Anda di halaman 1dari 18

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a) Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar.

Rumah Sakit ”Ibnu Sina” UMI merupakan Rumah Sakit Umum

Swasta, dahulu bernama Rumah Sakit ”45” yang didirikan pada Tahun

1988 berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Sulawesi Selatan No. 6783 / DK-I / SK / TV.1/ X / 88, tanggal 05

Oktober 1988. Pada hari Senin 16 Juni 2003 telah dilakukan penyerahan

kepemilikan berdasarkan Akta jual beli No. 751 / PNK / JB / VII / 2003

dari Yayasan Andi Sose kepada Yayasan Wakaf UMI, yang ditanda

tangani oleh Ketua Yayasan Andi Sose yaitu Bapak Dr.Hc. Andi Sose

dan Ketua Yayasan Wakaf UMI Bapak Almarhum Prof. Dr. H.

Abdurahman A. Basalamah,SE.MSi. Berdasarkan hak atas kepemilikan

baru ini, maka nama Rumah Sakit ”45” oleh Yayasan Wakaf UMI diubah

menjadi Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI.

Rumah Sakit Ibnu Sina berfungsi sebagai Rumah Sakit

Pendidikan bagi profesional kesehatan dari berbagai jenjang pendidikan

bidang kesehatan di UMI (Fakultas Kedokteran, Farmasi dan Kesehatan

Masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa Universitas Muslim Indonesia

(UMI) sejak tahun 1991 telah memiliki Fakultas Kedokteran dan telah

menghasilkan Dokter umum, maka keberadaan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”

YW-UMI akan lebih menambah dan melengkapi sarana/fasilitas

58
pendidikan kedokteran, terutama pendidikan klinik bagi calon dokter

umum dan calon dokter ahli. Dengan demikian diharapkan bahwa luaran

dokter Fakultas Kedokteran UMI pada masa mendatang akan lebih

meningkatkan kualitas, keterampilan, dan akhlaq mulia serta memiliki

integritas pengabdian yang tinggi bagi ummat Islam dan masyarakat pada

umumnya.

2. Motto, Visi dan Misi serta Nilai :

a. Motto :

“Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

b. Visi :

” Menjadi rumah sakit pendidikan dengan pelayanan yang Islami,

Unggul dan terkemuka di Indonesia (To be a teaching hospital with

Islamic, excellent and distinction medical services in Indonesia).”

Penjelasan Visi

a) Rumah Sakit Pendidikan :

1. Dalam rumah sakit berlangsung proses pendidikan,

penelitian, dan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain.

2. Merupakan rumah sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia dan istitusi pendidikan

lainnya yang bekerjasama dengan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”

YW-UMI
b) Pelayanan yang Islami

1. Memelihara Amanah dari Allah SWT, berarti memberikan

pelayanan yang berbasis keikhlasan amaliah kepada seluruh

ummat manusia sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah

SWT.

2. Memelihara hubungan baik antar sesama manusia (dokter,

perawat, karyawan, pasien/keluarga dan masyarakat)

3. Memelihara hubungan baik dengan lingkungan (Kebersihan,

ketertiban, keamanan dll)

c) Pelayanan yang Unggul

1. Sesuai standar dan dapat dipertanggung jawabkan

2. Bermutu tinggi profesional sesuai dengan etika kedokteran.

3. Teradministrasi dengan baik

4. Terus bertumbuh dan dikembangkan

d) Terkemuka di Indonesia

1. Keunggulan khusus.

2. Ciri pelayanan yang khas

3. Rumah Sakit Rujukan

4. Penelitian dan Publikasi Ilmiah

5. Pengembangan teknologi kedokteran

c. Misi :

1. Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul

yang menjunjung tinggi moral dan etika (Misi pelayanan

kesehatan).
2. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran

dan professional kesehatan lainnya (Misi Pendidikan).

3. Melangsungkan Pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual

kepada penderita dan pengelola rumah sakit (Misi dakwah).

4. Mengupayakan perolehan financial dari berbagai kegiatan

rumah sakit (Misi- financial).

5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai (Misi kesejahteraan).

d. Nilai :

1. Amanah (Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggung

jawab).

