Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS NEED DAN DEMAND PELAYANAN KESEHATAN PADA

KLINIK BPJS CIPTA MEDIKA DI KEDANYANG (POLI GIGI)

Need and Demand Analysis of Health Services at Clinic BPJS cipta medika in kedanyang

Dosen Pengampu:

Nihayatul Munaa,S.KM.,MPH.

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Felicia rizki tavida (201102007)


2. Rini Intan Wahyu Oktavia (201102010)
3. Azizah rahmani putri (201102014)
4. Ika putri novita Nigrum (201102022)
5. Ananda febri kusumawardani (201102028)
6. Anisa nurfadila (201102032)
7. Amilus sholikah (211102025)
8. Tonny nero (211102002)

FAKULTAS KESEHATAN
KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2021

1
ABSTRAK

Kesehatan merupakan hal penting yang dibutuhkan oleh manusia untuk menopang semua
aktivitas hidupnya. Fenomena masyarakat yang lebih memilih untuk berobat keluar negeri
dibandingkan menggunakan layanan kesehatan dalam negeri menjadi sebuah tantangan besar.
Tantangan ini dapat dijawab dengan peningkatan mutu dalam segala bidang khususnya bidang
kesehatan. Maka, hal inilah yang akan membantu penyedia jasa layanan kesehatan dalam
menetapkan strategi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui need dan demand pelayanan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja klinik BPJS cipta medika di Kedanyang. Jenis penelitian observasional dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
terstruktur dan diolah menggunakan uji statistik. Populasi adalah masyarakat yang tinggal di
wilayah kerja klinik cipta medika adalah daerah Gresik. Dengan jumlah sampel 10 orang.
Penelitian dilakukan pada bulan november 2021. Hasil penelitian terkait need menunjukkan
bahwa kebutuhan utama responden terkait fasilitas pelayanan kesehatan adalah kualitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan sangat terjangkau. Demand masyarakat adalah
pelayanan poli gigi dan poli umum yang disediakan oleh klinik cipta medika kedanyang.

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi rendahnya standar hidup
manusia karena kesehatan dibutuhkan untuk menopang semua aktivitas hidupnya. (Todaro,
2016). Setiap individu akan berusaha mencapai status kesehatan dengan menginvestasikan dan
atau mengonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan. Maka untuk mencapai kondisi kesehatan
yang baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula (Grossman, 1972). Selanjutnya
menurut (Mills, 1990) hubungan antara teori permintaan dengan pelayanan kesehatan di negara-
negara berkembang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor: (1) pendapatan, dimana ada korelasi
antara pendapatan dengan besarnya permintaan akan pemeliharaan kesehatan, terutama dalam
hal pelayanan kesehatan modern. (2) harga, dimana berperan dalam menentukan permintaan
terhadap pemeliharaan kesehatan. (3) pencapaian sarana pelayanan kesehatan secara fisik akan
menurunkan permintaan. (4) kemanjuran dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Nilai
guna pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kualitas pelayanan (mutu layanan) kesehatan yang
akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan kesehatan bersifat multi dimensi.
Ditinjau dari pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer) maka pengertian kualitas
pelayanan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran
komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam
melayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan (Supriyanto & Wulandari, 2003) Kebutuhan
(needs) adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang perlu dipenuhi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Needs menggambarkan kebutuhan dasar manusia seperti
pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan lainnya. Menurut (Shaikh &

