi dan daftar pustaka dengan berbagai
14