2. Profesional (Kompentensi dan etika).

3. Akhlaqul qarimah (menjaga silaturrahim, saling membantu,

menghargai, dan kebersamaan)

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah Seluruh personil dalam Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-

UMI, sebanyak 475 orang yang terdiri dari :

1. Tenaga Medis :

- Dokter Umum : 14 Orang

- Dokter Umum/MARS : 2 Orang

- Dokter Spesialis : 124 Orang

- SMF/KMF : 18 Orang

- Dokter Gigi : 8 Orang

2. Tenaga Keperawatan

- Perawat : 175 Orang


- Bidan : 23 Orang

3. Tenaga Penunjang : 90 Orang

4. Tenaga Administrasi : 34 Orang

5. Tenaga Non Klinis : 96 Orang

4. Pelayanan Yang Tersedia

1. Rawat Jalan Terdiri Dari :

a. Poliklinik Interna

b. Poliklinik Bedah

c. Poliklinik Anak

d. Poliklinik Syaraf

e. Poliklinik Obgyn

f. Poliklinik THT

g. Poliklinik Mata (Kerotometri, Tonometri, NCT, Slit

Lamp, Phaco)

h. Poliklinik Jantung

i. Poliklinik Gigi

j. Poliklinik Kulit Kelamin

k. Ruang Tindakan

l. Endoskopy

m. Fisiotherapi

b) Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota

Makassar, dimulai tanggal 01 sampai 5 November 2021 dengan mengambil 68

responden. Data di olah dan di analisis dan di sesuaikan dengan tujuan


penelitian yaitu keberadaan Mahasiswa Program Profesi Dokter. Di Rumah

Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2021. Hasil analisis data di sajikan

dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Karakteristik responden

a. Jenis Kelamin.

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Jenis Kelamin n %
Laki-laki 34 50,0
Perempuan 34 50,0
Total 68 100,0
Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden dengan

jenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang (50,0%) dan berjenis kelamin

perempuan sebanyak 34 orang (50,0%).

b. Pendidikan

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Pendidikan n %
Tidak Sekolah 5 7,4
Tamat SD 8 11,8
Tamat SMP 10 14,7
Tamat SMA 30 44,1
Tamat PT 15 22,1
Total 68 100.0
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden dengan

tingkat pendidikan tertinggi adalah tamat SMA sebanyak 30 orang


(424,1%) dan pendidikan terendah adalah tidak sekolah sebanyak 5

orang (7,4%).

c. Pekerjaan

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021
Pekerjaan n %
PNS 7 10,3
Pegawai Swasta 5 7,4
Petani 1 1,5
Wiraswasta 18 26,5
IRT 16 23,5
Belum Bekerja/Tidak Bekerja 21 30,9
Total 68 100.0
Sumber Data Primer

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa responden dengan jenis

pekerjaan tertinggi adalah kategori belum bekerja (tidak bekerja)

sebanyak 21 orang (30,9%) dan pekerjaan terendah adalah sebagai

petani sebanyak 1 orang (1,5%).

2. Analisis Bivariat

Variabel Penelitian

a. Pengaruh Visite mahasiswa profesi dokter terhadap tingkat kepercayaan


pasien.

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Visite Pada
Mahasiswa Program Profesi Dokter di Rumah Sakit
Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Visite mahasiswa Kepercayaan pasien Total


profesi dokter n % n % n % Value
Baik 22 32.4% 0 0% 22 32,4%
Kurang 2 2,9% 44 64,7% 46 67,6% 0.000
Total 24 35,5% 44 64,7% 68 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 5.5 Berdasarkan tentang kepercayaan pasien

ditinjau dari dimensi visite.

Distribusi responden berdasarkan visite pada mahasiswa program

profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar menunjukkan

bahwa responden sebanyak 22 (32,4%) orang memilih percaya kepada

mahasiswa koas dan sebanyak 46 (67,6%) orang memilih kurang

percaya kepada mahasiswa koas.

b. Pengaruh Penulisan Resep mahasiswa profesi dokter terhadap tingkat


kepercayaan pasien.

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Penulisan Resep
Pada Mahasiswa Program Profesi Dokter di Rumah Sakit
Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Penulisan resep Kepercayaan pasien Total


mahasiswa profesi n % n % n % Value
dokter
Baik 14 20,6% 39 57,4% 53 77,9%
Kurang 10 14,7% 5 7,4% 15 22,1% 0.006
Total 24 35,3% 44 64,7% 68 100%
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.5 Berdasarkan tentang kepercayaan pasien

ditinjau dari dimensi penulisan resep.