2
Hatcher, 2005) kebutuhan antara manusia bisa saja tidak sama tergantung faktor yang
memengaruhinya. Permintaan (demand) adalah keinginan terhadap produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli. Permintaan kesehatan sangat
berpengaruh pada pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
suatu perilaku atau tindakan yang dimiliki oleh individu dalam mencari pelayanan kesehatan
(Andersen et al., 1997). Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hal penting dalam
masyarakat yang bertujuan untuk membantu dalam menentukan status kesehatan. Terpenuhinya
kebutuhan konsumen dan sesuai dengan harapan maka akan berpengaruh pada kepuasan
pelanggan. Kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan oleh konsumen atas
perbandingan barang dan jasa yang telah mereka gunakan (Mowen & Minor, 2002). Menurut
(Grossman, 1972) konsumen memiliki 2 alasan dalam hal permintaan terhadap kesehatan yaitu:
(a) kesehatan sebagai komoditas konsumsi, dimana dengan kesehatan itu sendiri konsumen
merasa lebih baik dan dapat melakukan aktivitas fisik dengan leluasa tanpa ada gangguan dari
kesehatan mereka sendiri. (b) kesehatan sebagai sebuah investasi, dimana kondisi kesehatan akan
menentukan jumlah waktu yang tersedia untuk seseorang yang dapat ia gunakan untuk bekerja
dan melakukan aktivitas lainnya. Sebaliknya, sakit dapat menyebabkan seseorang kehilangan
penghasilannya akibat tidak dapat bekerja selama ia sakit. Betapa pentingnya provider untuk
mengetahui sejauh mana need, demand pelayanan kesehatan. Analisis need dan demand sangat
potensial dalam membantu provider mengevaluasi kebijakan pelayanan kesehatan dan yang lebih
penting lagi tentang pengaruh berbagai jenis pelayanan kesehatan yang berbeda. Sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang need dan demand ini.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan rancangan penelitian cross
sectional study dan tanpa diberikan perlakuan pada populasi (Supriyanto & Johan, 2011).
Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif melalui tabel distribusi
frekuensi untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan gambaran need dan demand
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja
klinik cipta medika di kedanyang. Alasan pemilihan klinik cipta medika kedanyang karena
sebelumnya tidak pernah dilakukan survei need and demand dan juga lokasi dekat dengan
Gresik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengambilan
sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 10 responden. Penelitian
dilakukan pada bulan November 2021.

3
HASIL

Klinik cipta medika adalah klinik yang berada di kedanyang. Survei ini dilakukan untuk
mengetahui need dan demand pada masyarakat di wilayah kerja di klinik cipta medika
kedanyang.

Gambaran Umum Responden

Karakteristik responden dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan dan kepemilikan asuransi. Kategori umur dibedakan menjadi kelompok remaja (usia
12–25 tahun) dan dewasa (usia 26–45 tahun). Sedangkan tingkat pendidikan dibedakan mulai
dari lulusan SMA hingga lulusan Perguruan Tinggi.

Tabel 1. Tabel Karakteristik Responden di klinik cipta medika (poli gigi) Tahun 2021

No Karakteristik Penjelasan need %


1. Umur remaja (usia 12–25 7 70%
tahun)
dewasa (usia 26–45 3 30%
tahun)
2. Jenis kelamin Laki-laki 5 50%

Perempuan 5 50%

3. Tingkat SMA 7 70%


pendidikan
Sarjana 3 30%
4. Jenis pekerjaan PNS 1 10%

Pelajar 4 40%

Swasta 4 40%

Wirausaha 1 10%
5. Kepemilikan Ya 9 90%
asuransi Tidak 1 10%

Jenis pekerjaan responden terdiri dari beberapa kelompok yaitu, PNS, pegawai swasta,
wirausaha, pelajar.Selain itu responden dibedakan juga berdasarkan status kepemilikan asuransi.
Berdasarkan Tabel 1 memberikan informasi bahwa dominasi responden terbanyak pada
penelitian ini adalah remaja (12 tahun–25 tahun) dengan persentase 70%. Responden laki-laki
dan perempuan sama yaitu 50%. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah lulusan

4
SMA sebesar 70%. Jenis pekerjaan responden sebagian besar adalah pelajar dan swasta sebesar
40% masing-masing.

Need Responden

Dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Pada
umumnya manusia cenderung untuk memilih produk yang dianggapnya memenuhi
kebutuhannya dan dapat menghasilkan kepuasan dimana semua itu sebanding dengan banyaknya
uang yang mereka keluarkan. Setiap responden memiliki tujuan yang berbeda dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pada survei ini, responden diminta memberi peringkat
berdasarkan urutan pelayanan kesehatan.

Tabel 2. Distribusi Pemilihan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja klinik cipta medika
kedanyang Tahun 2021

no Need pemilihan Need %


pelayanan
1. Terjangkau 5 50%
2. Sangat terjangkau 5 50%

Faktor dalam Memilih Pelayanan Kesehatan Setelah responden menentukan tempat untuk
berobat maka responden tersebut akan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mendorong
responden untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Berikut merupakan penjelasan dari
variabel berikut: Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan sebagian besar (50%) responden sama –
sama memilih kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan sangat terjangkau yang
menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di klinik BPJS cipta medika sangat seimbang.

Pemilihan pengunjung atas pelayanan berdasarkan kehendaknya

Setiap responden memiliki pikiran dan tujuan dalam dirinya sendiri sesuai dengan tujuan yang
diinginkannya.