Distribusi responden berdasarkan penulisan resep pada mahasiswa

program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan bahwa responden sebanyak 53 (77,9%) orang memilih

percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 15 (22,1%) orang memilih

kurang percaya kepada mahasiswa koas.


c. Pengaruh Pemasangan Infus mahasiswa profesi dokter terhadap tingkat
kepercayaan pasien.
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Pemasangan Infus
Pada Mahasiswa Program Profesi Dokter di Rumah Sakit
Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Pemasangan Kepercayaan pasien Total


infus mahasiswa n % n % n % Value
profesi dokter
Baik 17 25,0% 24 35,3% 41 60,3%
Kurang 7 10,3% 20 29,4% 27 39,7% 0.146
Total 24 35,3% 44 64,7% 68 100%
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.5 Berdasarkan tentang kepercayaan pasien

ditinjau dari dimensi pemasangan infus.

Distribusi responden berdasarkan pemasangan infus pada

mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan bahwa responden sebanyak 41 (60,3%) orang

memilih percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 27 (39,7%) orang

memilih kurang percaya kepada mahasiswa koas.

d. Pengaruh Pemberian Obat mahasiswa profesi dokter terhadap tingkat


kepercayaan pasien.

Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pemberian Obat Pada
Mahasiswa Program Profesi Dokter
di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Pemberian obat Kepercayaan pasien Total


mahasiswa profesi n % n % n % Value
dokter
Baik 16 23,5% 40 58,8% 56 82,4%
Kurang 8 11,8% 4 5,9% 12 17,6% 0.016
Total 24 35,5% 44 64,7% 68 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 5.5 Berdasarkan tentang kepercayaan pasien

ditinjau dari dimensi pemberian obat.

Distribusi responden berdasarkan penulisan resep pada mahasiswa

program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan bahwa responden sebanyak 56 (82,4%) orang memilih

percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 12 (17,6%) orang memilih

kurang percaya kepada mahasiswa koas.

e. Pengaruh Kontrol Pemeriksaan Fisik mahasiswa profesi dokter terhadap


tingkat kepercayaan pasien.

Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Kontrol pemeriksaan
fisik Pada Mahasiswa Program Profesi Dokter
di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar
Tahun 2021

Kontrol pemeriksaan Kepercayaan pasien Total


mahasiswa profesi n % n % n % Value
dokter
Baik 9 13,2% 24 35,3% 33 48,5%
Kurang 15 22,1% 20 29,4% 35 51,5% 0.138
Total 24 35,3% 44 64,7% 68 100%
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.5 Berdasarkan tentang kepercayaan pasien

ditinjau dari dimensi kontrol pemeriksaan.

Distribusi responden berdasarkan penulisan resep pada mahasiswa

program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan bahwa responden sebanyak 33 (48,5%) orang memilih

percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 35 (51,5%) orang

memilih kurang percaya kepada mahasiswa koas.

.
3. Analisis Multivariat

Variabel yang dimasukan dalam uji regresi sederhana adalah

variabel independen yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariat

tentang hubungan terkait dengan variable bebas atau variable secara

substansi diduga adanya hubungan yang erat. Kemudian variable tersebut

diseleksi dengan melihat p value dimana hasil seleksi variabel dapat dilihat

pada table berikut.

Tabel 6.0 Hasil Seleksi Variabel yang dapat Masuk dalam


Model analisis Regresi sederhana

No Jenis Variabel p value Nilai pemodelan

ketetapan

1 Visite mahasiswa profesi 0,000 p<0,25 +


dokter.
2 Penulisan resep mahasiswa 0,006 p<0,25 +
profesi dokter
3 Pemasangan infus 0,146 p>0,25 -
mahasiswa profesi dokter.
4 Pemberian obat mahasiswa 0,016 p<0,25 +
profesi dokter
5 Kontrol pemeriksaan 0,138 p>0,25 -
mahasiswa profesi dokter
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 6.0 menujukkan bahwa variabel Visite

mahasiswa profesi dokter, Penulisan resep mahasiswa profesi dokter,

Pemberian obat mahasiswa profesi dokter memiliki nilai p<0,25.

Pemasangan infus mahasiswa profesi dokter dan Kontrol pemeriksaan

mahasiswa profesi dokter memiliki nilai p>0,25 sehingga dapat masuk

dalam model regresi sederhana.


A. Pembahasan

1) Pengaruh Visite mahasiswa profesi dokter terhadap kepercayaan pasien

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, pengaruh visite

mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan bahwa responden sebanyak 22 (32,4%) orang memilih percaya

kepada mahasiswa koas dan sebanyak 46 (67,6%) orang memilih kurang percaya

kepada mahasiswa koas, menujukkan bahwa variabel Visite menunjukkan

pengaruhnya sangat rendah yang artinya kepercayaan pasien yang ditinjau dari

visite oleh dokter koas baik.

Dari hasil penelitian tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Izzah (2004)

Dari 4 orang pasien yang tidak puas pelayanan yang banyak dikeluhkan adalah

pelayanan dokter. Mereka mengeluhkan waktu visite dokter yang kurang teratur,

serta waktu berkonsultasi dengan dokter yang terbatas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kurniasih (2010)

yang menunjukan pengaruh visite tidak memiliki hubungan yang bermakna

dengan tingkat kepercayaan pasien dalam tindakan medis di Semarang Eye Center

(SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p value =

0,389. sejalan dengan penelitian Prasetiyo penelitian yang dilakukan oleh

Purwaningrat (2017) berdasarkan hasil uji analisis hubungan dengan uji

ChiSquare Fisher’s Exact antara pengaruh visite pasien dengan tingkat

kepercayaan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh dokter koas diperoleh

nilai p value = 0,104 (p>0,05) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan

yang bermakna antara pengaruh visite pasien dengan tingkat kepercayaan


pasien atas pelayanan yang diberikan oleh dokter residen di RSUP Sanglah

Denpasar.

2) Pengaruh Pemberian obat mahasiswa profesi dokter terhadap

kepercayaan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, pengaruh pemberian

obat mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan bahwa responden sebanyak 56 (82,4%) orang memilih percaya

kepada mahasiswa koas dan sebanyak 12 (17,6%) orang memilih kurang percaya

kepada mahasiswa koas, menujukkan bahwa variabel pemberian obat

menunjukkan pengaruhnya sangat rendah yang artinya kepercayaan pasien yang

ditinjau dari pemberian obat oleh dokter koas baik.

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Norvayantiin (2018)

pelayanan Kefarmasian di RSUD Dr. Murjani Sampit tentang petugas

memberikan perhatian terhadap keluhan pasien, petugas memberikan pelayanan

kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan pasien merasa

nyaman selama menunggu obat. Indeks tingkat kepuasan di Instalasi Farmasi

RSUD Dr. Murjani Sampit rata-rata sebesar 66,6% yang artinya puas yang

artinya berpengaruh terhadap kepercayaan pasien.

3) Pengaruh penulisan resep mahasiswa profesi dokter terhadap

kepercayaan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, pengaruh penulisan

resep mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan bahwa responden sebanyak 53 (77,9%) orang memilih

percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 15 (22,1%) orang memilih kurang
percaya kepada mahasiswa koas, menujukkan bahwa variabel penulisan resep

menunjukkan pengaruhnya sangat rendah yang artinya kepercayaan pasien yang

ditinjau dari penulisan resep oleh dokter koas baik.

Dari hasil penelitian santosa (2004) Rekam Medis Lengkap untuk aspek

tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat dokumemtasi hanya 66 (68,7%) ,

sedangkan untuk tepat waktu, dan tepat cara pemberian 64 (66,7%). Hal ini di

pengaruhi oleh Masalah pelaksanaan pengisian berkas rekam medis. Sehingga

dibutuhkan Peningkatan Komunikasi yang Efektif yaitu keterbatasan waktu dalam

komunikasi antara pasien dan koas dalam hal anamnesa dan penjelasan tentang

perawatan yang dimana berhubungan akan Peningkatan Keamanan Obat yang

Perlu Diawasi, yaitu kurangnya pengetahuan koas tentang obat-obatan di

Kedokteran khususnya dalam penulisan resep dan pemberian obat Kepastian

Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi, pengaturan jadwal

perawatan antara pasien dan koas yang dipengaruhi oleh kepatuhan jadwal dosen

pembimbing dimana semua ini berhubungan dengan tingkat kepercayaan pasien

kepada koas itu sendiri.