Tabel 3. Distribusi Pemilihan pengunjung atas pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik
cipta medika kedanyang Tahun 2021

no Need pengunjung Need %


1. Inisiatif sendiri 9 90%
2. Peran keluarga/orang 1 10%
terdekat

5
Dari keterangan tabel diatas menunjukkan bahwa kebanyakan responden berkunjung di klinik
BPJS adalah inisiatif sendiri dimana ditunjukkan dari besar persen yaitu (90%).Karena mereka
berfikir bahwa kesehatan itu mahal dan sangat penting bagi dirinya sendiri.

Memilih tempat pelayanan

Dimana responden memiliki pilihan atas kehendaknya sebagai tempat berobat dimana Faktor
Pemilihan pelayanan Kesehatan sesuai dengan jarak,akses,dan kualitas pelayanannya.

Tabel 4. Distribusi Pemilihan tempat atas pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik cipta
medika kedanyang Tahun 2021

no Need pengunjung Need %


1. Jarak dan akses 6 60%
2. Kualitas pelayanan 4 40%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengunjungi klinik tersebut karena
jarak dan akses nya dekat dengan para responden yaitu sebesar (60%).

Pemilihan kunjungan tempat pelayanan kesehatan

Setiap responden memiliki tujuan sesuai keluhan yang dirasakan sama seperti itu responden
tersebut memiliki pilihan kunjungan di poli gigi tersebut.

Tabel 5. Distribusi Pemilihan kunjungan tempat atas pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja
klinik cipta medika kedanyang Tahun 2021

no Need pengunjung Need %


1. Keluhan sakit gigi 9 90%
2. Keluhan sakit gigi dan 1 10%
perawatan rutin

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden melakukan kunjungan di klinik tersebut karena
keluhan sakit gigi yaitu sebesar (90%).

6
Demand

Responden Permintaan (demand) adalah keinginan yang di dukung oleh daya beli. Berikut
merupakan penjelasan dari masing-masing variabel tentang demand pada klinik BPJS cipta
medika kedanyang:

Demand pelayanan kesehatan

Untuk mengidentifikasi demand pelayanan kesehatan, maka responden harus sudah pernah
mengalami sakit atau menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Berikut merupakan distribusi
sakit selama 6 bulan terakhir.

Tabel 1. Distribusi pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik cipta medika kedanyang Tahun
2021

no demand pengunjung Demand %


1. pernah 9 90%
2. Tidak pernah 1 10%

Tabel 1 menunjukkan sebagian besar (90%) responden sudah pernah menggunakan pelayanan
kesehatan di klinik BPJS cipta medika kedanyang, jadi responden merupakan pasien lama.

Pelayanan yang Sering Digunakan

Pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang sering digunakan oleh responden
ketika mereka memanfaatkan klinik cipta medika kedanyang sebagai tempat berobat. Berikut
distribusi tabel 2 dari pelayanan kesehatan yang sering digunakan. Tabel 2 menunjukkan bahwa
demand pelayanan yang sering digunakan adalah puskesmas dengan presentase 70%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelayanan di puskesmas merupakan pelayanan yang paling banyak
dikunjungi responden.

Tabel 2. Distribusi pelayanan Kesehatan yang sering digunakan di Wilayah Kerja klinik cipta
medika kedanyang Tahun 2021

no demand pengunjung Demand %


1. Puskesmas 7 70%
2. Praktek dr.gigi swasta 3 30%

7
Demand fasilitas layanan kesehatan

Kenyamanan pasien sangat ditentukan oleh pelayanan dari fasilitas kesehatan tempat mereka
berobat. Berikut merupakan fasilitas kesehatan yang diinginkan:

Tabel 3. Distribusi fasilitas pelayanan Kesehatan yang sering digunakan di Wilayah Kerja klinik
BPJS cipta medika kedanyang Tahun 2021

no demand pengunjung Demand %


1. Wifi 7 70%
2. Ac 1 10%
3. Tempat duduk yang 2 20%
nyaman

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan sebagian besar (70%) responden menginginkan adanya


penambahan wifi di ruang tunggu klinik BPJS cipta medika kedanyang. Tampaknya kebutuhan
akan WIFI masih menjadi kebutuhan kedua walaupun internet sekarang menjadi kebutuhan
utama di sebagian kalangan. Pasien tidak mengutamakan adanya AC di ruang tunggu. Selain itu
responden juga menginginkan tempat duduk yang nyaman yaitu sebesar (20%).

Demand tindakan alternatif selain berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan

Tindakan alternatif sangat berpengaruh dalam pikiran responden dimana dengan tindakan
tersebut responden merasa lebih cepat dan efektif jika menggunakan alternatif.

Tabel 4. Distribusi tindakan alternatif pada pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik BPJS
cipta medika kedanyang Tahun 2021

no demand pengunjung Demand %


1. Tidak ada 5 50%
2. Membeli obat di 5 50%
apotik/warung

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden memiliki keinginan yang sama-sama besar
dimana responden menginginkan tidak adanya tindakan alternatif dan hanya membeli obat di
apotik/warung saja sebesar (50%) masing-masing.

Demand biaya pengeluaran untuk pengobatan/perawatan

8
Biaya pengeluaran untuk pengobatan ataupun perawatan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi demand atau permintaan dari respinden dimana kebanyakan dari responden klinik
tersebut adalah pengguna BPJS kesehatan.

Tabel 5. Distribusi biaya pada pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik BPJS cipta medika
kedanyang Tahun 2021

no demand pengunjung Demand %


1. < 50.000 1 10%
2. > 100.000 2 20%
3. Asuransi 7 70%

Berdasarkan tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan responden menginginkan biaya


pelayanan kesehatan menggunakan kartu asuransi dimana sebesar (70%) karena klinik tersebut
juga merupakan klinik BPJS yang ada di kedanyang.

Demand pada saat pendaftaraan

Pada saat melakukan pendaftaran di sebuah klinik pastinya memerlukan waktu dan kesabaran
saat mengantri.dimana salah satu faktor yang mempengaruhi pada saat pendaftaran.

Tabel 6. Distribusi faktor pendaftaran pada pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik BPJS
cipta medika kedanyang Tahun 2021

No Faktor Baik buruk Sangat baik Kurang


1. Keramahan 9 - 1
petugas
2. Kejelasan tulisan 7 - 2 1
pada kartu obat
3. Kecepatan 5 - 2 3
pendaftaran

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa keramahan petugas paling besar yang diinginkan
responden dalam klinik tersebut diamana ditunjukkan sebesar 9 responden dari 10 sampel
responden yang ada selain itu terdapat juga pelayanan yang kurang pada saat melakukan
pendaftaran pada klinik tersebut yaitu pada kejelasan tulisan pada kartu obat yang ada dan
kecepatan pendaftaran yang menjadikan responden memilih kurang.

Demand responden pada saat menunggu perawatan/pengobatan

9
Menunggu antrian dalam sebuah pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat lumrah
dilakukan pada saat melakukan pengotanan atau perawatan di sebuah tempat pelayanan
kesehatan yang ada di manapun salaha satunya di klinik BPJS cipta medika kedanyang tersebut
yang menjadi salah satu faktor proses menunggu.

Tabel 7. Distribusi faktor proses menunggu pada pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik
BPJS cipta medika kedanyang Tahun 2021

No Faktor Baik buruk Sangat baik Kurang


.
1. Lama menunggu 9 - 1
2. Kenyamanan 10 - - -
ruang tunggu
3. Kebersihan ruang 9 - 1 -
tunggu
4. Keindahan taman 8 - 2 -
5. Kejelasan papan 7 - 3 -
petunjuk

Berdasarkan tabel 7 tersebut menunjukkan bahwa responden menginginkan bahwa kenyamanan


ruang tun ggu menjadi sebuah prioritas dalam proses menunggu di sebuah layanan kesehatan
yang ada di klinik tersebut sebesar 10 responden dari 10 sampel orang dilakukan dengan baik
dan benar,selain itu juga kebersihan dan lama menggu merupakan hal yang biasa dilakukan saat
melakukan proses penungguan saat berada di layanan kesehatan tersebut yang menun jukkan
bahwa 9 dari 10 responden memilih baik untuk klinik BPJS cipta medika tersebut dan terdapat 1
responden yang memilih kurang baik dalam hal lamanya menunggu di klinik BPJS cipta medika
tersebut.

Demand responden dalam poli gigi

10
Dalam proses survei yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei pada poli gigi di klinik
BPJS cipta medika kedanyang tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang
melakukan cek up di poli tersebut juga memiliki keinginan yang dilakukan salah satunya.