4) Pengaruh pemasangan infus mahasiswa profesi dokter terhadap

kepercayaan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, pengaruh penulisan

resep mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan bahwa responden sebanyak 41 (60,3%) orang

memilih percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 27 (39,7%) orang

memilih kurang percaya kepada mahasiswa koas, menujukkan bahwa variabel

pemasangan infus menunjukkan pengaruhnya sangat rendah yang artinya


kepercayaan pasien yang ditinjau dari pemasangan infus oleh dokter koas

baik.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali

pada tanggal 10 Desember 2019, di dapatkan jumlah pasien yang dirawat inap

rumah sakit Pandan Arang Boyolali dalam satu tahun sebanyak 16,541 orang

dengan rata-rata perbulan 1.370 orang. Hasil observasi serta wawancara yang

dilakukan 19 dari 30 mahasiswa yang patuh terhadap SOP pemasangan infus,

serta 11 mahasiswa yang kurang patuh ini masih kurang nya menjaga

kesterilan, kurangnya kelengkapan peralatan dalam melaksanakan tindakan

standar Operasional Prosedur pemasangan infus.

5) Pengaruh kontrol pemeriksaan mahasiswa profesi dokter terhadap

kepercayaan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, pengaruh kontrol

pemeriksaan mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina

Kota Makassar menunjukkan bahwa responden sebanyak 33 (48,5%) orang

memilih percaya kepada mahasiswa koas dan sebanyak 35 (51,5%) orang

memilih kurang percaya kepada mahasiswa koas, menujukkan bahwa variabel

kontrol pemeriksaan menunjukkan pengaruhnya sangat rendah yang artinya

kepercayaan pasien yang ditinjau dari kontrol pemeriksaan oleh dokter koas

kurang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan fatmasari (2017)

Kurangnya ketelitian dokter dalam melakukan pemeriksaan salah satunya

dapat disebabkan oleh keterbatasan waktu pemeriksaan dan konsultasi bagi


pasien.Dalam penelitian Rosada (2013) disebutkan bahwa 13% pasien yang

merasa puas menyatakan hubungan pasien dan petugas tidak baik.Pasien

menyatakan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tidak memberikan

kepuasan. Dokter hanya menanyakan keluhan saja dan hanya beberapa menit

berada dalam ruang pemeriksaan sehingga pasien ragu apabila dirawat oleh

dokter itu sendiri.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kepercayaan pasien ditinjau dari dimensi Visite pada mahasiswa program

profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar menunjukkan dari

68 responden rawat inap memilih percaya kepada dokter koas saat

melukukan kunjungan visite.

2. Kepercayaan pasien ditinjau dari dimensi penulisan resep pada

mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan dari 68 responden rawat inap memilih percaya

kepada dokter koas saat melukukan kunjungan penulisan resep.

3. Kepercayaan pasien ditinjau dari dimensi pemasangan infus pada

mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan dari 68 responden rawat inap memilih kurang

percaya kepada dokter koas saat melukukan kunjungan pemasangan infus.

4. Kepercayaan pasien ditinjau dari dimensi pemberian obat pada

mahasiswa program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota

Makassar menunjukkan dari 68 responden rawat inap memilih percaya

kepada dokter koas saat melukukan kunjungan pemberian obat.

5. Kepercayaan pasien ditinjau dari dimensi kontrol fisik pada mahasiswa

program profesi dokter di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar

menunjukkan dari 68 responden rawat inap memilih kurang percaya

kepada dokter koas saat melukukan kunjungan kontrol fisik.

.
B. Saran

1. Dokter muda harus meningkatakan gaya komunikasi dengan pasien agar

tercipta kenyamanan antara dokter dan pasien.

2. Dokter muda harus bersifat jujur dengan kemampuan yang dimilikinya

serta pasien juga harus bersifat jujur dengan keluhan kesehatannya.

3. Dokter muda harus meningkatakan kompetensi dan pengetahuan agar

dalam memberikan penjelasan yang berkaitan dengan penyakit, pasien

merasa yakin dengan apa yang dikatakan oleh dokter.

Anda mungkin juga menyukai