Tabel 8. Distribusi faktor pada poli gigi pada pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja klinik BPJS
cipta medika kedanyang Tahun 2021

No Faktor Baik buruk Sangat baik Kurang


.
1. Kecepatan 9 - 1 -
perawat
membantu
2. Keramahan 9 - 1 -
perawat
3. Kejelasan 8 - 2 -
informasi perawat
4. Kecepatan 10 - - -
pemeriksaan
5. Keramahan 5 - 5 -
dokter
6. Kejelasan 7 - 3 -
informasi dokter

Berdasarkan tabel 8 maka bisa sisimpulkan bahwa responden menginginkan pada poli gigi
tersebut kecepatan dalam pemeriksaan sangat tinggi dalam hal tersebut sebesar 10 responden dari
10 sampel yang ada ,selain itu juga tidak adanya keingingan yang kurang dan buruk pada poli
gigi tersebut,dimana juga terdapat kecepatan perawat dan keramahan perawat saat di poli gigi
baik dimana sebesar 9 responden memilih baik dan juga ada 5 responden yang memilih sangat
baik dalam hal keramahan dokter dalam melakukan pemeriksaan di dalam poli gigi tersebut.

PEMBAHASAN

11
Hasil penelitian tentang need dan demand pelayanan kesehatan di klinik BPJS cipta medika di
kedanyang memiliki nilai yang positif di mata masyarakat sekitar. Hal inilah yang memengaruhi
masyarakat untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Permintaan (demand) pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai
juga dengan daya beli dari pasien. Banyak faktor yang memengaruhi permintaan konsumen
terhadap pelayanan medis baik dari segi pasien maupun dari pihak pemberi layanan medis. Dari
hasil penelitian Ditto, dkk menunjukkan bahwa keyakinan subjektif individu tentang profesional
medis merupakan penentu penting dari perilaku dan persepsi yang berhubungan dengan
kesehatan (Ditto, Moore, Hilton, & Kalish, 1995). Pada Tabel 1 utilisasi (demand) pelayanan
puskesmas dimanfaatkan semua tingkat pendapatan keluarga, dan yang menggunakan asuransi
kesehatan maupun tidak menggunakan asuransi kesehatan. Dalam implementasi sistem
kesehatan nasional prinsip managed care diberlakukan dimana terdapat 4 (empat) pilar yaitu
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif. Prinsip ini akan memberlakukan pelayanan
kesehatan akan difokuskan di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/Faskes Primer
seperti di Puskesmas, klinik atau dokter prakter perseorangan yang akan menjadi gerbang utama
peserta BPJS Kesehatan dalam mengakses pelayanan kesehatan. Untuk itu kualitas faskes primer
harus dijaga, mengingat efek dari implementasi Jaminan Kesehatan Nasional, akan
mengakibatkan naiknya permintaan (demand) masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan karena kepastian jaminan sudah didapatkan. Jika FKTP/faskes primer tidak diperkuat,
masyarakat akan mengakses faskes tingkat lanjutan sehingga akan terjadi kembali fenomena
rumah sakit sebagai puskesmas raksasa (BPJS Kesehatan, 2014b). Belajar dari Jaminan
Kesehatan di Thailand untuk kepesertaan masyarakatnya menurut hasil penelitian (Puenpatom &
Rosenman, 2008) bahwa pada tahun 2000, hanya 20,3% dari penduduk Thailand yang tidak
diasuransikan. Setelah diberlakukannya Universal Health Coverage (UHC), angka ini turun
menjadi kurang dari 4%. Hal ini menjelaskan bahkan kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia dan juga sangat membantu untuk meringankan
biaya memperoleh pelayanan yang dibutuhkan dengan kesediaan asuransi kesehatan. Masyarakat
di wilayah klinik BPJS cipta medika di kedanyang memilih memanfaatkan Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan karena dekat dengan tempat tinggal mereka. Hal ini
dibuktikan dengan hasil distribusi pada Tabel 2 yang menjelaskan bahwa 70% responden
memanfaatkan puskesmas untuk berobat. Puskesmas sebagai FKTP mempunyai peran strategis
dan keunggulan dalam mendukung terlaksananya JKN dibandingkan dengan praktik dokter, dan
klinik swasta. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan puskesmas yang berdasarkan prinsip
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi
tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan sehingga puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama (Menteri Kesehatan RI, 2014). Tindakan pertama ketika
masyarakat sakit adalah segera mencari pelayanan kesehatan. Pada Tabel 3 menjelaskan bahwa
tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada pemilihan fasilitas kesehatan. Hal ini berbeda dengan
hasil penelitian (Grupp, König, & Konnopka, 2016) menjelaskan bahwa faktor
sociodemographic termasuk pendidikan sangat berpengaruh pada pelayanan kesehatan. Yang
12
artinya seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan maka kesadaran masyarakat tentang
pemanfaatan pelayanan kesehatan semakin baik. Dari hasil penelitian di Puskesmas Siwalankerto
menunjukkan bahwa semua masyarakat apapun tingkat pendidikannya jika dalam kondisi sakit
akan membutuhkan pelayanan kesehatan. Tabel 3 pada demand menjelaskan bahwa masyarakat
menginginkan adanya fasilitas tambahan seperti tempat duduk yang nyaman dan Wifi. Hal ini
bertujuan untuk menambah kenyamanan masyarakat bila berada di lingkungan klinik BPJS cipta
medika di kedanyang. Kualitas layanan merupakan faktor penentu dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat. Masyarakat akan dengan nyaman menggunakan pelayanan kesehatan
jika pelayanan yang disediakan oleh provider sesuai dengan kebutuhan (Belaid, Bouchenafa, &
Barich, 2015). Masyarakat yang sudah menggunakan layanan kesehatan dan merasa puas dengan
pelayanan kesehatan yang diterima akan kembali menggunakan layanan kesehatan jika mereka
membutuhkannya (Supriyanto & Ernawati, 2010). Tabel 2 pada demand menjelaskan bahwa
pelayanan puskesmas dan dr.gigi swasta yang paling sering digunakan. Hal ini berarti
masyarakat tersebut sering memanfaatkan layanan kesehatan karena mereka puas sehingga
ketika mereka sakit gigi akan kembali menggunakan layanan kesehatan yang disediakan
tersebut.

KESIMPULAN

Kebutuhan (needs) dalam kesehatan adalah kondisi penyimpangan berupa fisik dan psikologis
dari kondisi sehat. Sedangkan permintaan (demand) dalam kesehatan adalah keinginan terhadap
pelayanan kesehatan yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan tersebut. Puskesmas menjadi pilihan utama dalam mencari pelayanan kesehatan bagi
semua golongan masyarakat dari semua kelas ekonomi, baik ekonomi lemah dan maupun
menengah.Kepuasan masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak
hanya bersifat langsung tetapi ada faktor lain yang mendukung yaitu kenyamanan ruang tunggu
dan kelengkapan fasilitas non medis lainnya.

SARAN

klinik BPJS cipta medika di kedanyang harus melakukan analisis need dan demand secara
kontinue termasuk utility atau kepuasan untuk menilai kebutuhan dan harapan masyarakat akan
pelayanan kesehatan. Selanjutnya dari analisis tersebut digunakan klinik tersebut dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar sesuai harapan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

13
Belaid, H., Bouchenafa, A., & Barich, A.B.D.E. 2015. the Quality of Health Services in Bechar
Public Hospital Institution, IV (2), 1–14. available at: https://doi. org/10.20472/SS.2015.4.2.001

BPJS Kesehatan. 2014. Panduan Praktis tentang Kepesertaan dan Pelayanan Kesehatan yang
Diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan Berdasarkan Regulasi yang Sudah Terbit. Jakarta.

BPJS Kesehatan. 2014. Penguatan Faskes Primer Sebagai Ujung Tombak pelayanan Kesehatan
Peserta BPJS kesehatan. Retrieved January 5, 2018. Tersedia pada: http://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/index.php/post/ read/2014/278/Penguatan-Faskes-Primer-SebagaiUjung-
Tombak-pelayanan-Kesehatan-Peserta-BPJSkesehatan.

Ditto, P.H., Moore, K.A., Hilton, J.L., & Kalish, J.R. 1995. Beliefs about Physicians: Their Role
In Hearth Care Utilization, Satisfaction, and Compliance. Basic and Applied Social Psychology,
17 (1&2), 23–48. Grossman, M. 1972. On the Concept of Health Capital and the Demand for
Health. Journal of Political Economy, 80 (2), 223–255. Available at: https://doi.
org/10.1086/259880.

LAMPIRAN BUKTI

14
Gambar saat melakukan pengumpulan dari kuisoner para responden

Gambar saat berada di depan klinik BPJS cipta medika di kedanyang

15
Gambar salah satu kuisoner pada responden pada survei

16

Anda mungkin juga menyukai